TINJAUAN PUSTAKA
A. Abate
organofosfat yang disebut temephos atau abate dan diketahui masih efektif
untuk membunuh vektor tersebut ( Mulla et al, 2004; Thavara et al, 2004).
residual yang lama, stabil pada suhu 25oC di alam dan air garam ( Hasyimi
seperti pencemaran air dan bersifat toksik bagi ikan dan beberapa mamalia
seperti burung, sedangkan pada manusia dalam dosis yang rendah tidak
menyebabkan kelainan yang berarti, namun dalam dosis yang tinggi dapat
neurotransmiter yang utama dan paling cepat lajunya di sistem saraf pusat
disebut sinaps kolinergik. Potensial aksi melewati akson saraf dan sampai
1
di akhir membran presinaps, vesikel-vesikel pada sinaps bergabung
neuron motorik dengan sel otot dan berikatan dengan reseptornya di motor
end plate membran sel otot, ikatan ini mengakibatkan pembukaan gerbang
kation sehingga terjadi pertukaran antara ion K+ intrasel dan Na+ ekstrasel.
Hasilnya adalah terjadi potensial end plate aliran arus lokal antara end
2
depolarisasi terus menerus dan akibatnya pada otot pernafasan seperti otot
pada aktivitas saraf dan overstimulasi kerena asetilkolin yang berada pada
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
3
Gambar 2.1 Pohon Pepaya (BPOM, 2008).
menyusun hampir 80% fraksi enzim pada getah pepaya (El Moussaoi et al,
kimia aktif, terutama pada bagian daunnya seperti terdapat pada tabel
dibawah ini :
4
Tabel 2.1 Kandungan kimia pada daun pepaya (Duke, 2007)
impuls saraf dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain sehingga
berakibat pada gangguan transmisi impuls saraf, konvulsi, gagal nafas dan
kemtian larva (Hadi dan Soviana, 2002). Senyawa yang diduga memilki
5
Senyawa saponin mempunyai kemampuan untuk merusak membran
sel dan mampu berikatan dengan protein serta lipid yang menyusun
(Widodo, 2005).
ada pada pernafasan antara lain NAD + (koenzim yang terlibat dalam
Etanol adalah senyawa yang memilki sifat polar dan dapat digunakan
untuk melarutkan berbagai senyawa organik yang tidak dapat larut dalam
D. Aedes spp
Kingdom : Animalia
Divisi : Arthropoda
Subdivisi : Hexapoda
6
Kelas : Insecta
Ordo : Diptera
Familia : Culicidae
Genus : Aedes
Aedes albopictus
probosis, di kiri kanan probosis terdapat palpus yang terdiri atas 5 ruas dan
sepasang antena yang terdiri dari 15 ruas, sebagian besar thorax yang
sayap (wing scales) yang letaknya mengikuti vena, pada pinggir sayap
Sungkar, 2008).
merupakan nyamuk yang bersifat invasif memiliki garis gelap terang dan
dalam waktu yang lama serta mudah menyebar ke wilayah yang baru
7
Gambar 2.2 Nyamuk Aedes spp (WHO, 2013).
Aedes spp berukuran kecil dan khas yaitu memilki gambaran lira yang
putih pada punggungnya serta berwarna dasar hitam dan terdapat bintik-
bintik putih pada kakinya (Djakaria dan Sungkar, 2008). Nyamuk ini
jika nyamuk tersebut membawa virus dengue maka manusia yang tergigit
botol bekas serta di tumbuhan dekat dengan rumah, setelah kira-kira tiga
dalam wadah atau tempat yang tergenang air hanya tepat di permukaan air,
tempat air tersebut setelah itu larva nyamuk akan berkembang biak lagi
menjadi bentuk pupa, fase perkembangan ini dilalui selama 7-8 hari
8
Gambar 2.3 Daur Hidup nyamuk Aedes spp (CDC, 2012).
E. Kerangka Teori
Ekstrak daun pepaya
Abate (Carica papain)
AcHe mengalami
fosforilasi & inaktif Rotenon berikatan dg
AcH tidak bisa
diuraikan protein
serta lipid
Hambat NAD + dan
Tidak mampu Tegangan
Koenzim Q
Repolarisasi permukaan
turun
Kontraksi otot rangka
Kegagalan
secara terus menerus
pernafasan
Otot pernafasan
Osmosis
Paralisis pernafasan Konvulsi intraseluler
Sel Lisis
Kematian Larva
F. Kerangka Konsep
Bubuk Abate
Kematian Larva
Aedes spp
Ekstrak etanol daun
pepaya (Carica
papain)
Keterangan :
= Efek terhadap pertumbuhan larva Aedes spp.
G. Hipotesis
10
Daftar Pustaka
11
Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem. Edisi
6. Jakarta : EGC
Sungkar, Saleha., Hoedojo, R. 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran.
Edisi keempsat. Jakarta : Balai Penerbit FKUI.
Thavara U., Tawatsin A., Kong-ngamsuk W., Mulla,. MS. Efficacy and
longevity of a new formulation of temephos larvacide tested in
village-scale trials against larval Aedes spp in water storage
containers. Journal American Mosquito Control Association
2004; 20: 176-82.
United States Center for Disease Control and Prevention (CDC). 2012.
Dengue and the Aedes spp mosquito. United States.
Utomo, M. Amaliah, S. Suryati. Febria A. 2010. Daya Bunuh Bahan
Nabati Serbuk Biji Papaya Terhadap Kematian Larva Aedes spp
Isolat Laboratorium B2P2VRP Salatiga. Prosiding Seminar
Nasional UNIMUS.
Widodo, W. Tanaman Beracun dalam Kehidupan Ternak. Malang.
Universitas Muhammadiyah Malang Press; 2005.
Wirawan, A.I., Insektisida Pemukiman Hama Permukiman Indonesia
Pengenalan, Biologi dan Pengendalian. Bogor, Unit Kajian
Pengendalian Hama Permukiman (UKPHP) Fakultas Kedokteran
Hewan IPB. 2006.
World Health Organization. 2013. Dengue Control. Geneva : Switzerland.
12