Anda di halaman 1dari 7
KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI Yth. Bupati/Wali Kota di Seluruh Indonesia SURAT EDARAN NOMOR 02 TAHUN 2022 TENTANG PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN/REVITALISASI SARANA PERDAGANGAN BERUPA PASAR RAKYAT DAN GUDANG NON SISTEM RESI GUDANG YANG DIDANAI MELALUI DANA TUGAS PEMBANTUAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA (APEBN) PADA DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN PERDAGANGAN ‘TAHUN ANGGARAN 2023 1, Latar Belakang Dalam rangka persiapan pengalokasian pembangunan/revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang yang didanai melalui Dana Tugas Pembantuan APBN Tahun Anggaran 2023, dipandang perlu menerbitkan Surat Edaran tentang Program dan Kegiatan Pembangunan/Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang melalui Dana ‘Tugas Pembantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Dircktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2023. 2. Maksud dan Tujuan a. Maksud Surat Edaran ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi seluruh Bupati/Wali Kota yang akan mengajukan Pembangunan/Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang melalui Dana Tugas Pembantuan APBN pada Direktorat DIREKTORAT JENDERAL PERDAGANGAN DALAM NEGERI Jalan Mi idan Re NOS Ukr Psat 10110 ‘et ozt-20528620,021-3856171 Ext. 24900, Fax 0279887838 kemendag.go.id Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2023 di daerahnya. b. Tujuan Surat Edaran ini disusun dengan tujuan: 1) menyampaikan informasi program dan kegiatan Pembangunan/ Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang melalui Dana Tugas Pembantuan APBN pada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2023 2) memastikan pelaksanaan program dan kegiatan Pembangunan/ Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang melalui Dana Tugas Pembantuan APBN pada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2023 berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan 3) memberikan pedoman kepada Bupati/Wali Kota di seluruh Indonesia yang akan mengajukan Pembangunan/Revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang di daerahnya, melalui Dana Tugas Pembantuan APBN pada Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tahun Anggaran 2023, sehingga dapat mempersiapkan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh peraturan perundang-undangan dengan baik dan _ tertib administrasi. 3. Ruang Lingkup Surat Edaran ini memuat ketentuan pengaturan tata cara dan persyaratan permohonan yang harus dipenuhi oleh Bupati/Wali Kota di seluruh Indonesia untuk dapat ditetapkan sebagai penerima Dana Tugas Pembantuan APBN Tahun Anggaran 2023. 4, Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Klaster Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); 2, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5512); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 4, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 TAhun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang Perdagangan; 5. Peraturan Presiden Nomor 26 Tahun 2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 69); dan 6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 277). . Isi Edaran a. Tata cara dan persyaratan permohonan dimaksud sebagai berikut: Bupati/Wali Kota menyampaikan surat permohonan secara resmi kepada Menteri Perdagangan perihal pembangunan/revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan/atau Gudang Non Sistem Resi Gudang, dan ditembuskan kepada Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri. Surat permohonan dimaksud distempel basah dan ditandatangani oleh Bupati/Wali Kota, dilengkapi dengan proposal usulan, legalitas lahan, Detailed Engineering Design (DED) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) Perencanaan. a.1. Proposal usulan memuat data dan informasi paling sedikit: 1) Untuk usulan Pasar Rakyat a) latar belakang; b) maksud dan tujuan; ©) tipe Pasar Rakyat; d) titik koordinat lokasi Pasar Rakyat; ¢) jumlah dan daftar pedagang cksisting (nama, alamat sesuai KTP, alamat blok kios/los meja/hamparan, jenis komoditas yang diperdagangkan); f) omset pasar per bulan/per tahun bagi Pasar Rakyat yang sudah beroperasi; g) penanggung jawab pengelola Pasar Rakyat; dan h) foto-foto Pasar Rakyat eksisting yang akan dibangun/direvitalisasi meliputi tampak depan, tampak belakang, tampak samping kiri, tampak samping kanan, dan tampak dalam pasar atau foto lahan untuk lokasi pasar baru; 2) Untuk usulan Gudang Non SRG a) Latar belakang; b) maksud dan tujuan; ©) titik koordinat dan foto lokasi pembangunan Gudang Non SRG; ) jenis komoditi yang akan dikelola dalam Gudang Non SRG; ©) penanggung jawab pengelola Gudang Non SRG; f)_konsep bisnis pengelolaan Gudang Non SRG; a.2. Legalitas Lahan 1) Lahan merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten/Kota yang dibuktikan dengan sertifikat hak pakai/pengelolaan; 2) Jika lahan merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten /Kota namun belum bersertifikat, maka Bupati/Wali Kota wajib membuat pernyataan penguasaan lahan dan tidak dalam keadaan sengketa, dengan melampirkan bukti bahwa lahan tersebut telah tercatat ke dalam Sistem Informasi Aset Daerah dan/atau Kartu Inventaris Aset dan/atau Kartu Inventaris Barang pemerintah kabupaten/kota; 3) Jika lahan merupakan aset mili Pemerintah Kabupaten/Kota, namun belum tercatat dalam aset pemerintah Kabupaten/Kota, maka Bupati/Wali Kota wajib membuat pernyataan penguasaan lahan dan tidak dalam keadaan sengketa, dengan melampirkan bukti perolehan hak atas lahan tersebut, seperti AKTA Jual Beli, dan/atau AKTA hibah. 4) Jika lahan merupakan milik Pemerintah Desa dan/atau Tanah Adat, maka Bupati/Wali Kota wajib membuat pernyataan pengelolaan lahan dan tidak dalam keadaan sengketa, dengan melampirkan bukti sertifikat Hak Pakai Pemerintah Desa/Tanah Adat, Bukti aset Desa dan/atau Tanah Adat, dan Perjanjian Kerja Sama Pengelolaan antara Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Pemerintah Desa dan/atau Ketua Adat. a.3. Detailed Engineering Design (DED) dan Rincian Anggaran Biaya (RAB) Perencanaan 1) DED disusun berdasarkan data kebutuhan pedagang, seperti kebutuhan kios/los meja, hamparan dan fasilitas pendukung dalam SNI Pasar Rakyat; 2) RAB perencanaan/konstruksi disusun berdasarkan DED dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak melebihi standar harga satuan yang berlaku. b. Pembangunan/revitalisasi Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang juga harus memenuhi persyaratan: y) 2) 3) daerah pengusul bebas dari temuan pemeriksaan baik hasil temuan pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan/atau Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan; seluruh Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang (Non-SRG) yang telah dibangun melalui Dana Tugas Pembantuan (TP) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) telah dihibahkan dan dimanfaatkan. lahan yang akan dibangun harus dalam kondisi siap bangun, telah dilakukan penimbunan dan pemadatan material timbunan minimal 60 om dari elevasi peil banjir yang ditetapkan oleh instansi teknis terkait di masing-masing dacrah. Biaya penimbunan dan pemadatan lahan tersebut dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah setempat; 4) memiliki akses jalan menuju Pasar Rakyat/Gudang Non SRG dan didukung sarana transportasi umum, serta memperhatikan kondisi sosial ekonomi daerah; dan 5) berpedoman pada SNI Pasar Rakyat 6) Pengajuan surat © permohonan © dimaksud _beserta kelengkapannya (proposal usulan, legalitas lahan, dan DED RAB Perencanaan) harus diunggah (upload) melalui laman http://www.sipr.kemendag.go.id paling lambat tanggal 30 April 2022. . Selain pemenuhan persyaratan permohonan, hal lain yang dijadikan pertimbangan dalam menetapkan Kabupaten/Kota penerima Dana ‘Tugas Pembantuan diantaranya: 1) merupakan daerah tertinggal, terluar, terpencil, dan perbatasan; 2) merupakan daerah dengan indeks kemampuan pendanaan di bawah rata-rata nasional; 3) Pasar Rakyat/Gudang Non SRG terdampak bencana; 4) daerah secara tertib menyampaikan pelaporan _ terkait pembangunan dan pemanfaatan Sarana Perdagangan berupa Pasar Rakyat dan Gudang Non Sistem Resi Gudang yang dibangun melalui Dana Tugas Pembantuan tahun anggaran sebelumnya melalui Sistem Informasi Pasar Rakyat (SIPR). 6. Penutup Surat Edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan dievaluasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Demikian untuk diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 17 Januari 2022 Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tembusan: Menteri Perdagangan R.I. (sebagai laporan); Wakil Menteri Perdagangan R.L; Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan; Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan; Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri; Direktur Sarana Distribusi dan Logistik; Sekretaris Itjen Kemendag; 8. Kepala Dinas yang membidangi perdagangan Provinsi; dan NOs one 9. Kepala Dinas yang membidangi perdagangan Kabupaten /Kota.

Anda mungkin juga menyukai