Anda di halaman 1dari 34

Asuhan Keperawatan pada Ny.

M dengan gangguan
pemenuhan Kebutuhan Nutrisi di Kelurahan Tiakur
Maluku Barat Daya

Oleh :
MILKA SARINA RANGKORATAT
NIM : 191110883

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN GANESHA HUSADA


KEDIRI
PROGRAM STUDI NERS

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Konsep nutrisi yaitu untuk mempelajari kebutuhan akan makanan yang
diperlukan untuk mempertahankan kesehatan yang baik. Pada hakikatnya,semua
komponen dalam makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan
dapat dipetahankan dengan makanan yang ditentukan secara kimiawi. Pada
perseptif keperawatan, status nutrisi sangat berhubungan dengan sistem
gastrointestinal,sering menemukan berbagai masalah keperawatan yang
berhubungan dengan nutrisi, seperti masalah keperawatan resiko
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko
ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh atau pola perubahan pola
intake nutrisi yang dikembangkan untuk mengatasi atau menurunkan masalah
salah satunya gastritis (Muttaqin dan Sari,2011).
Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat
akut, kronik difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak
enak pada epigastrium, mual dan muntah (Suratun & Lusianah, 2010). Pembagian
gastritis ada dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Gastritis akut merupakan
inflamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada mukosa lambung dan
biasanya disebabkan oleh bahan kimia, infeksi bakteri. Komplikasi yang dapat
timbul adalah hematemesis atau melena. Sedangkan gastritis kronis merupakan
kondisi dimana peradangan lambung berlangsung lebih dari berminggu-minggu,
komplikasi yang dapat timbul adalah pendarahan saluran cerna bagian atas,
ulkus, perforasi dan anemia karena gangguan absorpsi vitamin B12 atau anemia
pernisiosa (Suratun & Lusianah, 2010).
Faktor yang menyebabkan gastritis yaitu alkohol,virus,bakteri,
jamur,stres,radiasi,alergi dan dari bahan makanan dan minuman. Biasanya
gastritis diawali oleh frekuensi konsumsi makan dan minum yang tidak teratur
sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat dan
menyebabkan kekurangan nutrisi. Depdiknas mendefinisikan pola makan sebagai
suatu usaha atau cara seseorang untuk makan demi memenuhi kubutuhan sehari-
harinya. Sedangkan menurut WHO pola makan yaitu suatu cara atau usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk makan guna memenuhi kebutuhan biologis dan
fisiologis tubuh terutama kebutuhan nutrisi tubuh.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya sekedar untuk menghilangkan
rasa lapar, melainkan banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari nutrisi
diantaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh, mengganti
sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh. Masalah kurang gizi masih
tersebar luas di negara-negara berkembang, termasuk di indonesia. Pemenuhan
nutrisi yang optimal sukar diberikan bagi setiap orang karena tergantung secara
individual dari gaya hidup, pekerjaan, dan kebutuhannya. Hingga saat ini
indonesia masih dihantui kasus gizi buruk dan hampir tidak mengalami kemajuan.
Negara indonesia adalah negara dengan kekurangan gizi nomor 5 di dunia.
Peringkat kelima karena jumlah penduduk indonesia juga di urutan empat terbesar
dunia terutama pada lansia.
Satu dari sekian masalah yang terjadi pada lanjut usia yaitu nutrisi, tingginya
prevalensi nutrisi pada lansia serta banyaknyadampak yang di timbulkan membuat
penilaian status nutrisi menjadi penting untuk dilakukan sebagai langkah
awaluntuk mempertahankan atau memperbaikistatus nutrisi lansia/untuk
memperbaiki kondisi pencernaan.
Pada hasil pengkajian yang dilakukan pada tanggal 09 maret 2022,klien
mengatakan mual dan muntah pada saat sebelum makan dan setelah makan jika
terlambat, selera makan menurun.
Berdasarkan hasil tersebut saya mengangkat judul Askep yaitu Asuhan
keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi.
B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Penulisan Asuhan Keperawatan ini bertujuan untuk memberikan asuhan


keperawatan kepada Ny. M dengan prioritasmasalah kebutuhan dasar Nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh di Kelurahan Tiakur

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penulisan Asuhan Keperawatan ini adalah:


a. Melakukan pengkajian pada Ny.M dengan masalah kebutuhan dasarnutrisi.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa masalah kebutuhan
dasar nutrisi.
c. Melakukan perencanaan pada Ny.M dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi.
d. Melaksanakan implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan pada
Ny.M dengan masalahkebutuhan dasar nutrisi.
e. Mengevaluasi tindakan keperawatan yang telah dilakukan.

3. Manfaat

Adapun manfaat dari Asuhan Keperawatan ini adalah:


a. Untuk menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi dalam
pelayanan keperawatan terkhususnya pada Ny.M pada pasien gastritis
dengan masalah keperawatan kebutuhan dasar nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh.
b. Dapat memberikan informasi tentang pengaruh nutrisi,pemberian berbagai
nutrisi terhadap status gizi dengan masalah kebutuhan nutrisi.
c. Klien dapat mengatasi dan mengurangi nutrisi yang harus dikonsumsi atau
tidak.
d. Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien
terkhususnya kebutuhan nutrisi.
BAB II

PENGELOLAAN KASUS

A. Konsep Dasar Kebutuhan Nutrisi


1. Defenisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh
tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas
tubuh (Aziz,2006).
Sedangkan menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), nutrisi merupakan zat-
zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan
atau bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
2. Elemen-Elemen Nutrisi atau Zat Gizi
Tubuh membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh. Zat
gizi berfungsi sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, untuk pergerakan,
serta kerja fisik. Sebagian zat gizi berperan dalam pembentukan dan perbaikan
jaringan tubuh serta berperan sebagai pelindung dan pengatur (Tarwoto dan
Wartonah, 2010).
Elemen nutrisi terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan
air.
1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumberenergi utama tubuh. Karbohidrat akan
terurai dalam bentuk glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh dan
kelebihan glukosa akan disimpan di hati dan jaringan otot dalam bentuk
glikogen Tarwoto dan Wartonah). Sumber energi tubuh hampir 80 %
energi dihasilkan dari karbohidrat.
Karbohidrat mempunyai fungsi antara lain:
a. Sumber energi yang murah.
b. Sumber energi utama bagi otak dan saraf.
c. Cadangan untuk tenaga tubuh.
d. Pengaturan metabolisme lemak.
e. Efisiensi penggunaan protein.
f. Memberikan rasa kenyang.

2. Protein
Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam penyusunan
senyawa-senyawa penting seperti enzim, horman, dan antibodi.
Protein mempunyai fungsi antara lain:
a. Dalam bentuk albumin berperan dalam keseimbangan cairan yaitu
dengan meningkatkan tekanan osmotik koloid serta keseimbangan
asam basa.
b. Pertumbuhan dan pemeriharaan jaringan tubuh.
c. Pengaturan dan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon.
d. Sumber energi disamping karbohidrat dan lemak.
e. Dalam bentuk kromosom, protein berperan sebagai tempat menyimpan
dan meneruskan sifat-sifat keturunan.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang menghasilkan jumlah kalori lebih
besar daripada karbohidrat dan protein.
Adapun funsi dari lemak antara lain :
a. Sebagai sumber energi, memberikan kalori dimana dalam 1 gram
lemak pada peristiwa oksidasi akan menghasilkan kalori sebanyak 9
kkal.
b. Melarutkan vitamin sehinga dapat diserap oleh usus.
c. Untuk aktivitas enzim seperti fosfolipid.
d. Penyusun hormon seperti biosintesis hormon steroid.
4. Vitamin
Vitamin merupakan komponen organik yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil dan tidak dapatdiproduksi dalam tubuh. Vitamin sangat
berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator.
Adapun sumber dan fungsi vitamin antara lain:
a. Vitamin B1
Fungsinya adalah mencegah terjadinya penyakit beri-beri, neuroparati
perifer, gangguan konduksi sistem saraf. Terdapat pada biji-bijian dan
tumbuhan.
b. Vitamin B2
Fungsinya adalah memperbaiki kulit, mata, serta mencegah terjadinya
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir yang mendapatkan fototerapi.
Terdapat pada ragi, hati, ginjal, susu, keju, kacang almond, dan
yoghurt.
c. Vitamin B3
Fungsinya adalah menetralisasi zat racun, berperan dalam sintesis
lemak, memperbaiki kulit dan saraf. Terdapat pada jenis makanan
hewani dan nabati seperti sereal, beras dan kacang-kacangan.
d. Vitamin B5
Fungsinya sebagai katalisator reaksi kimia dalam pembentukan
koenzim A yang berperan dalam pembentukan ATP. Terdapat pada
jenis makanan tumbuhan dan hewani.
e. Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan dermatitis, bibir pecah-
pecah, sariawan,anemia,dan kejang. Terdapat pada hati, ikan, daging,
telur, pisang, sayuran.
f. Vitamin B12
Membantu pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan sel
saraf, dan membantu metabolisme protein. Terdapat pada daging, ikan,
kepiting, telur, susu, dan tempe.
g. Vitamin C
Fungsinya membantu pembentukan tulang, otot, dan kulit, membantu
penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu
penyerapan zat besi, serta melindungi tubuh dari radikal bebas.
Terdapat pada buah dan sayuran.
h. Asam folat
Fungsinya dalam membantu dalam metabolisme, pematangan sel darah
merah, mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan. Terdapat pada
hati, daging, sayuran hijau, kacang-kacangan.
i. Vitamin D
Fungsinya adalah meningkatkan penyerapan kalsium, posfor, untuk
kegiatan tulang, dan gigi, pengaturan produksi hormon, pengaturan
kadar kalsium darah.
j. Vitamin A
Fungsinya adalah membangun sel-sel kulit, melindungi sel-sel retina
dari kerusakan. Terdapat pada ikan, telur, daging, hati, susu, wortel,
labu dan bayam.
k. Vitamin E
Fungsinya sebagai antioksidan dengan cara memutuskan berbagai
reaksi rantai radikal bebas. Terdapat pada minyak ikan, alpukat,
kacang-kacangan, daging, susu, telur, sayuran.
l. Vitamin K
Fungsinya adalah membantudalam proses pembekuan darah dan jika
terjadi kekurangan dapat menyebabkan penyakit perdarahan.
Terdapat pada sayuran dan hewan.
5. Mineral
Mineral merupakan ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia.
Adapun fungsinya antara lain:
a. Penentuan konsentrasi osmotik cairan tubuh
b. Mampertahankan transmembran potensial, pembentukan transmitter,
pembentukan hormon, pembekuan darah, transfor gas, dan sistem
penyangga.
c. Sebagai kofaktor esensial berbagai reaksi enzimatik.
6. Air
Air merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam
kehidupan sel-sel tubuh. Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus
besar (kolon) dan terjadi melalui proses difusi.
3. Keseimbangan Energi
Energi yang masuk total pengeluaran energi (kebutuhan energi) sehingga
keseimbangan energi sama dengan energi yang masuk dikurangi
pengeluaranenergi (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
1. Intake energi
Intake energi merupakan energi yang dihasilkan selama oksidasi makanan.
2. Output energi
Pengeluaran energi merupakan energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mendukung jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Output energi ada 2
bagian yaitu:
a. Output energi saat istirahat
Energi dibutuhkan untuk proses-proses tubuh seperti aktivitas enzim,
pergerakan jantung,pernafasan, dan lain-lain.
b. Output energi saat aktivitas
Energi yang dikeluarkan saat aktivitas tergantung dari jenis dari aktivitas
yang dilakukan misalnya untuk aktivitas duduk 40 kal/jam, berdiri 60
kkal/jam. Kebutuhan energi sesesorang ditentukan oleh Basal
Metabolisme Rate (BMR) dan aktivitas.
4. Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi menurut (Tarwoto dan Wartonah,2010)
ditentukan melalui adanya indeks massa tubuh (body mass index –BMI)
dan berat tubuh ideal (ideal body weight-IBW).
1. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari berat badan dengan seseorang dengan tinggi
badan, yaitu BB (kg) dibagi TB (m).
2. Ideal Body Weight
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang
sehat. Berat badan ideal adalah (TB dalam centimeter -100) +10%.
Nilai Gizi Nutrisi
Tabel Nilai Gizi Nutrisi
Energi 1942 kkal
Protein 75 g
Lemak 79 g
Karbohidrat 241 g
Kalsium 817 mg
Besi 28,5 mg
Vitamin A 15369 RE
Tiamin 0,8 mg
Vitamin C 205 mg
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi status nutrisi
Faktor – faktor yang mempengaruhi status nutrisi antara lain :
a. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan yang bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap jenis makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat juga mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurang variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh
zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.

e. Ekonomi

Ekonomi dapat mempengaruhi status gizi karena penyediaan makanan


bergizi membutuhkan perdanaan yang tidak sedikit.
BAB III

KASUS DAN PEMBAHASAN

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M

Jenis kelamin : Perempuan

Umur : 60 tahun

Status Perkawinan : Janda

Agama : Kristen

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat : Tiakur

Golongan Darah :A

Tanggal pengkajian : 09 Maret 2022

Tanggal Operasi : Ny. M tidak pernah dioperasi

II. KELUHAN UTAMA

Ny. M mengatakan jika makan akan mual dan jika dipaksakan akan muntah.

Keluhan lainnya:

Nafsu makan berkurang, penurunan BB, dan sulit untuk tidur, ada hipertensi.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG

Provocative/palliative

a) Apa penyebabnya

Ny. M mengatakan sering terlambat makan dan jika diisi perut terasa penuh.

b) Hal-hal yang memperbaiki keadaan

Ny. M mengatakan minum air hangat dan minum obat.

Quantity/quality

a. Bagaimana dirasakan

Ny. M mengatakan perut terasa penuh, jika diisi dengan makanan akan
terasa mual.

b. Bagaimana dilihat

Bagaimana abdomen Ny. M terlihat buncit.

Region

a. Dimana lokasinya

Di bagian abdomen.

b. Apakah menyebar

Klien mengatakan tidak menyebar.

Severity

Akibat penyakitnya klien tampak lemas.

Time

Klien mengatakan waktunya tidak menentu.


IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami


Klien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah hipertensi.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mengatakan pernah dirawat di RS.
C. Pernah dirawat atau dioperasi
Klien mengatakan dirawat di RS.
D. Lama dirawat
Klien mengatakan dirawat selama 1 minggu.

E. Alergi

Klien mengatakan tidak ada alergi.


F.Imunisasi
Klien mengatakan tidak mendapat imunisasi

V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

A. Orang tua

Klien mengatakan orang tuanya menderita penyakit hipertensi.

B. Saudara kandung

Klien mengatakan saudaranya menderita hipertensi.

C. Penyakit keturunan yang ada


Klien mengatakan penyakit keturunan yang ada di keluarganya
adalah hipertensi.

D. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


E. Anggota keluarga yang meninggal

Suami sudah meninggal dan 1 orang anak nya.

F. Penyebab meninggal

Kecelakaan, dan anaknya meninggal pada saat bayi.

G. Genogram

Ny. M

Ket :

= Laki-laki

= Perempuan

= Laki-laki meninggal

VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya


Klien mengatakan ada kemauan dan percaya akan sembuh.
Konsep Diri
Gambaran diri :
Klien mengatakan selalu menjaga dan melindungi bagian tubuh nya.
Ideal diri :
Klien memiliki kepercayaan untuk sembuh.

Harga diri :
Klien merasa diperhatikan oleh keluarganya
Peran diri :
Klien berperan sebagai ibu dan nenek dari cucunya.
Identitas :
Klien dibantu oleh keluarganya selama sakit.

A. Keadaan emosi :
Stabil

B. Hubungan Sosial
Orang yang berarti :
Orang yang berarti adalah anak dan cucunya.
Hubungan dengan keluarga :
Hubungan dengan keluarga baik.
Hubungan dengan orang lain :
Hubungan klien dengan orang lain baik.
Hambatan dalam hubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan dalam berhubungan dengan orang lain.

C. Spiritual
Nilai dan keyakinan :
Klien mengatakan menganut agama islam.
Kegiatan ibadah :
Klien mengatakan melakukan ibadah jika sanggup untuk melakukannya.
VII. Status mental
Tingkat kesadaran : Kompos mentis
Penampilan : Rapi
Pembicaraan : Lambat
Alam perasaan : Lesu
Afek : Datar
Interaksi selama wawancara : Kontak mata berkurang
Memori : Gangguan daya ingat jangka panjang.

VIII. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan Umum
Klien sadar, dapar berjalan, dapat melakukan aktivitas.
B. Tanda-tanda vital
Suhu tubuh : 36’3
Tekanan darah : 160/90 mmhg
Nadi : 70x/i
Pernafasan : 23x/i
Skala nyeri :3
TB : 150 cm
BB biasa : 58 kg
BB sekarang setelah sakit : 53 kg

C. Pemeriksaan head toe-toe


Kepala dan rambut
Bentuk : Oval dan Simetris
Ubun-ubun : Normal
Kulit kepala : Bersih
Rambut
Penyebaran dan keadaan rambut: Merata, putih, sedikit

Bau : Tidak berbau

Warna kulit : Putih


Wajah
Warna kulit : Sawo matang
Stuktur wajah : Sudah berkerut, oval, simetris.
Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : Mata lengkap dan simetris
Palpebra : Merah muda, lembab

Konjuctiva dan sklera : Konjuctiva merah muda dan skela putih


Pupil : Isokor
Cornea dan iris : Bening
Visus : Ketajaman mata sudah menurun
Tekanan bola mata : Baik
Hidung
Tulang hidung : Simetris
Lubang hidung : Normal, bersih
Cuping hidung : Tidak ada cuping hidung
Telinga
Bentuk telinga : Daun telinga, normal dan simetris
Ukuran telinga : Simetris kanan dan kiri
Lubang telinga : Lubang telingapaten dan bersih
Ketajaman pendengaran : Sudah mulaiberkurang
Mulut dan faring
Keadaan bibir : Tampak lembabdan normal
Keadaan gusi dan gigi : Bersih
Keadaan lidah : Lidah kurang bersih
Orofaring : Pita suara baik
Leher
Posisi trachea : Normal
Thyroid : Tidak ada pembesaran
Suara : Normal
Kelenjar limfe : Tidak adapembesaran
Vena jugularis : Tidak ada kelainan
Denyut nadi karotis : Teraba dan teratur
Pemeriksaan integumen
Kebersihan : Terlihat kering
Kehangatan : Teraba hangat
Warna : Sawo matang
Turgor : Kembali < 2 detik
Kelembapan : Baik
Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan.
Pemeriksaan thoraks/dada
Inspeksi thoraks : Normal, simetris
Pernafasan (fekuensi/irama) : 23 x/ menit
Tanda kesulitan bernafas : Normal
Pemeriksaan paru
Palpasi getaran suara : Gerak dada normal
Perkusi : Suara resonan
Auskultasi : Tidak ada suara tambahan
Pemeriksaan jantung
Inspeksi : Tidak ada sianosis
Palpasi : Tidak ada benjolan
Perkusi : Kuat dan teratur
Auskultasi : Bunyi jantung normal

X. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI

1. Pola makan dan minum Frekuensi

makan/hari : 2 x 1 hari Nafsu/selera makan

: Berkurang/tidakada Alergi

: Tidak ada

Mual dan muntah : Ada

Waktu pemberian makan : Jam 10.00 dan jam16.00 wit

Jumlah dan jenis makan : 3-4 sendok

Waktu pemberian minum: Pada saat makan nasi harus di dorong dengan air
minum.

Masalah makan dan minum: Tidak ada


II. Perawatan diri/personal hygiene

Kebersihan tubuh : Bersih

Kebersihan gigi dan mulut : Bersih dan tidak berbau

Kebersihan kuku kaki dan tangan : Bersih

III. Pola eliminasi

1. BAB
Pola BAB : Terkadang hanya sedikit, 1 x sehari
Karakter feses : Baik
Riwayat perdarahan : Tidak ada
BAB terakhir : Pagi
Diare : Tidak ada

2. BAK

Pola BAK : > 6 x sehari Karakter urin


Bening Nyeri/terbakar/kesulitan BAK : Tidak ada kesulitan BAK Riwayat
penyakit ginjal : Tidak ada
Penggunaan diuretik : Tidak ada
2. Analisa Data

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


1. Ds: AsamLambung Ketidakseimbangan
Ny. M mengatakan jika meningkat nutrisi kurang dari
makan akan mual dan kebutuhan tubuh
jika dipaksakan muntah, Inflamasi mukosa
selera makan menurun. lambung

Do: Mual dan muntah


Menolak untuk makan,
BB =53 kg (sebelum
sakit 58 kg). Selera makan menurun
Makan hanya 3-5
sendok.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

2. Ds : Iritasi mukosa lambung Nyeri


Ny. M mengatakan
sering sulit untuk tidur Meningkatnya sekresi
pada malam hari karena mukosa
perut terasa nyeri.
Mukosa inflamasi
Do :
Skala nyeri : 3 Erosi pada mukosa
TD : 160/90 mmhg lambung
HR : 70 x/ menit
Nyeri
3. Rumusan Masalah

1. Ketidakseimbangan nutrisi

2. Nyeri

4. Diagnosa Keperawatan (prioritas)

1.Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh


berhubungan dengan asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi
kebutuhan metabolik ditandai dengan klien tidak selera makan, Berat badan
klien menurun.

2. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan klien


sulit untuk tidur.
5. Intervensi

NO
Intervensi keperawatan
DX

. 1 Tujuan:
Pemenuhan nutrisi dapat teratasi dan berat badan dapat
Meningkat.
Kriteria hasil :
- Pemasukan nutrisi yang adekuat
- Mempertahankan berat badan dalam batas normal
- Mentoleransi diet yang di anjurkan
- Memperlihatkan pola makan yang teratur

Rencana tindakan Rasional


1. Mendiskusikan makanan yang disukai 1. Meningkatkan nafsu
pasien makan
2. Mendiskusikan dengan klien untuk 2. Untuk membatasi
menghindari makanan yang masukan nutrisi
mengandung gas 3. Menenangkan
3. Menganjurkan istirahat sebelum peristaltik dan energi
makan untuk makan
4. Menganjurkan makan sedikit tapi 4. Menghindari
sering terjadinya mual
NO
Intervensi keperawatan
DX
2. Tujuan :
Klien mengatakan nyeri sudah hilang/teratasi
Kriteria Hasil :
• Klien dapat rileks
• Klien dapat tidur
• Skala nyeri 0-2
Rencana tindakan Rasional
1. Mengkaji dan mencatat skala 1. Untuk menentukan
nyeri. intervensi.
2. Menjelaskan agar klien 2. Makanan yang
mengindari makanan yang merangsang dapat
merangsang lambung seperti mengiritasi mukosa
makanan pedas, makanan asam lambung.
dan gas.
3. Mendiskusikan posisi tidur 3. Untuk menurunkan
yang nyaman bagi klien. nyeri.
4. Menganjurkan klien untuk 4. Tehnik relaksasi
melakukan tehnik relaksasi dapat mengalihkan
seperti nafas dalam atau perhatian klien
menonton tv. sehingga dapat
menurunkan nyeri.
6. Implementasi Keperawatan dan Evaluasi

Hari/ Tanggal Implementasi keperawatan Evaluasi (SOAP)

Kamis/ 09 - Mengajarkan pola makan S : Klien mengatakan


maret 2022 hidup sehat seperti makan Nafsu makan
DX: 1 tepat waktu. menurun, mual dan
Pukul : 17.00 muntah sebelum dan
- Mendiskusikan bersama klien sesudah makan.
kemungkinanpenyebab
hilangnya nafsu makan
. O : Porsi makanan tidak
- Menganjurkan klien untuk habis, berat badan
makan dalam jumlah sedikit 53 kg,
tapi sering RR: 23 x/ menit
. HR : 78 x/ menit
- Mengajarkan pasien pada
kondisi menurunnya nafsu A:Masalah belum teratasi
makan,batasi asupan cairan Pasien masih tidak
saat makan. selera makan

P: Intervensi dilanjutkan
Kaji kemampuan
pasien untuk
memenuhi kebutuhan
nutrisi.
DX: 2 - Mengukur skala nyeri (0-10) S : Klien mengatakan
Pukul: 17.00 masih merasakan
- Mengajarkan tehnik relaksasi nyeri dan sulit untuk
seperti tarik nafas dalam atau tidur.
menonton tv.
O : Skala nyeri 3
- Mendiskusikan posisi yang
TD : 170/100 mmhg
nyaman bagi kien HR : 75 x/ menit
RR : 20 x/ menit
- Membatasi makanan yang
dapatmenimbulkan
Ketidaknyamanan A : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan
masih merasakan nyeri

P : Intervensi dilanjutkan
Hari/ Tanggal Implementasi Evaluasi

Jumad/10 09.00 wib S : Klien mengatakan


Maret 2022 - Mendiskusikan makanan masih belum dapat
DX:1
yang di sukai klien menghabiskan
makanannya dan masih
09.10 wib merasa mual muntah
- Menganjurkan makan sedikit
tapi sering. O : BB masih 53 kg dan
terlihat lemas
09.15 wib
- Menganjurkan minum air A : Masalah belum teratasi
hangat pada saat makan Klien mengatakan sesudah
makan masih merasakan
09.25 wib mual dan porsi makan
- Menganjurkan pola makan masih berkurang.
hidup sehat
P : Intervensi dilanjutkan
DX:2 09.40 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

09.50 wib O : Skala nyeri 3


- Menganjurkan tehnik tarik TD :160/90 mmhg
nafas dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
10.00 wib
- Mendiskusikan posisi yang A: Masalah teratasi
nyaman bagi kien sebagian
Klien mengatakan nyeri
10.10 wib masih munculpada
- Membatasi makanan yang malam hari tetapi pola
dapatmenimbulkan tidur sudah mulai
ketidaknyamanan membaik

P : Intervensi dilanjutkan
Hari /tanggal Implementasi Evaluasi

09.30 wib S : Klien mengatakan


Sabtu / 11
Maret 2022 - Menganjurkan pola makan nafsu makan masih
hidup sehat berkurang dan merasa
DX : 1 mual
09.40 wib
- Menganjurkan makan sedikit O : Porsi makan
tapi sering tidakhabis
BB : 53 kg belum
09.50 wib meningkat
- Menganjurkan minum air hangat TD : 160/90 mmhg
sebelum makan
A : Masalah belum
10.00 wib teratasi
- Menganjurkan klien untuk tidak Klien mengatakan
memakan yang dapat porsimakan masih
menimbulkan mual muntah sedikit

P: Intervensi dilanjutkan
DX : 2 10.15 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

10.25 wib O :Skala nyeri 2


- Menganjurkan tehnik tarik nafas TD :160/90 mmhg
dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
10.35 wib
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi
nyaman bagi kien sebagian
Klien mengatakan
10.45 wib nyerisudah berkurang
- Membatasi makanan yang
dapatmenimbulkanketidaknyam P: Intervensi dilanjutkan
anan
Hari/tanggal Implementasi Evaluasi

Minggu/ 09.50 wib S : Klien mengatakan


12 maret 2022 - Menganjurkan pola makan nafsu makan sudah
hidup sehat mulai meningkat.
DX : 1
10.00 wib O : Porsi makan habis
- Menganjurkan makan sedikit BB : 53 kg belum
tapi sering meningkat
TD : 140/80 mmhg
10.10 wib
- Menganjurkan minum air A : Masalah teratasi
hangat sebelum makan sebagian
Porsi makan sudah
10.20 wib Habistetapi harus di
- Menganjurkan klien untuk dorong dengan air
tidak memakan yang dapat putih
menimbulkan mual muntah
- P :Intervensi dilanjutkan
10.30 wib
- Menganjurkan mengkonsumsi
buah
DX : 2 10.50 wib S : Klien mengatakan
- Mengevaluasi derajat nyeri nyeri sudah berkurang

11.00 wib O :Skala nyeri 1


- Menganjurkan tehnik tarik TD :140/80 mmhg
nafas dalam HR : 73 x/menit
RR : 22 x/menit
11.10 wib
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi
nyaman bagi kien Klien sudah tidur
Dengan nyaman
11. 20 wib
- Membatasi makanan yang P: Intervensi dipertahan
dapat menimbulkan kan

ketidaknyamanan
DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin & Sari, (2011).Gangguan Gastrointestinal.Jakarta:Salemba Medika.

Nanda, (2011).Buku Saku Diagnosis Kepeawatan.Jakarta:EGC.

Potter &Perry, (2005).Buku Ajar Fundamental Keperawatan.Jakarta:EGC.

Suratun & Lusianah, (2010).Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem

Gastrointestinal.Jakarta:TIM.

Tarwoto & Wartonah, (2010).Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai