Anda di halaman 1dari 16

PROSEDUR ENROLLMENT (PEREKAMAN DATA BIOMETRIK)

DI PT. TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG TASIKMALAYA

LAPORAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Verifikasi


Praktik Kerja Lapangan

Oleh :
Nama : NURY NAILA LIDINNILAH
NIS : 17187212
Kelas : XI PKM 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KADIPATEN
TASIKMALAYA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama :NURY NAILA LIDINNILAH

NIS : 17187212

Judul : Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Laporan

Realisasi Alokasi Dana Desa di Kantor Desa Puteran Kecamatan

Pagerageung

Tempat PKL : Kantor Desa Puteran pagerageung Tasikmalaya

Telah disetujui untuk melakukan siding verifikasi Praktik Kerja Lapangan pada,

Maret 2022

Menyetujui,. Mengetahui,

Pembimbing Internal,. Ketua Kompetensi Keahlian

Perbankan dan Keuangan Mikro

……………………………. ………………………………………..
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : NURY NAILA LIDINNILAH

NIS : 17187212

Judul : Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Laporan Realisasi


Alokasi Dana Desa di Kantor Desa Puteran Kecamatan Pagerageung

Tempat PKL :Kantor Desa Puteran pagerageung Tasikmalaya

Telah disahkan pada, Maret 2022

Mengetahui,

Pembimbing Internal,. Penguji II

………………………………………….. ...................................................
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) ini sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Laporan PKL ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti sidang verifikasi
Kompetensi Keahlian Perbankan Keuangan Mikro Sekolah Menengah Kejuruan Negeri
Kadipaten.

Laporan ini merupakan hasil dari kegiatan PKL yang penulis lakukan selama 3 (tiga) bulan di
Kantor Desa Puteran Kec.Pagerageung Kab. Tasikmalaya.Dalam penyusunan laporan ini
penulis mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada :

1. Orang tua yang senantiasa memberikan dukungan dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan PKL.

2. Junjun Nugraha,S.Pd, MM.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri Kadipaten

3. Eman Sulaeman, S.Pd, selaku Ketua Panitia Pelaksanaan PKL

4. Hendriyani, S.Pd, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Perbankan Keuangan Mikro SMK
Negeri Kadipaten

5. M.Ismail Arifin,S.Pd, selaku Guru Pembimbing PKL yang senantiasa memberikan arahan
dalam pelaksanaan dan penyusunan laporan PKL

6. Dahlan Kuswandani,selaku Kepala Desa Puteran.

7. Dadan Kuswara,Selaku Sekretaris Desa Puteran.

8. Wiwin Widianingsih,S.pd, Selaku Kaur Umum

9. Saepul Nurjaman ,SE , Selaku Kaur Perencanaan

10. Apong Sumiati,S.T,selaku Kaur Keuangan.

11. Apit Saipul Millah,selaku Kasi Pemerintahan

12. Oking Mulyadi ,selaku kasi Pelayanan.

13. Dindin Solehudin,selaku Kasi Kesra.

14. Hadi Ismaya,selaku Kawil Sadalewih.

15. Muhammad Ramdan,selaku Kawil Kidul.

16. Aef Saepudin,selaku Kawil Kaler.


Penulis menyadari dengan keterbatasan yang ada dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan PKL ini. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan. Penulis pun
mengharapkan adanya kritik dan saran guna membangun dalam Proses penyempurnaan.
Akhir kata, penulis berharap semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat khususnya
bagi penulis, umumnya bagi pembaca.

Tasikmalaya, 22 Maret 2021

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN/PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Maksud dan Tujuan

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A. Gambaran umum

B. Visi dan Misi

C. Struktur Organisasi

BAB III PEMBAHASAN MATERI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)…………………………………………………….


2. Tujuan dan manfaat Alokasi Dana Desa (ADD)

3. Aplikasi Siskeudes

4. Pokok Pembahasan

5. Tampilan Siskeudes

Prosedur / Alur Siskeudes

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Desa merupakan suatu tempat atau wilayah yang memiliki suatu sistem pemerintahan yang
didalamnya memiliki banyak peranan penting dalam membantu suatu daerah baik itu dalam
penyelenggaraan pemerintahannya maupun dalam pembangunan. Desa memiliki satu
kesatuan dari masyarakat hukum yang kemudian memiliki batas wilayah serta memiliki
kewenangan dalam mengatur serta mengurus pemerintahannya demi kepentingan
masyarakat berdasarkan gagasan masyarakat, asal mula dan hak tradisional yang berlaku
dan diakui dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pelaksanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) memiliki peran penting
dalam menyukseskan pembangunan daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes) dapat menjadi suatu bentuk dari kinerja dan kemampuan pemerintah desa dalam
membiayai dan mengelola penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di
desa. Namun kenyataannya banyak ditemukan keluhan masyarakat yang berkaitan dengan
realisasi anggaran yang berakibat pada pengalokasian anggaran yang tidak sesuai dengan
skala prioritas, yang berisiko dalam aspek ekonomi, efisiensi dan efektivitas

Untuk itu perlu adanya sebuah sistem informasi akuntansi yang sangat dibutuhkan untuk
mengatasi hal tersebut, yaitu sebuah aplikasi yang dikembangkan oleh Badan Pemeriksa
Keuangan Propinsi (BPKP) bersama dengan Kementerian Dalam Negeri membangun Aplikasi
Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) pada tahun 2015 dalam upaya mengawal transparansi
pengelolaan keuangan desa. Salah satu strategi dalam pengelolaan keuangan desa,
pemerintah pusat mengimplementasikan aplikasi yang berbasis daring (online) untuk
pemerintahan desa yaitu aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes). Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) adalah aplikasi yang dikembangkan bersama dengan Permendagri nomor 20
tahun 2018 tentang pengelolaan keuangan desa sebagai regulator sehingga hasil dari
penggunaan aplikasi tersebut akan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sistem Keuangan
Desa (Siskeudes) adalah alat atau sistem yang digunakan dalam mengelola keuangan desa,
berupa Realisasi Anggaran dan APBDes. Realisasi Anggaran desa merupakan semua bentuk
penganggaran dalam pemerintahan desa guna pembangunan desa.

Kantor Desa Puteran Kecamatan Pagerageung merupakan salah satu desa yang ada di
Pemerintahan Daerah Kabupaten Tasikmalaya. Pelaksanaan dari kegiatan pemerintahannya
di anjurkan untuk menyusun laporan keuangan pemerintahan sebagai suatu sarana dalam
menyajikan suatu informasi dalam bentuk pertanggungjawaban. Dalam menyusun laporan
keuangan pada Kantor Desa Puteran menggunakan suatu aplikasi yang disebut dengan
Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES). Siskeudes inilah yang digunakan untuk menyusun dan
menyajikan Laporan Realisasi Anggaran yang kemudian dituangkan dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Siskeudes mampu hadir sebagai suatu aplikasi yang
menjadi alat dalam rangka memudahkan dalam laporan keuangan yakni APBDes dan
Realisasi Anggaran. Dengan adanya Siskeudes ini dapat mempermudah dalam menyajikan
laporan Anggaran Dana Desa kedepannya, serta dapat menjadi sebuah solusi bagi
pemerintah untuk lebih transparan dan akuntabel dalam melaksanakan kegiatan
pengelolaan keuangan desa sesuai dengan tujuan dari penerapan aplikasi tersebut. Setelah
saya turun langsung di lapangan melakukan penelitian dengan narasumber sekretaris Desa
dan kaur keuangan menunjukkan bahwa pemerintah desa sudah mampu dan sangat
memahami dengan baik mengenai penggunaan aplikasi Siskeudes, karena dengan adanya
siskeudes sangat membantu dan memudahkan dalam penginputan dan pembuatan laporan
keuangan yang ada pada desa Puteran. Kesalahan dalam pembuatan laporan keuangan akan
terjadi apabila dalam membuat laporan keuangan di kerjakan dengan cara manual karena
manusia memiliki batas kemampuan sehingga dapat terjadi kesalahan.

Melihat fenomena diatas menimbulkan dugaan adanya kesalahan dalam penganggaran


apabila di kerjakan dengan cara manual saja tanpa menggunakan Aplikasi siskeudes yang
berdampak pada penurunan pada penganggaran pendapatan Desa yang berakibat pada
berkurangnya pembiayaan terhadap ke empat bidang dalam penganggaran APBDes yang
terdiri atas; 1) Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, 2) Pelaksanaan Pembangunan
Desa, 3) Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan 4) Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa
yang ada pada Kantor Desa Puteran. Terdapat beberapa sumber pendapatan desa
diantaranya ; 1) Dana Desa ( DD), 2) ALokasi Dana Desa ( ADD ), 3) Bantuan Keuangan
Provinsi ( banprov ), 4) bantuan Keuangan Kabupaten ( Bankab ), 4) Bagi hasil pajak ( BHP), 5)
Pendapatan asli desa dan lain-lain yang sah yang tercantum dalam APBDes. Sehubungan
dengan hal tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai bagaimana
penerapan dan penyajian Laporan Realisasi Anggaran Dana Desa (ADD) menggunakan
Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) dengan judul laporan “Penerapan Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) pada Laporan Realisasi Alokasi Dana Desa di Kantor Desa Puteran Kecamatan
Pagerageung)”.

Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi tujuan
utama dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Penerapan Sistem Keuangan Desa
(Siskeudes) pada Laporan Realisasi Alokasi dana Desa (ADD ) di Kantor Desa Puteran

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

1. Gambaran Umum/Sejara

Penerapan Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES)

Aplikasi Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) merupakan alat bantu yang diperuntukkan
untuk Pemerintah Desa dalam pengelolaan keuangan Desa secara komputerisasi dalam
rangka meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan desa, pemerintah telah meluncurkan
aplikasi siskeudes versi V2.0 R2.0.4. Aplikasi ini sudah disesuaikan dengan pengelolaan
keuangan desa yang terbaru yaitu permendagri 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan
Keuangan Desa. Peluncuran Siskeudes versi 2.0 bertujuan untuk lebih memudahkan desa
dalam pembuatan peraturan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan suatu wujud
pengelolaan keuangan desa yang lebih transparan, akuntabel, tertib dan disiplin.

Keunggulan dan kelebihan dari Aplikasi Siskeudes versi permendagri 20 Tahun 2018
diantaranya;

a) Sesuai dengan regulasi pengelolaan keuangan desa yang berlaku;

b) Aplikasi Siskeudes memudahkan tata kelola Keuangan Desa dan Dana Desa;

c) User Friendly sehingga memudahkan dalam penggunaan aplikasi untuk level


pemerintah Desa;

d) Didukung dengan petunjuk pelaksanaan implementasi dan manual aplikasi;

e) Dibangun dan dikembangkan dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait dengan
pengelolaan keuangan desa (built-in internal control);

f) Kesinambungan maintenance karena merupakan aplikasi resmi pemerintah;

Aplikasi dapat diintegrasikan dengan aplikasi terkait pengelolaan keuangan desa lainnya,
seperti aplikasi OM-SPAN milik kementerian keuangan (kemenkeu) dan SIPEDE milik
kementerian desa pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi (kemendesa PDTT).
(Basori et al., 2016).
A. GAMBARAN UMUM DESA PUTERAN

1. KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Desa Puteran terletak di sebelah Utara Kabupaten
Tasikmalaya, dengan Ketinggian Tanah dari permukaan laut 465 M, 07 0 07’ 11.1” LS,
1080 12’ 05.7” BT, curah hujan 700 mm / tahun, Suhu udara rata-rata 25 0 C.

Luas Wilayah Desa Puteran + 348.125 ha terdiri dari :


- tanah sawah : + 112.40 ha,
- tanah kering / kebun : + 195.315 ha,
- pemukiman : + 40.41 ha.
Tofograpi desa :
- Ketinggian : + 426 mdl
- bentang wilayah : perbukitan.
Secara administrasi Desa Puteran terdiri dari 3 Kedusunan, yang meliputi 6
RW 22 RT, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Desa Guranteng
- Sebelah Barat : Desa Sukadana
- Sebelah Timur : Desa Tanjungkerta
- Sebelah Selatan : Desa Sukamaju dan Kec. Sukaresik
Luas Wilayah dan Jumlah RW dan RT setiap Kedusunan

No Dusun Luas (ha) RW RT

1. Puteran Kaler 62,327 2 8

2. Puteran Kidul 136,125 2 8

3. Sedalewih 130,120 2 6

2. GAMBARAN UMUM DEMOGRAFIS


Jumlah Penduduk :
- Laki-laki : 2.352 Jiwa
- Perempuan : 2.306 Jiwa
- KK : 1.587 KK

3. KONDISI EKONOMI
1. Potensi Unggulan Desa
- Kondisi alam Desa Puteran yang berbukit dan berada pada ketinggian
465 m diatas permukaan laut, serta suhu yang berkisar antara 25 0C – 27 0C
memungkinkan untuk dikembangkannya sentra pertanian.
- Banyaknya lahan milik masyarakat yang belum dimanfaatkan secara
optimal.
- Mata pencaharian penduduk yang sebagian besar dalam bidang
pertanian sehingga diharapkan bisa menunjang pengembangan sektor
peternakan baik itu domba maupun sapi.
- Adanya saluran irigasi yang bisa dimanfaatkan sepanjang tahun
sehingga diharapkan bisa menunjang pemgembangan sektor perikanan mulai
pembibitan sampai pembesaran.
- Adanya kader-kader potensial dari berbagai macam disiplin ilmu
yang bisa diberdayakan.
- Partisifasi masyarakat yang cukup tinggi dalam menunjang program
pemerintah.
2. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB
Pertumbuhan ekonomi masyarakat Desa Puteran pada tahun 2014 hanya
mencapai 3,5 %, sehingga secara tidak langsung menghambat program yang
direncanakan, hal ini disebabkan oleh :
1. Prosentase keluarga miskin di Desa Puteran masih cukup tinggi yang
mencapai hampir 40% dari jumlah KK yang ada.
2. Belum adanya lapangan usaha yang mampu menyerap tenaga kerja,
sehingga angka pengangguran tetap tinggi.
3. Tidak adanya produk unggulan yang mampu menunjang perekonomian
masyarakat Desa.

3. Mata Pencaharian
Sesuai dengan keadaan Potensi Desa, maka Mata Pencaharian Penduduk Desa
Puteran adalah dari Pertanian. Adapun menurut Prosentasenya pada bulan
Desember 2014 adalah sebagai berikut :
- Petani = 1.936 orang = 43,81 %
- Buruh Tani = 405 orang = 9.87 %
B - Buruh / Swasta = 30 orang = 0,92 %
B. Visi dan Misi
menjalankan program desa cerdas sesuai visi kepala Desa Puteran sebagai berikut: " DESA PUTERAN
MENUJU KE ARAH YANG LEBIH MAJU"
Yang dimaksud maju dalam visi Desa Puteran di atas adalah maju menjadi desa unggulan, maju
menjadi desa mandiri dan maju dalam bidang teknologi, dengan mempertimbangkan potensi dan
hambatan baik internal maupun eksternal, untuk mendukung visi tersebut maka disusunlah Misi Desa
Puteran diantaranya:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur desa yang Cepat, Efisien, Ramah, Mudah, Akurat, dan
Tepat (CERMAT)
2. Membina dan menciptakan kerukunan masyarakat Desa Puteran secara natural dan mandiri;
3. Meningkatkan sarana dan prasarana dibidang sektor pertanian dan peternakan.
4. Meningkatkan kesejahteraan guru diniyah.
5. Memberdayakan kelembagaan masyarakat sebagai subyek dan mitra pembangunan desa.
6. Mengajak millenial untuk berwirausaha di desa serta inventaris dari para pengusaha sukses

C.Struktur Organisasi
BAB III PEMBAHASAN MATERI

A.Landasan Teori

1.Pengertian Alokasi Dana Desa (ADD)

alokasi dana desa adalah merupakan bagian dari dana perimbagan keuangan


pusat dan daerah yang diterima oleh daerah/kabupaten untuk desa paling sedikit 10
persen yang pembagiannya untuk desa secara proporsional dalam anggaran
pendapatan dan belanja daerah setelah dikurang dana alokasi khusus.

2.Tujuan dan Manfaat Alokasi Dana Desa

tujuan Alokasi Dana Desa adalah: Mengatasi kemiskinan dan mengurangi


kesenjagan. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan
di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Mendorong pembangunan
infrastruktur pedesaan yang berlandaskan keadilan dan kearifan local

3.Aplikasi Siskeudes

A. step pencetakan laporan penganggaran

1.

2.
3.

4.
5.
B. step pencetakan laporan pertanggungjawaban

1.

2.

3.
C. Hasil input dari siskeudes

BAB IV PENUTUPAN

A. Kesimpulan

1.Penerapan

Anda mungkin juga menyukai