Anda di halaman 1dari 2

F3 UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA BERENCANA

Tanggal mulai kegiatan: 9 Juni 2021 Tanggal akhir kegiatan: 10 Juni 2021
Kode Kegiatan : F1 F3
Peserta Hadir: Anak dan orang tua
Judul Laporan : Imunisasi Bayi di Puskesmas Arut Selatan

Latar Belakang
Anak mendapat zat kekebalan dari ibunya baik yang dibawa sejak didalam kandungan ataupun dari air susu ibu (ASI)
tetapi tidak mencukupi untuk melindungi anak dari berbagai penyakit infeksi dan menular. Oleh karena itu anak membutuhkan
zat kekebalan buatan agar anak terlindungi dari berbagai penyakit tersebut. Dan imunisasi adalah suatu upaya pencegahan
untuk melindungi seseorang terhadap penyakit menular tertentu agar kebal dan terhindar dari penyakit infeksi
tertentu sehingga walaupun nantinya orang tersebut mendapat infeksi tidak akan meninggal atau menderita cacat.
Imunisasi merupakan salah satu program pemerintah untuk mencapai Indonesia Sehat 2010. Oleh karena itu, sekurang-
kurangnya 70% dari penduduk suatu daerah harus mendapat imunisasi dasar yang meliputi: BCG, Polio, Hepatitis B, Campak
dan DPT.
Namun di Indonesia masih banyak ditemukan kasus penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi. Oleh karena
itu, perlu dilakukan penyuluhan kesehatan tentang imunisasi untuk meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya
imuisasi dasar pada balita agar keluarga mau mengimunisasikan anaknya.

Permasalahan:
Warga masyarakat khususnya para ibu-ibu yang mempunyai bayi ternyata masih banyak diantara mereka yang kurang
memahami arti pentingnya imunisasi untuk melindungi anak-anaknya dari penyakit infeksi dan menular, banyak orang tua
yang tidak melakukan posyandu/ imunisasi karena bersamaan dengan jadwal kegiatan dan alasan lainnya

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi:


Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya kesehatan anak dalam hal ini pemberian imunisasi adalah dengan
mengadakan pemberian imunisasi dasar lengkap terjadwal yaitu pada hari Rabu dan Kamis di Puskesmas Arut Selatan

Pelaksanaan:
Pelaksanaan dilakukan di Ruang KIA dan KB PKM Arut Selatan
Kegiatan diikuti oleh dokter Internsip, Bidan puskesmas, Bayi dan orang tua/ walinya
Kegiatan meliputi dilakukan pemberian imunisasi pada para balita yang datang, imunisasi yang diberikan adalah imunisasi yang
sesuai jadwal dari masing-masing balita (HB, BCG, DPT, Campak, OPV, IPV, serta booster)
Pemberian informasi mengenai imunisasi dan KIPI secara singkat

Monitoring dan Evaluasi:


Kegiatan dilmuali jam 08.00-10.30 WIB berjalan dengan baik dan lancar
Baiknya untuk selanjutnya juga ditambahakan edukasi berkaitan MPASI yang baik bagi bayi.
Sebaiknya bisa dilakukan edukasi dengan metode yang lebih menarik misal menggunakan presentasi power point dengan
disertai audio visual/ video.
Tanggal mulai kegiatan: 7 dan 10 Juni 2021 Tanggal akhir kegiatan: 7 dan 10 Juni 2021
Kode Kegiatan : F1 F3
Peserta Hadir: Ibu hamil
Judul Laporan : Pentingnya ANC rutin bagi ibu hamil sejak trisemester awal

Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya kesehatan ibu. Selain untuk
menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Secara umum terjadi penurunan
kematian ibu selama periode 1991-2015 dari 390 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Walaupun terjadi kecenderungan
penurunan angka kematian ibu, namun tidak berhasil mencapai target MDGs yang harus dicapai yaitu sebesar 102 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2015. Hasil supas tahun 2015 memperlihatkan angka kematian ibu tiga kali lipat dibandingkan
target MDGs.Jumlah kematian ibu menurut provinsi tahun 2018-2019 terdapat penurunan dari 4.226 menjadi 4.221 kematian
ibu di Indonesia berdasarkan laporan. Pada tahun 2019 penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan (1.280 kasus),
hipertensi dalam kehamilan (1.066 kasus), infeksi (207 kasus). Upaya percepatan penurunan AKI dilakukan dengan menjamin
agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, seperti pelayanan kesehatan ibu hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi ibu
dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi, dan pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca
persalinan. Ibu hamil mendapat pelayanan oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pelayanan ini dilakukan
selama rentang usia kehamilan ibu yang jenis pelayanannya dikelompokkan sesuai usia kehamilan menjadi trimester pertama,
trimester kedua, dan trimester ketiga. Pelayanan kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester,
yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia
kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24 minggu sampai menjelang
persalinan). Standar waktu pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan janin berupa
deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi kehamilan.

Permasalahan:
Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu dan bayi adalah kurangnya pengetahuan ibu hamil untuk ANC rutin
ke petugas kesehatan terdekat dengan frekuensi yang sesuai

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi:


Pemeriksaan rutin pada ibu hamil sesuai trisemerster. Pada trisemster awal juga dilakukan pemeriksaan lab dan deteksi dini
penyakit-penyaki menular yang berbahaya bagi ibu hamil. Ibu-ibu hami yang hadir diberikan edekasi pentingnya ANC rutin
triap trisemester sesuai frekuensi yang di sarankan.

Pelaksanaan:
Pelaksanaan dilakukan di Ruang KIA dan KB PKM Arut Selatan
Kegiatan diikuti oleh dokter Internsip, Bidan puskesmas, Ibu hami
Kegiatan meliputi dilakukan Pemriksaan ANC rutin, pemeriksaan lab dan deteksi penyakit menular serta edukasi pentinya ANC
rutin

Monitoring dan Evaluasi:


Kegiatan dilmuali jam 8-10 WIB berjalan dengan baik dan lancar
Bagi ibu hamil yang risiko tinggu disarankan untuk mengevaluasi kehamilan lebih sering dan disarankan untuk pemeriksaan
lebih lanjut
Peseta terdiri dari lebih 10 ibu hamil
Sebaiknya bisa dilakukan penyuluhan secara lengkap dengan metode yang lebih menarik misal menggunakan presentasi power
point dengan disertai audio visual/video

Anda mungkin juga menyukai