Anda di halaman 1dari 17

KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG DALAM EKONOMI

MAKRO ISLAM

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas kelompok

pada Mata Kuliah Ekonomi Makro Syariah

Dosen Pengampu : Samsul Arifai S. A. B., M. A.

Disusun Oleh

Nurul Ifhadiyanti 90500120101

Evi Sugiatani 90500120103

Muhammad Emir Khaerat 90500120117

Andi Resvina Yulanda 90500120114

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’ailakum warahmatullahi wabarakatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-

Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Keseimbangan

Pasar Uang Dan Pasar Barang Dalam Ekonomi Makro” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok

pada mata kuliah Ekonomi Makro Syariah. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk

menambah wawasan kami mengenai bidang yang kami tekuni.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Samsul Arifai S. A. B., M. A.

Selaku Dosen Pengampu Mata Ekonomi Makro Syariah yang telah memberikan tugas

ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan Kami sesuai dengan bidang

studi yang kami tekuni Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya nantikan

demi kesempurnaan makalah ini.

Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Gowa, 22 April 2022

Penulis

Kelompok 5

ii
DAFTAR ISI

KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN PASAR BARANG DALAM EKONOMI


MAKRO ISLAM ............................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5
1.3. Tujuan ....................................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 6
2.1. keseimbangan Pasar Barang...................................................................................... 6
2.2. Keseimbangan Pasar Uang........................................................................................ 8
2.3. Menentukan Titik Keseimbangan Pasar Barang Dan Pasar Uang ......................... 11
2.3.1. Titik Keseimbangan Pasar Barang. ....................................................................... 11
2.3.2. Titik Keseimbangan Pasar Uang. .......................................................................... 12
2.4. Perubahan – Perubahan Keseinbangan Pasar Barang Dan Uang ............................ 13
BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 15
3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada awal kemunculan islam, sistem perekonomian saat itu masih tergolong sederhana

dikarenakan belum terdapat sistem perbankan dan juga masih kurangnya penggunaan

uang. Dan saat itu kebijakan moneter kurang diperlukan karena tidak terdapat alasan yang

menandai bahwa akan dilakukannya perubahan-perubahan terhadap penawaran uang yang

melalui kebijakan diskresioner. Sehingga pada masa itu, keseimbangan pasar uang dan

pasar barang hanya masih bergantung pada transaksi tunai yang ada. Dengan artian bahwa

uang di tukarkan dengan sesuatu yang benar-benar dapat memberikan nilai tambah bagi

sistem perekonomian. Adapun transaksi yang lain yang berupa judi dan riba akan tetapi

hal ini di dalam islam dilarangsehingga keseimbangan antara arus uang dan juga

barang/jasa bisa dipertahankan. Oleh karena itu, perputaran uang dalam periode tertentu

sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam jangka waktu yang sama pula.

Pada saat itu pihak pemerintah menciptakan sebuah sistem yang dimana sistem

tersebut terhubung juga dengan kumsumsi, tabungan dan investasi sehingga hal tersebut

menjadi intsrumen bagi kebijakan moneter. Dan pada titik lain, sistem ini juga dapat

memberikan dukungan bagi keseimbangan uang dan barang.

Kita telah mengetahui bahwasannya peran uang bagi kegiatan ekonomi manusia

hampir tidak ada yang tidak membutuhkan uang. Akan tetapi peran uang sangatlah

dibutuhkan, uang dan ekonomi manusia semua hampir berkaitan dengan uang. Analisis

permintaan uang sangat dibutuhkan atau bahkan sangat perlu untuk dilakukan karena hal

4
itu dapat memberikan dukungan bagi kebijakan-kebijkan yang di ambil oleh pihak

pemerintah.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar barang

2. Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pasar uang

3. Bagaimana menentukan titik keseimbangan pasar barang dan pasar uang

4. Perubahan perubahan apa yang terjadi dalam keseimbangan pasar barang dan uang

1.3. Tujuan

1. Pengertian keseimbangan pasar barang.

2. Pengertian keseimbangan pasar uang

3. Menentukan titik keseimbangan pasar barang dan pasar uang

4. Perubahan – perubahan dalam keseimbangan pasar barang dan uang

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. keseimbangan Pasar Barang

Pasar barang merupakan pasar yang dimana tempat bertemunya penawaran dan

permintaan atas sebuah barang atau jasa. Biasanya pasar barang ini disebut atau lebih dikenal

dengan istilah sektor rill. Kurva IS merupakan sebuah kurva yang dapat menghubungkan antara

suku bunga ( I atau r ) dengan pendapatan nasional (Y) yang menunjukkan titik tingkat

keseimbangan pada pasar barang yang akan sellau berpatokan kepada pendapatan nasional

pendekatan pengeluaran ( ependatur apporoah ) hanya saja yang membedakannya pada

investasi.

I = Io + Ki

Ket : Io : Investasi pada saat tingkat i nol

K : Marginal Proprnity to Investment ( MPI ) ) atau hasrat investasi marginal yaitu

rasio antara perubahan investasi terhadap perubahan “i”, k < 0.

Maka keseimnbangan di pasar barang terjadi ketika I= S maka :

Io + ki = -a + ( 1 – b ) Y

Maka

Y = Io + a + Ki …………………….( IS )

( 1- b )

6
Y

20
Fungsi permintaan investasi I = 80 – 4r
15

10

X
20 40 80
0

Gambar 1 di atas, menggambarkan tentang kurva permintaan investasi agregatif

dengan persamaan fungsi I = 80–4r, dimana I menunjukkan nilai investasi per tahun dinyatakan

dalam milyar rupiah misalnya, dan r merupakan tingkat bunga dinyatakan dalam persentase.

Dengan menggunakan contoh tersebut, maka pada tingkat bunga setinggi 15% besarnya

investasi dalam perekonomian adalah sejumlah Rp 20 milyar. Apabila tingkat bunga menurun

menjadi 10%, maka besarnya investasi meningkat menjadi Rp 40 milyar.1

Pada system ekonomi Islam bunga tidak diberlakukan, sehingga keseimbangan di

pasar barang pada ekonomi Islam ini sangat berbeda dengan keseimbangan pasar barang pada

system ekonomi konvensional. Hal ini karena system bunga dihapuskan dan diganti dengan

tingkat keuntungan yang diharapkan atau expected rate of profit(π). Investasi perusahaan dalam

1
MUHAMMAD SYAHBUDI, SE.I, MA. EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM. BUKU DIKTAT.

7
ekonomi Islam tergantung dari tingkat expected rate of profit atau keuntungan yang diharapkan

(π) dan biaya atas asset yang kurang produktif atau dianggurkan (μ). Makin tinggi keuntungan

yang diharapkan, dan makin besar biaya asset yang kurang produktif maka semakin besar

investasi yang dilaksanakan dan sebaliknya. Dalam perekonomian Islam (nonbunga),

permintaan dan penawaran modal dipengaruhi secara positif oleh tingkat expected rate of

profit. Naiknya tingkat expected rate of profit yang disebabkan misalnya karena penurunan

pajak akan mendorong perusahaan memperbesar pembelian barang-barang modal. Perusahaan

akan mencari modal untuk membiayai investasinya. Pada sisi pemilik modal, kenaikan tingkat

expected rate of profit akan mendorong mereka mengalokasikan lebih besar tabungan mereka

untuk investasi sekalipun rasio bagi hasil tidak berubah. Jika tingkat expected rate of profit dari

investasi naik, penawaran dan permintaan modal akan naik secara simultan pada rasio bagi

hasil tetap. Walau sama positif, elastisitas penawaran modal kurang dari elastisitas permintaan

modal karena tingkat expected rate of profit hanya berpengaruh kecil pada tabungan.2

2.2. Keseimbangan Pasar Uang

Menurut teori yang dikemukakan oleh Keynes yang merupakan sebuah pengembangan

teori klasik, menyatakan bahwa permintaan uang berdasarkan kepadamotif orang yang

memegang uang. Teori klasik itu menyatakan bahwasannya pemengang uang merupakan

sesuatu yang bertujuan untuk transaksi saja.

Dalam ekonomi Islam, fungsi uang yang diakui hanya sebagai alat tukar, medium of

exchange, unit of account.Uang itu sendiri tidak memberikan kegunaan/manfaat, akan tetapi

fungsi uanglah yang memberikan kegunaan. Uang menjadi berguna jika ditukar dengan benda

2
Johan WahyuWicaksono. Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar Uang dalam
Islam. Jurnal prod ekonomi syariah. Vol 3 No 1. September 2019 – Februari 2020. Hal 12.

8
yang nyata atau jika digunakan untuk membeli jasa. Oleh karena itu uang tidak bisa menjadi

komoditi/barang yang dapat diperdagangkan.Senada dengan pendapat sebelumnya, Mahbubi

Ali menyatakan bahwa dalam Islam uang hanya berfungsi sebagai alat tukar. Jadi uang adalah

sesuatu yang terus mengalir dalam perekonomian, atau lebih dikenal sebagai flow

conceptKonsep ini berbeda dengan sistem perekonomian kapitalis, di mana uang dipandang

tidak saja sebagai alat tukar yang sah (legal tender ) melainkan juga dipandang sebagai

komoditas3.

Didalam konsep ekonomi islam uang merupakan sesuatu yang dimiliki oleh

masyarakat ( Money is Public Goods). Maka barang siapapun yang melakukan penimbunan

uang atau dibiarkan tidak produktif maka itu artinya mereka mengurangi jumlah mata uang

yang beredar yang bisa membuat kegiatan ekonomi macet.

Keseimbangan pasar uang merupakan kurva yang menghubungkan titik tingkat sebuah

pendapatan nasional kepada berbagai macam kemungkinan dari tingkat buga yang memelihara

keseimbangan pasar uang.

3
MUHAMMAD SYAHBUDI, SE.I, MA. EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM. BUKU DIKTAT.

9
Proses penurunan keseimbangan pada pasar uang (LM). Kondisi awal terdapat

keseimbangan antara money demand dengan money supply pada titik A dengan suku bunga

sebesar I dengan pendapatan sebesar Y. Kemudian dimisalkan pendapatan naik dari Y ke Y’,

maka akan menyebabkan money demand meningkat sehingga akan menggeser kurva Md

menjadi Md’yang berdampak pada kenaikan tingkat suku bunga dari i menjadi i’ sehingga

terbentuk keseimbangan baru dari A menjadi A’.4. Adapun motif permintaan uang dalam

menceriminkan perilaku masyarakat dalam memegang saham, yaitu :

1. Motif transaksi

dibutuhkan untuk transaksi (Mt) merupakan fungsi pendapatan (Y) : Mt = f(Y).

Hubungan Mt dan Y = positif.

2. Motif jaga-jaga

Permintaan uang berkaitan orang untuk berjaga-jaga atau antisipasi menghadapi

kebutuhan tidak terduga. Untuk Berjaga-

dibutuhkan untuk berjaga-jaga (Mj) merupakan fungsi pendapatan (Y) : Mj = f(Y).

Hubungan Mj dan Y = positif. Permintaan L1 = Lt+Lj = f(Y) Permintaan uang

tunai

3. Motif spekulasi

Permintaan uang berkaitan dengan motif orang untuk melakukan spekulasi yang

bisa memberikan keuntungan. Disini masyarakat ada 2 pilihan dalam memegang

kekayaannya (2 alternatif) yaitu uang kas dan obligasi. Masing-masing bentuk

4
Cahya Wulandari. Tinjauan Islam terhadap Mekanisme Pasar dan Penanganan Distorsinya. Jurnal :
jurnal of islamic ekonomics anf finance studies. Vol. 1 No. 1 (June, 2020). Hal 89.

10
memberikan kemudahan dan keuntungannya sendiri-sendiri, uang kas

memberikan keuntungan kemudahan likuiditas untuk kepentingan transaksi

ekonomi sedangkan obligasi memberikan keuntungan pendapatan bunga Untuk

yang dibutuhkan untuk spekulasi (L2) merupakan fungsi

suku bunga (r) : L2 = f(r). Hubungan L2 dan r = negatif5

2.3. Menentukan Titik Keseimbangan Pasar Barang Dan Pasar Uang

2.3.1. Titik Keseimbangan Pasar Barang.

Kesimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil), menggambarkan

kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran barang dan jasa. Sisi

penawaran menggambarkan kemampuan perekonomian dalam menghasilkan barang dan jasa

pada suatu periode tertentu. Sisi permintaan menggambarkan pengeluaran yang dilakukan oleh

pelaku – pelaku ekonomi antara lain sektor rumah tangga, sektor swsata, sektor pemerintah dan

sektor luar negeri. Pasar barang dikatakan seimbang apabila penawaran sama dengan

permintaan atau dengan kata lain pendapatan sama dengan pengeluaran.6.

Didalam keseimbangan pasar barang variabel-variabel yang digunakan terbagi

menjadi dua jenis variabel yaitu variabel endogen dan variabel eksogen. Variabel endogen

merupakan variabel yang besranya dipengaruhi oleh variabel lain misalnya C, S, I, dan Tx

(proposional). Sedangkan variabel eksogen adalah variabel yang nilainya tidak dipengaruhi

oleh variabel lain misalnya G, Tr, Tx (pajak lumpsum).7

5
MUHAMMAD SYAHBUDI, SE.I, MA. EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM. BUKU DIKTAT. MEDAN.
2018. Hal 68.
6
Kumba Digdowiseiso. Ekonomi Makro. BUKU DIKTAT. HAL 67.
7
IBID. 5

11
2.3.2. Titik Keseimbangan Pasar Uang.

Dalam materi tentang keseimbangan pasar uang maka kita tidak bisa terlepas dari

pembahasan yang berkaitan dengan permintaan (Md) dan penawaran akan sebuah uang (Ms).

Karena pasar uang akan selalu berada di dalam keseimbangan akan uang ( Md). Dalam teori

yang dikemukakan oleh keynes bahwa permintaan atas uang ( Md) dari masyarakat itu karena

dipengaruhi oleh 3 tujuan motif permintaan atas uang. Maka ketiga motif tersebut akan

memberikan gambar tentang model dari keseimbangan pada pasar uang ( Analisis LM)

sehingga akan terbentuk sebuah fungsi yaitu fungsi LM yang menunjukkan hubungan antara

tingkat pendapatan nasional kepada berbagai kemungkinan tingkat bunga yang telah memenuhi

syarat sebuah keseimbangan ( equilibrum ) dalam pasar uang.

Di dalam menentukan fungsi LM, terlebih dahulu harus diasumsikan bahwa jumlah

uang beredar dalam perekonomian diasumsikan sebagai variabel eksogen.

Ms = Md = M

Kemudian permintaan akan uang terdiri dari motif transaksi, berjaga – jaga dan spekulasi

dibuat model sebagai berikut : (lihat teori permintaan uang Keynes).

Mt = motif transaksi

Mj = motif berjaga-jaga

Mt & Mj tergantung dari pendapatan atau dalam matematis

ditulis :

Mt = f (Y) = Mt = kt Y

12
Mj = f (Y) = Mj = kj Y

Mt + Mj = M1, karena M1 = f (Y), maka fungsi M1 = k1 Y

Jadi : Mt + Mj = M, atau Kt Y + kj Y = k1 Y M = Md = M

M = M1 + M2

M = k1 Y + M2 o + k2 i k1 Y= M – M2 o + k2 i

LMT ; Y = M – M2o – k2i K18

2.4. Perubahan – Perubahan Keseinbangan Pasar Barang Dan Uang

Perubahan – perubahan yang ada di dalam titik keseimbangan pasar barang dan uang

di tentukan oleh perekonomian tiga sektor. Dimana perekonomian tiga sektor itu pada

umumnya disebabkan oleh :

1. Pertambahan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah

Dala kegiatan investasi dalam perusahaan dan pengeluaran pemerintah biasanya

keduanya merupakan salah satu bagian dari pembelanjaan agrerat. Oleh karena itu,

perubahannya juga membuat perubahan terhadap keseimbangan pasar barang dan

uang.

8
Kumba Digdowiseiso. Ekonomi Makro. BUKU DIKTAT. HAL 79.

13
pada gambar tersebut menunjukkan bahwa kenaikan yang terjadi pada

kegiatan investasi perusahaan dan pengeluaran pemerintah akan secara otomatis

memindahkan kurva IS ke kanan, akan tetapi tidak mempengaruhi kurva LM. Kegiatan

pertambahan investasi perusahaan dan juga pengeluaran pemerintah akan membuat

tingkat bunga (dari r 0 ke r 1). Dan juga pendapatan nasional naik (dari Y 0 ke Y 1). Maka

jika investasi sebuah perusahaan dan pengeluaran pemerintah mengalami penurunan

atau merosot maka akan mengakibatkan pada kepada tingkat bunga mengalami

penurunan dan pendapatan nasional juga menurun.

2. Pertambahan pajak dan penawaran uang.

Kenaikan pada kegiatan pajak juga akan mengakibatkan pengurangan

pengeluaran agrerat karena kurva ISo akan berpindah tempat ke IS1 sedangkan kuva

LM akan tetap pada posisinya. Pertambahan pajak akan membuat pendapatan nasional

dan tingkat bunga mengalami penurunan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Pasar barang merupakan pasar yang dimana tempat bertemunya penawaran dan

permintaan atas sebuah barang atau jasa. Biasanya pasar barang ini disebut atau lebih

dikenal dengan istilah sektor rill. Keseimbangan pasar uang merupakan kurva yang

menghubungkan titik tingkat sebuah pendapatan nasional kepada berbagai macam

kemungkinan dari tingkat buga yang memelihara keseimbangan pasar uang.

Kesimbangan pada pasar barang (keseimbangan pada sektor riil),

menggambarkan kondisi perekonomian dipandang dari sisi permintaan dan penawaran

barang dan jasa. Sisi penawaran menggambarkan kemampuan perekonomian dalam

menghasilkan barang dan jasa pada suatu periode tertentu. Dalam materi

tentang keseimbangan pasar uang maka kita tidak bisa terlepas dari pembahasan yang

berkaitan dengan permintaan (Md) dan penawaran akan sebuah uang (Ms). Karena

pasar uang akan selalu berada di dalam keseimbangan akan uang ( Md)

15
DAFTAR PUSTAKA

Akhyar, M. S. (2019). ANALISIS INTERAKSI KEBIJAKAN FISKAL DAN MONETER

TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA. JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI

DARUSSALAM, 1(1), 113-123.

Digdowiseiso, K. (2018). EKONOMI MAKRO. jakarta : Universitas nasional .

Luter Purba, M. R. (2019). PERAMALAN PASAR BARANG DAN PASAR UANG YANG

TERJADI DI INDONESIA KAJIAN PADA MODEL MUNDELL-FLEMING.

Journal Of Economics and Business, 1(1), 92-103.

Polontalo, F. O. (2018). ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN UANG DI INDONESIA PERIODE 2010.1 – 2017.4. Jurnal Berkala

Ilmiah Efisiensi, 18(3), 35-46.

PRATAMA, A. (2019). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PERMINTAAN UANG DI INDONESIA TAHUN 2010–2018 DENGAN

PENDEKATAN ERROR CORRECTION MODEL (ECM). FAKTOR - FAKTOR

PERMINTAAN UANG , 1-90.

Rosia, R. (2018). Pemikiran Imam Al-Ghazali Tentang Uan. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,,

4(1), 14-27.

16
SAMUKA. (2021). ANALISIS PERMINTAAN UANG DI INDONESIA : PENDEKATAN

AUTOREGRESSIVE DISTRIBUTED LAG (ARDL). Jurnal Samudra Ekonomika,

5(2), 152-160.

SYAHBUDI, M. (2018). EKONOMI MAKRO PERSPEKTIF ISLAM . MEDAN :

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA.

WahyuWicaksono, J. (2020). Relevansi Model IS-LM Keseimbangan Pasar Barang dan Pasar

Uang dalam Islam. Jurnal Prodi Ekonomi Syari’ah, 3(1), 1-29.

Wulandari, C. (2020). Tinjauan Islam terhadap Mekanisme Pasar dan Penanganan Distorsinya.

Journal of Islamic Economics and Finance Studies, 1(1), 82-99.

17

Anda mungkin juga menyukai