Disusun Oleh :
Kelompok IV
1. Rosalia Katili 1901049
2. Indria Putri Utina 1901055
3. Saida A. Kasim 1901052
4. Fajar Bilomana 1701088
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan
Keluarga Dengan DM” ini tepat pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas dari dosen pengampuh Ns. Nurlela Hi. Baco, S. Kep, M. Kep, Mata
Kuliah Keperawatan Keluarga.
Harapan kami semoga makalah ini menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, walaupun kami akui masih banyak kekurangan dalam penyajian makalah ini
karenailmu yang kami miliki masih sangat kurang.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperanserta
dalam penyusunan makalah ini, dari awal sampai akhir hingga menjadi sebuah makalah.kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk pembuatan makalah berikutnya,
terimakasih
Penyusun
Kelompok IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………...…………………………………………………………………...
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………..
C. Tujuan……………………………………………………………………...……...
BAB II TINJAUAN TEORI
1. Diabetes Melitus
A. Konsep Dasar Keluarga………………………………………………………….
B. Strukur Keluarga…………………………………………………………………
C. Macam-Macam Tipe Keluarga…………………………………………………..
D. Peranan Keluarga…………………………………………………………………
E. Fungsi Keluarga………………………………………………………………..…
F. Tahap Perkembangan Keluarga…………………………………………………..
G. Perawatan Kesehatan Keluarga…………………………………………….……..
H. Tugas-Tugas Dalam Biddang Kesehatan………………………………………...
I. Peran Perawat Keluarga…………………………………………………………..
2. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan Keluarga Dengan DM……………………………...….
B. Diagnose Keperawatan Keluarga Dengan DM……………………………….….
C. Intervensi Keperawatan Keluarga Dengan DM……………………………….....
D. Implementasi Keperawatan Keluarga Dengan DM……………………………...
E. Evaluasi Keperawatan Keluarga DM…………………………………………….
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes mellitus saat ini bukan hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi sudah
menyerang anak – anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes mellitus pada anak sulit
dideteksi sejak dini bahkan sejak bayi sekalipun.
Menurut dokter spesialis anak dari RS Gading Pluit Jakarta Luszy Arijanti, tidak ada
tanda – tanda khusus dari bayi yang dapat membuktikan bahwa seorang anak nantinya akan
menderita diabetes mellitus. Biasanya anak akan ketahuan menderita diabetes mellitus pada
usia 7 tahun keatas.
Diabetes mellitus pada anak dapat pula menyebabkan kematian dan dapat mengganggu
proses tumbuh kembangnya. Anak yang terkena diabetes mellitus hendaknya menjalani
terapi insulin daripada mengkonsumsi obat – obatan. Anak yang menderita diabetes ini juga
perlu dijaga pola makannya dan olahraga secara teratur. Luszy mengakui anak – anak
memang agak sulit untuk diatur pola makannya apalagi sekarang ini kehadiran makanan
cepat saji sangat digemari oleh anak – anak. Di sinilah perlu peran orang tua, keluarga dan
guru dalam membantu anak untuk bisa memperhatikan pola makan yang baik.
Secara umum di dunia terdapat 15 kasus. 100.000 individu pertahun yang menderita
diabetes mellitus tipe I. Tiga dari 1000 anak akan menderita IDDM pada umur 20 tahun
nantinya. Insiden DM tipe I pada anak – anak di dunia tentunya berbeda. Terdapat 61 kasus
per 100.000 anak di Cina, hingga 41 kasus per 100.000 anak di Firlandia. Angka ini sangat
bervariasi, terutama tergantung pada lingkungan tempat tinggal. Ada kecenderungan semakin
jauh di khatulistiwa, angka kejadiannya akan semakin tinggi. Meski belum ditemukan angka
kejadian IDDM di Indonesia, namun angkanya cenderung lebih rendah disbanding di
Negara-Negara Eropa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tentang kasus diabetes mellitus di atas maka dirumuskan suatu
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah Mahasiswa Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan
gangguan diabetes mellitus.
2. Apakah Mahasiswa Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
gangguan diabetes mellitus.
3. Apakah Mahasiswa Mampu menentukan intervensi yang tepat sesuai dengan diagnosa
pada pasien dengan gangguan diabetes mellitus
4. Apakah Mahasiswa Mampu mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sudah
disusun sesuai dengan diagnosa pada pasien dengan gangguan diabetes mellitus.
5. Apakah Mahasiswa Mampu melakukan evaluasi akhir asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan diabetes mellitus.
C. Tujuan
1. Mahasiswa Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan
diabetes mellitus.
2. Mahasiswa Mampu menegakan diagnosa keperawatan pada pasien dengan gangguan
diabetes mellitus.
3. Mahasiswa Mampu menentukan intervensi yang tepat sesuai dengan diagnosa pada
pasien dengan gangguan diabetes mellitus
4. Mahasiswa Mampu mengimplementasikan intervensi keperawatan yang sudah disusun
sesuai dengan diagnosa pada pasien dengan gangguan diabetes mellitus.
5. Mahasiswa Mampu melakukan evaluasi akhir asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan diabetes mellitus.
BAB II
TINJAUAN TEORI
C. INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
1 Manajemen Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I.12383)
Kesehatan keperawatan selama 2 hari Observasi :
Tidak Efektif dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi kesiapan dan
b.d kesulitan Manajemen Kesehatan kemampuan menerima
ekonomi (L.12104) informasi
(D.0116) 1. Melakukan tindakan 2. Identifikasi factor-faktor
untuk mengurangi factor yang dapat meningkatkan
resiko (meningkat 5) dan menurunkan motivasi
2. Menerapkan program perilaku hidup bersih dan
perawatan (meningkat 5) sehat
3. Aktivitas hidup sehari- Terapeutik :
hari efektif memenuhi 3. Sediakan materi dan media
tujuan kesehatan pendidikan kesehatan
(meningkat 5) 4. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
5. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi :
6. Jelaskan factor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
7. Ajarkan perilaku hdup
bersih dan sehat
8. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku
hidup bersih dan sehat
2. Perilaku Setelah dilakukan tindakan Promosi Perilaku Upaya
Kesehatan keperawatan selam 1 hari Kesehatan (I.12472)
Cenderung dengan kriteria haasil: Observasi :
Beresiko b.d Perilaku Kesehatan 1. Identifikasi perilaku upaya
Kurang (L.12107) kesehatan yang dapat
terpapar 1. Penerimaan terhadap ditingkatkan
informasi. perubahan status Terapeutik :
(D.0099) kesehatan (Meningkat) 2. Berikan lingkungan yang
2. Kemampuan mendukung kesehatan
melakukann tindakan 3. Orientasi pelayanan
pencegahan masalah kesehatan yang dapat
kesehatan (Meningkat) dimanfaatkan
3. Kemampuan Edukasi :
peningkatan kesehatan 4. Anjurkan menggunakan air
(Meningkat) bersih
4. Pencapaian 5. Anjurkan mencuci tangan
pengendalian kesehatan dengan air bersih dan sabun
(Meningkat) 6. Anjurkan makan sayur dan
buah setiap hari
7. Anjurkan melakukan
aktivitas fisik setiap hari
D. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai
setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Implementasi keperrawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah
status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang menggambarkan
kriteria hasil yang diharapkan(Gordon, 1994, dalam Potter & Perry, 1997).
E. EVALUASI
Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan
merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diabetes mellitus saat ini bukan hanya menyerang orang dewasa saja, tetapi sudah
menyerang anak-anak dan remaja. Ironisnya lagi, diabetes mellitus pada anak sulit dideteksi
sejak dini bahkan sejak bayi sekalipun. Menurut dokter spesialis anak dari RS Gading Pluit
Jakarta Luszy Arijanti, tidak ada tanda-tanda khusus dari bayi yang dapat membuktikan
bahwa seorang anak nantinya akan menderita diabetes mellitus. Biasanya anak akan ketahuan
menderita diabetes mellitus pada usia 7 tahun keatas.
Diabetes mellitus pada anak dapat pula menyebabkan kematian dan dapat mengganggu
proses tumbuh kembangnya. Anak yang terkena diabetes mellitus hendaknya menjalani
terapi insulin daripada mengkonsumsi obat-obatan. Anak yang menderita diabetes ini juga
perlu dijaga pola makannya dan olahraga secara teratur. Luszy mengakui anak-anak memang
agak sulit untuk diatur pola makannya apalagi sekarang ini kehadiran makanan cepat saji
sangat digemari oleh anak-anak. Di sinilah perlu peran orang tua, keluarga dan guru dalam
membantu anak untuk bisa memperhatikan pola makan yang baik.
B. Saran
Saran untuk masyarak semoga masyarakat mampu menjaga kesehatan diri keluarga dan
lingkungan sehingga meminimalkan terjadinya masalah kesehatan yang dapat mengganggu
kehidupan dan masyarakat hendaknya lebih aktif dalam kegiatan sosial yang ada di desa
tersebut. Serta Setiap keluarga supaya lebih mampu meningkatkan derajat kesehatan dalam
keluarganya dengan cara memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada di lingkungannya
seperti puskesmas dan tempat pelayanan kesehatan lainnya. Dan untuk mahasiswa harus
selalu menambah pengetahuan atau informasi yang didapat di Praktek Keperawatan
Komunitas dan Keperawatan Keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Andra dan Yessie. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2 (Keperawatan Dewasa). Yogyakarta :
Nuha Medika
Brunner and suddarth.2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Carpenito Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Editor edisi Bahasa Indonesia.
Monica Estar. Edisi 8. Jakarta : EGC
Corwin Elizabeth. 2009. Buku Saku Pathofisiologi Edisi 3 alih bahasa Nike Budi Subekti. EGC.
Jakarta
Friedman M. M. 1998. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktek Edisi 3. Jakarta : EGC