Anda di halaman 1dari 160

PRAKTIKUM AUDIT

Konsentrasi Siklus
Pendapatan dan Persediaan
Level – Mudah
PRAKTIKUM AUDIT BERBASIS
INTERNATIONAL STANDARD ON
AUDITING (ISA)

Lim Hendra, SE, Ak.M.Si, BKP, CPSAK, CA, CPA, ACPA


Dr. Wiwi Idawati, SE, MS.i., Ak., CA., ACPA

Penerbit :
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STEI) Jakarta
PRAKTIKUM AUDIT BERBASIS
INTERNATIONAL STANDARD ON AUDITING
Copyright@ Lim Hendra, Wiwi Idawati

Disain Cover: Lim Hendra

Dilarang memproduksi atau memperbanyak seluruh atau sebagian dari buku ini
dalam bentuk atau cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.
Hak cipta dilindungi Undang Undang No 28 Tahun 2014

Penerbit :
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STEI) Jakarta
Jl. Kayujati Raya 11 A Rawamangun Jakarta Timur 13220
Telp : 021-4750321, Fax: 021-4722371

Perpustakaan Nasional RI. Katalog Dalam Terbitan (KDT)


ISBN :978-979-9022-21-9
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah S.W.T berkat karuniaNya Program S1
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia telah menerbitkan buku
praktikum audit sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan dalam
rangka optimalisasi pencapaian tujuan pendidikan.

Buku praktikum audit ini merupakan panduan kepada mahasiswa jurusan akuntansi
untuk dapat menyusun kertas kerja sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan
oleh Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Pendekatan yang digunakan dalam
menyusun buku ini adalah pendekatan siklus, yang kami harapkan lebih
mempermudah mahasiswa dalam memahami buku ini. Kemudian untuk
mempermudah penggunaannya, buku ini dibuat dua bagian yaitu soal dan jawaban
yang harus digunakan secara bersamaan karena saling melengkapi.

Buku praktikum audit ini disusun berdasarkan pendekatan Standar Auditing berbasis
International Standard on Auditing (ISA) yang disusun oleh praktisi dan akademisi,
namun kami yakin buku ini belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
Bapak / Ibu / Saudara pembaca demi penyempuranaan sangat diharapkan. Terima
kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan buku
ini.

Semoga buku pratikum audit ini bermanfaaat bagi dosen pengampu mata kuliah
auditing dan utamanya para mahasiswa S1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indoenesia dalam rangka meningkatkan kompetensi mata kuliah auditing.

Jakarta, Januari 2019

Penulis:

Lim Hendra, SE.,Ak.,M.Si.,BKP., CPSAK., CA., CPA., ACPA


Dr. Wiwi Idawati, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA
TENTANG PENULIS

Lim Hendra adalah staf pengajar pada program


studi S1 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia dan dosen luar biasa pada Program Profesi
Akuntan di Universitas Trisakti. Beliau juga merupakan
trainer Ikatan Akuntan Indonesia terkait dengan Standar
Akuntansi Keuangan. Beliau adalah lulusan terbaik
Sarjana Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia dan lulusan terbaik pada Program Profesi
Akuntan di Universitas Trisakti.

Beliau menyelesaikan program Magister Sains (M.Si) di Universitas Trisakti.


Lim Hendra juga merupakan praktisi dibidang akuntansi tidak hanya sebagai akuntan
pendidik tetapi juga akuntan professional, Lim Hendra merupakan anggota beberapa
asosiasi profesi seperti Ikatan Konsultan Pajak Indonesia, Ikatan Akuntan Indonesia dan
anggota Institut Akuntan Publik Indonesia. Beliau memiliki pengalaman di bidang audit
lebih dari 13 tahun dan telah memiliki pengalaman sebagai praktisi akuntansi di top level
di perusahaan multinasional.
TENTANG PENULIS

Dr. Wiwi Idawati, SE., M.Si., Ak., CA., ACPA


adalah staf pengajar pada program studi S2 dan S1
Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia dan
beberapa Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta. Beliau
menamatkan pendidikan Diploma Akuntansi pada
Universitas Jenderal Soedirman, Sarjana Akuntansi
pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Magister
Sains (M.Si) pada Universitas Padjadjaran serta
Program Doktoral pada Universitas Padjadjaran –
Bandung, dengan jenjang akademik atau fungsional
Lektor Kepala.

Selama menjadi staf pengajar beliau aktif dalam penelitian dibidang Auditing
dan Etika Profesi Akuntan Publik. Beberapa pengalaman dibidang Perbankan,
Akuntansi dan Internal Auditor Perusahaan Swasta di Jakarta dan Kepala Program
Magister Akuntansi STEI Indonesia serta bendahara pada Assosiasi Program Studi S2
Akuntansi Indonesia (APSSAI). Beliau aktif dalam beberapa organisasi sebagai anggota
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) wilayah DKI Jakarta, anggota Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia (ISEI) cabang Jakarta dan Pengurus Inti Asosiasi Program Studi S2
Akuntansi Indonesia (APSSAI).
Kata Pengantar
DAFTAR ISI

BAB I Aktivitas pra penugasan


Pra Penugasan Audit dan Perikatan Audit………………………………………...
Profil Kantor Akuntan Publik ….……..…...………………...…………………....
Sistem pengendalian mutu dan metodologi audit.………………………………...
Survei dan perikatan audit (termasuk time table)….………………………...……

BAB II Penilaian Risiko


Memahami lingkungan bisnis klien (governance & accounting system)…………
Penentuan materialitas audit..……………………………………………………..
Menentukan prosedur minimum atas akun yang material...………………………
Evaluasi indikator risiko audit..…………………..……………………………….
Prosedur analisa awal….…………………………………………..……………...
Ringkasan risiko audit……………………………………………………………..

BAB III Menanggapi Risiko Audit


Dampak risiko audit pada laporan keuangan (akun/cycle)………………………..
Dampak risiko audit pada laporan keuangan (asersi manajemen)…..…………….
Identifikasi SPI atas risiko audit siklus teridentifikasi…………………………….
Walktrough………………………………………………………………………...
Menguji pengendalian (ToC)……………….……………………………………..
Menanggapi risiko audit dengan prosedur subtantif tambahan….………………..
Diskusi dengan team audit (tahap perencanaan)......…………….………………..

BAB IV Siklus Modal (Akun tidak Signifikan/Insignificant account)


Kelengkapan (Completeness)….…………………………………………………..
Penilaian kotor (Valuation Gross)…..……………………………………………..
Hak dan Kewajiban (Right / Obligation)…………………………………………..
Penyajian dan Pengungkapan (Presentation & Disclosure)..……………………...
Kesimpulan (Conclusion)..………………………………………………………..

BAB V Siklus Penghasilan & Beban lain-lain (Akun tidak Signifikan/Insignificant


account)
Kelengkapan (Completeness)….…………………………………………………..
Keberadaan/Keterjadian (Existences/Occurances)…...……………………………
Penyajian dan Pengungkapan (Presentation & Disclosure)..……………………...
Kesimpulan (Conclusion)………………………………………………………….

UJIAN TENGAH SEMESTER (MID TEST)


BAB VI Siklus Pendapatan (Akun yang teridentifikasi risiko)
Pengujian khusus atas tanggapan risiko audit teridentifikasi
(Existences/Occurances)…………………………………………………………..
Kesimpulan….……………………………………………………………………..

BAB VII Siklus Persediaan (Akun yang teridentifikasi risiko)


Pengujian khusus atas tanggapan risiko audit teridentifikasi - Kasus Nilai
Realisasi Bersih (Valuation Net)…………………………………………….…….
Kesimpulan….……………………………………………………………………..

BAB VIII Pelaporan – Membuat kertas kerja final audit


Merangkum jurnal penyesuaian ke dalam rangkuman Audit Journal Entry (AJE)
/Reclassment Journal Entry (RJE)………………………………………………..
Merangkum jurnal penyesuaian yang tidak dicatat (Summary Unrecorded
Misstatement/SUM)………………………………………………………..………
Merangkum rekomendasi setiap temuan selama proses audit……………………..
Membuat kertas kerja audit…………………………...……………………………
Kesimpulan….……………………………………………………………………..

BAB IX Pelaporan - Perhitungan Pajak Penghasilan Badan


Koreksi Fiskal ……………………………………………………………………
Menghitung pajak tangguhan ……………………………………………………..
Menghitung pajak penghasilan badan….………………………………………….
Kesimpulan….……………………………………………………………………..

BAB X Pelaporan – Prosedur Analisa Final


Membuat analisa akhir……………………………………………………………..
Kesimpulan….……………………………………………………………………..

BAB XIII Pelaporan – Merumuskan opini audit


Mengidentifikasi masalah dan temuan……………………………………………..
Perumusan opini audit….…………………………………………………..………
Membuat opini auditor independen....……………………………………………..

BAB XIV Penyelesaian – Membuat nomor laporan audit


Prosedur penomoran laporan audit………………………………………………..
Kesimpulan………………..………………………………………………………

UJIAN AKHIR SEMESTER (FINAL TEST)

oooOOooo
BAB I
AKTIVITAS PRA PENUGASAN

1. Pra Penugasan Audit dan Perikatan Audit.

Berdasarkan SA 210 “Persetujuan atas Ketentuan Perikatan Audit” Par 3 Tujuan auditor
untuk menerima atau melanjutkan perikatan audit hanya ketika basis yang melandasi
pelaksanaan audit telah disepakati, melalui:

a. Penetapan apakah terdapat prakondisi untuk suatu audit, dan


b. Penegasan bahwa ada pemahaman yang sama tentang ketentuan perikatan audit antara
auditor, manajemen, dan jika relevan, pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola
entitas (those charge with governace/TCWG).

1.1 Profil Kantor Akuntan Publik

Kantor akuntan publik (KAP) Lydia & Lim berdomilisi di Jalan Muara Baru I No.19 –
Bandung, Indonesia dan memiliki cabang di Grya Taman Mini Blok G2 No. 12 Pondok
Gede, Bekasi, Indonesia. KAP Lydia & Lim memiliki komitmen untuk selalu menegakkan
profesionalisme auditor di Indonesia sehigga para akuntan publik di Indonesia mendapatkan
kepercayaan yang besar di mata para pengguna yaitu publik (masyarakat) dalam setiap
penugasannya.

Untuk menjamin profesionalisme dalam pekerjaannya, Kantor Akuntan Publik Lydia & Lim
membangun metodologi audit kantornya sesuai dengan International Standard on Auditing
(ISA) yang menggunakan audit berbasis risiko untuk memastikan bahwa setiap penugasan
auditnya didasari prosedur dan mekanisme yang baik sehingga dapat menghasilkan audit
yang dapat dipercaya dan sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Berikut adalah para daftar team audit KAP Lydia & Lim:
1. Lydia Salim (Managing Partner)
2. Lim Hendra (Partner)
3. Samiya Rahman (Manager)
4. Yanuar Adhi Pribadi (Supervisor)
5. Lucky Lauwrendy (Supervisor)
6. Viki Faradila (Senior Auditor)
7. Putri Winarty (Senior Auditor)
8. Adityas Wiguna (Junior Auditor)
9. Siti Nur Asisah (Junior Auditor)
10. Fulgentius Siswanto (Junior Auditor)
11. Adi Pramayudha (Junior Auditor)

1
Dalam setiap penugasannya KAP Lydia & Lim memiliki standar team audit yang harus
berisikan minimal seorang senior, seorang junior, supervisor dan manager untuk
melaksanakan satu perikatan audit. Standar Pengendalian Mutu KAP Lydia & Lim pun
mensyaratkan sesuai dengan Standar Auditing yaitu melakukan team discussion (diskusi tim)
dalam setiap penugasannya. Diskusi yang dilakukan tidak hanya dalam komponen team audit
yang disebutkan diatas tapi juga beserta para partner incharge atau peer review partner di
tahapan perencanaan audit dan tahap akhir/kesimpulan audit.

1.2 Sistem pengendalian mutu dan metodologi audit KAP Lydia & Lim

Berdasarkan SA 220 “Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan” par 2 Sistem,
kebijakan, dan prosedur pengendalian mutu merupakan tanggung jawab KAP. Berdasarkan
SPM 1, KAP berkewajiba untuk menetapkan dan memelihara suatu system pengendalian
mutu untuk memberikan keyakinan memadai bahwa:
a. KAP dan personelnya memeatuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan
yang berlaku.
b. Laporan yang diterbitkan oleh KAP atau rekan perikatan telah sesuai dengan
kondisinya.
SA 220 par 3 dalam hubungan dengan system pengendalia mutu KAP, tim perikatan
bertanggung jawab untuk menerpkan prosedur pengendalian mutu yang dapat diterapkan
terhadap perikatan audit dan memberikan informasi yang relevan kepada KAP untuk
memungkinkan berfungsinya sistem pengendalian mutu KAP yang berhubungan dengan
independensi.
SA 220 par 4 Tim perikatan berhak untuk mengandalkan system pengendalian mutu KAP,
kecuali informasi yang disediakan oleh KAP atau pihak lain menunjukkan sebaliknya.
SA 220 par 6 Tujuan auditor adalah untuk mengimplementasikan prosedur pengendalian
mutu pada tingkat perikatan untuk memberikan keyakinan memadai bagi auditor bahwa:
a. Audit telah dilakukan dengan mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku, dan
b. Laporan auditor yang diterbitkan telah sesuai dengan kondisinya.

Berdasarkan SA tersebut diatas, KAP Lydia & Lim membuat audit metodologi yang harus
dipatuhi oleh setiap tim perikatan audit di KAP Lydia & Lim untuk menjamin bahwa setiap
perikatan dan penugasan dijalankan sesuai dengan standar yang berlaku.

Berikut adalah metodologi audit yang digunakan Kantor Akuntan Publik Lydia & Lim dalam
setiap penugasan audit umumnya.

2
Metodologi audit Kantor Akuntan Publik Lydia & Lim

Risks of audit

Understanding entity Evaluate risk indicators Perform analytics and


and its environment inquiries

Business risks

Accounting & Financial risks

Other risks

Identify audit risk influence to


management assertions

Identify Financial statement risk


influence to management assertions
risks

N
Material
misstatement

Identify Perform Assess TOC


controls to Walkthroughs inherent
the risks risk

Additional substantive procedures + Establish appropriate audit substantive procedures

Audit Reports (audit opinion, management letter or other reports)

3
1.3 Survei dan perikatan audit

Pada tanggal 5 Desember 20x7 PT Otomotif Indonesia Sukses (OIS) menghubungi Kantor
Akuntan Publik (KAP) Lydia & Lim meminta untuk dilakukan audit umum atas laporan
keuangan PT OIS pada periode 31 Desember 20x7. Berdasarkan permintaan tersebut KAP
Lydia & Lim membuat rencana kunjungan klien untuk melakukan survey yang akan
direncanakan pada tanggal 8 Januari 20x8, dengan ringkasan informasi survey audit sebagai
berikut:

PT Otomotif Indonesia Sukses (Perusahaan), Perusahaan Indonesia ber NPWP


003.123.456.9.876.000 yang berdomisili di Jln. Delta Silicon 18 No. 8 Cikarang, didirikan
berdasarkan Undang - Undang No. 1/1967 dan Undang - Undang No. 11/1970 tentang
Investasi Modal Asing yang disahkan oleh Notaris Tri Makmur,S.H., No. 1 dated 5
December 20x1. Akta notaris telah disahkan oleh Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan Nomor No. A-88888.HT.x1.x1 TH 20x2 on 09 December 20x2.

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, perusahaan melakukan kegiatan bisnis


produksi komponen kendaraan industri.

Pada tanggal 31 Desember 20x2 Perusahaan mengotorisasi penanaman modal sebesar US$
4.000.000 (4.000.000 lembar dengan nilai pari $1 per lembar saham), yang telah diterbitkan
dan dibayar penuh oleh PT Otomotif Indonesia dan Success Corporation (Perusahaan terbuka
dari Singapura) masing - masing US$ 2.000.000 (masing - masing 2.000.000 lembar saham)
atau setara dengan IDR 20.665.792.071.

Untuk dapat mengelolah dan mengontrol entitas ventura, para pemegang saham turut serta
dalam manajemen dengan menempatkan Direktur dan Komisioner Perusahaan sebagai wakil
dari para pemegang saham dengan rincian sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Dr. Jhonyman Mewakili PT Otomotif Indonesia


Komisaris Mr. Ong Kim Seng Mewakili Success Corporation

Presiden Direktur : Mr. Robin Tan Mewakili Success Corporation


Direktur Mr. Poltak Mewakili PT Otomotif Indonesia

Perusahaan mempunyai total 559 dan 555 karyawan selama tahun 20x6 dan 20x7

Pada dua tahun sebelumnya (20x6 dan 20x5) perusahaan mengalami kerugian masing-
masing sebesar IDR 13,8 Milyar dan IDR 18,4 Milyar. Pada tahun berjalan yaitu 20x7
perusahaan memperoleh keuntungan sebesar IDR 1 Milyar.

Perusahaan menggunakan SAK umum dalam proses pencatatan dan pelaporan atas laporan
keuangan Perusahaan.

4
Direktur PT OIS menjelaskan bahwa selama tahun 20x6 dn 20x7 tidak ada transaksi dengan
pihak berelasi, berikut adalah informasi pihak berelasi PT OIS:

Nama Perusahaan Sifat hubungan Keterangan sifat relasi


PT Otomotif Indonesia Pemegang saham 50% saham
Success Corporation Pemegang saham 50% saham
PT Roda Bergulir Pihak berelasi Subsidiary PT Otomotif Indonesia
PT Pick Up Indonesia Pihak berelasi Subsidiary PT Otomotif Indonesia
PT Dealer Semesta Pihak berelasi Subsidiary PT Otomotif Indonesia
Success No Reason Corp. Pihak berelasi Subsidiary Success Corporation
PT Sukses Otomotif Mandiri Perusahaan asosiasi 25% investasi pada asosiasi

Disaat yang bersamaan Direktur PT OIS menjelaskan kenapa perusahaan nya melakukan
penggantian auditor, penggantian ini disebabkan kebijakan dari Group Perusahaan yang
berasal dari Singapura yang mensyaratkan pergantian auditor setiap 5 tahun sekali yang
sebelumnya diaudit oleh KAP Tedy dan Rekan. Berikut adalah data auditor terdahulu:

Nama : Kantor Akuntan Publik Tedy dan Rekan


Partner incharge : Tedy SE.,Ak, CA, CPA
Alamat : Jalan Berdikari No 159, Jakarta

PT OIS tidak melakukan konsolidasi laporan keuangan karena tidak memiliki investasi pada
subsidiary, hanya memiliki investasi pada perusahaan asosiasi, PT OIS juga tidak
dikonsolidasi karena bentuk hukum PT OIS adalah ventura bersama.

Lim Hendra sebagai partner in charge meminta klien untuk dapat memberikan hasil audit
terdahulu termasuk temuan audit dalam bentuk management letter dan laporan keuangan
internal PT OIS per 31 Desember 20x7.

Partner juga menginstruksikan kepada tim perikatan untuk menggunakan bahasa inggris atau
bahas Indonesia dalam setiap dokumentasi dan komunikasi resmi dengan klien.

Team audit dan rincian waktu survey adalah sebagai berikut:


Partner audit : Lim Hendra
Manager audit : Samiya Rahman
Tempat : PT Otomotif Indonesia Sukses
Waktu : 2 Januari 20x8 pukul 13.00 Wib sampai dengan 15.00 Wib
Klien : Robin Tan (President Director)
Poltak (Director)
Rianto Hasan (GM Finance & Administration)
Desiana (Manager Finance & Accounting)

5
1.4 Time table (daftar waktu kerja).
Berdasarkan hasil interview dengan klien pada saat survey manager audit membuat time table dan anggaran biaya audit untuk
audit PT OIS untuk periode 31 Desember 20x7 sebagai berikut:

X = Execution; R = Review; O = Follow up

6
Berikut adalah biaya/rate audit per jam team audit:
Jabatan: Biaya per jam :
Assistant IDR 200.000
In charge IDR 300.000
Manager IDR 500.000
Partner IDR 1.000.000
Partner review IDR 1.000.000
IT, Tax, valuation & Others Specialist IDR 500.000

Selain membuat time table manager meminta supervisornya Lucky Lauwrendy untuk
menyusun permintaan data awal sebelum masuk audit dan membuat surat persiapan
perhitungan fisik persediaan sebagai berikut:

Permintaan Data Audit Siklus

1. Financial Statements as of December 31, 20x7 (including Planning


audited report prior year)
 Balance Sheet
 Statements of income
 Trial Balance
 General Ledger
2. Articles of Association and its amendments of the Company Planning
from January 31, 201x7 up to December 31, 20x7, including
approval from Minister of Justice and its registration and
publication in State Gazette.
3. Minutes of Shareholders and Board of Directors meetings Equity
during the year.
4. Correspondence letter with Company’s legal advisor Contingent liabilities

5. Organization chart and job description Planning

6. Chart of accounts Planning

7. Cash and cash equivalents Cash & Equivalents


 Bank reconciliation’s and bank statements for all bank
accounts as at December 31, 20x7
 Petty cash book.
 Standard Operational Procedures (system flow chart – if
any) of Cash/Banks withdrawal
8. Income and receivables. Revenue
 Standard Operational Procedures (system flow chart – if
any) of Income and Trade Receivables.
 Income report and summary of monthly income in quantity
and value by product type during the year
 Aging schedule of trade receivables in original currency

7
Permintaan Data Audit Siklus

equivalent as at December 31, 20x7


 Aging schedule of trade receivables in reporting currency
equivalent as at December 31, 20x7
 List of written – off trade receivables
 Company’s policy and calculation of provision for
doubtful debts

9. Fixed assets and Fixed assets under capital lease as at Capital assets
December 31, 20x7
 Fixed assets register per commercial balance sheet, and in
accordance with tax classification,
 List of disposed fixed assets during the year, including
cash proceed, calculation for gain / loss on disposal of
fixed assets as at December 31, 20x7
 List of collateral fixed assets as at December 31, 20x7 ( if
any)
 Lease agreement and schedule payment of leased fixed
assets
 Capitalization policy of fixed assets
 Standard Operational Procedures (system flow chart – if
any) of Fixed Assets.
10. Prepaid expenses Operating expenses
 List of prepayments including period and amortization
expense calculation as at December 31, 20x7
 Copy of polis insurance / rent agreement / etc
11. Details of other assets as at December 31, 20x7 and its Other assets
supporting documents
12. Payables and accrued expenses Inventory & Opex
 Details of trade payables, other creditors and deposits in
original currency and reporting currency as at December
31, 20x7
 Details of accrued expenses in original currency and
reporting currency as at December 31, 20x7
 Aging schedule of trade payables as at December 31, 20x7
 Details of notes payable and its supporting documents as at
December 31, 20x7 (if any).
13. Shareholders capital Equity
 Schedules of authorized, issued and paid up capital
 Receipt payments from shareholders
14. Related party transaction Related parties
 List of total transaction (i.e. sales, purchase during the

8
Permintaan Data Audit Siklus

period)
 List and reconciliation of related party receivables,
payables, advances, inter-company loans and other
transaction, which shows the counter parties name, original
amount and Rupiah equivalent, and type of transaction.
The balance should be reconciled with internal
confirmation between the company and its counter parties.
 Agreement with related parties eg. Royalty agreement, etc.
15. Taxation Taxation
 Monthly tax return and other documents for all taxes
during the year 20x7
 Income tax article 21 calculation and salary reconciliation
between annual tax return and general ledger
 Prepaid Income tax article 22,23 and 25
a) Recapitulation of tax returns/slip
b) Reconciliation between tax return/slip and general
ledger
 Value Added Taxes (if any)
a) Recapitulation of VAT as December 31, 20x7
b) Reconciliation of VAT between monthly VAT
return and general ledger
c) Reconciliation of sales between VAT sales and
Commercial sales
 Calculation of corporate income tax including :
a) Fiscal adjustments
b) List of fiscal fixed assets and depreciation of fixed
assets per tax
c) List of representation and entertainment
 List of tax assessments and its result including copy of tax
assessment/exemption letter during 20x7
 Correspondence files with tax office during the year in
proper and sequential filing
 Deferred tax calculation (including separation between
permanent and timing differences per accounting and fiscal
assets)
16. Calculation for provision for severance payments and report Employee benefit
from actuary as at December 31, 20x7
17. Goodwill and intangible assets calculation. (if any) Others asset
18. Calculation of its royalties and its agreement (if any)
Opex

9
DIMINTA!!!

Berdasarkan kegiatan tersebut diatas susunlah kertas kerja terkait prosedur penerimaan klien
dan menentukan jumlah biaya audit (audit fee) untuk periode 31 Desember 20x7.

Catatan:
Berdasarkan hasil komunikasi dengan auditor terdahulu tidak ada yang menjadi perhatian
khusus auditor terdahulu atas perikatan audit untuk tahun berakhir 31 Desember 20x7.

Perikatan disetujui dan dibuat pada tanggal 8 Januari 20x8

10
BAB II
PENILAIAN RISIKO

2.1 Memahami lingkungan bisnis klien (accounting system & ELC)


Berdasarkan SA 315 “Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian
Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya” par 3 mengenai tujuan
auditor adalah untuk mengidentifikasi dan menilai risiko kesalahan penyajian material,
apakah karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi,
melalui pemahaman atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas,
oleh karea itu auditor harus melakukan penilaian risiko untuk menyediakan suatu dasar
dalam merancang dan mengimplementasikan respons terhadap risiko yang ditetapkan atas
kesalahan penyajian mateial tersebut.

2.1.1 Tata kelola perusahaan


Jajaran Direksi membuat visi jangka pendek dan jangka panjang. Visi ini dikomunikasikan
selama rapat tahunan dan akhir tahun Perusahaan. Visi jangka pendek dikomunikasikan pada
tiap kepala departemen selama rapat manajemen yang dilakukan setiap bulan. Rapat
manajemen bulanan ini dibuat untuk mendiskusikan dan mengidentifikasi serta memecahkan
risiko yang berpotensi baik dari dalam atau luar perusahaan yang terkait dalam pencapaian
tujuan perusahaan. Tiap departemen mempersiapkan anggaran dan menyerahkan anggaran
tahunan tersebut kepada Ibu Desiana (Manager Akuntansi dan Keuangan Perusahaan) untuk
digabungkan dengan departemen lain dan disatukan menjadi Anggaran Tahunan Perusahaan
di setiap tahunnya. Laporan Anggaran akan dilaporkan ke Manajemen dan Para pemegang
saham dalam Rapat Komisaris yang dilakukan sebelum akhir tahun sebagai acuan target
pencapaian di tahun depan. Strategi jangka pendek dan menengah dipaparkan oleh BOD
kepada jajaran management agar Anggaran Tahunan dapat dicapai dengan baik.
Anggaran tahunan disetujui oleh jajaran komisaris dan pemegang saham dan secara periodik
dilakukan review dan evaluasi secara bulanan dalam manajemen meeting dan secara kuartal
dalam rapat komisaris untuk mendiskusikan semua masalah dan pemecahannya terkait
masalah bisnis yang dihadapi oleh Perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Karena ukuran perusahaan, tidak ada departemen internal audit untuk perusahaan tersebut,
sebagai penggantinya manajemen telah membangun secara formal kode etik (peraturan
perusahaan) yang sesuai dengan keadaan perusahaan. Peraturan Perusahaan ("PP") telah
disetujui oleh jajaran Direksi dan Karyawan dan dilakukan review tahunan (dua tahun sekali)
untuk PP tersebut. PP tersebut berisikan kebijakan perusahaan terkait dengan kepegawaian
termasuk didalamnya kode etik pekerja. Setiap karyawan baru akan mendapatkan PP tersebut
dimuka saat departemen HRD mengangkat karyawan tersebut.
Dalam PP juga diinformasikan bahwa semua karyawan di setiap level departemen dapat
datang ke departemen HRD untuk mengungkap isu yang terkait dengan kepegawaian, hal ini
sudah termasuk dalam kebijakan perusahaan untuk mengkomunikasikan kesalahan yang

11
terjadi oleh karyawan lainnya dalam kondisi yang pribadi dan rahasia. Setiap pelanggaran
dalam kebijakan perusahaan yang dilakukan pihak karyawan dan manajemen akan ada
hukuman yang akan diberikan baik bersifat untuk menskor atau memecat karyawan yang
melanggar PP tersebut. Tergantung dari kesalahan yang dibuat, Perusahaan juga dapat
membawa permasalahn tersebut ke meja hijau jika terkait dengan tindakan kriminal sesuai
dengan UU No 13 tahun 2003 tentang Kepegawaian dan UU No 12 tentang hubungan
Juridiksi Industri.
BOD diwakilkan oleh Direktur Keuangan yaitu Pak Poltak bertemu dengan eksternal auditor
dua kali dalam setahun (periode audit interim dan final). Semua isu audit terkait dengan
perusahaan didiskusikan oleh auditor kepada Pak Poltak. Jika ada fungsi internal control
yang bermasalah secara signifikan akan dicatat dan diinformasikan kepada pak Poltak dan
Pak Robin. Diakhir tahun setelah audit selesai dilakukan auditor akan memberikan surat
tertulis terkait dengan temuan audit selama tahun berjalan termasuk didalam rekomendasi
yang dapat manajemen lakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Jika pada pertemuan
tersebut jajaran direksi dapat menerima dan menjalankan rekomendasi tersebut maka jajaran
direksi akan bertemu dengan tiap kepala departemen untuk mengkomunikasikan rencana
kerja untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Pak Robin dan Pak Poltak memimpin rapat bulanan manajemen yang dihadiri oleh para
kepala departemen. Desiana menyediakan laporan keuangan bulanan dan hasil operasional,
target penjualan bulanan dan masalah-masalah lain perusahaan diinformasikan dalam rapat
ini oleh masing - masing departement terkait. Manajemen perusahaan menggunakan rapat
manajemen ini sebagai kesempatan untuk mengkomunikasikan rencana jangka pendek dan
hasil serta ekspektasi. selanjutnya dalam rapat ini manajemen lakukan dengan menghaturkan
pertanyaan dan menjawab segala masalah yang terjadi.
Pengrekrutan karyawan dilakukan oleh departemen sumber daya manusia dan personalia.
Karyawan perusahaan pada tahun ini berjumlah 555 orang dengan total karyawan tetap 350
orang. Perusahaan membuat beberapa strategi bisnis untuk menghindari kewajiban manfaat
karyawan (employe benefit obligation) dimasa depan dengan bekerja sama dengan
perusahaan - perusahaan untuk membantu proses produksi dan pengirimannya. Perusahan
bekerjasama dengan PT Sumber Kerja Keras (SKK) untuk penjualan produk tersebut.
Departemen akuntansi terdiri dari delapan personel yang sangat familiar dengan tanggung
jawab masing - masing sehingga departemen akuntansi bisa menutup laporan bulanan dalam
waktu 7 hari kerja untuk laporan bulanan dan tahunannya. Departemen akuntansi, Pajak,
Costing dan IT dipimpin oleh seorang Manager Umum. Berikut adalah susunan struktur
organisasi dalam departemen akuntansi, keuangan, pajak dan IT.

12
Nama Jabatan Lama bekerja Pengalaman
sebelumnya
Rianto Hasan GM Finance & Accounting 4 tahun 12 tahun
Desiana Manager Finance & Accounting 5 tahun 5 tahun
Indra Tax Supervisor 5 tahun 3 tahun
Edward Tax Staff 3 tahun 0 tahun
Feti Cashier 3 tahun 0 tahun
Jayanti AR & AP Staff 3 tahun 0 tahun
Ajeng Inventory Staff 3 tahun 0 tahun
Indah Costing Staff 5 tahun 0 tahun

Pak Poltak mereviu laporan keuangan yang disiapkan oleh departemen akuntansi termasuk
rincian laporan laba rugi dan laporan lainnya yang mengindikasikan hasil usaha
perusahaan. Departemen akuntansi membandingkan hasil aktual dengan jumlah anggaran
perusahaan yang dibuat diawal tahun dan hasil usaha tahun sebelumnya. Selisih yang
signifikan akan diinvestigasi dan akan diungkapkan dalam rapat managemen bulanan
supaya diketahui alasan selisih hasil aktual dengan anggaran perusahaan, Desiana (manager
akuntansi dan keuangan) akan memberikan rincian alasan perubahan tersebut setiap akhir
bulan pada saat penyampaian laporan laba rugi kepada Direktur dibantu oleh Rianto Hasan
(GM FA). Rianto Hasan setelah menyelesaikan laporan keuangan menyerahkannya
(mengirim) melalui email kepada staff perwakilan masing-masing pemegang saham.
GM FA Rianto Hasan, beliau adalah mantan auditor dari KAP Tedy dan Rekan. Beliau
adalah mantan manager audit yang sebelumnya mengaudit PT OIS untuk 5 tahun
sebelumnya. Rianto Hasan adalah pemegang 3 gelar profesi yang terkait dengan akuntansi
yaitu Chartered Accountant (CA), Certified Public Accountant (CPA) dan Certified PSAK
(CPSAK).
2.1.2 Bisnis Klien
Perusahaan (PT OIS) adalah perusahaan penyedia komponen otomotif (OEM / Otomotif
Equipment Manufacturing) yang mensupply komponen otomotif kepada pabrikan
kendaraan. Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya membuat kontrak jangka menengah
dan panjang dengan para konsumennya untuk mengambil tanggung jawab mensupply
komponen selama masa kontrak tersebut. Kontrak jangka menengah diberikan selama 5
tahun kepada PT OIS dari konsumen pabrikan kendaraan untuk menyediakan komponen
otomotif tersebut dan 5 tahun lainnya untuk bertanggung jawab menyediakan komponen
spare partnya setelah masa produksi berakhir.
Stabilitas produksi dan kualitas produk menjadi salah satu tanggung jawab yang harus
diberikan kepada konsumen, pengiriman yang terlambat dengan berbagai macam alasan
tidak dapat dibenarkan dan akan mendapatkan penalti yang telah disepakati oleh
perusahaan dan Konsumen (ini adalah perilaku bisnis yang normal dalam bisnis OEM).

13
Industri otomotif sangat besar dikuasai oleh perusahaan - perusahaan Jepang sehingga
persaingan di industri otomotif di Indonesia cukup sulit sehingga perusahaan harus
melakukan efisiensi produksi agar mendapatkan harga yang bersaing sehingga dapat
memperoleh bisnis baru dari para konsumen, karena jika tiap tahun tidak memperoleh
bisnis baru maka 5 tahun berikutnya tidak akan ada lagi bisnis yang dijalankan sehingga
akan mengancam kelangsungan usaha Perusahaan. Tetapi para pemegang saham optimis
akan bisnis ini dimasa depan dan komit untuk mendukung penuh perusahaan.
PT OIS memiliki perusahaan asosiasi yang bergerak di bidang otomotif penyedia kursi
kendaraan yang berada di Cikampek yaitu PT Sukses Otomotif Mandiri (PT SOM), PT OIS
memiliki 25% kepemilikan saham, akuntansi untuk pengukuran saham ini menggunakan
metode ekuitas. Perusahaan asosiasi nya merupakan gabungan usaha dengan perusahaan
Malaysia (Mandiri SDN BHD). Pada tahun 20x8 PT SOM melaporkan laba sebesar IDR 10
Milayar dengan dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebesar 50% dari
laba tahun berjalan pada awal tahun 20x8.
Kondisi Bisnis Tahun Berjalan
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT OIS pada tahun 20x7
dan 20x6:

Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu


Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.096.927.859 18.916.363.574
Piutang dagang 32.371.313.648 27.031.448.657
Piutang lain – lain 6.462.777.739 4.992.700.295
Persediaan 15.324.476.182 10.294.182.963
Lain – lain (termasuk pajak) 33.814.414.980 14.623.462.990
Total asset lancar 109.069.910.408 75.858.158.479

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.842.006.345 97.782.319.809
Aset pajak tangguhan 3.781.399.958 3.781.399.958
Investasi, bersih 26.315.255.449 26.315.255.449
Total tidak asset lancar 120.938.661.751 127.878.975.215
Total asset 230.008.572.159 203.737.133.694

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 13.175.554.538
Utang lain – lain 2.358.024.416 1.788.401.212
Pajak 16.874.019.669 22.155.510
Total liabilitas jk pendek 38.149.167.128 14.986.111.260

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan 10.392.923.000 8.403.711.000
Total liabilitas jk panjang 10.392.923.000 8.403.711.000

14
Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu
Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143
Penghasilan komprehensif lain 2.005.210.990 2.005.210.990
Tax Amnesty 100.000.000 -
Saldo laba 138.029.686.898 137.010.516.301
Total ekuitas 181.466.482.031 180.347.311.434
Total liabilitas & ekuitas 230.008.572.159 203.737.133.694

Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu


Laporan laba rugi:
Pendapatan 201.285.904.815 158.054.424.999
Harga pokok penjualan (184.199.657.826) (154.639.489.975)
Beban operasi (16.919.537.932) (16.720.832.338)
Lain – lain 852.461.539 (326.927.401)
Pendapatan sebelum pajak 1.019.170.597 (13.632.824.715)
Pajak - (185.474.683)
Laba setelah pajak 1.019.170.597 (13.818.299.398)

Penghasilan konprehensif lain:


Keuntungan aktuaria - 1.061.904.000
Bagian keuntungan asosiasi – Aktuaria - 95.766.490
Pajak penghasilan - (289.417.623)
Total penghasilan komprehensif lain - 868.252.867

Total penghasilan komprehensif 1.019.170.597 (12.950.046.531)

15
2.1.3 Sistem Akuntansi

Berdasarkan SA 315 “Penidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui Pemahaman atas Entitas dan
Lingkungannya” par 18. Auditor harus memperoleh pemahaman tentang system informasi termasuk proses bisnis yang terkait, yang
relevan dengan pelaporan keuangan, termasuk hal – hal sebagai berikut:

a. Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan terhadap laporan keuangan

b. Prosedur

c. Catatan akuntansi

d. Sistem informasi yang signifikan terhadap laporan keuangan

e. Proses pelaporan keuangan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan entitas

f. Pengendalian di sekitar entri jurnal, termasuk entri jurnal nonstandard yang digunakan untuk mencatat transaksi yang tidak
berulang atau tidak biasa, atau penyesuaian.

Berdasarkan SA tersebut diatas, berikut adalah ringkasan system informasi dan pencatatan serta pembagian tugas dalam proses
akuntansi PT OIS

Finance/Accounting processing responsibilities


Employee Title IT Admin G/L Revenue/AR Inventory/AP Payroll Fixed Cash
assets
Robin Tan PD
Poltak Director Approve Approve Approve
customer purchase payroll
credit limit orders
Approve Sign
credit memos checks/approve
wire transfers
Approve
inventory

16
Finance/Accounting processing responsibilities
Employee Title IT Admin G/L Revenue/AR Inventory/AP Payroll Fixed Cash
assets
adjustments
Yohanes IT manager Network
administrati
on
Rianto General Accounting Map Review Review Maintain Review Review bank
Hasan Manager system chart of reconciliations reconciliations payroll fixed reconciliations
Finance & administrati accounts Determine Review masterfile asset
Accounting on Approve allowance for changes to Process listing
Payroll journal doubtful inventory and payroll
module entries accounts vendor
administrati and Review masterfiles
on batches changes to Monitor cycle
Prepare A/R and A/P counts
financials masterfiles

Desiana Manager Maintains Reconciles Reconciles Maintain Prepares bank


accounting chart of G/L and G/L and fixed reconciliations
accounts; subsidiary subsidiary asset
Reviews ledgers ledgers; listing
and Captures invty.
records Adjustment
std. J.E.; (physical
prepares count)
non-std
J.E.

Jayanti A/R clerk Prepares


invoices;
Posts cash
receipts;

17
Finance/Accounting processing responsibilities
Employee Title IT Admin G/L Revenue/AR Inventory/AP Payroll Fixed Cash
assets
Processes
credit memos;
Matches
invoices, sales
orders and
delivery
vouchers
Jayanti A/P clerk Records
invoices;
Matches
invoices, PO
and receiving
vouchers;
Processes debit
memos;
Prepares and
processes
payments;
Prints checks
Pongki Sales Customer
manager masterfile
maintenance
Sulis Salesperson Create and
process sales
orders
Setiyono Salesperson Create and
process sales
orders
Anadut Salesperson Create and
process sales

18
Finance/Accounting processing responsibilities
Employee Title IT Admin G/L Revenue/AR Inventory/AP Payroll Fixed Cash
assets
orders
Romi Warehouse Supplier and
manager inventory
masterfile
maintenance
Perform cycle
counts
Indra.H Receiving Enters Receive Receive
clerk shipped items inventory fixed
into the Process assets
inventory receiving
module vouchers
Rama Receiving Pick and ship Enters received Receive
clerk inventory items into the fixed
Prepare and inventory assets
process module.
delivery
vouchers
Shinta Receptionist Receive
invoice from
supplier

19
2.2 Penentuan materialitas audit

Berdasarkan SA 320 mengenai “Materialitas dalam Tahap Perencanaan dan Pelaksanaan


Audit” par 10 pada saat menetapkan strategi audit secara keseluruhan auditor harus
menentukan materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan. Jika, dalam kondisi
spesifik entitas, terdapat satu atau lebih golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan
tertentu yang mengandung kesalahan penyajian yang jumlahnya lebih rendah daripada
materialitas laporan keuangan secara keseluruhan diperkirakan secara masuk akal akan
memengaruhi keputusan ekonomi yang dibuat oleh para pengguna berdasarkan laporan
keuangan tersebut, maka auditor harus menetapkan materialitas yang akan diterapkan
terhadap golongan transaksi, saldo akun atau pengungkapan tertentu tersebut.

Par 11 Auditor harus menetapkan materialitas pelaksanaan untuk menilai risiko kesalahan
penyajian material dan menentukan sifat, saat dan luas prosedur audit lanjutan.

Par 14 Auditor harus memasukkan dalam dokumentasi auditnya jumlah-jumlah di bawah ini
beserta faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuannya:

a. Materialitas untuk laporan keuangan secara keseluruhan


b. Jika berlaku, tingkat materialitas untuk golongan transaksi, saldo akun atau
pengungkapan tertentu
c. Materialitas pelaksanaan
d. Revisi yang dibuat atas butir a – c.

Berikut adalah acuan materialitas yang digunakan oleh KAP Lydia & Lim

Kondisi Acuan % Materialitas


Perusahaan terbuka Laba sebelum pajak 3% - 7%
Perusahaan dengan kondisi BEP Total pendapatan atau Total Asset 3% - 7%
Perusahaan merugi Kerugian dengan nilai positif 3% - 7%
Perusahaan kecil atau Mendekati Total Assets 0.5% up to 1%
Kebangkrutan

Berdasarkan paragraph penjelasan SA 320 par 11 (A12) Penentuan materialitas pelaksanaan


bukan merupakan suatu perhitungan mekanis yang sederhana dan membutuhkan adanya
pertimbangan professional. Dijelaskan pula dalam penjelasan par 11 bahwa materialitas
pelaksanaan ditetapkan untuk mengurangi ketingkat rendah yang dapat diterima
kemungkinan kesalahan penyajian yang tidak terkoreksi dan tidak terdeteksi dalam laporan
keuangan tidak melebihi materialitas laporan keuangan secara keseluruhan.

20
Berdasarkan hal tersebut diatas KAP Lydia & Lim menetapkan materialitas laporan
keuangan secara menyeluruh, kesalahan yang dapat diterima dan kesalahan yang diabaikan
sebagai berikut:

Acuan materialitas (Benchmarks) - Sesuai kondisi klien EBT/Revenue/Asset


Materialitas laporan keuangan menyeluruh (Planning materiality) 3%-7% / 0,5%-1%
Kesalahan yang dapat diterima (Tolerable Error / TE) 60% dari materiality
Kesalahan yang diabaikan (Trivial amount / TA) 3% dari materiality

Untuk dapat mengetahui apakah sebuah entitas masuk dalam kriteria kecil dan menengah,
berikut adalah acuan kriteria tersebut.

Berdasarkan UU no 20 tahun 2008 yang termasuk dalam definisi usaha mikro, kecil dan
menengah adalah sebagai berikut:

Jenis Entitas Total Asset (IDR) Total Revenue (IDR)


Mikro Sampai dengan 50.000.000 Sampai dengan 300.000.000
Kecil 50.000.000 s/d 500.000.000 300.000.000 s/d 2,5 milyar
Menengah 500.000.000 s/d 10 milyar 2,5 milyar s/d 50 milyar

Berdasarkan dengan informasi diatas Mahasiswa diminta untuk membuat/setting materialitas


audit dan jenis kriteria entitas untuk audit laporan keuangan PT OIS periode 31 Desember
20x7.

2.3 Menentukan prosedur umum/signifikan atau prosedur minimum atas akun.

Berdasarkan materialitas yang telah dibuat dan komponen laporan keuangan yang telah
diberikan, berikut adalah penentuan prosedur audit atas akun yang ada, ada diminta untuk
menentukan apakah prosedur yang akan digunakan menggunakan prosedur standar
(signifikan) atau prosedur minimal (tidak signifikan):

a. Prosedur substantive Pendapatan (Significant atau Tidak Signifikan)


b. Prosedur substantive Biaya Operasi (Significant atau Tidak Signifikan)
c. Prosedur substantive Persediaan (Significant atau Tidak Signifikan)
d. Prosedur substantive Kas dan setara kas (Significant atau Tidak Signifikan)
e. Prosedur substantive Aset tetap (Significant atau Tidak Signifikan)
f. Prosedur substantive Kompensasi karyawan (Significant atau Tidak Signifikan)
g. Prosedur substantive Investasi (Significant atau Tidak Signifikan)
h. Prosedur substantive Pajak Penghasilan & PPN (Significant atau Tidak Signifikan)
i. Prosedur substantive Modal (Significant atau Tidak Signifikan)
j. Prosedur substantive Instrumen keuangan (Significant atau Tidak Signifikan)
k. Prosedur substantive Pendapatan dan Beban Lain-lain (Significant atau Tidak Signifikan)

21
2.4 Evaluasi indikator risiko audit
Berdasarkan kondisi klien pada narasi diatas, identifikasikan indikator risiko audit pada klien
tersebut sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan berikut:

No Indikator Risiko Petunjuk Matters / Masalah


1 BOD dan management tidak Indikator ini berlaku bila Kemungkinan
bekerja sama dengan baik manajemen tidak kooperatif terindikasi
dengan auditor. dalam memberikan bantuan kecurangan laporan
kepada auditor. keuangan
2 Entitas atau department di Indikator ini berlaku untuk Bisnis dijalankan
perusahaan lebih sering entitas yang sering kemungkinan terdapat
melakukan transaksi dengan menyelesaikan transaksi risiko kesalahan asset
tunai secara tunai seperti penjual yang tidak tepat
ritel tertentu, penyedia (misappropriate of
layanan dan bar dan restoran. asset)
3 Kondisi perusahaan sangat Indikator ini tidak Faktor ekonomi yang
dipengaruhi oleh tingkat suku dimaksudkan untuk mempengaruhi
bunga. diterapkan pada entitas hanya likuiditas entitas dan
karena mereka memiliki satu tekanan untuk
instrumen atau dua instrument melaporkan laporan
yang sesuai dengan tingkat keuangan yang positif
suku bunga. Indikator ini
dimaksudkan untuk
diterapkan pada entitas yang
profitabilitasnya dipengaruhi
oleh fluktuasi suku bunga.
4 Profitabilitas entitas Indikator ini berlaku untuk Faktor ekonomi yang
terganggu, atau tidak mudah entitas yang berjuang untuk mempengaruhi
menghasilkan laba menunjukkan keuntungan dan likuiditas entitas dan
mereka yang meraih tekanan untuk
keuntungan melalui transaksi melaporkan laporan
daripada operasi yang keuangan yang positif
konsisten.
5 Entitas bergantung atau Indikator ini terutama Faktor eksternal
sensitive terhadap peraturan mempengaruhi entitas yang mungkin
perundang-undangan produk dan layanannya menyebabkan
dikendalikan oleh undang- penurunan nilai atau
undang atau kebijakan kerugian
pemerintah.
6 Kerentanan terhadap Indikator ini ditujukan untuk Faktor eksternal
hilangnya kontrak, lisensi, entitas dimana kejadian mungkin
atau paten semacam itu akan bermasalah menyebabkan
bagi entitas dalam hal going penurunan nilai atau
concern dan kesejahteraan kerugian
finansial.

22
No Indikator Risiko Petunjuk Matters / Masalah
7 Konsentrasi pada pasar, Indikator ini berlaku bila Faktor eksternal
produk, jasa, pelanggan atau entitas dapat menjual mungkin
pemasok produknya atau memberikan menyebabkan
layanan kepada sejumlah penurunan nilai atau
pelanggan yang relatif kerugian
terbatas. Hal ini juga berlaku
bila entitas tidak
terdiversifikasi dan
penawaran produknya sangat
terbatas.
8 Industri memiliki tingkat Indikator ini berlaku untuk Faktor indikasi
kegagalan yang tinggi entitas yang beroperasi di masalah
industri yang dikenali karena kelangsungan usaha
tingkat kegagalannya yang
tinggi, seperti industri
konstruksi, restoran dan
penginapan.
9 Tingkat kompetisi yang Sebagian besar entitas Faktor indikasi
tinggi, disertai dengan beroperasi dalam lingkungan masalah
penurunan marjin yang kompetitif, yang tidak kelangsungan usaha
selalu membuat indikator ini
berlaku.
10 Keputusan operasi dan Indikator ini hampir pasti Kemampuan yang
keuangan didominasi oleh berlaku untuk entitas kecil kurang yang
sejumlah individu yang manajer pemilik atau memungkinkan
tim manajemennya terbatas terjadi risiko
sangat terlibat. kesalahan pencatatan
11 Personel akuntansi tidak Indikator ini berlaku untuk Kemampuan yang
terampil atau berpengalaman entitas yang staf akuntingnya kurang yang
tidak dapat memenuhi memungkinkan
tugasnya tanpa memberikan terjadi risiko
kesalahan. kesalahan pencatatan
12 Perputaran personel akuntansi Perputaran yang tinggi di Kemampuan yang
yang tinggi departemen akuntansi kurang yang
biasanya mengindikasikan memungkinkan
masalah mendasar yang lebih terjadi risiko
serius. kesalahan pencatatan
13 Materialitas sering digunakan Pengalaman masa lalu dengan Sikap manajemen
untuk membenarkan manajemen harus terhadap pelaporan
kebijakan akuntansi marjinal dipertimbangkan saat keuangan dapat
mengevaluasi penerapan meningkatkan
indikator ini. kemungkinan
kesalahan

23
No Indikator Risiko Petunjuk Matters / Masalah
14 Kegagalan untuk Bila tim audit harus Sikap manajemen
memperbaiki kekurangan mengkomunikasikan kekurangan terhadap pelaporan
yang signifikan diketahui yang sama kepada manajemen dan keuangan dapat
dalam pengendalian mereka yang ditugaskan di bidang meningkatkan
internal tata kelola dari tahun ke tahun, kemungkinan
risiko penipuan lebih besar. kesalahan
Indikator ini berlaku dalam situasi
seperti itu.
15 Penekanan berlebihan Minimalisasi pajak merupakan Sikap manajemen
pada minimalisasi pajak insentif untuk melakukan terhadap pelaporan
kecurangan. keuangan dapat
menunjukkan
akuntansi yang
tidak benar
16 Signifikan dan / atau Banyak penipuan dilakukan dan Sifat transaksi dapat
transaksi dengan pihak disembunyikan melalui penggunaan meningkatkan
terkait yang kompleks pihak terkait. Adanya hubungan kemungkinan
pihak terkait tidak menyebabkan kesalahan atau
indikator ini dapat diterapkan. digunakan untuk
menyamarkan
substansi
17 Entitas melakukan Kompleksitas transaksi atau Sifat transaksi dapat
transaksi kompleks atau hubungan bisnis adalah masalah meningkatkan
hubungan bisnis penilaian. kemungkinan
kesalahan atau
digunakan untuk
menyamarkan
substansi
18 Akun yang besar Misalnya, entitas yang transaksi Sifat transaksi dapat
berdasarkan perkiraan berikut penting: meningkatkan
subjektive / estimasi a. Penyisihan restrukturisasi kemungkinan
b. Pengakuan pendapatan kesalahan atau
berdasarkan persentase digunakan untuk
penyelesaian atau perkiraan menyamarkan
biaya yang harus substansi
diselesaikan
c. Penyisihan piutang ragu –
ragu.
d. Aktiva atau kewajiban pajak
penghasilan masa depan
yang diakui.
e. Asumsi pengukuran nilai
wajar.
f. Penyisihan persediaan using

24
No Indikator Risiko Petunjuk Matters / Masalah
19 Produk atau jasa subjek Produk seringkali mengalami Faktor operasi
keusangan keusangan dalam entitas yang mungkin
menjual barang-barang yang menunjukkan
tidak dapat rusak (mis., penurunan atau
Makanan, obat-obatan penurunan nilai
terlarang), dengan cepat
menjadi usang (mis., Pakaian,
mobil) atau menggunakan
teknologi usang (mis.,
Perekam video, televisi
katoda).
20 Berencana untuk secara Indikator ini berlaku untuk Faktor operasi
signifikan mengurangi atau entitas yang telah mungkin
melikuidasi operasi mengumumkan pengurangan menunjukkan
staf atau penutupan usaha. penurunan atau
penurunan nilai
21 Jaminan pribadi dari utang Bukan hal yang aneh bagi Kepentingan
entitas pemilik bisnis untuk kepemilikan dapat
menjamin hutang entitas, menciptakan tekanan
yang membuat indikator ini untuk melaporkan
berlaku. Penerapan meningkat hasil yang
dengan signifikansi hutang. menguntungkan
22 Hubungan buruk dengan Bila karyawan tidak puas Tekanan untuk
karyawan karena mereka mungkin tidak mencerminkan hasil
peduli dengan apa yang yang menguntungkan
mereka lakukan atau mereka
mungkin memutuskan untuk
mengambil dari entitas apa
yang mereka yakini pantas
mereka dapatkan.
23 Kompensasi bergantung Insentif ada untuk melebih- Tekanan untuk
mencapai target kinerja lebihkan pendapatan untuk mencerminkan hasil
memaksimalkan pembayaran yang menguntungkan
insentif.
24 Kurangnya tindakan korektif Indikator ini berlaku bila Lingkungan kerja
yang tepat dalam menanggapi manajemen tidak mengambil dapat meningkatkan
pelanggaran kebijakan dan tindakan atau penundaan kemungkinan
prosedur dalam mengambil tindakan kesalahan
sebagai tanggapan atas
pelanggaran kebijakan dan
prosedur yang dilaporkan.
25 Tenggat waktu yang tidak Ketidakpastian tenggat waktu Lingkungan kerja
masuk akal yang ditetapkan adalah pertanyaan tentang dapat meningkatkan
pada personel/karyawan penghakiman. kemungkinan
kesalahan

25
2.5 Prosedur analisa awal

Berdasarkan SA 315 “Penidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material


Melalui Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya” par 6. Prosedur penilaian risiko
harus mencakup berikut:

a. Permintaan keterangan dari manajemen, dan personel lain dalam entitas yang menurut
pertimbangan auditor kemungkinan memiliki informasi yang mungkin membantu dalam
mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian material karena kecurangan atau kesalahan.
b. Prosedur analitis
c. Obsevasi dan inspeksi

Berdasarkan SA berikut diatas, anda diminta untuk membuat analisa awal laporan keuangan
dengan rincian prosedur sebagai berikut:

Menganalisa informasi keuangan dengan melakukan prosedur analisis berikut:

a. Bandingkan periode sekarang dengan periode sebelumnya yang sebanding (ekspektasi


implisit) pada item baris laporan keuangan atau basis akun.
b. Hitung rasio kunci yang relevan dengan entitas.
c. Identifikasi tidak adanya perubahan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
d. Untuk item yang diidentifikasi, verifikasi bahwa mereka termasuk dalam Masalah.

Pada saat interview awal penugasan Bapak Rianto Hasan menjelaskan kondisi keuangan
perusahaan sebagai berikut:

Penjualan tahun berjalan meningkat cukup signifikan karena adanya project baru sehingga
meningkatkan penjualan dan modal kerja yang terkait dengan persediaan, piutang dan utang
dagang.

Bisnis perusahaan semakin baik dengan diperolehnya laba di tahun berjalan sebesar Rp 1
milyar. Peningkatan performance ini dikarenakan penyesuaian harga jual yang diajukan sejak
akhir tahun 20x6 yang baru terealisasi pada kuartal pertama 20x7.

Kenaikan harga jual mempengaruhi seluruh persentasi biaya terhadap harga jual sehingga
kondisi laporan laba rugi perusahaan menjadi lebih baik.

Kenaikan hutang pajak pada tahun berjalan karena belum disajikan secara bersih pajak
masukan dan pajak keluaran, yang mana pajak keluaran disajikan pada asset lancar lain yang
berjumlah Rp 17,3 milyar.

Salah satu beban operasional terbesar adalah biaya material langsung dan biaya penyusutan
yang berkontribusi sekitar masing – masing 69% dan 4% dari penjualan

26
2.6 Ringkasan risiko audit

Berdasarkan prosedur – prosedur diatas, buatlah ringkasan risiko audit yang diidentifikasi
selama prosedur penilaian risiko untuk diproses dalam tahap selanjutnya dengan
kemungkinan matters / masalah sebagai berikut:

No Masalah yang berdampak pada laporan keuangan


1 Kemungkinan terindikasi kecurangan laporan keuangan
2 Terdapat risiko kesalahan asset yang tidak tepat (misappropriate of asset)
3 Faktor ekonomi yang mempengaruhi likuiditas entitas dan tekanan untuk
melaporkan laporan keuangan yang positif
4 Faktor eksternal mungkin menyebabkan penurunan nilai atau kerugian
5 Terindikasi masalah kelangsungan usaha
6 Pengetahuan dan kemampuan akuntansi yang kurang yang memungkinkan
terjadinya risiko kesalahan pencatatan
7 Sikap acuh manajemen terhadap pelaporan keuangan yang meningkatkan
kemungkinan kesalahan akuntansi
8 Sikap manajemen terhadap pelaporan keuangan dapat menunjukkan akuntansi
yang tidak benar
9 Faktor operasi perusahaan mungkin menunjukkan penurunan atau penurunan
nilai
10 Kepentingan kepemilikan dapat menciptakan tekanan untuk melaporkan hasil
yang menguntungkan
11 Tekanan untuk menghasilkan laporan yang menguntungkan
12 Lingkungan kerja dapat meningkatkan kemungkinan kesalahan

DIMINTA!!!

Identifikasi setiap permasalah dalam tiap tahap proses penilaian risiko yang mungkin
diperoleh pada saat melakukan prosedur risiko indikator, Analisa Lap keu, atau Pemahaman
system informasi akuntansi.

27
BAB III
MENANGGAPI RISIKO AUDIT

3.1 Identifikasi risiko bisnis berdampak pada asersi manajemen


Berdasarkan SA 330 “Respons Auditor Terhadap Risiko Tang Telah Dinilai” par 5 Auditor
harus merancang dan mengimplementasikan respons keseluruhan untuk menanggapi risiko
kesalahan penyajian material yang telah dinilai pada tingkat laporan keuangan.

Par 6 Auditor harus merancang dan mengimplementasikan prosedur audit lebih lanjut yang
sifat, saat, dan luasnya didasarkan pada dan merupakan respons terhadap risiko kesalahan
penyajian material yang telah dinilai pada tingkat asersi.

DIMINTA!!!

Berdasarkan prosedur penilaian risiko atas bisnis klien pada bab sebelumnya identifikasikan
dampak risiko yang telah diidentifikasi terhadap siklus dan dampak risiko tersebut terhadap
laporan keuangan serta asersi manajemen dengan acuan sebagai berikut:

No Indikator Risiko Matters/Masalah Identifikasi awal


auditor
4 Profitabilitas entitas Faktor ekonomi yang Industri otomotif sangat
terganggu, atau tidak mempengaruhi likuiditas besar dikuasai oleh
mudah menghasilkan laba entitas dan tekanan untuk perusahaan - perusahaan
melaporkan laporan keuangan Jepang sehingga
yang positif persaingan di industri
9 Tingkat kompetisi yang Faktor indikasi masalah otomotif di Indonesia
tinggi, disertai dengan kelangsungan usaha cukup sulit sehingga
penurunan marjin perusahaan harus
melakukan efisiensi
produksi agar
mendapatkan harga yang
bersaing
6 Kerentanan terhadap Faktor eksternal mungkin Perusahaan dalam
hilangnya kontrak, lisensi, menyebabkan penurunan nilai menjalankan bisnisnya
atau paten atau kerugian membuat kontrak jangka
7 Konsentrasi pada pasar, Faktor eksternal mungkin menengah dan panjang
produk, jasa, pelanggan menyebabkan penurunan nilai dengan para
atau pemasok atau kerugian konsumennya untuk
mengambil tanggung
jawab mensupply
komponen selama masa
kontrak tersebut

28
Catatan atas tanggapan risiko ini adalah sebagai berikut:

1. Tekanan pada manajemen karena kondisi bisnis dapat mempengaruhi tindakan manajemen
untuk melaporkan laporan keuangan yang positif (untung) yang mungkin dapat
mempengauhi tingginya risiko keterjadian (occurances) pendapatan perusahaan dengan
melaporkan atau mencatat pendapatan yang tidak terjadi.
2. Faktor eksternal seperti batasan kontrak dan ketidak pastian mendapatkan kontrak lanjutan
meningkatkan kemungkinan penurunan nilai atas persediaan perusahaan untuk mensupply
Customers. (kemungkinan terdapat inventory dead stock atas kontrak yang telah habis tetap
dicatat oleh perusahaan).
3. Para pemegang saham optimis akan bisnis ini dimasa depan dan komit untuk mendukung
penuh perusahaan.

3.2 Identifikasi risiko laporan keuangan berdampak asersi manajemen


Auditor juga melakukan identifikasi risiko terhadap akun material dengan rincian pengujian
sebagai berikut:

No Akun & Kondisi Keterangan


A Aset tetap
1 Penambahan asset tetap di tahun berjalan melebihi Risiko komponen
materialitas audit
2 Perubahan signifikan terhadap estimasi akuntansi Risiko utama
3 Perubahan kebijakan akuntansi pada asset tetap Risiko utama
4 Jumlah aset tetap melebihi 70% total aset Risiko komponen

B Persediaan
1 Jumlah persediaan melebihi nilai materialitas audit Risiko komponen
2 Biaya persediaan langsung (direct material cost) melebihi Risiko komponen
65% dari total penjualan
3 Sifat dari bisnis merupakan subjek kerusakan Risiko utama
4 Total pembelian setahun persediaan melebihi 70% dari total Risiko komponen
penjualan setahun.

C Perpajakan
1 Apakah terdapat pemeriksaan pajak selama tahun berjalan ? Risiko utama
2 Apakah terdapat pajak lebih bayar selama periode berjalan Risiko utama
atau diharapkan perusahaan akan melakukan klaim kelebihan
pembayaran pajak selama tahun berjalan?

29
C Perpajakan
3 Rasio hutang terhadap modal melebihi 4:1? Risiko utama
4 Perusahaan memenuhi persyaratan atas pembuatan Risiko komponen
dokumentasi transfer pricing?
5 Bisnis utama perusahaan subjek atas pajak final & non final? Risiko komponen
6 Pajak penghasilan perusahaan subjek pajak final 1% dari total Risiko utama
omzet sesuai dengan PP 46 tahun 2013?
7 Omzet Perusahaan melebihi IDR 4,8 Milyar tapi kurang dari Risiko utama
IDR 50 Milyar? (persyaratan fasilitas PPh Badan)
8 SPT tahunan yang dilaporakan tahun sebelumnya tidak sesuai Risiko utama
dengan laporan keuangan audit tahun lalu?
9 Perusahaan terbuka dengan total modal melebih 40% beredar Risiko utama
di Bursa Efek? (insentive pajak lebih rendah 5% dari tariff
normal)

D Pendapatan
1 Total pendapatan melebihi materialitas audit? Risiko komponen
2 Menggunakan estimasi signifikan untuk menentukan Risiko utama
pengakuan pendapatan?
3 Ketidakpastian pengakuan pendapatan karena tingginya Risiko utama
tingkat pengembalian penjualan?
4 Mengaplikasikan Konsep agen dan principal ? Risiko komponen

E Instrumen Keuangan
1 Instrumen keuangan melebihi dari materialitas audit? Risiko komponen
2 Instrument keuangan diukur dengan nilai wajar? Risiko komponen
3 Perubahan intensi atas instrument keuangan? Risiko utama

F Pinjaman/Hutang
1 Pinjaman/hutang melebihi dari materialitas audit? Risiko komponen
2 Pinjaman/hutang diukur dengan nilai wajar? Risiko komponen
3 Pinjaman/hutang diperoleh dari pihak berelasi atau Risiko utama
diharapkan akan menerima dari pihak berelasi?
4 Jangka waktu dan kondisi yang tidak biasa? Risiko utama
5 Perubahan intensi atas Pinjaman/hutang? Risiko utama

G Ekuitas
1 Penambahan modal yang signifikan? Risiko komponen
2 Manajemen berencana untuk melakukan pembayaran Risiko komponen
deviden?
3 Entitas menerbitkan hutang dapat dikonversi/instrument Risiko utama
konversi lainnya?
4 Perubahan komposisi pemegang saham? Risiko utama
5 Transaksi signifikan yang mempengaruhi ekuitas seperi Risiko utama
pembayaran deviden, modal pembendaharaan dll?

30
3.2 Identifikasi risiko laporan keuangan berdampak asersi manajemen (lanjutan)

No Akun & Kondisi Keterangan

H Transaksi pihak berelasi


1 Signifikan transaksi dengan pihak berelasi? Risiko utama
2 Transaksi pihak berelasi yang signifikan? Risiko utama

DIMINTA!!!

Berdasarkan identifikasi risiko laporan keuangan yang berdampak pada asersi manajemen,
lakukanlah penilaian setiap akun dalam table diatas yang berimplikasi dengan kondisi klien pada
tahun berjalan saat ini di lembar kerja audit yang telah disediakan.

31
3.3 Identifikasi sistem pengendalian risiko
DIMINTA!!!
Berdasarkan penilaian terhadap risiko yang teridentifikasi ditemukan kemungkinan terjadinya risiko pada siklus PENDAPATAN
(Existences/Occurances) dan PERSEDIAAN (Valuation Net). Berdasarkan pemahaman proses akuntansi dan keuangan Perusahaan
anda diminta untuk menilai apakah terdapat sistem pengendalian yang tidak baik atas risiko yang mungkin terjadi terhadap akun yang
telah diidentifikasi tersebut.

Employee Title Revenue/AR Inventory/AP


Poltak Director Approve customer credit Approve purchase orders
limit Sign checks/approve wire transfers
Approve credit memos Approve inventory adjustments

Rianto GM Finance & Accounting Review reconciliations Review reconciliations


Hasan Determine allowance for Review changes to inventory and vendor
doubtful accounts masterfileS
Review changes to A/R Monitor cycle counts
and A/P masterfiles
Desiana Manager FA Reconciles G/L and Reconciles G/L and subsidiary ledgers;
subsidiary ledgers Captures invty. Adjustment (physical count)
Jayanti A/R clerk Prepares invoices;
Posts cash receipts;
Processes credit memos;
Matches invoices, sales
orders and delivery
vouchers
Jayanti A/P clerk Records invoices;
Matches invoices, PO and receiving
vouchers;
Processes debit memos;
Prepares and processes payments;
Prints checks

32
Employee Title Revenue/AR Inventory/AP
Pongki Sales manager Customer masterfile
maintenance
Sulis Salesperson Create and process sales
orders
Setiyono Salesperson Create and process sales
orders
Anadut Salesperson Create and process sales
orders
Romi Warehouse manager Supplier and inventory masterfile
maintenance
Perform cycle counts
Indra.H Receiving clerk Enters shipped items into Receive inventory
the inventory module Process receiving vouchers
Rama Receiving clerk Pick and ship inventory Enters received items into the inventory
Prepare and process module.
delivery vouchers
Shinta Receptionist Receive invoice from supplier

Catatan:

Jika dalam proses identifikasi system pengendalian risiko tidak ditemukan pengendalian yang absen maka dilanjutkan dengan
prosedur walktrough.

33
3.4 Walktrough

Walktrough atas siklus pendapatan


Walktrough/Penelusuran pesanan penjualan dan pengiriman
Prosedur: Pilih sampel faktur penjualan dan lakukan penelusuran kedalam Sistem akuntansi dari
pencatatan pengiriman barang jadi kepada konsumen sampai dengan dicatatnya serta
diterbitkannya faktur penjualan dan faktur pajak oleh perusahaan. Prosedur ini untuk mengetahui
apakah pengendalian atas proses penjualan kepada konsumen sudah tepat dijalankan

Walktrough/Penelusuran penagihan kepada konsumen


Prosedur: Pilih sampel penerimaan pembayaran dari konsumen, telusuri sampai dengan bukti
pendukung seperti faktur, catatan bank dan buku besar perusahaan. Prosedur ini untuk
mengetahui apakah pengendalian atas penagihan kepada konsumen sudah tepat dijalankan

Walktrough atas siklus persediaan


Walktrough/Penelusuran pesanan pembelian dan penerimaan barang.
Prosedur: Pilih sampel pesanan pembelian (PO) dan telusuri kepada penerimaan barang di
gudang penerimaan barang serta faktur dari supplier.

Walktrough/Penelusuran pembayaran hutang dagang.


Prosedur: Pilih sampel pembayaran kepada supplier, telusuri proses pembayaran sejak faktur
diterima, proses perencanaan pembayaran sampai dengan pembayaran ke supplier.

DIMINTA!!!
Lakukanlah prosedur walktrough atas siklus pendapatan dan persedian tersebut diatas
berdasarkan hasil penelusuran auditor atas siklus – siklus tersebut dibawah ini.

34
Walktrough atas siklus pendapatan
Berikut adalah ringkasan penelusuran yang dilakukan oleh auditor yang menjadi catatan dalam
melakukan dokumentasi walktrough:

Walktrough/Penelusuran pesanan penjualan dan pengiriman (Siklus Pendapatan)

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Jayanthi

Sampel dokumen
No. Faktur : OIS/0033/IX/X7
Tanggal Faktur : 9 September 20x7
Konsumen : TMN

Catatan pada saat penelusuran pengakuan pendapatan - siklus pendapatan:


Barang jadi dikirim melalui gudang barang jadi (shipping), setiap barang yang dikirim dihitung
dan dicatat kedalam system pembukuan perusahan langsung ketika staff bagian pengiriman di
shipping melakukan posting transaksi. Staff shipping hanya melakukan posting transaksi sesuai
dengan jenis barang dan jumlah barang yang keluar atau dikirim. Hasil posting tersebut akan
menghasilkan surat jalan sesuai dengan barang yang diposting ke dalam system.

Setelah barang dikirim ke konsumen, transporter akan menerima tanda terima surat jalan yang
telah di tanda tangani oleh konsumen sebagai bukti penerimaan barang oleh konsumen.

Setelah staff shipping menerima tanda terima dan surat jalan yang telah di tanda tangani oleh
konsumen, staff akunting secara periodic akan mengambil surat jalan dan tanda terima tersebut
untuk dilakukan penagihan sesuai dengan PO dan bukti surat jalan yang telah di tanda tangani
oleh konsumen sebagai bukti penagihan kepada konsumen.

Kami menemukan selisih nilai faktur penjualan dengan faktur komersial pada saat melakukan
penelusuran. Berdasarkan penelusuran tersebut kami mendapatkan temuan sebagai berikut:

Terdapat kesalahan harga yang terjadi pada faktur komersial yang dicetak. Faktur pajak dibuat
sebelum akhir bulan dan setelah barang dikirim diketahui untuk pengiriman di tanggal sebelum
tanggal 10 terdapat perubahan harga yang belum di update oleh marketing sehingga pencatatan
ke dalam system menjadi salah.

35
Walktrough atas siklus pendapatan (lanjutan)
Karena pada saat staff shipping melakukan posting (pada saat barang dikirim) pihak marketing
belum melakukan update harga jual barang ke konsumen. Hal ini yang membuat faktur
komersial menjadi berbeda dengan faktur pajak. Faktur komersial akan dikoreksi sesuai dengan
harga yang benar (sesuai faktur pajak). Kesalahan ini akan berdampak pada keterlambatan
penagihan kepada konsumen karena harus melakukan revisi faktur penjualan sebelum melakukan
penagihan.

Walktrough/Penelusuran penagihan kepada konsumen. (Siklus Pendapatan)

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Jayanthi

Sampel dokumen
No. Penerimaan : OIS/BANK045/X/X7
Tanggal : 9 Oktober20x7
Rekening Koran : Bank Permata IDR
Konsumen : TMN

Catatan pada saat penelusuran penagihan kepada konsumen – Siklus Pendapatan:

Berdasarkan penelusuran kami tidak ada catatan penerimaan bank yang dilakukan oleh kasir
selama periode tertentu, kasir hanya melakukan rekonsiliasi bank sekali dalam sebulan. Jumlah
penerimaan bank berdasarkan sampling yang kami ambil diatas sesuai dengan jumlah tercatat
dalam faktur penjualan dan penerimaan yang dicatat dalam bank dan rekening koran dicatat pada
periode yang sama (kecuali terdapat check dalam perjalanan sesuai dengan rekonsiliasi bank
kasir).

36
Walktrough atas siklus persediaan (lanjutan)
Walktrough/Penelusuran pesanan pembelian dan penerimaan barang. (Siklus Persediaan)

Tanggal penelusuran 18 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Ajeng

Sampel dokumen
No. PO : PO018/IPIN/IX/X7
No. Surat Jalan : IPIN/333/IX/X7
Tanggal : 23 September 20x7
Supplier : IPIN

Catatan pada saat penelusuran pesanan pembelian dan penerimaan barang - Siklus
Persediaan:

Penerimaan barang mentah (raw material) dilakukan oleh staff gudang (warehouse) dengan
melakukan penerimaan dan identifikasi kuantitas dan kualitas barang yang akan diterima. Pihak
gudang dibantu oleh pihak Quality Assurances (QA) pada saat menerima barang apakah barang
telah sesuai dengan kualitas yang disyaratkan oleh perusahaan.

Berdasarkan penelusuran kami yang dibantu oleh pihak akunting terhadap dokumen diatas, kami
menemukan jumlah yang tercatat pada surat jalan dicoret secara manual dan dikurangi dari
jumlah yang terdapat pada surat jalan. Pihak gudang belum melakukan pencatatan dalam sistem
penerimaan barang material karena jumlah tersebut tidak dapat diposting jika tidak sama dengan
jumlah yang tercatat dalam PO.

Berdasarkan informasi yang diterima oleh pihak gudang diperoleh informasi bahwa jumlah awal
barang yang diterima oleh gudang adalah sama dengan jumlah yang tercatat dalam PO dan surat
jalan, karena pihak QA belum menerima barang penggantian atas reject material yang
dikembalikan pada pengiriman sebelumnya maka dari pihak QA melakukan penarikan
(dikurangkan dari surat jalan yang dikirim) agar digunakan terlebih dahulu sebagai pengganti
barang material yang reject tersebut. Prosedur ini tidak terdapat dalam SOP perusahaan. Staf QA
mengatakan hal ini dilakukan agar supplier dapat segera melakukan penggantian persediaan
material yang reject.

Segera setelah hal tersebut terjadi pemasok melakukan pengiriman penggantian atas kekurangan
tersebut. Sehingga jumlah yang dicatat menjadi sama dengan jumlah yang diminta atau dikirim
sebelumnya (satu minggu setelahnya). Barang mentah baru dapat dicatat dalam GL setelah
diposting oleh staff gudang itu terjadi setelah semua kelengkapan telah dilengkapi

37
Walktrough atas siklus persediaan (lanjutan)
Kami pun melakukan penelusuran pada Purchase Requestion dan melakukan pengecekan pada
Purchase Order atas barang tersebut. Berdasarkan penelusuran kami jumlah PR sesuai dengan
jumlah PO yang dikirim ke pemasok serta jumlah yang ditagihkan (faktur) oleh pemasok sesuai
dengan yang tercatat dalam GL.

Walktrough/Penelusuran pembayaran hutang dagang. (Siklus Persediaan)

Tanggal penelusuran 18 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Ajeng

Sampel dokumen
No. faktur : INV088/IPIN/IX/X7
Tanggal : 30 September 20X7
Bank statement : Bank Permata IDR
Supplier : IPIN

Catatan pada saat penelusuran pembayaran hutang dagang - Siklus Persediaan:


Faktur yang berasal dari supplier diterima oleh receiptionist dan diserahkan kepada bagian
Purchasing untuk dilakukan pengecekan dengan PO dan PR yang telah diterbitkan, jika terdapat
jumlah faktur yang tidak sesuai dengan jumlah PO maka akan dikembalikan kepada supplier.

Setelah dilakukan pengecekan oleh pihak purchasing, staf purchasing akan menyerahkan faktur
tersebut dengan menerima tanda terima dari akunting sebagai bukti penerimaan faktur, tanggal
tanda terima digunakan sebagai acuan umur hutang supplier. Staf akunting akan melakukan
pencatatan kedalam system untuk membalik penerimaan barang dalam akun Good Receipt ke
akun Hutang dagang.

Setelah dilakukan pencatatan tersebut faktur tersebut masuk ke dalam GL dan daftar umur
hutang yang harus dibayar oleh perusahaan setiap tanggal 15 dan 30 di akhir bulan berikutnya.

Berdasarkan penelusuran kami, tidak ada jumlah faktur yang tidak sesuai dengan jumlah yang
terdapat dalam PO, jumlah yang dibayarkan sama dengan jumlah yang ditagihkan dalam faktur.

Pada saat kami melakukan penelurusan pada kasir untuk pembayaran nomor faktur diatas kami
menemukan bahwa kasir sudah melakukan pendebitan akun hutang dagang pada akhir periode
tetapi pembayarn baru dilakukan pada awal periode. Hal ini dilakukan karena terjadi tolakan
bank pada saat proses pembayaran diakhir bulan.

38
3.5 Menguji pengendalian internal (ToC)
Pengujian pengendalian internal hanya dilakukan ketika prosedur walktrough memberikan
indikasi bahwa system pengendalian telah dilakukan dengan baik, jika ditemukan system
pengendalian yang tidak baik dari proses walktrough maka pengujian pengendalian internal (Test
of Control) diabaikan (tidak dilakukan) dan langsung melakukan respons terhadap risiko
teridentifikasi dengan menyesuaikan prosedur substantive yang dibutuhkan sesuai dengan risiko
yang dihadapi oleh auditor.

DIMINTA!!!
Lakukanlah Test of Control hanya jika prosedur walktrough atas siklus pendapatan dan persedian
tersebut diatas berjalan dengan baik.

3.6 Menanggapi risiko audit dengan prosedur subtantif tambahan


Berdasarkan identifikasi risiko indicator perusahaan dan risiko pelaporan keuangan. Tentukanlah
tingkat risiko audit tersebut (high/medium/low) dan tanggapilah risiko audit tersebut dengan
menentukan respond prosedur subtantif yang sesuai dengan risiko dan asersi atas akun berisiko
tersebut.

3.7 Diskusi dengan team audit (tahap perencanaan)

Berikut adalah prosedur yang harus dilengkapi dalam proses diskusi dengan team audit:

1. Jadwalkan sebuah pertemuan dengan anggota kunci team audit yang terdiri dari:
a. Partner terkait
b. Anggota team kunci

2. Diskusikan pertanyaan penting yang secara professional terkait dengan risiko audit klien.

3. Dokumentasikan hasil pertemuan dengan informasi sebagai berikut:


a. Kapan dan dimana pertemuan dilakukan
b. Nama para partisipan
c. Hal yang didiskusikan
d. Keputusan yang dibuat

DIMINTA!!!
Buatlah dokumentasi diskusi dengan team audit dengan acuan prosedur diatas.

39
BAB IV
SIKLUS MODAL

Klien : PT Otomotif Indonesia Sukses


Audit Program : Siklus Modal
Periode : 31 Desember 20x7

No Audit Prosedur Asersi Ref


1 Lead Schedule Completeness Equity 1
2 Uji saldo laba yang tersisa di awal periode, Valuation – Gross Equity 2
apakah semua penyesuaian audit di tahun
sebelumnya telah dicatat oleh perusahaan
atau tidak.
3 Muktahirkan perubahan akta notaris yang Completeness Equity 3
berkaitan dengan komposisi pemegang
saham & rekap risalah rapat signifikan
selama tahun berjalan
4 Konfirmasi modal sesuai akta notaris yang Right/Obligation Equity 4
terakhir
5 Tentukan bahwa informasi yang Presentation/Disclosure Equity 5
memerlukan pengungkapan terpisah dalam
laporan keuangan didokumentasikan.
6 Kami yakin prosedur audit kami diatas Conclusion Approval
merespon setiap risiko yang teridentifikasi Partner
pada siklus audit ini dan telah
didokumentasikan dengan sesuai.

DIMINTA!!!
Berdasarkan audit substantive prosedur diatas anda diminta untuk melengkapi setiap prosedur
audit tersebut.

40
Data yang disiapkan klien (Data prepared by client/PBC)
Berikut adalah saldo modal berdasarkan laporan keuangan perusahaan

Informasi laporan keuangan TB Periode berjalan Audit tahun lalu

Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143


Penghasilan komprehensif lain (2.005.210.990) (2.005.210.990)
Laba (rugi) tahun berjalan 1.019.170.595 (12.950.046.531)
Saldo laba tahun sebelumnya 139.015.727.291 151.965.773.822
Total ekuitas 179.361.271.039 178.342.100.444

Berikut adalah rangkuman akta – akta notaris perusahaan:


Akta notaris Pendirian Perseroan oleh notaris Tri Makmur. S.H.

PT Otomotif Indonesia Sukses (Perusahaan), Perusahaan Indonesia yang berdomisili di Jln.


Delta Silicon 18 No. 8 Cikarang, didirikan berdasarkan Undang - Undang No. 1/1967 dan
Undang - Undang No. 11/1970 tentang Investasi Modal Asing yang disahkan oleh Notaris Tri
Makmur,S.H., No. 1 dated 5 December 20x1. Akta notaris telah disahkan oleh Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor No. A-88888.HT.x1.x1 TH 20x2 on 09
December 20x2.

Berdasarkan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, perusahaan melakukan kegiatan bisnis produksi
komponen kendaraan industri.

Pada tanggal 31 Desember 20x2 Perusahaan mengotorisasi penanaman modal sebesar US$
4.000.000 (4.000.000 lembar dengan nilai pari $1 per lembar saham), yang telah diterbitkan dan
dibayar penuh oleh PT Otomotif Indonesia dan Success Corporation (Perusahaan terbuka dari
Singapura) masing - masing US$ 2.000.000 (masing - masing 2.000.000 lembar saham) atau
setara dengan IDR 20.665.792.071.

Komposisi pengurus berdasarkan akta notaris adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Dr. Jhonyman Mewakili PT Otomotif Indonesia


Komisaris Mr. Ong Kim Seng Mewakili Success Corporation

Presiden Direktur : Mr. Robin Tan Mewakili Success Corporation


Direktur Mr. Poltak Mewakili PT Otomotif Indonesia

41
Akta notaris mengenai Pernyataan Keputusan Pemegang Saham oleh notaris Wahyuni
Rahayu Akta notaris No. 33 tanggal 30 September 20x7 Kemenkumham No. A-
99999.HT.X2.X2 TH 20x7

PT Otomotif Indonesia Sukses (Perusahaan), Perusahaan Indonesia yang berdomisili di Jln.


Delta Silicon 18 No. 8 Cikarang, didirikan berdasarkan Undang - Undang No. 1/1967 dan
Undang - Undang No. 11/1970 tentang Investasi Modal Asing yang disahkan oleh Notaris Tri
Makmur,S.H., No. 1 dated 5 December 20x1. Akta notaris telah disahkan oleh Kementrian
Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor No. A-88888.HT.x1.x1 TH 20x2 on 09
December 20x2.

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham pada tanggal 30 September 20x7 para
pemegang saham secara bulat memutuskan:

1. Menyetujui atas laporan tahunan dan rencana usaha perseroan yang telah disusun oleh
direksi perusahaan.
2. Menyetujui laporan audit keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20x6.
3. Menyetujui usulan pembagian deviden untuk tahun yang berakhir pada tanggal 20x6, yang
mana sesuai dengan kondisi keuangan perseroan selama tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20x6, para pemegang saham perseroan dengan ini secara bulat
sepakat untuk menyetujui usulan direksi bahwa tidak ada dividen yang akan dibagikan dan
dibayarkan kepada para pemegang saham perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20x6.
4. Menyetujui penunjukan auditor keuangan perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 20x7, kepada Kantor Akuntan Publik Lydia & Lim, suatu kantor
akuntan public terdaftar, sebagai auditor keuangan independen dari perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20x7.
5. Tidak ada perubahan komposisi Komisaris dan Direksi perusahaan.

Catatan: Berdasarkan penelusuran oleh auditor bahwa perusahan belum membuat cadangan
umum. Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diperkenalkan
pada bulan Maret 1995 mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih sebesar
setidaknya 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Peraturan ini telah diubah dengan
Undang-Undang Perusahaan Terbatas Indonesia Nomor 40 tahun 2007 yang juga mewajibkan
perusahaan untuk membuat cadangan umum sekurang-kurangnya 20% dari modal saham yang
ditempatkan dan disetor. Tidak ada jangka waktu yang ditetapkan di mana jumlah ini harus
disediakan.

DIMINTA!!!

Buat ringkasan dari akta notaris tersebut untuk memuktahirkan dokumen modal dan komposisi
pengurus perusahaan.

42
Pada tanggal 10 Januari 20x8 auditor melakukan konfirmasi modal perusahaan yang telah di
balas pada 24 Januari 20x8 dan telah diterima oleh auditor dengan hasil konfirmasi modal
sebagai berikut:

43
Jakarta, 10 Januari 20x8
PT Otomotif Indonesia
Dear Sir / Madam,
Our auditors,
KAP Lydia & Lim,
Griya Asri Taman Mini,
Blok G2 No 12 Pondok Gede,
Bekasi, Indonesia
Email : lim.hendra@kaplydialim.com
Attn : Mr. Lim Hendra
Are now engaged in an examination of our accounts and we would like you to advise them whether or not this
statement is correct. According to our records as at December 31, 20x7, the balance of capital stock and additional
paid in capital are as follows:

Capital stock
Number of Shares Percentage Par Value Total Amount
Rp Rp
2.000.000 50 % Rp 10.332,90 20.665.792.071

If the balances agree with your records, please sign this letter in the space provided below and return it by fax or
mail directly to our auditors, and if the balance does not agree with your records, please write giving full details of
the difference. A return envelope is enclosed for your convenience in replying directly to our auditors.

Considering our tied corporate deadlines, it will be much appreciated if you reply it not later than Januari 31, 20x8.
Thank you for your cooperation.
Yours faithfully
PT Otomotif Indonesia Sukses

µ
Mr. Poltak
Director
Please do not tear off this part
Confirmation CL No. OIS/CC/x7/001

The above information is correct, except for the following:


_________________________________________________________________________________________None

PT Otomotif Indonesia

Name in print : Mr. Budiman Position : GM Finance & Accounting

Signature : β Date : 24 Januari 20x8

44
Jakarta, 10 Januari 20x8

Success Corporation
Dear Sir / Madam,
Our auditors,
KAP Lydia & Lim,
Griya Asri Taman Mini,
Blok G2 No 12 Pondok Gede,
Bekasi, Indonesia
Email : lim.hendra@kaplydialim.com
Attn : Mr. Lim Hendra
Are now engaged in an examination of our accounts and we would like you to advise them whether or not this
statement is correct. According to our records as at December 31, 20x7, the balance of capital stock and additional
paid in capital are as follows:

Capital stock
Number of Shares Percentage Par Value Total Amount
Rp Rp
2.000.000 50 % Rp 10.332,90 20.665.792.071

If the balances agree with your records, please sign this letter in the space provided below and return it by fax or
mail directly to our auditors, and if the balance does not agree with your records, please write giving full details of
the difference. A return envelope is enclosed for your convenience in replying directly to our auditors.

Considering our tied corporate deadlines, it will be much appreciated if you reply it not later than Januari 31, 20x8.
Thank you for your cooperation.
Yours faithfully
PT Otomotif Indonesia Sukses

µ
Mr. Poltak
Director
Please do not tear off this part
Confirmation CL No. OIS/CC/x7/002

The above information is correct, except for the following:


_____________________________________________________________________________________________

Success Corporation
Name in print : Mr. Tan Tjep Pin Position : GM Finance & Accounting

Signature : Ϧ Date : 24 Januari 20x8

45
BAB V
SIKLUS PENGHASILAN & BEBAN LAIN

Klien : PT Otomotif Indonesia Sukses


Audit Program : Siklus Penghasilan & Beban Lain
Periode : 31 Desember 20x7

No Audit Prosedur Asersi Ref


1 Lead Schedule Completeness Other 1
2 Dapatkan daftar penghasilan lain-lain entitas: Completeness Other 2
a. Dapatkan pemahaman dari tujuan
digunakan akun pendapatan & beban
lain-lain.
b. Periksalah apakah terdapat akun yang
tidak biasa.
c. Kesesuaian data dengan data
pendukung
d. Analisa keberalasan dari keuntungan
dan kerugian mata uang asing.
3 Pertimbangkan apakah trasaksi yang Existences/Occurance Other 3
mungkin terjadi antara entitas dengan pihak
berelasi telah menggunakan perlakuan
akuntansi yang tepat.
4 Tentukan bahwa informasi yang memerlukan Presentation/Disclosure Other 4
pengungkapan terpisah dalam laporan
keuangan didokumentasikan.
5 Kami yakin prosedur audit kami diatas Conclusion Approval
merespon setiap risiko yang teridentifikasi Partner
pada siklus audit ini dan telah
didokumentasikan dengan sesuai.

DIMINTA!!!
Berdasarkan audit substantive prosedur diatas anda diminta untuk melengkapi setiap prosedur
audit tersebut.

46
Berikut adalah data yang disiapkan oleh klien atau data hasil rangkuman auditor.
Pada tanggal 12 Januari 20x8 senior auditor (Viki Faradila) melakukan interview dengan pihak
akunting terkait dengan penghasilan dan beban lain – lain perusahaan dengan informasi yang
didapat sebagai berikut:
Penghasilan dan beban lain – lain perusahaan terdiri dari empat sumber yaitu penghasilan bunga
bank, keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi, keuntungan dan kerugian selisih kurs dan
penjualan scrapt perusahaan.
Ibu Desiana selaku Manager akunting menjelaskan sifat dari masing – masing transaksi tersebut.

Penghasilan bunga bank


Penghasilan bunga bank adalah penghasilan bunga atas saldo rekening perusahaan di bank,
akunting diakhir periode akan melakukan rekapan penghasilan bunga bank dari masing – masing
rekening koran dan mencatatnya beserta pajak bunga sebesar 20% dari total penghasilan bunga
bank.
Auditor melakukan penelusuran ke jurnal dan membuat pemahaman atas jurnal yang dibuat oleh
akunting, atas pemahaman tersebut auditor membuat simulasi jurnal yang dibuat oleh akunting
sebagai berikut:

Jurnal pada saat rekapan akhir bulan.

Dr. Bank IDR 1.000.000,00


Cr. Penghasilan bunga IDR 1.000.000,00
(contoh jurnal ketika perusahaan menerima penghasilan bunga dari bank sebesar IDR 1 juta)

Jurnal pada saat mencatat pajak atas penghasilan bunga

Dr. Penghasilan bunga IDR 200.000,00


Cr. Bank IDR 200.000,00
(contoh jurnal ketika perusahaan mencatat pajak atas penghasilan bunga sebesar 20%)

Catatan auditor: Beban pajak final atas penghasilan bunga sebesar 20% disajikan net dengan
akun penghasilan bunga dan tidak menggunakan akun tersendiri, auditor menyimpulkan bahwa
hal ini sudah tepat karena pada akhirnya akan membantu pada saat melakukan koreksi pajak atas
penghasilan final perusahaan pada saat perhitungan pajak badan (perhitungan koreksi fiskal).

47
Berikut adalah rekapan penghasilan bunga yang diperoleh auditor dari pihak akunting.

Bulan Bank BCA (IDR) Bank Permata (IDR) Bank BNI (IDR)
Januari 6.153.699 37.998.857 605.362
Februari 9.459.068 36.498.857 508.362
Maret 12.153.699 22.998.857 502.862
April 11.153.699 25.698.857 493.362
Mei 9.159.505 28.498.857 490.362
Juni 2.758.607 39.998.857 533.362
Juli 4.153.699 43.998.857 305.362
Agustus 153.699 45.498.857 402.362
September 3.548.790 58.998.857 407.862
Oktober 647.892 56.298.857 417.362
Nopember 348.329 53.498.857 420.362
Desember 2.153.697 41.998.855 377.363
Total 61.844.383 491.986.282 5.464.345

Keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi


Berdasarkan penelusuran dari siklus investasi diketahui perusahaan memiliki modal penyertaan
kepada PT Sukses Otomotif Mandiri sebesar 25% dengan rincian saldo investasi sebagai berikut:
Saldo awal 1 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449
Laba tahun berjalan (20x7) IDR 0
Saldo akhir 31 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449

Auditor menerima data laporan audit PT Sukses Otomotif Mandiri dengan rincian sebagai
berikut:

Laba bersih tahun berjalan IDR 12.576.498.007


Penghasilan komprehensif lain IDR 645.369.000 (keuntungan actuarial)
Aset bersih PT Sukses Otomotif Mandiri IDR 118.482.888.802

Sampai dengan diperolehnya laporan audit PT Sukses Otomotif Mandiri, perusahaan belum
membuat jurnal pencatatan atas keuntungan dan kerugian PT Sukses Otomotif Mandiri.

Ibu Desiana menginformasikan bahwa metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada
perusahaan asosiasi menggunakan metode EKUITAS.

Berdasarkan PSAK 15 Ïnvestasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama”paragraf 01


“Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi investasi pada entitas asosiasi
dan mengatur persyaratan penerapan metode ekuitas atas akuntansi investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama”

Berdasarkan informasi dari manager akunting, auditor menyimpulkan akunting telah menerapkan
metode akuntansi yang tepat.

48
Keuntungan dan kerugian selisih kurs.

Perusahaan memiliki saldo bank dengan mata uang asing dengan total saldo yang berada pada
bank Permata dan bank CIMB niaga sebesar US$ 805.694,72. Saldo mata uang asing tersebut
tidak mengalami pergerakan semenjak awal tahun sampai dengan akhir tahun 20x7. Pergerakan
jumlah rupiah pada saldo akun tersebut hanya berasal dari perubahan kurs pengakuan mata uang
asing tersebut. Akunting akan mengakui selisih nilai tersebut pada saldo akun keuntungan dan
kerugian kurs mata uang asing.

Pada akhir tahun lalu (31 Desember 20x6) perusahaan menggunakan kurs IDR 13.000 per 1 US$
dan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia pada akhir tahun (31 Desember 20x7) kurs IDR
13.502,70 per 1US$.

Berdasarkan penelusuran pada jurnal transaksi tersebut auditor membuat rangkuman jurnal atas
keuntungan dan kerugian selisih kurs sebagai berikut:

Jurnal pada saat membukukan keuntungan selisih kurs.

Dr. Kas di Bank IDR 1.000.000


Cr. Keuntungan dan kerugian selisih kurs IDR 1.000.000
(contoh jurnal keuntungan selisih kurs)

Jurnal pada saat membukukan kerugian selisih kurs.

Dr. Keuntungan dan kerugian selisih kurs. IDR 1.000.000


Cr. Kas di Bank IDR 1.000.000
(contoh jurnal kerugian seilisih kurs)

Penjualan Scrapt

Perusahaan mempunyai scrap yang berasal dari sisa hasil produksi dan juga hasil produksi reject
yang hasil sisa dan reject produksi tersebut dilakukan penjualan kepada perusahaan pengelolah
limbah. Akunting mencatat hasil penjualan scarp tersebut sebagai pengurang dari harga pokok
penjualan perusahaan (dicatat sebagai pengurang COGS).

Akunting berasumsi potongan sisa dan hasil reject berhubungan langsung dengan proses
produksi sehingga mereka mencatat penjualan hasil scrap tersebut sebagai pengurang dari harga
pokok penjualan barang. Perlakuan atas pajak penjualan scarp dilakukan secara normal (kena
PPN).

Catatan: Auditor melakukan pemeriksaan atas penjualan scrap tersebut dalam siklus persediaan
(karena termasuk dalam COGS) tidak ada prosedur pemeriksaan tambahan atas transaksi ini pada
siklus penghasilan dan beban lain-lain.

49
BAB VI
SIKLUS PENDAPATAN

Berdasarkan tanggapan risiko audit, auditor membuat prosedur tambahan (diluar prosedur
standar) untuk menanggapi risiko audit yang teridentifikasi. Berikut adalah prosedur tambahan
untuk menanggapi risiko audit teridentifikasi tersebut.

Pengujian atas asersi manajemen terhadap risiko audit teridentifikasi


(Existences/Occurance).

Lakukan prosedur analisa untuk mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin


membutuhkan prosedur tambahan sebagai berikut:
a. Dapatkan list pendapatan per bulan dengan rincian yang cukup (sebagai contoh.
Pendapatan berdasarkan tipe produk atau konsumen dalam jumlah nominal, unit
atau keduanya).
b. Perhitungkan rasio – rasio berikut:
 Piutang / Aset lancar
 Piutang / Total Aset
 Piutang / (Penjualan/365)
 Penjualan / Piutang
 Diskon penjualan / penjualan
 Retur penjualan dan cadangan / penjualan
c. Verifikasi bahwa data yang digunakan adalah valid.
d. Bandingkan hasil ke periode sebelumnya (sesuai dengan ekspektasi).
e. Diskusikan perbedaan signifikan yang tidak diekspektasikan dengan staff klien yang
terkait
f. Pertimbangkan untuk membuat tambahan prosedur jika diperlukan.

Berikut adalah data yang telah diberikan oleh klien untuk pengujian atas prosedur pendapatan
diatas.

50
List penjualan selama tahun 20x7 (dalam jutaan rupiah)

Customer Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
code
ABC 2.396 2.539 2.786 2.657 3.325 1.750 2.341 2.345 3.456 2.456 2.145 2.932
AIU 2.014 2.314 2.345 2.890 3.045 1.654 2.467 2.876 3.376 2.345 2.111 2.876
TMN 1.987 2.015 2.102 2.450 2.980 1.540 2.872 2.456 3.134 2.213 2.124 2.777
SSI 1.988 2.100 2.340 2,578 2.750 1.304 2.234 2.134 3.890 2.343 2.543 2.567
HNP 1.905 2.478 2.579 2,340 2.690 1.740 2.123 2.144 3.564 2.332 2.511 2.762
KIU 1.899 1.903 2.056 2.560 2.598 1.250 2.432 2.533 2.733 2.123 2.321 1.879
PIT 1.888 1.999 2.300 2.795 2.357 1.450 2.332 2.336 2.812 2.546 2.245 1.909
Total 14.077 15.348 16.508 18.270 19.745 10.688 16.801 16.824 22.965 16.358 16.000 17.702

Total pendapatan di laporan keuangan: IDR 201.285.904.815


Rata – rata penjualan per bulan IDR 16.773.825.401
Libur lebaran jatuh pada bulan Juni 20x7

Berdasarkan interview dengan Manager Finance & Accounting team audit mendapatkan informasi terkait dengan siklus pendapatan
sebagai berikut:

Penjualan tertinggi dalam satu tahun biasanya terjadi sebelum dan setelah liburan lebaran atau tahun baru dikarenakan konsumen
melakukan pemesanan lebih banyak untuk mengantisipasi jumlah hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan pada bulan normal. Total
penjualan perusahaan sangat dipengaruhi oleh perusahaan penjual kendaraan sehingga penjualan perusahaan pun dipengaruhi oleh
trend konsumen atau pembeli kendaraan, sebagai contoh penjualan perusahaan meningkat ketika terdapat event pameran mobil
tahunan yang diadakan pada bulan Agustus sehingga meningkatkan penjualan bulan September karena pengiriman kepada konsumen
akan dilakukan dibulan berikutnya.

51
BAB VII
SIKLUS PERSEDIAAN

Berdasarkan tanggapan risiko audit, auditor membuat prosedur tambahan (diluar prosedur
standar) untuk menanggapi risiko audit yang teridentifikasi. Berikut adalah prosedur tambahan
untuk menanggapi risiko audit teridentifikasi tersebut.

Pengujian atas asersi manajemen terhadap risiko audit teridentifikasi (Valuation


Net).
“Tentukanlah apakah penilaian atas persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih
rendah antara nilai terealisasi bersih dengan nilai perolehan persediaan dan secara
konsisten diterapkan seperti periode sebelumnya.”
Berikut adalah landasan teori pengujian nilai realisasi bersih atas persediaan berdasarkan PSAK
14 “Persediaan”.

Berdasarkan PSAK 14 “Persediaan”paragraph 9 Persediaan diukur pada mana yang lebih


rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih.

Berdasarkan PSAK 14 “Persediaan”paragraph 6 bait kedua Nilai realisasi bersih adalah estimasi
harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Berikut adalah data yang telah diberikan oleh klien untuk pengujian atas nilai realisasi bersih
persediaan.

Ringkasan persediaan:
Bahan baku IDR 9.890.210.873
Bahan dalam proses IDR 2.202.053.475
Persediaan barang jadi IDR 2.614.693.934
Suku cadang IDR 617.517.899
Total Persediaan IDR 15.324.476.181

Persediaan barang jadi yang di uji NRV IDR 1.561.215.000 (sample)


Persentase persediaan barang jadi yang diuji 59.71%

52
Data persediaan barang jadi (sample) untuk pengujian NRV:
No Kode Nama barang Qty Harga Total
1 OIS001 Barang jadi kode 1 130 120.000 15.600.000
2 OIS002 Barang jadi kode 2 250 110.000 27.500.000
3 OIS003 Barang jadi kode 3 300 130.000 39.000.000
4 OIS004 Barang jadi kode 4 290 100.000 29.000.000
5 OIS005 Barang jadi kode 5 765 121.000 92.565.000
6 OIS006 Barang jadi kode 6 183 124.000 22.692.000
7 OIS007 Barang jadi kode 7 950 125.000 118.750.000
8 OIS008 Barang jadi kode 8 759 90.000 68.310.000
9 OIS009 Barang jadi kode 9 84 138.000 11.592.000
10 OIS0010 Barang jadi kode 10 672 121.000 81.312.000
11 OIS0011 Barang jadi kode 11 394 119.000 46.886.000
12 OIS0012 Barang jadi kode 12 826 118.000 97.468.000
13 OIS0013 Barang jadi kode 13 940 120.450 113.223.000
14 OIS0014 Barang jadi kode 14 76 53.000 4.028.000
15 OIS0015 Barang jadi kode 15 920 74.000 68.080.000
16 OIS0016 Barang jadi kode 16 475 151.000 71.725.000
17 OIS0017 Barang jadi kode 17 274 123.000 33.702.000
18 OIS0018 Barang jadi kode 18 2040 134.500 274.380.000
19 OIS0019 Barang jadi kode 19 28 145.000 4.060.000
20 OIS0020 Barang jadi kode 20 1930 167.000 322.310.000
21 OIS0021 Barang jadi kode 21 104 183.000 19.032.000
Total sampel pengujian NRV 1.561.215.000

Total sampel IDR 1.561.215.000


Total persediaan barang jadi IDR 2.614.693.934
Persentase pengujian IDR 59.71%

53
Berikut data harga jual per 1 Januari 20x8 beserta estimasi biaya penyelesaian (packing) dan biaya pemasaran
No Kode Nama barang Harga jual Biaya packing Biaya pemasaran
per unit per unit
1 OIS001 Barang jadi kode 1 144.000 12.000 5.000
2 OIS002 Barang jadi kode 2 121.000 11.000 5.000
3 OIS003 Barang jadi kode 3 140.400 13.000 5.000
4 OIS004 Barang jadi kode 4 120.000 10.000 5.000
5 OIS005 Barang jadi kode 5 145.200 12.100 5.000
6 OIS006 Barang jadi kode 6 148.800 12.400 5.000
7 OIS007 Barang jadi kode 7 138.750 12.500 5.000
8 OIS008 Barang jadi kode 8 108.000 9.000 5.000
9 OIS009 Barang jadi kode 9 165.600 13.800 5.000
10 OIS0010 Barang jadi kode 10 145.200 12.100 5.000
11 OIS0011 Barang jadi kode 11 124.950 11.900 5.000
12 OIS0012 Barang jadi kode 12 141.600 11.800 5.000
13 OIS0013 Barang jadi kode 13 144.540 12.045 5.000
14 OIS0014 Barang jadi kode 14 63.600 5.300 5.000
15 OIS0015 Barang jadi kode 15 88.800 7.400 5.000
16 OIS0016 Barang jadi kode 16 158.550 15.100 5.000
17 OIS0017 Barang jadi kode 17 126.690 12.300 5.000
18 OIS0018 Barang jadi kode 18 143.915 13.450 5.000
19 OIS0019 Barang jadi kode 19 174.000 14.500 5.000
20 OIS0020 Barang jadi kode 20 173.680 16.700 5.000
21 OIS0021 Barang jadi kode 21 219.600 18.300 5.000

Diminta !!!
Berdasarkan data tersebut diatas, buatlah perhitungan pengujian atas nilai realisasi bersih (NRV) atas persediaan barang jadi, selisih
atas NRV atas sample tersebut harus dibuatkan jurnal penyesuaian dengan ekstrapolate dari total sample pengujian.

54
BAB VIII
PELAPORAN
MEMBUAT KERTAS KERJA AUDIT

Dalam proses untuk membuat kerja kerja final audit, hal pertama yang dilakukan adalah membuat ringkasan setiap jurnal penyesuaian
yang teridentifikasi pada saat audit lapangan.

Berikut adalah temuan auditor selama audit lapangan.

Siklus Temuan Indikasi Kecurangan


(Y/N)
Kas dan setara kas Perusahaan menggunakan metode dana tetap untuk mencatat kas kecil perusahaan No. Kesalahan akunting
(Existences) dengan nilai IDR 50.000.000 (kas kecil rupiah). Pada saat investigasi secara fisik bukan kecurangan.
uang kas kecil beserta dokumen ditemukan bahwa terdapat pengeluaran kas yang
secara metode dana tetap tidak dicatat tetapi telah terjadi pada akhir periode
akuntansi (31/12/x7) dengan rincian sebagai berikut:

Biaya jamuan IDR 5.000.000


Biaya keanggotaan golf Direksi IDR 15.000.000
Biaya listrik apartemen karyawan IDR 3.254.000
Total biaya IDR 23.254.000

55
Siklus Temuan Indikasi Kecurangan
(Y/N)
Pendapatan Perusahaan membuat perikatan subkontraktor dengan beberapa perusahaan untuk No. Kesalahan akunting
(Cut off) membantu proses produksi perusahaan dengan alasan untuk menurunkan biaya bukan kecurangan.
tenaga kerja yang tinggi (karena selisih Upah Minimum Sektor antara jenis
industry).

Perusahaan mengakui penjualan atas pengiriman barang subcont tersebut dan akan
menerima tagihan dari subcont ketika subcont telah mengirim barang kepada
konsumen yang telah di tunjuk oleh perusahaan.

Berdasarkan PSAK, pengakuan pendapatan hanya dapat dilakukan dengan syarat


sebagai berikut:
1. Risiko & manfaat telah berpindah
2. Tidak ada lagi aktivitas pengelolahan atau pengendalian atas barang
tersebut
3. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
4. Manfaat ekonomi mengalir ke entitas, dan
5. Biaya terkait transaksi tersebut dapat diukur dengan handal

Atas peristiwa tersebut diatas perusahaan tidak memenuhi persyaratan no. 2. Oleh
karena itu perusahaan harus melakukan penyesuaian atas pengakuan pendapatan
perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah penjualan ke subkontraktor yang telah diakui perusahaan diakhir periode


31 Desember 20x7 yang belum dikirimkan ke konsumen akhir oleh subkontraktor:

Nilai penjualan Nilai HPP


PT Subkon Indonesia IDR 450.000.000 IDR 400.000.000
PT Raja Subkon IDR 325.000.000 IDR 275.000.000
PT Ratu Subkon IDR 175.000.000 IDR 125.000.000

56
Siklus Temuan Indikasi Kecurangan
(Y/N)
Persediaan Terdapat kurang catat atas penyesuaian perhitungan fisik persediaan sebesar IDR No. Kesalahan akunting
(Completeness) 75.000.000 (fisik lebih kecil dibandingkan dengan catatan perusahaan) bukan kecurangan.

Aset tetap Berdasarkan pengujian substantive prosedur auditor menemukan bahwa terdapat No. Kesalahan akunting
(existences) aset mesin yang telah didisposal secara fisik tetapi belum dikeluarkan dari list aset bukan kecurangan.
perusahaan dengan rincian data sebagai berikut:

Tanggal perolehan 1 Jan x5


Umur ekonomis 4 tahun
Nilai sisa IDR 50.000.000
Tnaggal disposal aset 30 Jun x7

Harga perolehan : IDR 450.000.000


Nilai sisa : (IDR 50.000.000)
Nilai dapat disusutkan : IDR 400.000.000
Akumulasi penyusutan (31/12/x7) : (IDR 300.000.000)
Nilai buku (31/12/x7) IDR 100.000.000

Berdasarkan temuan audit perusahaan seharusnya telah menghentikan beban


penyusutan mesin tersebut pada tanggal disposal mesin tersebut.

Manfaat karyawan Berdasarkan perhitungan aktuaria atas laporan manfaat karyawan per 31 Desember No. Kesalahan akunting
(Completeness) 20x7 terdapat kekurangan pengakuan beban dan liabilitas sebesar IDR bukan kecurangan.
325.000.000 atas provisi tahun berjalan manfaat karyawan tahun 20x7 dengan
rincian sebagai berikut:

Tambahan beban manfaat karyawan tahun berjalan IDR 275.000.000


Kerugian aktuaria IDR 50.000.000
Total penambahan provisi sesuai laporan aktuaria IDR 325.000.000

57
Siklus Temuan Indikasi Kecurangan
(Y/N)
Biaya operasi Ditemukan kelebihan pembebanan atas amortisasi biaya asuransi sebesar IDR No. Kesalahan akunting
(Valuation Net) 1.500.000 selama tahun 20x7. Selisih tersebut karena akunting menggunakan bukan kecurangan.
metode garis lurus untuk melakukan amortisasi biaya dibayar dimuka asuransi,
sedangkan auditor menggunakan jumlah hari manfaat atas asuransi tersebut.
(pembebanan sesuai dengan jumlah hari manfaat atas asuransi tersebut)

Biaya operasi Ditemukan kekurangan pembebanan atas amortisasi biaya iklan sebesar IDR No. Kesalahan akunting
(Valuation Net) 2.500.000 selama tahun 20x7. Selisih tersebut karena akunting menggunakan bukan kecurangan.
metode garis lurus untuk melakukan amortisasi biaya iklan, sedangkan auditor
berdasarkan waktu tayangan iklan tersebut.

PPN Jumlah PPN masukan dan keluaran yang dapat disajikan secara bersih adalah IDR No. Kesalahan akunting
(Valuation Net) 16.874.019.669 bukan kecurangan.

Diminta !!!
1. Buatlah jurnal penyesuaian atas temuan diatas dan masukan seluruh jurnal penyesuain diatas ditambah dengan jurnal penyesuaian
yang telah anda buat (di siklus yang telah anda buat) ke dalam daftar jurnal penyesuaian.
2. Buatkah daftar rincian jurnal kesalahan yang tidak dicatat (Summary Unrecorded Misstatement) atas peristiwa tersebut diatas.
3. Buatkan daftar rekomendasi dari setiap temuan auditor selama proses audit.
Catatan : Semua jurnal penyesuaian yang diajukan disetujui oleh klien. Auditor melakukan diskusi dengan klien tanggal 11 Februari
20x8 (klien pertama yang selesai audit lapangan untuk periode audit 20x7)

58
BAB IX
PELAPORAN
PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

9.1 Koreksi pajak (fiskal)


Auditor mendapatkan daftar koreksi fiskal dari supervisor pajak (Mr. Indra) dengan daftar
sebagai berikut:

No Koreksi fiskal Jumlah


1 Biaya manfaat karyawan – Biaya tenaga kerja langsung 1.273.823.353
2 Biaya rental kendaraan manager – Biaya overhead 200.850.201
3 Biaya manfaat karyawan – Biaya overhead 565.550.623
4 Biaya penyusutan komersial FOH lebih besar dibandingkan 1.119.889.557
dengan biaya penyusutan fiskal
5 Biaya jamuan – Biaya penjualan 49.063.765
6 Biaya manfaat karyawan – Biaya administrasi 424.838.024
7 Biaya jamuan – Biaya administrasi 52.610.791
8 Biaya rental kendaraan manager – Biaya administrasi 236.742.834
9 Biaya perawatan kendaraan manager – Biaya administrasi 61.232.185
10 Donasi - Biaya administrasi 9.450.000
11 Biaya denda & penalti 39.594.799
12 Biaya penyusutan komersial administrasi lebih kecil 116.123.290
dibandingkan dengan biaya penyusutan fiskal
13 Pendapatan bunga bank 447.436.008
14 Pajak dibayar dimuka atas pajak penghasilan pasal 22 227.204.000
15 Pajak dibayar dimuka atas pajak penghasilan pasal 25 353.892.240
16 Keuntungan / kerugian aktuari 50.000.000
17 Laba perusahaan asosiasi 3.144.124.502

Catatan: koreksi pajak atas beban manfaat karyawan sudah termasuk tambahan dari
penyesuaian auditor yang berdasarkan laporan aktuaria.

59
9.2 Memperhitungkan pajak tangguhan.
Berdasarkan daftar koreksi fiskal pada 9.1 diketahui koreksi fiskal – beda waktu adalah sebagai
berikut:

No Koreksi fiskal Jumlah


1 Biaya manfaat karyawan – Biaya tenaga kerja langsung 1.273.823.353
3 Biaya manfaat karyawan – Biaya overhead 565.550.623
4 Biaya penyusutan komersial FOH lebih besar dibandingkan 1.119.889.557
dengan biaya penyusutan fiskal
6 Biaya manfaat karyawan – Biaya administrasi 424.838.024
12 Biaya penyusutan komersial administrasi lebih kecil 116.123.290
dibandingkan dengan biaya penyusutan fiskal
16 Keuntungan / kerugian aktuari 50.000.000

Diminta !!!
Anda diminta untuk membuat perhitungan pajak penghasilan badan dan pajak tangguhan atas
daftar koreksi fiskal tersebut diatas.

60
BAB X
PELAPORAN
PROSEDUR ANALISA LAPORAN KEUANGAN FINAL
10.1 Prosedur analisa final
Analisa saldo audit final dengan prosedur sebagai berikut:
a. Bandingkan saldo kini audit dengan saldo audit periode sebelumnya berdasarkan akun
dan baris saldo dalam laporan keuangan.
b. Hitung rasio kunci yang relevan dengan entitas.
c. Identifikasi perubahan yang tidak biasa dan tidak diprediksi, uji tren atau hubungan setiap
akun dan transaksi.
d. Identifikasi setiap perubahan yang tidak konsisten dengan angka yang diekspektasikan.
e. Untuk hal yang teridentifikasi, lakukan verifikasi pada kesimpulan di setiap siklus akun
yang diperiksa.
Berikut adalah saldo akun dengan format yang dapat diperbandingkan antara hasil audit periode
saat ini dengan periode sebelumnya.
Berikut adalah Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi PT OIS pada tahun 20x7 dan
20x6:

Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi


Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.073.673.859 18.916.363.574 2.157.310.285
Piutang dagang 31.421.313.648 27.031.448.657 4.389.864.991
Piutang lain – lain 6.462.777.739 4.992.700.295 1.470.077.444
Persediaan 15.934.724.863 10.294.182.963 5.640.541.900
Lain – lain (termasuk pajak) 16.359.299.071 14.623.462.990 1.735.836.081
Total asset lancar 91.251.789.180 75.858.158.479 15.393.630.701

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.692.006.345 97.782.319.809 (7.090.313.464)
Aset pajak tangguhan 4.610.894.525 3.781.399.958 829.494.567
Investasi, bersih 29.620.722.201 26.315.255.449 3.305.466.752
Total tidak asset lancar 124.923.623.071 127.878.975.215 (2.955.352.144)
Total asset 216.175.412.251 203.737.133.694 12.438.278.557

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 13.175.554.538 5.741.568.504
Utang lain – lain 2.358.024.416 1.788.401.212 569.623.204
Pajak 344.216.760 22.155.510 322.061.250
Total liabilitas jk pendek 21.619.364.219 14.986.111.260 6.633.252.959

61
Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan 10.717.923.000 8.403.711.000 2.314.212.000
Total liabilitas jk panjang 10.717.923.000 8.403.711.000 2.314.212.000

Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143 0
Penghasilan komprehensif lain 2.129.053.240 2.005.210.990 123.842.250
Tax Amnesty 100.000.000 - 100.000.000
Saldo laba 140.277.487.648 137.010.516.301 3.462.737.835
Total ekuitas 183.838.125.031 180.347.311.434 3.490.813.597
Total liabilitas & ekuitas 216.175.412.251 203.737.133.694 12.438.278.557

Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi


Laporan laba rugi:
Pendapatan 200.335.904.815 158.054.424.999 42.281.479.816
Harga pokok penjualan (183,745,659,147) (154.639.489.975) 29.106.169.172
Beban operasi (17.011.541.932) (16.720.832.338) 290.709.594
Lain – lain 3.796.586.041 (326.927.401) 4.123.513.442
Pendapatan sebelum pajak 3.375.289.777 (13.632.824.715) 17.008.114.492
Pajak kini & tangguhan (108.318.433) (185.474.683) 77.156.250
Laba setelah pajak 3.266.971.344 (13.818.299.398) 17.085.270.742

Penghasilan konprehensif lain:


Keuntungan aktuaria (50.000.000) 1.061.904.000 1.111.904.000
Bagian keuntungan asosiasi – 161.342.250 95.766.490 65.575.760
Aktuaria
Pajak penghasilan 12.500.000 (289.417.623) 301.917.623
Total penghasilan komprehensif 123.842.250 868.252.867 744.410.617
lain
Total penghasilan komprehensif 3.390.813.594 (12.950.046.531) 16.340.860.125

DIMINTA!!!
Lengkapilah audit prosedur diatas berserta analisa rasio berikut:

1. Analisa laporan keuangan komparatif (Comparative –Financial Statement Analysis)


2. Analisa laporan keuangan umum (Common Size –Financial Statement Analysis)
3. Analisa rasio

62
BAB XI
PELAPORAN
MERUMUSKAN OPINI AUDIT

11.1 Mengidentifikasi masalah dan temuan.

Berikut adalah decision tree (pohon keputusan) untuk merumuskan opini dalam kedua kerangka
umum (fair presentation framework dan compliance framework).

Bagan 11.1

Fair presentation Compliance

Are the F/S prepared in


accordance with an applicable
framework?

No No Do F/S
Are F/S
presented comply with
fairly? framework?

Report issues to
management and
Yes those charged with Yes

gobernment

Yes Yes
Standard audit opinion Issue Standard audit opinion
resolved?

No No

Modified audit opinion Make changes to the


auditor’s report
63
Decision tree dalam bagan 11.1 mengajukan serangkaian pertanyaan, dengan jawaban “ÿes”atau
“no” yang menunjukkan ke arah mana “perjalanan”diteruskan. Pertanyaan – pertanyaan ini
dibahas sebagai berikut:

4. Are the F/S prepared in accordance with an applicable framework? (apakah laporan
keuangan disusun sesuai dengan kerangka yang berlaku?). Untuk “Fair presentation”
pertanyaannya adalah Are the F/S presented fairly? Jika jawabannya “ÿes” maka auditor
memberikan standard opinion atau opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
5. Untuk “compliance” pertanyaannya adalah Do F/S comply with framework? (Apakah
laporan keuangan taat atau patuh terhadap ketentuan / persyaratan dalam kerangka
pelaporannya?) jika jawabannya “ÿes” maka auditor memberikan standard opinion atau
opini wajar tanpa pengecualian (WTP).
6. Jawaban “no” terhadap pertanyaan nomor 1 dan 2 akan membawa kita ke kotak “Report
issues to management and those charged with governance” (laporkan masalah ke
manajemen dan TCWG). Kotak ini dilanjutkan dengan pertanyaan “Issue resolved?”
(Apakah masalahnya terselesaikan?). Jika jawabannya “yes”, panah menunjuk ke kotak
standard opinion atau WTP. Jika jawabannya “no”, panah menunjuk ke dua kotak. Kotak
pertama (untuk “fair presentation”framework) adalah “Modified audit opinion” atau salah
satu di antara opini wajar dengan pengecualian (WDP), opini tidak wajar (TW), atau tidak
memberi pendapat (TMP). Kotak kedua (untuk “compliance”framework) adalah “Make
changes to the auditor’s report” (buat perubahan terhadap laporan auditor”) yang setara
dengan “Modified audit opinion” untuk “fair presentation” framework.

Ketika merumuskan opini, auditor perku memastikan apakah laporan keuangan dibuat sesuai
dengan kerangka pelaporan yang berlaku, seperti dijelaskan dalam bagan 11.1. Berdasarkan
hasil penilaian seperti yang disajikan dalam bagan 11.1, auditor menentukan bentuk laporan
audit (apakah tidak modifikasi atau dimodifikasi) yang tepat, sesuai dengan situasi yang
dihadapi.

Jika laporan keuangan dibuat, dalam segala hal yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku, maka pemberian opini yang tidak dimodifikasi adalah tepat, jika:

a. Berdasarkan bukti audit yang diperoleh, laporan keuangan secara keseluruhan tidak bebas
dari salah saji yang material, atau
b. Bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyimpulkan bahwa laporan keuangan secara
keseluruhan bebas dari salah saji yang material tidak dapat diperoleh, maka auditor wajib
memodifikasi opininya.

64
Berikut adalah bagan yang mungkin dapat membantu auditor untuk menentukan “modified audit
opinion” (salah satu dari opini WDP, TMP atau TW).

Bagan 11.2
No
Wajar?

ISA 700.17.a ISA 700.17.b

Yes
Pervasive? Pervasive ?

Yes No Yes No

WTP TW WDP TMP WDP

65
11.2 Perumusan opini auditor diatur dalam ISA 700 dengan rincian sebagai berikut:

ISA Pokok Bahasan Penjelasan ISA 700 untuk alinea yang terkait
700.10 Sesuai dengan kerangka Auditor wajib merumuskan opini mengenai apakah
pelaporan laporan keuangan dibuat, dalam segala hal yang
material, sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan
yang berlaku.

700.11 Kesimpulan untuk Untuk merumuskan opini, auditor wajib


merumuskan opini menyimpulkan mengenai apakah auditor telah
memperoleh asurans yang memadai/wajar tentang
apakah laporan keuangan secara keseluruhan bebas
dari salah saji yang material, apakah karena
kecurangan atau kesalahan. Kesimpulan ini akan
memperhitungkan:
a. Kesimpulan auditor, sesuai ISA 330, apakah
bukti audit yang cukup dan tepat diperoleh.
b. Kesimpulan auditor sesuai dengan ISA 450,
apakah salah saji yang belum dikoreksi secara
terpisah atau tergabung adalah material dan
c. Evaluasi yang diwajibkan oleh alinea 12 – 15.

700.12 Evaluasi atas laporan Auditor wajib mengevaluasi apakah laporan keuangan
keuangan dibuat, dalam segala hal yang material sesuai dengan
ketentuan / persyaratan kerangka pelaporan yang
berlaku. Evaluasi ini harus meliputi pertimbangan
mengenai aspek kualitatif dari praktik akuntansi
entitas itu, termasuk indicator mengenai kemungkinan
bias dalam pandangan dan pemikiran manajemen.

66
ISA Pokok Bahasan Penjelasan ISA 700 untuk alinea yang terkait
700.13 Pertimbangkan syaratan Secara khusus auditor wajib mengevaluasi apakah,
dalam kerangka dengan mempertimbangkan persyaratan dalam
pelaporan keuangan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku:
a. Laporan keuangan cukup mengungkapkan
kebijakan akuntansi yang signifikan yang
dipilih dan diterapkan;
b. Kebijakan akuntansi yang dipilih dan yang
diterapkan adalah konsisten dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dan
(memang) tepat.
c. Estimasi akuntansi yang dibuat manajemen
adalah wajar.
d. Informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan adalah relevan, andal, dapat
dibandingkan dan dapat dipahami.
e. Laporan keuangan memberikan cukup
disclosure yang memungkinkan pemakai
memahami dampak transaksi dan peristiwa
yang material terhadap informasi yang
disampaikan dalam laporan keuangan, dan
f. Terminologi dalam laporan keuangan
termasuk judul setiap laporan keuangan, sudah
tepat.

700.14 Apakah laporan Ketika laporan keuangan dibuat sesuai dengan


keuangan memenuhi kerangka penyajian yang wajar (fair presentation
syarat penyajian yang framework), evaluasi yang diwajibkan pada alinea 12 -
wajar? 13 juga termasuk apakah laporan keuangan memenuhi
syarat penyajian yang wajar. Evaluasi auditor
mengenai apakah laporan keuangan memenuhi syarat
penyajian yang wajar akan meliputi pertimbangan
mengenai:
a. Presentasi, struktur, dan isi secara keseluruhan
dari laporan keuangan, dan
b. Apakah laporan keuangan, termasuk catatan
atas laporan keuangan mencerminkan transaksi
dan peristiwa yang mendasarinya dengan cara
yang mencapai penyajian yang wajar.

700.15 Merujuk kerangka Auditor wajib mengevaluasi apakah laporan keuangan


pelaporan yang berlaku? merujuk atau menjelaskan dengan cukup, kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.

67
ISA Pokok Bahasan Penjelasan ISA 700 untuk alinea yang terkait
700.16 WTP Auditor wajib memberikan opini yang tidak
dimodifikasi (WTP) ketika auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan dibuat, dalam segala hal
yang material, sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.

700.17 Bukan WTP Jika auditor:


a. Menyimpulkan, berdasarkan bukti audit yang
diperoleh, laporan keuangan secara
keseluruhan tidak bebas dari salah saji yang
material, atau
b. Tidak dapat memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat untuk menyimpulkan bahwa
laporan keuangan secara keseluruhan bebas
dari salah saji yang material,
c. Auditor wajib memodifikasi opini (artinya
memberikan opini yang bukan WTP) dalam
laporan auditor sesuai denagn ISA 705.

700.18 Perlu modifikasi opini Jika laporan keuangan dibuat sesuai dengan kerangka
sesuai ISA 705? penyajian yang wajar, tidak mencapai penyajian yang
wajar, auditor wajib membahas hal ini dengan
manajemen dan tergantung pada persyaratan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku dan bagaimana
masalah itu diselesaikan, auditor wajib menentukan
apakah perlu memodifikasi opini dalam laporan
auditor sesuai dengan ISA 705.

700.19 Laporan keuangan Ketika laporan keuangan dibuat sesuai dengan


menyesatkan kerangka kepatuhan (compliance framework) auditor
tidak harus mengevaluasi apakah laporan keuangan
mencapai penyajian yang wajar. Namun jika dalam
situasi yang sangat jarang, auditor menyimpulkan
bahwa laporan keuangan menyesatkan, audito wajib
membahas hal ii dengan manajemen dan, tergantung
pada bagaimana masalah itu diselesaikan, auditor
wajib menentukan apakah dan bagaimana
mengkomunikasikannya dalam laporan auditor.

68
11.3 Contoh laporan auditor – Kerangka Penyajian yang Wajar

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

[Penerima Laporan]

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT XXX, yang terdiri atas neraca tanggal 31 Desember
20XX, serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut, serta ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lainnya.

Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan


Manajemen bertanggungjawab atas penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia dan atas pengendalian internal yang menurut manajemen
diperlukan untuk menyusun laporan keuangan yang beas dari salah saji yang material, yang
disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor


Tanggung jawab kami ialah memberikan opini atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit kami sesuai dengan Standar Audit. Standar – standar ini
mengharuskan kami mematuhi kewajiban etika serta merencanakan dan melaksanakan audit
untuk memperoleh asurans yang layak mengenai apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
yang material.
Suatu audit meliputi pelaksanaan prosedur – prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang
angka – angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih tergantung
pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian risiko mengenai salah saji yang material dalam
laporan keuangan, yang disebabkan oleh kecurangan atau kesalahan. Dalam melaksanakan
penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan bagi
perusahaan dalam menyusun laporan keuangannya. Pertimbangan auditor mengenai
pengendalian internal ini adalah untuk merancang prosedur audit yang tepat, namun bukan untuk
tujuan memberikan pendapat mengenai efektifnya pengendalian internal perusahaan. Suatu audit
juga meliputi evaluasi mengenai tepatnya kebijakan akuntansi yang digunakan dan kelayakan
estimasi akuntansi yang dibuat manajemen, dan evaluasi mengenai penyajian laporan keuangan.
Kami percaya bahwa kami telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat sebagai dasar
pemberian pendapat audit kami.

Opini
Menurut pendapat kami, laporan keuangan tersebut di atas menunjukkan secara wajar (atau
memberikan gambaran yang benar dan wajar), dalam segala hal yang material, posisi keuangan
PT XXX pada tanggal 31 Desember 20XX, serta hasil usaha dan arus kasnya untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

[Tanda tangan auditor]

[Nama akuntan public]


[Nomor ijin akuntan public]
[Tanggal laporan auditor]
69
BAB XII
PELAPORAN
MEMBUAT NOMOR LAPORAN AUDIT

12.1 Prosedur penomoran laporan audit.


Kebijakan penomoran Laporan Auditor Independen (LAI) sebagaimana yang tercantum dalam
surat edaran kepala pusat pembinaan profesi keuangan Nomor SE-6/PPPK/2018 mengikuti
standard dan tata cara sebagai berikut:
A. Standarisasi penomoran terdiri atas 7 (tujuh) bagian kode, yang dipisahkan oleh garis
miring (“/”) di antara masing – masing kode, dengan format sebagai berikut:

00001 2.0972 AU.1 08 1234-3 0 III/2018

1 2 3 4 5 6 7
a
Keterangan:

1. Kode nomor laporan


2. Kode identitas kantor
3. Kode jenis jasa
4. Kode industry pengguna jasa
5. Kode nomor identitas/registrasi profesi
6. Kode NPWP
7. Kode waktu penerbitan laporan

Penjelasan:
1. Kode nomor laporan, dengan ketentuan:
g. Kode nomor laporan terdiri dari 5 (lima) digit angka, yang merupakan nomor urut
dari laporan yang diterbitkan;
h. Nomor urut laporan tidak boleh menggunakan penomoran subordinat (misalnya
00001.a atau 00001.1)
i. Tiap KAP dan Cabang KAP memiliki ururtan nomor laporan masing – masing.

2. Kode identitas kantor, dengan ketentuan:


a. Identitas KAP terdiri dari 5 (lima) digit angka terakhir nomor induk KAP atau
Cabang KAP;
b. Identitas KAP sebagaimana dimaksud dalam butir 2.a diatas dapat dilihar pada
laman resmi PPPK (www.pppk.kemenkeu.go.id).

70
3. Kode jenis jasa, dengan ketentuan:
a. AU.1 : Audit Umum menggunakan SAK
b. AU.2 : Audit Umum menggunakan SAK ETAP
c. AU.3 : Audit Umum menggunakan SAK EMKM
d. AU.4 : Audit Umum menggunakan SAK Syariah

4. Kode industry pengguna jasa, terdiri dari:


Kode Bidang Usaha
01 Pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, kelautan dan perikanan
02 Pertambangan dan energy
03 Properti dan konstruksi
04 Industri pengolahan / manufaktur
05 Perdagangan dan jasa
06 Informasi, komunikasi dan transportasi
07 Sektor keuangan – Perbankan
08 Sektor keuangan – Asuransi dan dana pension
09 Sektor keuangan – lainnya
10 Industri lainnya
11 Pemerintah, Badan International dan Organisasi Non Profit
12 Non Industri / Perorangan.

5. Kode nomor identitas / registrasi profesi, dengan ketentuan:


a. Merupakan 4 (empat) digit angka, terakhir nomor registrasi Akuntan Publik;
b. Nomor registrasi yang dicantumkan adalah milik Akuntan Publik yang
menandatangani laporan dalam KAP dimaksud;
c. Identitas AP sebagaimana dimaksud dalam butir 5.a dan 5.b diatas dapat dilihat
pada laman resmi PPPK (www.pppk.kemenkeu.go.id).
d. Setelah penulisan kode nomor registrasi Akuntan Publik, ditambahkan 1(satu)
angka yang menunjukkan periode tahun depan ke beberapa pemberian jasa audit
atas klien tersebut ditanda tangani oleh AP yang bersangkuran, yang dipisahkan
dengan tanda hubung(“-“).

6. Kode nomor pokok wajib pajak (NPWP) dengan ketentuan:


a. Kode NPWP merupakan NPWP yang dimiliki oleh pengguna jasa.
b. Diisi dengan angak “0” dalam hal untuk penguna jasa belum dimiliki NPWP atau
tidak mencantumkan NPWP yang dimilikinya.
c. Diisi dengan angka “1” dalam hal pengguna jasa memiliki dan mencatumkan
NPWP yang dimilikinya.

7. Kode waktu penerbitan laporan, dengan ketentuan:


a. Kode waktu terdiri dari bulan penerbitan laporan dalam angka Romawi (I,II,III,
sampai dengan XII) dan 4 (empat) digit tahun penerbitan laporan;
b. Antara bulan dan tahun dipisahkan dengan garis miring (“/”).

71
B. KAP dan Cabang KAP harus menyampaikan rekapitulasi laporan yang telah diterbitkan
sesuai dengan standarisasi penomoran setiap bulannya melalui system aplikasi PPPK
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya untuk rekapitulasi laporan bulan sebelumnya.

C. Penerapan kebijakan standarisasi penomoran ini diterapkan atas penomoran LAI yang
diterbitkan tahun 2019. Namun demikian, penerapan penomoran sesuai dengan
standarisasi dalam surat edaran dapat diterapkan secara dini.

72
DAFTAR PUSTAKA

Institut Akuntan Publik Indonesia (2013). Standar Audit. Jakarta

M. Tuanakotta. Theodorus (2015), Audit Kontemporer. Indonesia: Salemba Empat

Pusat Pembinaan Profesi Keuangan, SE-6/PPPK/2018, Standarisasi Penomoran LAI yang


diterbitkan oleh KAP.

Kantor Akuntan Publik Lydia & Lim (2019), Sistem Pengendalian Mutu.

73
BAB I
AKTIVITAS PRA PENUGASAN

1.1 Prosedur penerimaan klien


Pada tahap aktivitas pra penugasan sebelum auditor membuat proposal audit, terlebih dahulu
manager melengkapi prosedur penerimaan klien dengan detail informasi sebagai berikut:

1.1.1 Informasi perikatan audit

Informasi perikatan Keterangan


Nama partner perikatan
Nama audit manager
Jenis perikatan
Apakah ini adalah perikatan pertama
Biaya dan realisasi (lihat perhitungannya di bawah):
a. Biaya yang diajukan
b. Anggaran biaya
Periode perikatan
Kondisi perikatan:
Apakah ini perikatan bersama?
Apakah Entitas adalah perusahaan terdaftar di BEI?
Apakah entitas berencana untuk terdaftar di BEI?
Apakah entitas adalah institusi keuangan non bank
(IKNB)?
Apakah entitas non profit organization?
Apakah entitas merupakan perusahaan dengan risiko
yang tinggi?
Terhadap kondisi perikatan diatas, apakah KAP
memiliki perhatian terkait dengan kapasitas dan
kapabilitas KAP?
1.1.2 Faktor Risiko Umum
Pada prosedur penerimaan klien atau penerimaan kembali klien apakah terdapat hal-hal
yang mendapatkan perhatian khusus dari auditor sebagai berikut:

Perhatian Keterangan
Kebijakan akuntansi yang tidak biasa/wajar?
Prosedur audit?
Masalah perpajakan dan regulasi?
Integritas manajemen?
Tindakan tidak sesuai hukum?
Investigasi dari regulator?
Tidak patuhnya klien terhadap peraturan dan
perundangan?
Tuduhan kecurangan yang dilakukan oleh
pemegang saham/pemilik, manajemen atau para
dewan direksi pada laporan keuangan tahun lalu?
Transaksi pihak berelasi yang signifikan?
Indikasi bahwa entitas tidak dapat melanjutkan
kelangsungan usahanya?
Indikasi lainnya?

1.1.3 Investigasi Survey


Berdasarkan hasil survey dengan calon klien, buatlah daftar terkait calon klien yang
merupakan karyawan kunci dan apakah karyawan kunci tersebut memiliki kepemilikan
saham di perusahaan diatas 10% atau lebih.

Nama Jabatan Persentase kepemilikan

1.1.4 Komunikasi dengan auditor terdahulu

Komunikasi dengan auditor terdahulu Keterangan


Nama Kantor auditor terdahulu
Alamat auditor terdahulu
Alasan pengunduran diri perikatan
Hal penting yang menjadi perhatian auditor
terdahulu
1.1.5 Ringkas laporan keuangan

Nama calon klien :


Periode :
Standar akuntansi yang digunakan :

(Disajikan dalam rupiah penuh)


Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu Keterangan
Aset lancar:
Kas dan setara kas
Piutang dagang
Piutang lain – lain
Persediaan
Lain – lain (termasuk pajak)
Total asset lancar

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih
Aset pajak tangguhan
Investasi, bersih
Total tidak asset lancar
Total asset

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang
Utang lain – lain
Pajak
Total liabilitas jk pendek

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan
Total liabilitas jk panjang

Ekuitas:
Modal saham
Penghasilan komprehensif lain
Saldo laba
Total ekuitas
Total liabilitas & ekuitas

Ringkas laporan keuangan (lanjutan)


Informasi lapkeu Periode berjalan Periode lalu Keterangan
Laporan laba rugi:
Pendapatan
Harga pokok penjualan
Beban operasi
Lain – lain
Pendapatan sebelum pajak
Pajak
Laba setelah pajak

Catatan risiko teridentifikasi (jika ada):

1.1.6 Daftar pihak berelasi


Ketika klien / calon klien mewakili minimal 5% dari pendapatan grup atau aset kotor,
pastikan semua entitas grup yang terdiri dari 5% atau lebih dari pendapatan atau aset grup
tercantum di bawah ini.

Nama Entitas Hubungan dengan calon klien


(parent/subsidiary/sister entity)

1.1.7 Persetujuan perikatan


Dalam tahap ini auditor harus mengetahui seberapa tinggi kah level persetujuan perikatan
klien yang bergantung pada kondisi dan faktor yang telah diketahui dalam survey dan
prosedur perikatan.

Prosedur Keterangan
Siapakah yang harus menyetujui perikatan
audit :
a. Managing partner :
b. Partner :
Persetujuan perikatan:
Nama partner :
Tanggal persetujuan perikatan :
1.2 Menentukan biaya audit

Informasi Keterangan
Jumlah jam audit
Estimasi biaya audit
Budget biaya audit (60% dari total estimasi)
Biaya audit yang diajukan

Nama calon klien


Ringkas laporan keuangan:

Total asset :
Total ekuitas :
Total pendapatan :
Total jam audit :
Total biaya audit :

Perhitungan estimasi biaya audit


Jabatan Biaya per jam (IDR) Total jam Biaya audit
Assisstant
Incharge
Manager
Partner
Concuring review
IT Specialist
Tax Specialist
Valuation Specialist
Others
Estimasi biaya audit
Total biaya audit

Untuk menyelesaikan aktivitas pra penugasan mahasiswa diminta untuk membuat pernyataan
independensi sesuai dengan template berikut dibawah, berikut adalah penunjuk pengisian:

1. Isi format dibawah sesuai dengan sifat penugasannya (penerimaan klien untuk klien baru,
penerimaan kembali klien untuk klien tahun lalu).
2. Isi setiap pertanyaan dengan sebenarnya sesuai dengan kasus tersebut, jika tidak ada yang
perlu dijawab maka isi dengan N/A (not applicable)
3. Tanda tangani pernyataan tersebut sebagai bukti independensi setiap auditor.
1.3 Membuat representasi independensi

Client :

Period :

REPRESENTASI INDEPENDENT HARUS DILENGKAPI KETIKA MERENCANAKAN


AUDIT

Bagian 1 : Harus dilengkapi hanya untuk klien audit yang baru

Bagian 2 : Harus dilengkapi untuk semua klien audit yang lainnya

Bagian 3 : Harus dilengkapi untuk semua klien audit

1 PENERIMAAN KLIEN

1.1 Kami telah memastikan bahwa prosedur penerimaan klien KAP telah diikuit/dipatuhi.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________

1.2 Kami telah mendiskusikan masalah apapun yang timbul selama melaksanakan
prosedur penerimaan klien ini dengan klien.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________

2 RETENSI KLIEN/PENERIMAAN KEMBALI KLIEN

2.1 Kami telah memastikan bahwa prosedur Retensi klien KAP atau penerimaan kembali
klien KAP telah diikuti/dipatuhi.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________
2.2 Kami telah mendiskusikan masalah apapun yang timbul selama melaksanaka prosedur
Retensi klein atau penerimaan kembli klien ini dengan klien.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________

3 INDEPENDENSI DAN SUMBER DAYA

3.1 Kami telah mempertimbangkan faktor-faktor yang mungkin dapat mengancam


objektifitas KAP dalam berhubungan dengan klien tersebut dengan merujuk kepada
semua rincian mengenai jasa-jasa non-audit, pernyataan paling terakhir kami atas
independensi dan peristiwa-peristiwa sejak pernyataan tersebut dibuat, dan terutama
telah memastikan bahwa setuju untuk melindungi dalam semua hal yang mengancam
objektifitas, yang mempengaruhi pekerjaan audit harus dikeluarkan/dibersihkan,
termasuk dalam ringkasan dari jasa-jasa non-audit.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________

3.2 KAP tidak dapat dicegah/dihalangi dari tindakan klien karena kurang independent,
menentukan pembatasan dari ruang lingkup audit yang mungkin menghasilkan opini
disclaimer atau sumber daya yang tidak cukup dan memiliki keahlian dan kemampuan
yang dibutuhkan untuk melaksanakan audit dengan semestinya.

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah: )

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________
3.3 Peran serta Pimpinan Rekan dalam komponen-komponen dari kelompok audit cukup
memungkinkan kami untuk bertindak sebagai auditor utama).

(Jelaskan setiap pengecualian dibawah:)

_____________________________________________________________________
__________________________________________________________________

(Nama) (Tanda Tangan) (Tanggal)


BAB II
PENILAIAN RISIKO

2.1 Memahami lingkungan bisnis klien (accounting system) dan menentukan risiko
indikator.
Berdasarkan pemahaman atas system informasi akuntansi klien, gambarkanlah pemahaman
tersebut dalam dokumentasi audit dibawah ini, agar pemahaman tersebut dapat
terdokumentasi dan dipahami lebih baik.

Siklus pendapatan dan piutang


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang memberikan
persetujuan batas kredit pelanggan ?
Siapakah yang mereview
rekonsiliasi AR dan menentukan
jumlah cadangan piutang tak
tertagih?
Siapakah yang melakukan
rekonsiliasi buku besar dengan
buku besar pembantu?
Siapakah yang mempersiapkan
faktur, memeriksa ketepatan faktur
dengan penjualan, pemesanan
penjualan?
Siapakah yang mengetahui data
master pelanggan?
Siapakah yang membuat dan
memproses pesanan penjualan?
Siapakah yang mencatat pengiriman
persediaan ke module dalam system
persediaan.?
Siapakah yang mendata/mengambil
surat jalan yang telah diterima oleh
pelanggan
Siklus persediaan dan hutang dagang
Proses Nama Jabatan
Siapakah yang menandatangani PO
dan menyetujui penyesuaian
persediaan?
Siapakah yang memeriksa
rekonsiliasi persediaan dan
memonitor perhitungan persediaan?
Siapakah yang melakukan
rekonsiliasi antara buku besar
dengan buku besar pembantu?
Siapakah yang mencatat faktur
pembelian, mencocokan faktur, PO
dan penerimaan persediaan?
Siapakah yang memelihara dan
menjaga masterfile supplier dan
melakukan perhitungan persediaan?
Siapakah yang menerima
persediaan dan memproses
dokumen penerimaan persediaan?
Siapakah yang mencatat data
penerimaan persediaan kedalam
modul system persediaan?
Siapakah yang menerima faktur dari
supplier?

Siklus Aset tetap


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang melakukan reviu
daftar asset tetap?
Siapakah yang memelihara daftar
asset tetap?
Siapakah yang menerima asset tetap
?

Siklus penggajian karyawan


Proses Nama Jabatan
Siapakah yang menyetujui
perhitungan penggajian?
Siapakah yang memelihara
masterfile penggajian dan proses
penggajian
Siklus kas
Proses Nama Jabatan
Siapakah yang melakukan reviu
rekonsiliasi bank?
Siapakah yang mempersiapkan
rekonsiliasi bank?

Berdasarkan hasil pemahaman lingkungan bisnis klien, identifikasi setiap kemungkinan


risiko yang teraplikasi dalam pemahaman lingkungan bisnis klien dengan tabel risiko
indikator dibawah ini:

No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi /


Tidak
1 BOD dan management tidak Indikator ini berlaku bila
bekerja sama dengan baik manajemen tidak kooperatif
dengan auditor. dalam memberikan bantuan
kepada auditor.
2 Entitas atau department di Indikator ini berlaku untuk entitas
perusahaan lebih sering yang sering menyelesaikan
melakukan transaksi dengan transaksi secara tunai seperti
tunai penjual ritel tertentu, penyedia
layanan dan bar dan restoran.
3 Kondisi perusahaan sangat Indikator ini tidak dimaksudkan
diperngaruhi oleh tingkat untuk diterapkan pada entitas
suku bunga. hanya karena mereka memiliki
satu instrumen atau dua
instrument yang sesuai dengan
tingkat suku bunga. Indikator ini
dimaksudkan untuk diterapkan
pada entitas yang
profitabilitasnya dipengaruhi oleh
fluktuasi suku bunga.
4 Profitabilitas entitas Indikator ini berlaku untuk entitas
terganggu, atau tidak mudah yang berjuang untuk
menghasilkan laba menunjukkan keuntungan dan
mereka yang meraih keuntungan
melalui transaksi daripada operasi
yang konsisten.
5 Entitas bergantung atau Indikator ini terutama
sensitive terhadap peraturan mempengaruhi entitas yang
perundang-undangan produk dan layanannya
dikendalikan oleh undang-undang
atau kebijakan pemerintah.
No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi / Tidak
6 Kerentanan terhadap Indikator ini ditujukan untuk
hilangnya kontrak, lisensi, entitas dimana kejadian
atau paten semacam itu akan bermasalah
bagi entitas dalam hal going
concern dan kesejahteraan
finansial.
7 Konsentrasi pada pasar, Indikator ini berlaku bila
produk, jasa, pelanggan atau entitas dapat menjual
pemasok produknya atau memberikan
layanan kepada sejumlah
pelanggan yang relatif
terbatas. Hal ini juga berlaku
bila entitas tidak
terdiversifikasi dan
penawaran produknya sangat
terbatas.
8 Industri memiliki tingkat Indikator ini berlaku untuk
kegagalan yang tinggi entitas yang beroperasi di
industri yang dikenali karena
tingkat kegagalannya yang
tinggi, seperti industri
konstruksi, restoran dan
penginapan.
9 Tingkat kompetisi yang Sebagian besar entitas
tinggi, disertai dengan beroperasi dalam lingkungan
penurunan marjin yang kompetitif, yang tidak
selalu membuat indikator ini
berlaku.
10 Keputusan operasi dan Indikator ini hampir pasti
keuangan didominasi oleh berlaku untuk entitas kecil
sejumlah individu yang manajer pemilik atau
tim manajemennya terbatas
sangat terlibat.
11 Personel akuntansi tidak Indikator ini berlaku untuk
terampil atau berpengalaman entitas yang staf akuntingnya
tidak dapat memenuhi
tugasnya tanpa memberikan
kesalahan.
12 Perputaran personel akuntansi Perputaran yang tinggi di
yang tinggi departemen akuntansi
biasanya mengindikasikan
masalah mendasar yang lebih
serius.
No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi / Tidak
13 Materialitas sering Pengalaman masa lalu dengan
digunakan untuk manajemen harus
membenarkan kebijakan dipertimbangkan saat
akuntansi marjinal mengevaluasi penerapan indikator
ini.
14 Kegagalan untuk Bila tim audit harus
memperbaiki kekurangan mengkomunikasikan kekurangan
yang signifikan diketahui yang sama kepada manajemen
dalam pengendalian dan mereka yang ditugaskan di
internal bidang tata kelola dari tahun ke
tahun, risiko penipuan lebih
besar. Indikator ini berlaku dalam
situasi seperti itu.
15 Penekanan berlebihan Minimalisasi pajak merupakan
pada minimalisasi pajak insentif untuk melakukan
kecurangan.
16 Signifikan dan / atau Banyak penipuan dilakukan dan
transaksi dengan pihak disembunyikan melalui
terkait yang kompleks penggunaan pihak terkait. Adanya
hubungan pihak terkait tidak
menyebabkan indikator ini dapat
diterapkan.
17 Entitas melakukan Kompleksitas transaksi atau
transaksi kompleks atau hubungan bisnis adalah masalah
hubungan bisnis penilaian.
18 Akun yang besar Misalnya, entitas yang transaksi
berdasarkan perkiraan berikut penting:
subjektive / estimasi a. Penyisihan restrukturisasi
b. Pengakuan pendapatan
berdasarkan persentase
penyelesaian atau
perkiraan biaya yang
harus diselesaikan
c. Penyisihan piutang ragu –
ragu.
d. Aktiva atau kewajiban
pajak penghasilan masa
depan yang diakui.
e. Asumsi pengukuran nilai
wajar.
f. Penyisihan persediaan
using
No Indikator Risiko Petunjuk Teraplikasi / Tidak
19 Produk atau jasa subjek Produk seringkali mengalami
keusangan keusangan dalam entitas yang
menjual barang-barang yang
tidak dapat rusak (mis.,
Makanan, obat-obatan
terlarang), dengan cepat
menjadi usang (mis., Pakaian,
mobil) atau menggunakan
teknologi usang (mis.,
Perekam video, televisi
katoda).
20 Berencana untuk secara Indikator ini berlaku untuk
signifikan mengurangi atau entitas yang telah
melikuidasi operasi mengumumkan pengurangan
staf atau penutupan usaha.
21 Jaminan pribadi dari utang Bukan hal yang aneh bagi
entitas pemilik bisnis untuk
menjamin hutang entitas,
yang membuat indikator ini
berlaku. Penerapan meningkat
dengan signifikansi hutang.
22 Hubungan buruk dengan Bila karyawan tidak puas
karyawan karena mereka mungkin tidak
peduli dengan apa yang
mereka lakukan atau mereka
mungkin memutuskan untuk
mengambil dari entitas apa
yang mereka yakini pantas
mereka dapatkan.
23 Kompensasi bergantung Insentif ada untuk melebih-
mencapai target kinerja lebihkan pendapatan untuk
memaksimalkan pembayaran
insentif.
24 Kurangnya tindakan korektif Indikator ini berlaku bila
yang tepat dalam menanggapi manajemen tidak mengambil
pelanggaran kebijakan dan tindakan atau penundaan
prosedur dalam mengambil tindakan
sebagai tanggapan atas
pelanggaran kebijakan dan
prosedur yang dilaporkan.
25 Tidak masuk akal dari tenggat Ketidakpastian tenggat waktu
waktu yang ditetapkan pada adalah pertanyaan tentang
personel/karyawan penghakiman.
2.2 Menetapkan materialitas audit
Berdasarkan pemahaman atas kondisi laporan keuangan dan ukuran entitas klien tetapkanlah
materialitas audit dengan tabel berikut:

Keterangan Penetapan asumsi materialitas


Acuan yang digunakan oleh auditor
Alasan penetapan acuan materialitas
Estimasi nilai setahun acuan materialitas
Persentase acuan materialitas
Materialitas keseluruhan
Kesalahan yang dapat diterima
(Materilitas pelaksana)
Kesalahan yang diabaikan
Kriteria perusahaan

2.3 Menentukan prosedur substantive minimum.


Team audit akan menentukan prosedur standard (signifikan akun) yang akan dilakukan oleh
auditor untuk setiap akun yang nilainya melebihi materialitas keseluruhan. Setiap tambahan
risiko audit yang teridentifikasi untuk melakukan respon atas risiko akan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari seluruh prosedur substantive audit dari masing-masing akun.
Setiap akun yang tidak lebih besar dari materialitas dapat menggunakan prosedur
substantive tidak signifikan (prosedur minimal) yang lebih sederhana dari prosedur standar .
Akun dianggap signifikan jika nilai akun melebihi nilai materialitas keseluruhan

Accounts Amount Materialitas Signifikansi/


Tidak
Pendapatan
Beban operasi
Persediaan
Kas & setara kas
Aset tetap
Kompensasi karyawan
Investasi
Modal
Pajak penghasilan
Pajak Pertambahan Nilai
Instrumen keuangan
Pendapatan/beban lain-lain
2.4 Mengevaluasi indicator risiko audit
Berdasarkan kondisi klien pada narasi diatas, identifikasikan indikator risiko audit pada klien
tersebut sesuai dengan pertanyaan – pertanyaan berikut:

No Indikator Risiko Teraplikasi / NA Audit Komen


1 Para BOD dan management
suka berdebat dan tidak
bekerja sama dengan baik
dengan auditor.

2 Entitas atau department di


perusahaan lebih sering
melakukan transaksi dengan
tunai

3 Kondisi perusahaan sangat


diperngaruhi oleh tingkat suku
bunga.

4 Profitabilitas entitas
terganggu, atau tidak mudah
menghasilkan laba

5 Entitas bergantung atau


sensitive terhadap peraturan
perundang-undangan

6 Kerentanan terhadap
hilangnya kontrak, lisensi,
atau paten

7 Konsentrasi pada pasar,


produk, jasa, pelanggan atau
pemasok
No Indikator Risiko Teraplikasi / NA Audit Komen
8 Industri memiliki tingkat
kegagalan yang tinggi
9 Tingkat kompetisi yang
tinggi, disertai dengan
penurunan marjin

10 Keputusan operasi dan


keuangan didominasi oleh
sejumlah individu
11 Personel akuntansi tidak
terampil atau berpengalaman
12 Perputaran personel akuntansi
yang tinggi
13 Materialitas sering digunakan
untuk membenarkan
kebijakan akuntansi marjinal
14 Kegagalan untuk
memperbaiki kekurangan
yang signifikan diketahui
dalam pengendalian internal
15 Penekanan berlebihan pada
minimalisasi pajak
16 Signifikan dan / atau transaksi
dengan pihak terkait yang
kompleks
17 Entitas melakukan transaksi
kompleks atau hubungan
bisnis
18 Akun yang besar berdasarkan
perkiraan subjektive / estimasi
19 Produk atau jasa subjek
keusangan
20 Berencana untuk secara
signifikan mengurangi atau
melikuidasi operasi
21 Jaminan pribadi dari utang
entitas
No Indikator Risiko Teraplikasi / NA Audit Komen
22 Hubungan buruk dengan
karyawan
23 Kompensasi bergantung
mencapai target kinerja
24 Kurangnya tindakan
korektif yang tepat dalam
menanggapi pelanggaran
kebijakan dan prosedur
25 Tidak masuk akal dari
tenggat waktu yang
ditetapkan pada
personel/karyawan
2.5 Prosedur analitikal
Lakukanlah analisa informasi keuangan dengan melakukan prosedur analisis berikut:

a. Bandingkan periode sekarang dengan periode sebelumnya yang sebanding (ekspektasi implisit) pada item baris laporan
keuangan atau basis akun.
b. Hitung rasio kunci yang relevan dengan entitas.
c. Identifikasi tidak adanya perubahan yang tidak sesuai dengan ekspektasi.
d. Untuk item yang diidentifikasi, verifikasi bahwa mereka termasuk dalam Masalah.

(Disajikan dalam ribuan rupiah)

Description Dec 31,x7 Dec 31, x6 % Preliminary analysis Responded by Client


Fluct

Laporan laba rugi:


Pendapatan
Harga pokok penjualan
Beban operasi
Lain – lain
EBT
Pajak
Laba setelah pajak
(Disajikan dalam ribuan rupiah)

Description Dec 31,x7 Dec 31, x6 % Preliminary analysis Responded by Client


Fluc

Aset lancar:
Kas dan setara kas
Piutang dagang
Piutang lain – lain
Persediaan
Lain – lain (termasuk pajak)
Total asset lancar

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih
Aset pajak tangguhan
Investasi, bersih
Total tidak asset lancar
Total asset

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang
Utang lain – lain
Pajak
Total liabilitas jk pendek

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan
Total liabilitas jk panjang
Description Dec 31,x7 Dec 31, x6 % Preliminary analysis Responded by Client
Fluc
Ekuitas:
Modal saham
Penghasilan komprehensif
lain
Saldo laba
Total ekuitas
Total liabilitas & ekuitas
2.6. Meringkas risiko audit dari risiko bisnis klien.
Berdasarkan setiap tahapan prosedur dalam penilaian risiko buatlah ringkasan risiko audit
dari risiko bisnis klien yang telah anda identifikasi.
Contoh untuk membuat ringkasan risiko audit:
Contoh 1. Auditor menemukan bahwa para BOD dan management suka berdebat dan tidak
bekerja sama dengan baik dengan auditor, dalam proses indicator risiko entitas
terindikasikan terdapat kecurangan laporan keuangan.
Contoh 2. Auditor menemukan bahwa entitas atau department di perusahaan lebih sering
melakukan transaksi dengan tunai, dalam proses indicator risiko entitas teridentifikasi
kemungkinan menjalankan bisnis yang berisiko kesalahan asset yang tidak tepat
(misappropriate of asset)
Maka audit membuat ringkasan dalam tahapan ini sebagai berikut:

No Tahapan Prosedur penilaian risiko Masalah yang ditemukan


1 Indikator risiko Kemungkinan terindikasi kecurangan laporan
keuangan
2 Indikator risiko Bisnis dijalankan kemungkinan terdapat
risiko kesalahan asset yang tidak tepat
(misappropriate of asset)

Berdasarkan prosedur diatas kami mengidentifikasi penilaian risiko terhadap bisnis PT OIS
sebagai berikut:

No Tahapan Prosedur penilaian risiko Masalah yang ditemukan


4 Profitabilitas entitas terganggu, atau tidak Faktor ekonomi yang mempengaruhi
mudah menghasilkan laba likuiditas entitas dan tekanan untuk
melaporkan laporan keuangan yang positif
6 Kerentanan terhadap hilangnya kontrak, Faktor eksternal mungkin menyebabkan
lisensi, atau paten penurunan nilai atau kerugian

7 Konsentrasi pada pasar, produk, jasa, Faktor eksternal mungkin menyebabkan


pelanggan atau pemasok penurunan nilai atau kerugian

9 Tingkat kompetisi yang tinggi, disertai Faktor indikasi masalah kelangsungan usaha
dengan penurunan marjin
BAB III
MENANGGAPI RISIKO AUDIT
3.1 Identifikasi risiko bisnis berdampak pada asersi manajemen
Berdasarkan matters yang telah teridentifikasi tentukan dampak matters tersebut terhadap siklus dan laporan keuangan serta asersi
manajemen menggunakan acuan berikut:

Matters Auditor komen Dampak ke Akun Asersi manajemen


Faktor ekonomi yang mempengaruhi Kemungkinan terjadi Pendapatan Existences/Occurances
likuiditas entitas dan tekanan untuk
melaporkan laporan keuangan yang positif
Faktor indikasi masalah kelangsungan usaha Para pemegang saham N/A N/A
optimis akan bisnis ini
dimasa depan dan
komit untuk
mendukung penuh
perusahaan
Faktor eksternal mungkin menyebabkan Kemungkinan terjadi Inventory Valuation net
penurunan nilai atau kerugian

Catatan atas tanggapan risiko ini adalah sebagai berikut:

1. Tekanan pada manajemen karena kondisi bisnis dapat mempengaruhi tindakan manajemen untuk melaporkan laporan keuangan
yang positif (untung) yang mungkin dapat mempengauhi tingginya risiko keterjadian (occurances) pendapatan perusahaan dengan
melaporkan atau mencatat pendapatan yang tidak terjadi.
2. Faktor eksternal seperti batasan kontrak dan ketidak pastian mendapatkan kontrak lanjutan meningkatkan kemunginan penurunan
nilai atas persediaan perusahaan untuk mensupply Customers. (kemungkinan terdapat inventory dead stock atas kontrak yang telah
habis tetap dicatat oleh perusahaan).
3. Para pemegang saham optimis akan bisnis ini dimasa depan dan komit untuk mendukung penuh perusahaan.
3.2 Identifikasi risiko laporan keuangan berdampak asersi manajemen
Auditor juga melakukan identifikasi risiko terhadap akun material dengan rincian pengujian
sebagai berikut:

Catatan: Akun dianggap memiliki risiko ketika teridentifikasi risiko utama atau
teridentifikasi lebih dari satu risiko komponen.

No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA


A Aset tetap Tidak teridentifikasi risiko
1 Penambahan asset tetap di tahun berjalan Risiko komponen Applicable
melebihi materialitas audit
2 Perubahan signifikan terhadap estimasi Risiko utama NA
akuntansi
3 Perubahan kebijakan akuntansi pada asset Risiko utama NA
tetap
4 Jumlah aset tetap melebihi 70% total asset Risiko komponen NA
Perusahaan menjalankan usahanya sangat terpengaruhi oleh asset tetap yang dimiliki

B Persediaan Teridentifikasi risiko


1 Jumlah persediaan melebihi nilai materialitas Risiko komponen Applicable
audit
2 Biaya persediaan langsung (direct material Risiko komponen Applicable
cost) melebihi 65% dari total penjualan
3 Sifat dari bisnis merupakan subjek kerusakan Risiko utama NA
4 Total pembelian setahun persediaan melebihi Risiko komponen Applicable
70% dari total penjualan setahun.
Sifat operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaan

C Perpajakan Tidak teridentifikasi risiko


1 Apakah terdapat pemeriksaan pajak selama Risiko utama NA
tahun berjalan ?
2 Apakah terdapat pajak lebih bayar selama Risiko utama NA
periode berjalan atau diharapkan perusahaan
akan melakukan klaim kelebihan pembayaran
pajak selama tahun berjalan?
3 Rasio hutang terhadap modal melebihi 4:1? Risiko utama NA
4 Perusahaan memenuhi persyaratan atas Risiko komponen NA
pembuatan dokumentasi transfer pricing?
5 Bisnis utama perusahaan subjek atas pajak Risiko komponen NA
final & non final?
6 Pajak penghasilan perusahaan subjek pajak Risiko utama NA
final 1% dari total omzet sesuai dengan PP 46
tahun 2013?
No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA
C Perpajakan Tidak teridentifikasi risiko
7 Omzet Perusahaan melebihi IDR 4,8 Milyar Risiko utama NA
tapi kurang dari IDR 50 Milyar? (persyaratan
fasilitas PPh Badan)
8 SPT tahunan yang dilaporakan tahun Risiko utama NA
sebelumnya tidak sesuai dengan laporan
keuangan audit tahun lalu?
9 Perusahaan terbuka dengan total modal melebih Risiko utama NA
40% beredar di Bursa Efek? (insentive pajak
lebih rendah 5% dari tariff normal)
Bisnis perusahaan menjadi subjek perpajakan yang signifikan

D Pendapatan Tidak teridentifikasi risiko


1 Total pendapatan melebihi materialitas audit? Risiko komponen Applicable
2 Menggunakan estimasi signifikan untuk Risiko utama NA
menentukan pengakuan pendapatan?
3 Ketidakpastian pengakuan pendapatan karena Risiko utama NA
tingginya tingkat pengembalian penjualan?
4 Mengaplikasikan Konsep agen dan principal? Risiko komponen NA
Aktivitas Pendapatan menopang bisnis perusahaan

E Instrumen Keuangan Tidak teridentifikasi risiko


1 Instrumen keuangan melebihi dari materialitas Risiko komponen Applicable
audit?
2 Instrument keuangan diukur dengan nilai Risiko komponen NA
wajar?
3 Perubahan intensi atas instrument keuangan? Risiko utama NA
Transksi instrumen keuangan signifikan dalam perusahaan

F Pinjaman/Hutang Tidak teridentifikasi risiko


1 Pinjaman/hutang melebihi dari materialitas Risiko komponen NA
audit?
2 Pinjaman/hutang diukur dengan nilai wajar? Risiko komponen NA
3 Pinjaman/hutang diperoleh dari pihak berelasi Risiko utama NA
atau diharapkan akan menerima dari pihak
berelasi?
4 Jangka waktu dan kondisi yang tidak biasa? Risiko utama NA
5 Perubahan intensi atas Pinjaman/hutang? Risiko utama NA
Operasi perusahaan didominasi dana dari pinjaman
No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA
G Ekuitas Tidak teridentifikasi risiko
1 Penambahan modal yang signifikan? Risiko komponen NA
2 Manajemen berencana untuk melakukan Risiko komponen NA
pembayaran deviden?
3 Entitas menerbitkan hutang dapat Risiko utama NA
dikonversi/instrument konversi lainnya?
4 Perubahan komposisi pemegang saham? Risiko utama NA
5 Transaksi signifikan yang mempengaruhi Risiko utama NA
ekuitas seperi pembayaran deviden, modal
pembendaharaan dll?
Operasi perusahaan didanai dari penerbitan saham

No Akun & Kondisi Keterangan Teraplikasi/NA


H Transaksi pihak berelasi Tidak teridentifikasi risiko
1 Signifikan transaksi dengan pihak berelasi? Risiko utama NA
2 Transaksi pihak berelasi yang signifikan? Risiko utama NA
Perusahaan memiliki transaksi signifikan dengan pihak berelasi

Berikut adalah ringkasan atas penilaian risiko laporan keuangan Perusahaan yang berasal dari
penilaian identifikasi pada table diatas:

Siklus/Akun Matters Asersi Risiko Laporan


Keuangan
Persediaan Sifat operasi perusahaan sangat Valuation Net Persediaan tidak
dipengaruhi oleh persediaan dinilai pada nilai
lebih rendah antara
nilai perolehan
dengan nilai realisasi
bersih.
3.3 Identifikasi sistem pengendalian risiko
Hasil review proses akuntansi dan keuangan atas akun yang dianggap berisiko.

Siklus Hasil review Auditor komen


Pendapatan Terdapat batasan pemberian kredit kepada Terdapat system pengendalian
konsumen melalui persetujuan direktur, Setiap risiko yang baik atas proses
proses penjualan dan penagihan dilakukan akuntansi dan keuangan atas
oleh orang yang berbeda (pembagian siklus pendapatan.
penugasan) dan dilakukan review dan
rekonsiliasi secara periodic atas pencatatan
piutang dan pendapatan perusahaan.

Persediaan Setiap pesanan pembelian harus mendapatkan Terdapat system pengendalian


persetujuan melalui direktur, Setiap proses risiko yang baik atas proses
pengadaan dan pembayaran serta penerimaan akuntansi dan keuangan atas
barang dilakukan oleh orang yang berbeda siklus persediaan.
(pembagian penugasan) dan dilakukan review
dan rekonsiliasi secara periodic atas
pencatatan hutang dan persediaan perusahaan.

Kesimpulan!

Berdasarkan hasil review tersebut diatas, auditor berkesimpulan terdapat system pengendalian
yang baik terhadap siklus pendapatan dan persediaan.
3.4 Walktrough/Penelusuran
Walktrough atas siklus pendapatan
Walktrough/Penelusuran pesanan penjualan dan pengiriman
Prosedur: Pilih sampel faktur penjualan dan melakukan penelusuran kedalam Sistem akuntansi
dari pencatatan pengiriman barang jadi kepada konsumen sampai dengan dicatatnya serta
diterbitkannya faktur penjualan dan faktur pajak oleh perusahaan. Prosedur ini untuk mengetahui
apakah pengendalian atas proses penjualan kepada konsumen sudah tepat dijalankan

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Jayanthi

Sampel dokumen
No. Faktur : OIS/0033/IX/X7
Tanggal Faktur : 9 September 20x7
Konsumen : TMN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses penjualan dan pengiriman:
A B C D E F
√ √ √ √ X √

A. Pencatatan kedalam system oleh staff shipping


B. Tanda terima surat jalan dari konsumen
C. Tanda terima surat dari shipping kepada akunting terhadap tiap surat jalan yang sudah
kembali sebagai bukti penagihan.
D. Faktur sesuai dengan jumlah barang yang dikirim
E. Faktur pajak diterbitkan sesuai dengan faktur komersial
F. Faktur ditanda tangani oleh Direktur.

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau kepada manajemen untuk melakukan komunikasi
yang baik antara div marketing dengan div shipping agar pada saat posting melakukan
koordinasi terkait perubahan harga agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mengakibatkan
keterlambatan penagihan sehingga nilai piutang penjualan yang terkoleksi menjadi kecil dan
nilai piutang yang masih belum dibayar menjadi besar. Hal ini juga dapat berdampak pada
perpajakan jika keterlambatan melebihi bulan terjadinya transaksi.
Walktrough/Penelusuran penagihan kepada konsumen
Prosedur: Pilih sampel penerimaan pembayaran dari konsumen, telusuri sampai dengan bukti
pendukung seperti faktur, catatan bank dan buku besar perusahaan. Prosedur ini untuk
mengetahui apakah pengendalian atas penagihan kepada konsumen sudah tepat dijalankan

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Jayanthi

Sampel dokumen
No. Penerimaan : OIS/BANK045/X/X7
Tanggal : 9 Oktober20x7
Rekening Koran : Bank Permata IDR
Konsumen : TMN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses penagihan:


A B C D
X √ √ √

A. Catatan penerimaan bank


B. Jumlah yang diterima sesuai dengan jumlah faktur
C. Nilai piutang sesuai dengan daftar piutang konsumen
D. Jumlah penerimaan dicatat pada periode yang sesuai

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau kepada manajemen untuk melakukan rekapan
penerimaan dari konsumen sesuai dengan jadwal penerimaan masing – masing konsumen
sehingga memudahkan pembuatan rekonsiliasi bank dan monitoring pembayaran sehingga
tindakan pencegahan atas tidak atau belum tertagihnya piutang perusahaan dapat dicegah sejak
dini.
3.4 Walktrough/Penelusuran (lanjutan)

Walktrough atas siklus persediaan


Walktrough/Penelusuran pesanan pembelian dan penerimaan barang. (Siklus Persediaan)
Prosedur: Pilih sampel pesanan pembelian (PO) dan telusuri kepada penerimaan barang di
gudang penerimaan barang serta faktur dari supplier.

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Ajeng

Sampel dokumen
No. PO : PO018/IPIN/IX/X7
No. Surat Jalan : IPIN/333/IX/X7
Tanggal : 23 September 20x7
Supplier : IPIN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses pesanan pembelian:


A B C D E
√ √ X √ √

A. Jumlah dalam PR sesuai dengan PO


B. PO ditandatangani oleh pihak terotorisasi
C. Jumlah yang diterima oleh pihak gudang sama dengan jumlah dalam PO
D. Faktur yang diterbitkan oleh supplier sesuai dengan jumlah yang diterima dan dipesan
E. Jumlah yang diterima sesuai dengan jumlah yang dicatat pada GL

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan penelusuran kami, kami menemukan bahwa terdapat prosedur yang tidak sesuai
SOP yang ada karena prosedur penarikan barang dan pencoretan surat jalan yang dilakukan oleh
pihak QA belum diatur dalam SOP yang ada sehingga dapat mengakibatkan terlambatnya
pencatatan penerimaan barang kedalam system dan pengakuan barang material yang ada
digudang. Hal ini akan mengakibatkan jumlah material dalam gudang lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah yang tercatat dalam daftar persediaan material karena adanya barang material
yang belum dicatat. Kami merekomendasikan untuk membuat SOP yang lengkap untuk prosedur
persediaan material yang reject dan penggantiannya tanpa harus dengan paksa melakukan
pengurangan atas barang material yang diterima yang sudah sesuai dengan surat jalan dan PO
yang ada.
Walktrough/Penelusuran pembayaran hutang dagang. (Siklus Persediaan)
Prosedur: Pilih sampel pembayaran kepada supplier, telusuri proses pembayaran sejak faktur
diterima, proses perencanaan pembayaran sampai dengan pembayaran ke supplier.

Tanggal penelusuran 17 Januari 20x8


Auditor : Viki Faradila
Staff akunting : Ajeng

Sampel dokumen
No. faktur : INV088/IPIN/IX/X7
Tanggal : 30 September 20X7
Bank statement : Bank Permata IDR
Supplier : IPIN

Berikut adalah atribut berdasarkan pemahaman atas proses pembayaran kepada supplier:
A B C D E
√ √ √ X √

A. Jumlah barang dalam faktur sesuai dengan PO


B. Jumlah yang ditagihkan sesuai dengan harga yang disepakati
C. Jumlah yang dibayarkan sesuai dengan jumlah yang terdapat di faktur
D. Periode pencatatan sudah tepat
E. Pembayaran sesuai dengan ketetapan jatuh tempo yang ditetapkan oleh perusahaan.

Temuan dan rekomendasi:


Berdasarkan penelusuran auditor terdapat pencatatan transaksi yang tidak tepat karena terjadi
penolakan pembayaran oleh bank. Kami merekomendasikan untuk akunting menambahkan
koreksian pada rekonsiliasi bank perusahaan karena penolakan oleh bank tidak dapat
diperlakukan sama seperti check intransit karena secara substansi penolakan pembayaran di bank
tidak mengakhiri kewajiban hutang perusahaan, berbeda dengan check intransit yang mana
perusahaan sudah berhak melakukan pengurangan hutang dagang karena kewajiban pembayaran
hutang telah terpenuhi.
3.5 Menguji pengendalian internal (ToC)
Pengujian pengendalian internal hanya dilakukan ketika prosedur walktrough memberikan
indikasi bahwa system pengendalian telah dilakukan dengan baik, jika ditemukan system
pengendalian yang tidak baik dari proses walktrough maka pengujian pengendalian internal (Test
of Control) diabaikan (tidak dilakukan) dan langsung melakukan respons terhadap risiko
teridentifikasi dengan menyesuaikan prosedur substantive yang dibutuhkan sesuai dengan risiko
yang dihadapi oleh auditor.

Berdasarkan hasil walkthrough terdapat hasil temuan sebagai berikut:


Siklus pendapatan
Terdapat beberapa atribut pengendalian yang absen sehingga kami menyimpulkan pengendalian
atas siklus pendapatan kurang baik.
Siklus persediaan
Terdapat beberapa atribut pengendalian yang absen sehingga kami menyimpulkan pengendalian
atas siklus persediaan kurang baik.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran (walkthrough) atas siklus tersebut diatas kami simpulkan bahwa
pengendalian atas siklus transaksi tersebut kurang baik sehingga kami memutuskan untuk
melakukan tambahan prosedur substantive (tidak melakukan pengujian pengendalian) terkait
dengan siklus tersebut sesuai dengan asersi manajemen yang berdampak terhadap risiko audit
yang telah teridentifikasi.
3.6 Menanggapi risiko audit dengan prosedur subtantif tambahan
Berdasarkan identifikasi risiko indicator perusahaan dan risiko pelaporan keuangan. Tentukanlah tingkat risiko audit tersebut
(high/medium/low) dan tanggapilah risiko audit tersebut dengan menentukan respond prosedur subtantif yang sesuai dengan risiko
dan asersi atas akun berisiko tersebut dengan menggunakan penilaian berikut ini:

Berdasarkan hasil rangkuman atas penilaian risiko bisnis klien berikut adalah ringkasan risiko teridentifikasi:

Matters Auditor komen Dampak ke Akun Asersi manajemen


Faktor ekonomi yang mempengaruhi likuiditas Kemungkinan terjadi Pendapatan Existences/Occurances
entitas dan tekanan untuk melaporkan laporan
keuangan yang positif
Faktor indikasi masalah kelangsungan usaha Para pemegang saham N/A N/A
optimis akan bisnis ini
dimasa depan dan
komit untuk
mendukung penuh
perusahaan
Faktor eksternal mungkin menyebabkan Kemungkinan terjadi Persediaan Valuation net
penurunan nilai atau kerugian

Berdasarkan hasil rangkuman atas penilaian risiko laporan keuangan klien berikut adalah ringkasan risiko teridentifikasi:

Siklus/Akun Matters Asersi Risiko Laporan Keuangan


Persediaan Sifat operasi perusahaan sangat Valuation Net Persediaan tidak dinilai pada nilai lebih rendah
dipengaruhi oleh persediaan antara nilai perolehan dengan nilai realisasi
bersih.
Menanggapi hasil penilaian risiko terhadap bisnis and pelaporan entitas kami membuat kesimpulan dan tanggapan atas risiko tersebut
sebagai berikut:

Siklus Risiko (L/M/H) Asersi Note Respon/Prosedur subtantif tambahan


Pendapatan Medium Existence / Kemungkinan terjadi Prosedur 1. Lakukan prosedur analisa untuk
Occurance karena tekanan terhadap mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin
manajemen membutuhkan prosedur tambahan sebegai berikut (a-f)

Persediaan High Valuation Net Ditemukan tidak hanya Prosedur 3. Tentukanlah apakah penilaian atas
pada penilaian risiko persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih rendah
bisnis tetapi juga di antara nilai terealisasi bersih dengan nilai perolehan
risiko pelaporan persediaan dan secara konsisten diterapkan seperti
periode sebelumnya.
Berikut adalah rincian respon terhadap setiap asersi manajemen yang akan diuji, tentukan respon yang tepat atas asersi tersebut.
Siklus pendapatan (buat pilihan satu dari tiga prosedur berikut yang tepat untuk meresponse pengujian asersi manajemen):
1. Lakukan prosedur analisa untuk mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin membutuhkan prosedur tambahan sebegai
berikut:
a. Dapatkan list pendapatan per bulan dengan rincian yang cukup (sebagai contoh. Pendapatan berdasarkan tipe produk atau
konsumen dalam jumlah nominal, unit atau keduanya).
b. Perhitungkan rasio – rasio berikut:
 Piutang / Aset lancar
 Piutang / Total Aset
 Piutang / (Penjualan/365)
 Penjualan / Piutang
 Diskon penjualan / penjualan
 Retur penjualan dan cadangan / penjualan
c. Verifikasi bahwa data yang digunakan adalah valid.
d. Bandingkan hasil ke periode sebelumnya (sesuai dengan ekspektasi).
e. Diskusikan perbedaan signifikan yang tidak diekspektasikan dengan staff klien yang terkait
f. Pertimbangkan untuk membuat tambahan prosedur jika diperlukan. (E/O)
2. Periksa retur penjualan yang terjadi setelah tanggal neraca untuk jumlah yang besar dan tidak biasa dan verifikasi
korespondensi penjualan telah tepat mengakui sebagai pendapatan. (C/O)
3. Tentukan apakah perjanjian penjualan berisikan transaksi derivative melekat. Jika iya, lengkapi dengan audit prosedur terkait
dengan instrument keuangan. (C)

Siklus Persediaan (buat pilihan satu dari tiga prosedur berikut yang tepat untuk meresponse pengujian asersi manajemen) :
1. Lakukan konfirmasi atau obersevasi untuk persediaan yang berada pada pihak lain diluar lokasi perusahaan. (E/O)
2. Tentukanlah apakah metode costing persediaan telah tepat dan konsisten dengan periode sebelumnya, dan pertimbangkan :
a. Nilai buku dari setiap barang yang mengalami penurunan di periode sebelumnya
b. Biaya kirim, pajak import, potongan harga, rabat dan potongan lainnya. (VG)
3. Tentukanlah apakah penilaian atas persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih rendah antara nilai terealisasi bersih
dengan nilai perolehan persediaan dan secara konsisten diterapkan seperti periode sebelumnya. (VN)
3.7 Diskusi dengan team audit (tahap perencanaan)
Partner perikatan : Lim Hendra
Anggota kunci audit : Samiya Rahma & Lucky Lauwrendy
Tempat dikusi : KAP Lydia & Lim (Griya Asri Taman Mini)

Hal – Hal yang didiskusikan:

Penentuan materialitas audit


Keterangan Penetapan asumsi materialitas
Acuan yang digunakan oleh auditor Laba sebelum pajak
Alasan penetapan acuan materialitas LSP digunakan oleh banyak pihak untuk
menganalisa performa keuangan perusahan
Estimasi nilai setahun acuan materialitas Rp. 1.019.170.000
Persentase acuan materialitas 3%
Materialitas keseluruhan Rp. 30.575.100
Kesalahan yang dapat diterima (materialitas Rp 18.345.000
pelaksana)
Kesalahan yang diabaikan Rp 611.502

Risiko bisnis teridentifikasi


Berdasarkan penilaian selama aktivitas pra audit sampai dengan perencanaan audit serta
pemahaman terhadap bisnis klien kami mengidentifikasi beberapa risiko terkait dengan risiko
bisnis klien yang mungkin berpengaruh terhadap risiko audit kami, sebagai berikut:

1. Faktor ekonomi yang mempengaruhi likuiditas entitas dan tekanan untuk melaporkan
laporan keuangan yang positif (yang dipengaruhi karena ) Profitabilitas entitas terganggu,
atau tidak mudah menghasilkan laba.
2. Faktor eksternal mungkin menyebabkan penurunan nilai atau kerugian (yang dipengaruhi
karena )  Kerentanan terhadap hilangnya kontrak, lisensi, atau paten DAN Konsentrasi
pada pasar, produk, jasa, pelanggan atau pemasok

Risiko laporan keuangan teridentifikasi


Berdasarkan penilaian kami dalam risiko pelaporan berikut adalah risiko laporan keuangan yang
teridentifikasi:

1. Sifat operasi perusahaan sangat dipengaruhi oleh persediaan.


Berdasarkan penelahan kami proses bisnis entitas sangat dipengaruhi oleh persediaan,
dengan temuan sebagai berikut:
a. Jumlah persediaan melebihi nilai materialitas.
b. Biaya persediaan langsung (DM) melebihi 65% dari total pendapatan
c. Total pembelian setahun persediaan melebihi 70% dari total penjualan setahun.
Risiko asersi
Berdasarkan hasil rangkuman risiko bisnis dan pelaporan entitas kami menemukan siklus berikut
yang berpotensi berisiko selama dalam proses audit, dengan rincian penjelasan sebagai berikut:
Siklus Pendapatan
Asersi Matter Risiko
Existences/Occurances Transaksi pendapatan fiktif Inherent risk – Medium
(Keberadaan/Keterjadian)
Catatan:
Kemungkinan terjadi karena tekanan terhadap manajemen yang disebabkan oleh
profitabilitas entitas terganggu, atau tidak mudah menghasilkan laba.
Siklus Persediaan
Asersi Matter Risiko
Valuation Net (Nilai Persediaan tidak dinilai pada Inherent risk – High
bersih) nilai lebih rendah antara nilai
perolehan dengan nilai realisasi
bersih.
Catatan:
Risiko ditemukan tidak hanya pada penilaian risiko bisnis tetapi juga di risiko pelaporan.

Hasil diskusi

Berdasarkan hasil diskusi kami diatas kami menyadari dari masing-masing risiko audit tersebut
dan kami menemukan hal yang harus kami fokuskan dalam proses audit dilapang, diantaranya:
1. Performa perusahaan yang selalu merugi yang merupakan tekanan manajemen untuk
dapat membuktikan kinerja mereka sehingga dapat menimbulkan risiko pelaporan yang
tidak benar.
2. Ketergantungan terhadap konsumen dapat mengakibatkan perusahan menjadi tidak
independen sehingga dapat memaksa perusahaan menjual produk tidak pada nilai yang
dapat terealisasi demi keberlanjutan kerjasama dengan konsumen. Hal ini dapat
mempengaruhi nilai wajar dari persedian akhir perusahaan yang kemungkinan dinilai
terlalu tinggi.

Prepared by : Samiya Rahma

Approved by : Lim Hendra


BAB IV
SIKLUS MODAL

1. Lead Schedule. (Equity 1)

Account GL Adjustment Audit Reclassment Final this Audit Prior


December 31, balance year year
20x7
No Dr No Cr No Dr No Cr

Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143


Penghasilan 1.909.444.502 2.005.210.990
komprehensif
lain
Saldo laba 138.225.453.386 137.010.516.301
Total ekuitas 181.466.482.031 180.347.311.434

Sumber data : Laporan keuangan

Temuan : Tidak ada

Kesimpulan : Tidak ada fluktuasi yang tidak beralasan selama tahun berjalan.

Tickmarks :
2. Uji saldo laba yang tersisa di awal periode, apakah semua penyesuaian audit di tahun
sebelumnya telah dicatat oleh perusahaan atau tidak (Equity 2).

Saldo laba + OCI pada laporan audit tahun lalu IDR 137.010.516.301
Saldo laba tahun berjalan + OCI IDR 138.029.686.898
Laba tahun berjalan (IDR 1.019.170.597)
Saldo laba tahun di awal periode IDR 137.010.516.301
Selisih IDR 0

Sumber Data : Laporan audit tahun lalu dan TB tahun berjalan (awal & akhir)

Temuan : Tidak ada temuan

Kesimpulan : Jurnal penyesuaian audit tahun lalu telah dicatat pada laporan keuangan

Tickmarks :
3. Muktahirkan perubahan akta notaris yang berkaitan dengan komposisi pemegang saham & rekap risalah rapat
signifikan selama tahun berjalan (Equity 3).

No. Akta 01 33
Nama Notaris Tri Makmur. S.H. Wahyuni Rahayu
Tanggal 05 Desember 20x1 30 September 20x7
Keputusan menteri No. A-88888.HT.x1.x1 TH 20x2 No. A-99999.HT.X2.X2 TH 20x7
Judul Pendirian Perseroan Pernyataan Keputusan Pemegang Saham
Informasi Akta pendirian Menyetujui laporan tahunan dan rencana usaha
perseroan, Menyetujui laporan audit 31 Desember
20x6, Menyetujui usulan dividen (tidak
memberikan dividen), Menyetujui penunjukan KAP
Lydia & Lim sebagai auditor tahun 20x7.
Lembar saham Nominal Jumlah Lembar saham Nominal Jumlah
Modal dasar 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142
Modal ditempatkan 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142
PT Otomotif Indonesia 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071
Success Corporation 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071
Total 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142 4.000.000 10.332,90 41.331.584.142

Susunan pengurus:
Komisaris:
Komisaris Utama Dr. Jhonyman Dr. Jhonyman
Komisaris Mr. Ong Kim Seng Mr. Ong Kim Seng

Direksi:
Direktur Utama Mr. Robin Tan Mr. Robin Tan
Direktur Mr. Poltak Mr. Poltak

Sumber data : Akta notaris terakhir dan laporan keuangan


Temuan : Tidak ada
Kesimpulan : Komposisi pengurus, Pemegang saham dan susunan modal sudah valid dan sesuai dengan akta terakhir.
4. Konfirmasi modal sesuai akta notaris yang terakhir. (Equity 4)

Keterangan Ref Per GL No. Date Date Confirmation balance Diff


Confirmation sent Reply

Modal
PT Otomotif Indonesia 20.665.792.071 OIS/CC/x7/001 10 Jan x8 24 Jan x8 20.665.792.071 -
Success Corporation 20.665.792.071 OIS/CC/x7/002 10 Jan x8 24 Jan x8 20.665.792.071 -
Total 41.331.584.142 41.331.584.142

Sumber data : Akta notaris & Laporan keuangan

Temuan :

Kesimpulan : Hasil konfirmasi telah sesuai dengan susunan modal perusahaan sesuai dengan akta notaris terakhir.
5. Tentukan bahwa informasi yang memerlukan pengungkapan terpisah dalam
laporan keuangan didokumentasikan.

Modal saham
Berdasarkan akta notaris Mrs. Wahyuni Rahayu SH., No. 33 tanggal 30 September 20x7
komposisi pemegang saham PT Otomotif Indonesia Sukses terdiri dari:

Pemegang saham % Jumlah saham Nilai Par Jumlah

PT Otomotif Indonesia 50% 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071


Success Corporation 50% 2.000.000 10.332,90 20.665.792.071
Total 100%

Cadangan Umum.
Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diperkenalkan
pada bulan Maret 1995 mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba bersih
sebesar setidaknya 20% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Peraturan ini telah
diubah dengan Undang-Undang Perusahaan Terbatas Indonesia Nomor 40 tahun 2007
yang juga mewajibkan perusahaan untuk membuat cadangan umum sekurang-kurangnya
20% dari modal saham yang ditempatkan dan disetor. Tidak ada jangka waktu yang
ditetapkan di mana jumlah ini harus disediakan.

Pada tanggal 31 Desember 20x7 dan 20x6, Perusahaan belum membentuk cadangan
umum.

Sumber data : Hasil konfirmasi modal, Akta notaris & Laporan Keuangan

Temuan : Tidak ada

Kesimpulan : Presentasi dan pengungkapan telah sesuai dengan minimum persyaratan


dalam PSAK.

Tickmarks :
KESIMPULAN
No Audit Prosedur Asersi Ref
1 Lead Schedule Completeness Equity 1
Kesimpulan :
Tidak ada perubahan susunan modal selama tahun
berjalan.
2 Uji saldo laba yang tersisa di awal periode, apakah Valuation – Gross Equity 2
semua penyesuaian audit di tahun sebelumnya
telah dicatat oleh perusahaan atau tidak.
Kesimpulan :
Jurnal penyesuaian audit tahun lalu telah dicatat
pada laporan keuangan.
3 Muktahirkan perubahan akta notaris yang Completeness Equity 3
berkaitan dengan komposisi pemegang saham &
rekap risalah rapat signifikan selama tahun
berjalan
Kesimpulan :
Komposisi pengurus, Pemegang saham dan
susunan modal sudah valid dan sesuai dengan akta
terakhir.
4 Konfirmasi modal sesuai akta notaris yang Right/Obligation Equity 4
terakhir
Kesimpulan :
Hasil konfirmasi telah sesuai dengan susunan
modal perusahaan sesuai dengan akta notaris
terakhir.
5 Tentukan bahwa informasi yang memerlukan Presentation/Disclosure Equity 5
pengungkapan terpisah dalam laporan keuangan
didokumentasikan.
Kesimpulan :
Presentasi dan pengungkapan telah sesuai dengan
minimum persyaratan dalam PSAK.
6 Kami yakin prosedur audit kami diatas merespon Conclusion Approval
setiap risiko yang teridentifikasi pada siklus audit Partner
ini dan telah didokumentasikan dengan sesuai.
Kesimpulan :
Atas setiap prosedur yang kami lakukan diatas
kami puas bahwa kami telah merespon setiap
risiko yang teridentifikasi pada siklus modal
dengan tepat dan telah didokumentasikan dengan
sesuai.
BAB V
SIKLUS PENGHASILAN & BEBAN LAIN

5.1 Pengujian kelengkapan (Completeness)

1. Lead Schedule. (Other 1)

No Account GL Adjustment Audit balance Reclassment Final this Audit Prior year
December year
31, 20x7
IDR No Dr No Cr IDR No Dr No Cr IDR IDR

8100200 Interest Income 447.436.008 195.869.892

8400500 Profit From 968.036.620


Associate 0

8500200 Exc Gain/Loss 405.025.532 -1.490.833.913


852.461.540 -326.927.401

Sumber data : Laporan keuangan

Temuan : Tidak ada

Kesimpulan : Tidak ada fluktuasi yang tidak beralasan selama tahun berjalan.

Tickmarks :
2. Dapatkan daftar penghasilan lain-lain entitas:
a. Dapatkan pemahaman dari tujuan digunakan akun pendapatan & beban lain-lain.
b. Periksalah apakah terdapat akun yang tidak biasa.
c. Kesesuaian data dengan data pendukung
d. Analisa keberalasan dari keuntungan dan kerugian mata uang asing.

Pemahaman sifat transaksi penghasilan dan beban lain – lain.

Transaksi Pemahaman atas sifat transaksi


Penghasilan bunga bank Penghasilan bunga bank adalah penghasilan
bunga atas saldo rekening perusahaan di bank,
akunting diakhir periode akan melakukan
rekapan penghasilan bunga bank dari masing –
masing rekening koran dan mencatatnya
beserta pajak bunga sebesar 20% dari total
penghasilan bunga bank.

Keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi Keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi
adalah keuntungan atau kerugian yang
diperoleh dari hasil investasi pada perusahaan
asosiasi, investasi pada perusahaan asosiasi
adalah investasi yang memiliki pengaruh
signifikan atas entitas investasi tersebut.
Pencatatan atas investasi ini menggunakan
metode ekuitas. Jumlah investasi entitas
asosiasi sebesar 25% dari total saham.

Keuntungan dan kerugian selisih kurs Keuntungan dan kerugian selisih kurs adalah
keuntungan atau kerugian yang diperoleh atas
selisih kurs mata uang asing pada saat
mengukur nilai wajar mata uang asing pada
akhir periode akuntansi (bulanan/tahunan).

Penjualan scarp Penghasilan yang diperoleh dari penjualan sisa


potongan produksi dan hasil reject produksi
sebagai pengurang harga pokok penjualan.
Pajak atas transaksi ini dibukukan sesuai
dengan peraturan pajak yang berlaku.
Pengujian keberadaan (existences) atas setiap akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Penghasilan bunga bank)

Bank Penghasilan bunga dan pajak terkait berdasarkan rekening koran


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Total

BCA
Interest 6.153.699 9.459.068 12.153.699 11.153.699 9.159.505 2.758.607 4.153.699 153.699 3.548.790 647.892 348.329 2.153.697 61.844.383
Tax 1.230.740 1.891.814 2.430.740 2.230.740 1.831.901 551.721 830.740 30.740 709.758 129.578 69.666 430.739 12.368.877
Net 4.922.959 7.567.254 9.722.960 8.922.959 7.327.604 2.206.886 3.322.960 122.960 2.839.032 518.314 278.663 1.722.958 49.475.506

Permata
Interest 37.998.857 36.498.857 22.998.857 25.698.857 28.498.857 39.998.857 43.998.857 45.498.857 58.998.857 56.298.857 53.498.857 41.998.855 491.986.282
Tax 7.599.771 7.299.771 4.599.771 5.139.771 5.699.771 7.999.771 8.799.771 9.099.771 11.799.771 11.259.771 10.699.771 8.399.771 98.397.256
Net 30.399.086 29.199.086 18.399.086 20.559.086 22.799.086 31.999.086 35.199.086 36.399.086 47.199.086 45.039.086 42.799.086 33.599.084 393.589.026

BNI
Interest 605.362 508.362 502.862 493.362 490.362 533.362 305.362 402.362 407.862 417.362 420.362 377.363 5.464.345
Tax 121.072 101.672 100.572 98.672 98.072 106.672 61.072 80.472 81.572 83.472 84.072 75.472 1.092.869
Net 484.290 406.690 402.290 394.690 392.290 426.690 244.290 321.890 326.290 333.890 336.290 301.890 4.371.476

Total
Interest 44.757.918 46.466.287 35.655.418 37.345.918 38.148.724 43.290.826 48.457.918 46.054.918 62.955.509 57.364.111 54.267.548 44.533.915 559.295.010
Tax 8.951.584 9.293.257 7.131.084 7.469.184 7.629.745 8.658.165 9.691.584 9.210.984 12.591.102 11.472.822 10.853.510 8.906.783 111.859.002
Net 35.806.334 37.173.030 28.524.334 29.876.734 30.518.979 34.632.661 38.766.334 36.843.934 50.364.407 45.891.289 43.414.038 35.627.132 447.436.008

Penghasilan bunga bank berdasarkan rekap IDR 447.436.008


Penghasilan bunga bank berdasarkan GL IDR 447.436.008
Selisih IDR 0

Kesimpulan : Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa penghasilan bunga bank telah dicatat dengan sesuai.
Pengujian atas akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Laba entitas asosiasi)

Berikut adalah saldo investasi entitas asosiasi (PT Sukses Otomotif Mandiri):

Saldo awal 1 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449


Laba tahun berjalan (20x7) IDR 0
Saldo akhir 31 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449

Auditor menerima data laporan audit PT Sukses Otomotif Mandiri dengan rincian sebagai
berikut:

Laba bersih tahun berjalan IDR 12.576.498.007


Penghasilan komprehensif lain IDR 645.369.000 (keuntungan actuarial)
Aset bersih PT Sukses Otomotif Mandiri IDR 118.482.888.802

Berdasarkan informasi tersebut diatas audit membuat proposal jurnal penyesuaian sebagai
berikut:
Jurnal pencatatan laba entitas asosiasi!

Dr. Investasi IDR 3.305.466.752


Cr. Keuntungan/Laba entitas asosiasi IDR 3.144.124.502
Cr. Keuntungan actuarial – OCI IDR 161.342.250

(jurnal pengakuan laba entitas asosiasi tahun 20x7 sebesar penyertaan investasi PT OIS (25%))

Perhitungan :
Keterangan Jumlah Persentase Nilai yang diakui
Laba bersih tahun berjalan 12.576.498.007 25% 3.144.124.502
Keuntungan actuarial (OCI) 645.369.000 25% 161.342.250
Total kenaikan investasi 3.305.466.752

Pengujian saldo investasi akhir entitas asosiasi:


Saldo awal 1 Januari 20x7 IDR 26.315.255.449
Laba tahun berjalan (20x7) IDR 3.305.466.752
Saldo akhir 31 Januari 20x7 IDR 29.620.722.201

Saldo asset bersih entitas asosiasi IDR 118.482.888.802


Persentase penyertaan 25%
Total penyertaan (dalam rupiah) IDR 29.620.722.201
Selisih IDR 0

Kesimpulan: Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa laba entitas
asosiasi telah dicatat dengan sesuai.
Pengujian atas akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Keuntungan & kerugian
selisih kurs)

Pengujian analisa keberalasan keuntungan dan kerugian selisih mata uang asing.
Keterangan 31 Desember 20x6 31 Desember 20x7

Saldo mata uang asing US$ 805.694,72 US$ 805.694,72


Kurs spot 31 Desember IDR 13.000 IDR 13.502,70
Nilai rupiah 31 Desember IDR 10.474.031.360 10.879.054.096
Keuntungan/(Kerugian) kurs mata uang asing 405.022.736

Keuntungan kurs mata uang asing (analisa audit) IDR 405.022.736


Keuntungan kurs mata uang asing (GL) IDR 405.025.531
Selisih IDR 2.795 (immaterial)

Kesimpulan: Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa keuntungan


selisih kurs mata uang asing telah dicatat dengan sesuai.

Pengujian atas akun transaksi penghasilan dan beban lain – lain (Penjualan scrap)

Catatan: Auditor melakukan pemeriksaan atas penjualan scrap tersebut dalam siklus persediaan
(karena termasuk dalam COGS) tidak ada prosedur pemeriksaan tambahan atas transaksi ini pada
siklus penghasilan dan beban lain-lain.
KESIMPULAN
No Audit Prosedur Asersi Ref
1 Lead Schedule Completeness Other 1
Kesimpulan :
Siklus ini hanya berisikan penghasilan dan beban
diluar usaha perusahaan yang terdiri dari
penghasilan bunga bank, keuntungan dan kerugian
dari perusahaan asosiasi, dan selisih kurs mata
uang asing.

2 Dapatkan rincian penghasilan dan beban lain – Completeness Other 2


lain:
a. Dapatkan pemahaman terkait dengan
transaksi penghasilan dan beban lain –
lain.
b. Periksa akun yang teridentifikasi akun
yang tidak biasa.
c. Pastikan jumlah akun tersebut telah sesuai
dengan dokumen pendukung.
d. Analisa keberalasan dari keuntungan dan
kerugian selisih mata uang asing.

Kesimpulan :
Berdasarkan pemeriksaan kami tidak ada dari
rincian penghasilan dan beban lain – lain
perusahaan yang tidak biasa dan tidak beralasan,
setiap akun memiliki dokumen pendukung yang
jelas.

3 Pertimbangkan bahwa transaksi dengan pihak Existences or Other 3


berelasi telah dilakukan sesuai dengan akuntansi Occurance
yang tepat.
Kesimpulan :
Transaksi kepada pihak relasi hanya terkait
keuntungan dan kerugian perusahaan asosiasi.
Akunting telah menggunakan metode akuntansi
yang tepat atas transaksi tersebut.
4 Tentukan bahwa informasi yang terkait dengan Presentation/Disclosure Other 4
akun penghasilan dan beban lain – lain dapat
diungkapkan secara memadai dan terdokumentasi
dalam catatan atas laporan keungan.
Kesimpulan :
Pengungkapan pendapatan dan beban lain – lain
telah diungkapkan secara memadai sesuai dengan
standar yang berlaku.
BAB VI
SIKLUS PENDAPATAN

16.1 Pengujian khusus atas tanggapan risiko audit teridentifikasi (Existences/Occurances)

“Lakukan prosedur analisa untuk mengidentifikasi area pendapatan yang mungkin


membutuhkan prosedur tambahan sebagai berikut:”

a. Dapatkan list pendapatan per bulan dengan rincian yang cukup (sebagai contoh.
Pendapatan berdasarkan tipe produk atau konsumen dalam jumlah nominal, unit atau
keduanya).
b. Perhitungkan rasio – rasio berikut:
 Piutang / Aset lancar
 Piutang / Total Aset
 Piutang / (Penjualan/365)
 Penjualan / Piutang
 Diskon penjualan / penjualan
 Retur penjualan dan cadangan / penjualan
c. Verifikasi bahwa data yang digunakan adalah valid.
d. Bandingkan hasil ke periode sebelumnya (sesuai dengan ekspektasi).
e. Diskusikan perbedaan signifikan yang tidak diekspektasikan dengan staff klien yang
terkait
f. Pertimbangkan untuk membuat tambahan prosedur jika diperlukan.

Perhitungan rasio:

Analisa rasio Pembilang Penyebut Hasil


Piutang / Aset lancar 32.371.313.648 109.069.910.408 0,2968
Piutang / Total aset 32.371.313.648 230.008.572.159 0,1407
Piutang / (penjualan /365) 32.371.313.648 551.468.232 58,700
Penjualan / Piutang 201.285.904.815 32.371.313.648 6,218
Diskon penjualan / Penjualan 0 201.285.904.815 #
Retur / Penjualan 0 201.285.904.815 #

Kesimpulan analisa rasio:


Berdasarkan analisa rasio diatas dapat disimpulkan jumlah piutang perusahan sangat signifikan
karena hamper 30% dari total aset lancar atau 14% dari total aset, rasio tersebut pun didukung
oleh rasio perputaran piutang yang sebesar 58 hari dari penjualan. Dari rasio tersebut diatas perlu
disikapi adanya kesulitan penagihan kepada konsumen yang akan berdampak pada potensi
penurunan nilai piutang dagang. (Impairment of AR – Valuation Net)
List penjualan selama tahun 20x7 (dalam jutaan rupiah)

Customer Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
code

Total

Total pendapatan di laporan keuangan: IDR 201.285.904.815


Total pendapatan pada list IDR ……………….....
Selisih IDR

16.2 Kesimpulan menyeluruh prosedur diatas adalah sebagai berikut:


Data yang kami dapat dan proses dalam audit prosedur diatas adalah valid dan berdasarkan kesimpulan analisa rasio kami harus
menambahkan prosedur untuk mengukur nilai wajar dari piutang perusahaan karena diindikasikan terdapat penurunan nilai piutang.
Prosedur audit ini untuk menguji asersi Valuation Net terhadap nilai piutang yang sesungguhnya.
BAB VII
SIKLUS PERSEDIAAN
7.1 Pengujian khusus atas tanggapan risiko audit teridentifikasi.

Audit Prosedur:

“Tentukanlah apakah penilaian atas persediaan telah tepat sesuai dengan harga lebih rendah antara nilai terealisasi bersih dengan
nilai perolehan persediaan dan secara konsisten diterapkan seperti periode sebelumnya.”

Auditor menggunakan sample untuk pengujian NRV atas persediaan barang jadi klien. Berikut adalah sampel dan pengujian NRV
persediaan barang jadi.
Code Nama Qty Harga Total Harga jual Biaya Biaya NRV Note Total
(1 Jan x8) Packing menjual Impairment
per unit
OIS001 BJ01 130 120.000 15.600.000 144.000 12.000 5.000 127.000 Not Impair -
OIS002 BJ02 250 110.000 27.500.000 121.000 11.000 5.000 105.000 Impair (1.250.000)
OIS003 BJ03 300 130.000 39.000.000 140.400 13.000 5.000 122.400 Impair (2.280.000)
OIS004 BJ04 290 100.000 29.000.000 120.000 10.000 5.000 105.000 Not Impair -
OIS005 BJ05 765 121.000 92.565.000 145.200 12.100 5.000 128.100 Not Impair -
OIS006 BJ06 183 124.000 22.692.000 148.800 12.400 5.000 131.400 Not Impair -
OIS007 BJ07 950 125.000 118.750.000 138.750 12.500 5.000 121.250 Impair (3.562.500)
OIS008 BJ08 759 90.000 68.310.000 108.000 9.000 5.000 94.000 Not Impair -
OIS009 BJ09 84 138.000 11.592.000 165.600 13.800 5.000 146.800 Not Impair -
OIS0010 BJ010 672 121.000 81.312.000 145.200 12.100 5.000 128.100 Not Impair -
OIS0011 BJ011 394 119.000 46.886.000 124.950 11.900 5.000 108.050 Impair (4.314.300)
OIS0012 BJ012 826 118.000 97.468.000 141.600 11.800 5.000 124.800 Not Impair -
OIS0013 BJ013 940 120.450 113.223.000 144.540 12.045 5.000 127.495 Not Impair -
OIS0014 BJ014 76 53.000 4.028.000 63.600 5.300 5.000 53.300 Not Impair -
OIS0015 BJ015 920 74.000 68.080.000 88.800 7.400 5.000 76.400 Not Impair -
OIS0016 BJ016 475 151.000 71.725.000 158.550 15.100 5.000 138.450 Impair (5.961.250)
Code Nama Qty Harga Total Harga jual Biaya Biaya NRV Note Total
(1 Jan x8) Packing menjual Impairment
per unit
OIS0017 BJ017 274 123.000 33.702.000 126.690 12.300 5.000 109.390 Impair (3.729.140)
OIS0018 BJ018 2.040 134.500 274.380.000 143.915 13.450 5.000 125.465 Impair (18.431.400)
OIS0019 BJ019 28 145.000 4.060.000 174.000 14.500 5.000 154.500 Not Impair -
OIS0020 BJ020 1.930 167.000 322.310.000 173.680 16.700 5.000 151.980 Impair (28.988.600)
OIS0021 BJ021 104 183.000 19.032.000 219.600 18.300 5.000 196.300 Not Impair -
1.561.215.000 (68.517.190)

Total populasi (persediaan barang jadi) IDR 2.614.693.934


Total sampel IDR 1.561.215.000
Persentase total sampel 59.71%
Total impairment sampel (IDR 68.517.190)
Total ekstrapolate impairment (100%) (IDR 114.751.319)

Jurnal penyesuaian atas NRV persediaan!

Dr. Harga Pokok Penjualan IDR 114.751.319


Cr. Persediaan IDR 114.751.319
(jurnal penyesuaian audit NRV menggunakan COGS method)

Kesimpulan : Berdasarkan pengujian detail, kami membuat kesimpulan bahwa nilai persediaan setelah penyesuain audit telah dicatat
dengan sesuai.
BAB VIII
PELAPORAN
MEMBUAT KERTAS KERJA FINAL AUDIT

8.1 Merangkum jurnal penyesuaian ke dalam rangkuman Audit Journal Entry (AJE) /Reclassment Journal Entry (RJE)

Perhitungan kesalahan yang teridentifikasi.

1. Siklus Kas Kecil (Existences)


Perusahaan menggunakan metode dana tetap untuk mencatat kas kecil perusahaan dengan nilai IDR 50.000.000 (kas kecil
rupiah). Pada saat investigasi secara fisik uang kas kecil beserta dokumen ditemukan bahwa terdapat pengeluaran kas yang
secara metode dana tetap tidak dicatat tetapi telah terjadi pada akhir periode akuntansi (31/12/x7) dengan rincian sebagai
berikut:

Biaya jamuan IDR 5.000.000


Biaya keanggotaan golf Direksi IDR 15.000.000
Biaya listrik apartemen karyawan IDR 3.254.000
Total biaya IDR 23.254.000

Jurnal audit yang diajukan!

Dr. Beban jamuan (biaya administrasi & umum) IDR 5.000.000


Dr. Beban keanggotaan (biaya administrasi & umum) IDR 15.000.000
Dr. Beban utilitas (biaya administrasi & umum) IDR 3.254.000
Dr. Kas Kecil Rupiah IDR 23.254.000
(jurnal pembebanan biaya yang telah terjadi pada metode kas kecil dana tetap)
2. Siklus Pendapatan (Cut off)

Perusahaan membuat perikatan subkontraktor dengan beberapa perusahaan untuk membantu proses produksi perusahaan
dengan alasan untuk menurunkan biaya tenaga kerja yang tinggi (karena selisih Upah Minimum Sektor antara jenis industry).

Perusahaan mengakui penjualan atas pengiriman barang subcont tersebut dan akan menerima tagihan dari subcont ketika
subcont telah mengirim barang kepada konsumen yang telah di tunjuk oleh perusahaan.

Berdasarkan PSAK, pengakuan pendapatan hanya dapat dilakukan dengan syarat sebagai berikut:
1. Risiko & manfaat terlah berpindah
2. Tidak ada lagi aktivitas pengelolahan atau pengendalian atas barang tersebut
3. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal
4. Manfaat ekonomi mengalir ke entitas, dan
5. Biaya terkait transaksi tersebut dapat diukur dengan handal

Atas peristiwa tersebut diatas perusahaan tidak memenuhi persyaratan no. 2. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan
penyesuaian atas pengakuan pendapatan perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Jumlah penjualan ke subkontraktor yang telah diakui perusahaan diakhir periode 31 Desember 20x7 yang belum dikirimkan ke
konsumen akhir oleh subkontraktor:

Nilai penjualan Nilai HPP


PT Subkon Indonesia IDR 450.000.000 IDR 400.000.000
PT Raja Subkon IDR 325.000.000 IDR 275.000.000
PT Ratu Subkon IDR 175.000.000 IDR 125.000.000
Jurnal audit yang diajukan!
Dr. Penjualan IDR 950.000.000
Cr. Piutang dagang IDR 950.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)
Dr. Persediaan IDR 800.000.000
Cr. Harga pokok penjualan IDR 800.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)

3. Persediaan (Completeness)
Terdapat kurang catat atas penyesuaian perhitungan fisik persediaan sebesar IDR 75.000.000 (fisik lebih kecil dibandingkan
dengan catatan perusahaan).

Jurnal audit yang diajukan!


Dr. Beban selisih persediaan IDR 75.000.000
Cr. Persediaan IDR 75.000.000
(jurnal pencatatan beban selisih persediaan)

4. Aset Tetap (Existences)


Berdasarkan pengujian substantive prosedur auditor menemukan bahwa terdapat aset mesin yang telah didisposal secara fisik
tetapi belum dikeluarkan dari list aset perusahaan dengan rincian data sebagai berikut:

Tanggal perolehan 1 Jan x5


Umur ekonomis 4 tahun
Nilai sisa IDR 50.000.000
Tnaggal disposal aset 30 Jun x7
Harga perolehan : IDR 450.000.000
Nilai sisa : (IDR 50.000.000)
Nilai dapat disusutkan : IDR 400.000.000
Akumulasi penyusutan (31/12/x7) : (IDR 300.000.000)
Nilai buku (31/12/x7) IDR 100.000.000

Berdasarkan temuan audit perusahaan seharusnya telah menghentikan beban penyusutan mesin tersebut pada tanggal disposal
mesin tersebut.

Beban penyusutan per tahun IDR 100.000.000


Beban penyusutan yang diakui di tahun 20x7 IDR 100.000.000 (sampai dengan 31/12/20x7)
Beban penyusutan yang seharusnya diakui di 20x7 (IDR 50.000.000) (sampai aset dilepas 30 Juni 20x7)
Koreksi biaya penyusutan tahun 20x7 IDR 50.000.000

Perhitungan pengakuan kerugian pelepasan mesin!

Nilai buku aset tetap yang seharusnya:


Harga perolehan aset IDR 450.000.000
Akumulasi penyusutan (IDR 250.000.000)
Nilai buku aset tetap IDR 200.000.000
Rugi pelepasan aset mesin adalah sebesar nilai buku aset tersebut yaitu IDR 200.000.000

Jurnal koreksi dan rugi pelepasan aset !

Dr. Akumulasi penyusutan mesin IDR 50.000.000


Cr. Beban penyusutan mesin IDR 50.000.000
(jurnal penyesuaian kelebihan catat beban penyusutan mesin 20x7 yang dilepas/disposal)
Dr. Rugi pelepasan aset tetap IDR 200.000.000
Dr. Akumulasi penyusutan mesin IDR 250.000.000
Cr. Mesin IDR 450.000.000
(jurnal pengakuan kerugian pelepasan aset mesin)

5. Manfaat Karyawan (Completeness)


Berdasarkan perhitungan aktuaria atas laporan manfaat karyawan per 31 Desember 20x7 terdapat kekurangan pengakuan
beban dan liabilitas sebesar IDR 325.000.000 atas provisi tahun berjalan manfaat karyawan tahun 20x7 dengan rincian sebagai
berikut:

Tambahan beban manfaat karyawan tahun berjalan IDR 275.000.000 (25% admin & 75% DL)
Kerugian aktuaria IDR 50.000.000
Total penambahan provisi sesuai laporan aktuaria IDR 325.000.000

Jurnal kekurangan provisi manfaat karyawan.

Dr. Beban manfaat karyawan (biaya administrasi & umum 25%) IDR 68.750.000
Dr. Biaya manfaat karyawan (biaya tenaga kerja langsung) IDR 206.250.000
Dr. Kerugian aktuaria (Penghasilan komprehensif lain) IDR 50.000.000
Provisi manfaat karyawan IDR 325.000.000
(jurnal untuk mencatat kekurangan provisi manfaat karyawan tahun berjalan berdasarkan laporan aktuaria)

6. Biaya operasi (Valuation Net)


Ditemukan kelebihan pembebanan atas amortisasi biaya asuransi sebesar IDR 1.500.000 selama tahun 20x7. Selisih tersebut
karena akunting menggunakan metode garis lurus untuk melakukan amortisasi biaya dibayar dimuka asuransi, sedangkan
auditor menggunakan jumlah hari manfaat atas asuransi tersebut. (pembebanan sesuai dengan jumlah hari manfaat atas
asuransi tersebut).
Karena jumlah koreksi diatas jumlah yang diabaikan (IDR 611.502) dan dibawah kesalahan yang dapat diterima (IDR
18.345.060). atas kesalahan tersebut diatas sejumlah IDR 1.500.000 dicatat dalam Ringkasan Penyesuaian yang tidak dicatat.

Jurnal kesalahan yang tidak dicatat.

Dr. Asuransi dibayar dimuka IDR 1.500.000


Cr. Biaya asuransi IDR 1.500.000

7. Biaya operasi (Valuation Net)


Ditemukan kekurangan pembebanan atas amortisasi biaya iklan sebesar IDR 2.500.000 selama tahun 20x7. Selisih tersebut
karena akunting menggunakan metode garis lurus untuk melakukan amortisasi biaya iklan, sedangkan auditor berdasarkan
waktu tayangan iklan tersebut.

Karena jumlah koreksi diatas jumlah yang diabaikan (IDR 611.502) dan dibawah kesalahan yang dapat diterima (IDR
18.345.060). atas kesalahan tersebut diatas sejumlah IDR 2.500.000 dicatat dalam Ringkasan Penyesuaian yang tidak dicatat.

Jurnal kesalahan yang tidak dicatat.

Dr. Beban iklan IDR 2.500.000


Cr. Iklan dibayar dimuka IDR 2.500.000
Daftar jurnal penyesuaian audit 20x7

No Description Influence to Influence to Identified


Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
1 Dr. Beban jamuan (biaya administrasi & umum) 5.000.000 N
Dr. Beban keanggotaan (Biaya A & U) 15.000.000
Dr. Beban utilitas (biaya administrasi & umum) 3.254.000
Cr. Kas Kecil Rupiah 23.254.000
(jurnal pembebanan biaya yang telah terjadi pada metode kas kecil dana tetap)

2 Dr. Penjualan 950.000.000 N


Cr. Piutang dagang 950.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)
N
Dr. Persediaan 800.000.000
Cr. Harga Pokok Penjualan 800.000.000
(jurnal pembatalan pengakuan penjualan)

3 Dr. Beban selisih persediaan 75.000.000 N


Cr. Persediaan 75.000.000
(jurnal pencatatan beban selisih persediaan)

4 Dr. Akumulasi penyusutan mesin 50.000.000 N


Cr. Beban penyusutan mesin 50.000.000
(jurnal penyesuaian kelebihan catat beban penyusutan mesin 20x7 yang dilepas / disposal)

Dr. Rugi pelepasan aset tetap 200.000.000


Dr. Akumulasi penyusutan mesin 250.000.000
Cr. Mesin 450.000.000
(jurnal pengakuan kerugian pelepasan aset mesin)

5 Dr. Beban manfaat karyawan (adm) 68.750.000 N


Dr. Beban manfaat karyawan (DL) 206.250.000
Dr. Kerugian aktuaria (OCI) 50.000.000
Cr. Provisi manfaat karyawan 325.000.000
(jurnal untuk mencatat kekurangan provisi manfaat karyawan tahun berjalan berdasarkan laporan aktuaria
No Description Influence to Influence to Identified
Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
6 Dr. Investasi 3.305.466.752 N
Cr. Keuntungan / Laba entitas asosiasi 3.144.124.502
Cr. Keuntungan actuarial – OCI 161.342.250
(jurnal pengakuan laba entitas asosiasi tahun 20x7 sebesar penyertaan investasi PT OIS (25%))

7 Dr. Harga Pokok Penjualan 114.751.319


Cr. Persediaan 114.751.319
(jurnal penyesuaian audit NRV menggunakan COGS method)

Daftar jurnal reclasifikasi audit 20x7


No Description Influence to Influence to Identified
Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
1 Dr. PPN Keluaran 16.874.019.669 N
Cr. PPN Masukan 16.874.019.669
(jurnal reklasifikasi PPN masukan dan keluaran tahun 20x7)

8.2 Merangkum jurnal penyesuaian yang tidak dicatat (Summary Unrecorded Misstatement/SUM)
No Description Influence to Influence to Identified
Balance Sheet Income statement Fraud
Dr Cr Dr Cr Y/N
1 Dr. Asuransi dibayar dimuka 1.500.000 N
Cr. Biaya asuransi 1.500.000
(SUM lebih pembebanan biaya asuransi)

2 Dr. Beban iklan 2.500.000 N


Cr. Iklan dibayar dimuka 2.500.000
(SUM kurang pembebanan biaya iklan)
8.4 Membuat rangkuman rekomendasi atas temuan selama proses audit

No Siklus Temuan Rekomendasi


1 Pendapatan Terdapat kesalahan harga yang terjadi pada faktur Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau
komersial yang dicetak. Faktur pajak dibuat kepada manajemen untuk melakukan komunikasi
sebelum akhir bulan dan setelah barang dikirim yang baik antara div marketing dengan div shipping
diketahui untuk pengiriman di tanggal sebelum agar pada saat posting melakukan koordinasi terkait
tanggal 10 terdapat perubahan harga yang belum perubahan harga agar tidak terjadi kesalahan yang
di update oleh marketing sehingga pencatatan ke dapat mengakibatkan keterlambatan penagihan
dalam system menjadi salah. sehingga nilai piutang penjualan yang terkoleksi
menjadi kecil dan nilai piutang yang masih belum
dibayar menjadi besar. Hal ini juga dapat berdampak
pada perpajakan jika keterlambatan melebihi bulan
terjadinya transaksi.

Berdasarkan penelusuran kami tidak ada catatan Berdasarkan temuan kami, kami menghimbau
penerimaan bank yang dilakukan oleh kasir kepada manajemen untuk melakukan rekapan
selama periode tertentu, kasir hanya melakukan penerimaan dari konsumen sesuai dengan jadwal
rekonsiliasi bank sekali dalam sebulan. penerimaan masing – masing konsumen sehingga
memudahkan pembuatan rekonsiliasi bank dan
monitoring pembayaran sehingga tindakan
pencegahan atas tidak atau belum tertagihnya
piutang perusahaan dapat dicegah sejak dini.
No Siklus Temuan Rekomendasi
2 Persediaan Berdasarkan penelusuran kami yang dibantu oleh Kami merekomendasikan untuk membuat SOP yang
pihak akunting terhadap dokumen lengkap untuk prosedur persediaan material yang
PO018/IPIN/IX/X7 & Surat jalan reject dan penggantiannya tanpa harus dengan paksa
IPIN/333/IX/X7, kami menemukan jumlah yang melakukan pengurangan atas barang material yang
tercatat pada surat jalan dicoret secara manual dan diterima yang sudah sesuai dengan surat jalan dan
dikurangi dari jumlah yang terdapat pada surat PO yang ada.
jalan.

Pihak gudang belum melakukan pencatatan dalam


sistem penerimaan barang material karena jumlah
tersebut tidak dapat diposting jika tidak sama
dengan jumlah yang tercatat dalam PO.

Pada saat kami melakukan penelurusan pada kasir Kami merekomendasikan untuk akunting
untuk pembayaran nomor faktur menambahkan koreksian pada rekonsiliasi bank
INV088/IPIN/IX/X7, kami menemukan bahwa perusahaan karena penolakan oleh bank tidak dapat
kasir sudah melakukan pendebitan akun hutang diperlakukan sama seperti check intransit karena
dagang pada akhir periode tetapi pembayarn baru secara substansi penolakan pembayaran di bank
dilakukan pada awal periode. tidak mengakhiri kewajiban hutang perusahaan,
berbeda dengan check intransit yang mana
Hal ini dilakukan karena terjadi tolakan bank pada perusahaan sudah berhak melakukan pengurangan
saat proses pembayaran diakhir bulan. hutang dagang karena kewajiban pembayaran hutang
telah terpenuhi.
8.4 Membuat kertas kerja audit

Informasi lapkeu 31/12/x7 Audit adjustment/Reclasment Audited Prior Audited


No Dr No Cr Balance Balance
Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.096.927.859 1 23.254.000 21.073.673.859 18.916.363.574
Piutang dagang 32.371.313.648 2 950.000.000 31.421.313.648 27.031.448.657
Piutang lain – lain 6.462.777.739 6.462.777.739 4.992.700.295
Persediaan 15.324.476.182 2 800.000.000 3,7 189.751.319 15.934.724.863 10.294.182.963
Lain – lain (termasuk pajak) 33.814.414.980 tax 17.455.115.909 16.359.299.071 14.623.462.990
Total asset lancar 109.069.910.408 91.251.789.180 75.858.158.479

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.842.006.345 4 300.000.000 4 450.000.000 90.692.006.345 97.782.319.809
Aset pajak tangguhan 3.781.399.958 tax 829.494.567 4.610.894.525 3.781.399.958
Investasi, bersih 26.315.255.449 6 3.305.466.752 29.620.722.201 26.315.255.449
Total tidak asset lancar 120.938.661.751 124.923.623.071 127.878.975.215
Total asset 230.008.572.159 216.175.412.251 203.737.133.694

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 18.917.123.042 13.175.554.538
Utang lain – lain 2.358.024.416 2.358.024.416 1.788.401.212
Pajak 16.874.019.669 tax 16.874.019.669 tax 344.216.760 344.216.760 22.155.510
Total liabilitas jk pendek 38.149.167.128 21.619.364.219 14.986.111.260

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan 10.392.923.000 5 325.000.000 10.717.923.000 8.403.711.000
Total liabilitas jk panjang 10.392.923.000 10.717.923.000 8.403.711.000

Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143 41.331.584.143
Penghasilan komprehensif lain 2.005.210.990 OCI 50.000.000 OCI 173.842.250 2.129.053.240 2.005.210.990
Tax Amnesty 100.000.000 100.000.000 -
Saldo laba 138.029.686.898 PL 2.563.318.319 PL 4.811.119.069 140.277.487.648 137.010.516.301
Total ekuitas 181.466.482.031 183.838.125.031 180.347.311.434
Total liabilitas & ekuitas 230.008.572.159 216.175.412.251 203.737.133.694
Informasi lapkeu 31/12/x7 Audit adjustment/Reclasment Audited Prior Audited
No Dr No Cr Balance Balance

Laporan laba rugi:


Pendapatan 201.285.904.815 2 950.000.000 200.335.904.815 158.054.424.999
Harga pokok penjualan (184.199.657.826) 3,5,7 396.001.319 2,4 850.000.000 (183,745,659,145) (154.639.489.975)
Beban operasi (16.919.537.932) 1,5 92.004.000 (17.011.541.932) (16.720.832.338)
Lain – lain 852.461.539 4 200.000.000 6 3.144.124.502 3.796.586.041 (326.927.401)
Pendapatan sebelum pajak 1.019.170.597 1.638.005.319 3.994.124.502 3.375.289.779 (13.632.824.715)
Pajak kini & pajak tangguhan - tax 925.313.000 tax 816.994.567 (108.318.433) (185.474.683)
Laba setelah pajak 1.019.170.597 2.563.318.319 4.811.119.069 3.266.971.346 (13.818.299.398)

Penghasilan konprehensif lain:


Kerugian aktuaria - 5 50.000.000 (50.000.000) 1.061.904.000
Bagian keuntungan asosiasi – Aktuaria - 6 161.342.250 161.342.250 95.766.490
Pajak penghasilan - tax 12.500.000 12.500.000 (289.417.623)
Total penghasilan komprehensif lain - 123.842.250 868.252.867

Total penghasilan komprehensif 1.019.170.597 50.000.000 173.842.250 3.390.813.596 (12.950.046.531)

8.5 Kesimpulan:

Auditor melakukan diskusi dengan klien tanggal 11 Februari 20x8 (klien pertama yang selesai audit lapangan untuk periode audit
20x7) dan klien menyetujui seluruh penyesuaian yang diajukan oleh auditor, setelah penyesuaian atas kesalahan tersebut auditor
menyakini bahwa laporan telah disajikan dan dilaporkan dengan tepat.
BAB IX
PELAPORAN
PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

9.1 Menghitung pajak penghasilan badan

2017
Laba (Rugi) sebelum Pajak 3.375.289.779
Koreksi Fiskal
Beda waktu:
Provisi manfaat karyawan 2.264.212.000
Penyusutan aset 1.003.766.268
Beda tetap:
Beban pajak 39.594.799
Beban tidak dapat dikurangkan 609.949.775
Pendapatan bunga (final) (447.436.008)
Laba perusahaan asosiasi (3.144.124.502)
Penghasilan yang dikenakan pajak 3.701.252.111
Penghasilan yang dikenakan pajak (pembulatan) 3.701.252.000
Pajak kini 925.313.000
Pajak dibayar dimuka:
Pajak penghasilan pasal 22 227.204.000
Pajak penghasilan pasal 25 353.892.240
Total pajak dibayar dimuka 581.096.240

Hutang pajak (PPh Pasal 29) 344.216.760

Diminta !!!

Buatlah jurnal atas pajak penghasilan badan diatas.

Jurnal pencatatan pajak penghasilan!

Dr. Pajak penghasilan badan IDR 925.313.000


Cr. Pajak penghasilan pasal 22 – dibayar dimuka IDR 227.204.000
Cr. Pajak penghasilan pasal 25 – dibayar dimuka IDR 353.892.240
Cr. Hutang pajak penghasilan pasal 29 IDR 344.216.760
9.2 Menghitung pajak tangguhan

Keterangan Saldo 31 Dibebankan Dibebankan 31 Desember


Desember pada Laba rugi pada ekuitas 20x7
20x6

Aset pajak tangguhan 3.781.399.958 816.994.567 12.500.000 4.610.894.525

Perhitungan pajak tangguhan:

Pajak tangguhan yang dibebankan pada laporan laba rugi:


Biaya manfaat karyawan IDR 2.264.212.000
Biaya penyusutan IDR 1.003.766.268
Total beda waktu IDR 3.267.978.269
Tarif pajak penghasilan badan 25%
Pajak tangguhan tahun berjalan dibebankan pada laba rugi IDR 816.994.567

Pajak tangguhan yang dibebankan pada ekuitas:


Keuntungan dan kerugian aktuaria IDR 50.000.000
Tarif pajak penghasilan badan 25%
Pajak tangguhan tahun berjalan dibebankan pada laba rugi IDR 12.500.000

Diminta !!!

Buatlah jurnal atas pajak tangguhan diatas.

Jurnal pencatatan pajak tangguhan!

Dr. Aset Pajak Tanggguhan IDR 829.494.567


Cr. Deferred tax – dibebankan ke laba rugi IDR 816.994.567
Cr. Deferred tax – dibebankan ke penghasilan komprehensif lain IDR 12.500.000
BAB X
PELAPORAN
PROSEDUR ANALISA FINAL

Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi % Identifikasi


Fluktuasi perubahan
Aset lancar:
Kas dan setara kas 21.073.673.859 18.916.363.574 2.157.310.285 11,40
Piutang dagang 31.421.313.648 27.031.448.657 4.389.864.991 16,24
Piutang lain – lain 6.462.777.739 4.992.700.295 1.470.077.444 29,45
Persediaan 15.934.724.863 10.294.182.963 5.640.541.900 54,79
Lain – lain (termasuk pajak) 16.359.299.071 14.623.462.990 1.735.836.081 11,87
Total asset lancar 91.251.789.180 75.858.158.479 15.393.630.701 20,29

Asset tidak lancar:


Aset tetap, bersih 90.692.006.345 97.782.319.809 (7.090.313.464) -7,25
Aset pajak tangguhan 4.610.894.525 3.781.399.958 829.494.567 21,94
Investasi, bersih 29.620.722.201 26.315.255.449 3.305.466.752 12,56
Total tidak asset lancar 124.923.623.071 127.878.975.215 (2.955.352.144) -2,31
Total asset 216.175.412.251 203.737.133.694 12.438.278.557 6,11

Liabilitas jangka pendek:


Utang dagang 18.917.123.042 13.175.554.538 5.741.568.504 43,58
Utang lain – lain 2.358.024.416 1.788.401.212 569.623.204 31,85
Pajak 344.216.760 22.155.510 322.061.250 1.453
Total liabilitas jk pendek 21.619.364.219 14.986.111.260 6.633.252.959 44,26
Informasi lapkeu Audit 20x7 Audit 20x6 Fluktuasi % Identifikasi
Fluktuasi perubahan

Liabilitas jangka panjang:


Provisi kewajiban karyawan 10.717.923.000 8.403.711.000 2.314.212.000 27,54
Total liabilitas jk panjang 10.717.923.000 8.403.711.000 2.314.212.000 27,54

Ekuitas:
Modal saham 41.331.584.143 41.331.584.143 0 0
Penghasilan komprehensif lain 2.129.053.240 2.005.210.990 123.842.250 6,18
Tax Amnesty 100.000.000 - 100.000.000 100
Saldo laba 140.277.487.648 137.010.516.301 3.462.737.835 2,53
Total ekuitas 183.838.125.031 180.347.311.434 3.490.813.597 1,94
Total liabilitas & ekuitas 216.175.412.251 203.737.133.694 12.438.278.557 6,11

Laporan laba rugi:


Pendapatan 200.335.904.815 158.054.424.999 42.281.479.816 26,75
Harga pokok penjualan (183,745,659,147) (154.639.489.975) 29.106.169.172 18,82
Beban operasi (17.011.541.932) (16.720.832.338) 290.709.594 1,74
Lain – lain 3.796.586.041 (326.927.401) 4.123.513.442 #
Pendapatan sebelum pajak 3.375.289.777 (13.632.824.715) 17.008.114.492 #
Pajak kini & tangguhan (108.318.433) (185.474.683) 77.156.250 41,60
Laba setelah pajak 3.266.971.344 (13.818.299.398) 17.085.270.742 #

Penghasilan konprehensif lain:


Keuntungan aktuaria (50.000.000) 1.061.904.000 1.111.904.000 #
Bagian keuntungan asosiasi – 161.342.250 95.766.490 65.575.760 68,47
Aktuaria
Pajak penghasilan 12.500.000 (289.417.623) 301.917.623 104.32
Total penghasilan komprehensif 123.842.250 868.252.867 744.410.617 85,74
lain
Total penghasilan komprehensif 3.390.813.594 (12.950.046.531) 16.340.860.125 126,84
Analisa rasio Pembilang Penyebut Hasil

Liquidity ratio

Current ratio = Current asset / Current liabilities

Acid test ratio = (Cash and equivalent + Marketable securities + Account


receivables) / Current liabilities.

Collection period = Average account receivable / (Sales/360)

Days to sell inventory = Average inventory / (COGS/360)

Capital structure and solvency

Total debt to equity = Total liabilities / Shareholder’s equity

Long-term debt to equity = Long-term liabilities / Shareholders’ equity

Times interest earned = EBIT / Interest expenses

Profitability analysis

Return on assets = (Net income + Interest expense x (1- tax rate)) /


Average total assets

Return on common equity = Net income / Average shareholders’ equity


Analisa rasio Pembilang Penyebut Hasil

Operating performance

Gross profit margin = (Sales – COGS)/ sales

Operating profit margin (pretax) = Income from operations / sales

Net profit margin = Net income / sales

Asset utilization

Cash turnover = Sales /Average cash and equivalents

Account receivable turnover = Sales / Average account receivables

Inventory turnover = COGS / Average inventory

Working capital turnover = Sales / Average working capital

PPE turnover = Sales / Average PPE

Total asset turnover = Sales / Average total assets

Kesimpulan:
Berdasarkan analisa diatas tidak ada mutasi signifikan yang tidak dapat dijelaskan, setiap pergerakan saldo tahun lalu dengan tahun
berjalan dapat dijelaskan telah disajikan dengan tepat.
BAB XI
PELAPORAN
MERUMUSKAN OPINI AUDIT

11.1 Mengidentifikasi masalah dan temuan.

Berikut adalah daftar akun, kondisi dan temuan berdasarkan identifikasi auditor.

Akun Masalah/Potensi Masalah Identifikasi auditor


Aset moneter Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah teridentifikasi, kecuali
ini? masalah kelengkapan pencatatan transaksi
atas kas kecil yang telah teridentifikasi dan
diselesaikan.

Persediaan Masalah teridentifikasi dalam akun Sesuai dengan identifikasi auditor klien
ini? menyetujui penyesuaian sesuai dengan
nilai mana yang lebih rendah antara nilai
perolehan dan NRV.

Aset tetap Masalah teridentifikasi dalam akun Aset tetap telah dilaporankan dengan tepat,
ini? masalah keberadaan aset tetap telah
diidentifikasi disetujui oleh klien untuk
dilakukan penyesuaian.

Aset pajak Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
tangguhan ini? aset pajak tangguhan yang teridentifikasi
oleh auditor.

Investasi Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
ini? aset investasi yang teridentifikasi oleh
auditor.

Utang Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
dagang ini? hutang dagang yang teridentifikasi oleh
auditor.

Perpajakan Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
ini? perpajakan yang teridentifikasi oleh
auditor.
Akun Masalah/Potensi Masalah Identifikasi auditor
Provisi Masalah teridentifikasi dalam akun Tidak ada masalah terkait dengan akun
Kewajiban ini? provisi kewajiban karyawan yang
karyawan teridentifikasi oleh auditor. Penyesuaian
sesuai dengan laporan aktuaria telah dibuat
dan disetujui oleh klien.

Pendapatan Masalah teridentifikasi dalam akun Auditor mengidentifikasi masalah cut off
ini? pengakuan pendapatan yang sepenuhnya
telah disetujui oleh klien untuk dilakukan
penyesuaian sesuai dengan temuan
auditor.

Harga pokok Masalah teridentifikasi dalam akun Auditor mengidentifikasi masalah dalam
penjualan ini? akun persediaan yang berdampak pada
penilaian HPP yang terlampau kecil,
penyesuaian yang diperlukan telah dibuat
dan disetujui oleh klien.

Biaya Masalah teridentifikasi dalam akun Auditor mengidentifikasi kesalahan tidak


operasional ini? material terkait dengan biaya asuransi dan
sewa. Auditor memasukkan kesalahan
yang dapat diterima tersebut ke dalam
daftar penyesuaian yang tidak dicatat
(Summary unrecorded misstatement) yang
dilampirkan bersamaan dengan
management representation letter / surat
representasi manajemen.

Pelaporan Apakah laporan keuangan disajikan Sesuai dengan bukti audit yang diperoleh
secara wajar, relevan, andal dan laporan keuangan disajikan secara relevan,
dapat diperbandingkan andal dan dapat diperbandingkan

Diminta!!!

Berdasarkan daftar masalah teridentifikasi diatas, buatlah rumusan pendapat auditor sesuai
dengan bagan 11.1 dan 11.2.
11.2 Perumusan opini audit

Bagan 11.1

Fair presentation Compliance

Are the F/S prepared in


accordance with an applicable
framework?

No No Do F/S
Are F/S
presented comply with
fairly? framework?

Report issues to
management and
Yes those charged with Yes

gobernment

Yes Yes
Standard audit Issue Standard audit opinion
opinion resolved?

No No

Modified audit opinion Make changes to the


auditor’s report
Berikut adalah bagan yang mungkin dapat membantu auditor untuk menentukan “modified audit
opinion” (salah satu dari opini WDP, TMP atau TW).

Bagan 11.2
No
Wajar?

ISA 700.17.a ISA 700.17.b

Yes
Pervasive? Pervasive ?

Yes No Yes No

WTP TW WDP TMP WDP

Kesimpulan :

Berdasarkan dengan perumusan pendapat pada bagan 11.1 dan 11.2 kami menyimpulkan
tidak ada kesalahan material teridentifikasi dalam pelaporan keuangan perusahan sehingga
“standard opinion” dapat diberikan.
11.3. Membuat laporan auditor independen

No. : 00001/21190/AU.1/04/1041-1/1/II/20x8

Laporan Auditor Independen

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi

PT Otomotif Indonesia Sukses

Kami telah mengaudit laporan keuangan PT Otomotif Indonesia Sukses (Perusahaan) yang terdiri dari
laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 20X7, serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan
suatu ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnnya.

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keuangan.

Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu oleh
manajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian
material, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung Jawab Auditor

Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit
kami. Kami melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan
melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari
kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor,
termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan
oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan
pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk
merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini
atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan
kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis
bagi opini audit kami.
Halaman 2

Opini Wajar dengan Pengecualian

Menurut pendapat kami laporan keuangan tersebut diatas menyajikan secara wajar dalam semua hal yang
material, laporan posisi keuangan PT Otomotif Indonesia Sukses pada tanggal 31 Desember 20X7, dan hasil
usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.

Lim Hendra, M.Si., AK, BKP, CPSAK, CA, CPA, ACPA.


Ijin Akuntan Publik No. AP. 1041
11 Februari 20X8
BAB XII
PELAPORAN
MEMBUAT NOMOR LAPORAN AUDIT

12.1 Prosedur penomoran laporan audit.

Kode Keterangan
Kode nomor laporan 00001
Kode identitas kantor 21190
Kode jenis jasa AU.1
Kode industry penguna jasa 04
Kode nomor identitas/registrasi profesi 1041-1
Kode NPWP 1
Kode waktu penerbitan laporan II/20x8
Kesimpulan nomor laporan audit 00001/21190/AU.1/04/1041-1/1/II/20x8

Anda mungkin juga menyukai