Anda di halaman 1dari 6

LOGBOOK SKENARIO III

BLOK MUSKULOSKELETAL

Dosen Pembimbing: dr. Maghfirah

Disusun Oleh:
1. Brisney 61120005

2. Putri Bianca Salsabila 61120013

3. Muhammad Rafly Awaluddin61120023

4. Muhammad Sulthan Dzaky 61120037

5. Amaningtyas Ramadhini 61120045

6. Tasya Rizkia Putri 61120053

7. Ehsan Ratu Azzahra 61120061

8. Alsyafajri 61120069

9. Novia Saskia 61120077

10. Nabita Adelsa 61120093

11. Dinta Jasika 61120101

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BATAM

2021
BLOK GANGGUAN MUSKULOSKELETAL

SKENARIO 3

"PAHAKU TERASA SAKIT"

Rendi, 15 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan benjolan pada paha kiri bagian atas, yang
dialami sejak 2 bulan sebelum masuk rumah sakit. 4 bulan yang lalu ia pernah jatuh dari tangga
sekolahnya dan lama-kelamaan timbul bengkak yang terasa nyeri. Rasa nyeri terasa lebih hebat
terutama pada malam hari. Saat ini nafsu makan menurun sehingga berat badan dirasakan makin
menurun. Pada pemeriksaan didapatkan pembengkakan lokal nyari tekan. Ukuran tumor dan
derajat tumor bervariasi, berbatas tidak tegas, regangan kulit, kulit mengkilap. suhu kulit
meningkat, vena superficial melebar.

Hasil Pemeriksaan Penunjang:

Alkali fosfatase meningkat


Gambaran radiologis memperlihatkan proses osteolitik osteoblastik segitiga coldman dan
sunburst appearance.
Hasil Patologi makroskopis memperlihatkan jaringan tumor tampak berubah seperti daging
ikan".
pada penampang tumor dapat terlihat kalsifikasi, jaringan kartilago. perdarahan,
nekrosis,likuefaksi dan formasi kistik
Hasil Mikroskopis didapatkan sel sarkoma berbentuk spindel ataupun pleomorfik dan jaringan
osteoid tumor yang dihasilkannya. Dari hasil pemeriksaan diatas didapatkan diagosnis, Rendi
menderita keganasan pada tulang

Bagaimana anda menjelaskan kondisi yang dialami oleh Rendi dan penatalaksanaanya secara
komprehensif?

Terminologi Asing:

1. Nekrosis: perubahan morfologis yang menunjukan kematian sel dan disebabkan oleh
degradasi enzimatik yang progresif dapat mengenai sekelompok sel atau bagian struktur
atau organ (dorlan ed 30 hal 509)
2. Tumor: pembengkakan salah satu tanda peradangan dan pembesaran abnormal bisa
disebut neoplasma yang dimana adanya pertumbuhan baru jaringan multiplikasi selnya
tidak terkontrol dan progresif (dorlan ed 30 hal 791)
3. Alkali fosfatase: enzim yang mengatalisis pemecahan ortofosfat monoester ortofosforik
pada kondisi alkali. Diagnosis klinis berbagai macam penyakit. Berbagai enzim yang
berbeda bentuknya dijumpai baik dalam jaringan normal dan ganas. Aktivitasnya dalam
serum bermanfaat dalam Defisiensi aktivitas enzim dalam tulang, yang merupakan
kelainan autosomal resesif, menyebabkan hipofosfatasia. ( Dorlan ed 30 hal 24)
4. Kartilago:jaringan pengikat fibrosa khusus pada orang dewasa dan membentuk skeleton
temporer embrio memebrikan suatu model tempat tulang akan berkembang dan turut
berperan dalam mekanisme pertumbuhan organisme; tiga jenis kartilago yang terpenting
yaitu kartilago hialin, kartilago elastic dan fibrokartilago. (dorlan ed 30 hal 127)
5. Osteolitik: pelarutan tulang; khususnya merujuk pada pembuangan atau hilangnya
kalsium tulang (dorlan ed 30 hal 552)
6. Osteoblast: sel yang berasal dari fibroblast yang jika sudah matur terkait dengan
pembentukan tulang (dorlan ed 30 hal 55)
7. Sarkoma: Salah satu dari sekelompok tumor yang biasanya berasal dari jaringan ikat,
tetapi kini mencakup juga beberapa tumor yang berasal dari epitel; kebanyakan bersifat
ganas. ( Dorlan ed 30 hal 668)
8. Pleomorphik: berbagai bentuk yang berbeda-beda dalam satu organisme satu spesies.
(dorlan ed 30 hal 529)

Rumusan Masalah:

1. Bagaimana proses osteolitik dan osteoblast?


2. Apa jenis keganasan tulang yang dialami oleh rendi?
3. Mengapa nyeri lebih hebat pada malam hari?
4. Mengapa dilakukan pemeriksaan alkali fosfatase?
5. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi alkali fosfatase?

Hipotesis:

1. Pada skenario diatas sel-sel tumor yang menginvaasi menyekresi faktor-faktor osteolitik
yang dapat secara langsung dan tidak langsung mensetimulasi resopsi tulang. Sel tumor
juga menstimulasi peningkatan fungsi platelet yang semakin meningkatkan terjadinya
proses osteolitik. Sel-sel stromal yang terdapat pada linkungan mikro sumsum tulang juga
diinduksi untuk menjadi sel osteoblast. Keseluruhan mekanisme yang diakibatkan
metastase pada tulang tersebut meningkatkan osteolisis.
Sel-sel kanker yang telah menyebar ke tulang dapat menyebabkan kerusakan tulang yang
hebat. Terdapat dua mekanisme yang terjadi yaitu osteolitik dan osteoblastik.

1. Jalur Osteolitik

Pada osteolitik sel-sel tumor mensekresikan substansi kimia yangdapat menstimulasi


osteoclast seperti prostaglandin-E (PGE), beberapa jenis sitokin, dan faktor-faktor
pertumbuhan seperti ( TGF )Epidermal growth factor ( EGF ), ( TNF ), dan IL-1.
Osteoclast yang berlebihan akan menyebabkan resorpsi tulang yang berlebihan pula.Hal
ini menyebabkan tulang tidak padat. Proses ini disebut osteolitik.

2. Jalur Osteoblastik

Pada jalur osteoblastik tumor mensekresikan substansi-substansi kimia yang dapat


menyebabkan pembentukan tulang yang tak terkendali. Proses ini disebut osteoblastik
atau osteosklerotik.

2. Osteosarkoma merupakan suatu keganasan yang berasal dari sel primitive pada bagian
metafise dari tulang panjang pada orang muda. Pembentukannya berasal dari sel
osteoblas yang terbentuk dari sel mesenkim primitif. Osteosarkoma merupakan tumor
ganas primer tulang yang sering ditemukan dengan prognosis yang buruk.Osteosarkoma
banyak menyerang remaja dan dewasa muda, dengan usia berkisar antara 10-25
tahun.Bagian tulang yang sering terkena adalah bagian yang paling aktif pertumbuhan
epifisenya, yaitu bagian distal femur, bagian proksimal tibia atau fibula, bagian proksimal
humerus, dan bagian pelvis. Tetapi tidak menutup kemungkinan menyerang tulang-tulang
lain, seperti tulang-tulang pada tangan, kaki, dan tulang wajah

3. Ada 2 jenis reseptor kanker.Reseptor yang pertama disebut dengan reseptor pertumbuhan
faktor epidermal (EGFR) yang menyebabkan sel kanker bertumbuh dan bermigrasi.
Sedangkan reseptor kedua lebih bersifat mengikat sel kanker yang disebut dengan
glukokortikoid (GC) yang berasal dari hormon steroid. Hormon ini di sisi lain juga
berperan untuk membuat tubuh Anda terjaga di siang hari. Ketika malam hari, reseptor
GC atau glukokortikoid akan melemah sebab produksi hormon steroid pun menurun.
Sehingga mengakibatkan pertumbuhan EGFR akan lebih aktif yang membuat sel kanker
akan menjadi lebih besar,
4. Tes level alkalin phosphatase bermanfaat untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi
pada tulang. Tes ALP juga dapat membantu dalam mendiagnosis keberadaan tumor
kanker, pertumbuhan tulang yang tidak biasa, atau defisiensi vitamin D. Tes ini juga
dapat digunakan untuk memantau keefektifan pengobatan untuk semua kondisi di
permasalahan seperti rakhitis osteomalasia, penyakit tulang paget.

5. Umur

Kadar alkali fosfatase bervariasi tergantung usia, relatif lebih tinggi pada masa kanak-
kanak dan lanjut usia.

Jenis Kelamin

Kadar alkali fosfatase pada laki-laki cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan
perempuan.

Kondisi Klinik

Kadar alkali fosfatase akan meningkat dalam serum atau plasma pada keadaan sirosis,
hepatitis, kasus keganasan (tulang, prostat, payudara) dengan metastase dan kadang-
kadang keganasan pada hati atau tulang tanpa metastase.

Obat-obatan

Kadar alkali fosfatase akan meningkat dalam serum atau plasma akibat pengaruh obat
albumin intra vena, antibiotik (eritromisin, oksasilin, penisilin), kolkisin, metildopa,
allopurinol, fenotiazin, obat penenang, indometasin, prokainamid, kontrasepsi oral,
tolbutamid, isoniazid (INH), asam paraaminosalisilat (PAS).

Skema:
Learning Objective:

1. Menjelaskan jenis-jenis Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

2. Menjelaskan epidemiologi Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

3. Menjelaskan etiologi dan faktor resiko Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

4. Menjelaskan patofisiologi Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

5. Menjelaskan manifestasi klinis Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

6. Menjelaskan pendekatan diagnostik dan diagnosa banding Neoplasma jinak dan ganas pada
tulang

7. Menjelaskan penatalaksanaan Neoplasma jinak dan ganas pada tulang secara holistik

8. Menjelaskan komplikasi Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

9. Menjelaskan prognosis Neoplasma jinak dan ganas pada tulang

Anda mungkin juga menyukai