informasi dan data hasil laboratorium serta imajing diagnostik (radiologi)
4. Mengidentifikasi pasien dengan kebutuhan khusus dan tambahan
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama dengan metode
IAR:
1. Mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, sosial, kultur,
spiritual dan riwayat kesehatan pasien (I - informasi dikumpulkan).
2. Analisis informasi dan data, termasuk hasil laboratorium dan radiologi
diagnostik imajing untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan
pasien. (A - analisis data dan informasi). Analisis informasi dan data
dilaksanakan dengan penetapan diagnosis awal yaitu diagnosis medis dan
diagnosis keperawatan.
3. Membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang
telah diidentifikasi. (R - rencana disusun) .
Asesmen awal pada kasus tertentu dapat dimulai dengan Rapid Assessment (Asesmen Cepat), lalu asesmen awal tsb diselesaikan dengan asesmen lanjutan. Asesmen awal dilaksanakan oleh Dokter dan Perawat.
Asesmen ulang harus dilakukan selama asuhan,
pengobatan dan pelayanan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien. KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN 1. Asesmen awal pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat diawali oleh asesmen informasi dengan isi minimal status fisik resiko jatuh psiko-sosial-spiritual asesmen fungsional ekonomi risiko nutrisional riwayat kesehatan kebutuhan edukasi pasien perencanaan pulang riwayat alergi (discahrge planning) asesmen nyeri riwayat penggunaan obat
2. Asesmen awal pasien rawat inap dilakukan setelah seorang pasien
terdaftar sebagai pasien rawat inap dan selesai dalam kurun waktu 1 x 24 jam atau lebih dini sesuai kondisi pasien. 3. Asesmen awal pasien rawat jalan dengan penyakit akut/non kronis dilakukan pembaharuan asesmen awal setelah 1 (satu) bulan.
4. Asesmen awal pasien rawat jalan dilakukan setelah
seorang pasien terdaftar sebagai pasien rawat jalan kemudian dilakukan pengkajian awal medis dan keperawatan sesuai dengan kebutuhan medis pasien dan harus lengkap dalam kurun waktu ≤ 2 jam 5. Asesmen awal dilakukan di Instalasi Gawat Darurat, oleh tim gawat darurat multi disiplin terintegrasi (Integrated Multi Diciplinary Emergency Team) dan di dokumentasikan pada form pengkajian awal gawat darurat serta selesai dalam kurun waktu ≤ 30 menit 6. Menetapkan kriteria risiko nutrisional yang dikembangkan bersama staf yang kompeten dan berwenang, penilaiaan kriteria resiko nutrisi dengan menggunakan kriteria penilaian gizi MST dengan ketentuan bila skor ≥ 2 maka dilakukan pengkajian lanjutan oleh Ahli Gizi 7. Mentepakan kriteria asesmen kebutuhan fungsional dan risiko jatuh, yang dikembangkan bersama staf yang kompeten dan berwenang asesmen kebutuhan fungsional dilakukan dengan menggunakan kriteria barthel index risiko jatuh pada pasien anak dilakukan dengan menggunakan kriteria humty dumpty, pada pasien dewasa dengan menggunakan kriteria time up and go, pada pasien geriatri menggunakan kriteria morse 8. Asesmen nyeri dilakukan oleh perawat dan dikonsulkan ke dokter yang berkompeten dengan menggunakan kriteria VAS (Visual Analog Scale) 9. Asesmen tambahan diberikan kepada populasi tertentu yaitu anak dan lanjut usia. 10. Asesmen ulang dilakukan oleh DPJP, PPJ dan PPA lainnya untuk evaluasi respon pasien terhadap asuhan diberikan sebagai tindak lanjut dan didokumentasikan di CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi) dalam waktu 1 x 24 jam 11. Asesmen ulang medis rawat inap dilaksanakan minimal 1 x sehari termasuk akhir minggu/libur pada pasien akut sedangkan asesmen ulang keperawatan dilakukan minimal satu kali per shift dan atau sesua dengan perubahan kondisi pasien 12. Lembar rekam medis disusun sesuai dengan urutan nomor formulir rekam medis dan untuk jenis formulir yang digunakan lebih dari satu disusun berdsarkan urutan tanggal 13. Yang berhak melakukan asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen gawat darurat adalah Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), Perawat dan praktisi lain yang telah memiliki STR dan mendapatkan kewenangan klinis (clinical appoinment) dari Direktur Rumah Sakit OG Hospital . TERIMA KASIH