Anda di halaman 1dari 27

UJI HIPOTESIS

Novita Muji W, S.MAT., M.M.


A. Populasi dan Sampel
Definisi populasi adalah seluruh objek yang menjadi target
penelitian, sedangkan sampel adalah mengambil sebagian
saja dari populasi.

Parameter
Objek Simpang Jumlah objek
Rata-rata Variansi
baku
Populasi m s2 s N

Sampel X s2 s n
B. Pengertian Uji Hipotesis
Hipotesis berasal dari dua penggalan kata, yaitu “hypo” yang
artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”.
Dengan demikian hipotesis secara sederhana dapat dipahami
sebagai suatu pernyataan yang pada waktu diungkapkan belum
diketahui kebenarannya. Dalam sebuah penelitian, hipotesis
umumnya dirumuskan untuk menjawab secara sementara
masalah yang akan diteliti. Jadi, hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang akan
diteliti atau metode pengambilan keputusan yang didasarkan
pada analisa data, baik dari percobaan yang terkontrol, maupun
dari observasi (tidak terkontrol).
C. Jenis Uji Hipotesis
Hipotesis statistik ada 2 yaitu:
1. Hipotesis null (H0)
a. Null/nol artinya adalah tidak ada (tidak ada kevalidan,
tidak ada kehandalan/reiabel, tidak ada hubungan
/korelasi, tidak ada pengaruh/asosiatif kausal dsb.)
b. Menyatakan bahwa keadaaan yang dibandingkan yaitu
data dan fakta, hasilnya adalah tidak berbeda alias sama
(karena sama maka perbedaan/selisih adalah nol).
2. Hipotesis alternatif (Ha)
Menyatakan lawan dari pernyataan yang ada pada Hipotesis
null (H0).
D. Kesalahan Tipe Hipotesis
Kesalahan dalam pengambilan keputusan untuk menolak atau
menerima hipotesis Ho didasarkan pada suatu asumsi bahwa
dalam ilmu pengetahuan apapun tidak ada kebenaran yang
mutlak, tetapi pasti selalu ada kesalahan. Dalam uji hipotesis (uji
statistik) kita menjumpai adanya dua kesalahan (error) yaitu
kesalahan tipe 1 dan 2.
H0 Benar H0 Salah
Kesalahan tipe I
Tidak menolak H0 Benar
(a)
Kesalahan tipe II
Menolak H0 Benar
(b)
Contoh kasus rumusan hipotesis untuk hakim adalah :
H0 : Tersangka tidak bersalah (salah = 0).
Ha : Tersangka bersalah.
Ada 2 keputusan yang bisa diambil hakim:
1. Membebaskan tersangka (tidak menolak H0).
2. Memenjarakan tersangka (menolak H0).
Hipotesis Hipotesis nol (H0) : Hipotesis (Ha) :
Keputusan (Tersangka Tidak Bersalah) (Tersangka Bersalah)
Membebaskan tersangka Membebaskan tersangka
Membebaskan Tersangka. karena tidak bersalah. karena bersalah.
Artinya tidak menolak H0
hipotesis nol. KEPUTUSAN BENAR. KEPUTUSAN SALAH
Kesalahan Tipe I (a)
Memenjarakan tersangka Memenjarakan tersangka
Memenjarakan Tersangka. yang tidak bersalah. karena bersalah.
Artinya menolak H0
hipotesis nol. KEPUTUSAN SALAH KEPUTUSAN BENAR
Kesalahan Tipe II (b)
E. Tingkat signifikansi a
Dalam bahasan statistika istilah tingkat signifikansi (significance level)
dan tingkat kepercayaan (confidence level) sering digunakan dalam
proses penelitian statistika.
Tingkat signifikansi (a) menunjukkan probabilitas atau peluang kesalahan
yang ditetapkan peneliti dalam mengambil keputusan untuk tidak
menolak hipotesis nol padahal hipotesis nol-nya salah, atau dapat
diartikan juga sebagai tingkat kesalahan atau tingkat kekeliruan yang
ditolerir oleh peneliti, yang diakibatkan oleh kemungkinan adanya
kesalahan dalam pengambilan sampel (sampling error).
Tingkat signifikansi dinyatakan dalam persen dan dilambangkan dengan
a alfa. Misalnya, ditetapkan tingkat signifikansi a = 5% atau a = 10%.
Artinya keputusan peneliti untuk tidak menolak H0 atau mendukung H0
memiliki probabilitas kesalahan sebesar 5% atau 10% karena hipotesis
nol yang salah.
F. Tingkat Konfidensi (1- a)
Tingkat kepercayaan (confidence level) pada dasarnya
menunjukkan sejauhmana statistik sampel dapat mengestimasi
dengan benar parameter populasi atau sejauhmana pengambilan
keputusan mengenai hasil uji hipotesis nol diyakini kebenarannya.
Dalam statistika, tingkat kepercayaan nilai probabilitasnya
berkisar antara 0 s.d 100% dan dilambangkan oleh (1 – a.
Secara konvensional, para peneliti sering menetapkan tingkat
kepercayaan berkisar antara 90% – 99%. Jika dikatakan tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 95%, ini berarti tingkat
kepastian statistik sampel mengestimasi dengan benar parameter
populasi adalah 95%, atau tingkat keyakinan untuk menolak atau
mendukung hipotesis nol H0 dengan benar adalah 95%.
G. Uji Statistik (Nilai Hitung)
Langkah berikutnya adalah memilih uji statistik (nilai hitung) yang akan
digunakan apakah uji Z, t, c2, F atau yang lainnya. Kemudian berdasarkan
nilai α yang telah ditetapkan, kriteria pengujian akan dapat ditentukan.
Misalkan ada suatu populasi normal dengan rata-rata µ dan simpangan
baku σ. Dalam hal ini, akan dilakuka pengujian terhadap parameter rata-
rata µ. Untuk itu, diambil sebuah sampel acak berukuran n, kemudian
diperoleh harga rata-rata 𝑥 dan simpangan baku s.
Hipotesisnya dirumuskan : H0 : µ = µ0 versus Ha : µ ≠ µ0 . Untuk menguji
hipotesis ini digunakan uji statistik Z (ZHITUNG) untuk sampel n ≥ 30 rumus:
𝑋−𝜇
𝑍𝐻𝐼𝑇𝑈𝑁𝐺 =
𝑠 𝑛
Uji statistik z ini berdistribusi normal, sehingga untuk menentukan kriteria
pengujian digunakan daftar distribusi normal baku.
G. Uji Statistik (Nilai Hitung) …….Lanjutan
Hipotesisnya dirumuskan: H0 : µ = µ0 versus Ha : µ ≠ µ0 .
Untuk menguji hipotesis ini digunakan uji statistik t (tHITUNG) untuk sampel
kurang dari 30 (n < 30) rumusnya adalah:
𝑋−𝜇
𝑡𝐻𝐼𝑇𝑈𝑁𝐺 =
𝑠 𝑛
Uji t dikembangkan oleh William Sealy Gosset. Dalam artikel publikasinya,
ia menggunakan nama samaran Student, sehingga kemudian metode
pengujiannya dikenal dengan uji t-student. William Sealy Gosset
menganggap bahwa untuk sampel kecil, nilai Z dari distribusi normal
tidak begitu cocok. Oleh karenanya, ia kemudian mengembangkan
distribusi lain yang mirip dengan distribusi normal, yang dikenal dengan
distribusi t-student.
H. Daerah kritis / Daerah Penolakan H0 (Nilai Tabel)
Daerah kritis (bahasa Inggris: critical region) dari uji hipotesis
adalah serangkaian hasil yang bisa menolak hipotesis nol, untuk
menerima hipotesis alternatif.
Tabel distribusi normal (ZTABEL)

Luas Daerah
0,5% 1,0% 2,0% 2,5% 4% 5% 10%
Za

d 2,58 2,33 2,05 1,96 1,75 1,64 1,28


I. Langkah-langkah pengujian hipotesis
1. Menentukan rumusan hipotesis:
H0 Versus Ha
2. Menghitung uji statistik yang digunakan:
 Menggunakan ZHITUNG untuk sampel n ≥ 30
 Menggunakan tHITUNG untuk sampel n < 30
3. Menentukan nilai kritis atau nilai tabel
 Gunakan ZTABEL untuk sampel n ≥ 30
 Gunakan tTABEL untuk sampel n < 30
4. Membuat keputusan.
J. Uji Hipotesis Klasik
1. Pengujian Dua Pihak (Two Tail Test / Dua Ekor)
Kata Kunci Rumusan Hipotesis

 Key word dalam soal: H0 : m0 = x


 sama dengan Versus
 sekitar Ha : ma ≠ x
 H0 tidak ditolak Gambar Distribusi Normal
−ZTABEL ≤ ZHITUNG ≤ ZTABEL
 H0 ditolak
 ZHITUNG > ZTABEL atau
 ZHITUNG < − ZTABEL
1. Pengujian Dua Pihak (Two Tail Test / Dua Ekor)
Contoh Pengujian Dua Pihak
Pengusaha lampu merk A mengatakan bahwa lampu
produksinya bisa tahan pakai sekitar 800 jam. Akhir-akhir ini
muncul dugaan bahwa masa pakai lampu merk A tersebut telah
berubah. Untuk menguji dugaan tersebut dilakukan penyelidikan
sebanyak 50 buah lampu. Dari penyelidikan masa pakai lampu
tersebut rata-rata = 792 jam. Dari pengamatan, diketahui
bahwa nilai simpangan baku masa hidup lampu merk A adalah
60 jam. Dengan α = 0,05, ujilah apakah kualitas lampu tersebut
memang sudah berubah atau belum.
Jawab.
Diketahui:
o m0 = 800 jam (key word “sekitar”)
o n = 50
o rata-rata 𝒙 = 792 jam
o simpangan baku s = 60 jam
o α = 0,05

1. Rumusan hipotesis
H0 : µ0 = 800 jam : Artinya masa pakai lampu masih sekitar
800 jam (kualitas belum berubah).
Versus
Ha : µa ≠ 800 jam : Artinya kualitas lampu telah berubah.
2. Menghitung uji statistik yang digunakan
Menggunakan ZHITUNG karena sampel n ≥ 30 yaitu n = 50
xm 792  800
z HITUNG    0,94

s n  60 / 50
3. Menentukan nilai kritis atau nilai tabel.
Nilai kritis ZTABEL diperoleh dari daftar distribusi normal baku.
Untuk a = 5%
Ekor kiri : Ekor kanan :
 -Za/2 = -Z5%/2 = -Z2,5%  Za/2 = Z5%/2 = Z2,5%
 d1 = -1,96  d2 = 1,96
 ZTABEL = ± 1,96
4. Membuat Keputusan
Diperoleh ZHITUNG = -0,94 dan ZTABEL = ± 1,96
Jadi ZHITUNG terletak antara ± ZTABEL (−1,96 ≤ −0,94 ≤ 1,96)
Jadi keputusannya adalah tidak menolak H0 artimya terima H0 .
Masa pakai lampu merk A memang masih sekitar 800 jam.
Jadi kualitasnya belum berubah.
2. Pengujian Pihak Kanan (Ekor Kanan)
Kata Kunci Rumusan Hipotesis Dan
Gambar
 Key word : H0 : m0 ≤ x versus
 lebih kecil atau sama Ha : ma > x
 paling banyak
 paling besar
 maksimum
 H0 tidak ditolak
ZHITUNG ≤ ZTABEL
 H0 ditolak
ZHITUNG > ZTABEL
Contoh Pengujian Pihak Kanan (Ekor Kanan)
Ada anggapan mengenai harga beras di pasar bebas
kota ABCDE maksimum harganya Rp. 15.000,-/Kg.
Berangkat dari anggapan tersebut diatas, selanjutnya
diadakan penelitian terhadap 100 kios beras sebagai
sampel yang diambil secara acak, dan ternyata diperoleh
informasi dari data tersebut rata-rata harga beras di
pasar bebas adalah sebesar Rp 15.300,-/kg dengan
simpangan bakunya Rp. 1.250,- Pertanyaan uji
kebenaran anggapan diatas dengan a = 5%.
Jawab.
Diketahui:
o m0 = Rp. 15.000,-/Kg (key word “maksimum ”)
o n = 100 (kios beras)
o rata-rata 𝒙 = Rp 15.300,-/kg
o simpangan baku s = Rp. 1.250,-/kg
o α = 0,05
1. Rumusan hipotesis
H0 : µ ≤ Rp. 15.000,-/kg Artinya harga beras di pasar bebas kota
ABCDE maksimum harganya Rp. 15.000,-
/kg.
Versus
Ha : µ > Rp. 15.000,-/kg: Artinya harga beras di pasar bebas kota
ABCDE harganya lebih dari Rp. 15.000,-/kg.
2. Menghitung uji statistik yang digunakan
Menggunakan ZHITUNG karena sampel n ≥ 30 yaitu n = 100
Rara-rata sampel = 15.300 dan deviasi standar (s) = 1.250

3. Menentukan nilai kritis atau nilai tabel


Nilai kritis ZTABEL diperoleh dari daftar distribusi normal baku.
Nilai ZTABEL untuk a = 5% .
Ekor kanan : ZTABEL = 1,64
 Z5%
 d = 1,64
4. Membuat Keputusan
Diperoleh ZHITUNG = 2,4 dan ZTABEL = 1,96 . Jadi ZHITUNG lebih
besar dari ZTABEL (ZHITUNG > ZTABEL). Jadi keputusannya adalah
menolak H0. Artinya harga beras di pasar bebas kota ABCDE
harganya lebih dari Rp. 15.000,-/Kg.

1.96
3. Pengujian Pihak Kiri (Ekor Kiri)
Rumusan Hipotesis Dan
Kata Kunci
Gambar
 Key word : H0 : m0 ≥ x versus
 lebih besar atau sama Ha : ma < x
 lebih dari
 paling sedikit /kecil
 minimum
 H0 tidak ditolak
ZHITUNG ≥ − ZTABEL
 H0 ditolak
ZHITUNG < − ZTABEL
Contoh Pengujian Pihak Kiri
Umur harapan hidup sekarang pada negara XYZ dikatakan minimum 60
tahun. Untuk menguji dilakukan sampel random 150 catatan kematian
negara XYZ selama setahun lalu menunjukkan umur rata-rata 61,8 tahun
dan simpangan baku 7,9 tahun. Gunakan a = 5% untuk itu ujilah apakah
umur harapan hidup negara XYZ tersebut memang lebih dari 60 tahun
atau tidak.
Jawab.
Diketahui:
o m0 = 60 tahun (key word “minimum”)
o n = 150
o rata-rata 𝒙 = 61,8 tahun
o simpangan baku s = 7,9 tahun
o α = 0,05
1. Rumusan hipotesis
H0 : µ ≥ 60 tahun Artinya umur harapan hidup sekarang pada
negara XYZ minimum 60 tahun.
Versus
Ha : µ < 60 tahun Artinya umur harapan hidup sekarang pada
negara XYZ kurang dari 60 tahun.

2. Menghitung uji statistik yang digunakan


Menggunakan ZHITUNG karena sampel n ≥ 30 yaitu n = 150
Rara-rata sampel = 61,8 dan deviasi standar (s) = 7,9 tahun.
xm 61,8  60
   2,79
z HITUNG
 
s n 7,9 / 150
3. Menentukan nilai kritis atau nilai tabel
Nilai kritis ZTABEL diperoleh dari daftar distribusi normal baku.
Nilai ZTABEL untuk a = 5% .
Ekor kiri : ZTABEL = -1,96
 Z5%
 d = -1,96

4. Membuat Keputusan
Diperoleh ZHITUNG = 2,79 dan ZTABEL = - 1,96
Jadi ZHITUNG lebih besar dari ZTABEL (ZHITUNG > − ZTABEL)
Jadi keputusannya adalah tidak menolak H0 artimya terima H0 .
Secara grafik dapat digambar seperti di bawah ini.
- 1,96

Kesimpulan:
 Untuk α = 0,05 (5%) hasil penyelidikan menunjukkan bahwa :
H0 : µ ≥ 60 tahun tidak ditolak / diterima.
 Artinya umur harapan hidup sekarang pada negara XYZ minimum 60
tahun adalah benar.

Anda mungkin juga menyukai