Anda di halaman 1dari 10

Abstrak: Kurangnya kemampuan siswa dalam menyimpulkan teks disebabkan

kurangnya pembiasaan kegiatan membaca dan masih konvensionalnya metode


pembelajaran menyimpulkan teks. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan
efektivitas penggunaan metode scramble untuk meningkatkan kemampuan siswa
kelas IX E SMPN 2 Purwoasri Kabupaten Kediri dalam menyimpulkan teks.
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas kualitatif dengan
dua siklus. Dalam setiap siklus terdiri atas beberapa tahapan yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, refleksi juga menggunakan analisis data. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penggunaan metode scramble dalam kegiatan pembelajaran
terbukti efektif meningkatkan kemampuan menyimpulkan teks pada siswa kelas
IX E. Pada siklus I kemampuan siswa dalam menyimpulkan mencapai 72% , pada
siklus II meningkat menjadi 96%..

Kata kunci: menyimpulkan, metode, scramble

Abstract: Lack of students’ ability to conclude texts due to lack of habit of reading
activities and contentional reading learning methods. This study aims to describe
the effectiveness of using scramble methods to improve students’ IX E SMPN 2
Purwoasri Kediri ability to conclude the text. This study uses a qualitative
classroom action research design with two cycles. In each cycle consists of
several stages, namely planning, implementing, observing, and reflecting also
using data analysis. The results showed that the use of “scramble method” in
learning activities was proven to improve students IX E ability in learning to
conclude the text. In cycle I the ability of students reached 72%, in cycle II it
increased to 96%.

Keyword:conclude, method, scramble

A. Pendahuluan

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial,


dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam
mempelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu
peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain,
mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang
menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta menggunakan kemampuan
analitis dan imajinatif yang ada dalam dirinya. Dalam pelajaran bahasa Indonesia
dipelajari empat aspek keterampilan yaitu, keterampilan menyimak, berbicara,

1
membaca dan menulis. Membaca adalah salah satu dari empat keterampilan
berbahasa. Keterampilan membaca selalu ada dalam setiap tema pembelajaran.
Hal ini membuktikan bahwa menguasai keterampilan membaca sangat diperlukan.

Banyak aktivitas membaca terhenti hanya sampai kegiatan membaca saja,


tanpa memperhatikan pemahaman makna yang ada dalam teks bacaan. Henry
Guntur Tarigan berpendapat bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan
serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis(2000:7).
Membaca merupakan suatu aktivitas yang kompleks karena selain diharapkan
mampu mengenali aksara dan tanda baca, diharapkan juga mampu memahami
maksud dan isi dari teks bacaan yang dibaca. Jadi dengan kata lain puncak dari
kegiatan membaca adalah mampu menyimpulkan isi dari sebuah teks.

Pada kenyataannya kemampuan menyimpulkan teks di kalangan siswa


kelas IX E SMPN 2 Purwoasri sangat memprihatinkan. Pembelajaran
menyimpulkan menjadi suatu kegiatan yang tidak disukai dan membosankan bagi
siswa. Hal ini mungkin disebabkan materi pembelajaran diawali dengan
membaca pada pembelajaran bahasa khususnya dan pelajaran yang lain pada
umumnya kurang dibiasakan. Siswa merasa malas jika harus membaca, siswa
sudah merasa berat ketika harus disodori dengan teks bacaan, siswa merasa
kegiatan membaca bukanlah suatu yang penting, dan siswa merasa dengan sudah
bisa membaca huruf demi huruf kemampuan membaca sudah dikuasai.

Menyimpulkan merupakan proses intelektual yang kompleks, mencakup


dua kemampuan utama, yaitu kemampuan memahami makna kata dan
kemampuan berpikir tentang konsep dalam suatu teks (Dalman, 2013:44).
Pendapat ini memandang bahwa kegiatan menyimpulkan terjadi konsentrasi dua
arah pada pikiran pembaca dalam waktu bersamaan. Dalam melakukan aktivitas
menyimpukan diawali dengan kegiatan membaca. Pada kegiatan membaca,
pembaca secara aktif merespon dan mengungkapkan bunyi tulisan, dan bahasa
yang digunakan oleh penulis. Selain itu, pembaca dituntut untuk dapat

2
mengungkapkan makna yang terkandung di dalamnya atau makna yang ingin
disampaikan oleh penulis melalui teks yang dibacanya.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam


menyimpulkan teks, adalah menggunakan metode Scramble. Soepomo (2008:60)
berpendapat bahwa metode scramble adalah salah satu permainan bahasa, pada
hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh
keterampilan tertentu dengan cara menggembirakan. Melalui metode Scramble,
siswa dapat dilatih berkreasi menyusun kata, kalimat, atau wacana yang acak
susunannya dengan susunan bare yang bermakna dan mungkin lebih baik dari
susunan aslinya. Metode pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk
belajar sambil bermain.
Bertitik tolak dari latar belakang masalah di atas maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah penerapan metode scramble dapat meningkatkan kemampuan
siswa dala menyimpukan teks?
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui apakah metode scramble dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam menyimpulkan teks

B. Metode
Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas adalah
proses investigasi terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah
pembelajaran di kelas. Proses pemecahan masalah tersebut dilakukan secara
bersiklus, dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas
tertentu (Akbar Sa’dun, 2009:26). setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan,
dan pengamatan, refleksi, revisi rencana untuk siklus berikutnya. Pada penelitian
ini model PTK guru sebagai peneliti sekaligus pengamat. Penelitian ini akan
diakhiri jika sudah terjadi peningkatan proses dan hasil pembelajaran. Kegiatan
yang dilakukan pada pra-siklus adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
(observasi), dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes tulis,

3
studi dokumen dan pengamatan, Teknik observasi dilakukan untuk mengamati
kelas tempat berlangsungnya proses pembelajaran. Teknik pengamatan yang
berupa catatan lapangan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru selama proses
pembelajaran. Sedangkan studi dokumen dilakukan untuk mengecek kesesuaian
antara Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mulai pemilihan kompetensi
dasar, merumuskan indikator, menentukan tujuan pembelajaran, memilih materi,
menentukan strategi pembelajaran, memilih media pembelajaran sampai evaluasi.

Latar penelitian ini adalah siswa kelas IX E SMP Negeri 2 Purwoasri


yang beralamat di Jalan Balai Desa No.7 Desa Klampitan, Kecamatan Purwoasri,
Kabupaten Kediri, dengan jumlah siswa 25 siswa yang terdiri atas 14 siswa laki-
laki dan 11 siswa perempuan.
Analisis penelitian tindakan kelas ini deskriptif kualitatif berdasarkan hasil
observasi terhadap kemampuan menyimpulkan teks. Kegiatan pembelajaran ini
diindikasikan dengan meningkatkanya kemampuan siswa dalam menyimpulkan p
suatu teks bacaan yaitu: menyusun paragraf acak menjadi teks bacaan
utuh ,menyusun dan menjawab pertanyaan berdasarkan teks bacaan, , menuliskan
kalimat utama dan gagasan utama masing-masing paragraf, menyimpulkan isi
bacaan ke dalam beberapa kalimat singkat. Teknik analisis data yang untuk
mengolah data yang dihasilkan dari penilaian peningkatan kemampuan siswa
dalam menyimpulkan teks dengan metode scramble.

C. Hasil dan Pembahasan


Kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menyimpulkan
teks dengan metode scramble terdiri atas dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.
Kegiatan yang dilakukan pada siklus I meliputi: 1) perencanaan; 2) tindakan; 3)
observasi, dan 4) refleksi dalam 2 kali pertemuan. Dari kegiatan tes berkaitan
dengan materi menyimpulkan teks yang dilaksanakan dapat diketahui
kemampuan menyimpulkan teks oleh siswa dengan metode scramble. Dengan
kisi-kisi soal sebagai berikut

4
Nama siswa : .................................
Nilai
No Indikator Soal
Skor Kategori
1 Membuat pertanyaan berdasarkan teks bacaan
2 Menuliskan kalimat utama tiap paragraf
3 Menuliskan kalimat utama tiap paragraf
4 Menuliskan gagasan utama tiap paragraf
5 Menyimpulkan isi teks bacaan
Jumlah skor yang diperoleh

Instrumen Penskoran dan Penilaian yang digunakan sebagai berikut

No Aspek Skor
1 Menuliskan pertanyaan berdasarkan dengan teks paragraf
a. Siswa mampu menuliskan dua pertanyaan berdasarkan teks 2
paragraf.
b. Siswa kurang mampu menuliskan satu pertanyaan berdasarkan 1
teks paragraf.
2 Menuliskan jawaban berdasarkan dengan teks paragraf
a. Siswa mampu menuliskan dua jawaban berdasarkan teks 2
paragraf.
b. Siswa kurang mampu menuliskan satu jawaban berdasarkan teks 1
paragraf.
3 Menuliskan kalimat utama tiap paragraf
a. Siswa mampu menuliskan empat kalimat utama. 4
b. Siswa kurang mampu menuliskan tiga kalimat utama. 3
c. Siswa tidak mampu menuliskan dua kalimat utama. 2
d. Siswa tidak mampu menuliskan satu kalimat utama 1

4 Menuliskan gagasan utama tiap paragraf

5
a. Siswa mampu menuliskan empat gagasan utama. 4
b. Siswa kurang mampu menuliskan tiga gagasan utama. 3
c. Siswa tidak mampu menuliskan dua gagasan utama. 2
d. Siswa tidak mampu menuliskan satu gagasan utama 1
5 Menuliskan simpulan teks bacaan.
a. Simpulan memuat empat gagasan utama 4
b. Simpulan memuat tiga gagasan utama 3
c. Simpulan memuat dua gagasan utama 2
d. Simpulan memuat satu gagasan utama 1
Jumlah skor maksimal 16

Nilai = Skor perolehan


X 100
Skor maksimal

Hasil Tes Penilaian Siklus I

No Nama Siswa Skor Nilai Kategori

1 Aida Arga Putri 14 87,50 Baik

2 Anisa Fatika Sari 15 93,75 Baik sekali

3 Arina Chamida 10 62,50 Kurang

4 Azrul Ikhwanuddin 13 81,25 Cukup

5 Daffa Pratama Wibiansyah 12 75,00 Cukup

6 Deni Apriliato 11 68,75 Kurang

7 Dhimas Fredyan Astro 11 68,75 Kurang

8 Dita Sunia Nur Cahyani 13 81,25 Cukup

9 Dwi Putra Santoso 10 62,50 Kurang

10 Elsa Indriana 11 68,75 Kurang

11 Husna Istifadah 13 81,25 Cukup

6
12 Ilma Nur Afiq 14 87,50 Baik

13 Jefri Andrianto 12 75,00 Cukup

14 Latifa Nur Laili 10 62,50 Kurang

15 Maulan Reno Saputro 12 75,00 Cukup

16 Moch. Fikri Abimanyu 13 81,25 Cukup

17 Nada Aulia Ananda A.P. 15 93,75 Baik sekali

18 Neha Ayu Renata 13 81,25 Cukup

19 Nur Muhamada Fatoni 12 75,00 Cukup

20 Okta Bima Pratama 10 62,50 Kurang

21 Oktavia Elianda Ningsih 13 81,25 Cukup

22 Riko Damara 12 75,00 Cukup

23 Roy Fajar Aprianto 12 75,00 Cukup

24 Wiwik Arianto 13 81,25 Cukup

25 Yudhi Rani Dwi Saputro 13 81,25 Cukup

Dari tabel di atas menunjukkan jumlah siswa yang mendapatkan nilai 75


ke atas dari siklus I sejumlah 18 (18/25 x 100% = 72,00%), sedangkan batas
minimal yang telah ditentukan adalah 85% , sehingga diperlukan adanya tindakan
siklus II.

7
Hasil Tes Penilaian Siklus II

No Nama Siswa Skor Nilai Kategori

1 Aida Arga Putri 14 87,50 Baik sekali

2 Anisa Fatika Sari 15 93,75 Baik sekali

3 Arina Chamida 13 81,25 Baik

4 Azrul Ikhwanuddin 13 81,25 Baik

5 Daffa Pratama Wibiansyah 12 75,00 Cukup

6 Deni Apriliato 11 68,75 Kurang

7 Dhimas Fredyan Astro 13 81,25 Baik

8 Dita Sunia Nur Cahyani 13 81,25 Baik

9 Dwi Putra Santoso 13 81,25 Baik

10 Elsa Indriana 13 81,25 Baik

11 Husna Istifadah 13 81,25 Baik

12 Ilma Nur Afiq 14 87,50 Baik sekali

13 Jefri Andrianto 12 75,00 Cukup

14 Latifa Nur Laili 13 81,25 Baik

15 Maulan Reno Saputro 12 75,00 Cukup

16 Moch. Fikri Abimanyu 13 81,25 Baik

17 Nada Aulia Ananda A.P. 15 93,75 Baik sekali

18 Neha Ayu Renata 13 81,25 Baik

19 Nur Muhamada Fatoni 12 75,00 Cukup

20 Okta Bima Pratama 13 81,25 Baik

21 Oktavia Elianda Ningsih 13 81,25 Baik

8
22 Riko Damara 12 75,00 Cukup

23 Roy Fajar Aprianto 12 75,00 Cukup

24 Wiwik Arianto 13 81,25 Baik

25 Yudhi Rani Dwi Saputro 13 81,25 Baik

Berdasarkan rekap data di atas menunjukkan jumlah siswa yang


mendapatkan nilai di atas 75 pada siklus II sejumlah 24 siswa (24/25 x 100% =
96%), sedangkan yang mendapat nilai kurang dari 75 sebanyak 1 siswa atau
0,04% sehingga sementara siklus bisa dihentikan.
Berdasarkan proses dari hasil pembelajaran yang dilakukan pada siklus
II, dapat direfleksikan sebagai berikut: bahwa secara umum guru sudah baik
menguasai cara atau langkah pembelajaran menyimpulkan teks bacaan dengan
metode scramble.
Dari dua siklus yang telah dilakukan dalam penelitian ini terbukti bahwa
melalui metode scramble dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa kelas
IX E dalam materi menyimpulkan teks bacaan.

D. Kesimpulan dan Saran


1. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran menyimpulkan teks bacaan
dengan metode scramble pada kelas IX E yang diukur dengan tes tulis
pada siklus I mendapatkan nilai 75 ke atas sejumlah 18 siswa (72%).
Jumlah ini mengalami peningkatan pada siklus II dengan jumlah siswa
yang mendapatkan nilai 75 ke atas sejumlah 24 siswa ( 96%). Dari hasil
tes tulis dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode scramble
efektif dalam meningkatkan kemampuan siswa kelas IX E dalam
menyimpulkan teks.

9
2. Saran
Siswa harus mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh,
tanamkan motivasi belajar secara terus-menerus, karena dengan motivasi
belajar yang baik siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Guru harus selalu berinovasi, khusunya menggunakan berbagai
metode dalam pembelajaran. Dengan metode yang variatif dapat
meningkakan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran dengan baik.
Sekolah memfasilitasi dan memotivasi guru untuk berinovasi
dalam mengajar sehingga proses kegiatan belajar mengajar dapat terjadi
secara baik.

E. Daftar Pustaka

Dalman. 2013. Keterampilan Membaca dan Teknik Menyimpulkan


Teks.Depok:Rajawali Pers

Tarigan, Henry Guntur. 2000. Tahun Membaca Sebagai Suatu Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa

Sa’adun, Akbar. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya

Soepomo.2008. Mengenal dan Menerapkan Metode Scramble. Bandung:


Pustaka Setia

10

Anda mungkin juga menyukai