Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Pendidikan
Kewarganegaraan

Urgensi Integrasi Nasional


DAFTAR ISI

PEMBAHASAN................................................................................................................. 3
LATIHAN........................................................................................................................... 4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 5
PEMBAHASAN

1. Pengertian Integrasi Nasional

Integrasinasional merupakan proses mempersatukan bagian-bagian,

unsur atau elemen yang terpisah dari masyarakat menjadi kesatuan yang

lebih bulat, sehingga menjadi satu nation (bangsa).

Integrasi berkebalikan dengan disintegrasi. Jika integrasi

menyiratkan adanya keterpaduan, kesatuan dan kesepakatan atau

konsensus, disintegrasi menyiratkan adanya keterpecahan, pertentangan,

dan konflik.

Istilah Integrasi nasional dalam bahasa inggrisnya adalah “national

integration”. Berdasarkan arti etimologisnya itu, integrasi dapat diartikan

sebagai pembaruan hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat.

“Nation” artinya bangsa sebagai bentuk persekutuan dari orang-

orang yang berbeda latar belakangnya, berada dalam suatu wilayah dan

dibawah suatu kekuasaan politik.

Secara etimologi, integrasi nasional terdiri atas dua kata integrasi

dan nasional. Secara terminologi dapat diartikan penggunaan kata sebagai

suatu istilah yang telah dihubungkan dengan konteks tertentu. Titik

kesamaannya bahwa integrasi dapat berarti penyatuan , pembaruan,

keterpaduan, sebagai kebulatan dari unsur atau aspek-aspeknya.


2. Jenis Integrasi

Menurut Ramlan Surbakti (2010), Integrasi dibagi menjadi lima jenis,

yakni:

a. Integrasi Bangsa

Integrasi bangsa menunjuk pada proses penyatuan berbagai kelompok

budaya dan sosial dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu

pembentukan identitas nasional.

b. Integrasi Wilayah

Integrasi wilayah menunjuk pada masalah pembentukan wewenang

kekuasaan nasional pusat di atas unit-unit sosial yang lebih kecil yang

beranggotakan kelompok kelompok sosial budaya masyarakat tertentu.

c. Integrasi Nilai

Integrasi nilai menunjuk pada adanya konsensus terhadap nilai yang

minimum yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial

d. Integrasi elit-massa.

Integrasi elit massa menunjuk pada masalah penghubungan antara

pemerintah dengan yang diperintah. Mendekatkan perbedaan-perbedaan

mengenai aspirasi dan nilai pada kelompok elit dan massa.

e. IntegrasiTingkahlaku

Integrasi tingkah laku (perilaku integratif), menunjuk pada penciptaan

tingkah laku yang terintegrasi dan yang diterima demi mencapai tujuan

bersama.
3. Aspek Integrasi Nasional

Faktor-faktor yang mengintegrasikan masyarakat adalah persamaan

kepentingan, kebutuhan untuk bekerjasama, konsensus tentang nilai-nilai

tertentu dalam masyarakat. Dalam realitas nasional, integrasi dapat dilihat

dari aspek berikut:

a. Integrasi Politik

Terdapat 2 dimensi yakni dimensi yang menyangkut hubungan

elit dan massa, baik antara elit politik dengan massa pengikut,

atau antara penguasa dan rakyat untuk menjembatani celah

perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang

partisipatif (dimensi vertikal; sedangkan dimensi yang satunya

adalah menyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah

teritorial, antar daerah, antar suku, umat beragama, dan

golongan masyarakat Indonesia.

b. Integrasi Ekonomi

Integrasi ekonomi berarti terjadinya saling keergantungan antar

daerah dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup rakyat. Di sisi

lain, integrasi eknomi adalah penghapusan/pencabutan

hambatan-hambatan antar daerah yang memungkinkan

ketidaklancaran hubungan antar keduanya misalnya peraturan,

norma dan prosedur dan pembuatan aturan bersama yang

mampu menciptakan keterpaduan di bidang ekonomi.


c. Integrasi Sosial Budaya

Integrasi sosial budaya yakni proses penyesuaian unsur-unsur

yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu

kesatuan. Unsur-unsur yang berbeda tersebut antara lain ras,

etnis, agama, kebiasaan, sistem nilai, dsb.

4. Sejarah Integrasi Nasional

Keberagaman suku bangsa di Indonesia terutama dikarenakan oleh

kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dengan jumlah

pulau yang sangat banyak dengan letak yang saling berjauhan.

Dalam kondisi tersebut, nenek moyang bangsa Indonesia yang kira-

kira datang pada 2000 tahun SM, dari dataran tinggi Yunnan (Tiongkok

Selatan), secara bergelombang, harus tinggal menetap di daerah yang

terpisah satu sama lain.

Karena isolasi geografis Antara satu pulau dengan pulau yang lain,

mengakibatkan masing-masing penghuni pulau itu dalam waktu yang

cukup lama mengembangkan kebudayaannya sendiri-sendiri terpisah satu

sama lain. Disitulah secara perlahan-lahan identitas kesukuan, yang

beragam itu tercipta.

Model integrasi nasional Indonesia dimaksudkan untuk membentuk

kesatuan baru yakni bangsa Indonesia yang merdeka, memiliki semangat

kebangsaanv(nasionalisme) yg baru diawali dari politik etis, organisasi

pergerakan nasional, perjuangan tokoh bangsa.


5. Potensi Konflik

Kondisi masyarakat Indonesia, yang majemuk, menyimpan potensi

konflik yang cukup besar, baik konflik yang bersifat vertical maupun bersifat

horizontal. Konflik vertical adalah konflik Antara pemerintah dengan rakyat,

termasuk konflik Antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Sedangkan, konflik horizontal adalah konflik antar warga masyarakat atau

antar kelompok yang terdapat dalam masyarakat.

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kemajemukan Masyarakat

Indonesia, SecaraUmum:

a. FaktorHistoris yang berkaitan dengan sejarah awal terbentuknya

masyarakat Indonesia.

b. Faktor Ekologis yang terkait dengan kondisi fisik geografis Indonesia.

c. Faktor Sosial yang terjadi seiring dengan perjalanan waktu masyarakat

membangun kehidupan bersama.


6. Disintegrasi Nasional
Jika integrasi berarti penyatuan keterpaduan antar elemen atau

unsur yang ada didalamnya, disintegrasi dapat diartikan ketidakpaduan,

keterpecahan diantara unsur-unsur yang ada. Jika integrasi terjadi

konsesus maka disintegrasi dapat menimbulkan konflik atau perseteruan

atau pertentangan. Disintegrasi bangsa adalah memudarnya kesatu

paduan antar golongan dan kelompok yang ada dalam suatu bangsa yang

bersangkutan.

Hal yang mendorong disintegrasi nasional adalah ketika Antara satu

daerah dengan daerah lain yang saling terpisah itu menunjukkan kondisi

kemajuan social-ekonomi yang jauh berbeda satu sama lain.Terjadi

kesenjangan yang tajam antar daerah sehingga memunculkan

kecemburuan Antara daerah satu dengan daerah lainnya. Daerah yang

kondisinya “terbelakang” merasa dianak-tirikan oleh pusat.

Sedangkan hal yang mendorong integrasi nasional antara lain

adanya ancaman dari luar, jika ada gangguan dari luar, rasa bersatu akan

tinggi. Gaya politik kepemimpinan yang kharismatik, dicintai rakyat, dan

memiliki jasa besar akan menyatukan rakyat. Kekuatan lembaga-lembaga

politik yang satu dan padu dpt menciptakan pelayanan yang sama, baik,

dan diterima masyarakat. Jika menerima ideologi yang sama(ideologi

pemersatu) maka akan bersatu.


7. Peristiwa-peristiwa Integrasi di Indonesia

a. Integrasi Bangsa

Tanggal 15 Agustus 2005 melalui MoU di Vantaa, Helsinki, Finlandia

tercapai kesepakatan antara Pemerintah RI dan GAM.

b. Integrasi Wilayah

Melalui deklarasi Djuanda tanggal 13 Desember 1957, pemerintah

berdaulat penuh yakni lebar laut teritorial seluas 12 mil diukur dari garis

yang menghubungkan titik-titik ujung terluar pada pulau-pulau NKRI.

c. Integrasi Nilai

Kurikulum 1975 diberikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila

(PMP) dan Kurikulum 2013 terhadap Pelajran PPKn.

d. Integrasi Elit Massa

Dinamika integrasi elit–massa ditandai dengan seringnya pemimpin

mendekati rakyatnya melalui berbagai kegiatan. Misalnya kunjungan ke

daerah, temu kader PKK, dan kotak pos presiden.

e. Integrasi Tingkah Laku

Pembentukan lembaga-lembaga politik dan birokrasi di Indonesia diawali dengan

hasil sidang I PPKI tanggal 18 Agustus 1945 yakni memilih Presiden dan Wakil

Presiden. Sidang PPKI ke-2 tanggal 19 Agustus 1945 memutuskan pembentukan

dua belas kementerian dan delapan provinsi di Indonesia.


LATIHAN

1. Jelaskan pengertian integrasi nasional!


2. Coba gambarkan pluralisme Indonesia dan potensi konfliknya!
3. Jelaskan bagaimana pentingnya integrasi nasional melihat kehidupan
Indonesia yang majemuk ini!
4. Jelaskan beberapa ciri dari suatu masyarakat pluralis!
5. Bagaimanakah implementasi strategi integrasi Indonesia?
DAFTAR PUSTAKA

• Bakry, Ms Noor, 2014, PendidikanPancasila, Yogyakarta: PustakaPelajar

• Bakry, Ms Noor, 2015, PendidikanKewarganegaraan, Yogyakarta:

PustakaPelajar

• DarjiDarmodiharjo, dkk. 1978, SantiajiPancasila, Surabaya: Usaha

Nasional

• Kaelan, 2002, FilsafatPancasila: PandanganHidupBangsa Indonesia,

Yogyakarta: Paradigma

• KaelandanZubaidi, 2010, Achmad,

PendidikanKewarganegaraanuntukPerguruanTinggi, Yogyakarta:

Paradigma

• Kusuma, R,M,A.B, 2004, LahirnyaUndang-UndangDasar 1945, Jakarta:

BadanPenerbitFakultasHukumUniversitas Indonesia

• Rukiyati, dkk., 2008, PendidikanPancasila: BukuPeganganKuliah,

Yogyakarta: UNY Press

Anda mungkin juga menyukai