Anda di halaman 1dari 5

HIPERTENSI

Nomor 02/ SPO/232 /PKMSM/2016


Terbit ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlakukan : 1Juli 2016

Halaman :1–2

KABUPATEN Drg Yeni Maharani


BOYOLALI NIP. 19730605 200501 2014

1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik


lebih dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.Kondisi ini sering
tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol dapat
mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal jantung,
serangan jantung dan kerusakan ginjal.
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan hipertensi di Puskesmas, agar
penanganan kasus dapat dilakukan secara tepat dan komprehensif
untuk menghindari komplikasi buruk yang mungkin terjadi.
3. Kebijakan Surat keputusan Kepala Puskesmas No .445.4/ 122 /183/2016 tentang
Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan no.5 tahun 2014 tentang panduan praktik
klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer
5. Prosedur a. Petugas memangil pasien sesui urutan
/langkah-langkah b. Petugas melakukan anamnesa apakah sakit/nyeri kepala,
gelisah, jantung berdebar debar, pusing, leher kaku, penglihatan
kabur, dan rasa sakit di dada. Keluhan
Tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah dan
impotensi. Pada kasus tertentu biasa tidak bergejala.
c. Petugas melakukan pemeriksaanfisik dengan memperhatikan
kondisi pasien kadang tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-
berat. Tekanan darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi
tidak normal. Pada pasien dengan hipertensi, wajib diperiksa
status neurologis, akral, dan pemeriksaan fisik jantungnya (JVP,
batas jantung, dan rochi).
d. Petugas menegakkan diagnosis ditegakkan berdasarkan
anamnesis ,Pemeriksaan fisik, dan Pemeriksaan penunjang

Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee


VII (JNC VII)

e. Petugas memberikan terapi dengan :


a. Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan
perubahan gaya hidup. Konseling danEdukasi Keluarga
diminta untuk ikut mendukung pasien untuk menjalani diet
rendah lemak dan penurunan berat badan
b. Kriteria rujukan
i. Hipertensi dengan komplikasi.
ii. Resistensi hipertensi.
iii. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi).
c. Konseling dan Edukasi
Edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat
untuk mencegah dan mengontrol hipertensi seperti:
i. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan
lemak (Dietary Approaches To Stop Hypertension).
ii. Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang
ideal.
iii. Gaya hidup aktif/olah raga teratur.
iv. Stop merokok.
v. Membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum).
vi. Edukasi tentang cara minum obat di rumah,
perbedaan antara obat-obatan yang harus diminum
untuk jangka panjang (misalnya untuk mengontrol
tekanan darah) dan pemakaian jangka pendek
untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk
mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis
yang digunakan untuk tiap obat dan berapa kali
minum sehari.
vii. Penjelasan penting lainnya adalah tentang
pentingnya menjaga kecukupan pasokan obat-
obatan dan minum obat teratur seperti yang
disarankan meskipun tak ada gejala.
viii. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar
melakukan pengukurankadar gula darah, tekanan
darah dan periksa urin secara teratur. Pemeriksaan
komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau
minimal 1 tahun sekali.
6.Diagram alir
memanggil melakukan anamnesa , melakukan pemeriksaan
pasien sesuai dan riwayat penyakit fisik meliput TD, nadi,
nomor urut sebelumnya,

Petugas menulis resep Petugas menegakan Petugas menegakan


diagnosa diagnose berdasarkan
pemeriksaan fisik, dan
anamnesa

Petugas memeprsilahkan
Petugas menulis hasil menulis hasil
pasien mengambil obat
pemeriksaan dan terapi pemeriksaan
di apotik
dalam buku
di CM register.

7.Unit Terkait  Catatan Medik,


 Buku Register,
 Blanko Resep

8.Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai
diberlakukan

HIPERTENSI
No. Kode : 02/DT /PKMSM/2016
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD TILIK
PUSKESMAS Halaman : 1/2
SIMO

Tidak
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlaku
No
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan nyeri kepala, mudah emosi,
telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sulit tidur,
mata berkunang-kunang dan pusing?
4 Apakah Petugas menanyakan apakah pasien memiliki riwayat
penyakit darah tinggi sebelumnya, apakah sedang
megkonsumsi obat antihipertensi, bila iya jenis obat
anthipertensi apa yang sedang digunakan
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
7 Apakah Petugas menegakan diagnose berdasarkan hasil
anamnesis dan pemeriksaan fisik, yaitu:
Klasifikasi Sistolik Diastolik
(mmHg) (mmHg)
Normal < 130 < 85
Perbatasan 130-139 85-89
Hipertensi tingkat 1 140-159 90-99
Hipertensi tingkat 2 160-179 100-109
Hipertensi tingkat 3 ≥ 180 ≥ 110

8 Apakah Petugas menulis resep?


Obat anti hipertensi dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons
penurunan tekanan darah, dapat diberikan sampai
dosis hampir maksimal. Pemberian obat anti
hipertensi bersamaan dengan pengaturan diit dan
latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan
pemberian obat tunggal atau kombinasi.
Captopril 12,5 mg/ 25 mg
Reserpin 0,1 mg/ 0,25 mg
Amlodipin 10mg
tensigard
HCT 1 x 25 mg sesuai dengan indikasi dan
klasifikasi hipertensi.
9 Apakah Petugas mempesilahkan pasien mengambil obat di
apotik?
10 Apakah Petugas menulis hasil anamnesa, pemeriksaan ,
diagnose dan terapi di rekam medic pasien?
11 Apakah Petugas menulis diagnose di rekam medic?
12 Apakah Petugas menulis hasil diagnose, terapi di buku
register?

CR :………………%.

Simo,……………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai