Anda di halaman 1dari 8

https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.

php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905


Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

HIJP : HEALTH INFORMATION JURNAL PENELITIAN

Efektifitas Terapi Caring Support Neobil terhadap Perubahan Kadar Bilirubin Serum
Total Hyperbilirubinemia pada Neonatus di Rumah Sakit Dustira Cimahi

An’nisaa Heriyanti1*, Restuning Widiasih2, Murtiningsih3


1
Magister Keperawatan, STIKES Jenderal Achmad Yani, Indonesia: annisaanisa03@gmail.com
2
Departemen Keperawatan Maternitas, Universitas Padjadjaran, Indonesia
3
Magister Keperawatan, STIKES Jenderal Achmad Yani, Indonesia
*(Korespondensi e-mail: annisaanisa03@gmail.com)

ABSTRAK
Pemberian ASI kurang dan lambatnya perawatan terapi cahaya dapat memperberat
akumulasi bilirubin di dalam darah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas
terapi caring support NEOBIL terhadap perubahan nilai kadar bilirubin serum total
hyperbilirubinemia fisiologis pada neonatus di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi. Desain
penelitian menggunakan quasi experiment dengan non-equivalent control group design
pret-test post-test. Sampel diambil secara consecutive terbagi menjadi kelompok intervensi
(29 responden) dan kelompok kontrol (29 responden) sesuai dengan kriteria inklusi.
Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi tindakan dan alat mesin
TMS 24i & 50i. Data dianalisa menggunakan paired t-test dan independent t-test. Hasil
menunjukan rata-rata kadar bilirubin serum total setelah pemberian intervensi pada
kelompok intervensi (9,17) sedangkan kelompok kontrol (11,23) antara kedua kelompok
terdapat penurunan yang bermakna (p-value 0,002). Berdasarkan hasil penelitian terapi
caring support NEOBIL lebih efektif secara statistik membantu terapi cahaya menurunkan
nilai kadar bilirubin serum total.
Kata kunci: Bilirubin, Hyperbilirubinemia Fisiologis, Neonatus

Abstract
Less breast feeding and slow treatment of light therapy can strengthen the accumulation of
bilirubin in the blood. The purpose of this research is to know the effectiveness of caring
therapy NEOBIL to change the value of bilirubin levels of serum hyperbilirubinemia total
physiological in neonatal in Dustira Hospital, Cimahi City. The research design uses a
quasi-experiment with a non-equivalent control group design pre-test post-test. Samples
were taken consecutive divided into intervention groups (29 respondents) and control
groups (29 respondents) following the criteria of inclusion. The research instrument used
is the action observation sheet and machine tool of TMS 24i & 50i. Data is analyzed using
a t-test paired and independent t-test. Results showed average levels of total serum bilirubin
after intervention in the intervention group (9.17) while the control group (11.23) between
the two groups was a meaningful decline (P-value 0.002). Based on the results of Caring
therapy Research support NEOBIL more effectively statistically help light therapy lowers
the value of total serum bilirubin.
Keywords: Bilirubin, Jaundice, Neonates, Physiologic hyperbilirubinemia

30
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

PENDAHULUAN cahaya) bayi terpisah dari ibunya sehingga


beresiko berdampak pada peningkatan stres
Berdasarkan data (Badan
dan emosional pada ibu dan bayi (Kianmehr
Kependudukan dan Keluarga Berencana
et al., 2014).
Nasional et al., 2018), penyebab kematian
neonatal salah satunya adalah kelainan Ada tiga intervensi keperawatan yang
hematologi/hiperbilirubinemia merupakan akan diaplikasikan dalam penelitian ini,
penyebab nomor lima morbiditas neonatal untuk membantu terapi cahaya menurunkan
dengan prevalensi sebesar 5,6% setelah kadar bilirubin serum total pada neonatus
gangguan nafas, prematuritas, sepsis, dan hiperbilirubinemia fisiologis yaitu intervensi
hipotermi. Data terbaru prevalensi bounding dengan cara stimulus touch,
hiperbilirubinemia berat (>20mg/dL) adalah feeding management dan positioning.
7%, dengan hiperbilirubinemia ensefalopati Intervensi bounding stimulus touch
akut sebesar 2%. Dari data yang diperoleh, merupakan kebutuhan dasar bayi baru lahir.
neonatus yang menderita hiperbilirubinemia Sentuhan merupakan cara sederhana ibu
cukup bervariasi, namun menjadi salah satu untuk berkomunikasi dengan bayinya. Indra
fenomena klinis yang paling sering peraba bayi mulai berkembang pada usia
ditemukan pada bayi dalam minggu pertama kehamilan 7 sampai 8 minggu karena itu,
kehidupan dan merupakan alasan dari 75%
sentuhan ibu merupakan bahasa pertama
kejadian neonatus yang mendapatkan bagi bayi dan dapat menguatkan serabut otak
perawatan pada minggu pertama setelah (sinapsis) dan sel-sel otak bayi guna
kelahiran. Walaupun peningkatan bilirubin mendukung fungsi otak yang optimal
pada neonatus merupakan kondisi yang (Prasetyorini & Sukesi, 2018).
sering terjadi, tetapi pada kondisi akumulasi
bilirubin yang tinggi di dalam darah dan Sentuhan dapat meningkatkan tonus
penanganan yang lambat akan berdampak nervus vagus (nervus x), saraf ini akan
negatif pada kesehatan neonatus. meningkatkan kerja dari otot-otot sfinkter
dan mengoptimalkan kerja dari kelenjar di
Dampak dari peningkatan bilirubin dalam traktus intestinalis, hepar dan
yang paling berat bila tidak tertangani pankreas, meningkatkan produksi enzim
dengan cepat adalah ensefalopati bilirubin pencernaan yang membantu meningkatkan
hingga terjadi kern ikterus dan kerusakan penyerapan sehingga sistem kerja
otak. Hiperbilirubinemia juga dapat pencernaan lebih baik dan penyerapan
menyebabkan gejala sisa berupa cerebral makanan lebih maksimal serta
palsy, tuli nada tinggi, paralisis dan displasia meningkatkan aliran getah bening,
dental yang sangat mempengaruhi kualitas memperlancar peredaran darah dan
hidup neonatus (Muchowski, 2014). meningkatkan metabolisme sel. Kondisi ini
Tatalaksana hiperbilirubinemia dapat mempercepat ekskresi bilirubin
menurut panduan WHO yaitu pemberian dipecah oleh terapi cahaya. Proses ini dapat
ASI sedini mungkin, pemberian terapi sinar membantu mengurangi terjadinya
(phototherapy), tranfusi tukar bila kadar peningkatan kadar bilirubin pada neonatus
bilirubin terus meningkat dan mencapai nilai dengan mempercepat ekskresi feses
tertinggi sesuai dengan berat badan neonatus (Andaruni & Alasiry, 2018).
sertai pemberian terapi obat-obatan medis Intervensi ini juga memiliki efek
(Ullah et al., 2016; Wong et al., 2009). biokimia dengan meningkatkan sistem
Efek samping yang dapat ditimbulkan, kekebalan tubuh pada bayi dengan cara
seperti diare, dehidrasi, ruam kulit, menurunkan hormon stres agar hormon
gangguan retina, hipertermia, Bronze Baby kostisol tidak menghancurkan sel-sel
Syndromme, bahkan kemandulan pada bayi kekebalan tubuh yang melawan virus,
laki-laki. Selama phototherapy (terapi sehingga imunitas tubuh tetap dapat menjaga

31
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

kekebalan tubuh tetap sehat. Kondisi ini perubahan bilirubin di kapiler superfisial dan
dapat merangsang metabolisme agar racun jaringan interstitial dengan reaksi paparan
dalam tubuh (Ayuningtyas, 2019). kimia dan oksidasi cahaya (American
Academy of Pediatrics Subcommittee on
Stimulus touch dalam penelitian ini
Hyperbilirubinemia, 2004).
menggunakan tehnik petrissage yaitu
sentuhan lembut dan ringan, dan vibrasi Tindakan alih baring dapat membantu
(getaran) lembut menjadi pilihan yang tepat, dalam penurunan bilirubin serum selama
karena usapan yang panjang dan lembut terapi cahaya pada neonatus (Ningsih, 2017;
dapat memberikan kesenangan serta Wikanthiningtyas & Mulyanti, 2016).
kenyamanan bagi bayi dan usapan yang Berdasarkan latar belakang di atas
pendek dan sirkuler cenderung lebih bersifat peneliti tertarik untuk mengembangkan
menstimulasi dengan durasi sentuhan 3-5 penelitian tentang intervensi keperawatan
menit. khususnya dalam melakuan perawatan
Manipulasi sentuhan dengan neonatus dengan hiperbilirubinemia
pemijatan yang dikombinasikan dengan fisiologis, yang sedang menjalani
terapi cahaya lebih efektif dalam penurunan pengobatan terapi cahaya. Peneliti
bilirubin serum neonatus dengan bermaksud untuk melakukan penelitian
meningkatkan frekuensi buang air besar lebih lanjut untuk mengetahui apakah
pada neonatus (Lei et al., 2018; Lin et al., penggabungan dari ketiga intervensi
2015). keperawatan di atas yang diberi nama
intervensi caring support NEOBIL
Intervensi feeding management
(bounding stimulus touch, feeding
hiperbilirubinemia pada neonatus yang
management dan positioning) dapat lebih
mendapatkan terapi cahaya. Salah satu
efektif mempengaruhi perubahan nilai kadar
tatalaksana hiperbilirubinemia menurut
bilirubin serum total neonatus
panduan WHO yaitu pemberian ASI sedini
hiperbilirubinemia fisiologis sebagai
mungkin. Kebutuhan cairan akan meningkat
kelompok intervensi dan pemberian terapi
(growth spurt) seiring dengan efek dari
standar rutin di ruangan RS Dustira sebagai
paparan sinar terapi cahaya, pemberian
kelompok kontrol atau pembanding.
volume cairan akan ditambah dengan cara
perah payudara (power pumping), asupan METODE
makan yang cukup (ASI) dapat memicu Jenis Penelitian
geraka pristaltik usus sehingga ekskresi
bilirubin hasil pemecahan terapi cahaya Jenis penelitian kuantitatif dengan
dapat segera dikeluarkan (American analitik quasi eksperimen non-equivalent
Academy of Pediatrics Subcommittee on control group design, one group pre-test
Hyperbilirubinemia, 2004). post-test control dan one group pre-test
post-test intervention. kelompok kontrol
Intervensi ke tiga alih baring sebagai pembanding berupa perawatan
(positioning), berfokus pada tindakan standar rutin di ruangan dan kelompok
merubah posisi yang menjalani terapi intervensi mendapat perlakuan caring
cahaya. Alih baring pasien dilakukan dengan support NEOBIL.
cara terlentang, miring kanan, miring kiri.
Luasnya area tubuh yang terpapar sinar Lokasi dan Waktu Penelitian
fototerapi dipengaruhi oleh proposionalnya Penelitian ini berlokasi di Rumah
ukuran tubuh yang terpapar sinar. Selain itu, Sakit Dustira Kota Cimahi. Penelitian
perubahan posisi tubuh bayi setiap 2-3 jam dilaksanakan pada bulan Desember 2019-
dapat memaksimalkan area yang terpapar Januari 2020.
cahaya dari fototerapi. Sehingga dapat
membantu memaksimalkan proses

32
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

Populasi dan Sampel etik di komite etik STIKES jenderal Achmad


Yani dan memperoleh ethical approval
Populasi penelitian adalah seluruh
dengan nomor 01/KEPK/XII/2019.
pasien neonatus yang menderita
hiperbilirubinemia fisiologis dan Pengolahan dan Analisis Data
mendapatkan terapi cahay. Sampel pada Analisa data uni variasi untuk melihat
Penelitian ini berjumlah 58 (29 kontrol dan nilai rata-rata pre-test post-test kadar
29 intervensi) responden dengan bilirubin serum total kedua kelompok. Hasil
menggunakan metode non-probability uji normalitas menggunakan Kolmogorov-
sampling jenis consecutive sampling dengan Smirnov test menunjukan data berdistribusi
kriteria inklusi penelitian: normal sehingga analisa untuk melihat nilai
1. Bayi yang berumur 3 sampai 29 hari. rata-rata kadar bilirubin serum total
digunakan paired t-test dan untuk melihat
2. Neonates dengan nilai bilirubin serum ≥
selisih nilai rata-rata post-test antara kedua
10mg/dL sampai 20mg/dL.
kelompok menggunakan uji independent t-
3. Neonatus tanpa komplikasi penyakit test.
lain atau kelainan kongenital.
HASIL
4. Neonatus dengan kondisi
Tabel 1. Perbedaan Rata-Rata (Mean) Nilai
hiperbilirubinemia fisiologis yang Kadar Bilirubin Serum Total Pada
mendapatkan perawatan terapi cahaya Kelompok Kontrol
5. neonatus dengan kondisi stabil, berat Variabel pengukuran Mean p-value
badan ≥ 2500gram dan usia gestasi ≥ 38 Nilai Sebelum
minggu. Kadar Perawatan 15,23 0,000
Bilirubin Sesudah
6. Neonatus lahir dengan persalinan SC Total Perawatan 11,24
maupun spontan. Serum
Sumber data: hasil uji data penelitian 2020
7. Neonatus yang mendapatkan air susu
ibu atau susu formula. Kelompok kontrol dalam penelitian ini
berguna sebagai pembanding yaitu
8. Ibu yang pengalaman pertama merawat
responden yang mendapat terapi cahaya dan
bayi dengan hyperbilirubinemia.
perawatan standar rutin di ruangan
9. Orangtua responden mengizinkan perinatologi RS Dustira Kota Cimahi,
bayinya ikut serta menjadi responden. didapatkan hasil p-value sebesar 0,000.
10. ibu bersedia melakukan tindakan Tabel 2. Perbedaan Rata-Rata Nilai Kadar
intervensi kepada responden. Bilirubin Serum Total Pada Kelompok
Intervensi
Pengumpulan Data Variable Pengukuran Mean p-value
Pengumpulan data dilakukan dengan Nilai Sebelum 15,99
menggunakan lembar observasi untuk kadar intervensi
mengamati komponen identitas, umur, berat bilirubin Setelah 9,17 0,000
badan, jenis kelamin, jenis persalinan, jenis serum intervensi
total
pemberian makanan, dan nilai kadar
Sumber data: hasil uji data penelitian 2020
bilirubin serum neonatus sebelum dan
sesudah pemberian intervensi. Kadar Hasil uji paired t-test (uji dependen t-
bilirubin serum total dihitung dari sampel test) tentang efektivitas caring support
nilai bilirubin biofisiologi in vitro blood NEOBIL terhadap perubahan nilai kadar
vena menggunakan alat ukur mesin jenis bilirubin serum total dalam tabel di atas,
TMS 24i dan TMS 50i yang tersedia di pada kelompok intervensi didapatkan nilai
tempat penelitian. Peneliti mengurus izin p-value 0,000 (nilai p < 0,05).

33
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

Tabel 3. Perbandingan Selisih Penurunan Rata-Rata Nilai Kadar Bilirubin Serum Total pada
Kelompok Kontrol dan Intervensi
Variabel Kelompok N Mean Mean difference p-value
Kadar Kontrol 29 11,24 2,68 0,002
bilirubin Intervensi 29 9,17
Sumber data: hasil uji data penelitian 2020
Terjadi penurunan rata-rata nilai kadar untuk kelompok intervensi, dengan ini
bilirubin serum total antara post-test kedua intervensi sama-sama mampu
kelompok kontrol dan kelompok intervensi. menurunkan nilai kadar bilirubin serum total
Berdasarkan hasil uji independen t-test pada neonatus hyperbilirubinemia fisiologis.
didapatkan hasil p-value 0,002 dimana nilai Hasil uji statistik independent sampel
p < 0,05. test untuk melihat selisih rata-rata nilai
Data disajikan dalam tiga bentuk, yaitu bilirubin serum total dengan tingkat
Tabel, Grafik atau Gambar dan Narasi. kepercayaan 95% setelah diberikan
Namun yang perlu diingat bahwa untuk satu intervensi untuk kedua kelompok
jenis data hanya boleh disajikan dalam salah didapatkan nilai p-value sebesar 0,002 <
satu bentuk, tidak boleh data yang sama 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan, terdapat
disajikan dalam tabel dan juga dalam bentuk perbedaan selisih rata-rata hasil nilai kadar
grafik. Semua isi artikel harus ditulis dengan bilirubin serum total antara kelompok
jarak satu spasi, indentasi: 1 cm, font: Times kontrol dan kelompok intervensi, dengan
New Roman 12 regular. nilai rata-rata post-test kontrol sebesar 11,24
dan post-test intervensi sebesar 9,17 dengan
PEMBAHASAN
perbedaan rata-rata diantara kedua
Berdasarkan hasil perhitungan statistik kelompok tersebut sebesar 2,68. Hasil
didapatkan bahwa pada derajat kepercayaan penelitian menunjukan bahwa pemberian
95% terdapat perbedaan yang signifikan intervensi caring support NEOBIL lebih
antara nilai kadar bilirubin pre-test dan post- efektif terhadap penurunan nilai kadar
test diberikan intervensi terapi caring bilirubin serum total. Maka penerapan
support NEOBIL pada kelompok intervensi, intervensi caring support NEOBIL bersama
dengan nilai sig. 2 tailed sebesar 0,000 < dengan fototerapi secara statistic lebih baik
0,05 (p 0,000). Sedangkan pada kelompok dalam menurunkan nilai kadar bilirubin
kontrol yang mendapatkan terapi cahaya dan serum total hyperbilirubinemia fisiologis
perawatan standar rutin di ruangan, neonatus.
didapatkan p-value sama yaitu p 0,000
Pada penelitian field massage yang
artinya, pada kelompok kontrol juga terdapat
diberikan 2 kali dalam sehari (pagi dan sore)
perbedaan yang bermakna antara nilai kadar
terhadap perubahan bilirubin serum, nilai
bilirubin serum total sebelum dan sesudah
rata-rata bilirubin serum total setelah
pemberian terapi cahaya dan pemberian
pemberian intervensi pada kelompok
perawatan standar rutin hyperbilirubinemia.
intervensi mengalami penurunan yang
Adanya perbedaan yang signifikan signifikan (Novianti et al., 2018).
pada nilai rata-rata (mean) kadar bilirubin Manipulasi sentuhan terhadap penurunan
serum total sebelum dan sesudah pemberian kadar bilirubin serum berpengaruh dengan
intervensi antara kedua kelompok meningkatkan frekuensi buang air besar
merupakan hal yang sangat mungkin terjadi pada neonatus (Lei et al., 2018).
karena kedua kelompok tersebut sama-sama
Terapi massage yang dikombinasikan
diberikan intervensi atau perawatan baik itu
dengan terapi cahaya dapat mengurangi
perawatan standar untuk kelompok kontrol
kadar bilirubin serum dengan meningkatan
atau perawatan yang diberikan oleh peneliti

34
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

frekuensi buang air besar pada neonatus, hal perawatan untuk diaplikasikan secara
ini juga dapat memfasilitasi hubungan bersamaan.
emosional yang lebih baik antara ibu dan DAFTAR PUSTAKA
bayi (Aboel-Magd et al., 2017; Babaei &
Vakiliamini, 2018; Gürol & Polat, 2012; Lin Aboel-Magd, A., Masoed, S., Salma Zoheir,
et al., 2015). &, & Houchi, E. L. (2017). Effect of
massage on health status of neonates
Pengaruh positioning terhadap with hyperbilirubinemia. In
penuruanan kadar bilirubin yang diberikan International Journal of Research in
per 3 jam sekali pada kelompok intervensi Applied, Natural and Social Sciences
mengalami penurunan kadar bilirubin serum (IMPACT: IJRANSS) ISSN(P (Vol. 5).
lebih cepat dari pada kelompok kontrol.
Google Scholar
Kondisi ini disebabkan kadar bilirubin dapat
American Academy of Pediatrics
diisomerasi oleh sinar fototerapi secara
Subcommittee on Hyperbilirubinemia.
merata keseluruhan bagian tubuh neonatus
(2004). Management of
(Wikanthiningtyas & Mulyanti, 2016).
hyperbilirubinemia in the newborn
Luasnya area tubuh bayi yang terpapar
infant 35 or more weeks of gestation. In
cahaya membawa dampak pengobatan lebih
Pediatrics (Vol. 114, Issue 1, pp. 297–
baik dibandingkan banyaknya jumlah lampu
316). Pediatrics.
yang digunakan (American Academy of
https://doi.org/10.1542/peds.114.1.297
Pediatrics Subcommittee on
Andaruni, N. Q. R., & Alasiry, E. (2018).
Hyperbilirubinemia, 2004).
Pengaruh pijat bayi dan breastfeeding
KESIMPULAN DAN SARAN terhadap penurunan kadar bilirubin
Berdasarkan hasil analisa, perhitungan pada neonatus dengan
secara statistik dan didukung hasil penelitian hiperbilirubinemia. Jurnal Ilmiah
sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Bidan, 3(2), 45–51. Garuda
penurunan nilai kadar bilirubin serum total Ayuningtyas, I. F. (2019). Kebidanan
pada kelompok yang diberikan intervensi Komplementer. Pustaka Baru Press.
caring support NEOBIL lebih efektif Indonesia Onesearch
dibandingkan dengan kelompok yang Babaei, H., & Vakiliamini, M. (2018). Effect
diberikan perawatan standar rutin di ruangan of Massage Therapy on Transcutaneous
saja. Kondisi ini sangat mungkin terjadi Bilirubin Level in Healthy Term
karena perawatan pada kelompok intervensi Neonates: Randomized Controlled
menggabungkan tiga intervensi keperawatan Clinical Trial. Iranian Journal of
dalam satu kali pemberian perawatan, Neonatology, 9(4), 41–46.
bounding dengan cara stimulus touch, https://doi.org/10.22038/ijn.2018.2890
feeding management dan positioning yang 6.1386
diberikan secara rutin dan teratur. Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional, Badan Pusat
Hasil penelitian ini dapat memperkaya Statistik, Kementerian Kesehatan, &
khasanah keilmuan keperawatan khususnya USAID. (2018). Survei Demografi dan
dalam area keperawatan anak. Institusi Kesehatan Indonesia 2017. Google
pendidikan keperawatan dapat Scholar
mengembangkan praktik berbasis fakta dan
Gürol, A., & Polat, S. (2012). The effects of
intervensi keperawatan yang aman dan
baby massage on attachment between
sesuai dengan keperluan perawatan di
mother and their infants. Asian Nursing
lapangan. Dapat pula dikembangkan
Research, 6(1), 35–41.
berbagai intervensi keperawatan yang
https://doi.org/10.1016/j.anr.2012.02.0
dikombinasikan dengan berbagai terapi
06
medis lainya, menjadi satu penerapan
Kianmehr, M., Moslem, A., Moghadam,

35
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

K. ., Naghavi, M., Noghabi, S. ., & sebagai Terapi Adjuvan terhadap Kadar


Moghadam, M. . (2014). the effect of Bilirubin Serum Bayi
massage on serum bilirubin levels in Hiperbilirubinemia. Jurnal
term neonates with hyperbilirubinemia Keperawatan Padjadjaran, 5(3), 315–
undergoing phototerapy. Nautilus, 327.
128(1), 36–41. Google Scholar https://doi.org/10.24198/jkp.v5i3.654
Lei, M., Liu, T., Li, Y., Liu, Y., Meng, L., & Prasetyorini, H., & Sukesi, N. (2018).
Jin, C. (2018). Effects of massage on Pemberian pijat bayi dan sari daun
newborn infants with jaundice: A meta- katuk dalam meningkatkan bounding
analysis. International Journal of attachment. Jurnal Keperawatan,
Nursing Sciences, 5(1), 89–97. 10(3), 209–215.
https://doi.org/10.1016/j.ijnss.2018.01. https://doi.org/10.32583/keperawatan.
004 10.3.2018.209-215
Lin, C. H., Yang, H. C., Cheng, C. S., & Ullah, S., Rahman, K., & Hedayati, M.
Yen, C. E. (2015). Effects of infant (2016). Hyperbilirubinemia in
massage on jaundiced neonates neonates: Types, causes, clinical
undergoing phototherapy. Italian examinations, preventive measures and
Journal of Pediatrics, 41(94). treatments: A narrative review article.
https://doi.org/10.1186/s13052-015- Iranian Journal of Public Health,
0202-y 45(5), 558–568. Google Scholar
Muchowski, K. . (2014). Evaluation and Wikanthiningtyas, N. W., & Mulyanti, S.
treatment of neonatal (2016). Pengaruh Alih Baring Selama
hyperbilirubinemia. American Family Fototerapi Terhadap Perubahan Kadar
Physician, 89(11), 873–878. Google Bilirubin Pada Ikterus Neonatorum di
Scholar Ruang HCU Neonatus RSUD Dr.
Ningsih, E. A. (2017). Perubahan posisi Moewardi. (JKG) Jurnal Keperawatan
pada neonatus dengan masalah Global, 1(1), 51–54.
hiperbilirubinemia dengan tindakan https://doi.org/10.37341/jkg.v1i1.17
foto terapi di ruang melati rsud prof. Wong, D. L., Hockenberry-Eaton, M.,
dr. margono seokarjo purwokerto Wilson, D., Winkelstein, M. L., &
[STIKes Muhammadiyah Gombong]. Schwartz, P. (2009). Buku Ajar
Google Scholar Keperawatan Pediatrik Wong 2 (6th
Novianti, N., Mediani, H. S., & Nurhidayah, ed.). EGC. Indonesia Onesearch
I. (2018). Pengaruh Field Massage
INFORMASI TAMBAHAN
Lisensi
Hakcipta © Heriyanti, An’nisaa dkk. Artikel akses terbuka ini dapat disebarkan seluas-luasnya sesuai
aturan Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License dengan catatan tetap
menyebutkan penulis dan penerbit sebagaimana mestinya.
Catatan Penerbit
Poltekkes Kemenkes Kendari menyatakan tetap netral sehubungan dengan klaim dari perspektif atau
buah pikiran yang diterbitkan dan dari afiliasi institusional manapun.
Pendanaan
Penulis tidak menerima pendanaan yang sifatnya spesifik untuk kajian ini.
Konflik Kepentingan
Penulis tidak memiliki konflik kepentingan.

36
https://myjurnal.poltekkes-kdi.ac.id/index.php/HIJP p-ISSN: 2083-0840|e-ISSN: 2622-5905
Volume 12, Nomor 1, Juni 2020

Kontribusi Penulis
Conceptualization : An’nisaa Heriyanti, Restuning Widiasih, Murtiningsih
Data curation : An’nisaa Heriyanti
Formal analysis : An’nisaa Heriyanti
Funding acquisition : An’nisaa Heriyanti
Investigation : An’nisaa Heriyanti
Methodology : An’nisaa Heriyanti
Project administration : An’nisaa Heriyanti
Resources : An’nisaa Heriyanti
Supervision : An’nisaa Heriyanti, Restuning Widiasih, Murtiningsih
Validation : An’nisaa Heriyanti
Visualization : An’nisaa Heriyanti
Writing – original draft : An’nisaa Heriyanti, Restuning Widiasih, Murtiningsih
Writing – review & editing : An’nisaa Heriyanti, Restuning Widiasih, Murtiningsih
Artikel DOI
https://doi.org/10.36990/hijp.vi.154

37

Anda mungkin juga menyukai