1. Ema Juwita
Adakah perbedaan fungsi dari 3 macam hormon auksin (IAA, 4-Cl-IAA , IBA )
Jawab:
Adapun fungsi dari ketiga macam hormon auksin pada dasarnya sama yaitu
Mempengaruhi petumbuhan, diferensiasi dan percabangan pada akar; (2)
Mempengarui pemanjangan batang; (3) Mempengaruhi perkembangan buah; (4)
Dominansi Apikal dan (5) Berkaitan dengan Phototropisme dan Geotropisme. Adapun
yang membedakan ketiganya yaitu tempat ditemukannya. Hormon IAA dapat ditemui
pada semua tanaman, sedangkan 4-Cl-IAA teradapat pada kacang polong (Pisum
sativum) dan IBA terdapat pada jagung (Zea mays).
4. Fatoni Latief
Fungsi hormone auksin , dipengaruhi oleh gravitasi bumi. Dengan demikian
seharusnya bagian bawah juga tumbuh. Faktanya yang lebih cepat tumbuh bagian
atas, Jelaskan fenomena ini?
Jawab:
Geotropisme yaitu tumbuhnya tanaman ke arah pusat gravitasi, atau pengaruh
gravitasi bumi terhadap pertumbuhan organ tanaman. Bila organ tanaman yang
tumbuh berlawanan dengan gravitasi bumi, maka keadaan tersebut dinamakan
geotropisme negatif. Contohnya seperti pertumbuhan batang sebagai organ tanaman,
tumbuhnya kearah atas. Sedangkan geotropisme positif adalah organ-organ tanaman
yang tumbuh kearah bawah sesuai dengan gravitasi bumi. Contohnya tumbuhnya akar
sebagai organ tanaman ke arah bawah. Fungsi auksin salah satunya disebabkan oleh
gaya gravitasi. Hormon auksin diedarkan dari bagian puncuk menuju bagian bawah
(dasar). Selama proses pengedarannya auksin akan lebih banyak terdapat dibagian
bawah dari ujung batang dibandingkan bagian atas. Hal ini disebabkan karena adanya
gaya berat/ gaya gravitasi. Untuk membuktikan pengaruh geotropisme terhadap
akumulasi auxin, telah dibuktikan oleh Dolk pada (1936, dalam Wareing dan Phillips,
1970). Dari hasil eksperimennya diperoleh petunjuk bahwa auxin yang terkumpul di
bagian bawah lebih banyak dibanding dengan bagian atas. Sel-sel tanaman terdiri dari
berbagai komponen bahan cair dan bahan padat. Dengan adanya gravitasi maka letak
bahan yang bersifat cair akan berada di atas, sedangkan bahan yang bersifat padat
berada di bagian bawah. Bahan-bahan yang dipengaruhi gravitasi dinamakan statolith
(misalnya pati) dan sel yang terpengaruh oleh gravitasi dinamakan statocyste
(termasuk statolith).
Cahaya merupakan salah satu faktor penghambat dalam kerja auksin. Adanya
cahaya menyebabkan auksin menjadi rusak dan auksin berpindah kearah yang
menjauhi cahaya. Salah satu jenis cahaya yang dapat menghambat kerja auksin adalah
cahaya nila. Pada tumbuhan terdapat 2 pigmen yang mampu menyerap sinar nila,
yakni betakaroten dan ribovlavin. Ribovlavin terdapat dibagian ujung-ujung akar. Jika
ribovlavin menyerap sinar nila maka enzim-enzim yang berperan dalam membantu
pembentukan IAA dan triptophan akan rusak. Sedangkan rusak/hilangnya betakaroten
tidak berpengaruh terhadap fototropisme.
Pengaruh cahaya terhadap kerja auksin dapat dibuktikn dari fototropisme
koleoptil. Koleoptil merupakan daun khusus yang berfungsi melindungi benih sampai
muncul dari tanah yang berasal dari simpul utama dari selubung epikotil. Koleoptil
akan membengkok kearah datangnya cahaya. Apabila ujung koleoptil tersebut dituutp
dengan menggunakan aluminium foil, maka ujung koleoptil tersebut tidak akan
membengkok kearah datangnya cahaya. Sebaliknya jika ujung koleoptil kembali
dibuka maka akan terjadi pembengkokan ke arah cahya yang datang. Jaringan yang
terdapat pada ujung koleoptil berperan sebagai pengamat cahaya dan memproduksi
beberapa sinyal yang dihantarkan kebagian bawah tanaman sehingga nanti
memberikan efek fisiologis berupa pembengkokan atau pembungkukan.