Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
2 Lokasi Perencanaan
Asrama Mahasiswi Kabupaten Landak ini akan dibangun dijalan Ujung Pandang 1, kelurahan
Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak. Provinsi Kalimantan Barat, bersebelahan
dengan komplek grand orchard dan berjarak kurang lebih 550 meter dari kampus IKIP PGRI Pontianak.
Luas area 55m x 25m (1.375 m2) direncanakan dengan perbandingan berikut:
= 432 m2
3.3 Data Sondir Lokasi Perencanaan
Lokasi perencanaan gempa untuk Asrama Mahasiswi Kabupaten Landak terletak di Kota
Pontianak, Kalimantan Barat.
Berdasarkan jenis fungsi atau pemanfaatannya Asrama Mahasiswi Kabupaten Landak termasuk
dalam kategori resiko II yaitu Gedung apartemen/rumah susun, dengan nilai faktor keutamaan gempa
(Ie) = 1,0
Berdasarkan letak wilayah perencanaan yaitu Kota Pontianak diasumsikan termasuk ke dalam
jenis tanah lunak (SE)
Sumber: rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021
Gambar 40. Respon spectrum lokasi Pontianak
Sumber: rsa.ciptakarya.pu.go.id/2021
Menentukan nilai respon spectra gempa (MCEr) yang berada di tanah maka membutuhkan amplifikasi
seismic periode 0,2 detik dan periode 1 detik. Target resiko pada struktur bangunan gedung saat
terjadinya kerusakan pada bangunan:
Ss = 0,1756 g
S1 = 0,0510
SDS = 2/3.Sms
SD1 = 2/3.Sm1
SD 1
Ts = = 0,5 (Rumus 2.9)
SDS
SD 1
T0 = 0,2x = 0,1 (Rumus 2.8)
SDS
3.5 Beban Mati
1. Lantai Dasar
2. Lantai 1-3
3. Atap dak
Tabel 2.3
N Beban Hidup
O
1 Apartemen/Asrama ( Rumah tinggal: ruang 1,92 kN/m2
pribadi dan koridornya)
2 Ruang Pertemuan 4,79 kN/m2
3 Tangga 1,92 kN/m2
4 Pegangan Tangga 0,73 kN/m2
Sumber: SNI 1727-2020
a. Menentukan Kategori Resiko bangunan gedung Resiko bangunan (Lihat tabel 2.12)
b. Menentukan kecepatan angin dasar, untuk kategori resiko sesuai yang berlaku lihat buku peta
angin Indonesia = 38,3
X− X 1
Y = Y1 + (Y2-Y1)
X 2−X 1
16,9−15,2
Y = 1,09 + (1,13 – 1,09)
18−15,2
Y = Kz = 1,12
qz = 0,856 kN/m2
Cp windward = 0,8
Cp leeward = -0,5
Cp Sideward = -0,7
l. Hitung tekanan angin P pada setiap permukaan bangunan gedung. (Gambar 2.5)
Beradasarkan pasal 28.3.4 beban angin tidak boleh lebih kecil dari beban angina minimum 0,77
kN/m2. Jika hasil perhitungan kurang dari besar nilai angin minimum, maka beban angina
dipakai 0,77 kN/m2 yang dikalikan luas dinding bangunan gedung.
3.8 Beban Air Hujan
= 150 cm – 13 cm
= 137 cm
= 1370 mm
b. Kedalaman air di atas lubang masuk sistem drainase sekunder diambil sebesar 20 mm,
sehingga selisih kedalam air pada atap yang tidak melendut 10mm. Dengan kedua asumsi di atas,
didapatkan beban air hujan sebagai berikut:
= 14,406 kN/m2
Beban hidup pada atap dan/atau bagian atap serta pada struktur gedung (canopy) yang dapat
dicapai dan dibebani oleh orang, harus diambil minimum sebesar 100 Kg/m2 bidang datar (PPURG 1989
Pasal 2.1.2.2).
1. Balok
Balok Bentang 5 m
hmin =( 16l )
=(
12 )
5000
1 1
bmin = h = x 400 mm = 200 mm = 20 cm
2 2
2 2
bmaks = h = x 400 mm = 266,67 mm = 25 cm
3 3
2. Kolom
Dimensi rencana untuk kolom paling bawah (lantai 1), dapat ditentukan dengan:
σ = tegangan beton
A = luas penampang
σ diambil berdasarkan mutu beton ƒ`c = 28/3 sehingga nilainya adalah 9,333 Mpa.
Perkiraan total beban per m2 dari berat pelat, balok, beban mati tambahan dan beban hidup
pada masing-masing lantai adalah:
Total DL = 0,702
= 1,32 t/m2
A = P/σ
= 142000 mm2
Dimensi kolom yang dipakai √ 142000 = 370 x 370 mm2
3. Pelat
1
(4700. √ 25) /(
8
.250 . 400 )
Ecb /1 b 12
α= = =
Ecp/1 p 1
( 4700. √ 25)/( .5000 .1203 )
12
Berdasarkan SNI 2847-2013:
Jika αm ≤ 2, maka
fy
ln(0,8+ )
h= 1400 ≥ 125
36+5. β .(α m−0,2)
420
4700 (0,8+ )
h= 1400
36+5.1 .(α m−0,2)
h=
4. Pondasi
Berdasarkan jenis tanah yang terdapat dilokasi rencana, maka digunakan pondasi tiang pancang.
3.11.Material
a) Material Beton
Untuk Pelat menggunakan mutu beton f`c 25 Mpa, balok f`c 28 Mpa, kolom dan pondasi
menggunakan beton mutu f`c 30 Mpa. Dengan spesifikasi sebagai berikut:
b) Material Baja
Untuk tulangan pokok pada pelat, balok, kolom, dan pondasi menggunakan baja mutu 420 Mpa.
Sedangkan untuk tulangan sengkang menggunakan baja dengan mutu 280 Mpa. Dengan spesifikasi
sebagai berikut:
Minimum Yield Stregh (Fy) dan Minimum Tensile Stregh (Fu) didapat dari acuan sifat tabel
mekanis SNI 2052-2017 tabel 6. Dan faktor pengali untuk Fye dan Fue sendiri didapat dari acuan FEMA
(Federal Emergency Management Agency) dengan faktor Fye = 1.1 dan Fue = 1.1.
Pengumpulan data pada penulisan Tugas Akhir ini, penulis menerapkan beberapa cara yaitu:
Observasi merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap
suatu objek penelitian. Observasi dilakukan dengan cara melakukan tinjauan dan pengamatan secara
lansgung dilokasi penelitian. Objek penelitian disini adalah fungsi bangunan, siteplan, dan ambar kerja.
2. Literatur
4. SNI 1727:2013 Analisa Beban berdasarkan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Struktur lain
5. SNI 1726:2019 Analisa Beban Gempa berdasarkan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa
Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
c. Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan adalah kegiatan mengumpulkan data atau informasi dari buku-buku,dan
karya ilmiah.
d.Penelusuran Internet
Pengumpulan data pada Tugas Akhir ini tidak hanya melalui cara observasi, pengumpulan data
sekunder dan kepustakaan. Namun, untuk memperoleh informasi yang lebih luas penulis juga
melakukan pengumpulan data menggunakan internet.