Golongan : III A
Gelombang :3
Angkatan : XXIV
Kelompok :4
Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea ke-4 memuat tujuan nasional bangsa
Indonesia, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan ASN profesional, bebas dari
intervensi publik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme, mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD NRI
1945.
Wawasan kebangsaan adalah cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam
memandang diri dan lingkungannya dalam mencapai tujuan nasional yang mencakup
perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
pertahanan keamanan, dengan berpedoman pada falsafah Pancasila dan UUD 1945.
Dalam pemahaman wawasan kebangsaan kita juga harus memahami 4 Konsensus Dasar
dalam berbangsa dan bernegara yang terdiri dari:
1. Pancasila
Pancasila disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di depan sidang BPUPKI pada
tanggal 1 Juni 1945. Oleh Bung Karno dinyatakan bahwa Pancasila merupakan suatu
fundamen, filsafaat, pikiran yang sedalam-dalamnya, landasan atau dasar bagi negara
merdeka yang akan didirikan. Selain berfungsi sebagai landasan bagi kokoh
tegaknya negara dan bangsa, Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau
Leitstar, sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai
perekat atau pemersatu bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam
mencapai cita-cita nasional.
2. Undang-Undang Dasar NRI Tahun 1945
UUD NRI Tahun 1945 berfungsi sebagai sokoguru atau landasan konstitusional
paham Negara hukum. Di dalam Negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi
konstitusional, UUD memiliki fungsi yang khas, yaitu membatasi kekuasaan
pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat
sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hak- hak warga Negara terlindungi.
3. Bhinneka Tunggal Ika
Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan Bhinna- Ika-
Tunggal-Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara
keseluruhannya memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan
negara Republik Indonesia.
4. Negara Kesatuan Republik Indonesia
Bela Negara
Bela negara adalah tekad, sikap, dan perilaku serta tindakan warga negara, baik secara
perseorangan maupun kolektif dalam menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan bangsa dan negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 dalam menjamin kelangsungan hidup
bangsa Indonesia dan Negara dari berbagai ancaman. Keikutsertaan warga negara dalam
usaha bela negara salah satunya dilaksanakan melalui pendidikan kewarganegaraan
dengan Pembinaan Kesadaran Bela Negara dengan menanamkan nilai dasar bela negara
meliputi :
a. Cinta tanah air
b. Sadar berbangsa dan bernegara
c. Setia pada pancasila sebagai ideologi Negara
d. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
e. Kemampuan awal bela Negara
B. Modul II : ANALISIS ISU KONTEMPORER
Tujuan reformasi birokrasi pada tahun 2025 untuk mewujudkan birokrasi kelas
dunia, menerapkan respon atas masalah rendahnya kapasitas dan kemampuan PNS dalam
menghadapi perubahan lingkungan strategis. UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN
mendorong kesadaran PNS untuk menjalankan profesinya sebagai ASN dengan
belandaskan pada nilai dasar, kode etik dan kode perilaku, komitmen, integritas moral
dan tanggung jawab pada pelayanan publik, kompetensi yang diperlukan sesuai dengan
bidang tugas serta profesionalitas jabatan.
1. Perubahan Lingkungan Strategis
PNS perlu memahami dengan baik fungsi dan tugasnya:
a. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
sesuai dengan peraturan perundang-undangan
b. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas
c. Mempererat persatuan dan kesatuan NRI
2. Menjadi PNS yang profesional
a. Mengambil tanggung jawab
b. Menunjukkan sikap mental positif
c. Mengutamakan keprimaan
d. Menunjukkan kompetensi
e. Memegang teguh kode etik
3. Perubahan Lingkungan Strat
Ditinjau dari pandangan Urie Brofenbrenner empat level lingkungan strategis yang
dapat mempengaruhi kesiapan PNS dalam melakukan pekerjaannya sesuai bidang
tugas masing-masing, yakni: individu, keluarga, masyarakat pada level lokal dan
regional (community/culture), nasional (society) dan dunia (global).
4. Modal insani dalam menghadapi perubahan lingkungan strategis dengan
menggunakan : modal intelektual, modal emosional, modal sosial, modal ketabahan
(advercity), modal etika/moral dan modal kesehatan (kekuatan) fisik/jasmani.
5. Korupsi
Diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 1999 jo UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Tindak pidana korupsi merupakan tindak
pidana formil, memperluas pengertian pegawai negeri sehingga pelaku korupsi tidak
hanya didefinisikan kepada orang perorang tetapi juga pada korporasi, dan jenis
penjatuhan pidana yang dapat dilakukan hakim terhadap terdakwa tindak pidana
korupsi adalah Pidana Mati, Pidana Penjara dan Pidana Tambahan.
6. Narkoba
Narkotika mengandung arti obat-obatan jenis narkotika,paikotropika dan zat adiktif
lainnya. Narkotika dibagi menjadi beberapa penggolongan diantaranya:
a. Golongan I untuk ilmu pengetahuan
b. Golongan II untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan berpotensi tinggi
mengakibatkan kecanduan
c. Golongan III untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta berpotensi ringan
mengakibatkan kecanduan
Penggolongan Psikotropika:
a. Golongan I untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak untuk terapi sangat
berpotensi mengakibatkan kecanduan
b. Golongan II untuk pengobatan dan pelayanan kesehatan serta berpotensi tinggi
mengakibatkan kecanduan
c. Golongan III berkhasiat untuk pengobatan, pelayanan kesehatan serta berpotensi
sedang mengakibatkan ketergantungan
d. Golongan IV berkhasiat untuk pengobatan dan digunakan untuk pelayanan
kesehatan serta berpotensi ringan mengakibatkan ketergantungan
7. Terorisme
Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan
yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas yang dapat
menimbulkan korban yang bersifat masal dan/atau menimbulkan kerusakan atau
kehancuran obyek cital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik atau fasilitas
internasional dengan motif ideologi, politik atau gangguan keamanan.
Pencegahan tindak pidana terorisme antara lain : Kesiapsiagaan nasional, Kontra
Radikalisasi, Deradikalisasi.
8. Money Laundering
Biasa disebut juga dengan pencucian uang. Di Indonesia diatur dalam UU Nomor 8
Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
9. Proxy War
Sasaran proxy war yaitu mematikan kesadaran suatu bangsa sengan cara
menghilangkan identitas atau ideologi atau keyakinan suatu bangsa yang pada
gilirannya akan menghilangkan identitas diri. Bangsa tanpa kesadaran, tanpa
identitas, tanpa ideologi sama dengan bangsa yang sudah rubuh sebelum perang
terjadi.
Dampak langsung dan tidak langsung terhadap publik:
o Maraknya hoax di media soial
o Hate Speech atau ujaran kebencian terhadap individu atau golongan
o Cyber crime
Teknik Analisis Isu:
o Issue Scan
o Teknik Tapisan
o Mind Maping
o Fishbone Diagram
o Analisis Swot
Peranan pola hidup sehat dalam pelaksanaan tugas jabatan : dengan pola
hidup sehat yang mencakup jasmani yang sehat, jasmani yang bugar,
mental yang sehat dan kuat akan sangat mendukung penyelesaian kerja
dengan beban kerja yang tinggi dalam tugas jabatan yang akan dikerjakan
dengan baik sehingga menghasilkan produktivitas kinerja yang tinggi.
c. Etika, Etiket dan Moral
Etika dapat disimpulkan sebagai suatu sikap dan perilaku yang
menunjukkan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk
mentaati ketentuan dan norma kehidupan melalui tutur, sikap, dan
perilaku yang baik serta bermanfaat.
Etiket
Bentuk aturan tertulis maupun tidak tertulis mengenai aturan tata
krama, sopan santun dan tata cara pergaulan dalam berhubungan
sesama manusia dengan cara yang baik patut dan pantas.
Moral
Moralitas mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral
hanya lebih abstrak. Berbicara moralitas atau perbuatan artinya segi
moral suatu perbuatan atau baik buruknya perbuatan tersebut.Moralitas
adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan
dengan baik dan buruk.
d. Kearifan Lokal
Menurut Prof. Haruati Soebadio, kearifan lokal adalah identitas atau
kepribadian budaya suatu bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu
menyerap dan mengolah kebidayaan asing sesuai watak dan kemampuan
sendiri.
Kearifan lokal juga dapat dikatakan sebagai hasil pemikiran dan perbuatan
yang diperoleh manusia di tempat ia hidup dengan lingkungan alam
sekitarnya untuk memperoleh kebaikan. Kearifan lokal dapat berupa ucapan,
cara, langkah kerja, alat , bahan dan perlengkapan yang dibuat manusia
setempat untuk menjalani hidup di berbagai bidang kehidupan manusia serta
dapat berupa karya yang terbaharukan yang dihasilkan dari pelajaran warga
setempat.