Anda di halaman 1dari 10

NORMA

A. Pengertian Norma
Norma adalah aturan yang mengikat pada masyarakat tertentu. Jenis jenis norma yaitu norma
agama, hukum, kebiasaan, kesusilaan, dan kesopanan. Berikut pengertian dan contoh norma.
Norma berkaitan dengan aturan yang berlaku pada masyarakat tertentu. Aturan ini berkaitan
dengan tingkah laku manusia, jika melanggar dapat terkena sanksi. Norma adalah aturan atau
kaidah untuk perilaku manusia yang berisi perintah, larangan, dan sanksi. Perintah ini merupakan
sesuatu yang harus dilakukan, sementara larangan yaitu sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Jika
melanggar perintah dan larangan, maka seseorang bisa terkena sanksi. Nama lain sanksi adalah
hukuman yang diberikan ke seseorang karena telah melanggar norma.
Norma adalah bentuk nyata dari nilai-nilai sosial di dalam masyarakat yang berbudaya,
memiliki aturan-aturan, dan kaidahkaidah, baik yang tertulis maupuntidak. Norma norma ini
mengatur kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Norma sifatnya memaksa sehingga seluruh
angggota kelompok harus bertindak sesuai dengan norma-norma yang telah di bentuk sejak
dahulu, dan setiap anggotakelompok yang melanggar norma yang ada akan mendapatkan sanksi
yang telahada dan sudah disepakati.
Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya,
sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas
dilakukan dalam menjalaniinteraksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat
memaksaindividu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah
terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusiadalam masyarakat
dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan.
Mengutip buku Kewarganegaraan yang ditulis Emy Yunita Rahma Pratiwi, norma adalah
pedoman perilaku untuk melangsungkan kehidupan bersama dalam suatu kelompok.
Norma bisa juga disebut sebagai petunjuk yang dibenarkan oleh kelompok, untuk menjalani
interaksi sosial. Perbedaan antara nilai sosial dan norma sosial terdapat pada sanksinya.
Seseorang yang melanggar norma akan dikenakan hukuman. Norma adalah aturan yang tumbuh
dan berkembang dalam masyarakat, berfungsi sebagai pengendali dalam hidup. Aturan ini berisi
petunjuk yang sifatnya mengikat dan wajib ditaati.

1
Berikut Pengertian Norma menurut para ahli:
1. John J. Macionis, Pengertian norma menurut John J. Macionis (1997) adalah segala aturan
danharapan masyarakat yang memandu segala perilaku angota masyarakat.
2. Broom & Selznic, Pengertian norma menurut Broom & Selznic bahwa arti norma adalah
suaturancangan yang ideal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagisuatu
anggota masyarakatnya untuk mencapai tujuan hidup yang sejahtera
3. Bellebaum, Menurutnya, norma adalah sebuah alat untuk mengatur setiap individu
dalamsuatu masyarakat agar bertindak dan berperilaku sesuai dengan sikap dankeyakinan
tertentu yang berlaku di mayarakat tersebut.
4. AA. Nurdiaman Norma adalah suatu bentuk tatanan hidup yang berisikan aturanaturan dalam
bergaul di masyarakat.
5. John J. Macionis Norma adalah aturan dan harapan dalam masyarakat untuk memandu
perilaku anggota-anggotanya.
6. Robert Mz. Lawang Norma merupakan gambaran mengenai apa yang diinginkan, baik atau
tidaknya. Sehingga anggapan yang baik perlu dihargai sebagaimana mestinya.
7. Hans Kelsen Norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim.
8. Soerjono Soekanto Norma merupakan suatu perangkat supaya hubungan antarmasyarakat
terjalin dengan baik.
9. Isworo Hadi Wiyono Normal adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi perbuatan
mana yang boleh dilakukan dan perbuatan yang harus dihindari.

Dari berbagai pengertian norma yang telah dipaparkan diatas normadiciptakan dengan tujuan
supaya hubungan didalam suatu masyarakat terlaksanasebagaimana yang diharapkan, maka
dirumuskan norma-norma masyarakat.Awalnya norma tersebut terbentuk secara tidak sengaja.
Namun seiring dengan perkembangan waktu norma tersebut dibuat secara sadar. Norma-norma
yang adadimasyarakat, mempunyai mengiikat yang berbeda-beda. Ada norma yang
lemah,sedang, samapai kuat daya ikatnya.

2
B. Klasifikasi Norma
Untuk dapat membedakan kekuatan mengikatnorma-norma tersebut, dikenal adanya
empat klasifikasi yaitu:
a. Cara (usage)
Merupakan bentuk perbuatan atau perilaku yang dilakukan di dalammasyarakat namun
tidak terus menerus. Jika melanggar norma ini, hukumanyang didapatkan hanya berupa celaan
atau teguran saja.
b. Kebiasaan (folkways)
Kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama dan
secara sadar, sehingga perbuatan itu dianggap baik olehmasyarakat. Contohnya adalah
pemberian angpau di saat lebaran.
c. Tata kelakuan (mores)
Merupakan kumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat hidup darisekelompok manusia
sebagai bentuk pengawasan terhadap anggotanya.
d. Adat istiadat (custom)
Adat istiadat merupakan kumpulan tata kelakuan yang menjadi pedomantertinggi dalam
hidup bermasyarakat karena sudah terintegrasi sangat kuat pada masyarakat penganutnya. Bagi
seseorang yang melanggarnya, akanmendapatkan sanksi yang cukup keras. Contoh adat istiadat
adalah prosesmemingit bagi calon pengantin.

C. Macam-Macam Norma
Berdasarkan jenisnya, norma dibagi menjadi 4 yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan, norma kebiasaan, dan norma hukum. Berikut penjelasannya:

a.Norma agama
Norma agama adalah peraturan hidup yang diterima sebagai perintah-perintah,larangan-
larangan, dan ajaran-ajaran yang berasal dari Tuhan dan bersifatmutlak. Pelaksanaan norma
agama ini pun bersifat otonom, artinya bebas bagisetiap individu sesuai kepercayaan yang
diyakininya. Dimana, bagi yangmenjalankannya akan mendapatkan pahala, sebaliknya jika
melanggar makamendapat dosa.

3
Jenis norma agama berdasarkan akidah atau aturan yang ada di dalam agama. Norma ini
sifatnya mutlak dan penganutnya harus menaati aturan dalam agama tersebut. Jika tidak
seseorang akan kehilangan iman dan keyakinan. Ajaran agama memberikan keselamatan di
dunia dan di akhirat. Jika dilanggar, nantinya akan mendapat hukuman di akhirat. Contoh norma
agama yaitu beribadah sesuatu dengan keyakinan, berdoa, melakukan hal positif, mematuhi
orang tua, dilarang membunuh, mencuri, dan menipu.

b.Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari suara hati nuranimanusia.
Dengan menaati norma kesusilaan, seseorang terlatih untuk membedakan hal yang baik dan
buruk sehingga menghindarkan masyarakatdari perbuatan tercela.
Contoh kasus yang melanggar norma kesusilaan yaitu penghianatan, pelecehan
seksual, penyimpangan perilaku yang membuat masyarakat menolak seseorang.

c. Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah norma yang berhubungan dengan pergaulanmanusia dalam
kehidupan sehari-hari. Peraturan sosial yang ditetapkanmengarah pada cara seseorang bertingkah
laku secara wajar dalam kehidupanmasyarakat, dimana dalam norma ini selalu mengedepankan
asas kepantasan,kepatutan, dan kebiasaan yang seharusnya berlaku dalam kehidupanmasyarakat.
Contoh norma kesopanan yaitu:
 Siswa tidak memakai perhiasan dan riasan terlalu mencolok ketika sekolah.
 Mengucapkan terimakasih setelah mendapatkan bantuan.
 Meminta maaf jika berbuat salah kepada orang lain.
 Tidak memakai pakaian dan riasan yang berlebihan ketika menghadiri pemakaman.

d.Norma kebiasaan
Norma Kebiasaan adalah suatu bentuk perbuatan yang dilakukan secara terusmenerus dengan
bentuk yang sama, seacara sadar dengan tujuan yang jelasdan dianggap baik dan benar. Norma
kebiasaan disebut juga dengan folkwaysyang merupakan macam-macam norma berdasarkan
tingkatan norma sosial. Norma kebiasaan dapat juga diartian sebagai norma yang

4
keberadaannyadalam masyarakat dapat diterima sebagai bentuk aturan yang mengikatwalaupun
tidak ditetapkan pemerintah. Umumnya kebiasaan sering disamakandengan adat istiadat.

Contoh Norma kebiasaan :


 Kegiatan mudik menjelang hari raya.
 Kumpul bersama keluarga ketika hari natal.
 Kebiasaan mengadakan acara selamatan atau doa untuk anak yang baru melahirkan.
 Acara mendoakan arwah untuk orang yang sudah meninggal dunia, pada masyarakat
Manggarai, Flores.

e. Norma Hukum Norma


Hukum berfungsi mengatur tata tertib di suatu negara. Masyarakat akan mendapat sanksi jika
melanggar aturan yang sudah ditetapkan dalam negara. Sanksi ini dilakukan oleh lembaga
pemerintah resmi. Ciri-ciri norma hukum yaitu diakui oleh masyarakat, adanya penegak hukum,
dan pihak berwenang yang memberi sanksi. Tujuan dari norma hukum ini untuk menciptakan
lingkungan yang tertib dan aman. Contoh norma hukum: Membayar pajak tepat waktu. Tidak
melakukan kejahatan yang merugikan warga, seperti mencuri, merampok, dan menipu. Taat lalu
lintas. Memberi sanksi di sidang pengadilan.

D. Ciri-Ciri Norma
Norma sebagai aturan di tengah masyarakat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Norma yang ada biasanya tidak tertulis dan dilakukan sebagai bentuk kebiasaan.
 Norma yang tercipta di suatu lingkungan masyarakat biasanya merupakan hasil
kesepakatan yang dapat diterima dan dijalankan setiap orang.
 Sebagai masyarakat dimana norma tersebut dijalankan, sudah menjadi kewajiban untuk
menaati norma yang ada.
 Jika seseorang melanggar norma yang sudah disepakati bersama, maka orang tersebut
akan mendapat sanksi maupun hukuman yang telah disepakati.
 Dengan semakin berkembangnya zaman, norma yang ada juga dapat berubah seiring
perubahan dan sifatnya menyesuaikan.

5
 Dan yang terakhir, norma yang berlaku di lingkungan masyarakat dibuat dan disepakati
secara sadar.
E. Contoh Norma
Kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari norma yang melekat pada masyarakat.
Contohnya lingkungan yang menganut agama tertentu, hukum di daerah tertentu, sekolah,
dan rumah. Contoh norma di lingkungan sehari-hari yaitu:
1. Al Qur'an sebagai pedoman dan dibaca oleh umat muslim. Injil kitab dan pedoman
pemeluk agama Kristen.
2. Weda merupakan kitab dan pedoman bagi pemeluk agama Hindu.
3. Hukum adat menjadi pedoman pada suku tertentu.
4. Aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa dan lingkungan sekolah. Jika
aturan dilanggar akan ada sanksi.
5. Menghormati dan memakai bahasa sopan pada orang yang lebih tua.
6. Mengikuti aturan yang berlaku pada hukum agama tertentu.
7. Tertib berkendara lalu lintas seperti memakai helm dan menyalakan lampu motor.
8. Tidak menerobos lampu merah di jalan raya.
9. Siswa tertib mengumpulkan PR rajin belajar, dan mendapatkan nilai bagus mendapat
pujian dan prestasi oleh pendidik.

Norma yang ada di lingkungan masyarakat juga memiliki beberapa tujuan, diantaranya:
1. Supaya perilaku masyarakat sesuai dengan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat yang
sudahberlaku.
2. Menjaga sekaligus meningkatkan keharmonisan antar anggota masyarakat.
3. Dengan adanya norma, setiap anggota masyarakat bisa berperilaku tertib serta berbuat adil.
4. Dapat memberikan sanksi terhadap anggota masyarakat yang telah melanggar norma-norma
yang telah berlaku.

6
KEBIASAAN

A. Pengertian Kebiasaan
Berbicara mengenai kebiasaan pasti akan dikaitkan dengan hobi  yang dilakukan secara rutin
oleh seseorang. Secara harfiah kebiasan memiliki arti pengulangan sesuatu secara terus-menerus
dalam kegiatan yang sama. kebiasaan ini terbentuk dengan sendirinya bahkan tanpa disadari
sebelumnya oleh pelakunya. Suatu kegiatan bisa menjadi kebiasaan karena memberikan rasa
nyaman bagi pelaku, sehingga cenderung memberikan efek kecanduan.
Kebiasaan yang lambat laun tidak hanya dilakukan oleh perorangan namun menjalar kepada
banyak orang bahkan dalam satu daerah akan membentuk adat. Menjadi adat karena dilakukan
secara turun-temurun dari beberapa generasi. Kebiasaan yang menjadi adat tentunya memiliki
kriteria tersendiri:
 Berdasarkan pada kepercayaan yang dipegang masyarakat
 Suatu kebiasaan tersebut menunjukkan hasil yang diharapkan masyarakat
 Sesuai dengan kepribadian masyarakat
 Sesuai dengan keberadaan sarana dan prasarana

Kebiasaan sendiri memiliki dua jenis, yang memberikan pengaruh positif dan sebaliknya
memberikan pengaruh negatif. Kebiasaan negatif lebih dikenal dengan kebisaan buruk, disebut
buruk karena akan mempengaruhi seseorang mengalamai kemerosotan baik fisik maupun
mental. Beberapa kebiasaan buruk:
 Kebiasaan merokok, apabila dilakukan dalam jangka yang lama akan menimbulkan
masalah kesehatan (penyakit jantung, stroke, keguguran, dll)
 Kebiasaan membaca dengan tidur, kebiasaan ini akan mempengaruhi kesehatan mata
menjadi minus.
 Kebiasaan bangun siang, akan menjadikan seseorang terlambat masuk sekolah atau
bekerja.
Kebiasaan buruk tentunya tidak hanya yang tersebut diatas, kebiasaan buruk selain berimbas
negatif pada pelaku. Bisa juga meluas kepada orang sekitar, sehingga terancam dikucilkan dari
pegaulan bermasyarakat.

7
Sementara untuk kebiasaan baik patut dilakukan bahkan dibudayakan, kebiasaan baik ini
juga mampu menjadi obat terhadap kebiasaan buruk. Semisal kebiasaan merokok bisa jadi
disebabkan kebosanan yang melanda saat waktu luang. Bisa dialihkan dengan melakukan hal-hal
positif, seperti membaca atau kegiatan lain yang tidak akan mengingatkan pelaku untuk
merokok. Kebiasaan yang buruk tidak akan bisa menjadi adat bagi masyarakat di suatu daerah,
sebab merugikan banyak pihak. Kebiasaan yang baik akan mendorong seseorang memiliki
prestasi di masa depan, sehingga berlatih melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat akan
memberikan keuntungan jangka panjang.
Adapun pengertian Kebiasaaan menurut beberapa tokoh sebagai berikut adalah :
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebiasaan adalah pola untuk melakukan tanggapan
terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorangindividu dan yang dilakukannya secara
berulang untuk hal yang sama.
 Menurut Soerjono Soekanto (2012), folkways atau kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-
ulang dalam bentuk yang sama.

 Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang
sama”. Joko (2008:24)

 Kebiasaan adalah pengulangan sesuatu secara terus-menerus atau dalam sebagian besar


waktu dengan cara yang sama dan tanpa hubungan akal, atau dia adalah sesuatu yang
tertanam di dalam jiwa dari hal-hal yang berulang kali terjadi dan diterima sebagai tabiat”.
Sayid (2006:347)

 Kebiasaan adalah perilaku yang sering kita ulang-ulang baik secara sengaja atapun tidak


sengaja dan perilaku atau kebiasaan tersebut sudah kita lakukan sejak kecil hingga dewasa
(Irfan, 2008).
Sehingga, kebiasaan dapat diartikan respon seseorang dalam menghadapi suatu hal tanpa
melalui proses berpikir. Kebiasaan dikatakan respon karena kebiasaan tidak melalui
proses berpikir manusia secara otomatis melakukannya. dan kebiasaan juga dapat diartikan
sebagai suatu pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu oleh individu”.
Manusia melakukan kebiasaannya

8
B. Macam - Macam Kebiasaan
Seorang psikolog menyatakan bahwa kebiasaan itu terbagi dalam tiga kelompok, yaitu :
1. Kebiasaan yang Bersifat Otomatis
Kebiasaan ini sangat menyerupai dengan gerakan reflek, hanya saja ada beberapa hal
yang membedakan antara keduanya. Kebiasaan otomatis ini kadang kala berlaku dan muncul
sebagai hasil dari proses pengamatan dan berfikir yang kemudian kebiasaan itu terbentuk dengan
sendirinya. Hal ini jelas berbeda dengan apa yang sering kita sebut dengan gerakan refleks yang
keberadaannya justru tanpa adanya pengaruh pada perasaan serta tanpa disertai proses berfikir
sama sekali.

2. Kebiasaan Gerak Indra Tubuh


Dalam kebiasaan ini, perasaaan sedikit memerankan perannya, seperti kebiasaan makan,
berpakaian dan apa yang menyerupai kebiasaan itu. Dalam hal ini, penglihatan seseorang
terhadap makanan akan mendorong ia untuk memakannya. Begitulah pula pada saat seseorang
melihat peralatan makan yang ada dihadapannya, maka penglihatannya akan merangsangnya
untuk menggunakan peralatan itu. Sama halnya pada saat ia memandang perhiasan, maka akan
ada dorongan untuk memakainya.

3. Kebiasaan Gerakan Berfikir


Kebiasaan ini berbeda dengan 2 jenis yang disebutkan diatas. Pendoronganya adalah
pikiran atau sesuatu yang yang bersifat maknawi (bukan materi). Contoh kebiasaan ini seperti
kebiasaan berbicara atau berorasi. Seseorang punya kebiasaan seperti ini akan berupaya untuk
memilih kalimat dan kata-kata yang sekiranya pantas yang kemudian proses ini mengubahnya
menjadi suatu kebiasaan yang ia lakukan pada saat berbicara. Contoh kebiasaan ini sangat
banyak, yaitu segala kebiasaan yang motif pendorongnya membutuhkan daya nalar dan
kemampuan untuk memilih.
Kebiasaan lain yang bisa dikelompokkan kedalam kebiasaan berpikir adalah kebiasaan
beretika dan kebiasaan sosial. Contoh kebiasaan ini cukup banyak. Misalnya kebiasaan menjaga
kebersihan bersikap jujur, menjalani hidup dengan baik, serta segala bentuk kebiasaan yang

9
memiliki korelasi dengan etika berperilaku dan kebiasaan sosial yang menjadi ciri tersendiri bagi
manusia.
C. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Kebiasaan
Kebiasaan dipengaruhi 3 faktor, yaitu faktor lingkungan. Lingkungan atau tempat tinggal
(misalnya rumah) mempengaruhi kita dalam beraktivitas yang akhirnya membentuk suatu
kebiasaan. faktor usia. Walaupun ini bukan faktor penentu, usia dapat mempengaruhi kebiasaan
seseorang. Pengalaman dalam bersosialisasi / pergaulan. Jika seseorang memiliki kematangan
emosional yang baik, maka akan terbentuk pribadi yang baik yang dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan setempat, sehingga dimanapun kita berada dapat terjalin keharmonisan dalam
pergaulan dengan masyarakat yang mempengaruhi perilaku kita dalam masyarakat yang
mengarah pada kebiasaan.

D. Tahapan–Tahapan Membentuk Kebiasaan


Ada beberapa tahapan dalam membentuk kebiasaan, yaitu :
1. Memfokuskan Perhatian
Kebiasaan seseorang muncul dari perhatian seseorang, yang mana perhatian tersebut akan
difokuskan untuk perilaku dan tujuan tertentu yang kemudian perilaku tersebut akan diulang-
ulang.

2. Mengulang-Ulang dan Praktik


Kebiasaan terbentuk dari suatu perilaku tertentu yang secara sengaja dilakukkan
berulang-ulang dan dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk perbuatan (bukan
hanya pikiran)

3. Menunaikan Pekerjaan Tanpa Berfikir / Merasa


Sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan akan membuat seseorang itu akan melakukan
suatu pekerjaaan tanpa harus berpikir lagi karena pekerjaan tersebut sudah terbiasa dilakukan,
sehingga sudah diluar kepala.

10

Anda mungkin juga menyukai