EVAPORASI
Universitas Surabaya 1
Unit Operasi III - Evaporasi
Universitas Surabaya 2
Unit Operasi III - Evaporasi
Universitas Surabaya 3
Unit Operasi III - Evaporasi
Universitas Surabaya 4
Unit Operasi III - Evaporasi
Universitas Surabaya 5
Unit Operasi III - Evaporasi
TUGAS :
Baca cara kerja bermacam-macam evaporator tersebut
Pelajari barometric condenser
Pelajari mengenai Steam Jet Ejector
Universitas Surabaya 6
Unit Operasi III - Evaporasi
V, HV
F,hF,xF
Umpan T1
Ts
Steam,S
S
Kondensat, C
L, hL, xL
Umpan masuk evaporator dengan lajua alir massa F mempunyai kandungan padatan
dengan fraksi massa xF dan suhu tF serta entalpi hF. Larutan keluar mempunyai laju
alir massa L dengan fraksi massa xL dan suhu T1 serta entalpi hL. Sedangkan uap
yang dihasilkan keluardari bagian atas dengan laju alir massa V dan suhu T 1 serta
entalpi HV. Sebagai pemanas digunakan steam pada tekanan Ps, suhu Ts dan laju alir
Universitas Surabaya 7
Unit Operasi III - Evaporasi
massa S serta kualitas n%. Entalpi steam dinyatakan dalam H s dan entalpi kondensat
dalam hs.
NERACA MASSA.
F+S=L+V+C
Karena S = C, maka :
F=L+V (1)
NERACA ENTHALPI.
F.hF + S Hs = L.hL + V.HV + C.hs
S = C, maka :
F.hF + S(Hs – hs) = L.hL + V.HV
F.hF + S.λs = L.hL + V.HV (2)
Dengan harga :
hF = cpF (tF – T1)
hL = cpL (tL – T1)
λs = Panas laten steam pada tekanan steam
Hv = entalpi uap yang bisa saturated dan bisa juga superheated tergantung
dari ada atau tidaknya kenaikan titik didih larutan.
STEAM ECONOMY.
V
E=
S
Harga steam economy semakin besar maka kemampuan steam untuk menghasilkan
uap semakin bagus.
Universitas Surabaya 8
Unit Operasi III - Evaporasi
LATIHAN SOAL
Soal 1 :
Sebuah evaporator digunakan untuk memekatkan 10.000 kg/jam larutan garam 1%
menjadi 1,5%. Umpan dimasukkan kedalam evaporator pada suhu 311K. Ruang uap
evaporator bekerja pada tekanan 101,3 kPa dan steam jenuh bertekanan 143,3 kPa
dipakai sebagai pemanas. Diketahui koefisien perpindahan panas overall sebesar
1704 W/(m2.K) dan karena larutan sangat encer maka Cp umpan = Cp larutan
dianggap sama dengan Cp air = 4,14 kJ/(kg.K). Karena larutan cukup encer, maka
dianggap tidak ada kenaikan titik didih. Tentukan :
a. Laju produk (L)
b. Laju uap yang dihasilkan (V)
c. Luas perpindahan panas
d. Steam ekonomi
Soal 2 :
Sebuah single effect evaporator digunakan untuk memekatkan 7 kg/detik larutan dari
10% padatan menjadi 50% padatan. Steam yang disediakan pada 205 kN/m 2 dan
penguapan terjadi pada 13,5 kN/m2. Jika koefisien perpindahan panas overall sebesar
3 kW/(m2.K), hitung luas permukaan perpindahan panas yang diperlukan dan steam
yang dibutuhkan bila umpan masuk evaporator pada 294K. Diketahui Cp larutan
10% = 3,76 kJ/(kg.K) dan Cp larutan 50% = 3,14 kJ/(kg.K).
Suatu larutan yang cukup pekat akan mempunyai titik didih yang berbeda
dari pelarutnya, oleh karenanya akan terjadi kenaikan titik didih dari larutan tersebut.
Kenaikan titik didih (KTD) terjadi bila titik larutan lebih besar dari titik didih
pelarutnya. Salah satu untuk mencari harga kenaikan titik didih untuk larutan pekat
dapat diperoleh dengan kaidah “Duhring” yang menyatakan bahwa titik didih suatu
larutan tertentu merupakan fungsi linier dari titik didih air murni pada tekanan yang
sama, misalnya untuk larutan NaOH 25% pada tekanan tertentu dan titik didih air
Universitas Surabaya 9
Unit Operasi III - Evaporasi
181oF, maka dari gambar 8.4.2 Geankoplis 4th ed halaman 538 dapat diperoleh titik
didih NaOH sebesar 200oF. Sehingga kenaikan titik didh NaOH 25 % adalah 20oF.
Jika panas larutan dari larutan encer yang akan dipekatkan cukup besar, maka
dalam perhitungan neraca panas tidak boleh diabaikan. Untuk itu entalpi dari
berbagai konsentrasi dan suhu yang ada pada literature, untuk sistem NaOH – Air
dapat dilihat pada gambar 8.4.3 Geankoplis 4th edition halaman 540.
Universitas Surabaya 10
Unit Operasi III - Evaporasi
Universitas Surabaya 11
Unit Operasi III - Evaporasi
LATIHAN SOAL.
Soal 3 :
Sebuah evaporator dipergunakan utuk memekatkan 4536 kg/jam larutan NaOH 20%
menjadi larutan NaOH 30%. Umpan masuk pada suhu 60oC dan tekanan steam
pemanas sebesar 172,4 kPa jenuh sedangkan tekanan ruang uap sebesar 11,7 kPa.
Bila koefisien perpindahan panas overall = 1560 W/(m2.K), tentukan :
a. Laju produk dan laju uap
b. Laju steam pemanas
c. Steam ekonomi
d. Luas perpindahan panasnya.
Soal 4:
Sebuah single effect evaporator digunakan untuk memekatkan 20.000 lb/jam larutan
NaOH 20% menjadi 50%. Tekanan steam sebesar 20 psig dan tekanan absolute uap
cairan sebesar 100 mmHg. Koefisien perpindahan panas overall sebesar 250
Btu/(jam.ft2) dan tF = 100oF. Hitung berapa :
a. Laju steam yang dibutuhkan
Universitas Surabaya 12
Unit Operasi III - Evaporasi
Soal 5:
Sebuah single effect evaporator beroperasi pada 13 kN/m2 dipakai untuk
memekatkan 1,25 kg/detik larutan NaoH 10 % menjadi 41%. Diasumsikan bahwa
koefisien perpindahan panas overall = 1,25 kW/(m2.K) dan steam pemanas yang
dipakai pada suhu 390 K.
Diketahui :
KTD = 30 K
Suhu umpan = 291 K
Cp,F = 4 kJ/(kg.K)
Cp,L = 3,26 kJ/(kg.K)
Spesifik gravity cairan mendidih = 1,39
Tentukan berapakah luas perpindahan panasnya.
Pada single effect evaporator, uap yang dihasilkan (V) tidak dipergunakan
lagi dan hal ini dianggap sebagai suatu pemborosan. Guna menghindari pemborosan
tersebut, maka timbul gagasan untuk mempergunakan uap yang dihasilkan dari
sebuah evaporator sebagai steam pemanas di evaporator berikutnya. Sistem semacam
ini disebut dengan multiple effect evaporator.
Pada sistem ini, effect I dipanasi dengan steam pemanas (S) yang berasal dari
boiler kemudian uap yang dihasilkan dari effect pertama akan dipakai sebagai
pemanas di effect kedua, demikian seterusnya hingga effect terakhir. Agar tujuan
dari penggunaan multiple effect ini tercapai, maka titik didih dalam effect I harus
lebih tinggi dari effect II danseterusnya, demikian pula dengan tekanan ruang
uapnya.
Setiap dalam multiple effect evaporator, nomer ruang uap pada setiap
effectnya sesuai dengan urutan steam masuk. Ada 3 jenis multiple effect evaporator,
yaitu :
Universitas Surabaya 13
Unit Operasi III - Evaporasi
1) FORWARD FEED.
Larutan encer masuk pada effect I, setelah agak pekat diumpankan pada
effect II dan seterusnya hingga larutan yang dihasilkan adalah larutan yang
keluar dari effect terakhir.
Titik didih T1 > T2 > T3 dan seterusnya, demikian pula tekanan ruang uap
masing-masing effect.
Pada sistem umpan maju, steam ekonomi akan cukup besar yaitu makin
banyak effect akan semakin besar pula steam ekonominya.
Digunakan untuk umpan yang cukup panas dan produk akhir adalah bahan
yang tidak tahan panas tinggi.
2) BACKWARD FEED.
Universitas Surabaya 14
Unit Operasi III - Evaporasi
3) PARALEL FEED.
A. BEDA SUHU.
Asumsi yang dipergunakan dalam perhitungan multiple effect evaporator adalah :
1. Jumlah panas yang diperlukan dianggap sama untuk setiap effect, q1=q2=q3
2. Luas permukaan perpindahan panas untuk setiap effect dianggap sama,
A1=A2=A3
Universitas Surabaya 15
Unit Operasi III - Evaporasi
Universitas Surabaya 16
Unit Operasi III - Evaporasi
1. Dari konsentrasi dan tekanan operasi di effect terakhir, dapat ditentukan titik
didihnya.
2. Hitung jumlah total pelarut yang diuapakan (V) dari neraca bahan.
3. Sebagai trial I, tentukan bahwa uap yang dihasilkan pada setiap effect adalah
sama sebesar V1 = V2 = V3 = V/3. Kemudian hitung laju larutan yang keluar yang
keluar pada masing-masing effect.
4. Estimasikan harga ∆T masing-masing effect dan hitung harga KTD nya.
5. Cari entalpi yang dibutuhkan pada masing-masing effect.
6. Dari neraca panas dan neraca massa, hitung berapa uap dan larutan yang keluar
dari masing-masing effect. Jika terdapat perbedaan antara hasil perhitungan uap
yang keluar dengan yang diasumsikan pada tahap 3, maka ulangi perhitungan
tahap 3 dengan trial kedua dengan harga V yang baru dan ulangi langkah 4, 5 dan
6.
7. Hitung harga panas yang dipindahkan, q dan kemudian hitung harga luas
perpindahan panas pada masing-masing effect. Bila A1 ≠ A2 ≠ A3, maka hitung
A 1+ A 2 + A 3
harga A rata-rata : Am =
3
Kemudian hitung :
' T1 A1 ' T2 A2 ' T 3 A3
∆ T 1= , ∆ T 2= dan ∆ T 3=
Am Am Am
Harga Σ∆T’ = Σ∆T, jika tidak sama proporsionalkan semua harga ∆T’
Universitas Surabaya 17
Unit Operasi III - Evaporasi
8. Hitung kembali harga KTD yang baru dan ulangi perhitungan tahap 5 dan
selanjutnya hingga harga-harga yang diinginkann cukup memadai.
LATIHAN SOAL 1 :
Suatu evaporator effect tiga digunakan untuk memekatka larutan 10% menjadi 50%
berat dengan sistem umpan maju. Feed masuk pada suhu 60oF dan steam jenh masuk
pada tekanan 29,8 psia, sedangkan ruang uap effect terakhir pada 2 psia. Harga
koefisien perpindahan panas overall effect I, II dan III masing-masing adalah 550,
350 dan 200 Btu/(jam.ft2.oF) dan dianggap tidak ada kenaikan titik didih, sedangan
kapasitas panas larutan dianggap sama = 3,46 Btu/(lb.oF). Luas perpindahan panas
masing-masing effect dianggap sama yaitu 1000 ft2, maka:
a. Hitung berapa lb/jam laju Feed dan berapa harga steam ekonominya ?
b. Bila Evaporator tersebut mempunyai sistem umpan mundur, bagaimanakah harga
steam ekonominya bila dibandingkan dengan sistem umpan maju ? Jelaskan
alasan saudara ! Apakah effect terakhir harus divakumkan ? Jelaskan !
LATIHAN SOAL 2 :
(Example 8.5.1 Geankoplis ed 4 halaman 544)
Sebuah triple effect evaporator umpan maju akan digunakan untuk memekatkan
larutan gula dengan konsentrasi 10% menjadi 50%. Kenaikan Titik Didih (KTD)
dapat dinyatakan sebagai :
KTD (oC) = 1,78 x + 6,22 x2
Dimana x adalah fraksi berat gula dalam larutan. Sebagai pemanas dipakai saturated
steam pada 205,5 kPa (121,1oC), tekanan ruang uap effect ketiga = 13,4 kPa. Umpan
masuk dengan laju 22.680 kg/jam pada suhu 26,7 oC. Kapasitas panas larutan
dinyatakan seagai :
Cp [kJ/(kg.K] = 4,19 – 2,35 x
Panas pelarutan yang terjadi diabaikan, harga koefisien perpindahan panas overall
diketahui : U1 = 3125 W/(m2.K), U2 = 1987 W/(m2.K) dan U3 = 1136 W/(m2.K). jika
setiap effect mempunyai luas permukaan yang sama, hitung :
a. Luas perpindahan panasnya
b. Laju steam yang dibutuhkan
c. Steam Ekonominya.
Universitas Surabaya 18
Unit Operasi III - Evaporasi
LATIHAN SOAL 3 :
Soal 3 :
Sebuah double effect evaporator umpan mundur dipakai untuk memekatkan 4538
kg/jam larutan gula yang mempunyai konsentrasi 10% berat menjadi 50% berat.
Larutan masuk pada effect kedua dengan suhu 37,2 oF dan steam yang tersedia pada
suhu 116oC. Tekanan ruang effect II pada 13,65 kPa absolut. Bila luas perpindahan
panas kedua effect sama sebesar 77 m2 dan koefisien perpindahan panas overall U1 =
2270 W/(m2.K) dan U2 = 1705 W/(m2.K) , hitung :
a. Berapa Steam yang dibutuhkan dan berapa steam ekonominya.
b. Bila dipakai evaporator umpan maju dengan kebutuhan steam yang sama
dengan soal a (umpan mundur), hitung berapa luas perpindahan panas yang
dibutuhkan.
Diketahui :
KTD (oC) = 1,78 x + 6,22 x2
Cp larutan (kJ/(kg.K) = 4,19 – 2,35 x
x = konsentrasi larutan
V1 V2
Feed
Steam
L2
L1
Universitas Surabaya 19