Anda di halaman 1dari 3

PEMBENTUKAN ENDOSPORA PADA 

BAKTERI

Pada kondisi yang tidak menguntungkan beberapa bakteri seperti Bacillus,


danClostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup yang disebut endospora. Pembentukan
spora akan terjadi apabila nutrisi esensial yang diperlukan tidak memenuhi kebutuhan untuk
pertumbuhan, 
Proses ini dikenal sebagai sporulasi. Spora-spora ini dapat terus bertahan hidup selama puluhan
tahun dikarenakan sulit dirusak atau mati oleh pemanasan atau bahan kimia tertentu, sehingga
bakteri tersebut bersifat dormant, hidup tapi tak berkembang biak.
Spora bakteri berbeda dengan spora pada jamur, pada bakteri sporanya tidak mempunyai fungsi
sebagai alat reproduksi. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim seperti suhu
yang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (desinfektan, antibiotic) dan radiasi UV.
Merupakan fase tidur dari bakteri. Endospora mampu bertahan sampai kondisi lingkungan
kembali menguntungkan. Endospora kmeudian membentuk proses germinasi, dan membentuk
bakteri sel tunggal (Sidhar, 2010).

Mekanisme terjadinya sporulasi adalah sebagai berikut (Neli, 2011):

1)      Pada tahap pertama bakteri membentuk filamen aksial. Pembentukan filamen aksial tidak
berlangsung lama.

2)      Pembentukan septum asimetris, menghasilkan sel induk dan calon sel pra-spora. Masing-
masing sel menerima DNA anakan. Selanjutnya terjadi fagositosis sel praspora oleh sel induk,
sehingga sel praspora menjadi bentukan yang disebut protoplas.

3)      Tahap ketiga adalah perkembangan protoplas yang disebut perkembangan spora-awal
(forespore). Pada perkembangan spora-awal belum terbentuk peptidoglikan, sehingga bentuk
spora-awal tidak beraturan (amorfus).

4)      Pembentukan korteks (peptidoglikan). Spora-awal menyintesis peptidoglikan, sehingga


spora-awal mempunyai bentuk pasti. Pembentukan peptidoglikan oleh spora-awal disebut juga
pembentukan korteks.

5)      Pembentukan pembungkus (coat). Spora-awal menyintesis berlapis-lapis pembungkus


spora. Pembungkus spora disintesis baik secara terus-menerus maupun terputus-putus, sehingga
tampak seperti penebalan korteks. Material korteks dan pembungkus spora berbeda.

6)      Pematangan spora. Spora bakteri menyintesis asam dipokolinat dan melakukan
pengambilan kalsium. Dua komponen ini merupakan karakteristik resistensi dan dormansi
endospora.
Tahap terakhir adalah pelepasan spora. Terjadi lisis sel induk, sehingga spora yang telah matang
keluar. Tidak ada aktivitas metabolic yang terjadi sampai spora siap untuk melakukan germinasi.
Proses sporulasi ini biasanya berlangsung sekitar 15 jam.

Gambar 1. Tahap pembentukan endospora (Neli, 2011).

PEMBENTUKAN ENDOSPORA PADA BAKTERI


Pada kondisi yang tidak menguntungkan beberapa bakteri seperti Bacillus danClostridium memproduksi bentuk
pertahanan hidup yang disebut endospora. Proses inidikenal sebagai sporulasi. Tidak seperti spora pada
Fungi, spora bakteri tidak memilikifungsi reproduksi. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrim
seperti suhuyang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun (desinfektan, antibiotik) dan radiasi UV.Sekali
endospora terbentuk, bagian vegetatif bakteri terhenti dan fase ³tidur´ dimulai.Endospora ini
mampu bertahan sampai kondisi lingkungan kembali menguntungkan.Endospora ini lalu akan
mengalami proses germinasi, dan membentuk bakteri sel tunggal.Spora ini dapat dibunuh dengan berbagai
metoda sterilisasi seperti autoklaf dan oven uappanas. Desinfektan kimia seperti formaldehid dan etilen oksida
juga dapat membunuh spora.Endospora ini hanya tampak pada bakteri gram positif.Terdapat beberapa
perbedaan antara sel vegetatif dan endospora. Pada selvegetatif, aktivitas enzimatik dan metabolisme
(pengambilan O2) berlangsung pada tingkatyang tinggi, sedangkan pada endospora berlangsung pada tingkat
sangat minim atauhampir tidak ada. Sintesis makromolekul juga terdapat di sel vegetatif, sedangkan
padaendospora tidak ada. Pada sel vegetatif terdapat mRNA, sedangkan pada endospora sangatrendah atau
hampir tidak ada.Mekanisme terjadinya sporulasi adalah sebagai berikut. Pertama-tama,
DNAmereplikasi dan sel terbagi secara asimetris. Septum membran sitoplasma lalu
terbentukpada salah satu sel. Lapisan kedua dari membran sitoplasma lalu terbentuk di sekitar molekul
DNA (yang akan menjadi bagian dari endospora) untuk membentuk forespore.Kedua membran ini lalu
mensintesis peptidoglikan pada ruang di antara mereka untukmembentuk korteks. Kalsium dipocolinat
juga dilibatkan dalam pembentukan endospora.Lapisan luar endospora terdiri atas protein yang menyerupai
keratin yang lalu akanmengelilingi korteks. Bagian inti tersusun atas small-acid soluble proteins
(SASP). SASP iniakan terikat ke DNA dan melindungi molekul, serta menyediakan karbon dan sumber
energiuntuk proses germinasi. Akhirnya yang tersisa dari bakteri terlisiskan dan endosporaterlepas. Tidak ada
aktivitas metabolik yang terjadi sampai spora siap untuk melakukangerminasi. Proses sporulasi ini biasanya
berlangsung selama sekitar 15 jam.Spora dapat diklasifikasikan berdasarkan letak spora pada sel vegetatif
terbentuk,antara lain :
1. Spora terminal, terbentuknya spora terjadi di pinggir.
2. Spora subterminal, terbentuknya spora terjadi mendekati ujung.
3. Spora sentral, terbentuknya spora terjadi di tengah-tengah sel.

Gambar 1. Klasifikasi spora berdasarkan letak terbentuknya

Anda mungkin juga menyukai