Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Jl. Lebak Bulus, Barat Cilandak No.02 No. 2, RT.4/RW.4, Cilandak Bar., Kec. Cilandak,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12440
Rafiudinanwar@gmail.com
Abstrak: Filsafat pada abad pertengahan alat untuk memperoleh pengetahuan yang
adalah suatu arah pemikiran benar melalui cara ketja pikiran yang
menggambarkan suatu zaman di tengah- terarah. 3) metafisika, suatu metode untuk
tengah bangsa yang baru, yaitu bangsa mencapai pengetahuan tentang hal-hal
Eropa Barat. Filsafat yang baru ini yang bersifat supranatural, ontologis,
disebut Skolastik. Masa abad pertengahan kosmologis, dan antropologis. atau
ini juga dapat dikatakan sebagai suatu psikologis. 4) ilmiah, suatu mctode yang di
masa yang penuh dengan upaya dalamnya mencoba menggabungkan cara
menggiring manusia kedalam kehidupan berfikir deduktif dan cara berfikir induktif
atau sistem kepercayaan yang fanatik, dalam membangun tubuh pengetahuannya.
yaitu dengan menerima ajaran gereja 5) ijtihad, suatu medtode untuk mencapai
secara membabi buta. Oleh karena itu pengertian-pengertian, konklusi-konklusi,
perkembangan ilmu pengatahuan pun dan teori-teori dengan cara memadukan
terhambat. Para ahli fikir saat itu tidak keempat macam metodologi yaitu
lagi memiliki kebebasan untuk berfikir. dialektika, Tentu dalam perkembangannya
Apabila terdapat pemikiran-pemikiran ada beberapa metode yang dikembangkan
yang bertentangan dengan ajaran gereja sebagai usaha untuk mempelajari filsafat.
orang yang mengemukakannya akan Di dalam Tafsir, ada tiga macam metode
mendapatkan hukuman berat.Pengetahuan dalam mempelajari filsafat: pertama,
diperoleh lewat metode, yakni suatu metode sistematis, kedua, metode historis,
prosedur atau cara mengetahui sesuatu dan yang ketiga, adalah metode kritis.
dan mempunyai langkah-langkah yang
sistimatis. Metode banyak modelnya, Kata kunci: Skolastik; Filsafat Barat;
diantaranya 1) dialetika, yaitu suatu Metode; Pemikiran Filsafat.
metode tanya jawab untuk mencapai
kejernihan filsafat. 2) logika, yaitu suatu
A. Pendahuluan gereja/doktirn-doktrin gereja membatasi
para pendapat filosof dalam berfikir,
sehingga ilmu pengetahuan di Eropa
Filsafat pada abad pertengahan adalah
terhambat dan tidak bisa berkembang, dan
suatu arah pemikiran menggambarkan
akhirnya banyak terjadi kelaparan, perang,
suatu zaman di tengah-tengah bangsa yang
dan pandemi yang berlangsung selama
baru, yaitu bangsa Eropa Barat. Filsafat
kurang lebih dari abad ke-5 hingga abad
yang baru ini disebut Skolastik. Masa abad
ke-15.
pertengahan ini juga dapat dikatakan
sebagai suatu masa yang penuh dengan B. Pembahasan
upaya menggiring manusia kedalam
Dimulai dengan lahirnya Filsafat
kehidupan atau sistem kepercayaan yang
Eropa atau Yunani yang dipengaruhi oleh
fanatik, yaitu dengan menerima ajaran
kepercayaan Kristen atau didominasi
gereja secara membabi buta. Oleh karena
agama Kristen yang menonjol sehingga
itu perkembangan ilmu pengatahuan pun
corak pemikiran kefilsafatannya pun
terhambat. Para ahli fikir saat itu tidak lagi
bersifat teosentris atau mengakar pada
memiliki kebebasan untuk berfikir.
keyakinan Tuhan.
Apabila terdapat pemikiran-pemikiran
yang bertentangan dengan ajaran gereja Untuk mengetahui corak pemikiran
orang yang mengemukakannya akan filsafat abad pertengahan, perlu dipahami
mendapatkan hukuman berat. karakteristik. Karakteristik filsafat abad
pertengahan ini diantaranya adalah :
Problema Filsafat Abad
Pertengahan filsafat Abad Pertengahan di A. Cara berfilsafatnya dipimpin
Barat dikenal dengan sebutan Skolastik. oleh pimpinaan Gereja
Sebutan ini muncul dari kenyataan bahwa
B. Berfilsafatnya menurut
ilmu pengetahuan di Abad Pertengahan
ajaran Aristoteles
sudah diusahakan dalam bentuk sekolah-
sekolah dan bahwa ilmu itu terletak pada C. Berfilsafat dengan
tuntutan pengajaran di sekolah - sekolah pertolongan Augustinus. Tujuan
itu. 1 Filsafat abad pertengahan adalah pemikiran filsafat ini ke arah hidup
suatu pemikiran yang pada zaman ini di yang baik tetapi malah bersifat
tandai dengan munculnya para filosofi mengekang kehidupan sendiri
yang membahas tentang pemikiran agama. dikarenakan patuh kepada para
Wilayah ini meliputi kekuasan di Romawi pimpinan Gereja
baik di timur maupun barat, yang hampir
seluruhnya dikuasai oleh agama Kristen
(Katolik). Filsafat abad pertengahan Filsafat Abad Pertengahan Terbagi
disebut sebagai “abad gelap”. Karena menjadi 2 Masa yaitu:
manusia tidak lagi memiliki kebebasan
1) Masa Patristik
untuk mengembangkan potensi yang
terdapat dalam dirinya. Para filsuf juga Patristik berasal dari kata “patres”
tidak memiliki kebebasan berpikir. Pihak berarti bapa – bapa dalam lingkungan
Gereja. Yaitu para pendeta atau pimpinan
1
((Nurasiah 2010) Gereja dan tokoh-tokoh Gereja yang
berperan sebagai peletak dasar intelektual b) Masa Keemasan atau Puncak
kekristenan (Muliadi, 2020:191-192) ( 1200 – 1300 M)
Para pemikir Kristen pada zaman Masa ini disebut dengan “Masa
Patristik mempunyai sikap yang berbeda- Berbunga” karena ditandai dengan
beda terhadap filsafat Yunani. Ada yang beberapa universitas dan ordo - ordo yang
menolak sama sekali filsafat Yunani, menyelenggarakan Ilmu Pendidikan
karena dipandang sebagai hasil pemikiran muncul secara bersamaan. Secara umum
manusia semata, sehingga setelah ada ada faktor yang mempengaruhi atau
wahyu Tuhan dianggap tidak diperlukan menjadikana masa Skolastik mencapai
lagi dan berbahaya bagi “keimanan” umat keemasan yaitu:
Kristen. Akan tetapi ada juga yang
a. Adanya pengaruh pemikiran
menerima filsafat Yunani, karena
Aristoteles, Ibn Rusyid, Ibnu Sina. Sejak
perkembangan pemikiran Yunani itu
abad 12 dan 13 yang tumbuh menjadi ilmu
dipandang sebagai persiapan bagi Injil.
pengetahuan yang luas.
Kedua macam sikap ini yang mewarnai di
zaman pertengahan itu b. Didirikannya Universitas
Almamater di Prancis
2) Masa Skolastik Kristen
c. Berdirinya ordo – ordo
Masa skolastik terbagi menjadi tiga
periode, yaitu:
a) Masa Skolastik Awal ( abad c) Skolastik Akhir (1300 – 1450
9-12 M) M)
Skolastik berasal dari kata school Pada masa ini ditandai dengan
atau schuler yang berarti ajaran atau mulainya sifat malas berfikir para filosofi
sekolahan. Jadi, skolastik berarti aliran yang menyebabkan pemikiran filsafat
atau kaitan dengan sekolah. Setelah Kristen berhenti dikarenakan keterbatasan
sebelumnya terjadi serangan terhadap akal dan panca indra.Tokoh yang terkenal
Romawi, masa ini kembali bangkit dengan adalah Nicholous Cusanus yang
ditandai berdirinya sekolah ajaran duniawi, menurutnya ada 3 cara untuk mengenal
seperti sekolah tata bahasa, retorika, ilmu yaitu lewat indra, akan dan intuisi.
hitung, ilmu musik dan lainnya (Ahmad, 2014: 48 – 54)
Dalam persoalan pemikiran pada Periode Pertama Neo-
masa ini yang menonjol adalah hubungan platonisme[sunting | sunting sumber]
antara akal dengan wahyu, rasio dengan
Neo-platonisme berasal dari kata
agama, dan antara pikir dan dzikir, namun
“neo” artinya baru, “plato” nama seorang
akhirnya agama lebih mendominasi
filsof dan “isme” berarti faham. Jadi jika
dibandingkan akal, akal dan agama sama
dirangkai Neoplatonisme adalah ide-ide
sama memndominasi, dan akal lebih
baru yang muncul dari ide-ide filsafat yang
mendominasi dari pada agama (rasio
telah dimunculkan oleh Plato. Faham ini
dengan wahyu).
bertujuan untuk menghidupkan kembali
filsafat yang telah dikemukakan oleh Plato
Neoplatonisme lahir di Lycopolis, disebut Enead yang semuanya ada 6 Enead
Mesir, pada tahun 204 M. Pada tahun 232 yaitu:
ia pergi ke Alexandria untuk belajar
1) Masalah etika mengenai
filsafat, pada seorang guru yang bernama
masalah kebajikan kebahagiaan dan
Animonius Saccas, selama 11 tahun. Ada
masalah pencabutan dari kehidupan
yang mengatakan ia mulai tertarik filsafat
pada usia 28 tahun dan meninggal di 2) Membicarakan fisik alam
Minturnae, Campania, Italia, pada tahun semesta berisi kritik pedas terhada oop
270 M. Plotinus berguru pada Saccas Gnostisisme
selama 11 tahun. Ia mempelajari falsafah
3) Membahas implikasi filsafat
Yunani sejak berusia 27 tahun. Menurut
tentang dunia seperti masalah iman
Plato (427-347 SM), filsafat adalah ilmu
pengetahuan tentang hakekat. 4) Membicarakan sifat dan
fungsi jiwa
Neoplatonisme adalah istilah yang
digunakan untuk menentukan untaian 5) Pembahasan roh ke
filsafat Platonik yang dimulai dengan Tuhanan.
Plotinus pada abad ke 3 M dengan latar
6) Pembahasan tentang
belakang filsafat Helenistik dan agama
berbagai topik seperti kebebasan kemauan
Dapat disimpulkan juga bahwa (Haris Dermawan, 2010: 55)
aliran neoplatonisme merupakan sintesa
dari semua aliran filsafat sampai saat itu,
dimana Plato diberi tempat istimewa. Ringkasan pendapat Plotinus
Faham ini dicetuskan pertama kali oleh adalah sebagai berikut:
Plotinus dari Mesir. Faham neoplatonisme
1) Sistem metafisika plotinus
memiliki ciri-ciri umum, diantaranya :
ditandai oleh konsep transenden
a. Aliran ini menggabungkan
2) Didalam pikiran terdapat tiga
filsafat Platonis dengan tren-tren utama
realitas yaitu: the one, the mind, the soul
lain dari pemikiran kuno, kecuali
epikuarisme. Bahkan sistem ini mencakup The one : tuhan dalam pandangan
unsur-unsur relegius dan mistik. philo yaitu suatu realitas yang tidak
mungkin diphami melalui metode sains
b. Menggunakan filsafat Plato
dan logika, the mind : gambaran tantang
dan menafsirkannya dengan cara khusus.
Esa yang didalamnya mengandung idea
Cara interpretasi itu cenderung mengaitkan
plato dan melalui perenungan, the soul :
Allah dengan prinsip kesatuan seperti yang
bentuk alam semesta dan semua fenomena
tampak dalam proses emanasi (Ahmad
yang ada di alam ini.
Tafsir, 2004 : 67)
3) Plotinus menganggap sains
Muridnya mengumpulkan
lebih rendah dari metafisika, metafisika
tulisannya berjumlah 54 karangan.
lebih rendah dari keimanan
Karangan itu menjadi 6 set. Tiap set isinya
9 karangan, masing – masing set ini 4) Jiwa manusia bebas karena
bagian dari jiwa ilahi. Manusia diberi
kebebasan untuk memilih dan bertanggung sebagai penjara jiwa), besar pengaruhnya
jawab atas pilihannya selama abad pertengahan, melalui
dukungan para ahli filsafat Arab (Al-
5) Untuk memperoleh
Kindi, Al-Farabi, dan Ibn Sina), Moses
kemampuan memilih kita digerakkan oleh
Maimonides (1135-1204) dan Thomas
cinta
Aquinas (1255-1274). Thomas Aquinas
6) Keindahan menyatakan diri mengembangkan bukti-bukti adanya Allah
dalam penglihatan, pendengaran. Pikiran atas dasar pemikiran Aristoteles, tetapi
merupakan keindahan tinggi. Lebih tinggi juga merintis pandangan bahwa jiwa itu
lagi keindahan argumen. 2 kodratnya tidak dapat mati, hal yang
tampaknya ditolak dalam Aristotelianisme.
Jadi secara umum ajaran Plotinus
disebut Neo-Platonisme. Jadi ajarannya itu Arti dasar dari Aristotelianisme
tentu ada keterkaitan dengan filsafat plato. adalah aliran yang mengikuti ajaran
Dalam berbagai hal Plotinus memang Aristoteles. Meski demikian filsafat para
bersandar pada doktrin-doktrin Plato. pengikut Aristoteles tidak seluruhnya
Sama dengan Plato, ia menganut ralitas seragam. Untuk menunjuk para pengikut
idea. Akan tetapi ada sebuah perbedaan Aristoteles biasanya digunakan istilah
antara ide yang di tuangkan oleh Plato netral “Aristotelian” dan bukan
dengan Plotinus. Perbedaannya ialah, pada “paripatetik”. Alasannya, istilah yang
Plato idea itu bersifat umum ; artinya belakangan bisa saja menimbulkan kesan
setiap jenis objek hanya ada satu ideanya, keliru bahwa metode pengajaran
akan tetapi Plotinus mengatakan bahwa Aristoteles adalah percakapan sambil
idea itu bersifat partikular, sama dengan jalan-jalan
dunia yang partikular. Pebedaan mereka
Aristoteles adalah Seorang filsuf
yang pokok ialah pada titik tekan ajaran
yunani, Murid dari plato dan guru dari
mereka masing-masing. Plotinus kurang
alexander agung. Ia mendirikan sebuah
memperhatikan masalah-masalah sosial
sekolah, Lyceum, yang hidup selama 139
seperti halnya Plato. 3
tahun (339 SM – 200 SM). Sekolah itu
Periode Kedua Aristotelianisme semula berfungsi sebagai pusat penelitian
ilmiah. Penelitian ilmiah tetap merupakan
Aristotelianisme merupakan
tema utama selama berdirinya, walau
pandangan filsafat yang berasal dari
kadang-kadang perhatian pada ilmu
Aristoteles (384-322 SM), yang
dikalahkan oleh perhatian pada polemik
dibandingkan dengan aliran Plato yang
dengan aliran-aliran filsafat yang lain dan
sebelumnya lebih bersifat realis. Pada
monograf-monograf tentang sejarah
mulanya gereja tidak mengindahkannya
filsafat. Sekolah ini mundur sejak
atau melawannya, namun kemudian etika,
pertengahan abad ke-3 SM.
logika dan teori kausalitas serta pandangan
Aristoteles mengenai jiwa manusia sebagai Aristoteles mendasarkan kebenaran
forma tubuh (tidak sama dengan pengetahuan manusia bukan pada dunia
Platonisme yang memandang tubuh gagasan yang transeden terpilah dan
terpisah dari hal-hal pengalaman sehari-
2
((ibid n.d.) hari seperti dalam Platonisme, melainkan
3
(Ahmad Tafsir 2004)
pada forma (ide) yang termuat dalam Pendekatan yang digunakan dalam
benda-benda dan yang berhubungan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
dengan konsep-konsep manusia yang yaitu pendekatan yang bersifat atau
objektif dan nyata. Pengalaman inderawi memiliki karakteristik bahwa datanya
dan abstraksi intelektual bekerja sama dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau
dalam pembentukan dan pengembangan sebagaimana adanya (natural setting)
pengetahuan manusia. dengan tidak berubah dalam bentuk
simbol-simbol atau bilangan.
C. Metode Penelitian
Sebagaimana para ahli berpendapat
dari studi pustaka karena jenis
bahwa kualitas data itu ditentukan oleh
penelitian ini adalah penelitian
reliabilitas dan validitas alat pengambil
kepustakaan (library research). Secara
data, sehingga antara analisis data dan
teknis, kajian pustaka adalah proses
pengumpulan datanya harus saling
pendalaman, penelaahan, dan
menyesuaikan. Sebagai bentuk upaya
pengidentifikasian pengetahuan yang ada
penelitian yang digunakan adalah
dalam kepustakaan (sumber bacaan, buku-
penelitian kepustakaan, (library reseach),
buku referensi, atau hasil penelitian lain)
maka peneliti mengumpulkan data atau
yang berhubungan dengan masalah yang
bahan-bahan yang berkaitan dengan pokok
diteliti.3 Penelitian ini tergolong dalam
pembahasan dengan mengambil dari
jenis penelitian komparasi, penelitian ini
sumber kepustakaan, sumber ini
membandingkan pandangan dua (atau
diklasifikasikan menjadi dua yaitu:
lebih) filsuf atau aliran.
1. Sumber primer, yaitu sumber
(1) Mungkin, pandangan atau
bahan atau dokumen yang dikemukakan
dalam aliran. yang lebih jauh
atau digambarkan sendiri oleh orang atau
dalam satu tradisi; mungkin
pihak yang hadir pada waktu kejadian
juga mereka menemukan dalam
yang digambarkan tersebut berlangsung,
dua tradisi yang jauh berbeda,
sehingga mereka dapat dijadikan saksi.
seperti filsafat timur dan barat.
Sumber ini merupakan deskripsi atau
(2) Mungkin perbandingan
penjelasan langsung tentang pernyataan
dilakukan mengenai satu
yang dibuat oleh individu dengan
masalah, mungkin juga
menggunakan teori yang pertama kali.
mengenai satu bidang, misalnya
etika. Sumber data yang menjadi acuan
(3) Yang dibandingkan diperoleh dari situs web:
mungkin merupakan
https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_bara
pertentangan atau kontras,
t_era_skolastik dan referensi buku-buku
mungkin sangat serupa,
terkait pembahasan “Filsafat Skolastik.
mungkin juga dalam perspektif,
yang merupakan pertentangan 2. Sumber sekunder, yaitu sumber bahan
upaya mencari jalan keluar, kajian yang digambarkan oleh adalah
sedang yang serupa mencari referensi buku pada dasarnya mengikuti
pemikiran yang lebih mantap pendekatan penelitian tradisional tentang
dan definitif. penyajian sebuah masalah, perumusan
pertanyaan penelitian, pengumpulan data Irlandia, Belanda, dan Jerman. Kemudian
untuk menjawab pertanyaan tersebut, skolastik timbul di sekolah-sekolah
analisis data dan penarikan kesimpulan. kapittel, yaitu sekolah-sekolah yang
dikaitkan dengan gereja Kristen. Dari
D. Hasil Penelitian
sekolah-sekolah yang didominasi pada
Semua hasil pemikiran manusia selalu banyak gereja Kristen tersebut melahirkan
diawasi oleh gereja, kalau ada pemikiran pendidikan yang menitikberatkan kajian
yang menyimpang dari gereja, mereka agama dan filsafat secara mendalam dan
akan mendapatkan hukuman yang berat. tersistematis, dan menjadi ciri khas
keberadaan gereja pada masa abad
1. Bila melihat dari istilahnya, skolastik
peretengahan. Karena menggabungkan
adalah kata sifat yang berasal dari kata
kajian teologis dan filsafat secara
school, yang berarti sekolah.
bersamaan, maka tidak mengherankan
2 kata dalam bahasa Inggris yang sering muncul karakter tersendiri dalam era yang
digunakan untuk menyebut tempat disebut skolastik ini, yaitu munculnya
menuntut ilmu. Ada juga pendapat yang imam gereja yang ahli filsafat (teolog-
mengatakan bahwa kata skolastik diambil filosof). Oleh karena itu untuk mengetahui
dari kata schuler yang berarti ajaran atau corak pemikiran filsafat yang muncul dan
sekolahan. berkembang pada abad pertengahan
ini ,maka perlu dipahami karakteristik dan
3 Sehingga kata skolastik dalam hal ini
ciri khas pemikiran filsafat di abad
adalah yang berkaitan dengan lembaga
tersebut. Paling tidak ada beberapa
sekolah. Selain itu juga, terdapatpendapat
karateristik yang perlu dimengerti, di
lain yang mengatakan bahwa skolastik
antaranya:
bermula dari perkataan “colastikus” yang
dimaksudkan untuk guru yang mengajar A). Cara berfilsafatnya dipimpin oleh
disekolah-sekolah atau “keluaran gereja.
sakolah”.4 Dengan demikian istilah
B). Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran
skolastik berarti sesuatu yang berkaitan
Aristoteles.
dengan sekolah. Skolastik menjadi istilah
yang digunakan dan populer untuk filsafat C). Berfilsafat dengan peranan Agustinus.
pada abad 9-15 yang mempunyai corak Fakta dalam sejarah perkembangan filsafat
khusus yaitu filsafat yang dipengaruhi bahwa pada abad pertengahan, filsafat
agama, khsususnya dalam gereja Kristen. dikuasai oleh pemikiran teologi dan
Sebutan skolastik mengungkapkan, bahwa kentalnya suasana keagamaan Kristen
ilmu pengetahuan abad yang menghiasi saat itu.
pertengahandiusahakan oleh sekolah-
Filsafat skolastik dikembangkan dalam
sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat pada
sekolah-sekolah biara dan keuskupan. Para
tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah itu.
pastor dan biarawan merangkap jadi
Pada permulaannya skolastik timbul di
filosof, hingga filsafat dan teologi Kristen
biara-biara tertua di Galia Selatan. Dari
menjadi tidak terpisahkan. Bahkan teologi
biara-biara yang ada di Galia selatan
sangat memungkinkan memberikan
tersebut pengaruh skolastik keluar sampai
penilaian terhadap filsafat sesuai sudut
ke beberapa negara di Eropa seperti
pandangnya. Konsep pemikiran di era
skolastik ini juga dapat dicatat sebagai era Pada permulaannya skolastik timbul di
yang sangat spesifik dan memberi warna biara-biara tertua di Galia Selatan. Dari
tersendiri dalam perkembangan sejarah biara-biara yang ada di Galia selatan
filsafat. Pertanyaan sederhana yang timbul tersebut pengaruh skolastik keluar sampai
adalah apa dan kenapa era teolog-filosof ke beberapa negara di Eropa seperti
ini disebut sebagai era skolastik, tentu ada Irlandia, Belanda, dan Jerman. Kemudian
argumen yang dapat menjelaskannnya. skolastik timbul di sekolah-sekolah
Filsafat skolastik disebut juga dengan kapittel, yaitu sekolah-sekolah yang
filsafat abad pertengahan. Pada masa ini dikaitkan dengan gereja Kristen. Dari
biasanya disebut masa kegelapan karena sekolah-sekolah yang didominasi pada
gereja dianggap membelenggu kehidupan banyak gereja Kristen tersebut melahirkan
manusia. Masyarakat tidak lagi diberi pendidikan yang menitikberatkan kajian
kebebasan berpikir untuk mengembangkan agama dan filsafat secara mendalam dan
potensinya. Semua hasil pemikiran tersistematis, dan menjadi ciri khas
manusia selalu diawasi oleh gereja, kalau keberadaan gereja pada masa abad
ada pemikiran yang menyimpang dari peretengahan. Karena menggabungkan
gereja, mereka akan mendapatkan kajian teologis dan filsafat secara
hukuman yang berat. Bila melihat dari bersamaan, maka tidak mengherankan
istilahnya, skolastik adalah kata sifat yang muncul karakter tersendiri dalam era yang
berasal dari kata school, yang berarti disebut skolastik ini, yaitu munculnya
sekolah,2 kata dalam bahasa Inggris yang imam gereja yang ahli filsafat (teolog-
sering digunakan untuk menyebut tempat filosof). Oleh karena itu untuk mengetahui
menuntut ilmu. Ada juga pendapat yang corak pemikiran filsafat yang muncul dan
mengatakan bahwa kata skolastik diambil berkembang pada abad pertengahan
dari kata schuler yang berarti ajaran atau ini ,maka perlu dipahami karakteristik dan
sekolahan.3 Sehingga kata skolastik dalam ciri khas pemikiran filsafat di abad
hal ini adalah yang berkaitan dengan tersebut. Paling tidak ada beberapa
lembaga sekolah. Selain itu juga, karateristik yang perlu dimengerti , di
terdapatpendapat lain yang mengatakan antaranya:
bahwa skolastik bermula dari perkataan
A). Cara berfilsafatnya dipimpin oleh
“colastikus” yang dimaksudkan untuk guru
gereja.
yang mengajar disekolah-sekolah atau
“keluaran sakolah”. Dengan demikian B). Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran
istilah skolastik berarti sesuatu yang Aristoteles.
berkaitan dengan sekolah. Skolastik
C). Berfilsafat dengan peranan Agustinus.
menjadi istilah yang digunakan dan
populer untuk filsafat pada abad 9-15 yang Fakta dalam sejarah perkembangan filsafat
mempunyai corak khusus yaitu filsafat bahwa pada abad pertengahan, filsafat
yang dipengaruhi agama, khsususnya dikuasai oleh pemikiran teologi dan
dalam gereja Kristen. Sebutan skolastik kentalnya suasana keagamaan Kristen
mengungkapkan, bahwa ilmu pengetahuan yang menghiasi saat itu. Filsafat skolastik
abad pertengahandiusahakan oleh sekolah- dikembangkan dalam sekolah-sekolah
sekolah, dan bahwa ilmu itu terikat pada biara dan keuskupan. Para pastor dan
tuntutan pengajaran di sekolah-sekolah itu. biarawan merangkap jadi filosof, hingga
filsafat dan teologi Kristen menjadi tidak (4) Ahmad Choirul Rofiq.
terpisahkan. 2014. Pengantar Filsafat.
E. Simpulan Yoyakarta : Stain Po Press
F. Daftar Pustaka
(1) https://id.wikipedia.org/wiki/
Filsafat_barat_era_skolastik