Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH GREEN MARKETING TERHADAP CITRA MEREK DAN

DAMPAKNYA PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN


(Survei pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi 2012/2013 Universitas Brawijaya
yang Melakukan Pembelian Produk Tupperware)

Dicky Aldoko
Suharyono
Edy Yuliyanto
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: Dickyaldoko@gmail.com

ABSTRACT

This research aims to clarify (1) the influence of green marketing to brand image, (2) the influence of green
marketing to the purchase decision (3) the influence of brand image to the purchase decision. This type of
research is explanatory with quantitative approach. Variables in this research are green marketing, brand
image, and purchase decision. Population in this research are students of Faculty of Administrative Sciences
2012/2013 Brawijaya University, who purchase, use the product and know that Tupperware products are
green products. This research use 100 people as samples which are chosen by purposive sampling, and use
questionnaire as data collection methods. This research also use descriptive analysis and path analysis
methods to analyze the data.The result of path analysis shows that green marketing has the significant
influence to the brand image and purchase decision, and also brand image that influence purchase decision
significantly. Based on the results of this study, Tupperware Corporation should provide more detail and
accurate information about the products offered through the media, so it will increase the consumer
knowledge about the product, especially abut green marketing .

Keywords : Green Marketing, Brand Image, Purchase Decision

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menjelaskan pengaruh green marketing terhadap citra merek, (2) pengaruh
green marketing terhadap keputusan pembelian, (3) pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian. Jenis
penelitian yang digunakan adalah explanatory dengan pendekatan kuantitatif. Variabel dalam penelitian ini
meliputi green marketing, citra merek, dan keputusan pembelian. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ilmu Administrasi 2012/2013 yang membeli, memakai produk Tupperware dan mengetahui bahwa
produk Tupperware adalah produk ramah lingkungan.. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak
100 responden yang diambil dengan menggunakan purposive sampling dan metode pengumpulan data
menggunakan angket. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis jalur (path analisis).
Hasil analisis jalur (path analysis) menunjukkan bahwa green marketing (X) berpengaruh signifikan terhadap
citra merek (Z) dan keputusan pembelian (Y), citra merek (Z) berpengaruh signifikan terhadap minat
keputusan pembelian (Y). Berdasarkan hasil penelitian ini sebaiknya Tupperware Corporation dapat
memberikan informasi yang lebih detail dan akurat mengenai produk yang ditawarkan melalui berbagai media
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan konsumen terhadap produk khususnya mengenai green marketing.

Kata Kunci: Green Marketing, Citra Merek, Keputusan Pembelian

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 17


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN terjadinya pembelian produk oleh konsumen. Hal
Kerusakan yang semakin parah, mendorong ini dikarenakan citra perusahaan yang positif
masyarkat untuk lebih peduli terhadap cenderung akan memicu pembeli atau konsumen
lingkungannya. Kelompok konsumen yang merasa untuk membeli produk tersebut (Sutisna dan
bertanggungjawab terhadap kerusakan lingkungan, Pawitra, 2001:83).
dikenal dengan sebutan green consumer. Agustin (2015:3) berpendapat bahwa green
Munculnya green consumer ini telah mendesak marketing yang diterapkan perusahaan diharapkan
industri untuk memiliki sensitivitas yang tinggi akan membentuk sebuah dorongan untuk membeli
terhadap lingkungan sehingga perusahaan suatu produk. Hal ini selanjutnya menjadi panutan
diharapkan mampu merancang dan memproduksi dalam mengakomodasi perilaku konsumen,
suatu produk atau jasa yang dapat diterima sebagai sehingga mempengaruhi keputusan pembelian.
green product (produk yang tidak menimbulkan Perusahaan yang menerapkan konsep green
efek negatif bagi lingkungan). marketing tentunya akan lebih banyak dicari dan
Salah satu kepedulian pemerintah Indonesia disukai oleh konsumen, khususnya konsumen yang
terhadap masalah pemanasan global adalah selektif dalam pembelian produk ramah
melaksanakan kebijakan kantong plastik berbayar. lingkungan.
Kebijakan ini diterapkan untuk menekan jumlah
penggunaan plastik di Indonesia. Indonesia KAJIAN PUSTAKA
termasuk salah satu negara dengan jumlah Green Marketing
penggunaan plastik terbesar. hal ini disebabkan Hawkins dan Mothersbaugh (2016:88-89),
oleh angka populasi penduduk yang tinggi. Jumlah menjelaksan bahwa green marketing sebagai : (1)
penduduk yang besar disertai dengan perilaku Pengembangan produk yang proses produksi,
konsumtif menjadi faktor yang sangat wajar penggunaan, dan pembuangannya tidak
penyebab pemakaian plastik di Nusantara ini menimbulkan dampak berbahaya bagi lingkungan;
sangat tinggi.( www.kompasiana.com) (2) Mengembangkan produk dengan memberi
Perusahaan yang peka terhadap isu dampak positif bagi lingkungan; (3) Hasil dari
lingkungan tersebut akan melihat green marketing penjualan produk tersebut digunakan untuk
sebagai peluang strategi pemasaran yang dapat kepentingan organisasi atau acara lingkungan.
diterapkan dalam strategi bisnis karena berpotensi Grewal and Levy (2010:128) menjelaskan green
untuk meningkatkan perjualan serta dapat marketing sebagai upaya-upaya stratejik yang
memenangkan persaingan pasar. Verma dan dilakukan oleh perusahaan untuk menyediakan
Tanwar (2014:1), menjelaskan bahwa green barang-barang dan jasa-jasa yang ramah
marketing terdiri dari semua aktivitas perusahaan lingkungan kepada target konsumen. Hult et al.
yang dirancang untuk menghasilkan dan (2012:21), menjelaskan bahwa green marketing
memenuhi kebutuhan konsumen dengan adalah proses strategis yang melibatkan penilaian
meminimalisir dampak kerusakan lingkungan. stakeholder untuk menciptakan hubungan jangka
Green marketing memanipulasi empat panjang terhadap pelanggan dengan tetap menjaga,
komponen dari bauran pemasaran (produk, harga, mendukung, dan melestarikan lingkungan alam
promosi, dan distribusi) untuk menjual produk dan dalam menjalankan perusahaan.
pelayanan yang ditawarkan dari keuntungan-
keuntungan keunggulan pemeliharaan lingkungan Green Marketing Mix
hidup (Byrne, 2003:2). Silvia (2014:188) dalam Bauran pemasaran merupakan strategi yang
penelitiannya menyimpulkan bahwa, green digunakan perusahaan dalam memenangkan
marketing jika dikembangkan dengan baik dapat persaingan. Kotler dan Armstrong (2001:71),
menjadi metode pemasaran yang efektif untuk menjelaskan bahwa bauran pemasaran sebagai alat
membangun citra yang baik. Citra yang baik dapat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan
membentuk persepsi konsumen terhadap citra oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang
merek (brand image) suatu produk. Kotler dan diinginkan pasar sasaran. Bauran pemasaran ramah
Keller (2009:403) menyebutkan, citra merek lingkungan (green marketing mix) merupakan
adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh pengembangan dari bauran pemasaran
konsumen, seperti yang dicerminkan asosiasi yang konvensional. Berikut elemen dari bauran green
tertanam dalam ingatan konsumen. marketing :
Citra merek yang positif dapat berepengaruh 1) Green Product
terhadap perusahaan atau produk-produk Tiwari et al. (2011:2), menjelaskan bahwa
perusahaan, sehingga pada akhirnya dapat memicu tujuan ekologi dalam perencanaan green
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 18
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
product adalah untuk mengurangi konsumsi Keputusan Pembelian
sumber daya dan polusi serta menigkatkan Kotler dan Amstrong (2008:13), menjelaskan
konservasi sumber daya yang langka. bahwa keputusan pembelian yang dilakukan
2) Green Pricing konsumen adalah membeli produk yang paling
Tiwari et al. (2011:2), menjelaskan bahwa disukai. Amirullah (2002:62), berpendapat bahwa
harga merupakan faktor penting dari bauran keputusan pembelian adalah proses dimana
green marketing. Sebagian besar konsumen konsumen melakukan penilaian terhadap berbagai
bersedia membayar tinggi jika ada presepsi alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih
tambahan dalam nilai produk. Nilai ini dapat alternatif pilihan dan memilih salah satu atau lebih
menigkatkan kinerja, fungsi, desain, daya tarik alternatif yang diperlukan berdasarkan
visual, atau rasa. Green marketing harus pertimbangan-pertimbangan tertentu. Peter dan
menggunakan fakta ini untuk menjadikan Oslon (2013:163), berpendapat bahwa keputusan
pertimbangan sementara dalam penentuan harga pembelian adalah proses evaluasi yang dilakukan
premium. oleh calon konsumen untuk mengkombinasikan
3) Green Promotion pengetahuan yang dimiliki terhadap pilihan dua
Tiwari et al. (2011:2), menjelaskan bahwa atau lebih alternatif produk dan memilih satu
green prmotion terdiri dari 3 jenis yakni : (1) diantaranya.
Kampanye yang membahas hubungan antara Menurut Swastha dan Handoko (2012:102),
produk / jasa dan biofisik lingkungan hidup; (2) struktur keputusan pembelian terdiri dari 7
Kampanye yang mempromosikan gaya hidup komponen, yaitu.
hijau dengan menyoroti produk atau jasa; (3) 1. Keputusan tentang jenis produk
Kampanye yang menyajikan citra perusahaan 2. Keputusan tentang bentuk produk
dari tanggung jawab lingkungan. Strategi green 3. Keputusan tentang merek
promotion harus dimulai dari masalah bahwa 4. Keputusan tentang tempat penjualan
konsumen belum mengetahui dan memahami 5. Keputusan tentang jumlah produk
konsep green marketing.. 6. Keputusan tentang waktu pembelian
4) Green Placing 7. Keputusan tentang metode atau cara
Tiwari et al. (2011: 2), berpendapat bahwa pembayaran
green placing adalah ketersediaan produk
memiliki dampak yang signifikan pada Hubungan antara Green Marketing dengan
pelanggan. Saluran distribusi hijau juga Citra Merek dan Keputusan Pembelian
merupakan hal yang sangat penting dalam Grant (2007:64), menjelaskan bahwa, salah
meminimalkan kerusakan lingkungan. satu tujuan green marketing yaitu green, yang
memiliki tujuan untuk berkomunikasi bahwa
Citra Merek merek atau perusahaan adalah peduli lingkungan
Kotler dan Keller (2009:403), menjelaskan hidup sehingga dapat memunculkan citra positif
bahwa citra merek adalah persepsi yang dimiliki kepada konsumen. Citra merek yang positif dapat
oleh konsumen saat pertama kali mendengar slogan berepengaruh terhadap perusahaan atau produk-
yang diingat dan tertanam dibenak konsumen. produk perusahaan, sehingga pada akhirnya dapat
Konsumen yang terbiasa menggunakan merek memicu terjadinya pembelian produk oleh
tertentu cenderung memiliki konsistensi terhadap konsumen. Hal ini dikarenakan citra perusahaan
citra merek atau hal ini disebut juga dengan yang positif cenderung akan memicu pembeli atau
kepribadian merek (brand personality) (Rangkuti, konsumen untuk membeli produk tersebut (Sutisna
2002:43). Citra merek memiliki tiga komponen dan Pawitra, 2001:83). Setiap keputusan memiliki
pendukung menurut Biel dalam Xian (2011:1876), struktur yang terdiri dari tujuh komponen. Menurut
yaitu: (1) citra pembuat (corporate image), Swastha dan Handoko (2012:102), salah satu dari
merupakan sekelompok asosiasi yang diperkirakan komponen tersebut adalah keputusan tentang jenis
pembeli pada sebuah perusahaan yang produk. Konsumen dapat mengambil keputusan
memproduksi barang atau jasa; (2) citra pengguna untuk membeli sebuah barang atau menggunakan
(user image), merupakan sekelompok asosiasi uangnya untuk tujuan lain. Green marketing
yang menjadi anggapan pembeli pada pengguna menjadi strategi yang tepat bagi perusahaan agar
barang atau jasa; (3) citra produk (product image), dapat menarik perhatian konsumen.
merupakan sekelompok asosiasi yang menjadi
anggapan oleh pembeli pada suatu barang atau jasa.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 19


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hipotesis menyatakan green marketing berpengaruh
H1 : Green marketing (X) berpengaruh signifikan signifikan terhadap citra merek diterima. Besar
terhadap Citra Merek (Z). pengaruh variabel green marketing yang terdiri
H2 : Green marketing (X) berpengaruh signifikan dari indikator green product, green pricing, green
terhadap Keputusan Pembelian (Y). placing dan green promotion diketahui dari nilai
H3 : Citra Merek (Z) berpengaruh signifikan koefisien determinasi (R-square) sebesar 45,8%
terhadap Keputusan Pembelian (Y). sedangkan variabel-variabel lain diluar model
Model hipotesis dapat dilihat pada Gambar 1. penelitian sebesar 54,2%.
𝑯𝟐 : green marketing berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian
Pengaruh green marketing terhadap keputusan
Citra pembelian ditunjukkan dengan koefisien Beta
merek (Z)
H1 H3 sebesar 0,344, 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 3,522 dengan
probabilitas sebesar 0,001 (p<0,05) maka
Keputusan keputusan adalah 𝐻0 ditolak. Hal tersebut
Green
marketing (X) pembelian (Y) menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan
H2 green marketing berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian diterima. Besar pengaruh
Gambar 1. Model Hipotesis variabel green marketing yang terdiri dari indikator
green product, green pricing, green placing dan
METODE PENELITIAN green promotion diketahui dari nilai koefisien
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian determinasi (R-square) sebesar 49,7% sedangkan
penjelasan. Penelitian ini dilakukan di Fakultas variabel-variabel lain diluar model penelitian
Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya di Jl. MT. sebesar 50,3%.
Haryono no. 163 Malang. Penelitian ditujukan 𝑯𝟑 : citra merek berpengaruh signifikan
pada mahasiswa angkatan 2012/2013 yang terhadap keputusan pembelian
melakuan pembelian produk Tupperware. Populasi Pengaruh citra merek terhadap keputusan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pembelian ditunjukkan dengan koefisien Beta
mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi 2012/2013 sebesar 0,425, 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 4,384 dengan
yang membeli, memakai produk Tupperware dan probabilitas sebesar 0,000 (p<0,05) maka
mengetahui bahwa produk Tupperware adalah keputusan adalah 𝐻0 ditolak. Dengan demikian
produk ramah lingkungan. Sampel sejumlah 100 hipotesis yang menyatakan citra merek
orang responden diambil melalui teknik purposive berpengaruh signifikan terhadap keputusan
sampling dan metode pengumpulan data dengan pembelian diterima. Besar pengaruh variabel citra
menggunakan angket. Analisis yang digunakan merek terdiri dari indikator citra pembuat, citra
yaitu analisis jalur (path analysis). Semua pemakai, dan citra produk terhadap keputusan
instrumen dalam penelitian ini telah melalui uji pembelian diketahui nilai koefisien determinasi (R-
validitas dan reliabilitas. square) sebesar 49,7% sedangkan variabel-
variabel lain di luar model penelitian sebesar
HASIL DAN PEMBAHASAN 50,3%.
Tabel 1. Hasil Uji Analisis Jalur
Variabel Variabel β t p- Ket Koefisien Jalur Green Marketing Terhadap
independen dependen value Citra Merek dan dampaknya terhadap
X Z 0,677 9,094 0,000 Sig. Keputusan Pembelian
X Y 0,344 3,522 0,001 Sig.
Hasil perhitungan menunjukkan Direct
Z Y 0,425 4,384 0,000 Sig.
Sumber: Penulis, 2016 Effect (DE) variabel green marketing terhadap
keputusan pembelian pada penelitian ini adalah
𝑯𝟏 : Green Marketing berpengaruh signifikan PXY sebesar 0,344. Indirect effect (IE) variabel
terhadap Citra Merek green marketing terhadap keputusan pembelian
Pengaruh green marketing terhadap citra melalui citra merek adalah 0,288. Sedangkan Total
merek ditunjukkan dengan koefisien Beta sebesar effect (TE) dengan rumus DE+IE adalah = 0,344 +
0,288 = 0,632
0,677, 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 9,094 dengan probabilitas
sebesar 0,000 (p<0,05) maka keputusan 𝐻0 ditolak.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 20
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Hubungan Antar Jalur positif variabel green marketing terhadap citra
merek ditunjukkan oleh nilai koefisien jalur
Hasil perhitungan koefisien jalur yang sebesar 0,677 dan hasil ini menunjukkan signifikan
diperoleh dalam penelitian ini menghasilkan dengan probabilitas sebesar 0,000 (p < 0,05).
koefisien jalur antar variabel yang dijelaskan pada Kontribusi green marketing terhadap citra merek
Gambar 2. Hasil perhitungan tersebut menujukkan memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar
bahwa citra merek terbukti sebagai variabel 45,8% dengan variabel lain di luar model penelitian
intervening dalam hubungan antara green ini sebesar 54,2%. Berdasarkan hasil tersebut maka
marketing terhadap keputusan pembelian. Hal ini hipotesis menyatakan green marketing
dibuktikan dengan hasil perhitungan total effect berpengaruh signifikan terhadap citra merek
green marketing terhadap keputusan pembelian diterima.
melalui citra merek sebesar 0,632 yang Hal ini juga sejalan dengan teori Grant
menunjukkan bahwa pengaruh green marketing (2007:64) tentang salah satu tujuan green
terhadap keputusan pembelian akan lebih besar jika marketing yaitu green, yang memiliki tujuan untuk
melalui citra merek. Diagram hasil analisis jalur berkomunikasi bahwa merek atau perusahaan
pada Gambar 2. mempunyai persamaan sebagai adalah peduli lingkungan hidup sehingga dapat
berikut: memunculkan citra positif kepada konsumen.
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian
a. Sub Struktural I : Z = 0,677 Silvia (2014) bahwa green marketing secara
b. Sub Struktural II : Y= 0,344 + 0,425 langsung mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap citra merek. Green marketing jika
Citra dikembangkan dengan baik dapat menjadi metode
merek (Z)
0,425* pemasaran yang efektif untuk membangun citra
0,677*
yang baik. Adanya green marketing membuat
Keputusan
Tupperware Corporation memperoleh keuntungan
Green
pembelian (Y) ganda, yakni kepercayaan konsumen akan produk
marketing (X)
0,344*
akan meningkat dan perusahaan akan dinilai
sebagai perusahaan yang peduli terhadap
Gambar 2. Diagram Hasil Analisis Path Variabel lingkungan sehingga tercipta suatu citra merek
Green Marketing, Citra Merek dan Keputusan yang baik sehingga dapat mempengaruhi
Pembelian keputusan pembelian.

Ketetapan Model 2. Pengaruh Green Marketing Terhadap


Ketetapan model pada penelitian ini diukur Keputusan pembelian
menggunakan koefisien determinasi (𝑅 2 ) pada Berdasarkan Tabel 1 yang menunjukkan hasil
kedua persamaan. Perhitungan ketetapan model analisis jalur dari pengaruh positif variabel green
hipotesis sebagai berikut: marketing terhadap keputusan pembelian
𝑅 2 model = 1 – (1 –𝑅12 ) (1 –𝑅22 ) ditunjukkan dengan nilai koefisien jalur sebesar
= 1 – (1 – 0,458) (1 – 0,497) 0,344 dan hasil ini menunjukkan signifikan dengan
= 1 – (0,542) (0,503)
probabilitas sebesar 0,001 (p < 0,05). Kontribusi
= 1 – 0,2726
green marketing terhadap keputusan pembelian
= 0,7274 atau 72,74%
Hasil perhitungan ketetapan model sebesar memperoleh nilai koefisien determinasi 49,7%
72,74%. Hal tersebut menerangkan bahwa dengan variabel lain diluar model peneitian ini
kontribusi model untuk menjelaskan hubungan sebesar 50,3%. Berdasarkan hasil tersebut maka
struktural dari ketiga variabel yang diteliti adalah hipotesis menyatakan green marketing
sebesar 72,74%. Sedangkan sisanya sebesar berpengaruh signifikan terhadap keputusan
27,26% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak pembelian diterima. Hasil penelitian ini sesuai
terdapat dalam model penelitian ini. pendapat dari Peter dan Oslon (2013:163), bahwa
keputusan pembelian adalah proses evaluasi yang
1. Pengaruh Green Marketing Terhadap Citra dilakukan oleh calon konsumen untuk
Merek
mengkombinasikan pengetahuan yang dimiliki
Berdasarkan data pada Tabel 1 yang
menunjukkan hasil analisis jalur dari pengaruh terhadap pilihan dua atau lebih alternatif produk
dan memilih satu diantaranya. Dalam hal ini
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 21
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
konsumen lebih memilih produk Tupperware KESIMPULAN DAN SARAN
karena produk yang ramah lingkungan. Kesimpulan
Pengaruh green marketing terhadap keputusan 1. Green marketing terbukti memiliki pengaruh
pembelian akan lebih besar pengaruhnya jika signifikan terhadap citra merek. Hal tersebut
melalui citra merek yaitu sebesar 0,632. berarti bahwa green marketing yang
Membuktikan bahwa citra merek terbukti sebagai dijalankan oleh Tupperware Corporation
variabel intervening dalam hubungan antara green mempunyai prospek yang baik untuk
marketing terhadap keputusan pembelian. Hasil dikembangkan sebagai pilihan metode
penelitian ini diperkuat oleh penelitian yang pemasaran di era modern karena isu
dilakukan oleh Silvia (2014), mengenai pengaruh lingkungan hidup dapat membangun citra
green marketing terhadap citra merek dan yang baik.
keputusan pembelian pada konsultan independen 2. Green marketing terbukti memiliki pengaruh
di Oriflame cabang Surabaya, membuktikan bahwa signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal
green marketing memiliki pengaruh positif dan tersebut berarti bahwa green marketing pada
signifikan terhadap keputusan pembelian. Variabel Tupperware Corporation, telah mampu
Citra Merek (Z) sebagai variabel intervening dapat membantu mendorong konsumen untuk
menambah kekuatan variabel eksogen dan variabel melakukan keputusan pembelian.
endogen. 3. Citra merek terbukti memiliki pengaruh
signifikan keputusan pembelian. Hal tersebut
3. Pengaruh Citra Merek Terhadap Keputusan berarti bahwa citra merek yang positif pada
Pembelian Tupperware Corporation, telah mampu
Berdasarkan data pada Tabel 1 yang membantu mendorong konsumen untuk
menunjukkan hasil analisis jalur dari pengaruh melakukan keputusan pembelian.
positif variabel citra merek terhadap keputusan
pembelian ditunjukkan nilai koefisien 0,425 dan Saran
hasil ini menunjukkan signifikan dengan
probabilitas sebear 0,000( p < 0,05). Kontribusi 1. Hendaknya mengembangkan dan
citra merek terhadap keputusan pembelian memaksimalkan empat indikator green
marketing, mengingat pola konsumsi dan
memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar
pengambilan keputusan pelanggan akan
49,7% dengan variabel di luar model penelitian ini mengalami perubahan.
sebesar 50,3%. Berdasarkan hasil tersebut maka 2. Sebaiknya mempertahanan kualitas produk
hipotesis yang menyatakan citra merek serta meningkatkan promosi terhadap
berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen melalui berbagai media agar
pembelian diterima. tersampaikan kepada konsumen secara lebih
Hasil penelitian sesuai dengan pendapat merata khususnya konsumen laki-laki.
Sutisna dan Pawitra (2001:83), bahwa citra 3. Sebaiknya Tupperware Corporation dapat
perusahaan yang positif cenderung akan memicu memberikan informasi yang lebih detail dan
pembeli atau konsumen untuk membeli produk akurat mengenai produk yang ditawarkan
tersebut. Berdasarkan pemaparan tersebut dan hasil melalui berbagai media sehingga dapat
pada Tabel 1, diketahui bahwa citra merek yang meningkatkan pengetahuaan konsumen
positif pada Tupperware Corporation, telah mampu terhadap produk khususnya mengenai green
membantu mendorong konsumen untuk melakukan marketing dan memudahkan konsumen dalam
keputusan pembelian. mengevaluasi produk untuk membantu dalam
Hasil penelitian ini mendukung penelitian pengambilan keputusan.
terdahulu yang dilakukan oleh Pawitaningtyas 4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
(2015), bahwa citra merek berpangaruh signifikan melakukan penelitian serupa yang dilakukan
terhadap keputusan pembelian. mendalam dengan menggunakan objek
penelitian dan populasi yang berbeda untuk
menvalidasi hasil penelitian ini. Selain itu
dapat meneliti dengan variabel lain diluar
variabel yang telah diteliti untuk memperoleh
hasil yang lebih variatif.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 22


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA Peter, Paul J. dan Jerry C. Olson. 2013. Perilaku
Agustin, R.D. 2015. Pengaruh Green Marketing Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alih
Terhadap Minat Beli Serta Dampaknya Bahasa: Diah Tantri Dwiandani. Jilid 1
Pada Keputusan Pembelian. Jurnal Ed. 9. Jakarta: Salemba Empat.
Administrasi Bisnis. Vol. 22 : 1-10. Rangkuti, Freddy. 2002. Measuring Customer
Amirullah. 2002. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Satisfaction. Jakarta: Gramedia Pustaka
Graha Ilmu. Utama.

Byrne, Michael 2003. Understanding Consumer Silvia, F. 2014. Pengaruh Green marketing
Preferences Across Environmental Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya
Marketing Mix Variations. Newcastle: Pada Keputusan Pembelian. Jurnal
OIKOS University Of Newcastle. Administrasi Bisnis. Vol. 14: 1-10.
Hawkins, Del I. dan David L. Mothersbaugh, 2016, Sutisna Dan Teddy Pawitra. 2001. Perilaku
Consumer Behavior:Building Marketing Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran.
Strategy. Thirteen Edition, McGraw-Hill Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
International Edition. Tiwari, Sandeep, Durgesh Mani Tripathi, Upasana
Dharmmesta, Basu Swastha dan T. Hani Handoko. Srivastava, and PK, Yadav. 2011. Green
2012. Manajemen Pemasaran Analisis Marketing-Emerging Dimensions.
Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Journal Of Business Excellence. 4: 9-11.
BPFE, Yogyakarta. Verma, Abhimanyu dan Ritika Tanwar. 2014.
Grant, John. 2007. The Green Marketing Green Marketing: The Revolutionary
Manifesto. West Sussex: John Wiley & Road International Journal of Business
Sons, Ltd. and Management Invention ISSN, Volume
3 : PP.01-06
Grewal, Dhruv and Michael Levy. 2010.
Marketing. New York: McGraw-Hill Xian, Gou Li. 2011. Corporate, Product, and User
Irwin International Edition. Image Dimension and Purchase
Intentions. Journal of Computers, 6(1):
Hult, G. Thomas M, William M. Pride, O.C. Ferrel, 1875-1879.
2012, Marketing, 16th Edition, South-
Western, Cengage Learning, International Internet
Edition. http://www.kompasiana.com/kompasiana/10-pro-
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2001. Prinsip- kontra-penerapan-kantong-plastik-
prinsip Pemasaran. Edisi 8. Jilid 2. Alih berbayar_56ea57f7b893733b0d264c0e.
Bahasa Damos Sihombing. Jakarta: Diakses pada 3 Agustus 2016
Penerbit Erlangga.
_____________ 2008. Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Diterjemahkan Oleh :Damos
Sihombing. Jilid 1. Edisi 12. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009.
Manajemen Pemasaran. Diterjemahkan
Oleh : Bob Sabran. Jilid 2. Edisi 13.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pawitaningtyas, Meida Rosani. 2015. Pengaruh
Green Advertising Terhadap Citra Merek
Serta Dampaknya Pada Keputusan
Pembelian. Jurnal Administrasi Bisnis.
Vol. 25: 1-7.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 40 No.2 November 2016| 23


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai