Anda di halaman 1dari 106

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

NEONATUS

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


BHAKTI DHARMA HUSADA
SURABAYA
2016
DAFTAR ISI

SPO Menerima Bayi Baru Lahir Spontan 4

SPO Menerima Bayi Baru Lahir SC 6

SPO Menerima Bayi Baru Dari Poli / IGD 8

SPO Menimbang Berat Badan Bayi 10

SPO Mengukur Panjang Badan Bayi 11

SPO Mengukur Lingkar Kepala 12

SPO Mengukur Lingkar Dada 13

SPO Mengukur Saturasi Bayi 14

SPO Mengukur Suhu Rektal 15

SPO Mengukur Pernapasan Bayi 17

SPO Memberikan Identitas 19

SPO Membersihkan kotoran Kepala 20

SPO Memandikan Bayi 22

SPO Memandikan Bayi Di Inkubator 25

SPO Membimbing Ibu Memandikan Bayi 27

SPO Memelihara Kebersihan Mulut 28

SPO Mengganti Pakaian Bayi 29

SPO Penggunaan Infant Warmer 31

SPO Menghisap Lendir Bayi 32

SPO Menghisap Lendir Bayi Melalui ETT 34

SPO Pemberian Suntikan Vitamin K 36

SPO Pemberian Salep Mata 38

SPO Inisiasi Menyusui Dini 40

SPO Merawat Tali Pusat 42

SPO Pemberian Vaksin Hepatitis B 44

SPO Rawat Gabung 45


SPO Pemberian ASI 46

SPO Memberi Minum Bayi 49

SPO Memberi Minum Bayi Melalui OGT Gravitasi 53

SPO Memberi Minum Bayi Menggunakan Syringe Pump 55

SPO Mengencerkan Susu Buatan 57

SPO Memelihara Botol dan Alat Minum 58

SPO Memasang Pipa Lambung 60

SPO Pemberian Obat Melalui Syringe Pump 62

SPO Nebulizer 64

SPO Metode Kangguru 66

SPO Bayi Icterus 67

SPO Menyiapkan Bayi Foto Terapi 68

SPO Asfiksia 69

SPO Gangguan Nafas 71

SPO Infeksi / Sepsis Pada Bayi 73

SPO Skreening Hipotiroid Kongenital 74

SPO Bayi Dengan Kelainan Kongenital 76

SPO Bayi Dengan Tetanus Neonatorum 77

SPO Memasang Kateter Umbilikalis 79

SPO Melepas Kateter Umbilikalis 82

SPO Pemberian Cairan Intra Vena 84

SPO Resusitasi Bayi 85

SPO Membantu Pemasangan ETT 90

SPO Merawat Bayi Sakaratul Maut 93

SPO Prosedur Rujukan 96

SPO Perlindungan Terhadap Penculikan Bayi 97


PROSEDUR
MENERIMA BAYI BARU LAHIR SPONTAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/001 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan pertolongan sendini mungkin untuk mendapatkan bayi
yang sehat tanpa satu kelainan fisik maupun mental

Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menerima bayi


baru lahir spontan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
a. Alat penghisap lendir
b. Tabung oksigen lengkap
c. Alat intubasi lengkap untuk bayi
d. Alat pemotong dan pengikat tali pusat
e. Kasa steril dan obat anti septik
f. Gelang identitas bayi
g. Infant warmer
h. Termometer
i. Timbangan dan alat pengukur panjang bayi
j. Obat injeksi Neo Vit K
k. Obat tetes mata / salf mata
l. Handscoen steril
m. Alat resusitasi
Persiapan Pasien :
Pastikan kebenaran tentang identitas pasien yang akan dilakukan
tindakan
Penatalaksanaan :
a. Pakai handscoen
b. Setelah kepala lahir seluruhnya catat jam, tanggal dan hari
kelahiran
c. Nilai APGAR Score
d. Letakkan bayi pada kain bersih dan kering dengan posisi
terlentang, jaga kehangatan bayi
e. Hisap lendir pada mulut dan hidungPertahankan suhu tubuh bayi
f. Periksa ada kelainan bawaan / tidak

PROSEDUR
MENERIMA BAYI BARU LAHIR SPONTAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/001 1 2/2
HUSADA
Prosedur g. Timbang berat badan, ukur lingkar kepala, panjang badan bayi
h. Berikan injeksi Neo Vit. K
i. Berikan tetes / salep mata
j. Identifikasi bayi
k. Observasi keadaan bayi
l. Pencatatan jam, hari dan tanggal kelahiran bayi
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR
MENERIMA BAYI BARU LAHIR SECARA SC

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/001 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Suatu tindakan untuk merawat bayi baru lahir secara secaria di
kamar operasi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk menerima bayi
baru lahir secara SC
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Sarung tangan steril
b. Duk steril 2 buah
c. Underpad steril
d. Infant warmer yang sudah dihangatkan
e. Suction cateter no. 8
f. Oksigen siap pakai
g. Inkubator transport

2. Persiapan Pasien
Bayi posisi terlentang dengan kepala berada dekat dengan
perawat untuk memudahkan resusitasi

3. Prosedur
a. Cuci tangan secara prosedural
b. Alasi troli dengan urutan duk steril, underpad steril dan
paling atas duk steril lagi
c. Pakai sarung tangan steril
d. Terima bayi baru lahir yang diletakkan operator di atas troli
e. Bawa bayi pada infant warmer yang sudah hangat
f. Keringkan bayi dari sisa ketuban, lemak dan darah yang
menempel
g. Hisap lendir bayi dimulai dari mulut kemudian hidung
h. Bungkus bayi dengan underpad dan duk steril
i. Tunjukkan jenis kelamin pada ibu
j. Letakkan bayi di dalam inkubator transport
k. Lepaskan sarung tangan

PROSEDUR
MENERIMA BAYI BARU LAHIR SECARA SC

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/001 1 1/2
HUSADA
Prosedur l. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
m. Dokumentasikan hasil pengukuran
Unit Terkait Ruang NICU, IRNA Srikandi

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

01 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENERIMA BAYI BARU DARI IGD/
INSTALASI RAWAT JALAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1/41/SPO/003 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Merawat bayi baru dari IGD / Instalasi rawat jalan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menerima bayi
baru dari IGD/ Instalasi rawat jalan

Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya


Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Pasien diterima oleh perawat NICU
a Pasien dari Poli
 Perawat poli telpon NICU terlebih dahulu untuk
konfirmasi rencana pasien baru
 Pasien diantar ke NICU dengan pendampingan perawat
poli dan lakukan timbang terima pasien
b Pasien dari UGD
 Pasien dianamnesa dan diperiksa terlebih dahulu oleh
dokter dan perawat, dilakukan triage di IGD
 Bila pasien stabil, IGD telp NICU untuk konfirmasi
pasien baru
 Bidan / perawat perujuk naik ke ruang NICU untuk
melakukan timbang terima dengan perawat jaga NICU
 Pasien diantar ke NICU dengan pendampingan perawat
IGD dan lakukan timbang terima perawat jaga NICU
dengan perawat IGD
2. Apabila pasien datang di luar jam kerja
a Tanyakan apakah pasien sudah pernah dirawatdi Rumah
Sakit Bhakti Dharma Husada untuk mendapatkan status
lama pasien
b Minta bagian pendaftaran untuk mencari status lama pasien
di rekam medis
3. Lakukan anamnesa meliputi 
a Anamnesa ortu bayi tentang perawatan bayinya selama
dirumah
b Riwayat penyakit yang dialami bayi dirumah
PROSEDUR MENERIMA BAYI BARU DARI IGD/

INSTALASI RAWAT JALAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA
HUSADA BDH/02.1.41/SPO/009 1 2 /2

4. Pemeriksaan Pasien :
A. PERSIAPAN ALAT
b. Sarung tangan
c. Timbangan badan
d. Thermometer
e. Stetoskop
f. Infant warmer
g. Box bayi
h. Incubator/ Blanket ( sesuai kebutuhan bayi )

B. PERSIAPAN PASIEN
a. Bayi diposisikan secara terlentang

C. PROSEDUR
a. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
b. Berikan identitas pada bayi.
c. Letakkan bayi pada infant warmer.
d. Timbang bayi
e. Mengukur antropometri (BB, PB, LK dan LD)
f. Memeriksa TTV bayi
g. Lakukan advis dokter dalam pemberian tindakan dan therapi.
h. Lakukan anamnesa kepada orang tua bayi untuk dokumentasi
asuhan keperawatan. KIE ortu dan keluarga bayi tentang
prosedur tindakan dan perawatan bayi di ruang NICU.
i. Kolaborasi dengan dokter jaga spesialis anak diruangan.
j. Cuci tangan.

Dokumentasi.

Unit Terkait Ruang NICU, Poli Anak, IGD


No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Dari :
Pasien dari UGD
 Bila pasien stabil, IGD telp NICU untuk konfirmasi
pasien baru
 Pasien diantar ke NICU dengan pendampingan
perawat IGD dan lakukan timbang terima perawat
jaga NICU dengan perawat IGD

Menjadi :
 Bila pasien stabil, IGD telp NICU untuk konfirmasi
pasien baru
 Bidan / perawat perujuk naik ke ruang NICU untuk
melakukan timbang terima dengan perawat jaga NICU
 Pasien diantar ke NICU dengan pendampingan perawat
IGD dan lakukan timbang terima perawat jaga NICU
dengan perawat IGD

Dari
e. Ukur panjang badan bayi, Lingkar kepala, Lingkar dada
bayi
f. Ukur suhu tubuh, nadi, pernafasan bayi.
h. Lakukan anamnesa kepada orang tua bayi untuk
dokumentasi asuhan keperawatan.
Menjadi :
e. Mengukur antropometri (BB, PB, LK dan LD)
f. Memeriksa TTV bayi
h. KIE ortu dan keluarga bayi tentang prosedur tindakan
dan perawatan bayi di ruang NICU.

PROSEDUR MENGUKUR PANJANG BADAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/005 1 1/1
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Suatu tindakan mengukur panjang badan bayi baru lahir
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengukur
panjang badan bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur
1. Persiapan Alat
a. Metlin
b. Sarung tangan bersih
2. Persiapan pasien
Bayi diposisikan terlentang
3. Prosedur
a. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
b. Pakai sarung tangan
c. Letakkan metlin pada angka nol berada di atas kepala
bayi hingga telapak kaki
d. Lihat angka yang tertera pada metlin.
e. Rapikan alat
f. Lepaskan sarung tangan
g. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
h. Dokumentasikan hasil pengukuran.
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MENGUKUR LINGKAR KEPALA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/006 1 1/1
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Suatu tindakan mengukur lingkar kepala bayi baru lahir
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengukur lingkar
kepala bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Persiapan Alat
 Metlin
 Sarung tangan bersih
2. Persiapan pasien
Bayi diposisikan terlentang
3. Prosedur
a. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
b. Pakai sarung tangan
c. Letakkan metlin pada angka nol berada di atas kepala bayi
kemudian metlin dilingkarkan ke kepala bayi hingga bertemu
angka nol
d. Lihat angka yang tertera pada metlin dipertemukan.
e. Rapikan alat
f. Lepaskan sarung tangan
g. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
h. Dokumentasikan hasil pengukuran
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MENGUKUR LINGKAR DADA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/007 1 1/1
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Suatu tindakan untuk mengukur lingkar dada bayi dengan
menggunakan metlin.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengukur lingkar
dada bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Persiapan Alat
a. Metlin
b. Sarung tangan bersih

2. Persiapan pasien
Bayi diposisikan terlentang

3. Prosedur
a. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
b. Pakai sarung tangan
c. Letakkan metlin pada angka nol berada di atas dada bayi
kemudian metlin dilingkarkan ke dada bayi hingga bertemu
angka nol
d. Lihat angka yang tertera pada metlin dipertemukan.
e. Rapikan alat
f. Llepaskan sarung tangan
g. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
h. Dokumentasikan hasil pengukuran

Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU


No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENGUKUR SATURASI BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/008 1 1/1
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Mengukur persentase oksigen pada bayi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengukur
saturasi bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Siapkan bayi pada posisi terlentang
3. Nyalakan alat pulse oksimetri, pastikan sensor menyala dengan
lampu indikator berwarna merah
4. Pasang sensor pulse oksimetri pada punggung kaki bayi
5. Layar monitor pulse oksimetri akan menunjukkan frekuensi nadi
dan presentasi oksigen bayi
6. Dokumentasikan hasil pemeriksaan pada rekam medik bayi
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENGUKUR SUHU PER REKTAL

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/009 1 1/2
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Mengukur suhu badan bayi dengan termometer melalui anus
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengukur suhu
per rectal
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan alat :
1. Termometer dalam keadaan siap pakai
2. Vaselin / minyak dan tempatnya
3. Bengkok
4. Larutan sabun / desinfektan, air bersih yang mengalir
5. Lap pengering / tisu
6. Kapas cebokdan tempatnya
Persiapan Pasien :
1. Beri penjelasan pada ibu / keluarga tentang tindakan yang akan
dilakukan
2. Bayi siap dilakukan pengukuran suhu per rektal
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Baringkan bayi dalam posisi terlentang dengan kedua kaki
diangkat atau dimiringkan sedemikian rupa agar anus mudah
dicapai (sim)
3. Buka popok dan anusbersihkan dengan kapas cebok
4. Periksa termometer apakah air raksa tepat pada angka nol,
ujungnya diolesi dengan vaselin, selanjutnya termometer
dimarukkan ke dalam anus sampai batas air raksa (sekurang -
kurangnya 2 cm) setelah 3 – 5 menit termometer diangkat dan
dibaca secara teliti kemudian hasilnya dicatat dalam status bayi
5. Celupkan termometer ke dalam larutan sabun / desinfektan
kemudian dilap dengan kertas tisu selanjutnya dibersihkan
dandibilas dengan air bersih serta dikeringkan
6. Turunkan air raksa kembali dan termometer diletakkan pada
tempatnya, siap dipakai pada bayi berikutnya
7. Cuci tangan

PROSEDUR MENGUKUR SUHU PER REKTAL

RSUD BHAKTI
No. Dokumen No.Revisi Halaman
DHARMA
BDH/02.1.41/SPO/009 1 2/2
HUSADA
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENGHITUNG PERNAFASAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/010 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Menghitung nadi bayi/ heart rate selama 1 menit.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghitung
pernafasan bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan alat :
i. Jam dengan jarum detik / stopwatch
ii. Stetoskop

Persiapan pasien
iii. Bayi dalam keadaaan tenang / tidur.
iv. Bayi tidak menangis.

Prosedur
1. Cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Letakkan bayi pada tempat hangat dan datar.
3. Buka baju bayi bila perlu.
4. Dengarkan irama jantung bayi dengan stetoskop. Hitung
frekuensi napas bayi selama 1 menit
5. Rapikan bayi
6. Cuci tangan
7. Dokumentasi hasil pemeriksaan.
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MEMBERIKAN IDENTITAS PAPAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/011 1 1/1
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan Alat pengenal untuk identifikasi bayi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
identitas papan bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
1. Spidol permanen dan bolpoin untuk papan nama
2. Gelang warna biru dan merah muda
Prosedur
1. Berikan identitas gelang warna biru untuk laki-laki, dan merah
muda untuk perempuan
2. Cantumkan pada gelang bayi:
a. Nama bayi dan orang tuanya
b. Tanggal dan jam lahir
c. Jenis kelamin
d. No.RM bayi
3. Pasang papan nama di depan box bayi. Cantumkan :
a. No. RM bayi
b. Nama bayi dan orang tua
c. Tanggal dan jam lahir
d. Jenis kelamin
e. Jenis persalinan
f. Berat badan dan panjang badan
g. Nama dokter / bidan penolong
h. Nama dokter anak
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMBERSIHKAN KOTORAN PADA
KULIT KEPALA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/012 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Menghilangkan kotoran di rambut dan kulit kepala menggunakan
minyak / baby oil
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membersihkan
kotoran pada kulit kepala bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
Siapkan:
a. Minyak atau baby oil
b. Kapas atau kasa
c. Sisir
d. Bengkok tempat kotoran
e. Kain alas atau perlak bayi
Persiapan Bayi
a. Berikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan
kepada keluarga
b. Posisikan bayi terlentang
Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Letakkan perlak diatas bantal
c. Minyaki bagian kulit kepala yang kotor
d. Diamkan kira-kira 2 – 5 menit
e. Sisir sampai kotoran terangkat oleh gerakan sisir
f. Kumpulkan kotoran lalu buang
g. Bersihkan peralatan dan kembalikan ke tempatnya
h. Cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMANDIKAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/013 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Membersihkan kulit tubuh bayi dengan menggunakan minyak kelapa
/ baby oil / air hangat dan sabun
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memandikan bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan alat :
Siapkan :
1. Meja untuk memandikan
2. Handuk
3. Popok atau handuk bersih untuk alas mandi
4. Waslap
5. Sabun mandi dalam tempatnya
6. Kapas kering dalam tempatnya
7. Kasa steril dalam tempatnya
8. Baby oil
9. Ember tertutup untuk pakaian kotor
10.Tempat sampah tertutup
11.Dua buah baskom berisi air hangat
12.Linen bersih
13.Termometer
Persiapan Petugas
1. Masker (bila perlu)
2. Pakaian Khusus (scort)
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan, pakai pakaian khusus bila perlu pakai masker
2. Tutup pintu dan korden kemudian buka pakaian bayi
3. Ukur suhu bayi :
a. Bayi dengan suhu< 36,50C hanya dilap pada muka dan
bokong saja
b. Bayi dengan suhu > 36,50C boleh dimandikan
4. Angkat bayi ke meja bayi dan letakkan pada posisi yang aman
5. Bersihkan mata bayi dengan kapas air hangat dari bagian
dalam ke arah luar. Setiap kali usapan kapas untuk 1 kali
pakai.
6. Bersihkan bokong dan daerah perineum paling akhir.
7. Bersihkan genetaliadari bagian depan menuju bagian belakang
8. Setelah bersih, keringkan tubuh bayi dengan handuk
9. Keringkan tali puasat dan daerah sekelilingnyakemudian
lakukan perawatan tali pusat
PROSEDUR MEMANDIKAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/013 1 2/2
HUSADA
Prosedur 10.Olesi minyak telon pada dada, perut, dan punggung bayi agar
bayi hangat kemudian beri pakaian
11.Baringkan bayi dengan posisi sesuai kebutuhan
12.Bersihkan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula
13.Cuci tangan
14.Catat hasil observasi

Cara Mandi Rendam :


Buka pakaian bayi
1. Bersihkan muka, mata, telinga, leher dan kepala dengan
waslap basah
2. Sabuni di atas tempat tidur / meja mandi kemudianbersihkan
dengan waslap basah
3. Masukkan bayi ke dalam ember mandi. Posisikan punggung
bayi di atas lengan petugas sedangkan tangan petugas
memegang erat pangkal lengan kiri bayi
4. Bersihkan badan bayi dengan menggunakan waslap terutama
daerah lipatan
5. Setelah bersih, angkat bayi dari ember mandi dan keringkan
dengan handuk
6. Bersihkan tali pusat dan daerah sekitarnya. kemudian lakukan
perawatan tali pusat
7. Oleskan minyak telon pada bagian dada, perut, dan punggung
bayi kemudian beri pakaian
8. Sisir rapi rambut bayi
9. Baringkan bayi dan beri selimut
10.Bersihkan alat-alat dan kembalikan ke tempat semula

Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan


1. Mandikan bayi dengan cepat dan cermat untuk menghindari
hipotermia
2. Untuk bayi-bayi yang masih lemah, cukup bersihkan bagian mata,
lipatan, dan genetalia saja
3. Perhatikan jangan sampai terlepas, bengkok,dan sebagainya
4. Perhatikan bagian lipatan-lipatan jangan sampai ada sabun
tertinggal
Unit Terkait Ruang Nifas, Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMANDIKAN BAYI DALAM INKUBATOR

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/014 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Membersihkan kulit bayi pada bayi yang berada dalam inkubator.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memandikan bayi dalam
inkubator
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur PERSIAPAN ALAT
Siapkan :
1. 2 buah bak plastik
2. Air hangat
3. Waslap
4. Kom mandi
5. Termometer
6. Kassa steril
7. Kapas mandi
8. Alkohol swab
9. Diapers
PERSIAPAN BAYI
1. Ukur tanda – tanda vital bayi.
2. Posisikan bayi dalam keadaan telanjang.
PELAKSANAAN
1. Cuci tangan dan memakai sarung tangan.
2. Bersihkan mata bayi dari arah dalam keluar dengan satu kapas,
lalu mata sebelahnya dengan kapas lain
3. Bersihkan mulut dengan kassa lalu hidung dengan kapas pelan
4. Bersihkan telinga dari bagian dalam hingga bagian belakang
telinga
5. Bersihkan kepala lalu leher. Perhatikan daerah lipatan leher
6. Bersihkan jari-jari tangan kemudian ketiak
7. Buka diapers bayi. Bersihkan dengan kapas daerah lipatan paha,
jari-jari kaki, genetalia serta perianal
8. Bersihkan tali pusat dengan kassa alkohol / alkohol swab
9. Pakaikan kembali diapers bayi
10.Rapikan kembali alat-alat
PROSEDUR MEMANDIKAN BAYI DALAM INKUBATOR

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/014 1 2/2
HUSADA
Prosedur 11.Perhatikan infus jangan sampai tertekuk atau terlepas
12.Cuci tangan
HAL-HAL PERLU DIPERHATIKAN
1. Bersihkan daerah mata dan anus pada bayi hipotermia
2. Bayi prematur BBLSR tidak perlu dimandikan
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMBIMBING IBU MEMANDIKAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/015 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Mengajarkan ibu cara memandikan bayi yang benar
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membimbing ibu
memandikan bayi

Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya


Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
Siapkan :
1. Meja / tempat tidur lunak, bersih
2. Kapas air masak unutk mata
3. Kassa steril
4. Kapas / cutton bud untuk membersihkan telingan dan hidung
5. Sabun mandi, shampo bayi
6. Bak mandi berisi air hangat
7. Handuk
8. Minyak telon
9. Sisir bayi
10. Bedak bayi
11. Baby oil / sla oil
12. Washlap 1 buah
13. Pakaian lengkap
14. Tempat pakaian kotor
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Alaskan handuk diatas meja / tempat tidur
3. Lepaskan pakaian bayi & masukkan pakaian tersebut kedalam
ember / keranjang tempat pakaian kotor
4. Bersihkan mata dengan kapas dari arah hidung ke arah telinga
5. Sabuni tubuh bayi sambil mengamati kemungkinan adanya
kelainan
6. Angkat bayi dan masukkan bayi ke dalam bak berisi air,
bersihkan bayi dari busa sabun
7. Angkat bayi dan keringkan bayi dengan handuk
8. Bersihkan tali pusat dengan kasa steril dan alkohol
PROSEDUR MEMBIMBING IBU MEMANDIKAN BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/015 1 2/2
HUSADA
Prosedur 9. Beri minyak telon dan bedak (bila diperlukan)
10. Kenakan pakaian bayi dan bungkus bayi supaya hangat
11. Rapikan kembali alat-alat
12. Cuci tangan
Unit Terkait Ruang Nifas, Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMELIHARA KEBERSIHAN MULUT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/016 1 1 /1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Melaksanakan perawatan rongga mulut dan lidah
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memelihara
kebersihan mulut
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat:
Siapkan :
1. Kapas/ Kasa/ Lidi kapas
2. Air hangat/ air matang
3. Oral gel
4. Sarung tangan bersih
5. Baki plastik untuk tempat sampah

Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Pakai sarung tangan
3. Posisikan bayi dalam keadaan terlentang
4. Buka mulut bayi, bersihkan dengan menggunakan lidi/ kapas/
kasa yang telah dibasahi dengan air hangat
5. Lakukan berulang sampai mulut bersih
6. Oleskan oral gel pada bagian stomatitis
7. Bersihkan alat-alat
8. Cuci tangan
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENGGANTI PAKAIAN / POPOK BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/017 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Mengganti baju bayi yang sudah kotor (basah) dengan baju yang
bersih dan kering
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengganti
pakaian / popok bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Prosedur Persiapan Alat


Siapkan :
a. Perlengkapan pakaian bayi (popok, baju), selimut bayi
b. Kain pengalas bayi
c. Kapas pembersih cebok dan tempat kapas kotor
d. Minyak (baby oil), waslap, air hangat dalam tempatnya
e. Ember tertutup untuk pakaian kotor

Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Pakai pakaian khusus (schort)
c. Buka popok basah / kotor
d. Bersihkan bokong bayi dengan kapas pembersih, kemudian lap
dengan waslap hangat. Keringkan dan olesi dengan baby oil
e. Pasang popok bersih dan bila perlu baju diganti
f. Rapikan bayi. Baringkan kembali dalam posisi sesuai
kebutuhan
g. Bersihkan alat-alat dankembalikan ke tempat semula
h. Cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR PENGGUNAAN INFANT WARMER

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/018 1 1/1
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Infant warmer adalah tempattidurdenganpenghangat diatasnya
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penggunaan infant
warmer
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
Siapkan :
1. Infant warmer set
2. Temperature kontrol.
3. Skin probe

Pelaksanaan Pengoperasian Infant wamer.


1. Pasang jack padapusatlistrik
2. Infant warmer dihidupkan.
3. Setting suhusesuaikebutuhanpasien
4. Letakkanbayipada infant warmer hanyamenggunakanpopok /
pampers tanpaselimut
5. Pasang skin probe
padaperutbayisebelahkanandekatdengantalipusat
6. Observasikeadaanumumbayi
7. Dokumentasikanpadarekammedicbayi
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU, Ruang OK

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENGHISAP LENDIR
PADA BAYI BARU LAHIR

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/019 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Membersihkan jalan nafas bayi baru lahir dengan menggunakan
alat penghisap.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menghisap lendir
pada bayi baru lahir

Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya


Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
Siapkan :
a. Alat penghisap lendir (mucus extractor)
b. Air hangat dalam kom
c. Handscoen 1 pasang

Pelaksanaan :
a. Cuci tangan
b. Letakkan bayi pada posisi terlentang dengan kepala sedikit
ekstensi di tempat yang datar dan hangat
c. Hisap lendir perlahan – lahan dalam mulut terlebih dahulu
kemudian hidung
d. Hisap lendir sambil menarik keluar penghisap
e. Perhatikan keadaan umum bayi
f. Cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU, IRNA Bersalin, Ruang OK

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENGHISAP LENDIR MELALUI ETT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/020 1 1/2
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Membersihkan jalan napas melalui ETT (Endo Tracheal Tube)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah umtuk menghisap
lendir melalui ETT
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur PERSIAPAN ALAT
Siapkan :
1. Oksigen outlet
2. Aparatuspenghisaplengkap
3. Kateterpenghisap no. 6 dan no. 8
4. Sarungtangansteril
5. Spuit 3 cc berisicairanNaCl 0,9 % steril
6. WFI sterildalamkomsteril
7. Dukkecilsteril
8. Stetoskopbayi
9. Meterankertas
10.Balonmengembangsendiri
PERSIAPAN BAYI
Posisikanbayi terlentang, atur posisi kepala tegak lurus atau miring
kanan
PELAKSANAAN
1. Cucitangan
2. Ukurpanjangkateter suction yang akandimasukkankedalam ETT
dantempelkan di bagianluarinkubator
3. Pilihkateter suction sesuaidenganukuran
ETT,beritandapadaselangkatetersesuaidenganpanjang ETT
4. Siapkan aqua sterildalamkomsteril, spuit 3 cc yang
berisicairanNaCl 0,9 % besertaduksteril
5. Pastikanmesin suction berfungsibaik,
aturtekanandengankekuatan 80 - 100 mmhg, dekatkankebayi
6. Gunakansarungtangansteril, masukkankateter suction
kedalamselang ETT sampaibatas yang telahditentukan,
lakukanpengisapan lender. Tarikkateter suction sambilmemutar,
sambungkankembali ETT sambilmemutar
PROSEDUR MENGHISAP LENDIR MELALUI ETT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/020 1 2/2
HUSADA
Prosedur 8. Masukkan NACl 0,9% sebanyak 0,3 cc-0,5 cc ke dalam ETT.
Ulangi 2-3x sampai lendir berkurang. Auskultasi dada bayi
9. Terus pantau nilai saturasi oksigen. Saat saturasi oksigen
turun sampai dibawah 85%hentikan tindakan dan oksigenasi.
10. Lakukan penghisapan lendir tidak lebih dari 15 detik
11. Lakukan penghisapan lendir setiap 3 jam sekali tergantung
kekentalan dan banyaknya lendir
12. Bilas kateter suction dengan aqua steril
13. Atur posisi bayi. Pastikan ETT tersambung dengan mesin
ventilator
14. Rapikan alat-alat dan cuci tangan

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


a. Observasi bayi selama dan sesudah penghisapan lendir
b. Fiksasi ETT secara adekuat.
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR PEMBERIAN INJEKSI
VITAMIN K PADA BBL

RSUD BHAKTI No. Dokumen No. Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/021 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan injeksi Vitamin K pada bayi baru lahir.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian injeksi
Vitamin K pada BBL.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
 Spuit 1cc.
 Alkohol swab.
 Neo k.
Persiapan Pasien :
1. Pastikan kebenaran tentang identitas pasien yang akan
dilakukan tindakan.
2. Posisikan bayi terlentang.
Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sebelum tindakan.
2. Gunakan spuit 1 cc.
3. Ambil Vitamin K 1 mg.
4. Lakukan aspirasi untuk mengeluarkan udara dari dalam spuit.
5. Suntikkan Vitamin K secara IM pada paha kiri.
6. Cuci tangan sesudah melakukan tindakan.
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR PEMBERIAN SALEP MATA PADA BBL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI
BDH/02.1.41/SPO/022 1 1/1
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan salep mata pada bayi baru lahir pada 1 jam pertama
kelahiran
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian salep mata
pada BBL
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
a. Salep mata tetrasiklin 1%
b. Hand Scoen

Persiapan Pasien :
1. Pastikan kebenaran tentang identitas pasien yang akan
dilakukan tindakan
2. Posisikan bayi terlentang

Pelaksanaan :
1. Cuci tangan sebelum tindakan
2. Pakai sarung tangan
3. Jelaskan pada ibu maksud dan tujuan tindakan tersebut
4. Berikan salep mata satu garis lurus dari dalam ke luar
5. Tutup mata bayi sebentar perlahan – lahan
6. Jangan hapus salep mata dari mata bayi

Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU


No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR INISASI MENYUSUI DINI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


BDH/02.1.41/SPO/023 1 1/2
RSUD BHAKTI
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Tindakan mendekatkan bayi dan ibu melalui kontak langsung (skin
to skin) dalam 1 jam kelahiran bayi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk inisiasi
menyusui dini
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat, meliputi :
 Topi bayi
 Handuk / selimut bayi 2 buah
Lakukan Persiapan Klien / Pasien :
1. Lakukan 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun)
2. Perkenalkan diri dan dokter yang merawat
3. Identifikasi pasien
4. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
5. Pelajari data pasien yang mencakup aspek fisik dan psikologi
sebagai bahan pertimbangan untuk menyiapkan tindakan
asuhan kesehatan
Siapkan Lingkungan :
1. Jaga privasi pasien dengan memasang sketsel / sampiran
2. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman
Penatalaksanaan :
1. Cuci tangan sebelum tindakan
2. Letakkan bayi di perut ibu
3. Nilai nafas dan gerakan bayi
4. Keringkan tubuh bayi kecuali tangan
5. Letakkan bayi terngkurap pada perut dada ibu (kontak kulit)
6. Biarkan bayi mencari dan menemukan puting susu ibu
7. Tidak menginterupsi bayi menyusu
8. Tunda memandikan bayi
9. Usahakan bayi dan ibu tetap di kamar bersalin hingga bayi
selesai menyusui
PROSEDUR INISASI MENYUSUI DINI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/023 1 2/2
HUSADA
Prosedur 1. Jika bayi belum bisa Menyusu Dini dalam waktu1 jam, posisikan
bayi dekat dengan putting susu, biarkan kontak kulit selama 30 -
60 menit berikutnya
2. Tempatkan ibu dan bayi pada ruangan yang sama
3. Rapikan pasien dengan posisi yang nyaman
4. Cuci tangan
Unit Terkait IRNA Bersalin

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MERAWAT TALI PUSAT BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/024 1 1/1
DHARMA
HUSANA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Perawatan terhadap tali pusat pada bayi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk merawat tali pusat
pada bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan:
 Kasa steril
 Alkohol 70%

Pelaksanaan :
1. Cuci tangan
2. Bersihkan daerah sekitar tali pusat dan ujungnya menggunakan
kasa steril yang sudah dibasahi alcohol
3. Tali pusat dibiarkan terbuka
4. Observasi respon bayi
5. Bersihkan alat-alat
6. Petugas cuci tangan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMBERIKAN VAKSIN HEPATITIS B

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI
BDH/02.1.41/SPO/025 1 1/1
DHARMA
HUSANA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan vaksinasi Hepatitis B uniject pada bayi baru lahir
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
vaksin Hepatitis B
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
 Sarung tangan
 Kapas steril
 Air DTT
 Hepatitis B uniject
 Plester

Persiapan pasien :
Bayi diletakkan pada tempat yang datar dalam posisi terlentang

Prosedur :
1. Cuci tangan dan memakai sarung tangan
2. Buka popok bayi
3. Lakukan desinfeksi pada paha kanan
4. Suntikkan vaksin secara intramuscular
5. Tutup dengan plester bekas suntikan
6. Bayi dirapikan
7. Buang bekas alat vaksi pada tempat yang disediakan
8. Cuci tangan
9. Dokumentasikan
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR BAYI RAWAT GABUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/026 1 1/1
DHARMA
HUSANA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Merawat bayi dalam satu ruangan / kamar bersama ibu
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakuakn rawat
gabung bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan alat
 Box bayi
 Kelambu bayi
Persiapan pasien
 Bayi

Pelaksanaan
1. Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
2. Pakai sarung tangan
3. Letakkan bayi dalam box dan di tutup dengan kelambu
4. Antar bayi ke ruangan ibu
5. Lepaskan sarung tangan
6. Cuci tangan dengan sabun di bawah ini mengalir
7. Dokumentasikan dalam SOAP
Unit Terkait Ruang Nifas, Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR CARA PEMBERIAN ASI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No. Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/028 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Cara bayi untuk memenuhi kebutuhan ASI
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian ASI
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan :
 Cuci tangan sebelum memberi ASI
 Siapkan alas bayi / perlak
 Siapkan kapas untuk membersihkan areola mamae
 Air matang untuk membasahi kapas

Pelaksanaan :
1. Perawat dan ibu cuci tangan
2. Ibu duduk tegak bersandar di kursi. Kaki menempel di lantai
3. Bayi dipangku ibu
4. Beri alas pada punggung bayi
5. Bersihkan putting susu ibu dengan kapas dan air matang secara
melingkar dari putting susu hingga areola
6. Bayi diarahkan ke putting susu
7. Putting dan areola masuk ke mulut bayi
8. Perut bayi menempel pada perut ibu
9. Biarkan bayi menghisap putting ibu
10.Bila sudah selesai tengkurapkan bayi pada pundak ibu sampai
bayi bersendawa
11.Alat-alat dirapikan kembali
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang Nifas, dan Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MEMBERI MINUM BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI
BDH/02.1.41/SPO/027 1 1/3
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberi minum pada bayi sesuai kebutuhan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberi minum
bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Menggunakan Sendok / Pipet
Persiapan Alat & Pasien
 Pipet / sendok teh dalam keadaan bersih
 Susu yang diperlukan didalam tempatnya
 Air matang dalam tempatnya
 Alas dada
 Bayi

Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai celemek dan masker bila perlu
3. Pasang alas dada bayi
4. Bayi dipangku perawat, posisi bayi kepala lebih tinggi dari
badan
5. Periksa suhu susu, dengan meneteskan susu pada
punggung tangan
6. Minumkan susu dengan sendok kecil perlahan-lahan
7. Selesai pemberian susu, bayi diberi air matang secukupnya
untuk membilas sisa susu dalam mulut
8. Mulut bayi di lap dengan alas dada
9. Bayi ditengkurapkan di bahu perawat, sambil ditepuk-tepuk
sekitar punggungnya sampai bersendawa
10. Bayi dirapikan
11. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan
12. Perawat mencuci tangan
13. Dokumentasikan jumlah susu yang diminumkan bayi
14. Alat-alat dirapikan

2. Menggunakan botol susu


Persiapan Alat & Pasien
 Botol & dot yang tertutup steril yang telah diisi susu
 Air matang dalam tempatnya
 Sendok teh
 Alas dada
 Bagian kepala lebih tinggi daripada bagian tubuh

PROSEDUR MEMBERI MINUM BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI
BDH/02.1.41/SPO/027 1 2/3
DHARMA
HUSADA
Prosedur Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai celemek & masker
3. Pasang alas dada
4. Bayi dipangku dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan
5. Periksa susu dengan cara meneteskan susu pada punggung
tangan
6. Minum dengan menggunakan dot
7. Minumkan susu secara bertahap sesuai dengan kebutuhan
8. Selesai pemberian susu, bayi diberi air masak secukupnya
untuk membilas sisa susu dalam mulut
9. Mulut bayi dilap dengan alas dada
10. Bayi ditelungkupkan di bahu perawat sambil ditepuk-tepuk
punggungnya agar bersendawa
11. Bayi dirapikan
12. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan
13. Cuci tangan
14. Catat jumlah susu

3. Menyusukan bayi langsung pada ibunya


Persiapan alat
 Kapas bulat yang direndam didalam air masak
 Bengkok untuk tempat kapas kotor
Persiapan pasien :
 Bayi dirapikan
 Bayi dicocokkan identitasnya
Ibu diberitahu dan disiapkan dalam keadaan bersih dan rapi
Persiapan lingkungan :
 Jendela, pintu, korden ditutup
 Penyekat atas scherem dipasang
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Berikan bayi kepada ibu
3. Siapkan ibu dalam posisi duduk yang nyaman
4. Pastikan ASI memancar dengan baik atau tidak
5. Putting susu & sekitarnya dibersihkan dengan kepas hangat
6. Bayi disusukan dengan cara bergantian, payudara kiri dan
kanan
7. Selesai menyusui mulut bayi dibersihkan dengan kapas
pembersih
8. Puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan kapas
pembersih
9. Bayi ditengkurapkan diatas bagu ibunya sambil ditepuk-
tepuk punggungnya agar sendawa
10. Bayi dan ibu dirapikan
11. Bayi dikembalikan di kamar bayi
12. Bila pakaian bayi basah / kotor diganti
13. Bayi dibaringkan dengan kepala dimiringkan

PROSEDUR MEMBERI MINUM BAYI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI
BDH/02.1.41/SPO/0 1 3/3
DHARMA
HUSADA
Prosedur 4. Menggunakan cup feeder
Persiapan alat & pasien
 Cup feeder dalam keadaan bersih
 ASI / susu formula yang diperlukan didalam tempatnya
 Air matang dalam tempatnya
 Alas dada
 Bayi siap diberi minum

Pelaksanaan
1. Perawat mencuci tangan
2. Pakai celemek dan masker bila perlu
3. Pasang alas dada bayi
4. Bayi dipangku perawat, posisi bayi kepala lebih tinggi dari
badan
5. Periksa suhu susu, dengan meneteskan susu pada
punggung tangan
6. Dekatkan cup feeder pada bibir bayi bagian bahwa
7. Minumkan susu dengan cup feeder perlahan-lahan
8. Biarkan bayi menghisap dan menelan susu tersebut
9. Selesai pemberian susu, bayi diberi air matang secukupnya
untuk membilas sisa susu dalam mulut
10. Mulut bayi di lap dengan alas dada
11. Tengkurangkap bayi di bahu perawat, sambil ditepuk-tepuk
sekitar punggungnya sampai bersendawa
12. Bayi dirapikan
13. Bayi dibaringkan dengan posisi kepala dimiringkan
14. Cuci tangan
15. Catat jumlah susu yang diminumkan pada bayi
16. Alat-alat dirapikan
Unit Terkait Ruang NICU, Ruang Nifas

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MEMBERI MINUM BAYI DENGAN PIPA


LAMBUNG / OGT SECARA GRAVITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/029 1 1/2
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memasukkan ASI / susu formula melalui pipa lambung (sonde)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membantu
pemberian minum melalui OGT secara gravitasi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
 ASI / susu formula beserta gelas tempat susu
 Spuit 5 cc / 10 cc, spuit 3 cc, 20 cc, 50 cc
 Alas dada bayi
 Baki plastik

Persiapan pasien :
Bayi yang sudah terpasang sonde disiapkan dalam posisi kepala
lebih tinggi dari badan
Pelaksanaan :
 Perawat mencuci tangan
 Komunikasi dengan bayi
 Lihat sumlah ASI / susu formula yang akan diberikan pada bayi
 Isi gelas tempat susu dengan susu
 Ukur residu lambung dilakukan tiap 6 jam
 Bila terdapat residu, catat warna dan konsistensinya. Bila jumlah
residu > 50 % dari volume minum dan berwarna kecoklatan /
kemerahan, maka laporkan ke dokter. Bila residu sedikit dan
berwarna putih jangan dibuang, melainkan dimasukkan kembali
ke dalam lambung
 Pasang spuit pada pangkal sonde
 Tuangkan ASI / susu formula ke dalam sonde sesuai kebutuhan.
Biarkan mengalir sendiri tanpa di dorong
 Bila pemberian minum sudah selesai, masukkan udara ke dalam
sonde sampai sonde terlihat bening
 Tutup kembali sonde lambung
 Bilas spuit dengan air panas matang
 Setelah minum, bayi disendawakan
 Perbaiki / atur kembali posisi tidur bayi (kepala posisi miring)
untuk mencegah muntah

PROSEDUR MEMBERI MINUM BAYI DENGAN PIPA LAMBUNG /


OGT SECARA GRAVITASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/029 1 2/2
DHARMA
HUSANA
Prosedur  Dokumentasikan jam minum dan jumlah minum
 Bereskan dan kembalikan alat-alat pada tempatnya
 Perawat mencuci tangan
 Bersikap hati-hati, teliti dan tanggap terhadap reaksi
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMBERI MINUM BAYI DENGAN
SYRINGE PUMP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


BDH/02.1.41/SPO/030 1 1/1
RSUD BHAKTI
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memasukkan ASI / susu formula melalui slang / pipa lambung
(sonde) dengan menggunakan syring pump selama 30 - 60 menit
pada bayi BBLSR
Tujuan Memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan, dan elektrolit
sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
minum bayi dengan syringe pump
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan
2. Komunikasi dengan bayi
3. Lihat jumlah ASI / susu formula yang akan diberikan pada bayi
4. Isi gelas tempat susu dengan susu
5. Periksa posisi pipa lambung di dalam lambung
 Hisap cairan / udara dari dalam lambung
 Ukur residu lambung dilakukan tiap 6 jam
6. Bila terdapat residu, catat warna dan konsintensinya. Bila jumlah
residu > 50 % dari volume minum dan berwarna
kecoklatan/kemerahan, maka laporkan ke dokter. Bila residu
sedikit dan berwarna putih jangan dibuang, melainkan
dimasukkan kembali ke dalam lambung
7. Hisap ASI/SUFOR pada spuit sesuai dengan kebutuhan
8. Pasang spuit yang sudah terisi pada perfusor yang dihubungkan
dengan pangkal sonde
9. Atur waktu pemberian dan volume sesuai kebutuhan pada mesin
syring pump, lalu tekan start
10.Bila pemberian minum sudah selesai, masukkan udara ke dalam
sonde sampai sonde terlihat bening
11.Tutup kembali sonde lambung
12.Bilas spuit dengan air panas matang (spuit diganti tiap hari)
13.Setelah minum, bayi disendawakan
14.Perbaiki / atur kembali posisi tidur bayi (kepala posisi miring)
untuk mencegah muntah
15.Catat dalam status pasien : jam minum dan jumlah minum
16.Bereskan dan kembalikan alat-alat pada tempatnya
17.Perawat mencuci tangan
18.Bersikap hati-hati, teliti dan tanggap terhadap reaksi

Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMELIHARA BOTOL DAN
ALAT-ALAT MINUM

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/032 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg, Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Membersihkan dan menjaga kesterilan botol dan alat-alat untuk
minum agar terhindar dari jamur yang ada di botol akibat kurang
steril.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memelihara botol dan
alat-alat minum
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Panci perebus botol dan dot
b. Air sabun dan air bersih
c. Sikat botol
d. Waskom tempat larutan sabun

Pelaksanaan
a. Bersihkan botol dan dot :
 Hilangkan sisa susu dalam botol dibawah air mengalir
 Sikat botol susu dan alat minum dengan sabun sampai
bersih
 Bilas botol dan alat-alat minum dari air sabun dengan air
mengalir sampai berisi
 Rebus boto1 susu, dot, alat minum dalam air
mendidihselama 10 menit
b. Siapkanbotoldanalat-alatminum yang
telahdirebusdalampanicpenyimpanan
c. Bereskanalat-alatdanmengembalikanpadatempatnya
d. Perawatcucitangan
 Bersikap teliti dan hati-hati.
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMASANG PIPA LAMBUNG
PADA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/033 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memasukkan slang lambung atau maagslang ke dalam lambung
melalui mulut
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah memasang pipa
lambung pada bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Pipa lambung bayi no. 5 – 8
b. Pipa lambung anak no. 10 – 14
c. Stetoskop
d. Spuit 5 cc / 10 cc
e. Bengkok
f. Plester, gunting, sarung tangan
g. Mangkok berisi air matang hangat
h. Kain alas
i. Xylocain jelly kalau perlu

Persiapan Klien
a. Beri penjelasan pada keluarga tentang tindakan yang
akan dilakukan
b. Aturposisi :
 Bayi dengan tidur terlentang dengan bantal tipis/
selimut dibawah kepala / bahu
 Anaktidurdengansatubantal

Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan, lalu pakai sarung tangan
b. Rendam pipa lambung dalam air hangat sehingga
menjadi lemas
c. Atur panjang pipa lambung yang akan dimasukkan .
Diukur dari tulang hidung ke tragus lalu ke pertengahan
antara px dan umbilikal,tandai dengan plester kecil.
d. Masukkan selang perlahan lahan ke dalam mulut atau
hidung bayi.

PROSEDUR MEMASANG PIPA LAMBUNG


PADA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/033 1 2/2
HUSADA
Prosedur e. Periksa apakah selang benar-benar masuk ke dalam
lambung dengan cara:
 Hisapcairanlambung
 Masukan udara ke dalam lambung 0,5-1 ml
dengan spuit 3 ml dan didengarkan dengan
stetoskop. Bila terdengar suara, posisi
selang/pipa lambung sudah tepat.
 Masukkanpipalambungkedalammangkok

f. Fiksasi/Plester selang sonde dengan cermat.


g. Bila untuk tujuan mengeluarkan udara atau cairan
lambung,pangkal selang disambungkan dengan mucus
ekstraktor.
h. Mulut, hidung dan sekitarnya dibersihkan.
i. Pasang label tanggal pemasangan pada selang sonde,
dan catat jumlah udara/cairan dan warna cairan yang
keluar.
j. Bayi dirapikan, dan peralatan dibersihkan
k. Perawat cuci tangan.
( catatan : selang sonde diganti setiap 5 hari )
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR PEMBERIAN OBAT MELALUI


SYRINGE PUMP

No. Dokumen No.Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/034 1 1/2
DHARMA
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memasukkan obat melalui slang / pipa lambung (sonde) ke dalam
lambung menggunakan mesin syring pump selama 30-60 menit
pada bayi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemberian obat melalui
syringe pump
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan alat :
a. Sarung tangan
b. Obat-obatan / cairan sesuai advis dokter
c. Spuit sesuai ukuran dan jenisnya ( spuit 20 cc/50 cc )
d. Original perfusor
e. Threeway
f. Needle no 18
g. Syringe pump
h. Kapas alkohol
i. NaCl 0,9 %
j. Stiker untuk menempelkan label obat pada spuit.
Prosedur
1. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Siapkan obat/cairan yang akan diberikan dalam spuit.
3. Sambungkan spuit dengan original perfusor kemudian mengisi
original perfusor dengan cairan NaCl, jangan sampai ada udara
dan mempertahankan sterilitas.
4. Beri label obat pada spuit dengan stiker
5. Sambungkan kabel listrik
6. Tekan tombol on/off. Menarik clam syring kemudian memasang
syringnya, lalu metutup clamp.
7. Sambungkan original perfusor syringe ke treeway conector yang
terpasang pada iv line
8. Masukkan dosis yang dikehendaki sesuai advis dokter
9. Jalankan mesin syringe pump.
10.Bereskan pearalatan.
11.Perawat cuci tangan
12.Dokumentasi
CATATAN :
 Spuit tidak boleh terlihat ada udara
 Spuit diganti tiap hari
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MEMBERIKAN NEBULIZER PADA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/035 1 1/2
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Tindakan untuk membantu melancarkan pernafasan akibat produksi
sekret.
Tujuan Sebagai acuan penerapan lagkah-langkah memberikan nebulizer
pada bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Oksigen / alat Nebulizer
b. Flow meter/ nipple nut
c. Mikromist nebulezer
d. Obat-obatan untuk terapi aerosol ( sesuai advis dokter )
e. Stetoskop
f. NaCl 0,9%
g. Spuit 5 cc
h. Selang oksigen
i. Bengkok
j. Tissue

Prosedur
1. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan.
2. Dengarkan suara nafas bayi dengan stetoskop, bila ada suara
ronchi menunjukkan ada sekret dalam paru-paru.
3. Isi tabung mikromist nebulizer dengan NaCl dan atau obat-
obatan sesuai advis dokter.
4. Sambungkan selang mikromist nebulezer dengan flowmeter
yang sudah dipasangkan di oksigen, putar flowmeter pada
posisi oksigen $ liter/menit (bila menggunakan oksigen). Bila
menggunakan alat nebulezer sambungkan selang mikromist
pada alat nebulezer dan tekan power ON.
5. Dekatkan uap nebulezer ke mulut atau hidung bayi.
6. Tunggu 15 menit sampai obat dalam tabung nebulezer habis
7. Matikan alat nebulezer

PROSEDUR MEMBERIKAN NEBULIZER PADA BAYI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/035 0 2/2
HUSADA
Prosedur 8. Lakukanfisioterapinafasdan suction bila perlu bila sekretnya
banyak.
9. Bersihkan mulut dan hidung bayi dengan tisue.
10. Bereskan peralatan
11. Perawat cuci tangan
12. Dokumentasikan hasil tindakan.
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR KANGAROO MOTHER CARE

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/036 1 1/1
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Metode yang digunakan untuk merawat bayi dengan berat badan
lahir rendah
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah kangaroo mother care
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan alat
a. Topi bayi
b. Kaus kaki bayi
c. Selendang/ kain panjang
d. Ruangan hangat dan privasi

Persiapan bahan
a. Ibu : posisi duduk, tanpa memakai pakaian dalam
b. Bayi : kepala bayi agak ekstensi, dengan memakai popok, kaus
kaki dan topi.

Prosedur
1. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Minta ibu duduk dan atur posisis bayi diatas dadanya dengan
posisi sejajar.
3. Sangga bayi dengan kain panjang, muka bayi menghadap
kepinggir dan kepala sedikit ekstensi.
4. Pinggul bayi harus dalam keadaan fleksi dan bayi berada dalam
posisi “ kodok “, tangan juga harus fleksi
5. Tepi kain harus dibawah telinga bayi
6. Pasang kain erat-erat agar bayi tidak lepas saat ibu berdiri.
7. Ajari ibu untuk mengenal apnea, resiko kapan harus melakukan
interaksi segera dan mencari pertolongan perawat.
8. Perawat cuci tangan.

Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR PENATALAKSANAAN BAYI BARU LAHIR
DENGAN IKTERUS

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/037 1 1/1
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Ikterus pada bayi dapat merupakan suatu gejala fisiologis atau
dapat merupakan hal yang patologis.
a. Ikterus fisiogis adalah :
 Ikterus yang timbul pada hari kedua dan ketiga
 Tidak mempunyai dasar yang patologis
 Kadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakan
 Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.
b. Ikterus patologis adalah :
 Ikterus yang mempunyai dasar patologis
 Kadar bilirubin mencapai hiperbilirubinemia
Kern ikterus (encefalopatibiliaris)
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
bayi baru lahir dengan ikterus
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada
Surabaya Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek)
24 Jam
Prosedur 1. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Lakukan pemeriksaan tanda tanda vital
3. Tentukan derajat Kramer untuk menentukan derajat ikterus.
4. Terusdiberi ASI danbanyakminum
5. Pemeriksaankadarbilirubin( sesuai advis dokter ).
6. Pemeriksaangolongandarahibudanbayi (sesuaiinstruksidokter)
7. Pemberianterapisinar (melihathasilkadar bilirubin
dansesuaiinstruksidokter)
8. Pemberianobatminumsesuaiinstruksidokter.
9. Perawat mencuci tangan.
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MENYIAPKAN DAN MERAWAT
BAYIDENGAN FOTO TERAPI

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/038 1 1/1
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Suatu tindakan dengan menggunakan sinar flourens pada
bayi yang mengalami hiperbilirubinemia
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah menyiapkan dan
merawat bayi dengan fototerapi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Alat Foto terapi / alat foto terapi Tri Dent
b. Tempat tidur dengan peralatan
c. Kaca mata foto therapi.
d. Plester
e. Kain penutup tempat tidur

Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Buka dan lepas pakaian bayi
3. Tidurkan bayi di tempat tidur
4. Mata ditutup dengan kaca mata foto therapi.
5. Tempat tidur ditutup dengan kain selubung
6. Lampu dihidupkan dan diarahkan pada tempattidur bayi
minimal 35 cm dari tempat tidur bayi
7. Observasi respon bayi
8. Perawat cuci tangan
9. Catat jam / tanggal tindakan dan hasil pengamatan

Catatan
a. Atur posisi bayi bergantian tiap 6 jam (tengkurap/
terlentang/miring)
b. Ukur suhu tubuh tiap 3 jam
c. Observasi defekasi bayi
d. Berikan minum ASI sesering munkin.Ekstra minum bila
perlu
e. Lakukan pemeriksaan bilirubin ulang post foto therapi
(sesuai petunjuk dokter).
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/039 1 1/2
HUSADA
TanggalTerbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan pertolonga pada bayi baru lahir degan asfiksia
gangguan pernafasan
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan
bayi baru lahir dengan asfiksia
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada
Surabaya Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek)
24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
 3 kain bersih dan kering
 lampu pemanas yang sudah dinyalakan
 Balon penghisap / penghisap delee
 Mekonial aspirator
 Suction
 Laringoskop
 Jam tangan
 Balon dan sungkup
 Sumber oksigen
 Endotrakeal tube sesuai ukuran
 Infus set
 Obat-obatan

Pelaksanaan
A. Penanganan awal pada asfiksia dengan ketuban jernih
a. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
b. Pertahankanbayi agar tetaphangat
c. Aturposisibayisedikitekstensi (tengadah)
dengancaramengganjalbahubayidenganhanduk /
kainbersih
d. Bersihkan jalan nafas dengan cara menghisap lendir dari
mulut kemudian hidung
e. Keringkan tubuh bayi dengan cara mengganti kain
yangbasah dengan yang kering
f. Berikan rangsangan taktil dengan cara mengosok
punggung bayi atau menepuk telapak kaki.
g. Atur posisi bayi kembali sedikit ekstensi
h. Lakukan penilaian frekuensi jantung, nafas dan warna kulit
i. Bila bayi mulai bernafas / menangis, warna kulit
kemerahan, frekuensi jantung ≥ 100 x / menit, maka
berikan oksigen bebas 5 L/mnt menggunakan masker dan
jaga agar bayi tetap hangat

PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/039 1 2/2
HUSADA
Prosedur j. Bila fekuensi jantung < 100 x / menit, bayi belummenangis
dan masih sianosis, maka lakukan penanganan lanjutan

B. Penanganan awal pada asfiksia dengan ketuban


mekonium
a. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
b. Pertahankanbayi agar tetaphangat
c. Aturposisibayisedikitekstensi (tengadah)
dengancaramengganjalbahubayidenganhanduk /
kainbersih
d. Bersihkan jalan nafas dengan cara menghisap lendir dari
mulut kemudian hidung
e. Keringkan tubuh bayi dengan cara mengganti kain yang
basah dengan yang kering
f. Atur posisi bayi kembali sedikit ekstensi
g. Lakukan penilaian frekuensi jantung, nafas dan warna kulit
h. Lakukan penilaian frekuensi jantung, nafas dan warna kulit
i. Bila bayi mulai bernafas / menangis, warna kulit
kemerahan, frekuensi jantung ≥ 100 x / menit, maka
berikan oksigen bebas 5 L/mnt menggunakan masker dan
jaga bayi agar tetap hangat. Bila fekuensi jantung < 100 x /
menit, bayi belummenangis dan masih sianosis, maka
lakukan penanganan lanjutan

C. Penangananlanjutan
a. Berikan ventilasi tekanan positif (VTP) dengan tekanan 30
cm H20 sebanyak 20 – 30 x selama 30 detik.
b. Lakukan penilaian frekuensi jantung, pernafasan, dan
warna kulit.
c. Bila frekuensi jantung < 60 x / menit, lakukan kompresi
dada yang diiringi dengan VTP
d. Bila perlu pasang ETT (endotrakeal tube) sesuai prosedur.
e. Bila kondisi bayi tidak membaik, berikan infus dan obat-
obatan sesuai instruksi dokter.
f. Dokumentasi semua catatan tindakan yang telah dilakukan.
g. Perawat cuci tangan.
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN
GANGGUAN PERNAFASAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/040 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan pertolongan pada bayi yang baru lahir yang
mengalami gangguan pernafasan atau distress pernafasan.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan bayi
baru lahir dengan gangguan pernafasan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Sarung tangan
b. Oksigen dan masker
c. Suction cateter no 10/12 atau penghisap lendir
d. Infus set dan cairan

Pelaksanaan
1. Gangguan pernafasan sedang
a. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
a. Bersihkan jalan nafas dengan penghisap lendir/suction
b. Pertahankan bayi tetap hangat / cegah hipotermi
c. Beri oksigen 1-2 lt/mnt kalau perlu dengan masker.
d. Perawatan tali pusat bersih
e. Lakukan pemeriksaan tanda tanda vital.
f. Lakukan pasang infus ( sesuai petunjuk dokter ) untuk
mencegahdehidrasi. Beri antibiotik ( sesuai petunjukdokter)
g. Lanjutkan pemberian ASI dengan cara diteteskan
ataudengan sonde bila tidak mau menelan.
h. Amati terhadap tanda-tanda kegawatan / sakit berat
i. Pemeriksaan X-ray torak ( sesuai petunjuk dokter)
j. Perawat mencuci tangan.

2. Gangguan pernafasan berat


a. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
b. Bersihkanjalannafasdenganpenghisaplendir.
Jagakehangatanbayi /cegahhipotermi
c. Berikan oksigen / lakukan VTP, bila perlu pijat jantung
d. Pasang alat bantu pernafasan ( sesuai dengan petunjuk
dokter
e. Lakukan pemeriksaan tanda tanda vital.
f. Perawatan tali pusat bersih
g. Amati terhadap tanda-tanda kegawatan / sakit berat

PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN


GANGGUAN PERNAFASAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/040 1 2/2
HUSADA
Prosedur h. Pemberian infus bila perlu ( sesuai petunjuk dokter). Beri
antibiotik ( sesuai petunjuk dokter ).
i. Pemeriksaan X-ray torak ( sesuai petunjuk dokter)
j. Perawat cuci tangan.
Unit Terkait IRNA Bersalin, Ruang NICU, Ruang OK

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN INFEKSI


ATAU SEPSIS

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/041 1 1/1
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan pertolongan pada bayi baru lahir dengan infeksi atau
sepsis.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penatalaksanaan bayi
baru lahir dengan infeksi atau sepsis
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Termometer
b. Oksigen
c. Susu
d. Infus set + cairan
e. Antibiotik ( sesuai instruksi dokter)
Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan dan pakai sarung tangan.
2. Pertahankan suhu tubuh bayi tetap hangat.
3. Lakukan pemeriksaan tanda tanda vital dan catat setiap
perubahannya.
4. Bila perlu diberikan oksigen
5. ASI tetap diberikan.
6. Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai petunjuk dokter
7. Pasang infus untuk mencegah dehidrasi (sesuai petunjuk
dokter)
8. Beri antibiotik (sesuai petunjuk dokter)
9. Jaga kebersihan dan kehangatan bayi.
10.Perawat cuci tangan.

Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MELAKUKAN SKRINING HIPOTIROID
KONGENITAL (SHK)

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/042 01 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Melakukan pengambilan darah untuk dicek hipotiroid
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
skrining hipotiroid pada bayi baru lahir
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
Siapkan:
1. Sarung Tangan
2. Lancet
3. Kartu –Kertas Saring
4. Kapas / Alcohol Swab
5. Alcohol 70 %
6. Kasa Steril
7. Rak Pengering

Persiapan Bayi
a. KIE orang tua bayi tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan dan ortu wajib mengisi inform consent. Orang tua
yang menolak tindakan harus mengisi form penolakan tindakan.
b. Bayi baru lahir sehat yang berumur 48 jam sampai 72 jam
c. Posisikan bayi terlentang dengan kaki lebih rendah agar aliran
darah lebih lancar

Persiapan Blanko SHK


a Perawat menulis data lengkap yang diminta pada blanko
Pelaksanaan
1. Pengambilan spesimen darah
a. Cuci tangan
b. Hangatkan tumit dengan cara :
 Menempelkan handuk hangat / suam - suam kuku
 Menggosok gosok tumit kaki
 Menghangatkan bayi dibawah radiant warmer
c. Tentukan area penusukan yaitu bagian lateral atau medial
tumit
d. Bersihkan darah yang akan ditusuk dengan antiseptik
alkohol swab / kapas alkohol 70 %

PROSEDUR MELAKUKAN SKRINING HIPOTIROID


KONGENITAL (SHK)

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/042 1 2/2
HUSADA
Prosedur e. Tusuk tumit dengan lancet steril sekali pakai dengan
ukuran 2 mmSetelah tumit ditusuk, usap tvtes darah
pertama dengan kain kasa steril
f. Lakukan pijatan lembut sehingga terbentuk tetes darah
yang cukup besar. Hindarkan gerakan memeras
karenaakan mengakibatkan hemolisis atau darah
tercampur cairan jaringan
g. Selanjutnya teteskan darah ke tengah bulatan kertas
saring sampai bulatan terisi penuh dan tembus kedua sisi.
Hindarkan tetesan darah yang berlapis - lapis (layering).
Ulangi menetesi darah ke atas bulatan lain. Bila darah
tidak cukup, lakukan tusukan di tempat terpisah dengan
menggunakan lancet baru.
h. Sesudah kedua bulatan kertas saring terisi penuh, tekan
bekas tusukan dengan kasa / kapas steril sambil
mengangkat tumit bayi sampai berada diatas kepala bayi.
Bekas tusukan tidak perlu diberi plester ataupun
pembalut.
i. Cuci tangan

2. Metode Pengeringan Spesimen


a. Segera letakkan hasil spesimen di rak pengering dengan
posisi horisontal atau letakkan di atas permukaan datar
yang kering dan tidak menyerap
b. Biarkan spesimen mengering (warna darah merah gelap).
c. Sebaiknya biarkan spesimen diatas rak pengering sebelum
dikirim ke laboratorium
d. Jangan menyimpan spesimen didalam laci dan kena
panas atau sinar matahari langsung atau dikeringkan
dengan pengering
e. Jangan meletakkan pengering berdekatan dengan bahan -
bahan yang mengeluarkan uap seperti cat, aerosol dan
insektisida

3. Pengiriman
a. Susun kertas spesimen berselang seling untuk
menghindari agar bercak darah tidak bersinggungan, atau
taruh kertas diantara bercak darah atau setiap spesimen
ditaruh dalam kantong khusus
b. Masukkan ke dalam amplop dan sertakan daftar spesimen
yang didkirim
c. Pengiriman dilakukan oleh transportasi yang disediakan
rumah sakit
d. Pengiriman maksimal 7 hari stelah pengambilan spesimen
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN
KELAINAN KONGENITAL

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/043 1 1/1
HUSADA

Tanggal Terbit Ditetapkan,


11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan pertolongan pada bayi baru lahir dengan cacat
bawaan, baik yang tidak mungkin hidup, maupun yang mungkin
hidup.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk bayi baru lahir
dengan kelainan kongenital
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur 1. Jenis kelainan tidak mungkin hidup
b. Awasi tanda-tanda vital
c. Rawat di ruangan khusus (isolasi)
d. Berikan penjelasan kepada orang tua
e. Beri minum ( ASI /PASI ) bila perlu pasang infus sesuai
terapi.
2. Jenis kelainan dengan kemungkinan hidup
a. Beri minum (ASI / PASI), bila perlu infus sesuai terapi
b. Awasi tanda tanda vital.
c. Rawat di ruang khusus (isolasi)
d. Konsultasi dengan dokter bedah
e. Pemeriksaan radiologi bila perlu
Unit Terkait IRNA bersalin, Ruang NICU, Ruang NIfas
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR BAYI BARU LAHIR DENGAN


TETANUS NEONATORUM
No. Dokumen No.Revisi Halaman
RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/044 1 1/1
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (pada bayi kurang dari
1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman yang
mengeluarkan toksin / racun dan menyerang sistem syaraf pusat.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah untuk bayi baru lahir
dengan tetanus neonatorum
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat :
a. Sarung tangan
b. Spatel lidah (mayo tube)
c. Oksigen
d. Susu / makanan
Pelaksanaan :
1. Perawat mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter anak untuk pemberian
terapi.
3. Mengatasi kejang dengan memberikan suntikan anti kejang
( sesuai advis dokter ).
4. Menjaga jalan nafas tetap bebas dengan membersihkan jalan
nafas, pemasangan spatel lidah (mayo tube) uang dibungkus
kain untuk menjaga lidah agar tidak tergigit.
5. Mencari tempat masuknya spora tetanus, umumnya di tal
pusat / telinga. Rawat tali pusat secara bersih
6. Mengobati penyebab tetanus dengan anti tetanus serun (ATS)
dan antibiotik ( sesuai instruksi dokter )
7. Perawatan yang adekuat, kebutuhan oksigen, makanan,
keseimbangan cairan dan elektrolit.
8. Pasien / bayi ditempatkan di kamar yang tenang dengan sedikit
sinar mengingat penderita sangat peka akan suara, cahaya
yang dapat merangsang kejang.
9. Perawat cuci tangan.
Unit Terkait Ruang NICU, Ruang Nifas

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR PEMASANGAN UMBILIKAL VENA
CATETER (UVC) DAN UMBILIKAL ARTERI CATETER
(UAC)
RSUD BHAKTI No. Dokumen No. Revisi Halaman
DHARMA BDH/02.1.41/SPO/045 1 1/3
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan
11 Agustus 2018 Direktur

SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memasukkan cateter ke dalam pembuluh darah vena / arteri
umbilikal
Tujuan 1. Memberikan acuan pada pelaksanaan pemberikan cairan,
nutrisi dan obat melalui pembuluh darah vena besar
2. Memudahkan pengambilan contoh darah untuk pemeriksaan
laboratorium berulang
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada
Surabaya Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek)
24 Jam
Prosedur A. Indikasi
 Bayi dengan BB < 1500 gram atau >4500 gram
 Bayi yang memerlukan parentral nutrisi atau glukosa
dengan kosentrasi tinggi
 Bayi dengan pemeriksaan laboratorium berulang
 Bayi yang memerlukan transfusi tukar

B. Persiapan Alat
1. Troly dengan duk steril
2. Korentang
3. Umbilikal instrument steril lengkap terdiri dari :
4. Cateter umbilikal no. 5
5. Cateter umbilikal no. 3,5
6. Three way stop cock / needle less 3 lumen
7. Extention tube with T 2 buah
8. Extention tube no. 1/100 cm 2 buah
9. Spuit 3 cc 2 buah
10. Spuit 1 cc 2 buah
11. Spuit 50 cc 2 buah
12. Benang tali pusat / silk HR 3.0/26 1 buah
13. Meteran kertas
14. Standar ukuran uvc/uac
15. Betadin
16. Alkohol swab
17. Sarung tangan dan kasa steril
18. Heparin
19. Nacl 0,9 % 25 cc
20. Cairan infus sesuai kebutuhan
21. Plester non alergi
22. Masker dan skort
23. Tempat sampah
24. Standar infus
25. Infusion pump

PROSEDUR PEMASANGAN UMBILIKAL VENA


CATETER (UVC) DAN UMBILIKAL ARTERI CATETER
(UAC)
RSUD BHAKTI No. Dokumen No. Revisi Halaman
DHARMA BDH/02.1.41/SPO/045 1 2/3
HUSADA
Prosedur 26. Syringe pump

TENAGA :
2 orang perawat

C. PERSIAPAN BAYI
Bayi dengan tali pusat yang belum kering dan belum lepas

D. PELAKSANAAN
1. Bila tali pusat sudah kering lakukan kompres dengan
kasa yang dibasahi nacl 0,9 % steril 1 jam sebelum
tindakan
2. Perawat cuci tangan dan memakai APD (schort dan
masker)
3. Perawat mengukur panjang dari bahu ke umbilikal
dengan menggunakan meteran dan melihat kv dalam
standar ukuran berapa cm kateter harus dimasukkan
4. Lakukan ristrain / immobilisasi pada kaki dan tangan bayi
5. Perawat asisten membuka instrument umbilikal set
6. Buka kateter umbilikal no. 3,5 dan no. 5 spuit 1cc 2 buah
dan nacl 0,9 %
7. Perawat operator memakai sarung tangan steril dan
jubah steril
8. Desinfeksi daerah umbilikal dan sekitarnya dengan
betadin cair dan alkohol swab lalu potong tali pusat
sesuai kebutuhan
9. Pasang duk steril di sekitar umbilikal
10. Perawat operator mengisi 2 buah spuit 3 cc dengan nacl
0,9 %, lalu disemprotkan ke dalam kateter umbilikal no.
3,5 dan 5 sampai penuh
11. Perawat operator mencari arteri dengan menggunakan
kateter no. 3,5 yang sudah diisi dengan nacl 0,9 %,
setelah berhasil baru mencari vena menggunakan kateter
no. 5 yang sudah diisi dengan nacl 0,9 %
12. Bila sudah yakin kedua kateter sudah masuk dengan
tepat, bilas masing - masing kateter dengan nacl 0,9 %
lagi sesuai dengan kebutuhan agar tidak ada bekuan
13. Kedalaman masing - masing kateter disesuaikan dengan
standar ukuran
Ikat kateter umbilikal dengan menggunakan benang tali
pusat / silk HR no.3,0 / 26
14. Ujung umbilikal diberi betadin
15. Perawat asisten pakai sarung tangan membuat cairan ½
NS (25 ml WFI steril dan 25 cc nacl 0,9% )yang diberi
heparin 1 unit/cc untuk UAC
16. Menyiapkan cairan untuk UVC sesuai program dan diberi
heparin 1 unit/cc
17. Sambungkan masing - masing cairan pada konektor
masing - masing UVC / UAC

PROSEDUR PEMASANGAN UMBILIKAL VENA


CATETER (UVC) DAN UMBILIKAL ARTERI CATETER
(UAC)
RSUD BHAKTI No. Dokumen No. Revisi Halaman
DHARMA BDH/02.1.41/SPO/045 1 3/3
HUSADA
Prosedur 18. Fiksasi dengan menggunakan plester transparan untuk
UVC kateter umbilikal diplester ke bawah dan UAC k arah
atas
19. Beri label biru untuk UVC dan merah untuk UAC, serta
tanggal pemasangan pada masing - masing kateter

E. HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Hindari adanya udara dalam kateter
2. Observasi adanya perdarahan di tempat pemasangan
3. Observasi ekstrimitas bawah dari sianosis / pucat
4. Bilas sampai bersih setelah transfusi melalui UVC
5. Kolaborasi untuk foto abdomen

Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan
02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma
Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MELEPASKAN KATETER UMBILIKAL

No. Dokumen No.Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/046 1 1/2
DHARMA
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
SPO 11 Agustus 2018 Direktur

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Melepaskan kateter vena / arteri umbilikal yang tidak diperlukan lagi
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah - langkah melepaskan kateter
umbilikal guna mencegah infeksi dan engurangi kemungkinan
terjadinya komplikasi, seperti NEC
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur A. Indikasi
1. Alat
 Set angkat jahitan
 Betadin
 Plester
 Gunting
 Baki plastik untuk tempat alat kotor
 Bengkok
2. Pasien
 Bayi dalam keadaan posisi terlentang
 Pasang duk lubang pada abdomen
 Gunting benang jahitan tali pusat dengan gunting
steril
B. Pelaksanaan
1. Alat - alat didekatkan ke pasien
2. Hentikan aliran cairan infus kateter vena / arteri umbilikal
3. Cuci tangan dan pakai waterless
4. Perawat pertama melepas plester yang memfiksasi kateter
vena umbilikal dan perawat kedua menyiapkan alat - alat
yang akan digunakan
5. Perawat pertama memakai sarung tangan steril
 Desinfeksi daerah umbilikal dengan betadin cair
 Pelan - pelan cabut kateter vena umbilikal 1 cm setiap
5 menit untuk mencegah perdarahan dan memberi
peluang vena untuk vasokontriksi
 Bila kateter tercabut seluruhnya, tekan umbilikal
dengan kasa yang diberi betadin dan fiksasi dengan
plester
6. Jika perlu dilakukan pemeriksaan kultur, perawat kedua
menyiapkan botol steril
7. Ujung kateter dimasukkan ke dalam botol steril dan
dipotong 2 cm oleh perawat pertama
8. Perawat kedua menutup botol steril dan membuat form
pemeriksaan kultur, lalu kirim ke laboratorium

PROSEDUR MELEPASKAN KATETER UMBILIKAL

No. Dokumen No.Revisi Halaman


RSUD BHAKTI BDH/02.1.41/SPO/046 1 2/2
DHARMA
HUSADA
Prosedur 9. Pasien dirapikan dan alat - alat dibereskan
10. Cuci tangan

C. Hal-hal yang perlu diperhatikan


a. Bila terjadi kesulitan dalam pencabutan dan ada perdarahan
lapor dokter
b. Observasi tanda - tanda infeksi
c. Bila kateter vena dan arteri akan dicabut dua duanya, kateter
vena umbilikal dicabut terlebih dahulu
d. Observasi tungkai bawah setelah tindakan apakah ada
sianosis / pucat
e. Observasi adanya perdarahan dari umbilikal
f. Bila terjadi kesulitan dalam pencabutan dan ada perdarahan
lapor dokter
g. Observasi tanda - tanda infeksi
h. Bila kateter vena dan arteri akan dicabut dua duanya, kateter
vena umbilikal dicabut terlebih dahulu
i. Observasi tungkai bawah setelah tindakan apakah ada
sianosis / pucat
j. Observasi adanya perdarahan dari umbilikal

Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MEMBERIKAN CAIRAN SECARA


INTRAVENA

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/047 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati


Pengertian Memasukkan cairan atau obat langsung ke dalam vena dengan
jumlah yang banyak dan dalam waktu yang langsung dengan
menggunakan infuse set.
Tujuan Sebagai acuan pelaksanaan pemberian cairan secara intravena
untuk mencukupi kebutuhan cairan dan elektrolit dalam tubuh
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Standar infuse
b. Cairan yang akan diberikan
c. Infus set, i.v catheter
d. Kapas
e. Alcohol 70 % Kassa steril
f. Gunting verban
g. Plester / hypafik / hansaplas
h. Pengalas
i. Bengkok
j. Tourniquet k/p
Persiapan Pasien
Keluarga pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan
dilakukan.
Pelaksanaan
1. Siapkan area yang akan dipasang infuse
2. Periksa ulang cairan yang akan dipasang infuse
3. Keluarkan udara dari slang infuse
4. Pasang pengalas
5. Tentukan vena yang akan ditusuk
6. Cuci tangan dan pakai sarung tangan, disinfeksi area yang
akan ditusuk dengan alcohol 70% dengan diameter 3 cm
7. Tusukkan iv catheter pada vena yang telah ditentukan
8. Lakukan fiksasi
9. Tutup bagian yang ditusuk dengan memberi waktusaat
memasang
10. Sambungkan iv cath dengan micro buret dan hitung jumlah
tetesan sesuai dengan kebutuhan
11. Perhatikan reaksi bayi
12. Catat waktu pesangangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
13. Pasien dirapikan
14. Alat – alat dibereskan
15. Perawat cuci tangan
Unit Kerja Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/048 1 1/3
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido artati, M.Kes


Pengertian Suatu tindakanpertolongan yang dilakukanpada bayi yang
mengalamihentinafasdanhentijantung
Tujuan 1. Sebagai acuan langkah-langkah menyelamatkan bayi baru lahir
yang mengalami asfiksia
2. Menyelamatkan jiwa
3. Mencegah terjadinya kecacatan
4. Memberikan hemodinamik dan pernafasan dalam batas normal
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur PersiapanAlat.
1. Selimut hangat/tebal yang bersih/popok sertakainpenyeka muka
2. Masker no.1 untuk bayi cukup bulan dan no.0 untuk bayi kurang
bulan
3. Penghisap lendir. Slym dan penekan lidah : 1 set
4. Meja kering, bersihdanhangat
5. Pemotong da npengikat tali pusat : 1 set
6. Timer/jam tangan yang ada detiknya
7. Oxygen yang dilengkapi dengan blender oksigen

Penatalaksaan
LANGKAH AWAL
1. Jaga bayi tetap hangat
2. Selimuti bayi dengan kain yang ada di dekat ibunya.
3. Pindahkan bayi terselimuti ket empat resusitasi yang disiapkan
4. Kerjakan pedoman pencegahan infeksi dalam melakukan
tindakan perawatan dan resusitasi
5. Atur posisi bayi
6. Letakkan bayi telentang dengan ganjal kain dibawah bahunya.
7. Atur posisi kepala bayi sedikit ekstensio agar jalan napas terbuka.
8. Isap lender dengan suction
9. Lakukan isapan lender pada mulut dulu, sedalam< 5 cm.

PROSEDUR RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/048 1 2/3
HUSADA
Prosedur 10. Lakukan isapan lender pada hidung sampai batas cuping
hidung
11. Isap lender saat ujung kateter di dalam mulut dan saat
menarik kateter keluar, tidak waktu memasukkannya.
12. Keringkan dan rangsang bayi
13. Keringkan bayi mulai muka, kepala, tubuh dengan sedikit
tekanan.
14. Tepuk/sentil telapak kaki bayi atau menggosok
punggung/perut/ dada/ tungkai bayi dengan telapak tangan
15. Gantikain ke-1 yang basahdengankaindibawahnya yang
kering.
16. Selimuti bayi dengan kain kering, muka dan dada terbuka
17. Atur kembali posisi kepala bayi agar sedikit ekstensio
18. Seluruh kegiatan langkah awal diselesaikan dalam30 detik
19. Lakukan Penilaian - Keputusan - Tindakan BBL
20. Nilai apakah bayi bernapas normal, megap-megap atau tak
bernapas.
21. Lakukan asuhan pascaresusitasi jika bernapas normal
22. Mulai ventilasi jika megap-megap atau tak bernapas.
a. Bila Air ketuban bercampur mekonium lakukan langkah
berikut: Setelah seluruh badan bayi lahir Nilai apakah
menangis/bernapas normal/megap-megap/takbernapas
b. Jikamenangis/bernapas normal: Potong tali pusat
dengan cepat, tidak diikat & tidak dibubuhi apapun,
dilanjutkan dengan langkah awal
c. Jika Bayi megap-megap/ tidak bernapas. Buka lebar
mulut bayi, usap mulutbayi, isap lendir. Memotong
talipusat dengan cepat, dilanjutkan dengan Langkah Awal
LANGKAH RESUSITASI : VENTILASI
1. Pasang Sungkup ( Pasang sungkup pada muka bayi, menutup
hidung, mulut, dagu )
2. Lakukan ventilasi 2x (Tiup udara melalu ialat tabung &
sungkup / memompa alat balon & sungkup kemulut dan hidung
bayi 2X dengan tekanan 30 cm air )
3. Lihat apakah dada bayi mengembang saat ditiup ataudipompa
a. Jika dada bayi tidak berkembang
b. Periksa posisi sungkup dan pastikan tidak ada udara bocor
c. Periksa posisi kepala dan membetulkan agar sedikit ekstensi.
d. Periksa apakah ada cairan/ lender di mulut dan mengisap
bila ada

PROSEDUR RESUSITASI BAYI BARU LAHIR

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/048 1 3/3
HUSADA

Prosedur e. Tiup udara melalui alat tabung & sungkup / memompa alat
balon & sungkup ke mulut & hidung bayi 2 X (dengan
tekanan 30 cm air).
f. Jika dada bayi berkembang
g. Lanjutkan langkah ventilasi jika dada bayi berkembang.
h. Lakukan Ventilasi 20x dalam 30 detik
i. Lakukan ventilasi sebanyak 20 X dalam 30
detik(tekanan 20 cm air)
j. Lakukan Penilaian – Keputusan – Tindakan BBL
4. Nilai usaha napas.
a. Jika bernapas spontan : Hentikan ventilasi bertahap
b. Lakukan asuhan pasca resusitasi
c. Jika megap-megap/ tidak bernapas : Ulangi ventilasi
sebanyak 20X dalam 30 detik
d. Hentikan ventilasi dan Nilai bayi tiap 30 detik
e. Hentikan ventilasi setiap 30 detik.
5. Nilai usaha napas
a. Jika megap-megap/ tidak bernapas
b. Ulangi ventilasi sebanyak 20X dalam 30 detik
c. Hentikan ventilasi & nilai frekuensi jantung, napas tiap
ventilasi 30 detik
6. Jika megap-megap/tidak bernapas sesudah 2 menit
resusitasi
a. Meneruskan ventilasi 20 X / 30 detik
b. Hentikan ventilasi & nilai napas tiap ventilasi 30 detik.
7. Bila tidak bernapas lakukan komrpresi dada

LANGKAH RESUSITASI: KOMPRESI DADA


1. Melakukan kompresi dada setelah ventilasi berjalan efektif
selama 30 detik, tetapi frekuensi jantung masih < 60 detik per
menit.
a. Melakukan kompresi dada dengan tehnim ibu jari atau tehnik
dua jari di tulang dada 1/3 bawah, dengan kedalaman 1/3
2. Diameter antero posterior dada, hindari menekan xiphoid
3. Kompresi dada dengan rasio KD : VTP adalah 3 : 1, dilakukan
dalam 2 detik selama 45-60 detik.
4. Pertimbangkan menghentikan ventilasi sesudah resu- sitasi
10 menit dan tidak terdengar denyut jantung.
5. Dokumentasi
a. Tanggal dan jam lahir
b. Kondisi bayi saat baru lahir
c. Jam mulai resusitasi
d. Tindakan resusitasi yang dilakukan
e. Hasil Resusitasi
Unit Terkait Ruang NICU
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR MEMBANTU PEMASANGAN ETT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/049 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

Drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Tindakan memasukkan pipa / tube endotrakeal ke dalam trakea
melalui hidung / mulut dengan menggunakan laringoskop
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pemasanagan ETT
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur PERSIAPAN ALAT
1. Trolleyemergensi yang berisi :
a. Laringoskop bayi siap pakai
b. Margil tang
c. Mandrin
d. ETT no. 2,5 - 4,5 lengkap dengan konektor
e. Xylocain jell
f. Sarung tangan steril
g. Suction kateter no. 6 dan no.8
h. Gunting dan plester untuk fiksasi
i. BVM untuk resusitasi siap pakai
2. Oksigen wall outlet
3. Stetoskop bayi
4. Mesin suction siap pakai
5. Respirator / ventilator siap pakai
6. Monitor EKG dan oksimetri
7. Baki plastik

PERSIAPAN BAYI
1. Letakkan bayi pada alas yang datar
2. Posisi bayi terlentang kepala lurus sedikit ekstensi
PELAKSANAAN
1. Dekatkan trolley emergensi ke sisi tempat tidur pasien pasien
2. Cuci tangan dan pakai waterless

PROSEDUR MEMBANTU PEMASANGAN ETT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/049 1 2/2
HUSADA

Prosedur 3. Pakai masker dan sarung tangan steril


4. Memasang monitor ekg dan oksimetri
5. Pastikan alat - alat yang dipakai berfungsi dengan baik
6. Pegang kepala bayi dan tahan dengan kuat bila perlu
7. Berikan peralatan kepada penolong secara berurutan
8. Setelah ETT terpasang bersihkan lendir melalui ett
9. Berikan ventilasi dengan BVM
10.Dengarkan udara di dada kanan dan kiri
11.Observasi TTV bayi, warna kulit dan saturasi oksigen
12.Fiksasi ETT dengan baik
13.Potong ETT kurang lebih 3-4 cm diatas hidung
14.Amati gerakan dada
15.Sambungkan ETT ke ventilator yang sudah siap pakai
16.Atur posisi bayi agar nyaman
17.Jaga jangan sampai ETT tertekuk
18.Rapikan alat - alat dan cuci tangan.
19.Kolaborasi dengan radiologi untuk foto thoraks

HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Dada mengembang simetris kanan dan kiri
2. Catat kedalaman ETT
Unit Terkait Ruang NICU, Ruang OK

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti
Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MERAWAT PASIEN BAYI


DALAM KEADAANSAKARATUL MAUT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/050 1 1/2
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Memberikan pelayanan khusus kepada pasien dalam menghadapi
sakaratul maut.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah menyiapkan bayi yang
dalam keadaan terminal, meninggal dengan tenang
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
1. Perlengkapan pemberian oksigen
2. Resusitor ( bila mungkin disediakan )
3. Tensimeter dan stetoskop
4. Pinset
5. Kain kassa steril, air matang dalam tempatnya
6. Kertas lap / tissue dan kapas
7. Handuk / waslap
8. Alat tenun bersih
9. Baskom berisi air bersih, bengkok

Persiapan Pasien
Melakukan pendekatan kepada orang tua / keluarga bayi sesuai
dengan agama / kepercayaab dan sesuai denga tingkat pendidikan
serta kemampuan berkomunikasi.

Pelaksanaan
1. Tempat perawatan tersendiri dengan lingkungan yang bersih dan
tenang (bila memungkinkan)
2. Usahakan bayi selalu didampingi oleh perawat / bidan
3. Berikan kesempatan kepada orang tua / keluarga untuk
mendampingi pasien
4. Berikan kesempatan kepada orang tua / keluarga untuk
melakukan ibadah keagamaan, bila perlu / mungkin
mendatangkan rohaniawan.
5. Berikan tuntunan spiritual dan dorongan psikologi, sesuai agama
dan kepercayaan kepada pasien/keluarga
6. Lakukan pembersihan fisik seperlunya antara lain:
7. Lubang hidung dan mata dibersihkan denga kapas lembab.
 Keringat dilap, pakaian diganti dengan yang kering dan bersih
 Bila terjadi inkontinensia harus segera dibersihkan, cegah
jangan sampai kulitnya lecet / iritasi.
8. Kasur dan sprei harus bersih dan kering, serta dapat menyokong
posisi yang nyaman.

PROSEDUR MERAWAT PASIEN BAYI


DALAM KEADAANSAKARATUL MAUT

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/050 1 2/2
HUSADA
Prosedur 9. Posisi tidur selang seling untuk mencegah terjadinya dekunitus.
10.Bila pasien sesak nafas, miringkan dengan cara menyangga
kepala ( semi flower ), bila perlu berikan oksigen.
11.Observasi tanda-tanda vital secara terus-menerus

Perhatian :
a. Cuci tangan sebelum dan sesudah menolong pasien
b. Pasien tidak boleh ditinggalkan sendiri.
c. Menjaga agar suasana tenang
 Sikap penuh perhatian
 Berbicara pelan
d. Bila terjadi tanda-tanda kematian segera lapor
kepadapenanggung jawab.
e. Setelah pasien dinyatakan meninggal segera beritahu kepada
orang tua / keluarga.
f. Catat saat terjadinya tanda-tanda kematian.

Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR RUJUKAN PASIEN NEONATAL

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/051 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Upaya merujuk pasien ke rumah sakit lain dan menerima kiriman
pasien dari rumah sakit atau instalasi lain di RSUD Bhakti Dharma
Husada.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
rujukan pasien.
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur A. Rujukan dari dalam Keluar RS
Indikasi merujukdari dalam keluar RS
1. Bayi yang memerlukan pemeriksaan diagnostik, penanganan,
tindakan medik yang membutuhkan peralatan yang tidak dimiliki
RSUD Bhakti Dharma Husada
2. Bayi yang membutuhkan penanganan spesialis yang tidak
dimiliki RSUD Bhakti Dharma Husada
3. Atas permintaan keluarga sendiri untuk dirujuk ke RS lain
Langkah-langkah untuk merujuk ke rumah sakit lain :
1. Informasikan kepada keluarga bahwa harus dilakukan rujukan
2. Menghubungi RS yang dituju untuk konfirmasi rencana rujukan,
setelah mendapat advis dari dokter untuk rujuk
3. Siapkan form rujukan
4. Hubungi ambulance untuk rencana rujukan, beritahu tempat dan
tujuan rujukan. Dan ingatkan untuk menyiapkan inkubator
transport.
5. Stabilkan bayi bila bayi dalam keadaan gawat dengan
berpedoman stable
6. Hubungi IGD pada kasus darurat yang memerlukan
pendampingan dokter dan perawat
7. Siapkan, bawa obat - obatan dan alat resusitasi
8. Keluarga menyelesaikan administrasi
9. Dokumentasikan dalam rekam medis dan buku rujukan dalam
ke luar
10. Antarkan bayi ke RS tujuan rujukan dengan pendampingan
perawat
B. Rujukan dari Luar Ke Dalam RS
1. Pihak perujuk harus menghubungi RS terlebih dulu melalui
NICU untuk konfirmasi rencana rujukan. Perawat yang
menerima telpon menganamnesa lengkap kondisi bayi dan
menanyakan status bayi

PROSEDUR RUJUKAN NEONATAL

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA 1 1/2
HUSADA
Prosedur 2. Petugas NICU harus menghubungi DPJP untuk konfirmasi
rencana rujukan, bisa tidaknya pasien dirujuk.
3. Hubungi IGD, informasikan tentang rencana rujukan bayi
4. Bayi dan perujuk datang ke RS melewati IGD untuk dilakukan
pemeriksaan dan stabilisasi
5. Pihak keluarga mendaftarkan registrasi dan administrasi
pasien
6. Bayi diantar ke NICU oleh perawat IGD bersama dengan
perujuk
7. Pihak perujuk menulis dokumentasi pasien di buku rujukan
dari luar ke dalam
8. Lakuakn timbang terima dengan perujuk dan perawat IGD
mulai dari identitas, anamnesa, keadaan umum bayi, tindakan
yang sudah dilakukan
9. Petugas NICU melakukan kolaborasi dengan dokter jaga /
DPJP
10. Petugas NICU menjelaskan kepada keluarga tentang jam
kunjung bayi, siapa yang boleh mengunjungi bayi, dcuci
tangan sebelum dan sesudah mengunjungi bayi

Unit Terkait Ruang NICU, IGD

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP


PENCULIKAN BAYI RAWAT GABUNG

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/052 1 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Pengertian Tindakanpencegahanterhadappenculikanbayi rawat gabung
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah perlindungan
terhadap penculikan bayi
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada
Surabaya Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek)
24 Jam
Prosedur 1. Lakukan pemeriksaan secara berkala di ruangnifas.
2. Monitoring tambahan dengan menggunakan CCTV
3. Larang orang asing yang tidak berkepentingan berada pada
area tersebut
4. Keluarga hanya diijinkan berkunjung pada jam berkunjung
5. Awasi dengan disiplin pintu keluar di ruang nifas kepada
semua orang yang akan meninggalkan rumah sakit dengan
bayi.
6. Lakukan pemeriksaan terhadap seluruh area rumahsakit, jika
adala poran terjadi penculikan bayi.
Unit Terkait Ruang Nifas
No. Klausul Isi Perubahan
Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam

PROSEDUR MENGENCERKAN SUSU BUATAN

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA BDH/02.1.41/SPO/031 0 1/1
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2016 Direktur
SPO

dr. Maya Syahria Saleh


Pengertian Menyiapkan minuman bayi berupa susu bubuk buatan yang
dilarutkan dengan air masak
Tujuan Sebagai acuan enerapan langkah-langkah untuk mengencerkan
susu buatan
Kebijakan Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya
Nomor 42 Tahun 2018 tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan
Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
Prosedur Persiapan Alat
a. Susu bubuk, timbangan / takaran
b. Botol susu
c. Etiket / stiker untuk nama bayi
d. Air masak hangat
Pelaksanaan
1. Cuci tangan
2. Lihat daftar macam susu serta takaran kebutuhan susu yang
akan dilarutkan atau yang akan dibuat
3. Sediakan air masak hangat dan bubuk susu yang diperlukan
4. Menimbang bubuk susu / mengukur dengan takaran yang
diperlukan
5. Campur dan aduk bubuk susu dengan air masak hangat sesuai
yang dibutuhkan
6. Pasang stiker identitas (nama bayi) pada botol susu
7. Bibersihkan dan kembalikan pada tempatnya
8. Bersikap rapi dan bersih, teliti dan bertanggung jawab
Unit Terkait Ruang NICU

No. Klausul Isi Perubahan


Revisi perubahan

02 Kebijakan Dari : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma


Husada Surabaya Nomor 238 Tahun 2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency
Komprehensif (Ponek) 24 Jam

Menjadi : Surat Keputusan Direktur RSUD Bhakti


Dharma Husada Surabaya Nomor 42 Tahun 2018
tentang Perubahan Kebijakan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergency Komprehensif (Ponek) 24 Jam
PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA 0 ¼
HUSADA
Tanggal Terbit Ditetapkan,
11 Agustus 2018 Direktur
SPO

drg. Orta Wido Artati, M.Kes


Memberikan oksigenasi tekanan positif pada bayi distress napas dengan mengacu
Pengertian pada skor down
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan CPAP
Keputusan Direktur RSUD Bhakti Dharma Husada Surabaya Nomor : 82 Tahun
Kebijakan 2018 tentang Kebijakan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Komprehensif
(Ponek) 24 Jam.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Sumber aliran oksigen dan udara bertekanan
2. Oksigen blender dengan flow meter
3. Humidifier ( alat pengatur kelembaban )
4. Alat CPAP yang sudah dikalibrasi dan berfungsi baik (SIPAP, SLE 1000, SLE
5000)
5. Satu set sirkuit CPAP steril
6. Nasal cateter (nasal prong, nasal masker, Y piece ) disesuaikan dengan
ukuran lubang hidung bayi
7. WFI untuk humidity
8. Pipa sonde / naso gastric tube no. 6 / 8
9. Alcohol swab
10. Sarung tangan

Kriteria pasien untuk memulai CPAP :


1. Frekuensi napas >60 x / menit
2. Merintih (grunting)
3. Retraksi dada
4. Saturasi O2 preduktal <93%
5. Kebutuhan oksigen >60%
6. Apnea berulang

Prosedur pemasangan :
1. Konseling Informasi Edukasi dan inform consent keluarga tentang prosedur
pemasangan CPAP
2. Petugas cuci tangan dan memakai sarung tangan
3. Petugas melakukan desinfeksi dengan alcohol swab di area mesin cpap yang
akan terhubung dengan sirkuit seperti conector oksigen, dan ujung kabel tube
pengatur suhu. Tunggu sampai kering

PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA 0 2/4
HUSADA
Prosedur 4. Rangkai sirkuit ke alat CPAP sesuai dengan petunjuk SOP dari masing –
masing cpap
5. Lakukan kalibrasi alat sebelum digunakan ke pasien terlebih dahulu dengan
mengikuti petunjuk dari masing – masing alat cpap
6. Atur setting komponen CPAP sesuai dengan advis dokter yaitu peep dan
FiO2
7. Setelah alat cpap siap bisa disambungkan ke bayi
8. Posisikan kepala bayi sedikit ekstensi / posisi menghidu dengan menaikkan
kepala 30 derajat dan memberi gulungan kain tipis 2-3 cm dibawah leher /
bahu bayi untuk menjaga agar jalan napas tetap terbuka
9. Bersihkan lendir dari hidung dan mulut untuk memastikan bahwa bayi tidak
mengalami atresia koana
10. Lembabkan nasal prong atau Y piece dengan air steril atau Nacl 0,9 %
sebelum memasukkan ke lubang hidung bayi
11. Pasangkan topi fiksasi ( head gear bonet ) sesuaikan dengan ukuran lingkar
kepala bayi
Untuk mencegah snubbing (lecet akibat penekanan nasal prong pada hidung)
tempelkan pada pangkal hidung duoderm sebagai alas nasal masker / nasal
prong
12. Periksa apakah nasal prong terpasang dengan tepat dengan melihat :
 Lubang hidung tertutup prong
 Masker hidung tidak menggencet lubang hidung sehingga menyebabkan
bayi bertambah sesak
 Layar monitor CPAP apakah target peep dan FiO2 sudah sesuai dengan
setting awal
 Jaga jangan sampai nasal prong / mask menekan septum nasal

13. Pasang OGT no 8 , lakukan aspirasi lambung untuk menghindari distensi


lambung ( lihat SPO pemasangan OGT). Sonde dipasang terbuka disambung
dengan spuit terbuka.
14. Ubah posisi bayi tiap 4 – 6 jam untuk drainase paru
15. Lakukan suction / hisap lender secara berkala 2 – 4 jam sekali dan atau
sesuai kebutuhan jika bayi mengalami : takipnea, kebutuhan oksigen
meningkat, bayi apnea atau bradikardi
Gunakan beberapa tetes Nacl 0,9% dalam spuit 1cc untuk melunakkan secret
yang kental dan untuk melembabkan lubang hidung bayi
16. Berikan minum pada bayi melaui sonde setelah bayi stabil. Sebelumnya
lakukan aspirasi lambung untuk mengeluarkan udara yang berlebihan di
dalam perut
17. Periksa TTV bayi setelah dipasang CPAP. Pantau setiap 2 – 4 jam sekali
18. Petugas cuci tangan

PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP

No. Dokumen No.Revisi Halaman


RSUD BHAKTI 0 ¾
DHARMA
HUSADA
Prosedur Hal – hal yang harus diperhatikan:
1. Bayi
 Respirasi : frekuensi napas, merintih ( grunting ), retraksi dada,
pengembangan dada, suara napas, napas cuping hidung dan sianosis.
 Suhu tubuh bayi cek secara berkala, terutama yang dirawat di dalam
inkubator.
Cek suhu humidifier karena suhu humidifier mempengaruhi suhu bayi
 Kardiovaskuler : perfusi sentral dan perifer serta tekanan darah
Saturasi oksigen yang terbaca dari probe saturasi. Bila perlu pasang dobel
probe untuk mengevaluasi saturasi pre duktal dan post duktal
 Neurologis : respon terhadap stimulasi
 GI track : distensi abdomen dan bising usus
 Septum nasal bayi
 Perksa septum nasal agar tidak terjadi snubbing karena penggunaan nasal
prong yang tidak tepat
 Jalan napas harus terbuka terutama hidung. Jadi segera hisap lendir bila
kondisi bayi bertambah sesak. Teteskan nacl 0,9 % untuk melunakkan
secret yang kental
2. Sistem / alat CPAP
 Periksa seluruh system alat CPAP
 Blender oksigen sudahkah menghasilkan Fio2 yang diinginkan
 Humidifier terisi cairan WFI untuk mengatur kadar kelembaban
 Rangkaian sirkuit CPAP tidak berembun
 Nasal prong / masker harus didesinfeksi dengan larutan tanpa alcohol
minimal 24 jam sekali atau bila kotor
 Head gear bonet / topi fiksasi harus diganti minimal 1x 24jam atau bila kotor
untuk mencegah infeksi
 Sirkuit cpap dipakai single use, satu sirkuit untuk satu pasien

3. Weaning CPAP / Gagal CPAP


 Bayi sudah terbiasa / nyaman bernapas dengan CPAP FiO2 21% setting
minimal dan dapat mempertahankan saturasi diatas 95%
 Ketika lepas CPAP bayi dapat diberikan oksigen melalui nasal kanul
dengan FiO2 >21% diturunkan bertahap sampai dengan bayi mampu
bernapas spontan tanpa oksigen
 Dalam proses weaning, system cpap dipertahankan / stanby paling tidak 24
jam setelah weaning

PROSEDUR
PEMASANGAN CPAP

RSUD BHAKTI No. Dokumen No.Revisi Halaman


DHARMA 0 4/4
HUSADA
Prosedur  Bila bayi tidak membaik setelah pemberian CPAP atau mengalami
perburukan kondisi seperti apnea berulang, bradikardi, retraksi yang
nyata saat pemasangan CPAP perlu dipertimbangkan untuk pengalihan
ke ventilasi mekanis dengan melihat : FiO2 >60%, PaCO2 >60%,
asidosis menetap dengan deficit basa > -8

Unit Terkait NICU

Anda mungkin juga menyukai