Fraktur Lengan Bawah
Fraktur Lengan Bawah
Definisi
Fraktur yang terjadi pada segmen distal (yg melebar, sekitar 2-3 cm dari ujungnya) tulang
radius.
Insidens
Paling sering terjadi pada usia > 50 tahun
Perempuan > pria
Biasanya terjadi akibat terpeleset dengan tangan menumpu.
Mekanisme trauma
Pasien terpeleset lalu jatuh dengan tangan menumpu, pada posisi telapak tangan
terbuka dan lengan bawah pronasi.
Gaya yang menyebabkan terjadinya fraktur distal radius ini adalah dorsofleksi,
deviasi radial dan supinasi.
Pola frakturnya relatif konstan, terdapat fraktur komplit dengan garis fraktur
transversal sekitar 2 cm dari ujung distal radius.
Biasanya hanya terdapat 2 fragmen mayor fraktur, namun dapat juga kominutif
terutama pada lanjut usia di mana tulangnya sudah osteoporotik
Styloid ulnar biasanya mengalami avulsi
Ujung distal radius sedikit bergeser lebih ke depan di banding ujung ulnar, dan
permukaannya mengalami deviasi 15 derajat terhadap sendi pergelangan tangan.
Manifestasi klinis
Tampak deformitas yang menyerupai garpu atau disebut “dinner fork deformity.”
Selain terdapat pembengkakan, juga tampak penonjolan di proksimal pergelangan
akibat pergeseran fragmen distal tulang radius ke arah posterior.
Terdapat deviasi radial tangan. Dan pergelangan tampak mengalami supinasi
terhadap arah lengan bawah.
Gambaran Radiografik
Terdapat dua tipe fraktur Colles yang bisa dibedakan dengan secara radiografik,
stabil dan tidak stabil.
Tipe stabil terdiri dari satu garis fraktur transversal dan sedikit kominusi
(fragmentasi) kortikal
Tipe tidak stabil terdiri dari fraktur kominutif, di bagian korteks dorsal, dan tulang
trabekular yang remuk.
Lapisan periosteum yang utuh terletak di bagian dorsal dari kedua tipe tersebut.
Terapi
Fraktur Colles yang tidak bergeser (undisplaced) memerlukan imobilisasi gips
dibawah siku (below elbow cast) selama 4 minggu. Kondisi ini lebih jarang
terjadi.
Fraktur dengan pergeseran fragmen dapat ditangani dengan reduksi tertutup,
namun yang sulit adalah pemeliharaan reduksi tsb, terutama pada tipe fraktur yg
tak stabil.
Pada tipe tidak stabil dengan kominusi korteks dorsal dan remuk (crush) di tulang
trabekular, fraktur yang telah direduksi dapat bergeser ke belakang ke bentuk
prereduksi. Sehingga memicu terjadinya malunion.
Analgesia dapat dilakukan secara infiltrasi pada hematom fraktur dengan
anestetik lokal. Penggunaan relaksan otot tidak dianjurkan.
Reduksi tertutup menggunakan prinsip memanfaatkan lapisan periosteum yang
masih utuh. Fragmen distal di tarik ke distal untuk menyesuaikan dengan fragmen
proksimal. Lalu pergeseran dorsal dikoreksi dengan menekan fragmen distal ke
depan, angulasi akhirnya menjadi lurus, deviasi radial dikoreksi dengan
memposisikan tangan menjadi deviasi ulnar, dan deformitas supinasi dikoreksi
dengan memposisikan lengan bawah ke pronasi penuh.
Gips dipasang untuk menjaga posisi reduksi. Jempol dan jari lain dibiarkan bebas
bergerak. Biasanya gips dipasang hingga bawah siku, namun jika fraktur tidak
stabil, dapat dipasang hingga atas siku, setidaknya selama 3 minggu, supaya dapat
menjaga posisi lengan bawah pronasi penuh.
Pemeriksaan radiografik harus diulang untuk 1-2 minggu sekali untuk
memastikan tidak adanya pergeseran posisi. Imobilisasi dilakukan hingga 6
minggu.
Pada fraktur yang sangat kominutif dan tidak stabil maka diperlukan metoda
fiksasi eksternal untuk menjaga reduksi fraktur.
Post Reduksi
Elevasi lengan bawah untuk mengurangi pembengkakan.
Jempol, jari2, siku, dan bahu harus aktif digerakkan setiap jam setiap hari sejak
dilakukan reduksi untuk mencegah kekakuan.
Sebaiknya diberikan fisioterapi dan terapi okupasi untuk mengembalikan fungsi
lengan bawah yang mengalami fraktur secara menyeluruh.
Komplikasi
Sebagian besar fraktur Colles dapat menyatu ke posisi yg acceptable dalam waktu 6
minggu.
Kaku jari dapat dicegah dengan mengurangi pembengkakan yaitu dengan elevasi
lengan diikuti latihan gerakan jari secara rutin.
Malunion dapat terjadi akibat adanya reduksi yang tidak sempurna atau
fiksasi/imobilisasi yang tidak adekuat sehingga terjadi pergeseran posisi fraktur.
Subluksasi sendi radioulnar distal biasanya terkait dengan gambaran klinis
malunion yang jelek.
Refleks distrofi simpatetik Sudeck (Sudeck’s atrophy)
Ruptur tendon extensor pollicis longus
Ulna dan radius terikat kuat oleh membran interoseus sehingga bila yang satu
mengalami fraktur maka yang lainnya dapat terdislokasi.