Anda di halaman 1dari 3

N DISPEPSIA

BOYOLALI Nomor :02/ SPO/229/PKMSM/2016


Terbit ke :
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlakukan : 1 Juli 2016

Halaman :1–2

KABUPATEN Drg Yeni Maharani


BOYOLALI NIP. 19730605 200501 2014

1. Pengertian Dispepsia adalah sekumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa
tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, rasa penuh atau cepat
kenyang, dan sering bersendawa.
1. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menegakkan diagnosis
dispepsia dan melakukan pengelolaan yang baik terhadap pasien dyspepsia

2. Kebijakan 2. KMK No. 296 / MENKES / SK / III / 2008 tentang Pedoman


Pengobatan Dasar di Puskesmas
3. PMK No. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer

4. Referensi  Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas


 Panduan Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Primer
 Kapita Selekta Kedokteran
5. Prosedur a. Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut
b. Petugas memanggil pasien sesuai nama dan alamat
c. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign pada pasien
d. Petugas melakukan anamnesa pada pasien ( nyeri ulu hati, kembung, pola
defekasi, pola makan sehari hari, mual, muntah, rasa cepat
penuh/kenyang, sendawa, demam)
e. Petugas melakukan pemeriksaan fisik ( keadaan umum, demam, nyeri
epigastrium, dehidrasi )
f. Petugas membuat diagnose berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan
fisik
g. Petugas memberikan edukasi kepada pasien ( menghindari makanan
pencetus serangan, menghindari makanan yang merangsang lambung
seperti pedas, asam, kopi, tinggi lemak, makan dalam porsi kecil dengan
frekuensi yang sering, menghindari stress )
h. Petugas membuat resep/permintaan obat
- Antasida
- Antagonis reseptor H2 ( ranitidine, cimetidine )
- Proton pump inhibitor (omeprazole, lanzoprazol )
- Golongan prokinetik ( domperidon, metoklorpropramid )
i. Petugas menyerahkan resep/permintaan obat kepada pasien untuk
ditukarkan di apotek
j. Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose serta
pengobatan ke rekam medic pasien
k. Petugas menandatangani rekam medis pasien
l. Petugas memasukkan data pasien di computer simpus
6. Diagram Alir
memanggil pasien melakukan pemeriksaan melakukan
sesuai nomor urut vital sign pada pasien anamnesa
serta nama dan alamat
pasien

Membuat Memberi edukasi kpd Membuat Melakuk


resep/permintaan pasien untuk diagnosa an
menghentikan kontak pemeriks
obat sesuai dengan
dengan bahan penyebab aan fisik
derajat kasusnya atau alergen

Menyerahkan menulis hasil anamnesa, Menandatang


resep/permintaan obat pemeriksaan dan ani rekam
kepada pasien diagnose serta terapi ke
medis pasien
rekam medic

7. Unit Terkait  Rekam Medik


 Blangko Resep

8. Rekaman Historis Perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan
DISPEPSIA
No. Kode : 02/DT /PKMSM/2016
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD TILIK
PUSKESMAS Halaman :1
SIMO

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut serta
nama dan alamat pasien ?
2 Apakah Petugas melakukanpemeriksaan vital sign pada
pasien?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien ?
4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik pada pasien ?
5 Apakah Petugas membuat/menegakkan diagnosis ?
6 Apakah Petugas memberikan edukasi kepada pasien untuk
menghindari makanan pencetus serangan,
menghindari makanan yang merangsang lambung
seperti pedas, asam, kopi, tinggi lemak, makan
dalam porsi kecil dengan frekuensi yang sering,
menghindari stress
?
7 Apakah Petugas membuat resep/permintaan obat sesuai
derajad sakitnya?
8 Apakah Petugas menambahkan antibiotika pada
resep/permintaan obat pada kasus yang disertai infeksi
?
9 Apakah petugas menyerahkan resep/permintaan obat kepada
pasien ?
10 Apakah petugas menuliskan anamnesa, pemeriksaan, diagnose
serta terapi pada rekam medis pasien ?
11 Apakah petugas mennandatangani rekam medis pasien ?
CR: ……………………………%.

Simo,…………………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai