Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wulan Suci Ramadani

Nim : 042021782

Prodi : Manajemen

1. Jelaskan mengenai Konsep-konsep Dasar dalam Ilmu Ekonomi

a. Kelangkaan (Scarcity)
Yang dimaksud dengan kelangkaan disini adalah setiap agen ekonomi, baik
rumah tangga maupun perusahaan menghadapi masalah keterbatasan sumber daya
yang dimiliki. Rumah tangga memiliki keterbatasan pendapatan, waktu, dan
sebagainnya, sehingga jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsi juga
terbatas. Perusahaan menghadapi keterbatasan anggaran pula sehingga harus
menentukan berapa jumlah input yang akan digunakan dalam proses produksinya,
serta berapa jumlah barang yang akan diproduksi.
b. Pilihan-pilihan (Choices)
Yang dimaksud dengan pilihan-pilihan disini adalah kita dihadapkan dengan
beberapa pilihan. Contohnya, apakah kita bisa melanjutkan kuliah atau bekerja
dan menabung terlebih dahulu, atau menikah? Ini merupakan pilihan yang sering
terjadi atau hadir di dalam kehidupan kita.
c. Biaya kesempatan (Opportunity cost)
Yang dimaskud dengan biaya kesempatan disini adalah ketika seseorang
memutuskan untuk memilih di antara satu pilihan, maka ada biaya kesemapatan
yang hilang. Contohnya, kita memutuskan untuk menikah muda. Maka pada saat
bersamaan, kita akan kehilangan masa dimana kita tidak bisa bermain ataupun
berkumpul bersama teman-teman, karena kita mempunyai kewajiban berumah
tangga yang harus dilakukan. Jadi, opportunity cost adalah biaya kesempatan tang
muncul karena mengambil sebuah pilihan.
d. Alokasi (Allocation)
Yang dimaksud dengan alokasi disini adalah bagaimana mengalokasikan sumber
daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan yang hampir tidak terbatas.
Contohnya, seseorang memiliki uang sebanyak 100 juta rupiah akan dialokasikan
untuk renovasi masjid sebesar 80 juta rupiah dan untuk upah tukang sebesar 20
juta rupiah. Keputusan yang dimiliki orang tersebut merupakan perwujudan
alokasi biaya.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “PDB adalah nilai pasar 

Frase “PDB adalah nilai pasar” yaitu menunjukkan bahwa pengukuran PDB dilakukan
dengan menggunakan nilai uang dan dari suatu barang dan jasa akhir, bukan menggunkan
jumlah barang. Barang dan jasa yang memiliki nilai pasar yaitu barang dan jasa yang
masuk dalam pasar resmi. Oleh karean itu, barang dan jasa yang tidak masuk dalam pasar
resmi dapat dikatakan barang ilegal, dan tidak dihitung dalam PDB. Dalam
perekonomian terdapat berbagai macam barang atau jasa, dan untuk menjumlahkan
seluruh barang dan jasa tidak dapat dilakukan dengan menjumlahkan kuantitas yang
tersedia. Hasilnya, pengukuran dalam bentuk nilai uang ini dilakukan untuk mencegah
terjadinya perbandingan antar barang yang tidak seimbang, dan penyamaan satuan
merupakan hal yang dibutuhkan.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan MPC (Marginal Propensity to Consume)?

MPC (Marginal Propensity to Consume) didefinisikan besarnya tambahan konsumsi saat


memperoleh tambahan pendapatan. Dalam istilah ekonomi, Marginal diartikan sebagai
tambahan atau ekstra. Sedangkan Propensity to Consume dalam ekonomi makro
digambarkan sebgai tingkat yang diinginkan konsumsi. Jadi, MPC merupakam konsumsi
ekstra atau tambahan yang dihasilkan dari dari tambahan pendapatan.

ΔC C1−¿C
Untuk menghitung MPC dapat digunakan rumus : MPC = = 0
¿
Δ Yd Yd 1−Yd 0

Slope dari fungsi konsumsi, adalah yang mengukur perubahan konsumsi setiap
perubahan rupiah yang terjadi dalam pendapatan disebut sebagai Marginal Propensity to
Consume.

4. Jelaskanlah apakah  nilai kecenderungan mengkonsumsi marginal (MPC) di negara maju


dan di negara berkembang nilainya sama atau berbeda. Jika bernilai sama atau berbeda
silakan Anda jawab berdasarkan teori yang ada.

Berdasar teori keynesian, semakin tinggi pendapatan maka konsumsinya semakin besar.
karena pendapatan adalah faktor utama dari konsumsi. Nilai kecenderungan
mengkonsumsi marginal (MPC) di negara maju dan di negara berkembang nilainya
berbeda. Hal ini dikarenakan masyarakat di negara maju lebih memilih menabung
sehingga kemampuan investasi dalam rangka pembangunan ekonomi dalam negaranya
terus meningkat untuk jangka panjang. Sehingga MPC pada kelompok masyarakat
berpenghasilan tinggi atau negara maju lebih rendah daripada MPC kelompok
masyarakat berpenghasilan rendah negara berkembang. Perhitungan pendapatan nasional
dengan menjumlahkan nilai tambahnya adalah perhitungan dengan pendekatan produksi,
nilai tambah dihitung bertujuan agar tidak terjadi salah perhitungan atau double entry
yang menyebabkan nilai pendapatan nasional meningkat dari nilai aslinya.

Jadi, pendapatan nasional adalah pendapatan keseluruhan dari masyarakat yang diterima
oleh perekonomian suatu negara dalam satu periode tertentu biasanya satu tahun atau
lebih. Istilah pendapatan nasional yang saat ini dipakai adalah suatu istilah yang umum
dan luas.

Anda mungkin juga menyukai