Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di
Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah
penyakit. Untuk penyakit-penyakit endemis (penyakit yang selalu ada pada
keadaan biasa), maka KLB didefinisikan sebagai suatu peningkatan jumlah
kasus yang melebihi keadaan biasa, pada waktu dan daerah tertentu.
http://pramana-d-t-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-71308-
Umum-Kejadian%20Luar%20Biasa%20%28KLB%29.html
Pada dasarnya ada tiga tingkatan pencegahan penyakit secara umum yakni:
menghindari komplikasi
mengurangi ketidakmampuan
3. Pencegahan Tingkat Ketiga
Sasaran pencegahan tingkat ke tiga adalah penderita penyakit
tertentu.
tujuan mencegah jangan sampai mengalami cacat atau kelainan
permanen, mencegah bertambah parahnya suatu penyakit atau
mencegah kematian akibat penyakit tersebut.
Pada tingkat ini juga dilakukan usaha rehabilitasi untuk mencegah
terjadinya akibat samping dari penyembuhan suatu penyakit
tertentu. Rehabilitasi adalah usaha pengembalian fungsi fisik,
psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi
fisik/medis, rehabilitasi mental/psikologis serta rehabilitasi sosial.
Pelayanan suportif dan rehabilitatif
Bertujuan untuk mengurangi ketidakmampuan dg cara:
Memaksimalkan fungsi organ yg cacat
Membuat protesa ekstremitas akibat amputasi
Mendirikan pusat-pusat rehabilitasi medic
- registrasi mortalitas
- laporan morbiditas
- laporan epidemi
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA
- investigasi laboratorium
- investigasi kasus individu
- investigasi lapangan epidemik
- survei
- studi reservoir binatang dan distribusi vektor
- penggunaan biologis dan obat
- pengetahuan populasi dan lingkungan
( pengantar epidemiologi, DR. M.N Bustan, penerbit Rineka Cipta,
cetakan I, 1997) BUDI
1. Sumber dari manusia : jalan nafas, tenggorokan, tinja, tangan, urine, dan
muntahan. Seperti : Salmonella, Shigela, Staphylococus, Streptoccocus,
Protozoa, Virus Hepatitis.
2. Sumber dari kegiatan manusia : penyemprotan (penyemprotan pestisida),
pencemaran lingkungan,penangkapan ikan dengan racun, toxin biologis dan
kimia.
3. Sumber dari binatang : binatang piaraan, ikan dan binatang pengerat.
4. Sumber dari serangga : lalat (pada makanan) dan kecoa. Misalnya :
Salmonella, Staphylococus, Streptoccocus.
5. Sumber dari udara, air, makanan atau minuman (keracunan). Dari udara,
misalnya Staphylococus, Streptoccocus, Virus, Pencemaran Udara. Pada air,
misalnya Vibrio cholerae, Salmonella. Sedangkan pada makanan, misalnya
keracunan singkong, jamur, makan dalam kaleng.
http://pramana-d-t-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-71308-Umum-
Kejadian%20Luar%20Biasa%20%28KLB%29.html
http://pramana-d-t-fkm11.web.unair.ac.id/artikel_detail-71308-Umum-
Kejadian%20Luar%20Biasa%20%28KLB%29.html
2. Wabah
Wabah KLB
merupakan suatu peristiwa Merupakan suatu status
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Kejadian Luar Biasa :
Indonesia 1989 timbulnya atau
Wabah berarti penyakit meningkatnya kejadian
menular yang berjangkit kesakitan atau kematian
dengan cepat, yang bermakna secara
menyerang sejumlah epidemiologis dalam kurun
besar orang di daerah waktu cepat dan daerah
yang luas. tertentu.
Kejadian Luar Biasa
Departemen Kesehatan RI (KLB)Adalah timbulnya atau
Direktorat Jenderal meningkatnya
Pemberantasan Penyakit Menular kejadiankesakitan/kematia
dan Penyehatan Lingkungan n yang bermakna secara
Pemukiman 1981 epidemiologi pada suatu
Wabah adalah daerah dalam suatu kurun
peningkatan kejadian waktu tetentu (Permenkes
kesakitan atau kematian Dari batasan tersebut
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA
Last 1981
Wabah adalah timbulnya
kejadian dalam suatu
masyarakat, dapat
berupa penderita
penyakit, perilaku yang
berhubungan dengan
kesehatan, atau kejadian
lain yang berhubungan
dengan kesehatan, yang
jumlahnya lebih banyak
dari keadaan biasa
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA
http://api.ning.com/files/v2UzV*ANuPx2y-tQ*EyFCmPXzdOEAClaI-
R2eu4GRrYQtjON9cauVFzHZ7TvQEKm4N14mR6d5zqXha658xhLgF2zWTYs0
gID/InvestigasiWabah.ppt
dan (SURVEILANS PENYAKITBERPOTENSI KLB/WABAH Oleh : Abdul Kadar,
SKM,M.Kes)
3. Epidemiologi
berdasarkan asal kata :
Berasal dari perkataan yunani, Epi = upon pada atau tentang
Demos = people penduduk
Logia = knowledge ilmu
Secara etismologis epidemiologi ilmu mengenai kejadian yg
menimpa penduduk.
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA
(Azwar, Azrul, Dr., 1988. Pengantar Epidemiologi edisi pertama. Jakarta : PT.
Bina Rupa Aksara) ARI, IIP.
Ada 3 tipe pokok pendekatan atau metode, yakni:
Orang (person)
Tempat (place)
Waktu (time)
b. Attack Rate
c. Prevalence Rate
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA
d. Period Prevalensi
4. P2MPL
a. Tugas dan wewenang P2MPL ?
b. Melaksanakan kegiatan
pengumpulan, pengolahan,
analisis dan penyajian data
penyakit;
c. Menyelenggarakan sistem
kewaspaan dini kejadian luar
biasa (SKD-KLB) penyakit dan
melaksanakan penanggulangan
KLB penyakit;
d. Melaksanakan perencanaan,
analisis, perumusan masalah,
pembinaan dan pengawasan
surveilans epidemiologi
penyakit;
e. Melaksanakan pengamatan
kesehatan matra antara lain;
f. Melaksanakan surveilans,
evidemiologi khusus antara lain
surveilans AFP, campak,
tetanus neonatorum dan
penyakit lain yang cenderung
menimbulkana KLB;
g. Melaksanakan penyelidikan
evidemiologi KLB penyakit dan
keracunan ;
i. Monitoring evaluasi dan pelaporan;
j. Pengendalian, pengamatan dan pencegahan
penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi
(DP31) dan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI);
k. Melaksanakan imunisasi rutin yang meliputi
imunisasi BCG, DPT, Polio, campak, TT, DT dan HB;
l. Mengelola kuantitas, kuantitas dan distribusi
vaskin sampai ketempat pelayanan (Cold Chain).
Merupakan waktu antara masuknya bibit penyakit kedalam tubuh yang peka
terhadap penyebab penyakit,sampai timbulnya gejala penyakit lainnya. Masa
inkubasi ini bervariasi antara satu penyakit dengan penyakit lain. Dan
pengetahuan tentang lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekedar
mengetahui riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi diagnosis.
Tahap ini melalui dengan munculnya gejala penyakit yang kelihatanya ringan.
Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan.
6. DKK
a. Tugas DKK ?
Difteri adalah penyakit menular menyebar melalui kontak fisik langsung atau
sekresi pernapasan aerosol dari individu yang terinfeksi.
Difteri sangat menular melalui droplet dan penularan dapat terjadi tidak hanya
dari penderita saja, namun juga dari karier (pembawa) baik anak maupun dewasa
yang tampak sehat kepada orang-orang di sekitarnya.
Analisis Situasi
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA
a. Jangka pendek
b. Jangka panjang, untuk daerah KLB perlu dilakukan gerakan imunisasi terpadu
untuk meningkatkan cakupan imunisasi DPT sehingga mencapai 95% dari target
anak <15 tahun.
Untuk masyarakat
b. Segera ke Puskesmas atau Rumah Sakit terdekat apabila ada anak mengeluh
nyeri tenggorokan disertai suara berbunyi seperti mengorok (stridor), khususnya
anak berumur < 15 tahun.
c. Anak harus segera dirawat di rumah sakit apabila dicurigai menderita difteria
agar segera mendapat pengobatan dan pemeriksaan laboratorium untuk
memastikan apakah anak benar menderita difteria.
e. Anggota keluarga yang telah dinyatakan sehat, segera dilakukan imunisasi DPT.
Apabila belum pernah mendapat DPT, diberikan imunisasi primer DPT tiga
kali dengan interval masing-masing 4 minggu.
Apabila imunisasi belum lengkap segera dilengkapi (lanjutkan dengan
imunisasi yang belum diberikan, tidak perlu diulang),
Apabila telah lengkap imunisasi primer (< 1 tahun) perlu ditambah
imunisasi DPT ulangan 1x.
Sumber : http://idai.or.id/about-idai/idai-statement/pendapat-ikatan-dokter-
anak-indonesia-kejadian-luar-biasa-difteri.html
[LBM 1/SGD10/MODUL SKN] AFRINA LUSIA