Anda di halaman 1dari 5

DEMAM TIFOID

Nomor :02/SPO/238/PKMSM/2016
Terbit ke : 01
SOP No.Revisi : 00
Tgl.Diberlakukan : 1Juli 2016

Halaman :1-2

KABUPATEN Drg Yeni Maharani


BOYOLALI NIP. 19730605 200501 2014

1. Pengertian Demam Tifoid atau Tifus Abdominalis adalah suatu infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella typhii yang ditularkan melalui
makanan yang tercemar oleh tinja atau urine penderita.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk memberikan
penanganan yang cepat dan tepat pada pasien dengan penyakit
Demam Tifoid di Puskesmas Simo.

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No.445.4/122/183/2016 tentang


Layanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.5 Tahun 2015 tentang panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
5. Prosedur/ a. Petugas memanggil pasien sesui urutan;
b. Petugas melakukan anamnesis demam tifoid
1) Keluhan :
Pasien datang ke dokter karena demam. Demam turun naik
terutama sore dan malam hari (demam intermiten).
Keluhan disertai dengan sakit kepala (pusing-pusing) yang sering
dirasakan di area frontal, nyeri otot, pegal-
pegal,insomnia,anoreksia dan mual muntah. Selain itu, keluhan
dapat pula disertai gangguan gastro intestinal berupa konstipasi
dan meteorismus atau diare, nyeri abdomendan BAB berdarah.
Pada anak dapat terjadi kejang demam. Demam tinggi dapat
terjadi terus menerus(demam kontinu) hingga minggu kedua.
2) Faktor Risiko :
Higiene pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang.
c. Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah terdapat :
1) Demam;
2) Bau mulut karena demam lama;
3) Bibir kering dan kadang pecah-pecah.;
4) Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue),jarang ditemukan
pada anak;
5) Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor;
6) Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati);
7) Hepatosplenomegali;
8) Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak
diikuti oleh peningkatan frekuensi nadi).
Pemeriksaan fisik pada keadaan lanjut :
1) Penurunan kesadaran ringan sering terjadi berupa apatis dengan
kesadaran seperti berkabut. Bila klinis berat, pasien dapat menjadi
somnolen dan koma atau dengan gejala-gejala psikosis (organic brain
syndrome;
2) Pada penderita dengan toksik, gejala delirium lebih menonjol.
d. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang
1) Darah perifer lengkap: hitung lekosit total menunjukkan leukopeni
(<5000 per mm3), limfositosis relatif, monositosis, aneosinofilia dan
trombositopenia ringan. Pada minggu ketiga dan keempat dapat terjadi
penurunan hemoglobin akibat perdarahan hebat dalam abdomen.
2) Pemeriksaan serologi Widal
a) Dengan titer O 1/320 diduga kuat diagnosisnya adalah demam
tifoid;
b) Reaksi widal negatif tidak menyingkirkan diagnosis tifoid;
c) Diagnosis demam tifoid dianggap pasti bila didapatkan kenaikan
titer 4 kali lipat pada pemeriksaan ulang dengan interval 5-7 hari.
e. Petugas menegakkan diagnosis demam tifoid
f. Petugas memberikan terapi
1) Terapi suportif tirah baring,diet tinggi kalori dan tinggi konsumsi obat-
obatan secara rutin dan tuntas serta control dan monitor tanda
vital,kemudian dicatat dengan baik di rekam medik.
2) Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik)dan
mengurangi keluhan gastrointestinal.
3) Terapi definitif dengan pemberian antibiotika.Antibiotika lini pertama
untuk demam tifoid adalah kloramfenicol.ampisillin atau
amoksisilin(aman untuk penderita yang sedang hamil),atau trimetoprim-
sulfametoxazole/kotrimosazol
4) Bila pemberian salah satu antibiotika lini pertama tidak efektif,dapat
diganti dengan antibiotika lain untuk antibiotika linikedua yaitu
ceftriaxon.Cefotaxim diberikan untuk dewasa dan anak.Kuinolon (tidak
dianjurkan untuk anak <8 tahun karena dinilai mengganggu
pertumbuhan tulang.
g. Petugas memberikan konseling dan edukasi pasien tentang pengobatan
dan perawatan demam tifoid kepada pasien dan keluarganya serta diet dan
konsumsi obat diperhatikan langsung oleh dokter dan keluarga pasien

h. Petugas menyerahkan resep kepada pasien

i. Petugas merujuk / dirawat di Rawat inap apabila di perlukan

j. Petugas mencatat dalam rekam medis


1. Diagram Alir
memanggil Petugas menulis Petugas melakukan
pasien sesuai identitas psn di buku anamnesa
nomor urut register

Menerima hasil Rujuk ke lab bila Pemeriksaan vital sign dan


laboratorium dari pasien diperlukan untuk pemeriksaan fisik, lidah kotor
pemeriksaan widal dan , pembesaran hati dan
darah rutin pembesaran limpa

Petugas menegakkan diagnosa Petugas mengedukasi menyerahkan resep kepada


berdasarkan anamnesa dan pasien
hasil laboratorium pasien dan menulis resep

menulis hasil pemeriksaan Petugas merujuk psn ke IGD bila


ditemukan tanda kegawatan
menulis diagnose fisik, laboratorium,diagnose
ke buku rgister dan terapi kedalam rekam
rawat jalan. medic pasien

2. Referensi Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, Hal 421-425.


3. Unit Terkait  Catatan Medik,
 Blanko Rujukan,
 Buku Register,
 Blanko Resep

4. Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai
Diberlakukan
DEMAM TIFOID
No. Kode : 02/DT /PKMSM/2016
Terbitan :
DAFTAR No. Revisi :
TILIK Tgl. Mulai Berlaku :
UPTD
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
SIMO

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Apakah Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register
4 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah
pasien mengeluhkan demam terutama malam hari,
nyeri kepala, nyeri otot, anoreksia, mual, muntah,
obstipasi atau diare?
5 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
6 Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
7 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik apakah
terdapat lidah kotor, pembesaran hati, pembesaran
limpa?
8 Apakah Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan darah rutin atau Widal ke
laboratorium?
9 Apakah Petugas mengisi formulir permintaan pemeriksaan
laboratorium?
10 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
11 Apakah
Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien?
12 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan
menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis, hasil uji Widal tunggal dengan titer
antibodi O 1 : 320 atau titer antibodi H 1 : 640
menyokong diagnosis demam tifoid pada pasien
dengan gambaran klinis khas?
13 Apakah Petugas memberikan resep untuk pengobatan
demam Tifoid:
 Antibiotik : Kloramfenikol dosis 4 x 500
mg, Thiampenicol 4 x 500 mg .
 Antipiretik : PCT 3 x 500 mg bila demam
 Anti mual / muntah : Antacid 3 x 1 tablet
dan vitamin B 6?
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien untuk istirahat
total minimal 7 hari bebas demam, tingkat
kesembuhan?
15 Apakah Petugas mengedukasi pasien diet makanan
halus dimulai dari bubur saring, bubur kasar
dan akhirnya nasi sesuai tingkat kesembuhan?
16 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien?
17 Apakah Petugas mengedukasi Pasien untuk
menghindari makanan yang asam dan pedas
serta rendah serat?
18 Apakah Petugas merujuk pasien ke IGD bila ditemukan
tanda-tanda kegawatan seperti ileus obstruktif
atau perforasi usus?
19 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium,diagnose dan terapi kedalam
rekam medic pasien?
20 Apakah Petugas menandatangani rekam medic?
21 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku register
rawat jalan?

CR: …………………………………………%.

Simo,………………………
Pelaksana/ Auditor

(……………………………)

Anda mungkin juga menyukai