Anda di halaman 1dari 31

BAB I

IDENTITAS BUKU

Identitas Buku

Judul Buku : Buku Ajar Geografi Pariwisata


Nama Penyusun : Dr. Sugiharto dan Fitra Delita, M.Pd
Tahun Terbit : 2018
Halaman : 137
ISBN :-
Penerbit : UNIMED Press

BAB II
1
PEMBAHASAN
Ringkasan BUKU

BAB I GEOGRAFI DAN PARWISATA

 Pengantar

Geografi merupakan disiplin ilmu yang membedakan konsep ruang, karakteristik, konsep dan
elemen, berikut alur konsep dan kewilayahan. Geografi pariwisata adalah implementasi Ilmu
Geografi dalam fakta pariwisata. Ruang lingkup Geografis meliputi:

1) pola keruangan dari penawaran,

2) pola keruangan dari Permintaan;

3) geografi sumberdaya;

4) aliran dan gerak wisatawan;

5) sumber kepentingan; dan

6) model-model dari ruang wisatawan.

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai persamaan dan perbedaan
gejala alam dan kehidupan-kehidupan dimuka bumi (gejala geosfer) serta interaksi antara
manusia dengan lingkungannya dalam konteks keruangan dan kewilayahan. Aspek Fisik
meliputi lingkungan fisik alami seperti bentangan alam (gunung, danau, lembah, laut, pantai).
Aspek Sosial geografi meliputi demografi, budaya serta berbagai interaksi manusia dan
lingkungannya.

Secara umum pariwisata adalah suatu kegiatan wisata atau berpergian ke beberapa tempat (alami
atau buatan) untuk tujuan refredhing, hiburan kesenangan dan menikmati waktu luang serta
tujuan lainnya yang didukung fasilitas dan layanan.

Kajian Geografi berupa space (ruang) merupakan komponen utama dari pariwisata. Topik-topik
penelitian pariwisata yaitu:

1) Dampak pariwisata dalam Penggunaan Lahan

2
2) Konsentrasi pariwisata terhadap aspek ekonomi penduduk

3) Studi Perbandingan daya tarik obyek wisata pegununungan, laut

4) Gerakkan-gerakkan penduduk dalam kaitannya dengan sumberdaya wisata di suatu wilayah

5) Potensi kota sebagai daerah kawasan wisata

Topik-topik pembahasan pariwisata oleh geograf terus berkembang, buku yang terbit diantaranya
adalah:

1) The Geography of Travel and Tourism, Recreational Geography

2) Geography of Tourism

3) The Geography Of Tourism and Recreation, dan

4) Geography Tourism

A. Hubungan Geografi dan Pariwisata

The connections between tourism and geography are linked to them such as place, location,
space, accesablity, scale science also has an integrative character, containing and key others.
This element from all fields of geography, physical, human. Besides this, tourism geography also
has many sciences, including history, geology, biology, art, economy and more modern times,
the tourism geography has become to achieve a broad definition, regarding the study of the
spatial and temporal ome in the composition and unfolding of the tourism phenomenon. being
considered as a complex and specific interaction at the level of the environment. Ada 6 alasan
yang dikemukakan Robinson (1976) sebagai argumentasinya:

1. However one defines the line of modern geography, it cannot be denied that it is
particularly concemed with the nature of environments, the location of phenomena such as
settlement and spatial distributions and relationships.
2. The phenomenon of tourism is closely related to the structure of the landscape. The impact
of tourism on the dcape is basically two changes which tourism brings to the physognomy
of the landscape in the form of hotels and other types of acommodalions and installations
for the tourist industry and the place to preserve and conserve the natural landscape through

3
the national parks and natural reserves. Tourism is a commercial activity and economic
aspect of geography. In many countries, especially in Western Europe and North America,
the tourist trade is now a major industry employing large numbers.
3. Another feature of geographical interest relates to the role of tourism in international trade
and trade import / export items in the economy of a country. Tourism may play a very
important role in a country 's balance of payment.
4. Tourism has important and far-reaching social and cultural effects and are of great concern
to the geographers. The social benefits of tourism center around the money brought OKnto
underloped areas bye the industry.

Geografi berhubungan dengan lingkungan baik alam maupun manusia. Pariwisata erat kaitannya
pada pemanfaatan ruang, lokasi-lokasi daerah tujuan wisata, lokasi dimana wisatawan bergerak
dari suatu daerah ke daerah lain. Pariwisata menyebabkan berubahnya bentang alam menjadi
kawasan budaya. Pariwisata adalah ajtivitas ekonomi komersial, berbagai aktivitas ekonomi di
permukaan bumi secara khusus dikaji oleh geografi ekonomi. Antar hubungan (relationship) dan
pengaruh (effect) suatu fenomena terhadap fenomena lain, baik di dalam suatu tempat maupun
ke tempat lain selalu menjadi kajian geografi. Oariwisata memberikan dampak yang luas baik
secara ekonomi, budaya, sosial, maupun alam.

B. Geografi Pariwisata Sebagai Geografi Terapan

Applied geography may broadly be defined as the application of geographic methods of survey
investment, analysis and representation in a practical direction. Physical and regional planning,
urban development.The sphere of applied geography differs from traditional or I geography,
leszezyeki says.in having four charateristic features:

- the investigation or research carried out is directed towards a practical.

- the work implies the critical evaluation of the phenomena studied.

- the practical purpose of the studies requires that the results be represented quantitatively and

- the studies, since they must take into account the possibilities of further future development,
should be able to give perspective and scentifically.

4
Leszezis goes on to say that applied geography either provide solutions to concrete problems,
providing an evaluation and the perspective of having an important practical value event even
though the research is, in the first place, not specifically commissioned to solve the existing
problems on the ground.

If you want to enter the business, go to a business, if you are using a good case, you can make
the geography of tourism an aspect of applied geography. For the geography of tourism,
embraces all four features mentioned above.

C. Konsep Dasar Geografi Paruwisata

Geografi pariwisata merupakan suatu kajian kepriwisataan dalam konteks ilmu geografi.
Beberapa konsep dasar yang harus dipahami dalam Geografi Pariwisata antara lain:

Wisata (tour)

Dalam UU RI no.10 Tahun 2009 (pengganti UU no.9 Tahun 1990) tentang Kepariwisataan
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara. Bedanya piknik dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam sementara tour
mengunjungi beberapa tempat yang menarik lebih dari 24 jam .

Wisatawan (Tourist)

Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata ( UU no.10 tahun 2009). Menurut Yoeti (2001)
wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan yang jika dikaitkan dengan wisata sama
dengan traveller.

- Pengunjung adalah siapa pun yang melakukan perjalanan ke daerah lain diluar dari lingkungan
kesehariannya dalam jangka waktu tidak lebih dari 12 bulan bertutut-berturut dan tujuan
pembelajaran tidak untukrncari nafkah di daerah tersebut.

- Eisatawan merupakan pengunjung yang menginap atau pengunjung yang tinggal didaerah
tujuan setidaknya satu malam di akomodasi umum ataupun pribadi (lebih dari 24 jam)

5
- Pengunjung harian pengunjung yang tidak bermalam di akomodasi umum atau pribadi di
daerah tujuan (kurang dari 24 jam)

Ada 2 jenis wisatawan berdasarkan sifatnya:

1. Wisatawan Internasional

Disebut juga dengan wisatawan mancanegara, Foreign Tourist, yaitu pengunjung sementara,
yang tinggal sekurang-kurangnya 24 jam di negara yang dikunjungi dengan alasan apapun selain
mencari nafkah. Pengertian wisatawan internasional sebagai berikut:

o Mereka yang melakukan perjalanan dari suatu negara ke negara lain.

o Lama perjalanan sekurang-kurangnya 24 jam

o Perjalanan untuk keperluan bersenang-bersenang, mengunjungngi keluarga, atau


pertemuan tugas tertentu dalam ilmu pengetahuan, tugas negara, dan sebagainya

o Kunjungan dengan kapal laut walaupun kurang dari 24 jam

Dianggap bukan wisatawan internasional apabila berkunjung untuk menetap, mencari pekerjaan
dan wisatawan yang hanya lewat.

2. Wisatawan Nusantara/ Domestic Tourist

Yaitu penduduk yang melakukan perjalanan ketempat lain selian tempat menetap kurang dari 24
jam dengan rujuan tidak untuk mencari nafkah dan perjalanannya dilakukan dalam batas negara
yang artinya masih dalam negara yang meenjadi domisilinya.

Pariwisata (Tourism)

Dalam UU RI no.10 Tahun 2009 (Pengganti UU no. 9 Tahun 1990) tentang Kepariwisatawan
dinyatakan bahwa Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung oleh
berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan
pemerintah daerah. Yoeti menekankan bahwa faktor-faktor yang penting dalam memahami
pariwisata meliputi:

o Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu.

6
o Perjalanan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat lainnnya.

o Perjalanan itu, apapun bentuknya, harus selalu, dikaitkan dengan pertamasyaan atau
rekreasi.

o Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak mencari nafkah ditemoat yang
dikunjunginya.

Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multi
dimensi serta multi disiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta
binteraksi antara wisatawan dan masyarakat setempat , sesama
wisatawan,pemerintah,pemerintah daerah, dan pengusaha ( UU no. 10 tahun 2009).
Kepariwisataan bertujuan untuk:

 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

 Meningkatkan kesejahteraan rakyat,

 Mengatasi pengangguran,

 Melestarikan alam, lingkungan, dan sumber daya,

 Memajukan kebudayaan,

 Mengangkat citra bangsa,

 Mempuk rasa cinta air

 Mempercepat persahabatan antar bangsa.

Elemen Geografi Dalam Pariwisata

Pergerakkan wisatawan verlangsung pada tiga area geografi yaitu:

7
 Daerah Asal Wisatawan (DAW)

 Daerah Transit (DT)

 Daerah Tujuan Wisata (DTW)/ Tour Destination Area (TDR)

 Obyek dan Daya Tarik Wisata (ODTW)

Obyek wisata adalah segala sesuatu yang menarik yang berbentuk fisik ataupun non fisik yang
telah dikunjungi wisatawan. Daya tarik wisata adalah sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan memiliki nilai kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia. UU RI NOmor
9 Tahun 1990 tentang kepariwisatawaan ada 2 jenis obyek dan daya tarik wisata yaitu:

1. Obyek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan
alam, flora dan fauna, dan

2. Obyek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum.

Spillane (2002) ada lima unsur penting dalam suatu obyek wisata yaitu:

a. Attractions atau hal-hal yang menarik perhatian wisatawan,

b. Facilities atau fasilitas-fasilitad yang diperlukan,

c. Infrstructure atau infrastruktur dari obyek wisata,

d. Transportation atau jasa-jasa pengangkutan

e. Hospitally atau keramahtamahan

Menurut Karyono (1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik disamping harus ada
obyek dan atraksi wisata, kuga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu:

1. Ada sesuatu yan bisa dilihat

2. Ada sesuatu yang dapat dikerjakan

3. Ada sesuatu yang dikerjakan

4. Ada sesuatu yang bisa dibeli

8
Atraksi Wisata

Atraksi wisata yaitu segala sesuatu yang memiliki daya tarik berupa benda fisik maupun non
fisik. Atraksi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Atraksi wisata tidak tetap

2. Atraksi wisata yang bersifat tetap

Sarana Wisata dan Prasarana wisata

Bagyono (2005) menyatakan sarana pariwisata adalah fasilitas dan perusahaan yang memberikan
pelayanan kepada wisatawan baik secara langsung maupun secara tidak langsung . Sarana
pariwisata dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

a. Sarana utama yaitu sarana yang benar-benar dibutuhkan meliputi akomodasi, jasa
(biro) perjalanan, makan dan minum, rekreasi, hiburan, dan informasi

b. Sarana penunjang yaitu sarana penunjang yang sewaktu-waktu dibutuhkan dalam


mempelancar perjalanan.

Usaha dan Industri Pariwisata

Usaha pariwisata meliputi ( UU no. 10 tahun 2009 pasal 14), antara lain:

o Daya tarik wisata,

o Kawasan pariwisata,

o Jasa transportasi wisata,

o Jasa perjalanan wisata,

o Jasa makanan dan minuman,

o Penyediaan akomodasi,

9
o Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi,

Sebagaimana suatu industri maka pariwisata harus mampu menyediakan, mengolah,


mengembangkan, dan memasarkan atau mempromosikan produknyq agar dibeli konsumennya.

Produk Wisata

Produk wisata adalah segala sesuati atau keselurihan barang dan jasa yang diperlukan oleh
wisatawan mulai dari meninggalkan tempat tinggalnya, selama perjalanannya sampai kembali ke
tempat tinggalnya semula baik bersifat tangible dan maupun intangible .

Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-
unsur utama yang terdiri dari 3 bagian yaitu :

1. Daya tarik daerah tujuan wisata termasuk citra yang dibayangkan wisatawan
2. Fasilitas yang dimiliki DWT
3. Kemudahan untuk mencapai DWT tersebut.

Ciri umum produk wisata yang membedakan dengan non-produk wisata

a. Adanya kesatuan produk


b. .Adanya keanekaragaman
c. Adanya saling keterkaitan(Interlationship)
d. Sebagian produk wisata tidak dapat dibawa,dikemas atau disimpan
e. Sebagian produk wisata bersifat nonfisik seperti jasa,hospitaly(keramahtamahan)

Paket Wisata

Adalah suatu rencana atau perjalanan wisata yang tersusun tetap dengan harga tertentu.

Gabungan beberapa unsur produk wisata dapat dibentuk menjadi suatu paket wisata dapat
diuraikan berdasarkan kebutuhan wisatawan yakni :

1) Obyek dan daya tarik wisata


2) Jasa travel agent dan tour operator
3) Jasa perusahaan angkutan
4) Jasa pelayanan akomodasi,restoran,rekreasi dan hiburan

10
5) Jasa souvenir
6) Jasa perusahaan pendukung

BAB II Unsur- unsur Pariwisata

There are three basic components of tourism locale, transport and. G. sunhine, sightseeing,
sporting facilities. Finally, having his destination offered to tourist, get to his destination, the
holiday maker has to travel and, there is no need to provide food and sleep. Peters inventory of
tourist attraction

1. Cultural: (Sites and areas of archaeological interest, historical buildings and monuments,
places of historical significance, museums, modern kultural, political and educational
institutions, religion).
2. Traditions: (National festivals, arts and handicraft, music, folkore, native life and customs)
3. Scenic: ( Outstanding panoramas and areas of natural beauty, natutal beauty, national parks
wildlife, flora dan fauna, beach resorts, mountain resorts)
4. Entertainments: ( Participations and Viewing Sports, amusement and recreaction parks,
zoos and oceanariums, cinemas and theaters, night life, cuisine)
5. Other attractions: ( climte, health or spas, unique attractions not available elsewhere, source
attractions not avaibble elsewhwhere)

Komponem Geografis

The attraction of tourism is, to very large geographical in their character extent, and table 2
attempts to them. Geographical components of tourism industry. T on he tour tina

1. Accessibility and location.


2. Space.
3. Scenery. (a) Landform, eg mountans, canyons, cliffs, volcanic phenomena. and coral refs
(b) Waner, eg nvers, geysers waterfalls, glaciers, the sea. (o) Vegetation, o g forests,
grasslands moors, heaths, desert and
4. Sunshine and cloud climate, temperature conditions, rain and show are
5. Animal life: (a) wildife.eg birds, game reservations, zoos. (0b) hunting and fishing

11
6. Settlement features (a) towns, cities, villages. (b) historical remain and monuments. (c)
archaeological remains.
7. Culture of ways of life, traditions of folklore, arts and craff, etc.

These elements, which are the fundamental attractions of tourism, are: 1. good weather, 2.
scenery, 3 amenities, 4 historical and cultural features, 5. accessibility, 6 accommodation.

Good Weather

Fines weather warmth and sunshine are one of the most important attractions in tourist areas.
Weather is particularly important ingredient in holiday and its significance, at last in britain, is
reflected in such advertising to sunny sandsea. Most of the seaside resorts in England are on the
warmer south, and sunnier east, the coasts of The South Cornish Coast have become the English
riviera because of its mildness of mild winters which permits sub-tropical vegetation to flourish.

Scenery

Scenic attraction are, perhaps the second most important factor in tourism. The scenic mountains
and coast scenery are the most beautiful and the tourist vising of the Alps or the Pyrenees or the
Norwegian coasts for the first time. impressed by their physical majesty. When water is added,
beauty is a physical splendor. The reaction against the classical tradition and the led beauty to an
appreciation of nature, individuality of expression and intensity of emotion.

Amenities

Facilties for bathing, boating, recreation, dancing and amusement, are important features of any
seaside resort, indeed, every tourist center. Amenities are either

 Natural, e.g beaches, sea bathing. possibilities of fishing opportunities for climbing.
viewing, etc.

 Man - made, e.g entertainment of every kind and facilities which all cater for special needs
visiting tourist.

Fine sandy beaches, sheltered, drenched in sunshine and offering good bathing condition. The
magnificent beaches of the Northhumbrian coast (marred, however, by cool easterly winds and

12
occasional sea frets), the sandy coves of cornwall, the wide sand of Cardigan bay and are
especially popular in Britan. Increasingly the holiday maker in general has demanded
entertainment and recreational faciities in larger and langger measure and what has came to be
known as development has preoccupied the resort managements.

Historical and Cultural Factor

Feature of historical or cultural interest exert a powerful attraction for tourist. Relics of the past,
whether glorious or inglorious, has a strange fascination for many: including view Europe as
their original homeland and the gift of a sentimental attachment to many Americans and
Canadians. Many countries, especially those which are still developing tourist industries, are
using the legacy of their historical past as their principal tourist attraction. For exampel:
cambodia has capitalized on the ruin of angkor, peru on the long lost but newly found inca city
of macchi piechu. So far, however, most of these countries lack the infrastructure to take
advantage of the situation.

Accessibilty

Tourist attraction of what ever kind of will be their value locations were inaccessible by normal
means of transport. Physical isolation and inadequate transport facilities are, clearly. Handicaps
to tourism. Although the North western Highlands of Scotland has a lot of scenery than the
Grampians, relatively few tourist destinations in the Caledonian Canal. The lack of good roads,
often the lack of any motorways, discourages many holiday makers from touring Yugoslavia. In
the city of Andorra, today it can be easily reached by the motorbike in the city. flock to it
weekly, Nowadays, aircraft have revolutionized travel.

Accommodation

Accommodation is a great choice for food and lodging. This type of holiday accommodation has
been shown to strike changes since 1950. It has been turned into a holiday flatlets. The same
applies of course to individual establishments. Many hotels pride themselves on their service and
good facilities will attract custom.

Miscellaneous Factors ( Faktor lain-lain)

13
A variety of other factors may influence the choice of tourist destination:

1) Hospitality. A friendly and welcoming attitude on the part of the nation visited by the
country, make the visitors feel at home A variety Men a) and help him enjoy his holiday.
2) Information centers It is very necessary, too, have information bureau where foreign
visitors who are unfamiliar with the country or resort and who may not speak the language
of the country, can readily acquire information about the interests of interest to visit, sports
facilities, nightlife, shopping etc
3) Trained and competent courier and local guides, who can speak the b) local language, are
also needed.
4) A part of certain health, customs, and currency restrictions, it is desirable that formalities
should be reduced to a minimum and as much freedom given to visitors as possible.

B. Jenis-jenis Pariwisata

Menurut pengaruh terhadap Neraca Pembayaran (Pendit, 2001):

1. Pariwisata Aktif (In Tourism)

2. Pariwisata Pasif (Out Going Tourism)

Menurut Spillane (2002), jenis pariwisata dibagi menjadi enam yaitu:

a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourusm)

b. Pariwisata untuk rekreasi (Vacational Tourism)

c. Pariwisata untuk kebudayyan (Cultur Tourism)

d. Pariwisata untuk olahraga (Sport Tourusm)

Menurut Saat atau Waktu Berkunjung (Yoeti, 2002) :

1. Seasonal Tourism

2. Occasional Tourism

14
Jenis-jenis Pariwisata dalam sebuah "Konferensi Roma : Purpose To Visit" yang dilaksanakan
pada tahun 1963, berisi tentang:

 Holiday (Bersifat Langsung)

 Vusited Tired Relativities

 Buisness (Bisnis)

 Healthy (Kesehatan)

 Sport (Olahraga)

 Studi (Sekolah)

Pariwisata minat khusus dapat terfokus pada dua aspek, yakni:

1. Aspek budaya

2. Aspek alam

Bentuk parwisata minat khusus menurut Fanddelu 2002 yaitu:

1. Learning

2. Rewarding

3. Enriching

4. Adventuring

C. Bentuk dan Jenis Obyek Wisata

Sebagai suatu industri pariwisata harus mampu menyediakan produk wiasata yang akan dioalah
untuk dipasarkan, guna untuk mecari keuntungan yang optimum dengan menyungguhkan dan
memberikan kepuasan kepada konsumen. Bahan dasar industry menurut Ditjen Pariwisata
Republik Indonesia dapat dibedakan atas 3 bentuk yaitu:

1. Obyek Wisata Alam (natural resources)


15
2. Obyek Wisata Budaya/manusia (human resources)
3. Obyek Wisata Buatan Manusia 9man-made resources)

Menurut UU no. 9 Tahun 1990 pda pasal 4, Obyek dan daya Tarik wisata terdiri atas:

a. Obyek dan daya Tarik wisata Ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud dengan
keadaan alam, serta flora dan fauna.
b. Obyek dan daya Tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, seni
budaya, taman rekreasi, dan sebagainya.
c. Sosial dan Budaya (society and culture0

Pariwisata merupakan event sosial-budaya bagi turis maupun orang yang dikunjungi. Hubungan
antara hosts dan guests pada daerah wisata dapat dikategorikandalam empat kenampakan utama
menurut sebuah studi yang dilakukan oleh UNESCO (1976) yaitu:

1. The involve relationship (so any interaction has little chance to progress beyond casual
and superficial).
2. There are temporal and spatial constrains to visitor-host interaction.
3. Semakin berkembangnya massa tourism, pertemuan pertemuan visitors-hots menjadi
berkurang spontan karena adanya package tours yang menyebabkan terjadinya controlled
events.
4. Whwn visitors and residents meet, it is generally an unequal and unbalanced experience,
residents often fell inferior.

Dalam hubungan antara hosts dan guests akan terjadi damapak sosial-budaya , terutamma
terhadap intergritas budaya masyarakat local dan perubahandalam kualitas hidup serta
penyusuain masyarakat lokal terhadap perilaku masyarakat industri.

BAB III Sejarah Perkembangan Kepariwisataan

A. Sejarah Perkembangan Kepariwisataan Dunia

Sebelum sesorang memutuskan melakukan perjalanan wisata ada beberapa factor yang menjadi
pertimbangan yaitu:

16
a. They must have time free of other commitment
b. Money (affulance)
c. Freedom of movement

Kegiatan pariwisata dapat didorong oleh factor: religion, business, visiting friendsand relatives,
sport and cultural purposes and holiday travel.

History of tourism

The history of tourism can be divided into 6 different stages as follow:

1. Roman Empire Period


2. Middle Age Period
3. 16 th Century
4. 17 th Century
5. Industrial Revolution Period19 th to 20 th Centuries

Perkembangan pariwisata pada abad ke-20 banyak dipengaruhi oleh perkembangan sarana
angkutan, anatara lain:

1. Motorisasi,
2. Pesawat Udara,
3. Timbulnya agen Perjalanan

Factor utama yang menentukan keberdan volume aktivitas kepariwiastaan disuatu masyarakat
adalah:

a. The overall affluence of a country (diukur berdasarkan GNP per kapita penduduk)
b. Organisasi dan struktur ekonomi, politik, dan sosial yang ada dalam negara yang
berfungsi mengatur distribusi kemakmuran antara anggota masyarakat.

BAB III Sejarah dan Perkembangan Pariwisata Indonesia


Pariwisata berkembang di Indonesia sejak penghujung tahun 1970. Hal ini disebabkan karena
pada tahun itu harga minyak dan gas menurun. Dengan kondisi tersebut, Pemerintah Indonesia

17
mengalami kebingungan karena satu-satunya pendapatan negara (Income) adalah minyak bumi
dan gas alam tersebut.

Maka dengan keadaan tersebut, mereka berpikir untuk mengembangkan Pariwisata di Indonesia
pada pnghujung tahun 19870an dan 1980an.

 Dampak Kepariwisataan

Pengembangan sector pariwisata dapat memberikan dampak positif dan dampak negative bagi
suatu negara. Menurut Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, dampak positif dan negative pariwisata
dapat dilihat dari 4 aspek yaitu:

a. Aspek ekonomi
b. Aspek sosial-budaya
c. Aspek berbangsa dan bernegara, dan
d. Aspek lingkungan

Dampak positif yang dapat timbul dari pengembangan sector wisata diantaranya:

1. Aspek Ekonomi
a. Menambah devisa negara
b. Membuka kesempatan berusaha dan lapangan kerja sehingga pendapatan masyrakat itu
meningkat
c. Mendorong pembangunan daerah

2. Aspek Sosial Budaya


a. Pelestarian budaya dan rasa cinta pada kebudayaan
b. Meningkatkan kesehatan jasmani dan brohani
c. Mengurangi konflik sosial mental

3. Aspek Berbangsan dan Bernegara


a. Mempererat persatuan dan kesatuan
b. Menumbuhkan rasa memiliki dan kecintaan terhadap tanah air
c. Memelihara hubungan baik secara internasional

18
4. Aspek Lingkungan
a. Adanya kesadaran elestarikan lingkungan
b. Meningkatkan pemanfaatan lingkungan sehingga dapat bernilai ekonomis tapi tetap
dalam Batasan carrying

Sedangkan dampak negative yang dapat muncul dari pengembangan kepariwisatawaan yaitu:

1. Aspek Ekonomi

Adanya kenaikkan harga baik barang maupun jasa diasatu sisi ada pihak yang diuntungkan
dan sisi lain ada pihak yang dirugikan

2. Aspek Sosial Budaya

Masuknya berbagai pengaruh dari luar seperti wisatawan mancanegara bisa membawa pengaruh
negative pada dengan tergusurnya budaya dan tatanan sosial yang sudah ada.

3. Aspek Berbangsa dan Bernegara

Banyaknya orang asing yang masuk ke Indonesia dapat juga menjadi ancaman bagi kedaulatan
NKRP.

4. Aspek Lingkungan

Berkembangnya suatu Kawasan wisata dapat menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan
denagn adanya pembangunan berbagai sarana dan prasarana wisata baik bagi lingkungan fisik
berupa pencemaran

BAB IV Sumberdaya Geografis Dalam Pariwisata

A. Sumberdaya iklim

Pengaruh lingkungan iklim terhadap persebaran jenis dan bentuk potensi objek wisata. Seasonal
distribution of the intensity and duration of high or low temperatures, rainfall or snow; sleet or
hail, amount of cloud cover in various seansons are important to note before investing for the
promotion of tourism.

19
a. Perbedaan iklim merupakan salah satu factor geografi yang mampu menumbuhkan dan
menimbulkan variasi lingkungan alam dan budaya, sehingga dalam mengembangkan
kepariwisataan karakteristik iklim perlu diketahui.
b. Factor-faktor iklim membatasi Kegiatan Kepariwisataan merupakan krusial untuk
pembangunan pariwisata adalah reliabilitas dan distribusi musiman dari factor-faktor
berikut (dan bukan Jumlah totalnya) :

1. Rainfall, most of the main tourist generating areas are in the Northern, Hemisphere,
(summer monts : June-September)
2. Cloud Cover/fog, related to partterns of rainfall
3. Sunshine

B. Sumberdaya Pantai dan Laut

Setelah iklim, pantai dan laut merupakan sumberdaya geografis paling penting dalam pariwisata,
terutama ditinjau dari keadaan kualitas pantai dan lautnya.

1. Karakteristik pantai yang cocok Untuk Pariwisata

Pada laut dangkal didaerah iklim tropis merupakan daerah yang sangat cocok untuk hidup atau
pertumbuhan binatang karang dan jenis-jenis ikan lainnya. Kondisi yang demikian tentu saja
merupakan potensi alam yang dapat dikembangkan sector wisata.

2. Kawasan yang alamnya sangat baik untuk pariwisata sun, sea, and sand tidak semua
Kawasan pantai dapat dikembangkan menjadi Kawasan wisata, pertama kali yang dicari
oleh para turis atau wisatawan pantai berpasir, yaitu:
- Bersih
- Aman
- Gentle waves
- Tidak ada pasang naik
- Tidak mengandung shelving beach

- Karakteristik fisikal beach and coast berikut ini sangat penting :

20
a. Komposisi Lithologi pantai
b. Kondisi dan ukuran gelombang
c. Pasang naik/turun dan arus laut
d. Bentuk dan karakter lahan

3. Faktor Fisik yang Membatasi Perkembangan Pariwisata Pantai

Pantai yang kondisi geologisnya buruk/mudah tererosi juga tidak baik untuk dikembangkan
biasanya tersusun atas soft clays, glacial deposit, tersusun membentuk lapisan horizontal
bebatuan yang keras dan lunak (soft and hard rocks).

C. Sumber Daya Bentang Lahan

Proses alam yang ditimbulkan dari dalam bumi ( Tenaga Endogen) dapat membentuk perubahan
bentang permukaan bumi (landform), misalnya bentuk pegunungan, gunung, dome, danau,
sungai, lembah, dataran dan bentuk lainnya. Factor geografi merupakan factor penting untuk
perimbangan pengembangan kepariwisatawan, iklim mempengaruhi tumbuh dan berkembangnya
potensi paeriwisata. Factor geografi yang dapat digunakan sebagai alternative penentu kebijakan
pembanagunan pariwisata adalah tanah, geologi, hidrologi, kemiringan vegetasi, dan lainnya

1. Bentang Lahan yang Meanarik Kepariwisataan

Ada tiga unsur geografis yang paling mendasar pada suatu bentang lahan agar dapat
dikembangkan menjadi Kawasan wisata yaitu:

a. Land form dan geologis (menetukan bentuk lahan dan reliefnya)


b. Vegetasi alamiah dan hewa-hewan lokal
c. Kehadiran manusia

2. Lokasi Potensi untuk Pariwisata Pemandangan (Scenic Tourism)

Suatu bentang lahan telah menunjukkan adanya tipe-tipe landscape tertentu secara luas yaitu:

a) Landscape dengan high relative relief (dianggap paling dramatis dan paling menarik)
b) Landscape of low relative, truly flat landscape (denagn relief relative nol)

21
Bentang lahan yang ada pada kawasan atau negara selalu mengandung tempat-tempat yang baik
untukdijadikan kawasan yang harus dilindungi dari segala jenis eksploitasi yang dapat merusak
keindahan dan fungsi laninnya.

BAB V Ekowisata Sebagai Suistanable Tourism

Pembangunan berkelanjutan adlah suatu konsep pemabngunan yang tidak hanya dinikmati oleh
generasi sekarang tapi juga menjamin keberlangsungan hidup genersai yang akan datang.
Pengembangan pariwisata yang gerkelanjutan menekankan pada penyeimbnagan beberapa aspek
yaitu:

1. Aspek ekologi
2. Aspek ekonomi
3. Aspek sosial budaya

A. Pengertian Ekowisata

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan
ekowisata pada suatu daerah, dinyatakan bahwa ekowisata adalah kegiatan wisat alam didaerah
yang beertanggung jawab dengan memperhatikan unsur Pendidikan, pemahaman, dan dukungan
terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam , serta peningkatan pendapatan masyarakat
lokal. Aspek kawan ekowisata yaitu:

a) Mempertahankan kelestarian lingkungan


b) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dikawasan tersebut
c) Menjamin kepuasan pengunjung
d) Meningkatkan keterpaduan dan kesatuan pembangunan masyarakat disekitar kawasan
dan zona pengembannya.

B. Ekowisata Berbasis Masyarakat

Ekowisata bermasyarakat merupakan usaha ekowisata yang menitikberatkan peran aktif


komunitas. Ekowisata berbasis masyarakat menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat
setempat, dan mengurangi kemiskinan, dimana penghasilan ekowisata adalah jasa-jasa untuk
turis.

22
C. Prinsip Pengembangan Ekowisata

Peraturan Menteri dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan ekowisata
di daerah pasal 3, memuat 7 prinsip dalam pengembangan ekowisata yaitu:

a) Kesesuaian antar jenis dan karakteristik ekowisata,


b) Konservasi,
c) Ekonomis
d) Edukasi
e) Memberi kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung

D. Jenis-jenis Ekowisata

Jenis-jenis ekopariwisata didaerah Dalam Peraturan Menteri dalam Negara No. 33 Tahun 2009
tentang pedoman pengembangan ekowisata di daerah pasal 2 yaitu:

a. Ekowisata bahari
b. Ekowisata hutan
c. Ekowisata pegunungan
d. Ekowisata karst

BAB VI Pengembangan Pariwisata Berbasis Masyarakat (CBT)

A. The Defenition of Community Based Tourism

The term Community Based Tourism (CBT) emerged in the mid 1990s. CBT may enhance
social sustainability by empowering local communities to manage their own, resources, provide
meaningful employment., and assist with capacity building and cultural preservation.

B. Elements of Community Bsed Tourism

The following are the keys of Community Based Tourism (CBT)

23
1. Natural and cultural resources
2. Community organizations
3. Management
4. Learning

C. Principies Of Community Based Tourism


1. Recognize, support and promote community ownership of tourism
2. Inovolve community members from the start in very aspect
3. Promote community pride
4. Improve the quality of life
5. Ensure environmental sustainability

D. Developing A National Commnity-Based Tourism Strategi


1. Does the enterprise expand the capacity of the tourism sector, particularryfor priority, up-
market, overseas tourism?
2. Does it diversify the national tourism product, by adding elements of ecothicial,
widerness, cultural, or adventure tourism? And
3. Does it increase the geographical speread of tourism facilities around the country?

BAB VII Pengembangan Spasial Indonesia Dalam Kepariwisataan

A. Sumber Daya Pariwisata Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan devisa dari sector pariwisata. Sumber
daya tersebut adalah:

1. Sumber daya iklim


2. Sumber daya bentang lahan (landscape)

Beberapa bentang lahan di Indonesia yang dapat dijadikan destinasi wisata diantaranya:

a. Kawasan puncak gunung/ pegunungan


b. Kawasan perbukitan dan dataran tinggi

24
c. Dataran rendah

3. Sumber daya budaya dan sejarah

Beberapa tempat bersejarah di Indonesia yang menjadi destinasi wisata diantaranya:

a) Banguan candi
b) Banguan masjid
c) Bangungan Gedung peninggalan

B. Prestasi Pariwisata Indonesia

Sector pariwisata salah satu penyumbang devisa terbesar di Indonesia. Peningkatan pencapaian
devisa tersebut justru terjadi etika devisa dari komoditi batu bara dan migas cenderung
mengalami penurun. Sementara itu, jumlah perjalanan wisatawan nusantara telah mencapai 225
juta perjalanan, dengan total oengeluaran sebesar 224.68 Triliun.

C. Permasalahan Pengembangan Pariwisa Di Indonesia

Dalam LAK Kemenpar 2015 dinyatan permasalahan pengembangan pariwisata Indonesia


diantaranya adalah:

1. Pengembangan destinasi wisata


2. Pengembangan industri pariwisata

25
BAB III
PEMBAHASAN CRITICAL BOOK REORT

A. Latar Belakang

Critical book adalah hasil kritik tentang suatu materi yang dikaji dalam buku yang secara umum
dari keselurahan isi buku . pada dasranya critical book ini bertujan untuk nmembandingkan satu
buku dengan buku lainnya, dalam mebuat critical book tentu saja kita sudah membaca tentang
materi-materi yang ada dibuku, dengan itu kita dapat mengetahui tentang apa saja kelebihan dan
kekurangan dari isi buku tersebut, serta kita dapat mengetahui tentang kelayakan suatu buku
tersebut ketika kita meresensi terhadap buku kita yang kita kritik. Dan suatu buku denagn
kelebihannya yang dominan dibandingan kan dengan kekurangan suatu buku dimana yang
dimaksud disini adalah buku ini sudah layak tidak untuk dipakai dan dijadikan referensi bagi
banyak orang.

B. Permasalah Yang Dikaji


1. Apa saja kelebihan dari buku diktat geografi pariwisata yang dijadikan sebagai sumber
resensi buku yang akan dikritik?
2. Apa saja kekurangan dari buku diktat geografi pariwisata yang dijadikan sebagai sumber
resensi buku yang akan dikritik?
3. Bagaimana kelayakan buku diktat geografi pariwisata yang akan dijadikan sebagi sumber
referensi?

C. Kajian Teori yang digunakan/ konsep yang digunakan

A. Ada 6 alasan yang dikemukakan Robinson (1976) sebagai argumentasinya:


1. However one defines the line of modern geography, it cannot be denied that it is
particularly concemed with the nature of environments, the location of phenomena such as
settlement and spatial distributions and relationships. Tourism is very much concemed with
spatial conditions (the location of the tourist areas and movements of people between place

26
and place) and so geography has a fundamental role to play in examining the spatial
interplay of tourist demand and satisfaction.
2. The phenomenon of tourism is closely related to the structure of the landscape. The impact
of tourism on the dcape is basically two changes which tourism brings to the physognomy
of the landscape in the form of hotels and other types of acommodalions and installations
for the tourist industry and the place to preserve and conserve the natural landscape through
the national parks and natural reservesThe dispersion of development to the underdeveloped
areas is perhaps the greatest benefit brought by tourism. This is a key factor in the
promotion of economic growth.
3. Another feature of geographical interest relates to the role of tourism in international trade
and trade import / export items in the economy of a country.
4. Tourism has important and far-reaching social and cultural effects and are of great concern
to the geographers.

B. Wisata (tour)

Dalam UU RI no.10 Tahun 2009 (pengganti UU no.9 Tahun 1990) tentang Kepariwisataan
dinyatakan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam
jangka waktu sementara. Bedanya piknik dilakukan dalam waktu kurang dari 24 jam
sementara tour mengunjungi beberapa tempat yang menarik lebih dari 24 jam .

C. Wisatawan (Tourist)

Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata ( UU no.10 tahun 2009). Menurut Yoeti
(2001) wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan yang jika dikaitkan dengan
wisata sama dengan traveller.

D. Pengertian Ekowisata

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan
ekowisata pada suatu daerah, dinyatakan bahwa ekowisata adalah kegiatan wisat alam

27
didaerah yang bertanggung jawab dengan memperhatikan unsur Pendidikan, pemahaman,
dan dukungan terhadap usaha-usaha konservasi sumber daya alam.

E. Prinsip Pengembangan Ekowisata

Peraturan Menteri dalam Negeri No. 33 Tahun 2009 tentang pedoman pengembangan ekowisata
di daerah pasal 3, memuat 7 prinsip dalam pengembangan ekowisata yaitu:

f) Kesesuaian antar jenis dan karakteristik ekowisata,


g) Konservasi,
h) Ekonomis
i) Edukasi
j) Memberi kepuasan dan pengalaman kepada pengunjung
k) Partisipasi Masyarakat
l) Menampung kearifikan lokal

D. Metode yang Digunakan

Menurut saya metode yang diguankan dalam buku ini adalah metode deskriptif. Karena metode
deskriptif adalah metode dalam meneliti sekelompok manusia, objek, suatu sistem pemikiran,
atapun kelas suatu peristiwa. Yang dimana tujuan dari metode deskriptif ini adalah untuk
membuat deskripsi yang akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan anatara
fenomena yang diselidiki.

F. Analisis Critical Book Report


 Kelebihan Buku
1. Buku ini memiliki kemutakhitran tersendri yang membahas tentang Geografi Pariwisata
Pariwisata buku ini memiliki suatu ilmu yang banyak. Karena, buku tersebut memiliki
banyak refrensi sehingga wawasan dalam buku tersebut sangat banyak. Buku ini juga
memliki banyak refrensi dan teori-teori yang dikemukakan para pendapat.

28
2. Buku ini juga sangat dianjurkan bagi mahasiswa-mahsiswa karena buku ini memuat
tentang kepariwisataan secara detail dan menyeluruh.
3. Buku ini juga sangat berguna untuk buku pegangan dalam proses belajar
4. Buku ini juga sudah lengkap pembahsannya hanya saja buku ini tidak mecantumkan
gambar di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca mudah bosan. Dan buku ini
juga kebanyakan teori saja di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca malas
ingin membaca isi buku tersebut.
5. Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua orang
tau, jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas.

 Kelemahan Buku
1. Dari segi uraian materi buku sudah jelas namun ada beberapa kata masih terdengar
sehingga si pembaca sulit untuk memahaminya.
2. Buku ini juga memiliki Bahasa yang sulit dimengerti seorang pembaca, karena setiap
pembaca memiliki latar belakang dan ilmu yang berbeda-beda.
3. Buku ini juga sudah lengkap pembahsannya hanya saja buku ini tidak mecantumkan
gambar di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca mudah bosan. Dan buku ini
juga kebanyakan teori saja di dalam pembahsannya tersebut sehingga pembaca malas
ingin membaca isi buku tersebut.
4. Ada beberapa istilah didalam buku ini yang bukan bahasa umum yang tidak semua orang
tau, jadi kita harus memahami beberapa istilah secara lebih luas.

Analisis mahasiswa tentang buku pariwisata , buku ini sangat cocok untuk pembahasan tentang
suatu industri dalam melakukan atau pembentukan suatu pariwisata . Karena, buku ini memiliki
suatu makna yang efektif dalam digunakan untuk refrensi di buku pariwisata ini. Buku ini juga
memiliki pembahsan yang cukup lengkap tentang tata cara untuk membuat suatu industri
pariwisata .

29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Setiap perjalanan wisata memiliki durasi atau jangka waktu minimum tetapi bersifat
sementara, tidak untuk tujuan menetap di tempat baru di tuju. Jangka waktu minimum
semalam cukup beralasan untuk membedakannya dengan penglaju (commuter), yang
berpergian dari rumah kurang dari 24 jam. Ada 2 jenis wisatawan yaitu wisatawan
Internasional dan wisatawan Nusantara, jenis-jenis pariwisata dapat dibagi menjadi
pariwisata aktif dan pariwisata pasif. Buku ini juga membahas tentang sejarah dan
perkembangan kepariwisatawan, prinsip dan penembangan ekowisata. Dan dibuku ini dapat
kita ketahui tentang pengembangan pariwisata berbasis masyarakat serta mengenai tentang
tagihan perkembangan pariwisata dunia.

B. Saran

Buku ini adalah sebagai panduan untuk memahami tentang pariwisata dan jika kita ingin
membuka usaha, kita bisa membaca buku ini. Karena buku adalah sumber ilmu, yang mana
kita harus bener-bener memahami tentang wisata atau industri pariwisata. Buku ini juga bisa
digunakan untuk refrensi makalah dan refrensi dalam sekripsi tentang konsentari sosial di
jurusan geografi.

30
DAFTAR PUSTAKA

Sugiharto dan Fitra Delita. 2018. Geografi Pariwisata. Universitas Negeri Medan

31

Anda mungkin juga menyukai