BLOK MUSKULOSKELETAL
Disusun Oleh:
1. Brisney 61120005
8. Alsyafajri 61120069
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BATAM
2021
BLOK GANGGUAN MUSKULOSKELETAL
SKENARIO 3
Rendi, 15 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan pada paha kiri bagian atas, yang
dialami sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. 4 bulan yang lalu ia pernah jatuh dari tangga
sekolahnya dan lama-kelamaan timbul bengkak yang terasa nyeri. Rasa nyeri terasa lebih hebat
terutama pada malam hari. Saat ini nafsu makan menurun sehingga berat badan dirasakan makin
menurun. Pada pemeriksaan didapatkan pembengkakan lokal nyari tekan. Ukuran tumor dan
derajat tumor bervariasi, berbatas tidak tegas, regangan kulit, kulit mengkilap. suhu kulit
meningkat, vena superficial melebar.
Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh Rendi dan penatalaksanaanya secara
komprehensif?
Terminologi Asing:
1. Nekrosis: perubahan morfologis yang menunjukan kematian sel dan disebabkan oleh
degradasi enzimatik yang progresif dapat mengenai sekelompok sel atau bagian struktur
atau organ (dorlan ed 30 hal 509)
2. Tumor: pembengkakan salah satu tanda peradangan dan pembesaran abnormal bisa
disebut neoplasma yang dimana adanya pertumbuhan baru jaringan multiplikasi selnya
tidak terkontrol dan progresif (dorlan ed 30 hal 791)
3. Alkali fosfatase: enzim yang mengatalisis pemecahan ortofosfat monoester ortofosforik
pada kondisi alkali. Diagnosis klinis berbagai macam penyakit. Berbagai enzim yang
berbeda bentuknya dijumpai baik dalam jaringan normal dan ganas. Aktivitasnya dalam
serum bermanfaat dalam Defisiensi aktivitas enzim dalam tulang, yang merupakan
kelainan autosomal resesif, menyebabkan hipofosfatasia. ( Dorlan ed 30 hal 24)
4. Kartilago:jaringan pengikat fibrosa khusus pada orang dewasa dan membentuk skeleton
temporer embrio memebrikan suatu model tempat tulang akan berkembang dan turut
berperan dalam mekanisme pertumbuhan organisme; tiga jenis kartilago yang terpenting
yaitu kartilago hialin, kartilago elastic dan fibrokartilago. (dorlan ed 30 hal 127)
5. Osteolitik: pelarutan tulang; khususnya merujuk pada pembuangan atau hilangnya
kalsium tulang (dorlan ed 30 hal 552)
6. Osteoblast: sel yang berasal dari fibroblast yang jika sudah matur terkait dengan
pembentukan tulang (dorlan ed 30 hal 55)
7. Sarkoma: Salah satu dari sekelompok tumor yang biasanya berasal dari jaringan ikat,
tetapi kini mencakup juga beberapa tumor yang berasal dari epitel; kebanyakan bersifat
ganas. ( Dorlan ed 30 hal 668)
8. Pleomorphik: berbagai bentuk yang berbeda-beda dalam satu organisme satu spesies.
(dorlan ed 30 hal 529)
Rumusan Masalah:
Hipotesis:
1. Pada skenario diatas sel-sel tumor yang menginvaasi menyekresi faktor-faktor osteolitik
yang dapat secara langsung dan tidak langsung mensetimulasi resopsi tulang. Sel tumor
juga menstimulasi peningkatan fungsi platelet yang semakin meningkatkan terjadinya
proses osteolitik. Sel-sel stromal yang terdapat pada linkungan mikro sumsum tulang juga
diinduksi untuk menjadi sel osteoblast. Keseluruhan mekanisme yang diakibatkan
metastase pada tulang tersebut meningkatkan osteolisis.
Sel-sel kanker yang telah menyebar ke tulang dapat menyebabkan kerusakan tulang yang
hebat. Terdapat dua mekanisme yang terjadi yaitu osteolitik dan osteoblastik.
1. Jalur Osteolitik
2. Jalur Osteoblastik
2. Osteosarkoma merupakan suatu keganasan yang berasal dari sel primitive pada bagian
metafise dari tulang panjang pada orang muda. Pembentukannya berasal dari sel
osteoblas yang terbentuk dari sel mesenkim primitif. Osteosarkoma merupakan tumor
ganas primer tulang yang sering ditemukan dengan prognosis yang buruk.Osteosarkoma
banyak menyerang remaja dan dewasa muda, dengan usia berkisar antara 10-25
tahun.Bagian tulang yang sering terkena adalah bagian yang paling aktif pertumbuhan
epifisenya, yaitu bagian distal femur, bagian proksimal tibia atau fibula, bagian proksimal
humerus, dan bagian pelvis. Tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang tulang-tulang
lain, seperti tulang-tulang pada tangan, kaki, dan tulang wajah
3. Ada 2 jenis reseptor kanker.Reseptor yang pertama disebut dengan reseptor pertumbuhan
faktor epidermal (EGFR) yang menyebabkan sel kanker bertumbuh dan bermigrasi.
Sedangkan reseptor kedua lebih bersifat mengikat sel kanker yang disebut dengan
glukokortikoid (GC) yang berasal dari hormon steroid. Hormon ini di sisi lain juga
berperan untuk membuat tubuh Anda terjaga di siang hari. Ketika malam hari, reseptor
GC atau glukokortikoid akan melemah sebab produksi hormon steroid pun menurun.
Sehingga mengakibatkan pertumbuhan EGFR akan lebih aktif yang membuat sel kanker
akan menjadi lebih besar,
4. Tes level alkalin phosphatase bermanfaat untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi
pada tulang. Tes ALP juga dapat membantu dalam mendiagnosis keberadaan tumor
kanker, pertumbuhan tulang yang tidak biasa, atau defisiensi vitamin D. Tes ini juga
dapat digunakan untuk memantau keefektifan pengobatan untuk semua kondisi di
permasalahan seperti rakhitis osteomalasia, penyakit tulang paget.
5. Umur
Kadar alkali fosfatase bervariasi tergantung usia, relatif lebih tinggi pada masa kanak-
kanak dan lanjut usia.
Jenis Kelamin
Kadar alkali fosfatase pada laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
perempuan.
Kondisi Klinik
Kadar alkali fosfatase akan meningkat dalam serum atau plasma pada keadaan sirosis,
hepatitis, kasus keganasan (tulang, prostat, payudara) dengan metastase dan kadang-
kadang keganasan pada hati atau tulang tanpa metastase.
Obat-obatan
Kadar alkali fosfatase akan meningkat dalam serum atau plasma akibat pengaruh obat
albumin intra vena, antibiotik (eritromisin, oksasilin, penisilin), kolkisin, metildopa,
allopurinol, fenotiazin, obat penenang, indometasin, prokainamid, kontrasepsi oral,
tolbutamid, isoniazid (INH), asam paraaminosalisilat (PAS).
Skema:
Learning Objective:
3. Menjelaskan etiologi dan faktor resiko Neoplasma jinak dan ganas pada tulang
6. Menjelaskan pendekatan diagnostik dan diagnosa banding Neoplasma jinak dan ganas pada
tulang
7. Menjelaskan penatalaksanaan Neoplasma jinak dan ganas pada tulang secara holistik