KUDUS
Laporan Kasus
Disusun Oleh :
P1337430120061
TAHUN 2022
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan sebagai laporan
NIM : P1337430120061
Kelas : 2B
Sunan Kudus
Clinical Instructor
i
KATA PENGANTAR
Semarang
3. Ibu Siti Daryati, S.Si, M.Sc, selaku Dosen Penanggung Jawab Praktek
4. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan doa kepada
penulis
ii
5. dr. K. Bagus Septian, Sp.Rad, M.Sc, selaku Dokter Radiologi di RSI
Sunan Kudus
8. Ibu Nur Chariroh, Amd. Rad, selaku Pembimbing Laporan Kasus pada
Praktek Klinik II
11. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan kasus
Praktek Klinik II
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
iv
2.3.2 Indikasi Pemeriksaan ................................. 14
LAMPIRAN ................................................................................ 35
v
BAB I
PENDAHULUAN
(RAO) dengan posisi pasien prone atau berdiri tegak dan tubuh
pasien tiduran lateral atau berdiri dengan salah satu sisi tubuh
dengan posisi pasien supine atau berdiri tegak dan proyeksi Left
1
Anterior Oblique (LAO) dengan posisi pasien prone atau berdiri tegak
tegak dengan arah sinar tegak lurus dan proyeksi LPO dengan posisi
Kudus?
2
1.3 Tujuan Penulisan
1. Halaman Judul
2. Halaman Pengesahan
3. Kata Pengantar
4. Daftar Isi
B. Bagian Isi
sistematika penulisan
2. Daftar Pustaka
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
dan daerah pertemuan esofagus-gaster, terakhir esofagus
kardia gaster.
5
pada hiatus esofagus yang disebabkan karena adanya
melewatinya.
6
Dinding esofagus terdiri atas 4 lapisan, yaitu lapisan
mekanik.
7
Esofagus servikal dan sfingter esofagus atas
2000 kali per hari. Saliva yang ditelan sekitar 0,5-1,5 liter.
1. Fase Oral
8
proses menelan yang memerlukan gigi geligi yang intak,
2. Fase Faringeal
masuk ke hidung.
9
bolus dengan gelombang kontraksi yang mengikuti
3. Fase Esofageal
melalui nervus V.
10
perubahan status kesehatan yang negatif, terutama
dan antihistamin).
11
Gejala disfagia orofaring yaitu kesulitan menelan,
nasal.
12
disertai disfagia makanan cair, maka kemungkinan besar
13
seperti di atas, maka endoskopi dapat dilakukan terlebih
fungsional.
2.3.1 Definisi
kontras positif.
14
Oesophagus)
2. Anatomic anomalies
4. Carcinoma
5. Dysphagia
6. Esophagitis
7. Refluks
8. Spasmeoesophagus
diketahui sebelumnya.
4. Baju pasien
5. Tissue
15
6. Sendok, sedotan, gelas
7. Air
1. Proyeksi RAO
a. Posisi Pasien
b. Posisi Objek
16
bagian belakang dan tangan kiri untuk
pasien berdiri
g. Kriteria Evaluasi
1) Anatomi menunjukkan :
2) Posisi :
17
atas tulang belakang, maka perlu rotasi CR
3) Eksposi :
pergerakan
2. Proyeksi Lateral
a. Posisi Pasien
18
b. Posisi Objek
pasien berdiri
g. Kriteria Evaluasi
1) Anatomi menunjukkan :
19
atau dilapisi dengan kontras media.
2) Eksposi :
pergerakan
3. Proyeksi AP
a. Posisi Pasien
b. Posisi Objek
20
d. CR : tegak lurus terhadap kaset
pasien berdiri
g. Kriteria Evaluasi
1) Anatomi menunjukkan :
2) Posisi :
3) Eksposi :
adanya pergerakan
21
4. Proyeksi LAO
a. Posisi Pasien
b. Posisi Objek
barium.
22
c. Batas atas : 5 cm di atas shoulder
pasien berdiri
g. Kriteria Evaluasi
1) Anatomi menunjukkan :
2) Posisi :
kerongkongan
3) Eksposi :
23
esofagus yang mengandung media kontras
adanya pergerakan
kebutuhan
pengulangan foto
24
boleh dilakukan pada trisemester pertama
petugas
eksposi
pemeriksaan dilakukan
25
BAB III
2. Nama : Ny. S
3. Umur : 30 Tahun
6. Diagnosa : Disfagia
3.1.2 Riwayat
3.2 Pembahasan
1. Pesawat Sinar-X
a. Merek : Siemens
26
b. Nomor Seri : 887101956
2. Kaset 35 x 43 cm
3. Bucky Stand
5. Baju pasien
6. Tissue
7. Gelas, sendok
B. Persiapan Pasien
1. Proyeksi AP Pendahuluan
27
punggung menempel pada bucky, MSP pada
Hasil Radiograf
2. Proyeksi AP Kontras
28
Hasil Radiograf
29
Hasil Radiograf
LPO)
AP dan LAO.
30
esofagus dilakukan dengan proyeksi AP dan LPO. Hal
diagnosa.
a. Pengulangan Foto
bernapas.
b. Kolimasi
31
Pada pemeriksaan esofagus di Instalasi Radiologi RSI
masuk.
32
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
Universitas Airlangga.
34
LAMPIRAN
35
36