NEONATUS
SPO Nebulizer 64
SPO Asfiksia 69
PROSEDUR
MENERIMA BAYI BARU LAHIR SPONTAN
2. Persiapan Pasien
Bayi posisi terlentang dengan kepala berada dekat dengan
perawat untuk memudahkan resusitasi
3. Prosedur
a. Cuci tangan secara prosedural
b. Alasi troli dengan urutan duk steril, underpad steril dan
paling atas duk steril lagi
c. Pakai sarung tangan steril
d. Terima bayi baru lahir yang diletakkan operator di atas troli
e. Bawa bayi pada infant warmer yang sudah hangat
f. Keringkan bayi dari sisa ketuban, lemak dan darah yang
menempel
g. Hisap lendir bayi dimulai dari mulut kemudian hidung
h. Bungkus bayi dengan underpad dan duk steril
i. Tunjukkan jenis kelamin pada ibu
j. Letakkan bayi di dalam inkubator transport
k. Lepaskan sarung tangan
PROSEDUR
MENERIMA BAYI BARU LAHIR SECARA SC
4. Pemeriksaan Pasien :
A. PERSIAPAN ALAT
b. Sarung tangan
c. Timbangan badan
d. Thermometer
e. Stetoskop
f. Infant warmer
g. Box bayi
h. Incubator/ Blanket ( sesuai kebutuhan bayi )
B. PERSIAPAN PASIEN
a. Bayi diposisikan secara terlentang
C. PROSEDUR
a. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
b. Berikan identitas pada bayi.
c. Letakkan bayi pada infant warmer.
d. Timbang bayi
e. Mengukur antropometri (BB, PB, LK dan LD)
f. Memeriksa TTV bayi
g. Lakukan advis dokter dalam pemberian tindakan dan therapi.
h. Lakukan anamnesa kepada orang tua bayi untuk dokumentasi
asuhan keperawatan. KIE ortu dan keluarga bayi tentang
prosedur tindakan dan perawatan bayi di ruang NICU.
i. Kolaborasi dengan dokter jaga spesialis anak diruangan.
j. Cuci tangan.
Dokumentasi.
Dari :
Pasien dari UGD
Bila pasien stabil, IGD telp NICU untuk konfirmasi
pasien baru
Pasien diantar ke NICU dengan pendampingan
perawat IGD dan lakukan timbang terima perawat
jaga NICU dengan perawat IGD
Menjadi :
Bila pasien stabil, IGD telp NICU untuk konfirmasi
pasien baru
Bidan / perawat perujuk naik ke ruang NICU untuk
melakukan timbang terima dengan perawat jaga NICU
Pasien diantar ke NICU dengan pendampingan perawat
IGD dan lakukan timbang terima perawat jaga NICU
dengan perawat IGD
Dari
e. Ukur panjang badan bayi, Lingkar kepala, Lingkar dada
bayi
f. Ukur suhu tubuh, nadi, pernafasan bayi.
h. Lakukan anamnesa kepada orang tua bayi untuk
dokumentasi asuhan keperawatan.
Menjadi :
e. Mengukur antropometri (BB, PB, LK dan LD)
f. Memeriksa TTV bayi
h. KIE ortu dan keluarga bayi tentang prosedur tindakan
dan perawatan bayi di ruang NICU.
2. Persiapan pasien
Bayi diposisikan terlentang
3. Prosedur
a. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
b. Pakai sarung tangan
c. Letakkan metlin pada angka nol berada di atas dada bayi
kemudian metlin dilingkarkan ke dada bayi hingga bertemu
angka nol
d. Lihat angka yang tertera pada metlin dipertemukan.
e. Rapikan alat
f. Llepaskan sarung tangan
g. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
h. Dokumentasikan hasil pengukuran
RSUD BHAKTI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
DHARMA
BDH/02.1.41/SPO/009 1 2/2
HUSADA
Unit Terkait Ruang NICU
Persiapan pasien
iii. Bayi dalam keadaaan tenang / tidur.
iv. Bayi tidak menangis.
Prosedur
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Letakkan bayi pada tempat hangat dan datar.
3. Buka baju bayi bila perlu.
4. Dengarkan irama jantung bayi dengan stetoskop. Hitung
frekuensi napas bayi selama 1 menit
5. Rapikan bayi
6. Cuci tangan
7. Dokumentasi hasil pemeriksaan.
Unit Terkait Ruang NICU
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Posisikan bayi dalam keadaan terlentang
4. Buka mulut bayi, bersihkan dengan menggunakan lidi/ kapas/
kasa yang telah dibasahi dengan air hangat
5. Lakukan berulang sampai mulut bersih
6. Oleskan oral gel pada bagian stomatitis
7. Bersihkan alat-alat
8. Cuci tangan
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan
Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Pakai pakaian khusus (schort)
c. Buka popok basah / kotor
d. Bersihkan bokong bayi dengan kapas pembersih, kemudian lap
dengan waslap hangat. Keringkan dan olesi dengan baby oil
e. Pasang popok bersih dan bila perlu baju diganti
f. Rapikan bayi. Baringkan kembali dalam posisi sesuai
kebutuhan
g. Bersihkan alat-alat dankembalikan ke tempat semula
h. Cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan
Pelaksanaan :
a. Cuci tangan
b. Letakkan bayi pada posisi terlentang dengan kepala sedikit
ekstensi di tempat yang datar dan hangat
c. Hisap lendir perlahan – lahan dalam mulut terlebih dahulu
kemudian hidung
d. Hisap lendir sambil menarik keluar penghisap
e. Perhatikan keadaan umum bayi
f. Cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU, IRNA Bersalin, Ruang OK
SPO
Persiapan Pasien :
1. Pastikan kebenaran tentang identitas pasien yang akan
dilakukan tindakan
2. Posisikan bayi terlentang
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sebelum tindakan
2. Pakai sarung tangan
3. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan tindakan tersebut
4. Berikan salep mata satu garis lurus dari dalam ke luar
5. Tutup mata bayi sebentar perlahan – lahan
6. Jangan hapus salep mata dari mata bayi
SPO
SPO
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Bersihkan daerah sekitar tali pusat dan ujungnya menggunakan
kasa steril yang sudah dibasahi alcohol
3. Tali pusat dibiarkan terbuka
4. Observasi respon bayi
5. Bersihkan alat-alat
6. Petugas cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan
SPO
Persiapan pasien :
Bayi diletakkan pada tempat yang datar dalam posisi terlentang
Prosedur :
1. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Buka popok bayi
3. Lakukan desinfeksi pada paha kanan
4. Suntikkan vaksin secara intramuscular
5. Tutup dengan plester bekas suntikan
6. Bayi dirapikan
7. Buang bekas alat vaksi pada tempat yang disediakan
8. Cuci tangan
9. Dokumentasikan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan
SPO
Pelaksanaan
1. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
2. Pakai sarung tangan
3. Letakkan bayi dalam box dan di tutup dengan kelambu
4. Antar bayi ke ruangan ibu
5. Lepaskan sarung tangan
6. Cuci tangan dengan sabun di bawah ini mengalir
7. Dokumentasikan dalam SOAP
Unit Terkait Ruang Nifas, Ruang NICU
SPO
Pelaksanaan :
1. Perawat dan ibu cuci tangan
2. Ibu duduk tegak bersandar di kursi. Kaki menempel di lantai
3. Bayi dipangku ibu
4. Beri alas pada punggung bayi
5. Bersihkan putting susu ibu dengan kapas dan air matang secara
melingkar dari putting susu hingga areola
6. Bayi diarahkan ke putting susu
7. Putting dan areola masuk ke mulut bayi
8. Perut bayi menempel pada perut ibu
9. Biarkan bayi menghisap putting ibu
10.Bila sudah selesai tengkurapkan bayi pada pundak ibu sampai
bayi bersendawa
11.Alat-alat dirapikan kembali
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang Nifas, dan Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai celemek dan masker bila perlu
3. Pasang alas dada bayi
4. Bayi dipangku perawat, posisi bayi kepala lebih tinggi dari
badan
5. Periksa suhu susu, dengan meneteskan susu pada
punggung tangan
6. Minumkan susu dengan sendok kecil perlahan-lahan
7. Selesai pemberian susu, bayi diberi air matang secukupnya
untuk membilas sisa susu dalam mulut
8. Mulut bayi di lap dengan alas dada
9. Bayi ditengkurapkan di bahu perawat, sambil ditepuk-tepuk
sekitar punggungnya sampai bersendawa
10. Bayi dirapikan
11. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan
12. Perawat mencuci tangan
13. Dokumentasikan jumlah susu yang diminumkan bayi
14. Alat-alat dirapikan
Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai celemek dan masker bila perlu
3. Pasang alas dada bayi
4. Bayi dipangku perawat, posisi bayi kepala lebih tinggi dari
badan
5. Periksa suhu susu, dengan meneteskan susu pada
punggung tangan
6. Dekatkan cup feeder pada bibir bayi bagian bahwa
7. Minumkan susu dengan cup feeder perlahan-lahan
8. Biarkan bayi menghisap dan menelan susu tersebut
9. Selesai pemberian susu, bayi diberi air matang secukupnya
untuk membilas sisa susu dalam mulut
10. Mulut bayi di lap dengan alas dada
11. Tengkurangkap bayi di bahu perawat, sambil ditepuk-tepuk
sekitar punggungnya sampai bersendawa
12. Bayi dirapikan
13. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan
14. Cuci tangan
15. Catat jumlah susu yang diminumkan pada bayi
16. Alat-alat dirapikan
Unit Terkait Ruang NICU, Ruang Nifas
SPO
Persiapan pasien :
Bayi yang sudah terpasang sonde disiapkan dalam posisi kepala
lebih tinggi dari badan
Pelaksanaan :
Perawat mencuci tangan
Komunikasi dengan bayi
Lihat sumlah ASI / susu formula yang akan diberikan pada bayi
Isi gelas tempat susu dengan susu
Ukur residu lambung dilakukan tiap 6 jam
Bila terdapat residu, catat warna dan konsistensinya. Bila jumlah
residu > 50 % dari volume minum dan berwarna kecoklatan /
kemerahan, maka laporkan ke dokter. Bila residu sedikit dan
berwarna putih jangan dibuang, melainkan dimasukkan kembali
ke dalam lambung
Pasang spuit pada pangkal sonde
Tuangkan ASI / susu formula ke dalam sonde sesuai kebutuhan.
Biarkan mengalir sendiri tanpa di dorong
Bila pemberian minum sudah selesai, masukkan udara ke dalam
sonde sampai sonde terlihat bening
Tutup kembali sonde lambung
Bilas spuit dengan air panas matang
Setelah minum, bayi disendawakan
Perbaiki / atur kembali posisi tidur bayi (kepala posisi miring)
untuk mencegah muntah
Pelaksanaan
a. Bersihkan botol dan dot :
Hilangkan sisa susu dalam botol dibawah air mengalir
Sikat botol susu dan alat minum dengan sabun sampai
bersih
Bilas botol dan alat-alat minum dari air sabun dengan air
mengalir sampai berisi
Rebus boto1 susu, dot, alat minum dalam air
mendidihselama 10 menit
b. Siapkanbotoldanalat-alatminum yang
telahdirebusdalampanicpenyimpanan
c. Bereskanalat-alatdanmengembalikanpadatempatnya
d. Perawatcucitangan
Bersikap teliti dan hati-hati.
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU
Persiapan Klien
a. Beri penjelasan pada keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Aturposisi :
Bayi dengan tidur terlentang dengan bantal tipis/
selimut dibawah kepala / bahu
Anaktidurdengansatubantal
Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan, lalu pakai sarung tangan
b. Rendam pipa lambung dalam air hangat sehingga
menjadi lemas
c. Atur panjang pipa lambung yang akan dimasukkan .
Diukur dari tulang hidung ke tragus lalu ke pertengahan
antara px dan umbilikal,tandai dengan plester kecil.
d. Masukkan selang perlahan lahan ke dalam mulut atau
hidung bayi.
Prosedur
1. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan.
2. Dengarkan suara nafas bayi dengan stetoskop, bila ada suara
ronchi menunjukkan ada sekret dalam paru-paru.
3. Isi tabung mikromist nebulizer dengan NaCl dan atau obat-
obatan sesuai advis dokter.
4. Sambungkan selang mikromist nebulezer dengan flowmeter
yang sudah dipasangkan di oksigen, putar flowmeter pada
posisi oksigen $ liter/menit (bila menggunakan oksigen). Bila
menggunakan alat nebulezer sambungkan selang mikromist
pada alat nebulezer dan tekan power ON.
5. Dekatkan uap nebulezer ke mulut atau hidung bayi.
6. Tunggu 15 menit sampai obat dalam tabung nebulezer habis
7. Matikan alat nebulezer
Persiapan bahan
a. Ibu : posisi duduk, tanpa memakai pakaian dalam
b. Bayi : kepala bayi agak ekstensi, dengan memakai popok, kaus
kaki dan topi.
Prosedur
1. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Minta ibu duduk dan atur posisis bayi diatas dadanya dengan
posisi sejajar.
3. Sangga bayi dengan kain panjang, muka bayi menghadap
kepinggir dan kepala sedikit ekstensi.
4. Pinggul bayi harus dalam keadaan fleksi dan bayi berada dalam
posisi “ kodok “, tangan juga harus fleksi
5. Tepi kain harus dibawah telinga bayi
6. Pasang kain erat-erat agar bayi tidak lepas saat ibu berdiri.
7. Ajari ibu untuk mengenal apnea, resiko kapan harus melakukan
interaksi segera dan mencari pertolongan perawat.
8. Perawat cuci tangan.
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Buka dan lepas pakaian bayi
3. Tidurkan bayi di tempat tidur
4. Mata ditutup dengan kaca mata foto therapi.
5. Tempat tidur ditutup dengan kain selubung
6. Lampu dihidupkan dan diarahkan pada tempattidur bayi
minimal 35 cm dari tempat tidur bayi
7. Observasi respon bayi
8. Perawat cuci tangan
9. Catat jam / tanggal tindakan dan hasil pengamatan
Catatan
a. Atur posisi bayi bergantian tiap 6 jam (tengkurap/
terlentang/miring)
b. Ukur suhu tubuh tiap 3 jam
c. Observasi defekasi bayi
d. Berikan minum ASI sesering munkin.Ekstra minum bila
perlu
e. Lakukan pemeriksaan bilirubin ulang post foto therapi
(sesuai petunjuk dokter).
Unit Terkait Ruang NICU
Pelaksanaan
A. Penanganan awal pada asfiksia dengan ketuban jernih
a. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
b. Pertahankanbayi agar tetaphangat
c. Aturposisibayisedikitekstensi (tengadah)
dengancaramengganjalbahubayidenganhanduk /
kainbersih
d. Bersihkan jalan nafas dengan cara menghisap lendir dari
mulut kemudian hidung
e. Keringkan tubuh bayi dengan cara mengganti kain
yangbasah dengan yang kering
f. Berikan rangsangan taktil dengan cara mengosok
punggung bayi atau menepuk telapak kaki.
g. Atur posisi bayi kembali sedikit ekstensi
h. Lakukan penilaian frekuensi jantung, nafas dan warna kulit
i. Bila bayi mulai bernafas / menangis, warna kulit
kemerahan, frekuensi jantung ≥ 100 x / menit, maka
berikan oksigen bebas 5 L/mnt menggunakan masker dan
jaga agar bayi tetap hangat
C. Penangananlanjutan
a. Berikan ventilasi tekanan positif (VTP) dengan tekanan 30
cm H20 sebanyak 20 – 30 x selama 30 detik.
b. Lakukan penilaian frekuensi jantung, pernafasan, dan
warna kulit.
c. Bila frekuensi jantung < 60 x / menit, lakukan kompresi
dada yang diiringi dengan VTP
d. Bila perlu pasang ETT (endotrakeal tube) sesuai prosedur.
e. Bila kondisi bayi tidak membaik, berikan infus dan obat-
obatan sesuai instruksi dokter.
f. Dokumentasi semua catatan tindakan yang telah dilakukan.
g. Perawat cuci tangan.
Unit Terkait Ruang NICU
Pelaksanaan
1. Gangguan pernafasan sedang
a. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
a. Bersihkan jalan nafas dengan penghisap lendir/suction
b. Pertahankan bayi tetap hangat / cegah hipotermi
c. Beri oksigen 1-2 lt/mnt kalau perlu dengan masker.
d. Perawatan tali pusat bersih
e. Lakukan pemeriksaan tanda tanda vital.
f. Lakukan pasang infus ( sesuai petunjuk dokter ) untuk
mencegahdehidrasi. Beri antibiotik ( sesuai petunjukdokter)
g. Lanjutkan pemberian ASI dengan cara diteteskan
ataudengan sonde bila tidak mau menelan.
h. Amati terhadap tanda-tanda kegawatan / sakit berat
i. Pemeriksaan X-ray torak ( sesuai petunjuk dokter)
j. Perawat mencuci tangan.
Persiapan Bayi
a. KIE orang tua bayi tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan ortu wajib mengisi inform consent. Orang tua
yang menolak tindakan harus mengisi form penolakan tindakan.
b. Bayi baru lahir sehat yang berumur 48 jam sampai 72 jam
c. Posisikan bayi terlentang dengan kaki lebih rendah agar aliran
darah lebih lancar
3. Pengiriman
a. Susun kertas spesimen berselang seling untuk
menghindari agar bercak darah tidak bersinggungan, atau
taruh kertas diantara bercak darah atau setiap spesimen
ditaruh dalam kantong khusus
b. Masukkan ke dalam amplop dan sertakan daftar spesimen
yang didkirim
c. Pengiriman dilakukan oleh transportasi yang disediakan
rumah sakit
d. Pengiriman maksimal 7 hari stelah pengambilan spesimen
Unit Terkait Ruang NICU
SPO
B. Persiapan Alat
1. Troly dengan duk steril
2. Korentang
3. Umbilikal instrument steril lengkap terdiri dari :
4. Cateter umbilikal no. 5
5. Cateter umbilikal no. 3,5
6. Three way stop cock / needle less 3 lumen
7. Extention tube with T 2 buah
8. Extention tube no. 1/100 cm 2 buah
9. Spuit 3 cc 2 buah
10. Spuit 1 cc 2 buah
11. Spuit 50 cc 2 buah
12. Benang tali pusat / silk HR 3.0/26 1 buah
13. Meteran kertas
14. Standar ukuran uvc/uac
15. Betadin
16. Alkohol swab
17. Sarung tangan dan kasa steril
18. Heparin
19. Nacl 0,9 % 25 cc
20. Cairan infus sesuai kebutuhan
21. Plester non alergi
22. Masker dan skort
23. Tempat sampah
24. Standar infus
25. Infusion pump
TENAGA :
2 orang perawat
C. PERSIAPAN BAYI
Bayi dengan tali pusat yang belum kering dan belum lepas
D. PELAKSANAAN
1. Bila tali pusat sudah kering lakukan kompres dengan
kasa yang dibasahi nacl 0,9 % steril 1 jam sebelum
tindakan
2. Perawat cuci tangan dan memakai APD (schort dan
masker)
3. Perawat mengukur panjang dari bahu ke umbilikal
dengan menggunakan meteran dan melihat kv dalam
standar ukuran berapa cm kateter harus dimasukkan
4. Lakukan ristrain / immobilisasi pada kaki dan tangan bayi
5. Perawat asisten membuka instrument umbilikal set
6. Buka kateter umbilikal no. 3,5 dan no. 5 spuit 1cc 2 buah
dan nacl 0,9 %
7. Perawat operator memakai sarung tangan steril dan
jubah steril
8. Desinfeksi daerah umbilikal dan sekitarnya dengan
betadin cair dan alkohol swab lalu potong tali pusat
sesuai kebutuhan
9. Pasang duk steril di sekitar umbilikal
10. Perawat operator mengisi 2 buah spuit 3 cc dengan nacl
0,9 %, lalu disemprotkan ke dalam kateter umbilikal no.
3,5 dan 5 sampai penuh
11. Perawat operator mencari arteri dengan menggunakan
kateter no. 3,5 yang sudah diisi dengan nacl 0,9 %,
setelah berhasil baru mencari vena menggunakan kateter
no. 5 yang sudah diisi dengan nacl 0,9 %
12. Bila sudah yakin kedua kateter sudah masuk dengan
tepat, bilas masing - masing kateter dengan nacl 0,9 %
lagi sesuai dengan kebutuhan agar tidak ada bekuan
13. Kedalaman masing - masing kateter disesuaikan dengan
standar ukuran
Ikat kateter umbilikal dengan menggunakan benang tali
pusat / silk HR no.3,0 / 26
14. Ujung umbilikal diberi betadin
15. Perawat asisten pakai sarung tangan membuat cairan ½
NS (25 ml WFI steril dan 25 cc nacl 0,9% )yang diberi
heparin 1 unit/cc untuk UAC
16. Menyiapkan cairan untuk UVC sesuai program dan diberi
heparin 1 unit/cc
17. Sambungkan masing - masing cairan pada konektor
masing - masing UVC / UAC
Penatalaksaan
LANGKAH AWAL
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Selimuti bayi dengan kain yang ada di dekat ibunya.
3. Pindahkan bayi terselimuti ket empat resusitasi yang disiapkan
4. Kerjakan pedoman pencegahan infeksi dalam melakukan
tindakan perawatan dan resusitasi
5. Atur posisi bayi
6. Letakkan bayi telentang dengan ganjal kain dibawah bahunya.
7. Atur posisi kepala bayi sedikit ekstensio agar jalan napas terbuka.
8. Isap lender dengan suction
9. Lakukan isapan lender pada mulut dulu, sedalam< 5 cm.
Prosedur e. Tiup udara melalui alat tabung & sungkup / memompa alat
balon & sungkup ke mulut & hidung bayi 2 X (dengan
tekanan 30 cm air).
f. Jika dada bayi berkembang
g. Lanjutkan langkah ventilasi jika dada bayi berkembang.
h. Lakukan Ventilasi 20x dalam 30 detik
i. Lakukan ventilasi sebanyak 20 X dalam 30
detik(tekanan 20 cm air)
j. Lakukan Penilaian – Keputusan – Tindakan BBL
4. Nilai usaha napas.
a. Jika bernapas spontan : Hentikan ventilasi bertahap
b. Lakukan asuhan pasca resusitasi
c. Jika megap-megap/ tidak bernapas : Ulangi ventilasi
sebanyak 20X dalam 30 detik
d. Hentikan ventilasi dan Nilai bayi tiap 30 detik
e. Hentikan ventilasi setiap 30 detik.
5. Nilai usaha napas
a. Jika megap-megap/ tidak bernapas
b. Ulangi ventilasi sebanyak 20X dalam 30 detik
c. Hentikan ventilasi & nilai frekuensi jantung, napas tiap
ventilasi 30 detik
6. Jika megap-megap/tidak bernapas sesudah 2 menit
resusitasi
a. Meneruskan ventilasi 20 X / 30 detik
b. Hentikan ventilasi & nilai napas tiap ventilasi 30 detik.
7. Bila tidak bernapas lakukan komrpresi dada
PERSIAPAN BAYI
1. Letakkan bayi pada alas yang datar
2. Posisi bayi terlentang kepala lurus sedikit ekstensi
PELAKSANAAN
1. Dekatkan trolley emergensi ke sisi tempat tidur pasien pasien
2. Cuci tangan dan pakai waterless
Persiapan Pasien
Melakukan pendekatan kepada orang tua / keluarga bayi sesuai
dengan agama / kepercayaab dan sesuai denga tingkat pendidikan
serta kemampuan berkomunikasi.
Pelaksanaan
1. Tempat perawatan tersendiri dengan lingkungan yang bersih dan
tenang (bila memungkinkan)
2. Usahakan bayi selalu didampingi oleh perawat / bidan
3. Berikan kesempatan kepada orang tua / keluarga untuk
mendampingi pasien
4. Berikan kesempatan kepada orang tua / keluarga untuk
melakukan ibadah keagamaan, bila perlu / mungkin
mendatangkan rohaniawan.
5. Berikan tuntunan spiritual dan dorongan psikologi, sesuai agama
dan kepercayaan kepada pasien/keluarga
6. Lakukan pembersihan fisik seperlunya antara lain:
7. Lubang hidung dan mata dibersihkan denga kapas lembab.
Keringat dilap, pakaian diganti dengan yang kering dan bersih
Bila terjadi inkontinensia harus segera dibersihkan, cegah
jangan sampai kulitnya lecet / iritasi.
8. Kasur dan sprei harus bersih dan kering, serta dapat menyokong
posisi yang nyaman.
Perhatian :
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah menolong pasien
b. Pasien tidak boleh ditinggalkan sendiri.
c. Menjaga agar suasana tenang
Sikap penuh perhatian
Berbicara pelan
d. Bila terjadi tanda-tanda kematian segera lapor
kepadapenanggung jawab.
e. Setelah pasien dinyatakan meninggal segera beritahu kepada
orang tua / keluarga.
f. Catat saat terjadinya tanda-tanda kematian.
Prosedur pemasangan :
1. Konseling Informasi Edukasi dan inform consent keluarga tentang prosedur
pemasangan CPAP
2. Petugas cuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Petugas melakukan desinfeksi dengan alcohol swab di area mesin cpap yang
akan terhubung dengan sirkuit seperti conector oksigen, dan ujung kabel tube
pengatur suhu. Tunggu sampai kering
PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP
PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP
PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP