RAHMAT SAPUTRA
NPM. 21871200010
PENDAHULUAN
yang baik disekolah dasar akan menentukan mutu yang baik pula pada pendidikan
dengan memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. Dalam pendidikan
akan dijumpai proses belajar, dimana belajar merupakan aktifikas peserta didik.
pengetahuan, gagasan dan konsep tentang alam sekitar yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah. Hal ini berarati bahwa IPA harus
diajarkan pada siswa secara utuh baik sikap ilmiah, proses ilmiah, maupun produk
ilmiah sehingga siswa dapat belajar mandiri untuk mencapai hasil yang optimal.
pengembangan potensi diri pada pembelajaran IPA siswa akan memperoleh bekal
Dalam pembelajaran IPA yang selalu menjadi harapan adalah peran aktif
dan kreatif guru dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar
merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah, dan guru merupakan aktor
siswa yang belajar dengan menemukan sendiri akan lebih mudah mengingat
pembelajaran.
sehingga proses pembelajaran dalam ruangan menjadi kaku dan siswa cepat
rendahnya hasil belajar siswa. Siswa kurang memiliki kesempatan untuk lebih
aktif dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Adapun hasil belajar siswa pada
materi Gaya diperkuat dengan rendahnya hasil evaluasi siswa pada akhir
pembelajaran, banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yang telah di
tentukan. Dimana KKM pada mata pelajaran IPA 70, Siswa di kelas 4 terdapat 16
siswa, yang memenuhi nilai KKM adalah hanya 5 siswa dan 11 siswa yang masih
dibawah nilai KKM. Nilai tertinggi 80, nilai terendahnya 50. Berdasarkan data
yang dihimpun dari nilai mereka menjawabkan sejumlah soal. Jadi nilai
saintifik dimana pendekatan ini pembelajaran yang menuntut siswa berfikir secara
tidak mudah dilihat. dengan hal tersebut, pembelajaran akan melibatkan siswa
konseptualisasi pengetahuan.
pembelajaran berbasis powerpoint membuat siswa lebih aktif belajar, berani dan
Dari latar belakang masalah di atas, maka identifikasi yang muncul dari
Gaya.
2) Aktivitas guru dan siswa masih rendah pada pembelajaran IPA khususnya
Negeri 25 Sawang?
1) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi gaya media
Negeri 25 Sawang.
gaya.
BAB II
LANDASAN TEORETIS
tandai dengan perubahan tingkah laku. Walaupun tidak semua perubahan tingkah
laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya di sertai
perubahan tingkah laku. Perubahn tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan
sebagai hasil belajar juga dapa menyentuh perubahan pada aspek kognitif, aspek
belajar merupakan kegiatan yang komplek. Hasil belajar yang berupa kapasilitas.
Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari
lingkungan, dan (ii) proses kognitif yang dilakukan oleh pembelajaran. Dengan
operasional konkret (7;0-11;0 tahun), dan (iv) operasi formal (11;0- ke atas).
oleh dua faktor besar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
a. Faktor biologis, meliputi pertama kondisi fisik yang normal terutama dapat
dilihat dari keadaan otak, panca indera dan anggota tubuh. Kedua kondisi
kesehatan fisik yang sehat dan segar. Untuk menjaga kesehatan fisik perlu
diperhatikan beberapa hal antara lain menjaga pola makanan yang sehat dan
b. Faktor psikologis, meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental
seseorang yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini terdiri intelegensi /
2. Faktor Eksternal
a. Faktor lingkungan keluarga, faktor ini merupakan hal yang sangat utama
lain-lain.
siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa dan dapat
Kata media merupakan bentuk jamak dari ‘Medium’, yang secara harfiah
komunikasi yang digunakan untuk membawa informasi dari satu sumber kepada
penerima.
Menurut Gerlach dan Ely (1971), media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi
materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video camera, video
recorder, film, slide (gambar), foto, gambar, grafik, televisi dan computer.
Ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah
sebagai media sumber belajar. Kedua fungsi utama tersebut dapat ditelaah dalam
Tentunya kita tahu bahwa setiap materi ajar memiliki tingkat kesukaran yang
bervariasi. Pada satu sisi ada materi ajar yang tidak memerlukan alat bantu,
tetapi di lain pihak ada materi ajar yang sangat memerlukan alat bantu berupa
globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Materi ajar dengan tingkat kesukaran
yang tinggi tentu sukar dipahami oleh siswa. Tanpa bantuan media, maka
materi ajar menjadi sukar dicerna dan dipahami oleh setiap siswa. Hal ini akan
siswa dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti, kegiatan belajar
siswa dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang
pendidikan, sebagai salah satu sumber belajar, ikut membantu guru dalam
memperkaya wawasan peserta didik. Menurut Levie dan Lentz (1982), itu
yaitu:
a. Fungsi atensi, yaitu dapat menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan
berhubungan dengan gaya. Pada saat kita membuka atau menutup pintu kita telah
pada suatu benda akan mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda
benda yang semula bergerak menjadi berhenti atau berubah araha, atau merubah
bentuk benda.
Sebagai contoh, pada saat kamu menendang bola makan bola akan
bergerak dan berubah arahnya. Sedangkan contoh perubahan bentuk benda karena
pengaruh gaya adalah ketika kamu bermain dengan plastisin. Kamu dapat
Besar kecil gaya dapat diukur menggunakan alat yang brrnama neraca
Newton yang biasa ditulis dengan huruf N. Kata Newton diambil dari nama Si
Isaac Newton, seorang ahli matematika dan ilmuan besar. Besarnya gaya yang
diperlukan untuk menarik benda akan ditunjukkan oleh jarum pada skala
dinamometer.
yang berbeda satu dan yang lainnya. Gaya tarik, gaya dorong, dan gaya gesek
merupakan beberapa gaya yang dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-
berikut.
a. Gaya Otot
Gaya otot merupakan gaya yang dihasilkan oleh tenaga otot. Contoh gaya
otot adalah pada saat kita menarik atau mendorong meja, membawa
belanjaan ibu, dan menendang bola.Karena terjadi sentuhan maka gaya ini
saat seorang menarik dari depan maka beban gerobak menjadi berkurang.
permukaan benda. Contoh gaya gesek adalah gaya yang bekerja pada rem
sepeda. Pada saat akan berhenti, karet rem pada sepeda akan bersentuhan
c. Gaya Magnet
Gaya magnet bisa dimanfaatkan dalam berbagai hal. Salah satunya karena
d. Gaya Gravitasi
Contoh gaya gravitasi adalah jatuhnya buah dari atas pohon dengan
tidak ada gaya gravitasi bumi maka buah kelapa tersebut akan melayang
e. Gaya Listrik
Gaya listrik merupakan gaya yang terjadi karena aliran muatan listrik.
Aliran muatan listrik ini ditimbulkan oleh sumber energi listrik. Contoh
Dari gambar diatas gaya listrik dapat berubah menjadi gaya gerak yang
Benda dapat bergerak karena adanya gaya yang bekerja pada benda. Jika
tidak ada gaya bekerja pada benda maka maka benda tidak dapat bergerak atau
adalah adanya gaya gravitasi bumi dan tarikan atau dorongan yang terjadi pada
benda.
Kamu tentu pernah melihat buah mangga yang jatuh sendiri dari
bergerak jatuh kebawah. Apabila kita melempar bola ke atas maka bola
Pada bagian sebelumnya telah dibahas bahwa benda dapat bergerak karena
adanya gaya yang berupa tarikan atau dorongan. Ember yang terikat
dengan tali yang ada di sumur tidak dapat bergerak ke atas apabila tidak
ditarik. Begitu pula mobil yang mogok akan beregerak apabila ada orang
kiri maka akan bergerak dengan arah yang sama. Gerak benda yang terjadi
bergerak.
Gaya berupa tarikan dan dorongan membuat benda yang tadinya diam
menjadi bergerak. Sebuah benda yang terus bergerak juga bisa berhenti
arahnya berlawanan dengan arah gerak benda. Contoh: bola yang datang
Gaya dapat berubah bentuk benda karena diberi tekanan atau gerakan lain.
perubahan bentuk pada tempat sampah, dari yang berbentuk kotak menjadi
penyok.
BAB III
METODE PENELITIAN
yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk maka
diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Oleh karena itu
Development (R&D) yang merupakan metode yang saling berkaitan antara tahap
analisis dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang di
menguji keefektifan produk yang telah ada untuk memecahkan suatu persoalan
pembelajaran. Produk dari jenis penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian.4 Penelitian ini mengacu pada model Borg and
Gall yang dimodifikasi dari Sugiono, model ini meliputi 1) Potensi dan masalah,
Uji Coba Produk, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Pemakaian, 9) Revisi Produk, 10)
Produk Masal, secara umum model penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Langkah- Langkah Penggunaan Metode Research and Development
(R&D)
Penelitian yang dilakukan tidak sampai tahap uji pemakaian dan produksi masal
dari produk yang sudah dihasilkan karena peneliti hanya melihat kelayakan
mencakup semua langkah yang ada. Untuk sampai pada tahap uji coba pemakaian
tahap awal yang dilakukan adalah observasi analisis kebutuhan. Observasi ini
mengenal suatu jaringan komputer dan multimedia. Pada observasi kali ini
pelajaran.
2. Pengumpulan Informasi
3. Desain produk
kebutuhan di sekolah dan informasi berupa konsep dan landasan teoritis yang
memperkuat produk yang dikembangkan. Tahapan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
berbasis powerpoint.
4. Validasi desain
Setelah produk awal selesai dibuat, maka tahap selanjutnya adalah uji
validitas kepada tim ahli yang terdiri dari ahli materi dan ahli desain media yang
yang layak digunakan. Validasi ini dikatakan sebagai validasi rasional, karena
validasi ini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta
lapangan.
5. Perbaikan desain
berdasarkan masukan ahli. Jika media yang divalidasi telah memenuhi kategori
dan tidak perlu direvisi maka media pembelajran siap untuk di implementasikan
di lapangan.
maka media diuji cobakan di lapangan, dalam penelitian ini dilakukan di sekolah
SD Negeri 25 Sawang. Uji coba di sekolah responden uji coba media ini adalah
siswa. Siswa mencoba media yang telah dibuat dan memberikan tanggapan. Uji
ajar berupa media pembelajaran berbasis powerpoint ini menarik dan layak
digunakan.
Untuk uji coba produk dilakukan dengan 2 cara yaitu uji coba kelompok kecil dan
Pada tahap ini, Uji coba dilakukan untuk mengetahui respon peserta didik dan
dikembangkan. Uji coba dilakukan pada 10-20 peserta didik yang dapat
Uji coba lapangan merupakan tahap terakhir dari evaluasi formatif yang perlu
dilakukan. Pada tahap ini tentunya media yang dikembanngkan atau dibuat
sudah mendekati sempurna setelah melalui tahap pertama tersebut. Pada uji
7. Revisi Produk
dilakukan perbaikan atas masukan dari siswa, dan jika tidak memungkinkan untuk
selanjutnya.
3.4 Jenis Data
1. Data kuantitatif, yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara
bilangan atau berbentuk angka. Data kuantitatif diperoleh dari skor angket
2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa deskripsi dalam bentuk kalimat.
Data kualitatif ini berupa kritik dan saran validator terhadap produk yang
dijawabnya.
1. Wawancara
dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
2. Angket (kuisioner)
dijawabnya. Angket digunakan pada saat evaluasi dan uji coba media
ahli media dan validator ahli materi. Sedangkan uji coba media pembelajaran
powerpoint dengan memberikan angket peserta didik uji coba skala kecil dan
untuk mengukur fenomena alam maupun untuk mengukur fenomena sosial yang
diamati secara spesifik. Semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Jadi
instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan pada waktu meneliti
berikut:
Instrumen berupa wawancara kepada guru dan peserta didik yang disusun
untuk mengetahui media pembelajaran seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan berfungsi untuk memberi masukan dalam pengembangan media
kepada peserta didik. Angket uji aspek kemenarikan berupa media pembelajaran
langkah- langkah yang harus diikuti adalah sebagai berikut: 1) Menyusun kisi-kisi
instrument.
Data hasil analisis kebutuhan yang diperoleh dari guru dan peserta didik
deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
lembar penilaian oleh para ahli dimuat dalam bentuk table kelayakan produk dan
uraian saran. Kemudian data dijadikan landasan untuk melakukan revisi media
pembelajaran yang telah dibuat. Lembar penilaian yang sudah diisi oleh para ahli
Masing- masing pilihan jawaban memiliki skor berbeda yang mengartikan tingkat
sampai dengan 4. “Sangat banyak”, “sangat sering”, “sangat setuju”, dan lain-lain
lebih rendah dibandingkan dengan yang ditambah kata “Sangat”. Oleh karena itu
kondisi tersebut diberi nilai. “Sedikit”, “Jarang”, “Kurang setuju”, dan lai-lain,
Hasil dari skor penilaian dari masing-masing validator ahli materi, ahli
media dan ahli bahasa tersebut kemudian dicari rata-ratanya dan dikonversikan ke
berbasis powerpoint.
pengguna. Skor penilaian dari tiap pilihan jawaban dapat dilihat dalam Tabel 3.3.