Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2021/22.2 (2022.1)

Nama Mahasiswa :HIDAYATTULLOH

Nomor Induk Mahasiswa/NIM :031296202.

Tanggal Lahir :20/07/2000

Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4441/ PENGEMBANGAN ORGANISASI

Kode/Nama Program Studi :38/KEARSIPAN D-IV

Kode/Nama UPBJJ :18/PALEMBANG

Hari/Tanggal UAS THE :SABTU 25/06/2022

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : HIDAYATTULLOH


NIM : 031296202
Kode/Nama Mata Kuliah : ADPU4441/ PENGEMBANGAN ORGANISASI
Fakultas : FHISIP
Program Studi : KEARSIPAN D-IV
UPBJJ-UT : 18/PALEMBANG

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Gelumbang, 25 JUNI 2021

Yang Membuat Pernyataan

HIDAYATTULLOH
Jawaban no 1
Konsepsi pengembangan organisasi di era globalisasi.

Dalam era globalisasi ini, perspektif tentang organisasi mulai mengalami perkembangan. Organisasi tidak
hanya dikaji sebagai suatu ilmu administratif tetapi telah menjangkau seluruh lini pembelajaran dan ilmu
pengetahuan.  

Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang
sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya.
Artinya, perubahan yang besar itu terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab
perubahan organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan teknologi, faktor ekonomi dan
peraturan pemerintah.  

Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.
Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan
dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis
output yang dihasilkan, system penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian
yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.

Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan berbagai produk teknologi baru yang
secara langsung atau tidak memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang tidak tanggap
dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan
sanggup survive.

Jawaban no 2
Perencanaan SDM harus sesuai dengan keadaan lingkungan, Pelatihan SDM yang sesuai kemampuan
sehingga kebutuhan organisasi/perusahaan dapat terpenuhi.Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan
organisasi itu, sehingga agar SDM sesuai dengan perencanaan kita harus melatih pola pikir,
kemampuan, dan perencanaan yang sesuai dengan lingkungan serta bakat.

Amstrong (2003) menjelaskan tahapan rekrutmen sebagai berikut:


a. Menentukan kebutuhan, yaitu menyebutkan secara khusus yang seperti apakah yang di inginkan
untuk melakukan pekerjaan khusus atau melaksanakan sebuah peran. Dalam hal ini harus benar-
benar diketahui secara pasti mengenai apa yang akan dicari, sebelum benar-benar mencarinya.
Dalam hal ini mendapatkan pegawai, perlu dibuat spesifikasi kebutuhan terhadap karyawan
dalam hal kualifikasi, pelatihan ,ketrampilan, kemapuan, pengalaman dan kualitas pribadi yang
diperluakan untuk melaksanakan pekerjaan atau peran secara efektif.
b. Menetapkan atau mengkonfirmasikan persyaratan hubungan kerja, yakni gaji, tunjangan, jam
kerja, dan lain-lain. Perlu ada pedoman atau pegangan dari bagian kepegawaian mengenai
persyaratan hubungan pekerjaan untuk jabatan/pekerjaan. Persyaratan hubungan kerja
merupakan dasar untuk membuat kontrak kerja, persyaratan tersebut mencakup, antara lain jenis
kontrak (kontrak kerja tetap, kontrak kerja jangka pendek, dan lain-lain), remunerasi (tingkat
gaji, skala gaji, pengaturan gajiterkait dengan kinerja pegawai, dan lain-lain), jam kerja
(pengaturan jam kerja, lembur, dan lain-lain), liburan atau cuti, pensiun tunjangankaryawanatau
tuntutan pegawai lainya.
c. Menaraik calon karyawan, yaitu menyisihkan dan memproses lamaran, menilai/menguji calon
dengan wawancara dan ujian-ujian menawarkan pekerjaan, memeriksa refrensi dan
mempersiapkan kontrak kerja sumber utama calon pegawai dapat diperoleh daridalam organisasi
atau perusahaan (yaitu orang yang memegang pekerjaan lain namun memenuhi syarat untuk
memegang pekerjaan tersebut). Memilih calon dari dalam sebaiknya menjadi prioritas, kecuali
ada peraturan yang mengharuskan bahwa orang dari dalam maupun dari luar memiliki hak yang
sama untuk mendaftra. Selain itu calon pegawai juga mendapat diambil dari luar perusahaan.

Jawaban no 3
1. Penyederhanaan birokasi mendasar untuk berupaya memecah masalah birokrasi selama ini yang
dinilai masih lamban dan berbelit-belit,” ujarnya dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Sekretaris
Daerah di Kementerian Dalam Negeri

Dwi menuturkan target penyederhaan birokrasi di kementerian/lembaga baru tercapai sekitar 70%.
Jabatan eselon III yang semula berjumlah 8.786 kini berkurang menjadi 5.106. Jabatan eselon IV
yang semula 30.123 menjadi sekitar 19.130 dan jabatan eselon V dari semula berjumlah 19.865
menjadi 5.072.

2. Sejak merebaknya Covid-19 di Wuhan pada awal tahun 2020, kehebohan mulai menyeruak secara
berangsur yang bahkan menjangkau seluruh dunia. Kehebohan ini dipicu oleh banyaknya jumlah
korban dalam waktu relatif singkat disertai kegamangan semua pihak menghadapi Covid-19.
Berbagai negara kemudian mulai menerapkan Protokol Covid-19 sesuai dengan anjuran World
Health Organization (WHO), mulai dari cuci tangan, tidak berkumpul/melakukan pertemuan,
menjaga jarak, membatasi keluar rumah bahkan dilakukan langkah isolasi mulai isolasi mandiri
perorangan, komunitas, bahkan seluruh kota (mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar/PSBB
sampai lock down). Sebagai akibatnya banyak kantor baik pemerintah maupun swasta yang
kemudian menerapkan skema bekerja dari rumah (Working from Home/WFH). Skema WFH
merupakan bagian dari konsep telecommuting (bekerja jarak jauh)2 , yang sebenarnya bukan hal
baru dalam dunia kerja dan perencanaan kota, bahkan telah dikenal sejak tahun 1970-an sebagai
salah satu upaya mengatasi kemacetan lalulintas dari perjalanan rumah-kantor pulang-pergi setiap
hari. Walaupun demikian, konsep ini biasanya diberlakukan dalam kondisi normal dan bukan karena
adanya pandemik seperti sekarang ini. Apalagi kemudian ditengarai kondisi saat ini akan
berlangsung setidaknya sampai ditemukan vaksin yang diperkirakan paling cepat akhir tahun 2021.
Sampai saat itu dan bahkan ditengarai dapat menjadi bagian dari tatanan baru (new normal) dari
kehidupan keseharian kita sehingga penerapan telecommuting menjadi suatu keniscayaan.
Mengantisipasi kondisi ini, tulisan ini berupaya memberikan gambaran tentang konsep
telecommuting (bekerja jarak jauh) atau working from home/WFH (bekerja dari rumah) berikut
pembelajarannya, disertai langkah yang perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan baik
pemerintah, swasta maupun masyarakat umum. Agar kemudian penerapannya dalam jangka panjang
dapat lebih optimal ketika kita semua dapat memahami, mengantisipasi dan beradaptasi dengan
lebih baik terhadap konsep ini.

Jawaban no 4

Anda mungkin juga menyukai