Kardiovaskular
Gejala
• Pingsan / tidak sadarkan diri
• Dapat didahului dengan Gejala prodromal berupa: nyeri dada, sesak napas, dada
berdebar, lemas.
Pemeriksaan Fisik
• Pasien tidak sadar
a. Fibrilasi ventrikel
b. Takikardi ventrikel tanpa nadi
c. Pulseless Electrical Activity (PEA)
d. Asistol
Fibrilasi ventrikel
1. Dikenali dengan bentuk gambaran gelombang yang naik turun dengan berbagai
bentuk dan amplitudo gelombang yang berbeda-beda.
2. Tidak tampak kompleks QRS atau segmen ST ataupun gelombang T.
3. Kondisi ini jantung hanya bergetar saja tidak mampu bekerja sebagai pompa,
sehingga dapat menyebabkan kematian.
Fibrilasi ventrikel
Takikardi ventrikel tanpa nadi
1. Dikenali dengan bentuk gambaran kompleks QRS lebar dan arah gelombang T
berlawanan dengan arah kompleks QRS.
2. Berturut-turut lebih dari 5 gelombang.
3. VT dapat berubah menjadi VF dalam hitungan menit atau lebih lama
Pulseless Electrical Activity (PEA)
a.Nyeri dada tipikal (angina tipikal) : Berupa rasa tertekan/berat daerah retrosternal, menjalar
ke lengan kiri, leher, rahang, area interskapular, bahu, atau epigastrium
b.Nyeri dada atipikal (angina ekuivalen) : nyeri di daerah penjalaran angina tipikal, rasa
gangguan pencernaan (indigestion), sesak nafas yang tidak dapat dijelaskan, atau rasa
lemah mendadak yang sulit diuraikan
c. Keluhan dapat berlanguns intermiten/beberapa menit atau persisten (>20 menit)
d.Keluhan sering disertai dengan penyerta seperti diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdominal,
sesak nafas, dan sinkop.
Pemeriksaan Fisik
1. EKG
a) Darah rutin
c) Status elektrolit
d) Koagulasi darah
1.Palpitasi
2.Sesak nafas
3.Mudah Lelah
4.Nyeri atau rasa tidak nyaman di dada
5.Penurunan tekanan darah pada kondisi yang tidak stabil
6.Sinkop
7.Pusing
8.Berkeringat
9.Gangguan kesadaran
Pemeriksaan Fisik
1.Denyut jantung >100 kali/menit. Pada takikardia ekstrim dapat >150 kali/menit
2.Takipneu
3.Dapat ditemukan hipotensi pada kondisi tidak stabil
4.Sering disertai gelisah dan penurunan kesadaran pada kondisi tidak stabil
Pemeriksaan Penunjang
1. EKG
a) SVT : gambaran QRS sempit (<0,12 detik), frekuensi denyut >150 kali/menit, irama regular, gelombang P bisa
ada atau terkubur dalam kompleks QRS
b) Atrial Flutter : gambaran QRS sempit (<0,12 detik), frekuensi denyut >150 kali/menit, irama regular, gelombang P
membentuk gambaran gigi gergaji (sawtooth).
c) Atrial Fibrilasi : gambaran QRS sempit (<0,12 detik), frekuensi denyut >150 kali/menit, irama irregular,
gelombang P tidak teratur
d) VT : gambaran QRS lebar (>0,12 detik) tiga kali atau lebih secara berurutan, frekuensi denyut >150 kali/menit,
irama regular
1. Supra Ventricular Tachycardia (SVT)
1. Atrial Flutter
Atrial Fibrillation
Tatalaksana
a. Sinus bradikardia
b. Low degree AV Block
1. Meliputi AV block derajat 1 dan AV block derajat 2 tipe I
c. High degree AV block
2. Meliputi AV block derajat 2 tipe II dan AV block derajat 3
Gejala dan Tanda
a. Penurunan kesadaran
b. Nyeri dada
c. Sesak napas
d. Badan lemas
e. Keringat dingin
Pemeriksaan Fisik
1. American Heart Association. 2020. Highlights of the 2020 American Heart Association : Guidelines
Update for CPR and ECC. USA : American Heart Association.
2. Garcia Thomas B. 2015. 12-Lead ECG : The Art of Interpretation Second Edition. Burlington : Jones & Bartlett
Learning.
3. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. 2017. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama. Jakarta : Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia.
4. PERKI. 2015. Pedoman Tatalaksana Sindrom Koroner Akut Edisi Ketiga. Jakarta : Centra Communications..
5. PERKI. 2019. Buku Ajar Kursus Bantuan Hidup Jantung Lanjut Edisi 2019. Jakarta : PERKI.
Terima Kasih