Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PROSES DAN INTERAKSI SOSIAL

Disusun Oleh:

1. Noviyandanu Saputra

Dosen Pengampu : Alsa Daruna, M.Pd

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

STKIP PGRI PACITAN

Jl. Cut Nyak Dien No.4-A, Kebon, Ploso, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan,
Jawa Timur 63515

i
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga dapat menyelesaikan tugas
kuliah berupa makalah. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW sebagai uswatul hasanah bagi seluruh manusia.

Di dalam makalah ini, saya telah berusaha menguraikan sebaik mungkin


semua hal yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Besar harapan saya
agar pembaca mampu memahami lebih jauh tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan hal tersebut.

Akan tetapi, saya menyadari bahwa di dalam makalah ini, masih terdapat
banyak kekurangan yang tentunya mengakibatkan makalah ini masih dikatakan
jauh dari sempurna. Maka dari itu, saya harapkan pembaca dapat memaklumi
serta memberi kritik dan saran yang membangun demi terwujudnya makalah yang
lebih baik di masa yang akan datang

Pacitan, 14 Maret 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1
C. Tujuan Pembahasan .......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Proses Sosial dan Interaksi Sosial................................... 3
B. Tujuan Dari Proses sosial dan Interaksi Sosial................................. 4
C. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial......................................................... 5
D. Apa Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 8
B. Saran ................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam
suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola
pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. Proses sosial
pada dasarnya merupakan siklus perkembangan dari struktur sosial yang
merupakan aspek dinamis dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari
pola-pola perilaku manusia yang berbeda menurut situasi dan
kepentingannya masing-masing, yang diwujudkan dalam proses hubungan
sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya merupakan proses
penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian
meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar
pertemuan secara fisik, melainkan merupakan pergaulan yang ditandai
adanya saling mengerti tentang maksud dan tujuan masing-masing pihak
dalam hubungan tersebut.

Misalnya saling berbicara (komunikasi), bekerja sama dalam


memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan dalam suatu
pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa
proses sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam
kehidupan masyarakat. Dalam laporan ini, kami akan membahas lebih
dalam mengenai proses sosial, ciri-ciri dan bentuk-bentuknya dan
menganalisis berupa artikel mengenai proses sosial.

B. Rumusan Masalah
A. Apa pengertian proses sosial dan interaksi sosial ?
B. Apa tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial ?
C. Apa ciri-ciri proses dan interasksi sosial ?
D. Apakah faktor-faktor yang mendasari interaksi sosial ?

1
E. Apa saja bentuk-bentuk proses sosial ?
C. Tujuan Pembahasan
A. Untuk mengetahui pengertian proses sosial dan interaksi sosial.
B. Untuk mengetahui tujuan dari proses sosial dan interaksi sosial.
C. Untuk mengetahui ciri-ciri proses dan interaksi sosial.
D. Untuk mengetahui apa faktor yang mendasari interaksi sosial.
E. Untuk mengetahui bentuk-bentuk proses sosial

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Proses dan Interaksi Sosial


1. Proses sosial
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam
suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola
pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa interaksi
sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama..
Proses sosial juga dapat di artikan sebagai pengaruh timbal balik antara
berbagai segi kehidupan orang perorang atau kelompok secara bersama.
Untuk melengkapi batasan – batasan mengenai istilah proses sosial itu, ada
baiknya jika ditampilkan beberapa pendapat para ahli sosiologi, yaitu
sebagai berikut :

1) Adham Nasution; proses sosial dalah proses kelompok-kelompok


dan individu-individu saling berhubungan, yang merupakan bentuk
antara aksi sosial, ialah bentuk-bentuk yang nampak kalau
kelompok-kelompok manusia atau orang pereorangan mengadakan
hubungan satu sama lain. Kemudian ditegaskan lagi, bahwa proses
sosial adalah rangkaian human actions (sikap/tindakan manusia)
yang merupakan aksi dan reaksi atau challenge dan respons di
dalam hubungannya satu sama lain.
2) Roucek dan Warren, Interaksi adalah satu proses, melalui tindak
balas tiap-tiap kelompok berturut-turut menjadi unsur penggerak
bagi tidak balas dari kelompok yang lain. Ia adalah suatu proses
timbal balik, dengan mana satu kelompok dipengaruhi tingkah laku
reaktif pihak lain dan dengan berbuat demikian ia mempengaruhi
tingkah laku orang lain.

3
3) Gillin dan Gillin; Proses – proses sosial adalah cara berhubungan
yang dapat dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-
kelompok manusia saling bertemu dan menentukan sistem serta
bentuk-bentuk hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi
apabila ada perubahan-perubahan yang menyebabkan goyahnya
cara-cara hidup yang telah ada.

Mengenai Interaksi sosial sendiri diartikan sebagai hubungan-hubungan


sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orang-
orang secara perseorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun
antara orang dengan kelompok-kelompok manusia.

2. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu fondasi dari hubungan yang
berupa tindakan yang berdasarkan norma dan nilai sosial yang berlaku dan
diterapkan di dalam masyarakat. Dengan adanya nilai dan norma yang
berlaku, interaksi sosial itu sendiri dapat berlangsung dengan baik jika
aturan - aturan dan nilai – nilai yang ada dapat dilakukan dengan baik. Jika
tidak adanya kesadaran atas pribadi masing – masing, maka proses sosial
itu sendiri tidak dapat berjalan sesuai dengan yang kita harapkan. Di dalam
kehidupan sehari – hari tentunya manusia tidak dapat lepas dari hubungan
antara satu dengan yang lainnya, ia akan selalu perlu untuk mencari
individu ataupun kelompok lain untuk dapat berinteraksi ataupun bertukar
pikiran.
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekamto di dalam pengantar
sosiologi, interaksi sosial merupakan kunci rotasi semua kehidupan sosial.
Dengan tidak adanya komunikasi ataupun interaksi antar satu sama lain
maka tidak mungkin ada kehidupan bersama. Jika hanya fisik yang saling
berhadapan antara satu sama lain, tidak dapat menghasilkan suatu bentuk
kelompok sosial yang dapat saling berinteraksi. Maka dari itu dapat
disebutkan bahwa interaksi merupakan dasar dari suatu bentuk proses

4
sosial karena tanpa adanya interaksi sosial, maka kegiatan–kegiatan antar
satu individu dengan yang lain tidak dapat disebut interaksi.

B. Tujuan Proses dan Interaksi Sosial


Proses interaksi sosial dapat berlangsung secara langsung maupun tidak
langsung. Contoh interaksi sosial secara langsung adalah dengan bertatap muka
sedangkan secara tidak langsung terjadi melalui media komunikasi seperti
telepon, surat, E-mail, BBM, SMS, dan sebagainya.
Meskipun interaksi sosial terjadi secara langsung maupun tidak langsung,
interaksi sosial tetap memiliki tujuan yang sama. Tujuan interaksi sosial antara
lain :
a. Menjalin dan meningkatkan hubungan persahabatan.
b. Menjalin hubungan bisnis.
c. Melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan.
d. Menjalankan atau merundingkan suatu masalah yang timbul.
e. Beradaptasi dengan lingkungan kebudayaan atau kebiasaan orang lain atau
kelompok lain.

C. Ciri-ciri Proses dan Interaksi Sosial

Berdasarkan pengertian interaksi sosial di atas, maka dapat disimpulkan


ciri-ciri interaksi sosial sebagai berikut :

1) Dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain.
2) Ada kontak sosial dan komunikasi.
3) Bersifat timbal balik, positif dan berkesinambungan.
4) Ada penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.
5) Pola interaksi sosial yang baik harus terjalin berdasarkan kebutuhan yang
nyata, efektif dan efisien.
6) Penyesuaian diri pada kebenaran dan norma.
7) Tidak memaksa secara mental dan fisik.

D. Faktor Yang Mendasari Interaksi Sosial


1) Faktor Internal
Adapun yang menjadi dorongan dari dalam diri seseorang untuk
berinteraksi sosial meliputi hal-hal berikut :
a. Dorongan untuk meneruskan keturunan.
b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan.

5
c. Dorongan untuk mempertahankan kehidupan.
d. Dorongan untuk berkomunikasi.
2) Faktor Eksternal
a. Faktor Imitasi
Yaitu proses sosial atau tindakan seseorang untuk meniru orang lain, baik
sikap penampilan, gaya hidupnya, bahkan apa-apa yang dimilikinya.
Imitasi pertama kali muncul di lingkungan tetangga dan lingkungan
masyarakat.
b. Faktor Sugesti
Adalah rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti atau
melaksanakan tanpa berpikir kritis dan rasional.
c. Faktor Identifikasi
Adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang individu untuk menjadi sama
(identik) dengan individu lain yang ditirunya. Proses identifikasi tidak
hanya terjadi melalui serangkaian proses peniruan pola perilaku saja, tetapi
juga melalui proses kejiawaan yang sangat mendalam.
d. Faktor Simpati
Yaitu proses kejiwaan dimana seorang individu merasa tertarik kepada
seseorang atau kelompok orang dikarenakan sikapnya, penampilannya,
wibawanya atau perbuatannya yang sedemikian rupa.
e. Faktor Motivasi
Yaitu rangsangan, pengaruh, stimulus yang diberikan seorang individu
kepada individu lain, sehingga orang yang diberi motivasi menuruti atau
melaksanakan apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh
rasa tanggung jawab. Motivasi biasanya diberikan oleh orang yang
memiliki status yang lebih tinggi dan berwibawa.Contohnya : motivasi
dari seorang ayah kepada anaknya dan dari seorang guru kepada siswa.
f. Faktor Empati

6
Faktor empati mirip dengan simpati, akan tetapi tidak semata-mata
perasaan kejiwaan saja. Empati dibarengi dengan perasaan organisme
tubuh yang sangat dalam (intens).
A. Bentuk-bentuk Proses Sosial

Proses sosial dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara


individu dengan individu, antara individu dengan kelompo dan antar kelompok
dengan kelompok, berdasarkan potensi atau kekuatan masing-masing. Proses
sosial atau hubungan timbal balik tersebut dapat terjadi dalam berbagai bentuk,
yaitu kerja sama (cooperation), persaingan (competition), pertikaian atau
pertentangan (conflict), dan akomodasi (acomodation).
Bentuk-bentuk proses sosial tersebut dapat terjadi secara berantai terus-
menerus, bahkan dapat berlangsung seperti lingkaran tanpa berujung. Proses
sosial tersebut bisa bermula dari setiap bentuk kerja sama, persaingan, pertiakian
ataupun akomodasi; kemudian dapat berubah lagi menjadi kerja sama, begitu
seterusnya. Misalnya suatu pertikaian, untuk sementara waktu dapat selesaikan
(akomodasi); kemudian dapat bekerja sama; berubah menjadi persaingan; apabila
persaingan ini memuncak, maka dapat terjadi pertikaian.
1) Kerja sama

Kerjasama adalah suatu bentuk proses sosial, dimana di dalamnya


terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai tujuan bersama
dengan saling membantu dan saling memahami terhadap aktivitas masing-
masing. Roucek dan Warren, mengatakan bahwa kerjasama berarti bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama. Ia adalah satu proses sosial
yang paling dasar. Biasanya, kerja sama melibatkan pembagian tugas,
dimana setiap orang mengerjakan setiap pekerjaan yang merupakan
tanggung jawabnya demi tercapainya tujuan bersama. Menurut Charles
Horton Cooley, kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka
mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang
bersamaan mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri
sendiri untuk memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut melalui kerja

7
sama; kesadaran akan adanya kepentingan-kepentingan yang sama dan
adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang penting dalam kerja sama
yang berguna. Pada dasarnya kerja sama dapat terjadi apabila seseorang
atau sekelompok orang dapat memperoleh keuntungan atau manfaat dari
orang atau kelompok lainnya; demikian pula sebaliknya. Kedua belah
pihak yang mengadakan hubungan sosial masing-masing menganggap
kerja sama merupakan suatu aktivitas yang lebih banyak mendatangkan
keuntungan daripada bekerja sendiri.

Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama, dalam buku sosiologi


suatu pengantar karangan Soerjono Soekanto, ada tiga bentuk kerja sama,
yaitu :
a. Bargaining, yaitu pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-
barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih.
b. Co-optation, yakni suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam
kepemimpinan atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi,
sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan.
c. Coalition, adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama. Coalition dapat menghasilkan keadaan
yang tidak stabil untuk sementara waktu, oleh karena dua organisasi
atau lebih tersebut kemungkinan mempunyai struktur yang berbeda-
beda satu dengan lainnya. Akan tetapi maksud utamanya adalah untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama, maka sifatnya adalah
kooperatif.
2) Persaingan
Persaingan merupakan suatu usaha dari seseorang untuk mencapai
sesuatu yang lebih daripada yang lainnya. Sesuatu itu bisa berbentuk harta
benda atau popularitas tertentu. Persaingan biasanya bersifat individu,
apabila hasil dari persaingan itu dianggap cukup untuk memenuhi
kepentingan pribadi. Akan tetapi apabila hasilnya dianggap tidak
mencukup bagi seseorang, maka persaingan bisa terjadi antar kelompok,

8
yaitu antara satu kelompok kerja sama dengan kelompok kerja sama yang
lainnya. Dengan kata lain, bahwa terjadinya persaingan oleh karena ada
perasaan atau anggapan seseorang bahwa ia akan lebih beruntung jika
tidak bekerja sama dengan orang lain; orang lain dianggap dapat
memperkecil hasil suatu kerja. Persaingan ini dapat dibedakan menjadi
duamacam, yaitu persaingan pribadi dan persaingan kelompok. Persaingan
pribadi adalah persaingan kelompok. Persainganpribadi adalah persaingan
yang berlangsung antara individu dengan individu atau individu dengan
kelompok adalah persaingan yang berlangsung antara kelompok dengan
kelompok. Menurut Soedjono Dirdjosisworo, persaingan merupakan suatu
kegiatan yang merupakan perjuangan sosial untuk mencapai tujuan,
dengan bersaing terhadap yang lain, namun secara damai atau setidak-
tidaknya tidak saling menjatuhkan.
Bentuk kegiatan ini biasanya didorong oleh motivasi sebagai
berikut :
a. Mendapatkan status sosial
b. Memperoleh jodoh
c. Mendapatkan kekuasaan
d. Mendapatkan nama baik
e. Mendapatkan kekayaan
f. Perbedaan agama dan lain-lain
3) Pertikaian atau Pertentangan

Pertikaian adalah bentuk persaingan yang berkembang secara


negatif, artinya di satu pihak bermaksud untuk mencelakakan atau paling
tidak berusaha untuk menyingkirkan pihak lainnya. Singkatnya pertikaian
dapat diartikan sebagai usaha penghapusan keberadaan pihak lain.
Menurut Soedjono, pertikaian adalah suatu bentuk dalam interaksi sosial
di mana terjadi usaha-usaha pihak yang satu berusaha menjatuhkan pihak
yang lain, atau berusaha mengenyahkan yang lain yang menjadi rivalnya.
Hal ini terjadi mungkin karena perbedaan pendapat antara pihak-pihak
tersebut. Pertikaian ini bisa berhubungan dengan masalah-masalah

9
ekonomi, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Soerjono Soekanto
menjelaskan bahwa pertentangan adalah suatu proses sosial di mana orang
perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan
atau kekerasan.

Penjelasan Soerjono tersebut pertikaian tidak selama disertai


kekerasan, bahkan ada pertikaian yang berbentuk lunak dan mudah untuk
dikendalikan : misalnya pertentangan antara orang-orang dalam seminar,
dimana perbedaan pendapat bisa diselesaikan secara ilmiah, atau sekurang-
kurangnya tidak emosional.

Pertentangan atau pertikaian dapat memungkinkan penyesuaian


kembali, jika fungsi norma-norma sosial dan toleransi antara pribadi masih
cukup kuat. Kecuali itu, pertikaian dapat pula membantu memperkuat
kembali norma-norma sosial yang hampir tidak berfungsi dalam
kehidupan masyarakat. Dalam hal ini, pertikian merupakan proses
penyesuaian antara norma-norma sosial yang lama dengan norma-norma
sosial yang baru sesuai dengan kepentingan yang dibutuhkan masyarakat
pada saat tertentu. Jika pertikaian dapat diselesaikan, maka keseimbangan
akan ditemukan kembali atau oleh karena ada pihak mampu melerai
pertikaian tersebut paling tidak untuk sementara. Penyelesaian pertikaian
sementara dapat di sebut akomodasi dan dalam proses ini memungkinkan
terjadi suatu kerjasama kembali. Pertikaian yang dapat diselesaikan,
apabila masing-masing pihak dapat mengintrokspeksi diri berusaha
menyadari kesalahan atau kelemahan masing-masing. Alternatif yang
terjadi kemudian adalah pertama, dapat hidup berdampingan dengan
bekerja sama, atau kedua, masing-masing menjauhkan diri secara tegas
karena tidak mungkin dilakukan kerjasama.

4) Akomodasi

Akomodasi adalah suatu keadaan hubungan antara kedua belah


pihak yang menunjukkan keseimbangan yang berhubungan dengan nilai

10
dan norma-norma sosial dalam masyarakat. Akomodasi sebenarnya suatu
bentuk proses sosial yang merupakan perkembangan dari bentuk
pertikaian, dimana masing-masing pihak melakukan penyesuaian dan
berusaha mencapai kesepakatan untuk tidak saling bertentangan. Menurut
Soedjono, akomodasi adalah suatu keadaan dimana suatu pertikaian atau
konflik, mendapat penyelesaian, sehingga terjalin kerja sama yang baik
kembali.

Tujuan akomodasi dapat berbeda sesuai dengan situasi yang


dihadapinya, yaitu :

a. Untuk mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau


kelompok-kelompok manusia sebagai akibat perbedaan paham.
Akomodasi di sini bertujuan untuk menghasilkan suatu sintesa atau
kedua pendapat tersebut, agar menghasilkan suatu pola yang baru.
b. Untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan, untuk sementara
waktu atau secara temporer.

Dari kedua bentuk proses sosial sebagaimana telah diuraikan di


atas, merupakan siklus yang senantiasa terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Mengenai proses keseluruhan, tidak selamanya selalu
diawallai oleh bentuk kerjasama, atau bentuk-bentuk yang lainnya; bahkan
biasa terjadi pertikaian dapat diselesaikan, sampai terjadi kerja sama.

11
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Kurikulum Berdasarkan makalah di atas dapat disimpulkan :

1) Pengertian proses dan interaksi sosial


Proses sosial
Proses sosial adalah setiap interaksi sosial yang berlangsung dalam
suatu jangka waktu yang sedemikian rupa hingga menunjukkan pola-pola
pengulangan hubungan perilaku dalam kehidupan masyarakat.Interaksi
sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, karena tanpa
interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.

Interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang dinamis antara
individu dan invidu, individu dan kelompok, atau antara kelompok dengan
kelompok baik dalam kerja sama, persaingan, ataupun pertikaian.

2) Tujuan Proses Sosial dan Interaksi Sosial


a. Terciptanya hubungan yang harmonis
b. Tercapainya tujuan hubungan dan kepentingan
c. Sebagai sarana dalam mewujudkan keteraturan hidup (kehidupan
sosial masyarakat)
3) Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
a. Antara orang-perorangan
b. Antara orang-perorangan dengan suatu kelompok manusia atau
sebaliknya
c. Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya

4) Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial :

12
Faktor internal

a. Dorongan untuk meneruskan keturunan


b. Dorongan untuk memenuhi kebutuhan
c. Dorongan untuk mempertahankan kehidupan
d. Dorongan untuk berkomunikasi

Faktor eksternal

a. Faktor Imitasi
b. Faktor Sugesti
c. Faktor Identifikasi
d. Faktor Simpati
e. Faktor Motivasi
f. Faktor Empati

13
DAFTAR PUSTAKA

Soekanto,Soerjono,1982 “Sosiologi suatu pengantar”

http://beilmin.blogspot.co.id/2016/10/makalah-proses-sosial-dan-interaksi.html

14

Anda mungkin juga menyukai