KOTA BEKASI
Disusun Oleh :
MARISAH ( 17.156.01.11.022)
4A KEPERAWATAN
Jl .Cut Mutia Raya No 88A Kel, Sepanjang Jaya Rawa Lumbu Bekasi
TA 2020/2021
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah Sistem Endokrin“ Asuhan keperawatan Pada Diabetes Militus”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan bagi para
pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Kata Pengantar.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................3
Latar Belakang.............................................................................................................................3
Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
C. imflementasi ..........................................................................................................................7
D. Patopisiologi...........................................................................................................................7
E. Phatway................................................................................................................................12
F. Klasifikasi ............................................................................................................................13
I. penatalaksanan ....................................................................................................................14
J. pencegahan ..........................................................................................................................15
BAB III..........................................................................................................................................17
BAB IV PENUTUP......................................................................................................................49
A. Kesimpulan..........................................................................................................................49
B. Saran.....................................................................................................................................49
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang berlangsung
kronik progresif, dengan manifestasi gangguan metabolisme glukosa dan lipid,
disertai oleh komplikasi kronik penyempitan pembuluh darah, akibat terjadinya
kemunduran fungsi sampai dengan kerusakan organ-organ tubuh (Darmono, 2007).
Bahaya Diabetes sangat besar dan dapat memungkinkan klien menjadi lemah ginjal,
buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak komplikasi serius dan menyebabkan
tingkat kematian yang tinggi. Klien DM menghadapi bahaya setiap harinya karena
kadar gula darah yang tidak terkontrol. Glukosa darah mengandung kadar yang
berubah-ubah sepanjang hari terutama pada saat makan dan beraktifitas (Pangestu,
2007).
Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu ancaman utama bagi
kesehatan umat manusia pada abad 21. WHO memperkirakan bahwa pada tahun
2025, jumlah klien DM akan membengkak menjadi 300 juta orang (Sudoyo,
2006). Sedangkan di Amerika Serikat setiap 60 detik seorang didiagnosa
menderita DM dan mencapai lebih dari 14 juta orang Amerika mengidap
penyakit DM (Friedman, 1998).
Secara umum, Diabetes Melitus dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
Diabetes Mellitus yang tergantung pada insulin (IDDM atau DM Tipe1).
Kebanyakan Diabetes tipe-1 adalah anak-anak dan remaja yang pada umumnya tidak
gemuk. Setelah penyakitnya diketahui mereka harus langsung memakai insulin.
Pankreas sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin
(Soegondo, 2004).
B. Rumusan Masalah
1. Apa defnisi dari Diabetes Militus
2. Apa saja penyebab dari Diabetes Militus
3. Apa saja klasifikasi dari Diabetes Militus
4. Apa saja tanda dan gejala pada Diabetes Militus
5. Apa saja pengobatan pada Diabetes Militus
6. Apa saja Pencegahan dari Diabetes Militus
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defnisi dari Diabetes Militus
2. Untuk mengetahui penyebab dari Diabetes Militus
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari Diabetes Militus
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala pada Diabetes Militus
5. Untuk mengetahui pengobatan pada Diabetes Militus
6. Untuk mengetahui Pencegahan dari Diabetes Militus
BAB II
TINJAUAN PUSATAKA
A. DEFINISI
Diabetes militus adalah sekelompok kelainan yang di tandai oleh peningkatan
kadar glukosa darah ( hiperglikemia ). Mungkin terdapat penurunan dalam
kemampuan tubuh untuk berespon terhadap insulin dan/atau penurunan atau tidak
terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas. Kondisi ini mengarah pada
hiperglikemia, yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi metabolik akut seperti
ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemik hiperosmolar non-ketosis ( HHNK ).
Hiperglikemia jangka panjang dapat menunjang terjadinya komplikasi mikrovaskular
kronis, ( penyakit ginjal dan mata ) serta komplikasi neuropati. Diabetes juga
berkaitan dengan suatu peningkatan kejadian penyakit makrovakular, termasuk infark
niokard, stroke, dan penyakit vaskular perifer.
Diabetes militus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang di tandai
dengan peningkatan kadar glukosa darah ( hiperglikemia ) akibat kerusakan pada
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Tiga komplikasi akut utama diabetes
terkait ketidakseimbangan kadar glukosa yang berlangsung dalam jangka waktu
pendek ialah hipoglikemia, ketoasidosis diabetik ( DKA ) dan sindrom non ketotik
hiperosmolor hiperglkemik. Hiperglikemia jangka panjang dapat berperan
menyebabkan kompikasi mikrovaskular kronik ( penyakit ginjal dan mata ) dan
komplikasi neuropatik. Diabetes juga dikaitkan dengan peningkatan insidensi
penyakit makrovaskular seperti penyakit arteri koroner ( infark miokard ) penyakit
serebrovaskuler ( stroke ), dan penyakit vaskuler perifer.
Diabetes militus ( DM ) adalah penyakit kronis progresif yang di tandai
dengan ketidakmampuan tubuh untuk melakukan metabolisme karbohidarat, lemak
dan protein, mengarah ke hiperglikemia ( kadar glukosa darah tinggi ). Diabetes
militus ( DM ) terkadang dirujuk sebagai “ gula tinggi “, baik oleh klien maupun
penyedia layanan kesehatan.
B. ETIOLOGI
Diabetes Melitus tipe I Diabetes Melitus tipe I ditandai oleh penghancuran sel-
sel beta pankreas. Kombinasi faktor genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan
(misalnya, infeksi virus) diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta.
a. Faktor-faktor genetik
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri, tetapi
mewarisi suatu predisposisi atau kecendrungan genetik ke arah terjadinya
Diabetes Melitus tipe I. Kecendrungan genetik ini ditemukan pada
individu yang memiliki tipe antigen HLA (human leococyte antigen)
tertentu. HLA merupakan kumpulan gen yang bertanggung jawab atas
antigen trasplantasi dan proses imun lainnya.
b. Faktor-faktor imunologi
Pada diabetes tipe I terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon
ini merupakan respon abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan
normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang
dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing (Smeltzer Suzanne C,
2001).
c. Virus dan bakteri
Virus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4.
Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini
mengakibatkan destruksi atau perusakan sel. Bisa juga, virus ini
menyerang melalui reaksi autoimunitas yang menyebabkan hilangnya
otoimun dalam sel beta. Diabetes Melitus akibat bakteri masih belum bisa
dideteksi. Namun, para ahli kesehatan menduga bakteri cukup berperan
menyebabkan DM.
d. Bahan toksik atau beracun
Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah
alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis
jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong (Maulana
Mirza, 2009).
C. MANIFESTASI KLINIS
1. Hiperglikemia berpuasa.
2. Glukosuria, diuresis posmotik, poliuria, polidipsia, dan polifagia.
3. Gejala-gejala lain termasuk keletihan dan kelemahan.
4. Ketoasidosis diabetik ( DAK ) menyebabkan tanda-tanda dan gejala-gejala nyeri
abdomen, mual muntah, hiperventilasi, nafas bau buah; ika tidak ditangani, perubahan
tingkat kesadaran, koma, kematian.
5. Keletihan dan kelemahan, perubahan pandangan secara mendadak, sensasi kesemutan
atau bebas di tangan atau di kaki, kulit kering, lesi, kulit atau luka yang lambat
sembuh, atau infesi berulang.
D. PATOFISIOLOGI
Pada manusia bahan bakar itu berasal dari bahan makanan yang kita makan
sehari- hari, yang terdiri dari karbohidrat (gula dan tepung- tepungan), protein (asam
amino), dan lemak (asam lemak).Pengolahan bahan makanan dimulai dari mulut
kemudian ke lambung dan selanjutnya ke usus.Di dalam saluran pencernaan itu
makanan dipecah menjadi bahan dasar dari makanan itu.Karbohidrat menjadi glukosa,
protein menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak.
Ketiga zat makanan itu akan diserap oleh usus kemudian masuk ke dalam
pembuluh darah dan diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ- organ
di dalam tubuh sebagai bahan bakar. Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat
makanan itu harus masuk dulu ke dalam sel supaya dapat diolah. Di dalam sel, zat
makanan terutama glukosa dibakar melalui proses kimia yang rumit, yang hasil
akhirnya adalah timbulnya energi. Proses ini disebut metabolisme. Dalam proses
metabolisme itu insulin memegang peran yang sangat penting yaitu bertugas
memasukkan glukosa dalam sel, untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Insulin ini adalah salah suatu zat atau hormone yang dikeluarkan oleh sel beta
di pankreas.
Pada diabetes yang jenis diabetes mellitus tipe 2 jumlah insulin normal, malah
mungkin lebih banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan
sel yang kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu
masuk ke dalam sel. Pada keadaan tadi jumlah lubang kuncinya yang kurang,
sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya
(reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel akan
kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh darah meningkat.
Dengan demikian keadaan ini sama dengan pada diabetes mellitus tipe 1. Penyebab
resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disamping tidak begitu jelas,faktor-
faktor di bawah ini banyak berperan
1. Faktor Keturunan (herediter)
2. Obesitas/ kegemukan
3. Kurang berat badan
Pada diabetes mellitus tipe 2 jumlah sel beta berkurang sampai 50- 60% dari normal.Jumlah
sel alfa meningkat, yang menyolok adalah adanya peningkatan jumlah jaringan amiloid pada
sel beta yang disebut amilin. Baik pada diabetes mellitus tipe 1 maupun pada diabetes
mellitus tipe 2 kadar glukosa darah jelas meningkat dan bila itu melewati batas ambang
ginjal, maka glukosa itu akan keluar melalui urine.
Gangren diabetik merupakan dampak jangka lama arteriosklerosis dan emboli trombus
kecil.Angiopati diabetik hampir selalu juga mengakibatkan neuropati perifer.Neuropati
diabetik ini berupa gangguan motorik, sensorik dan autonom yang masing- masing
memegang peranan pada terjadinya luka kaki. Paralisis otot kaki menyebabkan terjadinya
perubahan keseimbangan di sendi kaki, perubahan cara berjalan, dan akan menimbulkan titik
tekan baru pada telapak kaki sehingga terjadi kalus pada tempat itu.
Gangren diabetik akibat mikroangiopatik disebut juga gangren panas karena walaupun
nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa hangat oleh peradangan, dan biasanya
teraba pulsasi arteri di bagian distal.Biasanya terdapat ulkus diabetik pada telapak kaki.
Proses makroangiopati menyebabkan sumbatan pembuluh darah, sedangkan secara akut
emboli akan memberikan gejala klinis 5 P, yaitu:
Pain (nyeri)
Paleness (kepucatan)
Paresthesia (parestesia dan kesemutan)
Pulselessness (denyut nadi hilang)
Paralysis (lumpuh)
Bila terjadi sumbatan kronik, akan timbul gambaran klinis menurut pola dari Fontaine, yaitu
4
1. DM TIPE 1:
o Kasus 5-10 %
o Mudah terjadi ketoasidosis
o Pengobatan tergantung insulin
o Biasanya kurus
o Berhubungan dengan HLA-DR3 dan DR4
o Didapatkan islet cell antibody (ICA)
o Riwayat keluarga DM positif 10 %
o 30-50 % kembar identik terkena
o Biasanya pada semua umur, < 30 tahun (umur muda)
2. DM TIPE 2 :
o Kasus 90-95 %
o Tidak mudah terjadi ketoasidosis
o Pengobatan tidak harus tergantung insulin
o Gemuk atau tidak gemuk
o Tidak berhubungan dengan HLA
o Tidak ada islet cell antibody (ICA)
o Riwayat keluarga DM positif 30 %
o 100 % kembar identik terkena
o Biasanya pada umur > 40 tahun
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi
DM. Yaitu kelompok usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi,
riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi >4.000 g,
riwayat DM pada kehamilan, dan dislipidemia. Pemeriksaan penyaring dapat
dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu, kadar gula darah puasa (Tabel
53.1), kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar.
Untuk kelompok resiko tinggi yang hasil penyaringannya negatif, perlu pemeriksaan
penyaring ulang tiap tahun. Bagi pasien berusia 45 tahun tanpa faktor resiko,
pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun.
H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe diabetes di golongkan sebagai akut dan
kronis :
a. Komplikasi Akut
Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek
dalam glukosa darah.
1. Hipoglikemia
2. Ketoasidosis diabetik ( DKA )
3. Sindrom hiperglikemik hiperosmolar non-ketotic ( HHNK )
b. Komplikasi Kronis
Umumnya terjadi 10 sampai 15 tahun setelah awitan.
1. Makrovaskular ( Penyakit pembuluh darah besar ) : mengenai sirkulasi
koroner vaskular perifer, dan vaskular serebral.
2. Mikrovaskular ( Penyakit pembuluh darah kecil ) : mengenai mata
( retinopati ) dan ginjal ( neuropati ). Kontrol glukosa darah untuk
memperlambat atau menunda awitan baik komplikasi mikrovaskular maupun
makrovaskular.
3. Penyakit neuropati : mengenai syaraf sensori – motorik dan autonomi serta
menunjang masalah seperti hipotensi dan ulkus pada kaki.
I. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk mencoba menormalisasi aktivitas
isulij dan kadar gula darah untuk menurunkan perkembangan komplikasi
neuropati dan vaskular. Tujuan terapatik pada masing-masing tipe diabetes adalah
untuk mencapai kadar glukosa darah ( Euglikimia ) tanpa mengalami
hipoglikemia dan tanpa menggangu aktivitas sehari-sehari pasien dengan serius.
Terdapat lima kompenen penatalaksanaan untuk diabetes : Diit, latihan
( olahraga ) pemantauan, obat-obatan ( sesuai kebutuhan ), dan penyuluhan.
1. Pengobatan primer dari diabetes Tipe 1 adalah insulin
2. Olahraga penting dalam meningkatkan ke efektifan insulin
3. Gunakan agen hipoglikemia oral jika diit dan olahraga tidak berhasil
mengontrol kadar glukosa darah
4. Karena pengobatan akan bervariasi sepanjang perjalanan penyakit akibat
perubahan dalam gaya hidup, status fisik dan emosional, juga kemajuan
terapi secara konstan di kaji dan modifikasi rencana pengobatan juga
penyesuaian sehari-hari dalam pengobatan, juga, penting untuk memberikan
penyuluhan baik bagi pasien maupun keluarga.
b. Penatalaksanaan Keperawatan
Penatalaksanaan keperawata untuk pasien penyandang diabetes dapat
mencakup banyak macam gangguan fisiologis, bergantung pada kondisi kesehatan
pasien atau apakah pasien baru terdiagnosis diabetes atau telah mencari Perawatan
untuk masalah kesehatan lain yang tidak terkait. Karena semua pasien menyandang
diabetes harus menguasai konsep dan keterampilan yang diperlukan untuk
penatalaksanaan jangka panjang serta untuk menghindari kemungkinan komplikasi
diabetes landasan pendidikan yang solid mutlak diperlukan dan menjadi fokus asuhan
keperawatan yang berkelanjutan.
J. PENCEGAHAN
Bagi pasien yang obesitas ( khususnya yang menyandang diabetes tipe 2 ),
penurunan berat badan adalah kunci untuk menangani diabetes dan merupakan faktor
preventif utama munculnya penyakit ini.
BAB III
PADA NY W
I. DATA DEMOGRAFI
1. Identitas Klien
Nama Pasien : Ny. W
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 46 Tahun
Alamat : Kp galian rt 003/002 ds sukakerta ,
kec sukawangi, kab bekasi
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku : Betawi , Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Tanggal Pengkajian : 23 februari 2021
Diagnosa Medis :Diabetes Mellitus
2. Penanggung jawab
Nama : Tn N
Jenis kelamin : Laki –laki
Umur : 49 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Hubungan dengan pasien : Suami
II. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama
Ny w mengatakan luka pasien tak kunjung sembuh akibat pernah terkena
benda tajam , pasien mengeluh badannya terasa lemas dan selalu merasa
kehausan dan selalu buang air kecil yang berlebihan jika gula darah pasien
tinggi
2. Faktor pencetus
Pasien mengatakan Luka tak kunjung sembuh,badan terasa lemas dan
dehidrasi , buang air kecil berlebihan
3. Lamanya keluhan : 7 hari yang lalu
4. Timbulnya keluhan: jika gula darah tinggi pasien tinggi
5. Faktor yang memberatkan : pasien suka mengkonsumi makanan yang bisa
membuat terjadi gulkosa darah naik
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya: Sendiri, pasien mengatakan
selalu meminum obat
7. Diagnosa medik: Diabetes militus
8. Riwayat lamanya sakit : 4 tahun
9. Gds tertinggi selama sakit : 428 /dl
III. Riwayat kesehatan yang lalu
1. Riwayat kesehatan keluarga : pasien mengatakan di anggota keluarga ada
yang pernah mengalami penyakit serupa itu ibu pasien
2. Penyakit yang pernah dialami
Kanak-kanak: pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit
yang serupa
Kecelakaan : pasien mengatakan tidak pernah mengalami
kecelakaan
Pernah dirawat penyakit: Diabetes militus
Waktu: 20 aguastus 2020
Operasi : pasien tidak pernah melakukan operasi
3. Alergi : pasien mengatakan tidak terdapat alergi
4. Imunisasi : imunisasi pasien lengkap
5. Kebiasaan merokodan obat-obatan : pasien mengatakan tidak meroko
6. Obat-obatan : pasien meminum obat
Latibet (glibenciamide) 5 mg (setiap hari)
7. Pola nutrisi:
Frekuensi makan: 2x sehari
Berat badan : 78 kg
Tinggi badan : 155 cm
Makanan yang disukai : buah pisang
Makanan pantang: Sayuran ( sayur koll,ninjo, makanan cepat
saji ,makanan yang mengandung asin dan ,manis )
Nafsu makan: sedang,
Perubahan berat badan:
Sebelum sakit : 95 kg
Setelah sakit : 78kg
8. Pola eliminasi:
a. Buang air besar
Frekuensi: 1x sehari
Waktu: pagi hari
Warna : kuning, konsintensi : padat
b. Buang air kecil
Frekuensi :10-11 x sehari
Warna : kekuningan
Bau :amoniak
9. Pola tidur dan istirahat
Waktu tidur (jam): 6-7hari jam perhari
Kebiasaan pengantar tidur: pasien mengatakan tidak ada pengantar
tidur
Kebiasaan saat tidur: pasien mengatakan selalu BAK terlebih dahulu.
10. Pola aktivitas dan latihan
Kegiatan dalam pekerjaan : Ibu rumah tangga dan jaga toko sembako
Olah raga : pasein mengatakan jarang berolahraga
Kegiatan diwaktu luang: menonton tv dan berkumpul bersama
keluarga
Kesulitan/keluhan dalam : Pasien mengatakan tidak bisa berjalan
sendiri akibat luka dikakinya
11. Pola kerja: menjaga toko sembako
IV. Riwayat keluarga
Genogram
Keterangan:
Perempuan
Laki-laki
Perempuan penderita DM
Laki-laki penderita Dm
Data Labolatorium:
Pengobatan:
Kesimpulan:
Nama Pasien : Ny W
Nama Mahasiswa : Marisah
Dx medis : Diabetes Militus
Tanggal : Selasa 23 ferbuari 2021
No DATA PROMBLEM ETIOLOGI
DO :
Respirasi : 20x/menit
2. DS : Resiko ketidak b.d kelebihan
seimbangan elektrolit volume cairan
- Pasien mengatakan banyak kencing d.d diabetes
( miksi ). militus
DO :
Nama Pasien : Ny W
Nama Mahasiswa : Marisah
Dx medis : Diabetes Militus
Tanggal/hari : 23 februari 2021
Nama Pasien : Ny W
Nama mahasiswa : Marisah
Dx Medis : Diabetes Militus
Tanggal : Rabu, 24 februari 2021
No Hari DiagnosaKeperawatan Implementasi ResponPasien Paraf
/tgl/waktu
1. Rabu, 24 Gangguan Integritas 1. Mengecek GDS S:
februari Kulit Hiperglikemia 2. Anjurkan pasien
2021 -Gds 317/dl
d.d Luka yang tidak meminum obat dan
sembuh-sembuh. memakai salap luka -Pasien mengatakan
dan monitor O:
kecenderungannya
-pasien tampak
2. Mentukan jumlah
sering buang air
dan jenis intake
kecil
atau asupan cairan
serta kebiasaan -pasien tampak
eliminasi. membera mukosa
3. Memonitor pasien masih
membrane mukosa, merasakan haus
turgor kulit dan
-Tanda-tanda vital
respon haus.
TD : 120/90 mmHg
4. Memonitor tanda-
tanda vital pasien Suh : 36,5 0C,
N :90x/menit,
R : 20x/menit,
mengidentifikasi meningkatkan
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny W
Nama Mahasiswa : Marisah
Dx Medis : Diabetes Militus
Tanggal : Rabu, 24 februari 2021
1. Rabu, 24 S
februari
- Paseien mengatakan setiap hari memakai salep
2021 marisah
luka
- Pasien mengatakan luka yang tidak sembuh-
sembuh pada kaki.
- Pasien mengatakan meminum obat setiap
harinya
- Gds 317/dl pasien cukup tinggi
O:
- Instruksikan pasien untuk dapat menentukan
faktor penyebab luka.
- GDS pasien sedikit tinggi
- Mengintruksikan pasien memakai alas kak
A : intervensi Gangguan Integritas Kulit
Hiperglikemia belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan.
2. Rabu, 24 S:
februari
- Pasien mengatakan banyak kencing
2021 Marisah
- Pasien mengatakan sering minum
O:
P : Intervensi di lanjutkan.
3. Rabu, 24 S :
februari
-Pasien mengatakan sudah bisa memlih
2021 Marisah
aktivitas yang ingin dilakukan nya
-Pasien mengatakan masih sudah di bantu
aktifitas yang bisa dilakukan
-Pasien mengatakan masih merasa lemas.
O:
P : Intervensi di lanjutkan.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny W
Nama mahasiswa : Marisah
Dx Medis : Diabetes Militus
Tanggal : Kamis,25 februari 2021
2. Tentukan jumlah O:
dan jenis intake
-pasien tampak
atau asupan cairan
kebutuhan cairan
serta kebiasaan
dan asupan
eliminasi.
eliminasi mulai
3. Monitor membrane
terpenuhi
mukosa, turgor
kulit dan respon -pasien tampak
haus. Monitor tidak terlalu sering
warna, dan berat haus
jenis urin.
- tekanan darah
4. Memantau TTV
pasien pasien
-Ttv pasien
N : 77x/menit,
RR : 20x/menit,
Dibatas normal.
Nama Pasien : Ny W
Nama Mahasiswa : Marisah
Dx Medis : Diabetes Militus
Tanggal : kamis 25 febuari 2021
1. Kamis, 25 S:
februari
-Pasien mengatakan luka nya sudah sedikit kering
2021 marisah
-pasien mengatakan selalu patuh meminum obat
O:
-pasien tampak menjaga luka dan balutan agar
tetap kering dan cepet sembuh
-pasien tampak mulai mengerti dan patuh
meminum obat dan memakai salap
-pasien tampak mengunakan alas kaki untuk tetap
menjaga lukanya
-GDS : 275 /dl pasien sedikit menurun.
2. Kamis,25 S:
februari
-Pasien mengatakan sudahs tidak terlalu sering
2021 marisah
Buang air kecil
O:
P : Intervensi di lanjutkan.
3. Kamis,25 S :
februari
-Pasien mengatakan sudah bisa memlih
2021 Marisah
aktivitas yang bisa dilakukan nya
-Pasien mengatakan sudah tidak terlalu di bantu
untuk aktifitas yang bisa dilakukan
-Pasien mengatakan masih merasa lemas.
O:
P : Intervensi di lanjutkan.
CATATAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny W
Nama mahasiswa : Marisah
Dx Medis : Diabetes Militus
Tanggal : jumat ,26 februari 2021
mengidentifikasi -Pasien
terjadinya kerusakan mengatakan
kulit ( mis, lesi, bula, luka pasien
ulserasi dan abrasi ). sudah
5. Menginstruksikan membaik
pasien untuk
-pasien
meminimalisir
keringat dan mengatakan
menghindari sekrang selalu
lingkungan yang menium obat
hangat dan panas.
O:
6. Meninstruksikan
pasien mengunakan -pasien
alas kaki saat tampak selalu
dirumah menjaga luka
agar tetap
kering dan
agar cepat
sembuh.
-pasien selalu
mengunkan
alas kaki
dirumah
kecenderungannya mengatakan
TD :117/84
mmhg
S : 36,5 0C,
N : 88 x/menit
RR :20x/menit
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Pasien : Ny W
Nama Mahasiswa : Marisah
Dx Medis : Diabetes Militus
Tanggal :Jumat , 26Februari 2021
1 Jumat , 26
Februari 2021
S:
marisah
-pasien mengatakan setiap hari selalu rutin
memakai salap luka agar luka cepet kering
O:
-pasien tampak selalu menjaga luka agar
tetap kering dan agar cepat sembuh.
- gds 130/dl pasien dibatas normal
P : intervensi dihentikan
2. Jumat , S:
26Februari
-Pasien mengatakan buang air kecil sudah
2021 Marisah
kembali normal
O:
P : Intervensi di hentikan
3 Jumat , S :
26Februari
-Pasien mengatakan bisa beraktivitas
2021 (marisah)
seperti biasanya
-Pasien mengatakan sudah tidak minta
bantuan saat beraktivitas
O:
teratasi
P : Intervensi di hentikan
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Ny W
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Dengan adanya Tugas ini penulis dapat lebih memahami tentang bagaimana penyakit
Diabetes Militus dan dapat melakukan perawatan yang baik serta menegakkan asuhan
keperawatan Diabetes Militus yang baik, dengan adanya hasil Tugas ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai pelanjaran baik untuk pasien dan mahasiswa untuk menambah wawasan
dari ilmu yang telah di dapatkan dan lebih baik lagi dari sebelumnya.