Perubahan Iklim dapat meningkatkan kejadian cuaca ekstrim dan sulit ditebak
Di satu wilayah, dapat terjadi hujan terus-menerus yang disertai dengan angin kencang dan
menyebabkan banjir. Sementara di wilayah lain dapat terjadi kemarau berkepanjangan hingga
mengeringkan sawah, ladang dan sumber-sumber air
Komitmen Indonesia dalam upaya
Pengendalian Perubahan Iklim Global
Adaptasi perubahan iklim adalah upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan
dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim, termasuk keragaman iklim dan kejadian
iklim ekstrem sehingga potensi kerusakan akibat perubahan iklim berkurang, peluang yang
ditimbulkan oleh perubahan iklim dapat dimanfaatkan, dan konsekuensi yang timbul akibat
perubahan iklim dapat diatasi (UU 32/2009).
Komitmen adaptasi Indonesia bertujuan untuk menciptakan masyarakat dan ekosistem yang
berketahanan terhadap risiko dan dampak perubahan iklim pada tahun 2030.
Pengakuan Peran Penting
Komunitas Lokal dan Masyarakat
Jumlah desa/kelurahan
yang terdaftar sebagai
lokasi ProKlim sampai
dengan Tahun 2021
masih sangat terbatas.
Dari 83.932
desa/kelurahan di
Indonesia baru 3270
lokasi (setingkat
desa/kelurahan atau
RW/dusun) yang terdaftar
sebagai lokasi ProKlim
Tahapan Pencapaian Target 20.000 ProKlim
• Penguatan
Target kolaborasi multi
Kontinuitas stakeholder
Optimalisasi Potensi Sinergi dan Kolaborasi Program
23
Langkah Pencapaian Target
Penguatan Kapasitas Registrasi ke SRN PPI
Pelaksana, Pembina dan Pencatatan dan Pengukuran
Pendukung ProKlim pelaksanaan aksi pengendalian
berpartisipasi aktif sesuai perubahan iklim skema join
peran masing-masing pihak adaptasi-mitigasi
20.000
Identifikasi Potensi ProKlim
Membangun Jejaring
Pemetaan program/kegiatan
dan sumberdaya di tingkat Kerja dan Komitmen
tapak yang dapat berkontribusi Bersama
terhadap upaya
adaptasi/mitigasi PI
Indikator Penilaian Pembina ProKlim – Pemda
1. Menerbitkan kebijakan dalam pengembangan proklim di wilayahnya minimal 2 tahun dalam
bentuk peraturan/kebijakan yang ditandatangani oleh kepala daerah setempat.
2. Melakukan pembinaan proklim minimal 2 tahun atau lebih melalui 5 kegiatan, misalnya
sosialisasi, pelatihan, studi banding, kunjungan, klinik, jambore, dll.
3. Dalam 3 tahun terakhir terdapat lokasi yang pernah mendapat Kategori ProKlim Utama
dan/atau Lestari.
4. Membuat perencanaan dan penganggaran program dalam pengembangan proklim
berkelanjutan, minimal perencanaan selama 5 tahun kedepan dengan alokasi anggaran
minimal Rp.500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) bagi Perintah Provinsi dan
Rp.200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) bagi Pemerintah Kabupaten/Kota yang dituangkan
dalam roadmap/grand disain/rencana induk.
5. Membangun kolaborasi dan jejaring dengan:
❑ OPD tingkat provinsi/Kabupaten/Kota, minimal 3 instansi/lembaga bagi Pemerintah
Provinsi dan minimal 2 instansi/lembaga bagi Pemerintah Kabupaten/Kota.
❑ Perusahaan, minimal 5 perusahaan bagi Pemerintah Provinsi dan minimal 2
perusahaan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota.
❑ Perguruan tinggi/organisasi non pemerintah, minimal 5 institusi/lembaga bagi Pemerintah
Provinsi dan minimal 2 institusi/lembaga bagi Pemerintah Kabupaten/Kota.
Indikator Penilaian Pendukung ProKlim
Dunia Usaha/Perguruan Tinggi/Lembaga Non-Pemerintah, dll
1. Bagi dunia usaha, pelaku usaha sudah meraih PROPER minimal hijau atau pelaku usaha yang
sudah mentaati peraturan pengelolaan, pelestarian dan perlindungan lingkungan hidup dan
kehutanan.
2. Bagi dunia usaha, lokasi yang dibina minimal 5 lokasi untuk perusahaan skala kecil menengah atau
10 lokasi untuk perusahaan skala besar yang terdaftar di SRN PPI dan telah ada alokasi yang
memenuhi kriteria proklim utama.
3. Memiliki kebijakan untuk mendukung pelaksanaan upaya pengendalian perubahan iklim di lokasi
ProKlim.
4. Melakukan pembinaan/pendampingan/penguatan secara konsisten di lokasi ProKlim minimal
selama 2 tahun.
5. Melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
6. Mendukung kegiatan sosialisasi, penyuluhan, peningkatan kapasitas, pendampingan, bimbingan
teknis, fasilitasi pelaksanaan, dan pembangunan bank data Proklim.
7. Lokasi yang didampingi berhasil mendapatkan penghargaan ProKlim Utama/Lestari.
8. Meningkatkan kategori ProKlim dibawah binaannya.
9. Meningkatkan kemandirian ekonomi lokasi ProKlim binaannya.
Peran Serta Masyarakat
ProKlim dicatatkan dalam SRN PPI sebagai skema Join Adaptasi-Mitigasi Perubahan Iklim
❑ Peraturan Menteri LHK No. P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/216 Tentang Program Kampung Iklim
❑ Peraturan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Nomor P.4/PPI/API/PPI.0/3/2021 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Program Kampung Iklim
01 02
ProKlim Pratama ProKlim Madya
Skor < 50% Antara 50 – 81%
ProKlim Utama
Skor > 81 03 04 ProKlim Lestari
6 Kriteria
Kategori ProKlim
Syarat Nominasi ProKlim Lestari
Media Komunitas
Kolaborasi
Model
Pentahelix
Bisnis Akademisi
Progam Kampung Iklim menjembatani komunikasi dan kolaborasi multipihak di seluruh tingkat
dalam pengendalian perubahan iklim di tingkat tapak
Kontribusi ProKlim dalam Pencapaian SDGs di Tingkat Tapak
Terimakasih
proklim.klhk@gmail.com @ProKlim_KLHK
proklim_klhk