Anda di halaman 1dari 29

Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Distilasi Multikomponen
A. Penentuan harga K i
1. Hukum Roult
sat
Pi
Ki = dimana Ki = f (T,P) …. (1)
P
Berlakunya : - gas merupakan gas ideal
- liquid merupakan larutan ideal
- tekanan rendah, campuran liquid merupakan campuran
komponen 1 homolog

2. Tekanan rendah (gas ideal, liquid bukan larutan ideal)


sat
Pi
Ki = x γi …. (2)
P
Dimana : Ki = f (P,T,xi)
γi = koefisien aktifitas

3. Tekanan sedang (gas bukan gas ideal, liquid merupakan campuran ideal)

Pi sat .
Ki = …. (3)
P.i
Dimana : i = koefisien fugasitas
Ki = f (T,P)

4. Tekanan sedang (gas bukan gas ideal, liquid bukan merupakan campuran ideal)

Pi sat .i
Ki = …. (4)
P.i

B. Penentuan kondisi fasa suatu aliran:


Perkiraan awal untuk menentukan kondisi fasa suatu campuran adalah sbb:

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 68


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

- Bila semua Ki lebih besar dari satu, berarti campuran berupa uap
superheated
- Bila semua Ki lebih kecil dari satu, berarti campuran berupa liquid
subcooled

Bila tidak semua Ki > 1 atau < 1


- Bila Σ Zi. Ki < 1 maka campuran berupa liquid subcooled
- Bila Σ Zi. Ki = 1 maka campuran berupa liquid jenuh (kondisi bubble point)

Zi
- Bila Σ < 1 maka campuran berupa uap superheated
Ki

Zi
- Bila Σ = 1 maka campuran berupa uap jenuh (kondisi dew point)
Ki

Zi
- Bila Σ Zi.Ki > 1 atau Σ > 1 maka aliran berupa campuran uap dan liquida
Ki

C. Penentuan Bubble Point & Dew Point:


1. Bubble Point
 Suhu bubble pada P tertentu
1. Trial T
2. Tentukan Ki = Ki (T,P)
3. Check apakah Σ zi. Ki = 1
Bila Σ zi. Ki - 1 ≤ toleransi (T = suhu bubble)
> toleransi, kembali ke langkah 1
 Tekanan bubble pada T tertentu
1. Trial P
2. Tentukan Ki = Ki (T,P)
3. Apabila Σ zi. Ki - 1 ≤ toleransi (P = tekanan bubble)
> toleransi, kembali ke langkah 1

2. Dew Point

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 69


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

 Suhu embun pada tekanan (P) tertentu


1. Trial T
2. Tentukan Ki

zi
3. Apabila Σ - 1 < toleransi (T = suhu embun)
Ki
> toleransi, maka kembali ke langkah 1
 Tekanan embun pada suhu (T) tertentu
1. Trial P
2. Tentukan Ki

zi
3. Apabila Σ - 1 < toleransi (P = tekanan embun)
Ki
> toleransi, maka kembali ke langkah 1

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 70


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

D. Distilasi Flash
Distilasi Flash adalah distilasi satu stage/ tingkat
Beberapa alat yang berhubungan dengan flash distilasi, yaitu:
a. Partial kondenser
b. Partial reboiler
c. Adiabatik flash
Partial kondenser & partial reboiler beroperasi pada kondisi isothermal flash.

uap

uap
didinginkan

liquid

(a)

uap

liquid
heater

liquid

(b)

Gambar 1 (a) Partial Kondenser; (b) Partial Reboiler (Vaporizer)

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 71


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Uap; V, yi, Tv, Pv

F
ZFi
TF
PF heater

Liquid; L, xi, TL, PL

Gambar 2 Partial Reboiler dengan komposisi komponen

Variabel : aliran feed = F, T F, PF, ZFi, i = 1,2, …,C–1 (C+2) var


aliran uap = V, Tv, Pv, yi i = 1, 2, …,C–1 (C+2) var
aliran liquid = L, TL, PL, xi, i = 1,2, …,C–1 (C+2) var
aliran panas = Q 1 var
jadi Nv = 3.(C+2)+1 = 3C + 7 …. (13)

Batasan-batasan:
a. Inherent Tv = T L ….. (14)
Pv = P L ….. (15)
b. Neraca massa : F=V+L ….. (16)
F. ZFi = V. yi + L. xi ……. (17)
c. Hubungan kesetimbangan : yi = Ki. xi ….. (18)
d. Neraca Panas : F. HF + Q = V. Hv + L. HL ….. (19)
Nc = 2C+3
ND = 3C+7 - (2C + 3)
ND = C + 4

Beberapa kemungkinan persoalan :


1. Diketahui : aliran umpan : (C + 2) variable ; Pv, Tv

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 72


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Ditanyakan : V, yi, L, xi, TL, PL, Q


2. Diketahui : aliran umpan : (C + 2) variable ; P v, V
Ditanyakan : Tv, yi, L, xi, TL, PL, Q
3. Diketahui : aliran umpan : (C + 2) variable ; T v, V
Ditanyakan : Pv, yi, L, xi, TL, PL, Q
4. Diketahui : aliran umpan ; (C + 2 ) variable ; Q = 0, P v
Ditanyakan : Tv, V, yi, L, xi, TL, PL

Point 1,2,3 diatas merupakan kategori persoalan flash isothermal, sedangkan point
4 merupakan persoalan flash adiabatic.

Strategi penyelesaian persoalan tipe isothermal flash


Substitusi pers. (18) ke pers. (17):
F. ZFi = V. Ki. xi + L. xi
Ki = koefisien kesetimbangan uap cair
F . ZFi
xi = …. (20)
V .Ki + L
substitusi pers (16) : L = F - V ke pers (20)
F . ZFi
xi = …. (21)
V .Ki + ( F - V )

Zfi
xi = misal V/F = φ ….. (22)
V.Ki V
1
F F

Zfi
xi = ….. (23)
.Ki  (1  )

.…. (24)
Zfi
xi =
1   (Ki  1)

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 73


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Dari pers. (24) dan pers. (18)

Ki Zfi ….. (25)


yi =
1   (Ki  1)

C C
sedangkan : x
i 1
i = 1 dan y
i 1
i = 1 .…. (26)

C C

x
i 1
i - y
i 1
i = 0 ….. (27)

atau

C Zfi C Ki Zfi
 -  = 0 .… (28)
i 1
1   (Ki  1) i 1
1   (Ki  1)

C Zfi . (1  Ki)
 = 0 ….. (29)
i 1
1  . (Ki  1)
dari pers. (29) maka φ dapat dicari.
ϕ = V/F
F = V + L atau
L = F - V = F - φ.F
L = F.(1 - φ) …. (30)
xi dan yi dapat dicari dari pers. (24) dan (25).
Q dapat dicari dari pers. (19)

Contoh soal:
100 kg mol/jam umpan yang terdiri dari :
10 % mol propane
20 % mol n-butana
30 % mol n-pentana
40 % mol n-hexana

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 74


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

diuapkan sebagian di dalam partial vaporizer yang beroperasi pada tekanan 100
psi & suhu 200 F.
a. Tentukan laju uap & laju liquid yang meninggalkan vaporizer
b. Tentukan komposisi uap & liquid yang meninggalkan vaporizer

Penyelesaian

C zFi . (1 - Ki)
 = 0 ..… (9)
i 1
1  . (Ki - 1)
diketahui harga –harga Ki dari pembacaan grafik pada P = 100 psia dan T = 200
°F adalah sbb :
propane = K1 = 4,2
n – butana = K2 = 1,75
n – pentana = K3 = 0,74
n – hexane = K4 = 0,34
φ dapat dicari dari pers. 9 dengan cara Newton Raphton sbb :

0,1 . (1 - 4,2) 0, 2 . (1 - 1,75) 0,3 . (1 - 0,74) 0, 4 . (1 - 0.34)


0 = + + +
1  .(4,2 - 1 ) 1  .(1,75 - 1 ) 1  .(0,74 - 1 ) 1  .(0.34 - 1 )

(k)
f ( )
φ(k + 1) = φ(k) - …. (10)
(k)
f ' ( )
sehingga dari perhitungan diperoleh φ = 0,1219
a. V = φ . F …. (11)
V = 0,1219 . 100 = 12,19 kgmol/jam
L = F. (1 – φ)
= 100. (1 – 0,1219)
= 87,81 kgmol/jam

zFi
b. xi = …. (12)
1   (Ki  1)
yi = Ki . xi
Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 75
Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Tabel 1. Hasil perhitungan

Komponen (x) (y)


Propane 0.0719 0.3021
n – butana 0.1833 0.3207
n – pentana 0.3098 0.2293
n – hexane 0.4350 0.1479

Jumlah 1.0000 1.0000

E. Distilasi Multistage Multikomponen


E.1. Pemilihan Komponen Kunci
Dalam sebuah kolom distilasi dengan feed tunggal yang menghasilkan
destilat dan residu, campuran multikomponen dipisahkan pada suatu batasan (split
pemisahan), dimana diharapkan satu bagian akan masuk ke dalam distilat, bagian
lainnya akan masuk ke dalam residu. Dua komponen kunci yang merupakan batas
“split” ini disebut komponen-komponen kunci.
Komponen kunci yang lebih mudah menguap disebut “light key” dan yang lebih
sulit menguap disebut “heavy key”.
Komponen yang sangat mudah menguap akan mempunyai konsentrasi
yang sangat tinggi dalam produk atas, sebaliknya komponen yang sangat sulit
menguap akan mempunyai konsentrasi yang sangat tinggi dalam produk bawah,
dan komponen yang volatilitasnya sedang akan terdistribusi hampir merata dalam
distilate dan residu.

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 76


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Algoritma distilasi multikomponen dengan metode Empiris diusulkan sbb :

start

Spesifikasi pemisahan 2 komponen kunci

Estimasikan pemisahan komponen yang bukan kunci

Bubble/dew
Tentukan tekanan kolom dan jenis kondenser
point calculation

Flash umpan pada tekanan kolom Prosedur perhit. flash adiabatik

Hitung cacah stage minimum Fenske equation

Hitung pemisahan komponen


Fenske equation
yang bukan komponen kunci

Hitung reflux ratio min Underwood equation

Hitung cacah stage teoritis yang dibutuhkan


Gilliland Correlation
pada reflux ratio > reflux ratio min

Hitung lokasi umpan Kirkbride equation

Hitung beban kondenser dan beban reboiler Persamaan neraca energi

EXIT

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 77


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Contoh kasus:
Isobutane recycle
nC4 : 25 lbmol/jam

umpan n-butane product


Proses Distilasi i – C4 : 12 lbmol/jam
C6 : 0
Komponen lbmol/jam
C3 30,7 Alkylate product
i-C4 380 n-C4 : 6 lbmol/jam
n-C4 473
i-C5 36
n-C5 15
C6 23
C7 39,1
C8 272,2
C9 31
Total : 1300

Gambar 4 Kolom distilasi Deisobutanizer / Debutanizer

Dari bagan yang terlihat pada gambar 4, dilakukan spesifikasi pemisahan


komponen kunci dan estimasi awal distribusi komponen yang bukan komponen
kunci jika kolom bekerja sebagai kolom distilasi deisobutanizer atau debutanizer
seperti pada tabel berikut:

Tabel 2 Perhitungan jumlah komponen yang ada di distilat & bottom

Deisobutanizer Debutanizer Debutanizer


Feed (lbmol/jam)
Distilat Bottom Distilat Bottom Distilat Bottom
C3 30.7 (30.7) (0) (30,7) (0) (30,7) (0)
i-C4 380 **368 12* (380) (0) (380) (0)
n-C4 473 25* **448 **467 6* **467 6*
i-C5 36 (0) (36) 13* **23 (13) (23)
n-C5 15 (0) (15) (1) (14) (1) (14)
C6 23 (0) (23) (0) (23) 0,01* **22,99
C7 39.1 (0) (39,1) (0) (39,1) (0) (39,1)
C8 272.2 (0) (272,2) (0) (272,2) (0) (272,2)
C9 31 (0) (31,0) (0) (31) (0) (31)
1300 423.7 876.3 891.7 408.3 891.71 408.29
Keterangan:
* ditentukan nilainya ( ) nilainya merupakan estimasi awal
** nilainya diperoleh dari neraca massa
Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 78
Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

E.2. Tekanan operasi kolom dan jenis kondensor


Pertimbangan dalam menentukan kondisi operasi kolom dan suhu kondensor
selain suhu kritis/dekomposisi bahan, juga karena pertimbangan ekonomi.
1. Bila 0 < tekanan operasi < 415 psia pada suhu min 120 °F (49 °C) digunakan
air sebagai media pendingin dalam kondenser
2. Ketika cacah tray telah diketahui disarankan pressure drop untuk :
- kolom dengan tekanan atmosferik dan superatmosferik 0,1 psi/tray
- kolom vakum : 0,05 psi/tray
- pressure drop dalam condenser : 5 psia – 2 psia
suhu bottom seharusnya tidak melebihi suhu dimana komponen-komponennya
mulai terdekomposisi atau mendekati suhu kritis campurannya.

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 79


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Contoh soal:
Tentukan tekanan operasi kolom dan jenis kondenser untuk kolom debutanizer
berikut :

Distilat (lbmol/jam)
i-C4 (12)
n-C4 442
i-C5 13
n-C5 (1)

Umpan (lbmol/jam)

C4 12
C4 (LK) 448
C5 (HK) 36
C5 15
C6 23
C7 39,1 Bottom (lbmol/jam)
C8 272,2 n-C4 6
C9 31 i-C5 23
n-C5 (14)
C6 (23)
C7 (39,1
C8 (272,2)
C9 (31)
Gambar 5 Sistem Distilasi dengan komposisi masing-masing komponen
Perhitungan bubble point pressure pada 120 °F untuk distilat dengan komposisi
yang tercantum pada gambar, diperoleh tekanan 79 psia sebagai tekanan dalam
reflux drum.
Pressure drop dalam total kondenser diambil 5 psia sehingga tekanan pada bagian
atas kolom adalah: 79 + 5 = 84 psia
Jika pressure drop dalam kolom 5 psi maka tekanan pada bottom: 84 + 5 = 89
psia.
Bachelor (seorang peneliti) menentukan tekanan kolom pada kasus ini: 80 psia
dan suhu distilat 123 °F. Perhitungan bubble point pada bottom pada 80 psia
sebesar 340 °F, dimana suhu ini cukup rendah dibandingkan suhu dekomposisi
komponen dalam bottom.

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 80


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Tekanan kolom dan tipe kondensor dapat ditentukan dengan mengikuti prosedur
sbb:

Komposisi distilat dan


bottom diket/ diestimasi

PB < 215 psia TB < suhu


Hitung bubble point Gunakan total kondenser dekomposisi/kritis

pressure pada 120 °F (PB)

PD < 365 psia


Gunakan partial
Hitung dew point pressure kondenser
Estimasi Hitung suhu
pada suhu 120 °F (PD) tekanan bubble bottom
bottom PBB pada PBB (TB)

TB > suhu
Pilih refrigerant sehingga partial dekomposisi
kondenser beroperasi pada 415 psia
-
Turunkan
tekanan PB

Gambar 6. Algoritma untuk Penentuan Tekanan Kolom dan Tipe Kondensor

Biaya operasi: dioptimasi berdasarkan biaya pendingin dan operasi pada tekanan
tinggi.

Perhitungan N-minimum dengan pers. Fenske

di bj
log {( ) . ( )}
dj bi
Nmin = …. (31)
log m
dengan :
di = mol komponen i dalam destilat
bi = mol komponen i dalam bottom
i = light key (LK) komponen
j = heavy key (HK) komponen
αm = relative volatility rata-rata … (32)

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 81


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

= ( ij) D . ( ij)B

Ki
αij = …. (33)
Kj
Distribusi komponen-komponen bukan kunci bisa diperoleh sbb :

di bj
Nmin . log αm = log {( )( )} ….. (34)
dj bi
di bj
log αm Nmin = log {( )( )} …. (35)
dj bi
di bj
( )( ) = αm Nmin …. (36)
dj bi
bj di
bi = ( ) ( N min ) …. (37)
dj m

Fi = di + bi
F

bj Fi  bi
bi = ( )( N min ) …. (38)
dj m
bj 1 bj Fi
bi [1 + ( ) N min ] = ( ) ( N min ) …. (39)
dj m d j m

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 82


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

bj Fi bj 1
bi = ( ) ( ) [1 + ( ) ] … (40)
N min N min
dj m dj m
atau :
Fi
bi = …. (41)
dj Nmin
m 1
bj
Nmin = jumlah stage minimum
Fi = komposisi feed i
bi = suatu komponen bukan kunci di produk bottom
j = heavy key komponen
αm = relative volatility rata-rata

Reflux Ratio Minimum


Bila reflux ratio makin besar maka jumlah stage yang dibutuhkan akan semakin
kecil. Dan sebaliknya bila reflux ratio diperkecil maka jumlah stage yang
dibutuhkan akan semakin besar.
Sedangkan bila reflux-nya berharga minimum maka jumlah stage yang
dibutuhkan akan sangat banyak tak terhingga jumlahnya. Pada kondisi R = R min
ini driving force untuk terjadinya perpindahan massa nol.

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 83


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Contoh soal 1:
Soal no. 12 – 4 Henley Seader

C3,D 2 kmol/jam

Feed (90 °F) kmol/jam

C1 160
C2 370
C3 240
n-C4 25
n-C5 5

C2,B 2 kmol/jam

Tabel 3. Relative volatility masing-masing komponen

Komponen αaverage

C1 8.22
C2 2.42
C3 1.00
n-C4 0.378
n-C5 0.150

a. Hitung cacah stage minimal dan cacah stage teoritis jika digunakan 2,5 x
cacah stage minimal
b. Hitung distribusi komponen bukan kunci pada kondisi total reflux

Solusi:
Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 84
Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Distribusi komponen kunci dari neraca massa :


Light key (LK) : C2
Heavy key (HK) : C3
Distilat : C2,D = 370 – 2 = 368 kmol/jam
Bottom : C3,B = 240 – 2 = 238 kmol/jam
αm,C2 = 2,42

di bj
log [( ) ( )]
dj bi
Nmin =
log m
368 238
log [( )( )]
2 2
Nmin = = 11,308
log 2,42
Cacah stage kesetimbangan : 2,5 x 11,308 = 28,27
fC1
bC1 =
dC3 Nmin
1 ( ) ( C1)m
bC3
160
=
2 11,308
1 ( ) (8,22)
238
bC1 = 8,596 . 10-7 kmol/jam
dC1 = fC1 - bC1 = 160 - 8,596 . 10-7 = 160 kmol/jam

25
bn-C4 = = 24,9999965 = 25 kmol/jam
2 11,308
1 ( ) (0.378 )
238
dn-C4 = 0
bn-C5 = 5
dn-C5 = 0
sehingga :
distilat (kmol/jam) bottom (kmol/jam)

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 85


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

C1 = 160 C2 = 2
C2 = 368 C3 = 238
C3 = 2 n-C4 = 25
n-C5 = 5

Contoh soal 2:
Suatu aliran yang terdiri dari 25 % C3H8, 45 % n-C4H10 dan 30 % n-C5H12 yang
berupa liquida jenuh pada 100 psia akan dipisahkan secara fraksinasi.
Dikehendaki 97,5 % n-C4H10 yang ada dalam umpan keluar sebagai produk atas
sedang 91,5 % C5H12 yang ada dalam umpan keluar sebagai produk bawah.
Ditetapkan harga reflux ratio sebesar 1,4 kali reflux ratio minimumnya. Tentukan
a. jumlah stage teoritis yang dibutuhkan
b. lokasi stage umpan
Jawaban :

dC4H10 = 0,975 x 45 = 43,875 mol


dC5H12 = 2,55 mol

Umpan berupa liquid


jenuh, pada P = 100 psia

fC3H8 = 25
fC4H10 = 45
fC5H12 = 30

bC5H12 = 0,915 x 30 = 27,45 mol


bC4H10 = 1,125 mol

 Trial suhu atas : 110 °F

KC 4 H 1 0 0.66
=
KC 5 H 1 2 0.23
 Trial suhu bawah : 220 °F

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 86


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

KC 4 H 1 0 2 .1
=
KC 5 H 1 2 0 .9

2.1 0.66
αm = ( ) ( )
0.9 0.23

43.875 27.45
log [ ( ) ( )]
2.55 1.125
Nmin =
2.1 0.66
log ( ) ( )
0.9 0.23
Nmin = 6,353
 Check suhu atas dan bawah
Menghitung distribusi komponen bukan kunci

fi
bi =
2,55
1 ( ) m 6.353
27,45
αij
Komponen (αij)m bi xbi di xdi
110 °F 220 °F

2 4 .8
C3H8
0.23 0 .9

0.66 2 .1
C4H10
0.23 0 .9
C5H12 1 1

 Check suhu atas (110 °F)

xdi 0.35 0.614 0.036


 = + +
 ij 2 0.66 1
0.23 0.23

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 87


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

= 0.29
mendekati
KC5H12 pada 110 °F, 100 psia = 0.23

 Check suhu bawah (220 °F)

4 ,8 2 ,1
 ij . xbi = 4,8 . 10-5 . + 3,93 . 10-2 . + 0,96065 . 1
0,9 0,9
= 1,052606

1 1 mendekati
= = 1,11
KC 5 H 12 pada 220  F 0,9
jadi : suhu atas : 110 °F
suhu bawah : 220 °F
Nmin : 6,353
 Mencari suhu umpan
Umpan berupa liquid jenuh

 zi . Ki = 1
0,25 . KC3H8 + 0,45 . KC4H10 + 0,3 . KC5H12 = 1
Trial suhu 120 °F :
0,25 . 2,25 + 0,45 . 0,74 + 0,3 . 0,7 = 0,9765 ≈ 1
jadi suhu umpan = 120 °F

 Check distribusi komponen bukan kunci (C3H8)

2,25 0, 74 2,25
-1 -
xjd . D 0,7 43,875 0, 7 0,7 2,55
= . ( ) + .( )
zjf . F 0,74 45 0,74 30
-1 -1
0,7 0,7
= 34,95 > 1,01
C3H8 tidak terdistribusi (pemisahan kelas 2)
Jadi harga Φ hanya ada 1 (karena ada 2 komponen yang terdistribusi)

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 88


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

0, 7 0, 74
≤ Φ ≤
0, 7 0, 7
1 ≤ Φ ≤ 1,057
Reflux ratio minimum dihitung dengan persamaan Underwood

αj . zjf . F
 = F . (1 - q) … (42)
j - 
karena q = 1 maka :

2, 25 0, 74
. 25 . 45
0, 7 0, 7 1 . 30
+ + = 0
2, 25 0, 74 1- 
-  - 
0, 7 0, 7
Φ ditrial sekitar 1 - 1,057 diperoleh Φ = 1,022

αj . dj
 = D . (Rmin + 1) …. (43)
j - 
D = dC3H8 + dC4H10 + dC5H12 …. (44)
= fC3H8 + fC4H10 + fC5H12
= 25 + 43,875 + 2,55 = 71,425 mol

2, 25 0, 74
. 25 . 43,875
0, 7 0, 7 1 . 2,55
+ + = 71,425 mol
2, 25 0, 74 1 - 1, 022
- 1,022 - 1,022
0, 7 0, 7
Rmin = 16,37
 Menentukan jumlah plate teoritis

R - Rmin 1,4 . Rmin - Rmin


x = = …. (45)
R 1 1,4 Rmin  1

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 89


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

0,4 . Rmin
x = = 0,274
1,4 Rmin  1

N - Nmin 1  54,4 . 0,274 0,274 - 1


= 1 - exp [ ( ).( 0,5
)]
N 1 11  117,2 . 0,274 0,274
= 0,3262943393

0,3262943393  6,353
N =
1 - 0,3262943393
N = 9,914
Jadi jumlah stage teoritis = 9,914

Contoh soal 3:
Tentukan distribusi komponen-komponen kunci dan bukan kunci pada system
distilasi di bawah ini!

dC4H10 = 0,975 x 45 = 43,875 mol


dC5H12 = 2,55 mol

Umpan berupa liquid


jenuh, pada P = 100 psia

fC3H8 = 25
fC4H10 = 45
fC5H12 = 30

bC5H12 = 0,915 x 30 = 27,45 mol


bC4H10 = 1,125 mol

Penyelesaian:

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 90


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

di bj
log [ ( ) ( ) ]
dj bi
Nmin =
log m
 Trial suhu atas 123 °F
Pada 123 °F; P = 80 psia

KnC 4 1, 03
= (αij) atas = 2,08
KiC 5 0, 495

 Trial suhu bawah 340 °F


Pada 340 °F; P = 80 psia

KnC 4 5, 2
= (αij) bawah = 1,44
KiC 5 3, 6

αm = (2,08) (1,44) = 1,73

Basis : F = 100 mol

50,46 2,63
log [ ( )( )]
1,49 0,66
Nmin = = 8,94
log 1,73

Menentukan distribusi komponen-komponen bukan kunci

fi
bi =
dj Nm
1  ( ) ( ij) m
bj
LK = n-C4 ( i )
HK = i-C5 ( j )

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 91


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Tabel 5 Perhitungan relative volatility komponen


αij
Komponen Rata-rata
123 °F 340 °F
i-C4 2,81 1,60 2,12
n-C5 0,737 0,819 0,777
C6 0,303 0,5 0,389
C7 0,123 0,278 0,185
C8 0,0454 0,167 0,0870
C9 0,0198 0,108 0,0463

Tabel 6 Perhitungan komposisi komponen di bottom dan distilat


Komponen bi xbi di xdi
i-C4 0,003 0,00006 1,367 0,02558
n-C4 0,66 0,01417 50,46 0,94465
i-C5 2,63 0,05646 1,49 0,0279
n-C5 1,61 0,03456 0,1 0,00187
C6 2,619 0,05624 4 . 10-4 0
C7 4,46 0,09531 0 0
C8 31,06 0,66678 0 0
C9 3,54 0,07599 0 0
46,5826 1 53,4174 1

bi di
XBi = ; xDi =
B D
a. check suhu atas

xDi
 = 1 atau
Ki

xDi
 . Kj = Kj
Ki

xDi
 = Kj
ij
Suhu atas = dew point produk atas

xDi 0, 02558 0,94465 0, 0279 0, 00187


 = + + +
ij 2,81 2, 08 1 0, 737
= 0,493699

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 92


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Kj = 0,495 (mendekati dengan harga diatas)


b. Check suhu bawah
Suhu bawah = bubble point produk bottom

 Ki . xBi = 1

Ki 1
 . xBi =
Kj Kj

1
 αij . xBi =
Kj

 αij . xBi = 1,6 . 0,00006 + 1,44 . 0,01417 + 1 . 0,05646 + 0,819 .


0,03456 + 0,5 . 0,05624 + 0,278 . 0,09531 + 0,167 . 0,66678 +
0,108 . 0,07599 = 0,27956034
Kj = 3,6 (Ki-C5 pada 340 °F)

1
= 0,277778 (sudah mendekati)
Kj

c. Check distribusi komponen-komponen bukan kunci

D . xjD j  1 xLKD.D LK  j xHKD.D


= . + . …. (46)
F . zjF LK  1 zLKF.F LK  1 zHKF.F
suhu umpan : 180 °F ; Tekanan : 80 psia
Relative volatility komponen-komponen dihitung pada kondisi umpan.
Komponen αi, HK
i-C4 2,43
n-C4 1,93
i-C5 1,00
n-C5 0,765
C6 0,362
C7 0,164
C8 0,072
C9 0,0362

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 93


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Untuk n-C5
D . xjD 0, 765  1 50 , 46 1,93  0, 765 1, 49
= +
F . zjF 1,93  1 51,12 1,93  1 4 ,12
= 0,1936 < 0,99
> 0,01
jadi n-C5 terdistribusi.

D . xjD
Dengan cara yang sama dihitung untuk komponen-komponen bukan
F . zjF
kunci yang lain, ternyata didapat komponen-komponen bukan kunci yang lain
tidak terdistribusi. Jadi termasuk pemisahan kelas II.
Rmin dihitung dengan persamaan :

ir.F.zjF
 = F.(1 - q) …. (47)
ir  

ir.xiD.D
 = D (Rmin + 1) … (48)
ir  
dimana r = HK
Karena ada 3 komponen yang terdistribusi maka ada 2 harga Ф yang
memenuhi pers. (47) yaitu Ф1 dan Ф2 .
1 ≤ Ф1 ≤ 1,93
0,765 ≤ Ф2 ≤ 1
Umpan pada 180 °F, 80 psia merupakan campuran uap liquida.
q = fraksi liquid dari campuran uap-liquid.
q dihitung dari perhitungan isothermal flash.

Vi, yi
zi . (1  Ki)
 = 0 …. (49)
1   (Ki  1)
1
zi . (  αir)
 Kr
= 0 ….. (50)
1 1
  ( ir  )
L, xi Kr Kr
Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 94
Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

Dari trial & error didapat : φ = 0,1334

V
= 0,1334
F
q = 1 - φ = 1 - 0,1334 = 0,8666

persamaan Underwood I menjadi :

2,43 . 1,37 1,93 . 51,12 1 . 4,12 0,765 . 1,71 0,362 . 2,62


+ + + +
2,43  Φ 1,93  Φ 1 Φ 0,765  Φ 0,362  Φ

0,164 . 4,46 0,072 . 31,07 0,0362 . 3,54


+ + + = 100 (1 - 0,8666)
0,164  Φ 0,072  Φ 0,0362  Φ

dari hasil trial didapat :


Φ1 = 1,04504
Φ2 = 0,78014

Substitusi Φ1 dan Φ2 ke persamaan Underwood II

Φ = Φ1 = 1,04504

2,43 . 1,37 1,93 . 50,46 1 . 1,49


+ + +
2,43  1,04504 1,93  1,04504 1  1,04504

0,765 . dn - C5
= D (Rmin + 1) …. (51)
0,765  1,04504

Φ = Φ2 = 0,78014

2,43 . 1,37 1,93 . 50,46 1 . 1,49 0,765 . dn - C5


+ + + =
2,43  0,78014 1,93  0,78014 1  0, 78014 0,765  0, 78014
D (Rmin + 1) .… (52)

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 95


Modul Pembelajaran Operasi Teknik Kimia III

D = 1,37 + 50,46 + 1,49 + dnC5 ….. (53)


Pers. (51) - pers. (52) didapat sebuah perrsamaan dalam dnC5, didapat dnC5 =
0,29184.
D = 1,37 + 50,46 + 1,49 + 0,29184 = 53,3
Substitusi harga dnC5 dan D ke persamaan (51) atau (52) didapat persamaan
dalam Rmin. Diperoleh Rmin = 0,468096

Teknik Kimia – Universitas Surabaya III - 96

Anda mungkin juga menyukai