21406071
Akuntansi – Siang
Tahun Ajaran
2021/2022
Abstrak
Di zaman ini dalam lingkup Kristen, generasi pemudalah yang diharapkan sebagai
penerus untuk membangun jemaat Tuhan. Oleh karena itu, pemuda perlu untuk dibimbing,
dibina, diarahkan, dan didampingi dalam berbagai hal terutama dalam pengenalan akan
Kristus. Sebagai penerus gereja maka mereka harus mengenal teladan Kristus dalam segala
aspek. Dan untuk membuat mereka mengenal Kristus maka pelayan gereja harus
membimbing mereka.
Pemimpin gereja harus bisa menerapkan bagaimana teladan Kristus dalam membimbing
murid-murid-Nya. Itu dapat juga digunakan oleh pelayan gereja untuk membimbing anak-
anak muda Kristen dalam masa kini. Sehingga anak-anak muda tersebut dapat menjadi
generasi penerus gereja. Adapun langkah-langkah pemuridan terhadap pemuda gereja agar
memberi diri dengan hati yang iklas dalam melayani adalah: pertama, belajar Firman Allah.
Kedua, Penyembahan dan doa. Ketiga, persekutuan. Dan keempat, pengutusan.
BAB I
PENDAHULUAN
I. Pendahuluan
Puji dan syukur kita ucapkan pada Tuhan yang maha esa, dimana pada pertemuan kita
yang pertama ini, kita akan membahas mengenai bagaimana peranan pemuda di tengah-
tengah gereja. Pemuda adalah cikal bakal untuk meneruskan generasi gereja. Maka dari itu
kita akan melihat pemaparan dan membahas bersama-sama untuk mengetahui bagaimana
sebenarnya peranan pemuda dalam gereja. Untuk itu kita akan melihatnya dibawah ini.
Semoga makalah ini mampu menambah wawasan kita, Tuhan Yesus memberkati.
II. Pembahasan
2.1. Pengertian Pemuda
Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan
dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan
sumber daya manusia pembangunan baik saat ini mau pun masa datang. Sebagai calon
generasi penerus yang akan menggantikan generasi sebelumnya. Definisi yang kedua, pemuda
adalah individu dengan karakter yang dinamis, bahkan bergejolak dan optimis namun belum
memiliki pengendalian emosi yang stabil. Pemuda menghadapi masa perubahan sosial
maupun kultural.
Kaum muda adalah suatu periode kronologis yang dimulai dengan proses psikis dan
emosional yang membawanya kepada kematangan seksual dan psikososial, diakhiri dengan
terbetuknya seorang individu yang telah mencapai kebebasan dan produktivitas sosial.
Periode ini dibarengi dengan perubahan-perubahan fisik, psikologis dan sosial yang cepat.
Defenisi ini mengandung beberapa kemajuan karena defenisi ini menempatkan kaum muda
dalam suatu kerangka waktu dan juga menekankan adanya perubahan-perubahan emosional,
sosial dan psikologis yang terjadi selama masa-masa perkembangan.
Di dalam pembagian perkembangan masa pemuda, dibagi tiga tahap: pemuda awal,
pemuda madya, dan pemuda akhir. Garis pemisah antara awal dan akhir masa remaja terletak
kira-kira disekitar usia 17 tahun; itulah usia untuk emuda awal. Pemuda madia disebut juga
pemuda tengah, dimana usianya dimulai usia 18-21 tahun. Pada masa pemuda madia
umumnya perkembangan fisiknya sudah selesai dijalani. Kedewasan tubuh dan kematangan
seksual sudah tercapai. Juga sudah mencapai puncak kerangka dan otot mencapai
perkembangan penuh. Ketahanan fisik mencapai puncak, kesehatan dan kekuatan umumnya
dalam kondisi terbaik. Pada masa ini kebanyakan kaum muda masih belum mendapatkan
kepastian tentang masa depannya. Mereka masih tetap menganggap masa depan mereka
suram. Kesuraman ini berhubungan dengan kecemasan akan bagaimana nanti menempatkan
diri di masyarakat, sehingga timbul pertanyaan mengenai persiapan yang diperlukan agar
kelak dapat memperoleh tempat dalam masyarakat.
Pemuda akhir berusia 21-40 tahun, tahap ini memasuki masa persiapan pendewasaan.
Tahap terakhir ini berarti telah dapat di harapkan sudah tercapainya status kedewasaan dalam
lingkungan keluarga. Pada tahap ini memasuki awal masa dewasa bukan hanya tentang
kematangan fisik atau mencapai umur kronologis tertentu. Arnett menggambarkan bahwa
orang-orang dewasa awal sudah mampu berfokus pada diri sendiri karena hanya memiliki
sedikit tugas atau komitmen kepada orang lain. Contohnya, tidak memiliki anak untuk
dirawat. Masa ini merupakan usia dengan berbagai kemungkinan, di mana banyak orang
muda merasa optimis dengan rencana-rencana masa depan mereka. Orang muda memandang
masa dewasa sebagai suatu kondisi psikologis di mana individu merasa mampu mengambil
tanggungjawab atas tindakan-tindakan mereka dan mampu berinteraksi dengan orang-orang
dewasa lainnya (terutama orangtua) sebagai sebaya mereka dan keputusan-keputusan mandiri.
Kaum pemuda merupakan suatu masalah yang sukar dan penting bagi Gereja Kristen
dewasa ini. Kaum pemuda di Indonesia tentu saja menyerupai pemuda di seluruh dunia.
Dimana-mana kaum pemuda bergerak dan bertindak, mereka ingin berorganisasi serta
mengikuti pemimpin-pemimpin dikagumi. Kaum pemuda bersifat dinamis, dan mau berjuang
untuk mewujudkan cita-citanya. Mereka hendak membaharui masyarakat dan ingin
memberantas segala sesuatu yang jelek, yang jahat, yang merintangi perkembangan dunia ini
kearah keadilan dan kemakmuran. Mereka kurang puas dengan keadaan masyarakat yang
ditinggalkan kepada mereka oleh generasi tua. Besar semangat mereka untuk menerjunkan
diri ke dalam gerakan-gerakan baru. Sebab mereka belum berpengalaman, idealisme mereka
tak ada batasnya. Oleh sebab itu para pemimpin Negara dan masyarakat memikul
tanggungjawab yang berat terhadap para pemuda. Mereka sibuk mencurahkan pikiran dan
tenaga mereka kepada soal pendidikan dan bimbingan kaum muda. Dimana-mana sistem
persekolahan dikembangkan dan diperbaiki, agar angkatan muda itu dapat disiapkan dengan
sebaik mungkin bagi tugas mereka nanti.
Maka dengan sendirinya sekarang kita tiba pada soal yang hangat, apakah gereja kita pun
telah cukup insaf akan pentingnya golongan pemuda. Pada tiap-tiap generasi, gereja dibarui
pula oleh angkatan mudanya. Yang sekarang masih merupakan kaum muda taeruna dan gadis
di dalam jemaat kita, nanti akan menjadi golongan dewasa yang bertanggungjawab dan yang
memimpin. Gereja sangat membutuhkan bakat, karunia, tenaga dan semangat kaum pemuda
itu.
Masa tua seseorang ditentukan oleh masa dewasanya, masa berkarya. Patut dan tidaknya
ia dihormati sebagai orang tua, dipengaruhi oleh masa sebelumnya. Masa berkarya masa
dewasanya ditentukan oleh masa mudanya. Tetapi masa pemudanya hampir tidak ditentukan
oleh masa-masa sebelumnya, masa bermain dan bersekolahnya. Masa pemuda adalah masa
yang menentukan, menentukan hari depannya, menentukan kehidupannya, menentukan
kehidupan keluarganya, bahkan menentukan nasib bangsa dan negaranya. Bukankah sering
kita dengar dari para pemimpin bahwa nasib negara dan bangsa ada di tangan para
pemudanya, sebagai calon pengganti angkatan tua? Oleh karena itu, orang tua harus
memahami masa pemuda anak-anaknya, ia akan merasakan kepuasan di dalam tugas
hidupnya. Pemuda yang memahami dirinya adalah pemuda yang dapat berharap akan
kehidupan yang bahagia. Kesimpulannya masa pemuda adalah masa ujian, masa penuh
tantangan.Pengetahuan mengenai sikap-sikap dan nilai-nilai kaum muda memberikan suatu
dasar untuk melayani kebutuhan rohani setiap orang muda. Dalam sebuah makalah yang
disampaikan dalam Simposium Nasional mengenai “Pendampingan Kaum Muda Katolik
Tahun 1980-an”, seorang sosiolog dari Universitas Katolik Dean Hoge, ia juga menulis
bahwa, jika kita memperbandingkan sikap-sikap orang dewasa dengan sikap orang muda,
maka sikap orang muda lebih muda berubah dan sangat dipengaruhi oleh lingkungannya.
1. Ekklesia dibentuk dari kata ek yang berarti keluar,dan kata kerja kaleo yang berarti
memanggil.Jadi, gereja dalam bahasa Yunani,ekklesia berarti orang-orang yang Tuhan
panggil keluar dari dunia untuk menjadi saksiNya. Sebagaimana Abaraham dipanggil untuk
keluar dari negerinya (Kel 12:1), gereja juga dipanggil untuk keluar dari kegelapan dunia dan
masuk ke dalam terangnya yang ajaib.
2. Kuriake berarti orang-orang yang dipanggil untuk menjadi milik Kristus (Kurios), dan
memuliakan nama-nya.Hal ini berarti gereja bukanlah organisasi yang didirikan oleh dan
untuk sekelompok orang tertentu,melainkan orang-orang yang telah dipanggil dan
dikumpulkan oleh Tuhan sendiri. (Roma 8:24 dan Efesus 4:12).
Para Bapa gereja melihat perubahan dan perkembangan baru dalam budaya masyarakat
saat kaum muda diberi posisi penting untuk ikut bertanggung jawab dalam macam-macam
bidang kehidupan, sebagai peluang untuk merasul.Tenaga muda yang kreatif dan selalu
mempunyai inisiatif baru merupakan modal bukan hanya untuk keberhasilan daalam
pekerjaan sosial kemasyarakatan, tetapi juga untuk karya pewartaan Injil.Orang-orang dewasa
perlu selalu membuka dialog dengan kaum muda untuk memperkecil jarak antar generasi dan
untuk tukar menukar pikiran, memberi teladan hidup dan nasihat, serta bantuan yang tepat
guna kehidupan kaum muda.
Selain itu, pemuda dalam persekutuannya harus terbuka terhadap kategorial yang lainnnya
khususnya kepada kategorial sekolah minggu dan remaja. Pemuda harus menjadi teladan bagi
adek-adeknya sekolah minggu dan remaja, bahkan pemuda hendaknya terlibat dalam
pelayanan dan pembinaan rohani bagi mereka menjadi partner kerja majelis,misalnya menjadi
guru sekolah minggu atau terlibat dalam pelaksanaan kebaktian-kebaktian atau penelahaan
alkitab, dengan keterlibatan pemuda dalam pelayanan di kategorial sekolah minggu dan
remaja secara khusus kategorial remaja diharapkan regenerasi persekutuan pemuda dapat
berjalan dengan baik.Anak remaja tidak gamang memasuki wilayah pemuda karena dia
sedikit banyak sudah mengenalnya.
Sebab sering terjadi di tengah-tengah gereja ada masa-masa di mana anggota persekutuan
pemuda secara kuantitas sedikit, sedang gereja sudah menamatkan 2 sampai 3 kali pelajar
katekhisasi sidi.Kenapa? Karena remaja tadi tidak diperkenalkan lebih dahulu persekutuan
pemuda, dia masuk ke persekutuan remaja risih sedang masuk ke persekutuan pemuda ragu-
ragu.Untuk mengatasi hal tersebut pemuda harus proaktif memperkenalkan persekutuan
pemuda, sehingga remaja-remaja pada waktunya dengan keinginan dan kerinduannya mau
melibatkan diri ke dalam persekutuan pemuda, maka terciptalah persekutuan pemuda yang
berkesinambungan di tengah-tengah gereja.
III. Kesimpulan
Kaum pemuda adalah penerus masa depan bagi dunia, dan khususnya gereja, sebagai
penggerak Kristus di tengah-tengah dunia ini.Masa muda adalah masa yang indah untuk
melayani, waktu untuk berkarya dan berbuah bagi Tuhan.Masa muda bukanlah menjadi
penghalang bagi kita untuk turut serta dalam pelayanan, memikul tanggungjawab untuk
melakukan tri tugas panggilan orang-orang percaya, yaitu bersekutu, bersaksi dan melayani.
Peranan pemuda di dalam gereja sangat dibutuhkan dalam menjamin mutu gereja, karena
kaum pemuda adalah salah satu yang dapat mengembangakan masa depan geraja.
Tunjukkanlah bahwa kamu pun bisa dan mempunyai kapasitas untuk di andalkan dalam
pelayanan di tengah-tengah gereja dan masyarakat.Karena kaum muda adalah bunga-bunga
gereja.