Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS MANAJEMEN RESIKO TEKNOLOGI

INFORMASI DAN PEMETAAN MATURITY LEVEL PADA


PT. XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1

Rani Puspita Dhaniawaty


Sistem Informasi UNIKOM
ranipuspita@email.unikom.ac.id

ABSTRAK

Pesatnya perkembangan teknologi informasi yang saat ini, menuntut setiap perusahaan
untuk selalu berkembang, dengan mengaplikasikan teknologi informasi terbaru pada
perusahaannya. Disisi lain penerapan teknologi informasi perlu biaya investasi yang
cukup mahal dan menimbulkan resiko terjadinya kegagalan yang cukup besar. Kondisi
perusahaan seperti ini membutuhkan konsistensi dalam melakukan pengelolaan
penerapan teknologi informasi. Oleh karena itu manajemen resiko sangat dibutuhkan
oleh perusahaan yang bertujuan untuk mengetahui resiko apa saja yang akan terjadi
apabila melakukan penerapan teknologi informasi. Framework COBIT 4.1 merupakan
framework yang paling cocok dengan kebutuhan perusahaan karena framework ini
memastikan bahwa teknologi informasi telah diselaraskan dengan proses bisnis, sumber
daya teknologi informasi, mengidentifikasi resiko, melakukan penilaian terhadap
resiko, menangani resiko dengan tepat, melakukan pemetaan maturity level dan
menghasilkan rekomendasi untuk dapat mencapai target yang sesuai dengan keinginan
perusahaan.

Kata kunci : Manajemen Resiko, Maturity Level, COBIT 4.1 Framework.

I. PENDAHULUAN Beberapa resiko yang biasanya


Teknologi informasi merupakan muncul pada saat penggunaan teknologi
elemen penting dalam sebuah perusahaan informasi yaitu adanya serangan virus
untuk dapat bertahan, bersaing dan meraih yang dapat mengganggu kinerja dari
keunggulan kompetitif. Pemanfaatan teknologi informasi, serangan cracker
teknologi informasi memberikan solusi yang dapat mengacaukan sistem bahkan
dan keuntungan bagi perusahaan dalam sampai mencuri data rahasia suatu
hal operasional, bisnis dan keuntungan perusahaan, kesalahan dan kerusakan
dalam segi finansial. Penggunaan sistem pendukung seperti jaringan listrik
teknologi informasi juga membantu putus, dan lain sebagainya. Resiko-resiko
perusahaan untuk dapat bersaing dengan tersebut harus dikelola dan diantisipasi
perusahaan lain. Tetapi dalam dengan baik, sehingga resiko tersebut
penggunaan teknologi informasi selalu tidak menyebabkan kerugian yang fatal.
terdapat ancaman atau resiko yang selalu Dalam menghadapi resiko atau
ada dan dapat mengganggu operasional ancaman yang terjadi, perusahaan
kinerja perusahaan. berharap mendapatkan solusi dalam hal

1
mengurangi tingkat kemunculan resiko

2
dan dapat mengatasi resiko yang sering menggunakan kerangka kerja. Dilihat dari
terjadi sampai resiko yang jarang terjadi kebutuhan perusahaan tersebut
diperusahaan. Dilihat dari permasalahan Framework COBIT 4.1 dapat
tersebut, maka dibutuhkan adanya memberikan kontribusi pengendalian
tatakelola teknologi informasi yang dapat kebutuhan seperti (ITGI, 2007) :
mengatasi resiko yang terjadi atau yang a. Menyusun atau mengatur kegiatan
dapat melakukan manajemen terhadap teknologi informasi kedalam suatu
resiko yang sudah terjadi. proses yang berlaku secara umum.
Salah satu tatakelola teknologi b. Membuat acuan kebutuhan bisnis
informasi yang dapat membantu dalam suatu perusahaan.
manajemen resiko yang terdapat pada c. Mengidentifikasi jumlah sumber
perusahaan adalah Framework COBIT daya teknologi utama yang sudah ada
4.1. Framework COBIT 4.1 di perusahaan.
memungkinkan perusahaan dalam d. Menentukan tujuan pengendalian
melakukan pengembangan kebijakan dan kebutuhan teknologi informasi.
best practices untuk pengendalian Framework ini dirilis dan disusun
teknologi informasi. Dalam mendukung oleh IT Governance Institute (ITGI) yang
tatakelola teknologi informasi, merupakan bagian dari ISACA
Framework COBIT 4.1 menyediakan (Information Systems Audit and Control
suatu kerangka kerja yang dapat Association) pada tahun 1996. COBIT
memastikan bahwa teknologi informasi versi pertama diterbitkan pada tahun
sudah diselaraskan dengan proses bisnis 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0
dan sumber daya teknologi informasi, tahun 2000, versi 4.0 tahun 2005 dan
dimana apabila terdapat resiko-resiko COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007 serta
teknologi informasi yang terjadi didalam versi terakhir yang baru saja dirilis tahun
perusahaan akan ditangani dengan cepat 2011 adalah COBIT versi 5.
dan tepat.
2. Manajemen Resiko.
II. KAJIAN PUSTAKA Manajemen resiko adalah suatu
1. Framework COBIT 4.1. pendekatan terstruktur dalam mengelola
Framework COBIT 4.1 (Control ketidakpastian yang berkaitan dengan
Objective for Information and related ancam. Didalam proses manajemen resiko
Technology) merupakan suatu framework terdapat penilaian resiko yang berguna
yang dapat memberikan kebijakan untuk untuk menilai dilevel dan prioritas
melakukan pengendalian teknologi manakah resiko atau ancaman tersebut
informasi, membantu perusahaan dalam berada. Dibutuhkan strategi dalam
memahami dan mengelola resiko yang mengelola resiko dan ancaman tersebut
terkait dengan tata kelola teknologi salah satunya yaitu dengan memindahkan
informasi. Dengan menerapkan resiko kepada pihak lain, menghindari
framework COBIT 4.1, maka perusahaan resiko, mengurangi efek negatif resiko
akan mendapatkan panduan tujuan dan menampung sebagian resiko tertentu.
pengendalian secara terperinci (detailed Manajemen resiko teknologi
control objective). informasi merupakan hal penting yang
Penerapan teknologi informasi pada harus dihadapi oleh perusahaan, karena
perusahaan dikatakan berhasil, jika memiliki dampak besar bagi operasional
perusahaan dapat membuat sistem perusahaan. Terdapat beberapa resiko
pengendalian internal dengan yang dihadapi perusahaan pada saat
3
penerapan teknologi informasi diantara tersebut tidak sampai menyebabkan
adanya virus yang menyebar di komputer kerugian yang fatal bagi perusahaan.
yang dapat mengganggu kinerja dari
teknologi informasi perusahaan, adanya 3. Resiko Teknologi Informasi.
serangan dari cracker yang dapat Resiko teknologi informasi adalah
mengacaukan sistem atau mencuri data, resiko yang dimiliki oleh suatu
kesalahan dan kerusakan sistem perusahaan yang diakibatkan oleh adanya
pendukung kinerja contohnya seperti penggunaan atau penerapan teknologi
jaringan listrik terputus. Semua resiko informasi, resiko teknologi informasi ini
tersebut harus dihadapi, dikelola dan merupakan salah satu komponen dari
diantisipasi dengan baik sehingga resiko keseluruhan resiko yang terdapat didalam
perusahaan, seperti pada gambar 1 berikut
ini :

Gambar 1. Resiko Teknologi Informasi

Resiko teknologi informasi dapat c. IT Operation and Service Delivery


mempengaruhi operasional perusahaan Risk – Bagian ini terkait dengan semua
dan dapat menciptakan tantangan dalam aspek kinerja sistem dan layanan
mencapai tujuan dan sasaran strategis. teknologi informasi yang dapat
Resiko teknologi informasi dikategorikan merusak dan mengurangi nilai bagi
menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut perusahaan.
(ISACA, 2009) :
a. IT Benefit/Value Enablement Risk – 4. Tingkat Kematangan (Maturity
Bagian ini terkait dengan hilangnya Level).
kesempatan perusahaan dalam Pemodelan tinglat kematangan untuk
penggunaan teknologi bagi manajemen dan pengendalian proses
peningkatan efisiensi dan efektifitas teknologi informasi perusahaan yang
proses bisnis atau sebagai enabler didasarkan pada metode evaluasi,
untuk inisiatif bisnis baru. sehingga perusahaan dapat menilai tingkat
b. IT Programme and Project Delivery kematangan dari yang statusnya tidak ada
Risk – Bagian ini terkait dengan (0) sampai dengan status yang
kontribusi teknologi informasi dioptimalkan (5). Pendekatan ini berasal
terhadap solusi bisnis baru dalam dari model tingkat kematangan yang
bentuk proyek dan program. disebut Software Engineering Institute
4
(SEI) dimana dapat mendefinisikan yang diinginkan perusahaan. COBIT 4.1
kematangan atau kemampuan perusahaan Framework mempunyai model
dalam pengembangan software. kematangan (maturity model) untuk
Tingkat kematangan (maturity level) mengontrol proses-proses teknologi
dirancang untuk melihat profil proses informasi dengan menggunakan metode
teknologi informasi yang akan diterapkan penilaian (scoring) sehingga suatu
di perusahaan sebagai deskripsi tentang perusahaan dapat menilai proses-proses
kemungkinan yang akan terjadi di masa teknologi informasi yang dimilikinya,
depan dan digunakan sebagai acuan pemetaan model maturity level dapat
dalam mencapai target sesuai dengan dilihat pada gambar 2 berikut ini :

Gambar 2. Tingkat Kematangan (Maturity Level).

Skala pembulatan tingkat maturity skala pembulatan dan penjelasan tingkat


model diperlukan jika nilai yang maturity model:
dihasilkan berada diantara 0-5, berikut ini

Tabel 1. Skala dan Tingkat Maturity Model.


Skala Tingkat Maturity Model
4.51-5.00 5-Dioptimalkan (Optimized)
3.51-4.50 4-Diatur (Managed)
2.51-3.50 3-Ditetapkan (Defined)
1.51-2.50 2-Dapat Diulang (Repeatable)
0.51-1.50 1-Inisialisasi (Initial)
0.00-0.50 0-Tidak Ada (Non Existend)

Keterangan : bahwa terdapat masalah yang perlu


0- Tidak Ada (Non Existend). Kurang diperbaiki dan ditangani.
lengkapnya proses yang sudah diterapkan, 1- Inisialisasi (Initial). Perusahaan sudah
bahkan perusahaan belum menyadari menyadari bahwa masalah yang ada perlu

5
ditangani dan diperbaiki. Namun,
tidak

6
ada standarisasi proses yang harus tindakan pada proses yang tidak berjalan
ditangani dan diperbaiki itu seperti apa. secara efektif.
2- Dapat Diulang (Repeatable). Proses 5- Dioptimalkan (Optimized). Proses
yang berulang tetapi berkembang ditahap yang Dioptimalkan telah disempurnakan
yang sama terus menerus. Hal ini terjadi ke tingkat praktik yang lebih baik,
karena tidak adanya pelatihan formal, berdasarkan hasil pemodelan perbaikan
komunikasi standar, dan tanggung jawab dan pematangan berkelanjutan adanya
diserahkan kepada individu sesuai dengan perbandingan antara perusahaan dengan
bagiannya. perusahaan kompetitor. Teknologi
3- Diterapkan (Defined). Proses yang informasi digunakan secara terpadu untuk
Ditetapkan telah distandarisasi, mengotomatisasi alur kerja, menyediakan
didokumentasikan, dan dikomunikasikan alat untuk meningkatkan kualitas dan
melalui pelatihan. Proses ini seharusnya efektivitas, serta membuat perusahaan
dilakukan, tetapi masih saja terdapat cepat beradaptasi.
penyimpangan yang terlihat seperti tidak
melakukan dan mengerjakan instruksi III. METODE PENELTIAN
yang diberikan. Metodologi yang digunakan dalam
4- Diatur (Managed). Proses ini penelitian ini terdapat beberapa tahapan
memonitor dan mengukur kepatuhan yang perlu dilakukan, yaitu sebagai
terhadap prosedur dan mengambil berikut :

Gambar 3. Metodologi Penelitian.

1. Studi Literatur. landasan teori dalam menganalisis


Studi literatur dilakukan dengan manajemen resiko perusahaan.
melakukan pencarian data di internet,
buku dan beberapa jurnal mengenai 2. Pengumpulan Informasi.
manajemen resiko yang akan Dalam proses pengumpulan
digunakan sebagai referensi dan informasi terdapat beberapa tahapan
7
yang dilakukan, yaitu sebagai berikut b. Efficiency.
: c. Confidentiality.
d. Integrity.
e. Availability.
f. Compliance.
a. Observasi. g. Reliability of information.
Pada tahap ini dilakukan
pengamatan langsung ke lokasi 4. Identifikasi Resiko.
penelitian untuk melihat secara Tahap ini berfungsi untuk
langsung data-data yang berkaitan mengidentifikasi resiko-resiko yang
dengan materi yang dibutuhkan mungkin terjadi selama pelaksanaan
dalam penyusunan penelitian. penerapan teknologi informasi.
b. Wawancara. Beberapa sumber resiko biasanya
Pada tahap ini dilakukan proses berasal dari manusia, bagian internal
tanya jawab dengan pihak yang perusahaan, bagian eksternal
berhubungan dengan penerapan perusahaan, bencana, virus
teknologi informasi dan komputer, kegagalan sistem,
manajemen resiko teknologi kesalahan dalam melakukan
informasi. pemilihan teknologi informasi,
c. Kuisioner. masalah dalam pengembangan dan
Pada tahap ini dilakukan proses implementasi sistem di perusahaan.
pengumpulan data secara acak
yang dibagikan kepada beberapa 5. Penilaian Resiko.
responden. Data yang sudah Tahapan ini berfungsi untuk menilai
terkumpul akan digunakan dalam seberapa sering resiko terjadi dan
melakukan analisis terhadap seberapa besar dampaknya terhadap
resiko yang terdapat di perusahaan. Dampak resiko dapat
perusahaan. dilihat dari segi finansial, reputasi
perusahaan menurun, terhentinya
3. Penetapan Objektif. operasi yang sedang berjalan dan
Prinsip pada framework COBIT 4.1 bahkan sampai penundaan proses
ini yaitu melakukan investasi pengambilan keputusan.
dibidang teknologi informasi serta Kecenderungan terjadinya resiko
mengatur dan mengontrol sumber dapat dilihat dari dampak resiko
daya teknologi informasi sesuai yang ada di perusahaan. Berikut ini
dengan yang dibutuhkan oleh tabel tingkatan dampak resiko dan
perusahaan. Untuk mencapai tujuan kecenderungan terjadinya resiko
tersebut dibutuhkan tujuh kriteria didalam penerapan teknologi
informasi yang sesuai : informasi perusahaan :
a. Effectiveness.

Tabel 2. Dampak Resiko dan Kecenderungan yang Terjadi.


Kecenderungan
Level Dampak Resiko (Business Impact)
(Likelihood)
Kerusakan yang hampir tidak
0 Hampir mustahil terjadi
signifikan
1 Kerusakan kecil Jarang terjadi

8
Kerusakan yang signifikan tapi masih
2 Mungkin terjadi
bisa ditolerir
3 Kerusakan besar Sering terjadi
Kerusakan yang dapat mengancam
4 Sangat sering terjadi
kelangsungan bisnis

6. Respon dan Monitor Resiko. target sesuai dengan yang


Respon resiko, pada tahapan ini yaitu diinginkan.
melakukan penetapan terhadap
domain proses yang berhubungan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan resiko management. Proses Tahapan yang dilakukan dalam
domain COBIT 4.1 yang berkaitan penelitian ini sesuai dengan metodologi
dengan manajemen resiko adalah : penelitian yang sudah dipaparkan, hasil
a. PO1 (Define a Strategic IT Plan). yang sudah didapat dari penelitian ini,
b. PO9 (Assess and Manage Risk). yaitu sebagai berikut :
c. AI6 (Manages Change). 1. Penetapan Objektif, Identifikasi
d. DS5 (Ensure System and Resiko dan Penilaian Resiko.
Security). Setelah mendapatkan data dari
e. DS11 (Manage Data). perusahaan berkaitan dengan resiko,
f. ME1 (Monitor and Evaluate IT maka didapatkan penetapan objektif
Performance). resiko sebagai berikut :
Sedangkan pada tahapan monitor a. Intergritas.
resiko berfungsi untuk menjamin Berkaitan dengan keakuratan dan
bahwa resiko dan respon akan kelengkapan informasi serta
berjalan sepanjang waktu dan sesuai keabsahan yang sesuai dengan
dengan target yang diinginkan oleh harapan dan nilai bisnis
perusahaan. perusahaan XYZ.
b. Kerahasiaan.
7. Pemetaan Maturity Level.
Berkaitan dengan perlindungan
Pada tahapan ini diperlukan untuk
informasi yang sensitif dari akses
mengetahui tingkat kematangan
yang tidak sah dan dilakukan
perusahaan dalam penerapan
daripihak intern atau ekstern
teknologi informasi itu berada dilevel
perusahaan XYZ.
mana, mengetahui target level yang
c. Ketersediaan.
diinginkan oleh perusahaan, dan
Berkaitan dengan informasi yang
mengetahui gap level antara maturity
tersedia yang diperlukan oleh
level saat ini dengan maturity level
proses bisnis saat ini dan yang
yang diinginkan.
akan datang serta berkaitan
8. Membuat Rekomendasi. dengan penjagaan sumberdaya
Pada tahapan ini perusahaan akan yang perlu dan kemampuan yang
diberikan beberapa rekomendasi, terkait.
tahapan dan proses dalam melakukan Berikut ini hasil penetapan objektif,
penerapan teknologi informasi, identifikasi resiko dan penilaian
supaya perusahaan dapat mencapai resiko pada perusahaan XYZ :

9
Tabel 3. Daftar Resiko yang Terjadi
Objektif Deskripsi Resiko Kerentanan Dampak Level
Kehilangan data akibat
Medium High 3
komputer mati
Data rusak akibat virus Medium Medium 2
Virus lokal tidak
Medium Medium 2
terdeteksi antivirus
Penyebaran virus
Medium Medium 2
melalui flashdisk
Integritas Cracker mencuri data Medium High 3
Tidak ada
pemberitahuan Medium Medium 2
kehilangan data
Data yang sudah lama
dan tidak terpakai Medium Low 1
tidak dihapus
Hacker dapat
Medium High 3
membobol website
Pengubahan database
Medium Medium 2
diluar wewenang
Informasi didalam
Medium Medium 2
laptop tidak dilindungi
Pencurian data yang
dilakukan karyawan High High 4
yang tidak berwenang
Kerahasiaan Password login mudah
High High 4
diketahui
Secara sadar atau tidak
sadar memberikan
informasi ke pihak lain Medium High 3
mengenai informasi
keuangan perusahaan
Memberitahu
password kepada Medium Medium 2
orang lain
Permintaan perubahan
aplikasi yang tidak Medium Medium 2
ditanggapi tepat waktu
Aplikasi laporan
keuangan yang
Ketersediaan diperbaharui tidak Medium Medium 2
sesuai dengan
keinginan departemen
Pencurian hardware High High 4
Listrik padam High High 4
Virus mengakibatkan Medium Medium 2

1
aplikasi tidak tersedia
Kesalahan entry data Medium Medium 2
Hubungan arus pendek
listrik yang
menyebabkan Medium High 3
kerusakan pada
komputer

2. Respon dan Monitor Resiko. a. Proses PO (Planning and


Hasil respon resiko yang didapat Organisation).
sudah menyesuaikan antara proses- Hasil pengujian yang dilakukan
proses Framework COBIT 4.1 pada proses PO (Planning and
dengan manajemen resiko yang Organisation) memiliki rata-rata
sebagai berikut : nilai 2.9 dan maturity level berada
diposisi Defined.
Tabel 4. Hasil Pengujian Pada Proses PO (Planning and Organisation).
Hasil Tingkat
No Kode Proses
Pengujian Maturity
1 PO1 Define IT Strategic Plan 2.99 Defined
2 PO9 Assess and Manage Risk 2.85 Defined
Rata-rata proses PO 2.9 Defined

b. Proses AI (Acquisition and Implementation) memiliki rata-


Implementation). rata nilai 3 dan maturity level
Hasil pengujian yang dilakukan berada diposisi Defined.
pada proses AI (Acquisition and
Tabel 5. Hasil Pengujian Pada Proses AI (Acquisition and Implementation).
Hasil Tingkat
No Kode Proses
Pengujian Maturity
1 AI6 Manage Change 3 Defined
Rata-rata proses AI 3 Defined

c. Proses DS (Delivery and Support) memiliki rata-rata nilai


Support). 2.5 dan maturity level berada
Hasil pengujian yang dilakukan diposisi Repeatable.
pada proses DS (Delivery and
Tabel 6. Hasil Pengujian Pada Proses DS (Delivery and Support).
Hasil Tingkat
No Kode Proses
Pengujian Maturity
1 DS5 Ensure System and Secutity 2.44 Repeatable
2 DS11 Manage Data 2.67 Defined
Rata-rata proses DS 2.5 Repeatable

d. Proses ME (Monitoring and Hasil pengujian yang dilakukan


Evaluation). pada proses ME (Monitoring and
Evaluation) memiliki rata-rata
11
nilai 3 dan maturity level berada diposisi Defined.
Tabel 7. Hasil Pengujian Pada Proses ME (Monitoring and
Evaluation).
Hasil Tingkat
No Kode Proses
Pengujian Maturity
Monitor and Evaluate IT
1 ME1 3 Defined
Performance
Rata-rata proses ME 3 Defined

3. Pemetaan Maturity Level. ini akan menjelaskan mengenai


Berdasarkan target yang ingin perbandingan perolehan maturity
dicapai oleh perusahaan XYZ, maka level yang diperoleh perusahaan saat
diperoleh sejumlah penilaian dengan ini dengan target yang ingin dicapai
mempertimbangkan kapasitas oleh perusahaan XYZ.
sumber daya yang dimiliki. Tabel 8

Tabel 8. Pemetaan Maturity Level.


Maturity Level
Domain Sekarang Target GAP
PO (Planning and Organisation) 2.9 3.5 0.6
AI (Acquisition and Implementation) 3 3.5 0.5
DS (Delivery and Support) 2.5 3.5 1
ME (Monitoring and Evaluation) 3 3.5 0.5
Rata-Rata 2.85 3.5 0.65

Berikut ini kondisi maturity level


pada perusahaan XYZ dilihat dari
hasil pemetaan maturity level :

Gambar 4. Kondisi Maturity Level

Keterangan : level 2,85 yaitu Defined. Dilihat dari


: Merupakan posisi perusahaan hasil maturity level yang didapat
saat ini masih ada beberapa hal yang belum
sepenuhnya mencapai target sesuai
: Merupakan target perusahaan dengan keinginan perusahaan. Target
yang sesuai dengan keinginan
Berdasarkan hasil perhitungan
maturity level pada Tabel 8, perusahaan yaitu 3,5 untuk setiap
domain proses.
perusahaan XYZ berada pada posisi
1
Hal ini menyebabkan munculya gap mengelola dan menangani
sebesar 0,65 dari keseluruhan kemananan teknologi informasi
domain proses, dikarenakan masih dengan cepat.
terdapat prosedur yang sama dan Menganalisis kebutuhan bisnis,
diikuti oleh individu yang berbeda resiko dan keamanan teknologi
dalam proses pengerjaan tugas yang informasi secara menyeluruh.
sama. e. Rekomendasi untuk DS11.
Melakukan backup dan restore
4. Rekomendasi.
data, sesuai dengan kebutuhan
Setelah diketahui bahwa perusahaan
bisnis.
berada pada level 3 (Defined),
Melakukan pengujian terhadap
selanjutnya bisa diajukan beberapa
media backup dan proses restorasi
rekomendasi berdasarkan proses
data.
yang terdapat pada COBIT untuk
f. Rekomendasi untuk ME1.
membawa perusahaan menuju level
Membuat kerangka kerja untuk
yang lebih tinggi sesuai yang
menentukan scope perusahaan,
ditargetkan oleh perusahaan. Dari
mengukur solusi dan pelayanan
hasil penilaian maturity level, pada
teknologi informasi.
dasarnya sudah baik hanya perlu
Memantau kontribusi teknologi
peningkatan, sebagai berikut :
informasi untuk bisnis
a. Rekomendasi untuk proses
perusahaan.
PO1.
Memiliki alur proses yang baik
V. KESIMPULAN
dalam menentukan penggunaan
Berdasarkan penelitian yang telah
sumber daya internal maupun
dilakukan pada perusahaan XYZ dapat
eksternal untuk pengembangan
ditarik kesimpulan, sebagai berikut :
dan pengoperasian suatu sistem.
1. Pada hasil perhitungan maturity level
b. Rekomendasi untuk proses
perusahaan XYZ berada pada level 3
PO9.
(Define), sedangkan target yang
Dapat menganalisis resiko khusus
diinginkan oleh perusahaan XYZ
pada suatu kerangka kerja proyek
yaitu dilevel 4 (Managed). Dilihat
yang terkait dengan teknologi
dari perbedaan tersebut terdapat gap
informasi.
antara level yang didapat dengan
Mengadakan training kepada
level yang diinginkan.
semua staff perusahaan XYZ.
2. Pada dasarnya kinerja perusahaan
c. Rekomendasi untuk AI6.
sudah baik, hanya perlu ditingkatkan
Setiap proses atau aktivitas yang
saja kewaspadaan terhadap resiko
terjadi diperusahaan, harus
yang terjadi didalam perusahaan.
memiliki dokumentasi yang
3. Menjalankan fungsi pengawasan,
lengkap dan akurat.
pelaporan dan evaluasi terhadap
Meningkatkan koordinasi antara
resiko yang terjadi diperusahaan,
manajemen perubahan teknologi
agar resiko tinggi yang akan terjadi
informasi dan proses desain ulang
diperusahaan dapat diminimalisir
bisnis.
secepat mungkin.
d. Rekomendasi untuk DS5.
4. Menfasilitasi setiap karyawan yang
Manager teknologi informasi
bertanggung jawab pada setiap
beserta divisi teknologi informasi
13
proses penerapan teknologi informasi

1
mendapatkan knowledge sharing
supaya memiliki tingkat penguasaan
sistem yang sama.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Heru Nugroho, “Analisis Manajemen


Resiko Teknologi Informasi
Menggunakan Kerangka Kerja
COBIT 4.1”, Konferensi Nasional
ICT-M Politeknik Telkom (KNIP),
Politeknik Telkom, 2012.

[2] Arif Dwi Laksito, Kusrini, Emha


Taufiq Luthfi., “Pengukuran Tingkat
Model Kematangan Proses COBIT
Menggunakan Aplikasi Berbasis
Web”, Seminar Nasional Teknologi
Informasi dan Multimedia, STMIK
AMIKOM Yogyakarta, 2013.

[3] Trivina Ayu Megawati, Hnim Maria


Astuti, Anisah Herdiyanti.,
“Pengelolaan Risiko Aset Teknologi
Informasi Pada Perusahaan Properti
PT XYZ, Tanggerang Berdasarkan
Kerangka Kerja COBIT 4.1”,
Seminar Nasional Sistem Informasi
Indonesia, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember, Surabaya, 2014.

[4] IT Governance Institute ,”COBIT


4.1”, ISACA, USA, 2007.

15

Anda mungkin juga menyukai