Keterangan Garis : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. : Koordinatif : Instruktif : Aspiratif : Instruktif Koordinatif : Kontrol : Rekomendasi / Rujukan : Pertanggungjawaban
Bahwa sesungguhnya kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan karunia dan bukanlah sebuah ruang hampa sehingga harus diisi dengan pembangunan manusia dan masyarakat Indonesia secara paripurna. Mahasiswa ITS sebagai bagian integral dari mahasiswa Indonesia selaku pemilik sah kedaulatan Republik Indonesia, berperan aktif dalam menentukan perjalanan sejarah kehidupan dan masa depan bangsa dan negara. Sebagai generasi muda terdidik dan kader penerus bangsa, selalu berusaha menempa diri dan mengembangkan potensi yang dimiliki agar dapat memberikan dharma bakti terbaik pada masyarakat, bangsa dan negara sesuai dengan Tri Darma perguruan Tinggi dan wawasan almamater. Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan kesadaran akan peran dan hakekat mahasiswa maka dibentuklah keluarga mahasiswa sebagai sistem yang menaungi organisasi kemahasiswaan yang mandiri, profesional, demokratis dan proaktif sebagai institusi unggulan yang dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, nilai kejuangan Sepuluh Nopember serta nilai kerakyatan untuk mewujudkan kesempurnaan pendidikan dalam rangka membentuk pribadi mahasiswa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki integritas pribadi, moralitas, sikap kecendekiawanan, sikap kemandirian, sikap kepemimpinan, sikap keteladanan, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, berdaya saing tinggi, serta rasa tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan,
Pasal 1 Keluarga Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut KM ITS ialah sistem yang menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan ITS. Pasal 2 KM ITS didirikan di Surabaya pada tanggal 1 September 2001 untuk waktu yang tidak ditentukan.
Pasal 4 KM ITS bersifat mandiri dan diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa ITS.
Pasal 5 KM ITS terdiri dari Eksekutif Mahasiswa, Legislatif Mahasiswa, Yudikatif Mahasiswa, Lembaga Minat Bakat dan Lembaga Swadaya Mahasiswa.
Pasal 6 Kedaulatan tertinggi KM ITS berada di tangan mahasiswa ITS dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Eksekutif Mahasiswa.
Pasal 7 Visi KM ITS: Mewujudkan Keluarga mahasiswa ITS yang mandiri, professional, demokratis, dan dinamis yang dilandasi oleh nilai niai ketuhanan YME, nilai kejuangan sepuluh nopember serta nilai kerakyatan dalam rangka mempelopori pengembangan IPTEK bagi kesejahteraan masa depan umat dan bangsa.
7. Meningkatkan potensi penalaran, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa. 8. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, dan budaya. 9. Memelopori pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kesejahteraan masa depan umat dan bangsa.
Pasal 8 Organisasi Kemahasiswaan yang selanjutnya disebut Ormawa terdiri atas Eksekutif Mahasiswa, Legislatif Mahasiswa, Yudikatif Mahasiswa, Lembaga Minat Bakat dan Lembaga Swadaya Mahasiswa. BAB III EKSEKUTIF MAHASISWA
Pasal 9 Eksekutif Mahasiswa 1. Eksekutif Mahasiswa ITS terdiri atas Himpunan Mahasiswa Jurusan, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas, Daerah Otonomi Politeknik dan Badan Eksekutif Mahasiswa ITS 2. Eksekutif Mahasiswa ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan KM ITS. Pasal 10 Badan Eksekutif Mahasiswa ITS
Pasal 14 Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas 1. Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas yang selanjutnya disebut BEM Fakultas, ialah lembaga eksekutif mahasiswa di tingkat fakultas. 2. BEM Fakultas berfungsi menaungi himpunan mahasiswa jurusan di lingkup fakultas dan menguatkan daya dukung terhadap Badan Eksekutif Mahasiswa ITS. 3. BEM Fakultas menaungi aktifitas kemahasiswaan dalam bidang Sosial masyarakat dan kesejahteraan Mahasiswa. 4. Pemilihan presiden BEM Fakultas dipilih secara langsung oleh mahasiswa di fakultas tersebut. 5
Pasal 15 Tugas dan Wewenang 1. Melaksanakan GBPK yang ditetapkan di MTF. 2. Melakukan koordinasi dan instruksi terhadap HMJ dalam menguatkan basis pada bidang sosial masyarakat dan kesejahteraan mahasiswa dalam lingkup fakultas. 3. Melakukan penguatan daya dukung terhadap BEM ITS. Pasal 16 Susunan Kepengurusan Kepengurusan BEM Fakultas terdiri atas pimpinan BEM Fakultas dan perangkat kelengkapan lain yang dianggap perlu. Pasal 17 Pencabutan Mandat Pengurus Pencabutan mandat Pengurus BEM Fakultas dilakukan pada MTF dengan dikoordinasikan oleh HMJ dan BEM ITS. Pasal 18 Himpunan Mahasiswa Jurusan 1. Himpunan Mahasiswa Jurusan yang selanjutnya disebut HMJ ialah lembaga yang menaungi aktifitas kemahasiswaan dalam bidang keprofesian di tingkat jurusan. 2. HMJ mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. 3. Pimpinan HMJ bertanggung jawab langsung kepada anggotanya melalui mekanisme internal masing-masing HMJ tersebut. 4. HMJ wajib melaksanakan instruksi dari BEM ITS dan BEM Fakultas. Pasal 19 Daerah Otonomi Politeknik 1. Daerah Otonomi Politeknik yang selanjutnya disebut DOP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari KM ITS dan mempunyai kewenangan penuh untuk mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. 2. DOP terdiri dari lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat fakultas terhadap lembaga-lembaga mahasiswa jurusan di politeknik. 3. Lembaga-lembaga yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat Fakultas dalam DOP bertanggung jawab pada anggotanya melalui mekanisme internal. 4. Eksekutif DOP wajib melaksanakan instruksi dari BEM ITS.
Pasal 21 Legislatif Mahasiswa 1. 2. Legislatif Mahasiswa terdiri Legislatif Mahasiswa ITS dan Legislatif Mahasiswa Fakultas Legislatif Mahasiswa wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan KM ITS.
Pasal 22 Legislatif Mahasiswa ITS 1. 2. 3. 4. Legislatif Mahasiwa ITS yang selanjutnya disebut LM ITS merupakan lembaga legislatif tertinggi di KM ITS yang bersifat representatif terhadap mahasiswa ITS. LM ITS terdiri dari wakil wakil mahasiswa yang dipilih secara langsung dengan sistem distrik kuota fakultas. LM ITS bertanggung jawab kepada massa pemilihnya. LM ITS merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Mahasiswa.
Pasal 23 LM ITS terdiri dari ketua yang berfungsi sebagai koordinator dan anggota.
Pasal 24 Tugas 1. Melakukan kontrol tehadap kinerja BEM ITS. 2. LM ITS berkoordinasi dengan LMF. 3. Mengesahkan draft RUU menjadi RUU. 4. Mengajukan RUU kepada BEM ITS untuk disahkan menjadi Undang-Undang. 5. Penjaringan dan penilaian kandidat anggota MKM ITS. 6. Menyelenggarakan Musyawarah Mahasiswa ITS dan kongres ITS. 7. Melakukan penjaringan dan penilaian kandidat anggota Komisi Pemilihan Umum. 8. Memberikan laporan keaktifan dan hasil kinerja masing-masing di forum MTF secara periodik sebagai wujud pertanggungjawaban kepada massa pemilihnya.
BAB V YUDIKATIF MAHASISWA Pasal 29 Yudikatif Mahasiswa ITS 1. Yudikatif Mahasiswa ITS yang kemudian dinamakan Mahkamah Mahasiswa ITS dan selanjutnya disebut MM ITS menjalankan fungsi yudikatif mahasiswa ITS yang bersifat normatif dan memegang kekuasaan kehakiman. 2. MM ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS. Pasal 30 Struktur MM ITS terdiri dari ketua dan anggota-anggota. Pasal 31 Keanggotaan 1. 2. 3. Kriteria anggota MM ITS diatur dalam undang-undang. Jumlah maksimal anggota MM ITS ialah 11 orang. MM terdiri atas Ketua MM dan perangkat kelengkapan lain yang dianggap perlu. Pasal 32 Masa Jabatan Anggota MM ITS memegang jabatannya dalam satu periode kepengurusan. Pasal 33 Tugas 1. Melakukan interpretasi terhadap perundang-undangan KM penafsirannya jika terjadi konflik pemahaman antar lembaga. ITS berkaitan dengan
2. Melakukan hak uji materi terhadap Undang-undang, hasil pemilu dan aturan pelaksana di bawahnya. 3. Mengadili baik kepada personal ataupun lembaga terhadap penyimpangan perundangundangan KM ITS. 4. Melakukan perumusan substansi hukum positif yang ditetapkan untuk menjaga dan menegakkan norma maupun etika yang ada dalam KM ITS. 5. Melakukan perumusan hukum positif sebagai acuan dalam memberikan konsekuensi bagi pelanggar perundang-undangan KM ITS. 6. Menyampaikan laporan kronologis dan hasil putusan persidangan kepada mahasiswa ITS dalam rangka mewujudkan mekanisme peradilan yang adil dan transparan. 9
Pasal 34 Lembaga Minat Bakat ITS 1. Lembaga Minat dan Bakat yang selanjutnya disebut sebagai LMB ialah lembaga mahasiswa yang mengkoordinasikan unit kegiatan mahasiswa dalam bidang penalaran, minat, bakat, dan kegemaran di ITS. 2. Dalam menjalankan roda organisasi, LMB dipimpin oleh seorang ketua yang dipilih melalui mekanisme internal LMB. 3. LMB terdiri atas presidium ketua-ketua UKM. 4. LMB wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS dalam setiap aktifitasnya. 5. LMB mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. 6. Perwakilan LMB merupakan anggota MPM. Pasal 35 Tugas 1. LMB menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, dan yudikatif terhadap UKM. 2. Ketua LMB bertanggungjawab kepada presidium UKM melalui mekanisme internal LMB. 3. LMB dan BEM ITS saling berkoordinasi untuk menunjang keselarasan program kerja yang akan dilaksanakan. Pasal 36 Hak dan Wewenang LMB mempunyai kewenangan penuh dalam mengatur rumah tangga organisasinya sendiri.
10
Pasal 37 Lembaga Swadaya Mahasiswa ITS 1. Lembaga Swadaya Mahasiswa yang selanjutnya disebut LSM ialah komunitas mahasiswa di luar ormawa dan LMB yang tumbuh dan berkembang di ITS. 2. LSM wajib menjunjung tinggi konstitusi dasar KM ITS dalam setiap aktifitasnya 3. LSM mempunyai kewenangan untuk mengatur rumah tangganya sendiri.
Pasal 38 1. Pendirian LSM dilakukan atas inisiatif internal komunitas mahasiswa ITS 2. LSM tidak boleh mengeluarkan pernyataan sikap politik keluar.
Pasal 39 Forum Mahasiswa ITS 1. Forum KM ITS terdiri Musyawarah Tingkat Fakultas, Presidium BEM ITS, Musma ITS, Kongres ITS dan MUBES ITS 2. Pelaksanaan Forum KM ITS wajib menjunjung tinggi Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan KM ITS. Pasal 40 Musyawarah Tingkat Fakultas Musyawarah Tingkat Fakultas yang selanjutnya disebut MTF diselenggarakan oleh LM Fakultas sekurang-kurangnya satu kali dalam periode kepengurusan Pasal 41 Tugas dan Wewenang 1. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja yang selanjutnya disebut GBPK bagi BEM Fakultas. 2. Mengukuhkan Ketua BEM Fakultas. 3. Melakukan penilaian terhadap kinerja Presiden Fakultas.
11
Pasal 47 Tugas dan Wewenang 1. Menetapkan Tata Tertib Kongres ITS. 2. Menetapkan Garis-garis Besar Program Kerja yang selanjutnya disebut GBPK bagi BEM ITS dan LMB ITS. 3. Mengukuhkan Presiden BEM ITS dan Presiden LMB ITS untuk kepengurusan selanjutnya. 4. Melakukan penilaian terhadap kinerja Presiden BEM ITS dan Presiden LMB ITS. 5. Kongres ITS diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. 6. Menetapkan hal-hal lain yang dianggap perlu. Pasal 48 Kepesertaan 1. Peserta Kongres ITS terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau. 2. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari MPM 3. Peserta peninjau mempunyai hak bicara terdiri dari satu orang perwakilan HMJ, BEM F, DOP, BEM ITS dan Perwakilan LMB. Pasal 49 Kongres Luar Biasa Mahasiswa ITS 1. Kongres Luar Biasa mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut KLB ITS dapat diselenggarakan apabila presiden BEM ITS dan Presiden LMB ITS tidak mampu melaksanakan tugasnya. 2. KLB ITS diselenggarakan oleh MPM. 3. Syarat-syarat pelaksanaan KLB ITS ditetapkan dalam aturan selanjutnya. 13
Pasal 50 Musyawarah Besar Mahasiswa ITS Musyawarah Besar Mahasiswa ITS yang selanjutnya disebut MUBES ITS merupakan forum musyawarah tertinggi wakil-wakil ormawa dalam lingkup KM ITS. Pasal 51 Mekanisme Penyelenggaraan 1. MUBES ITS diselenggarakan oleh BEM ITS. 2. MUBES ITS diselenggarakan berdasarkan rujukan dari Kongres ITS . 3. Tim Penyusun materi MUBES ITS dibentuk oleh MPM. 4. Penetapan Tim Penyusun materi dilakukan dalam Kongres ITS. Pasal 52 Tugas dan Wewenang 1. Menetapkankan tata tertib MUBES ITS. 2. Menetapkan amandemen Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan KM ITS. 3. Menetapkan pembubaran KM ITS. Pasal 53 Kepesertaan 1. Peserta MUBES ITS ialah wakil-wakil mahasiswa dalam lingkup KM ITS. 2. Peserta MUBES ITS terdiri dari peserta penuh dan peserta peninjau. 3. Peserta penuh mempunyai hak bicara dan hak suara terdiri dari anggota-anggota LM ITS, presiden BEM ITS, satu orang perwakilan setiap BEM Fakultas, satu orang perwakilan setiap HMJ, satu orang perwakilan setiap LMJ, satu orang perwakilan setiap UKM , satu orang perwakilan LMB dan satu orang perwakilan Eksekutif DOP. 4. Peserta peninjau mempunyai hak bicara terdiri dari kepala-kepala departemen BEM ITS, LM Fakultas, satu orang perwakilan setiap HMJ, dua orang perwakilan setiap BEM Fakultas, dan panitia penyusun materi. 5. Selain peserta penuh dan peninjau terdapat undangan-undangan.
BAB IX TATA URUTAN PERUNDANG-UNDANGAN Pasal 54 Tata urutan perundang-undangan yang berlaku di KM ITS ialah : 14
Pasal 56 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Anggota KM ITS berhak berserikat, berkumpul dan menyampaikan pendapat baik secara lisan dan tulisan yang diatur dalam perundang-undangan. 2. Anggota KM ITS berhak melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstitusi dasar KM ITS dan peraturan pelaksana di bawahnya. 3. Anggota KM ITS berhak dan wajib memahami, menghayati, serta melaksanakan segala sesuatu yang telah diputuskan sebagai perundang-undangan KM ITS. 4. Anggota KM ITS wajib menjaga nama baik KM ITS.
Pasal 57 Hilangnya Status Keanggotaan Anggota KM ITS gugur status keanggotaannya apabila yang bersangkutan kehilangan status kemahasiswaannya.
BAB XI PERBENDAHARAAN
Pasal 58 Keuangan Keuangan KM ITS dapat diperoleh dari usaha-usaha yang dianggap sah, halal, dan tidak mengikat. 15
Pasal 60 Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Nilai-nilai pengembangan sumberdaya mahasiswa ITS berpedoman pada Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa.
Pasal 61 Pembubaran KM ITS 1. Hal pembubaran KM ITS ditetapkan melalui MUBES ITS setelah didahului referendum yang diselenggarakan oleh LM ITS dan legislatif LMB. 2. Hasil referendum untuk pembubaran KM ITS dapat dianggap sah apabila sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah mahasiswa ITS menggunakan hak pilihnya dan 2/3 dari jumlah tersebut menyatakan setuju. Pasal 62 Amandemen Konstutusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaaan KM ITS Amandemen terhadap Konstitusi Dasar KM ITS dan Haluan Dasar Pengembangan Kemahasiswaan KM ITS dilakukan pada MUBES ITS.
Pasal 63 Seluruh Organisasi Kemahasiswaan dan peraturan-peraturan yang ada masih berlaku hingga diadakan sistem dan peraturan yang baru menurut hasil MUBES IV ITS.
Pasal 64 16
17
Pasal 5 Pelaksanaan Pemilihan Umum 1. Proses Pemilihan Umum yang selanjutnya menjadi tanggung jawab Presiden BEM ITS. disebut Pemilu dalam penyelenggaraannya
2. Perangkat Pemilu terdiri dari Komisi Pemilihan Umum, Badan pemeriksa Dana Kampanye, Panitia Pemilihan Umum, Panitia Pengawas Pemilihan Umum dan Pemantau Pemilihan Umum. Pasal 6 Komisi Pemilihan Umum 1. Komisi Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut KPU bertugas sebagai panitia pengarah pada proses pemilu. 2. KPU bertugas membuat aturan-aturan Pemilu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 3. KPU bertugas menetapkan hasil akhir proses Pemilu. 4. Anggota KPU ialah mahasiswa ITS berjumlah maksimal 11 orang. 5. Proses pemilihan anggota KPU melalui mekanisme uji kelayakan oleh LM ITS dan disahkan oleh Presiden BEM ITS. 6. KPU dipimpin oleh seorang koordinator yang dipilih oleh anggota KPU lainnya. 7. KPU melaporkan hasil Pemilu kepada BEM ITS, MM ITS dan seluruh mahasiswa ITS tentang hasil kerja yang dilakukan. 8. KPU berwenang memberikan sanksi kepada peserta Pemilu atas setiap pelanggaran yang terjadi. 9. KPU berwenang mengangkat anggota Panitia Pemilihan Umum dan Panitia Pengawas Pemiihan Umum. Pasal 7 Badan Pemeriksa Dana Kampanye 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Proses pemeriksaan dana kampanye calon presiden BEM dilakukan oleh BPDK Jumlah anggota BPDK PEMILU ITS sebanyak-banyaknya sejumlah 5 orang. Penjaringan anggota BPDK PEMILU ITS dilakukan oleh LM ITS. Calon anggota BPDK PEMILU ITS wajib mengikuti uji kelayakan oleh LM ITS. Keanggotan BPDK PEMILU ITS terdiri atas seorang Ketua merangkap anggota dibantu seorang wakil ketua merangkap anggota dan para anggota. Ketua dan wakil ketua BPDK PEMILU ITS dipilih dari dan oleh anggota. Setiap anggota BPDK PEMILU ITS mempunyai hak suara yang sama. Masa keanggotaan BPDK PEMILU ITS adalah sampai dengan disahkannya hasil Pemilu oleh Presiden BEM ITS. Tata kerja dan teknik pelaksanaan BPDK PEMILU ITS disusun dan ditetapkan oleh LM ITS.
19
Pasal 8 Panitia Pemilihan Umum 1. Panitia Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut PPU, berfungsi sebagai fasilitator pada proses pemilu dan bertanggungjawab kepada KPU. 2. Anggota PPU ialah mahasiswa ITS yang merupakan perwakilan tiap tiap HMJ dengan jumlah yang sama. 3. Anggota PPU ditetapkan oleh KPU dengan difasilitasii oleh BEM ITS. Pasal 9 Panitia Pengawas Pemilu Umum 1. Panitia Pengawas Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Panwaslu berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya Pemilu 2. Anggota Panwaslu terdiri dari dua orang perwakilan tiaptiap HMJ. 3. Panwaslu berhak memberikan peringatan kepada PPU dan pelaku pelanggaran secara langsung apabila terjadi pelanggararan terhadap ketentuan Pemilu. 4. Panwaslu berhak mengeluarkan rekomendasi yang didasarkan atas fakta kronologis yang ditemukan kepada KPU sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. 5. Panwaslu wajib melaporkan dan mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada KPU. Pasal 10 Pemantau Pemilu 1. Pemantau Pemilu berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya proses Pemilu. 2. Pemantau Pemilu ialah pengawas pemilu independen. 3. Pemantau pemilu bersifat non struktural dan keberadaannya disahkan oleh BEM ITS setelah terlebih dahulu melalui mekanisme pemberitahuan dan verifikasi. 4. Pemantau pemilu berhak mengeluarkan rekomendasi yang didasarkan atas fakta kronologis yang ditemukan kepada KPU sebagai pertimbangan pengambilan keputusan .
BAB II MEMORANDUM Pasal 11 Memorandum merupakan hak legislatif untuk meminta keterangan kepada pihak eksekutif. Pasal 12 Mekanisme jatuhnya memorandum
20
21
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Deskripsi Haluan Dasar Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa yang selanjutnya disebut HD-PSDM adalah sebuah aturan umum yang berisi aspek-aspek pengembangan sumber daya mahasiswa, meliputi : dasar pengembangan, pola pengembangan, tujuan pengembangan, dan pencapaian dalam pengembangan sumber daya mahasiswa. HD-PSDM ini juga merupakan bagian dari sistem
22
Pasal 2 Tujuan Setelah adanya proses pengembangan sumber daya mahasiswa, yang direalisasikan melalui aktivitas yang meliputi interaksi subyek, obyek, dan lingkungan dengan berpegang pada nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi, maka HD-PSDM ini bertujuan : - Membentuk mahasiswa yang berkualitas dalam segi manajerial, keilmiahan, ataupun minat bakat. - Membentuk mahasiswa yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritua. - Membentuk mahasiswa yang mampu mengaktualisasikan dirinya atau berkontribusi sesuai dengan potensi yang dimiliki, pada berbagai bidang di masyarakat.
Pasal 3 Manfaat HD-PSDM ini diharapkan dapat memberikan sebuah arahan yang jelas dalam pengembangan sumber daya mahasiswa di ITS, baik dari segi dasar, pola, tujuan, dan proses pencapaiannya. Pasal 4 Sasaran Sasaran penggunaan HD-PSDM ini adalah ditujukan kepada mahasiswa ITS secara umum, dengan tidak memandang segala perbedaan dan kemajemukan yang ada.
BAB II Aspek Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Pasal 5 Unsur potensi dasar individu mahasiswa 23
2. Potensi Ekstrakurikuler Manajemen Talenta (minat bakat) Pasal 7 Asas-asas PSDM Asas pengembangan sumber daya mahasiswa adalah prinsip pokok yang harus diterapkan dan dipegang teguh dalam proses yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh sistem Keluarga Mahasiswa ITS. Asas- asas pengembangan sumber daya mahasiswa : 1. Asas Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa; bahwa segala usaha dan kegiatan kemahasiswaan ITS dijiwai, dilaksanakan dan dilandaskan pada nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dalam upaya membentuk kerangka spiritual, moral, dan etika aktivitas kemahasiswaan. 2. Asas Manfaat ; bahwa segala usaha dan aktivitas kemahasiswaan ITS harus dapat bermanfaat sebesar-besarnya bagi kemanusiaan, kesejahteraan seluruh mahasiswa, pengembangan kepribadian mahasiswa, serta mendukung terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 3. Asas Demokrasi; bahwa aktivitas kemahasiswaan ITS adalah dari, oleh dan untuk mahasiswa. Dalam setiap proses pelaksanaan aktivitas harus dilandasi semangat musyawarah untuk mufakat, keterbukaan, kesetaraan serta partisipasi aktif dari seluruh mahasiswa ITS. 4. Asas Kebersamaan dan kekeluargaan; bahwa dalam upaya mencapai tujuan pendidikan dan pengembangan keluarga mahasiswa ITS dilingkupi oleh suasana kebersamaan dan 24
kemahasiswaan ITS harus memiliki mental, tekad, jiwa dan semangat pengabdian, ketaatan dan kedisiplinan berlandaskan nilai-nilai kejuangan Sepuluh Nopember, demi kepentingan ITS serta bangsa dan negara. 9. Asas Kesadaran dan Tanggung Jawab; bahwa dalam proses beraktivitas oleh mahasiswa ITS haruslah dilandasi rasionalitas berpikir, kesadaran dalam bergerak untuk mewujudkan tindakan yang bertanggung jawab. 10. Asas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; bahwa agar aktivitas kemahasiswaan dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi mahasiswa ITS dan seluruh rakyat Indonesia, maka dalam penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebebasan akademik dalam upaya mendorong pemanfaatan,
pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggung jawab dengan memperhatikan norma-norma agama. Pasal 8 Model mahasiswa ideal Model mahasiswa ideal dapat digambarkan sebagai berikut : 1. Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa Mahasiswa sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa haruslah senantiasa mensyukuri karunia yang diberikan sebagai wujud keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 25
sumbangsih bagi masyarakat. 3. Kecerdasan emosional Kemampuan berinteraksi dengan publik yang serta memiliki pengembangan diri yang baik dapat menempatkan mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan manapun untuk pengamalan ilmu yang dimiliki. 4. Integritas diri Sebagai aset bangsa maka mahasiswa haruslah memiliki integritas diri yang utuh. Hanya dengan dilandasi nilai-nilai moral yang senantiasa dipegang teguh maka mahasiswa akan memiliki sebuah integritas pribadi yang utuh ketika harus berperan sebagai apapun di masyarakat. Dengan kondisi seperti itu maka diharapkan mahasiswa akan senantiasa menjadi sosok yang dapat dijadikan panutan dan teladan masyarakat. 5. Tanggung jawab dalam pengamalan Tri Dharma perguruan tinggi Kesungguhan mahasiswa dalam melaksanakan implementasi pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat menunjukkan tanggung jawab yang berorientasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bentuk kontribusi bagi bangsa dan negara.
BAB III Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa Pasal 9 (1) Pola kegiatan pengembangan sumber daya mahasiswa merupakan penjabaran tahapan yang ditempuh guna mencapai tujuan pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS. Untuk itu pola kegiatan pengembangan sumber daya mahasiswa harus ada tahapan yang jelas, terukur, dapat dicapai, dan relevan untuk dilaksanakan. 26
Pasal 10 Bidang-bidang pengembangan mahasiswa (1) Pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS terdiri dari 3 bidang, yaitu : a). Bidang Keilmiahan b). Bidang Manajerial c). Bidang Minat dan Bakat Pasal 11 Bidang Keilmiahan (1). Pola pengembangan sumber daya mahasiswa ITS bidang keilmiahan berisi sebuah alur keilmiahan yang berfungsi sebagai pedoman ideal mahasiswa ITS dalam menumbuhkembangkan potensinya di bidang keilmiahan untuk terwujudnya budaya ilmiah mahasiswa ITS (2). Tahapan pada bidang keilmiahan : a). Tahap Pengenalan. Pada tahap ini, mahasiswa ITS akan diperkenalkan dengan kegiatan kemahasiswaan dalam bidang keilmiahan. Pengenalan disini meliputi pengenalan wadah bidang keilmiahan di ITS, wawasan keilmiahan, serta pelatihan dasar karya tulis. Tujuannya adalah mengenalkan keilmiahan kepada mahasiswa ITS dan pembentukan pola pikir ilmiah keilmiahan. b).Tahap Pengembangan dan pemahaman. Pada tahap ini, mahasiswa ITS setelah mendapatkan bekal dasar keilmiahan diarahkan untuk mengaktualisasikan potensi keilmiahannya dengan mengikuti serangkaian lomba keilmiahan yang di selenggarakan oleh ITS. Tujuan dari tahap ini adalah aktualisasi dasar keilmiahan yang diperoleh, mengembangkan potensi keilmiahan yang dimiliki dan mulai mengukir prestasi di bidang keilmiahan. c). Tahap Pengabdian. Mahasiswa ITS yang sudah mengembangkan dan memahami dalam bidang keilmiahan, dituntut untuk menularkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh kepada seluruh mahasiswa ITS serta mendukung upaya penanaman budaya ilmiah di ITS. Tujuan dari tahap ini 27
mengembangkan potensi diri dalam bidang manajerial. (2) Tahapan pada bidang manajerial : a). Tahap Pengenalan. Pada tahap ini, mahasiswa baru ITS secara umum akan diberi pengenalan awal kehidupan kampus, pembinaan character building, pembinaan mental dan spiritual, pelatihan manajemen diri dan manajemen kegiatan, dan diharapkan memiliki sense of belongings yang tinggi terhadap almamater ITS, bangsa dan negara. b).Tahap Pengembangan dan pemahaman. Pada tahap ini adalah tahun pembelajaran, dimana mahasiswa ITS yang pada tahun pertama telah mendapatkan asupan wawasan dan pelatihan yang diharapkan cukup, maka perlu diadakannya aktualisasi, sehingga pada tahun kedua ini mahasiswa ITS dapat melakukan pembelajaran awal, yaitu menjadi bagian dari kepengurusan suatu organisasi kemahasiswaan. c). Tahap Pengabdian. Pada tahap ini, mahasiswa ITS diharapkan mampu mengaktualisasikan diri dengan berkontribusi lebih pada suatu ormawa, salah satunya menduduki bagian strategis dalam KM-ITS dan mampu menyalurkan ilmunya pada generasi selanjutnya.
Pasal 13 Bidang Minat Dan Bakat (1).Pola Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa ITS Bidang Minat Bakat dirancang dengan tujuan memberikan sebuah alur yang jelas bagi mahasiswa ITS dalam mengembangkan potensi diri dalam bidang minat dan bakat. (2) Tahapan pada bidang minat dan bakat 28
29
30
31
32
33
34