ABSTRAK
Pada proyek konstruksi, manajemen yang efektif sangat bergantung pada akses data dan pengontrolan data yang baik, khususnya data tentang biaya. Akan tetapi, pengelolaan data tentang biaya dan fungsi keuangan lainnya secara efektif dan efisien mutlak membutuhkan aplikasi sistem informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang lebih baik. Sistem informasi akuntansi terdiri atas dua sub sistem yaitu sistem pemrosesan transaksi dan sistem pelaporan buku besar. Dalam aplikasinya, sistem pemrosesan transaksi tersebut dibagi menjadi siklussiklus. Yaitu, siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi, siklus manajemen SDM, dan siklus buku besar adan laporan keuangan. Pembahasan studi kasus ini berisi tentang deskripsi aplikasi sistem informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang digunakan oleh PT. X serta didukung oleh berbagai teknik analisa data. Teknik analisa yang dilakukan berguna untuk mempelajari aplikasi sistem informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang ada di PT.X. Hasil analisa tersebut, merupakan bahan pendukung yang digunakan untuk mengajukan usulan aplikasi sistem informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang dapat menjadi alternatif atas pemecahan masalah di PT.X. Akhirnya, usulan aplikasi sistem informasi akuntansi beserta prosedur transaksi yang dibuat diharapkan sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan oleh PT.X dan dapat membantu PT.X untuk dapat lebih maju lagi.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini merupakan pemicu perusahaan untuk menggali potensi yang dimiliki perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan performance perusahaan. Berbagai peluang yang ditemukan di pasaran, sangatlah berguna untuk diubah menjadi potensipotensi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Sistem kegiatan informasi akuntansi perusahaan merupakan sehari-hari suatu sistem yang
terstruktur dalam unit usaha bisnis untuk membantu pelaksanaan operasional dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang dimulai dari sudut pandang akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, membantu manajemen dalam melakukan pengambilan keputusan, dan juga untuk memenuhi pelaksanaan kebijakan pemerintah dalam perusahaan. PT. X merupakan perusahaan yang berperan sebagai produsen dan penyadia jasa konstruksi. Perusahaan ini harus senantiasa mewaspadai hal yang dapat menghambat pengembangan perusahaan yang lebih besar lagi dan mengganggu kelancaran aktivitas operasional serta tawaran proyek yang ditolak pada tahun 1998-2003 yang menyebabkan suatu proyek tidak dapat terkontrol dengan baik, keluhan dari pelanggan atas ketidakpuasan layanan yang diberikan perusahaan, serta penurunan penawaran proyek akibat pengambilan keputusan yang terlambat. Perusahaan selaku penyedia informasi dituntut untuk dapat
memberikan informasi tentang berbagai hal yang menjelaskan keadaan perusahaan tersebut. Dalam memberikan informasi bagi perusahaan, Sistem Akuntansi keuangan dan manajemen harus didukung dengan system pengendalian intern yang baik. Dengan pengendalian intern yang
baik ini diharapkan seluruh data yang telah diolah akan menjadi informasi yang benar dan dapat dipercaya sehingga informasi tersebut dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Dengan begitu, Sistem Akuntansi yang didukung oleh pengendaliaan intern yang baik, diharapkan akan menghasilkan informasi yang nantinya sangat membantu manajer dalam mengambil kebijakan perusahaan dalam upaya mengembangkan perusahaan menjadi lebih besar dan lebih maju lagi.
ISI
System Informasi Akuntansi Di era globalisasi dewasa ini, perusahaan dituntut untuk
memperhatikan dan mengelola informasi yang mengalir di dalam dan di luar lingkungannya. Melalui alur informasi yang sehat, perusahaan dapat memonitor kondisi riil-nya sendiri, baik tentang persediaan barang, pemasaran, retur, mobilitas dan pertumbuhan sumber daya manusia, keuangan dan lain sebagainya. Tanpa informasi, perusahaan tidak dapat beroperasi dengan lancer dan mengambil keputusan manajerial secara objektif, karena perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi di lapangan (Budi Sutedjo, 2002). Kebutuhan atas pelayanan informasi yang tepat waktu, relevan, akurat, dan lengkap dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan membuat timbulnya beberapa ilmu baru, salah satunya system informasi akuntansi. Menurut Robinson, Davis dan Alderman (1986), dengan adanya system informasi akuntansi, akuntansi adalah kegiatan yang lebih dari pada mencatat, menyimpulkan dan melaporkan aspek-aspek financial pada kegiatan bisnis. Dalam system informasi akuntansi, akuntansi mencakup organisasi proses-proses yang dan prosedur tentang informasi diproses, financial disimpan, diterima, tercatat, ditangani,
dilaporkan dan termasuk dibuang sekalipun. Dengan demikian, akuntanakuntan diharapkan untuk dapat memvisualisasikan sebuah model proses transaksi secara urut.
Sebagai salah satu dari kegiatan bisnis, salah satu tujuan terpenting dari manajemen konstruksi adalah meraih keuntungan sesuai dengan waktu, dana dan usaha yang dikeluarkan (Halpin, 1985). Akan tetapi, dalam proses untuk meraih sasaran tersebut diperlukan suatu manajemen proyek yang efektif. Pada proyek konstruksi, manajemen yang efektif sangat bergantung pada akses data dan pengontrolan data yang baik, khususnya data tentang biaya dan fungsi pengontrolan jadwal (Abudayyeh dan Rsdorf, 1991). Akan tetapi, pengontrolan data tentang biaya dan fungsi keuangan lainnya secara efektif dan efisien mutlak membutuhkan system informasi yang lebih baik (Robinson, Davis dan Alderman, 1986).
Dalam artikel ini saya akan membahas kasus mengenai system informasi yang terjadi pada PT. X. berikut latar belakang masalahnya : PT. X adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa konstruksi untuk bangunan ruko, rumah tinggal dan bangunan industri. Tiga tahun terakhir, tepatnya memasuki tahun 2001, sejalan dengan mulai pulihnya ekonomi nasional, kinerja PT. X mulai meningkat. Meskipun demikian, perusahaan ini mempunyai beberapa masalah untuk mengembangkan perusahaan lebih besar lagi. Studi kasus aplikasi system informasi akuntansi ini di latarbelakangi oleh ketergantungan perusahaan yang sangat besar terhadap direktur utama dan pemegang saham yang ikut bekerja sebagai manajer proyek. Sedangkan direktur utama dan manajer proyek mempunyai keterbatasan tenaga dalam menangani aktivitas operasional perusahaan setiap hari. Akibat dari ketergantungan ini maka perusahaan mempunyai hambatan untuk mengembangkan perusahaan lebih besar lagi dan cenderung membatasi diri terhadap tawaran proyek yang tak dapat dikontrol lagi oleh pemilik perusahaan yang juga ikut bekerja sebagai manajer proyek. Keterbatasan ini tampak dalam data proyek yang dilaksanakan dan
ditolak dari tahun 1998 2003 pada Lampiran 1. Pemilik perusahaan menginginkan system informasi akuntansi yang ada dikembangkan lebih baik lagi sehingga suatu proyek tetap dapat terkontrol meskipun pemilik perusahaan tidak ikut bekerja lagi sebagai manajer proyek. Disamping itu, pemilik perusahaan menginginkan suatu penerapan akuntansi berdasarkan teori akuntansi dalam teori pembukuan perusahaan. Latar belakang lainnya adalah pemilik perusahaan menginginkan suatu system informasi yang dapat mengurangi beban tugas terhadap aktivitas operasional yang seharusnya dapat didelegasikan kepada staff perusahaan. Oleh karena itu, diharapkan melalui aplikasi system informasi akuntansi yang benar perusahaan dapat mengatasi masalah yang ada dan berkembang lebih maju lagi.
Analisis
A. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan suatu system yang bertujuan untuk menghasilkan informasi (Jogiyanto). Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.Definisi dari system informasi manajemen sendiri merupakan jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan memberikan dalam suatu (yang sistem bersifat (terintegrasi) ekstern dan dengan intern) maksud kepada informasi
manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Sedangkan System Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. Definisi lainnya, sistem informasi akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam menangani kegiatan operasionalnya sehari-hari untuk menghasilkan informasiinformasi akuntansi serta informasi-informasi lainnya mengenai proses bisnis perusahaan yang diperlukan oleh manajemen dan pihak-pihak terkait lainnya sehubungan dengan pengambilan keputusan dan kebijakan-kebijakan lainnya. Menurut Wilkinson (1991), Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Dan menurut Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997), sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi manajemen yang tujuannya adalah menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Karakteristik SIA (Sistem Informasi Akuntansi) : 1. 2. 3. 4. 5. SIA melakasanakan tugas yang diperlukan Berpegang pada prosedur yang relatif standar Menangani data rinci Berfokus historis Menyediakan informasi pemecahan minimal
Ada 2 komponen yang harus ada dalam membangun system informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh PT. X yaitu :
- Spesialis Informasi
- Akuntan Adapun tujuan Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai berikut: 1. mendukung operasi-operasi sehari-hari 2. mendukung pengambilan keputusan manajemen
3. memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban Sistem Informasi Akuntansi memiliki beberapa sistem-sistem bagian (subsystem) yang berupa siklus-siklus akuntansi. Siklus akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi mulai dari sumber data sampai ke proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Siklus akuntansi dibagi menjadi: 1. Siklus pendapatan 2. Siklus pengeluaran kas 3. Siklus konversi 4. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) 5. Siklus buku besar dan laporan keuangan
Siklus Pendapatan merupakan prosedur pendapatan dimulai dari bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang, penagihan sampai dengan penerimaan kas.
Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas mulai dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran. Siklus konversi merupakan siklus produksi mulai dari bahan mentah sampai ke barang jadi. Siklus manajemen Sumber Daya Manusia melibatkan prosedur penggajian. Siklus buku besar dan pelaporan keuangan berupa prosedur pencatatan buku besar. Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas yang dan perekaman ke jurnal dan buku besar dan pencetakan laporan-laporan keuangan yang datanya diambil dari
dilakukan pun akan semakin berkembang dan kompleks. Dan pihak manajemen akan banyak dihadapkan pada pembuatan keputusan yang tepat waktu, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tercapainya hal tersebut informasi yang memadai sangat dibutuhkan, terutama informasi keuangan. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi
akuntansi keuangan yang memadai untuk mendukung pengambilan keputusan. Pada dasarnya suatu sistem informasi dibangun dengan beberapa tahap pengembangan serta melibatkan sumber daya dari beberapa disiplin ilmu yang berbeda, baik sisi manajemen, teknologi informasi, keuangan, dan lain sebagainya. Salah satu hasil produk pembangunan sistem informasi adalah suatu perangkat lunak yang terpadu, ditambah dengan tata aturan yang diterapkan untuk mengelola sistem sehingga tujuan dari suatu sistem dapat tercapai. Pembangunan suatu sistem informasi baik dalam skala besar maupun kecil, tetap membutuhkan langkah-langkah tersusun dan terkoordinasi karena pembangunan system informasi merupakan suatu proyek pengembangan memiliki tujuan sehingga sistem informasi dapat berjalan dengan baik. Menurut saya, seharusnya manajer PT. X menyadari pentingnya komunikasi antar departemen/subsystem yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan. Yantu dengan disediakannya system informasi perusahaan. Karena peranan SIA dalam PT. X ini sangat penting untuk dan menghasilkan departemen informasi untuk yang dapat membantu aktivitas pemilik operasional perusahaan, direktur utama dan pemegang saham, serta manajer proyek lainnya mengontrol perusahaan, mengontrol tawaran proyek, mengontrol jalannya proyek, serta mengontrol keadaan financial perusahaan dan untuk mengambil keputusan. Manajemen. PT. X sebaiknya membangun system informasi akuntansi keuangan dan system informasi akuntansi manajemen.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh SIA dapat dibedakan menjadi 2, yaitu : informasi akuntansi keuangan, Informasi yang berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
Informasi
Akuntansi
Manajemen,
informasi
yang
berguna
bagi
manajemen dalam pengambilan keputusan. Didalam Akuntansi Manajemen terdapat dua komponen yang digunakan bagi perencanaan dan pengendalian perusahaan, yaitu : 1. Sistem Akuntansi Biaya Digunakan untuk membantu manajemen dalam perencanaan dan pengawasan dari aktivitas pengadaan, proses distribusi dan penjualan. 2. Sistem Budgeting Adalah proyeksi keuangan perusahaan untuk masa depan yang bermanfaat pengawasan. Unsur-unsur yang dapat mempengaruhi penerapan SIA dalam perusahaan (PT. X) adalah : 1. Analisa Perilaku Setiap sistem yang tertuangkan dalam kertas tidak akan efektif dalam penerapannya kecuali seorang akuntan dapat mengetahui kebutuhan akan orang-orang yang terlibat dalam sistem tersebut. Akuntan yang ditunjuk oleh perusahaan nantinya harus mengerti untuk menolong manajer dalam perencanaan dan
bagaimana memotivasi orang-orang untuk mengarah kepada kinerja perusahaan yang positif, efektif serta efisien untuk perusahaan dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Selain itu juga akuntan tersebut harus menyadari bahwa setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda-beda dalam menerima suatu informasi, sehingga informasi yang akan diberikan dapat didesain dan dikomunikasikan sesuai dengan perilaku (behavior) para pengambil keputusan.
metode ini untuk meningkatkan efektifitas dan nilai dari informasi tersebut. 3. Komputer Pada beberapa perusahaan, komputer telah digunakan untuk
menggantikan pekerjaan rutin seorang akuntan, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak kepada akuntan untuk dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Agar kita dapat mengembangkan ide sistem informasi tersebut menjadi suatu karya maka jawabannya adalah ide tersebut perlu dikembangkan dengan dukungan perangkat pengembangan sistem informasi, serta perlu mengembangkan ide tersebut dalam tahap-tahap pembangunan sistem informasi. Di dalam usaha pengembangan sistem informasi manajemen yang canggih dengan berbasis komputer memerlukan orang-orang yang mempunyai ketrampilan tinggi dan berpengalaman lama dan memerlukan partisipasi dari para manajer perusahaan/organisasi. Karena sistem informasi manajemen yang baik adalah sistem informasi manajemen yang mampu menyeimbangkan biaya dan manfaat yang akan diperoleh, yang berarti SIM akan menghemat biaya, meningkatkan pendapatan serta tak terukur yang muncul dari informasi yang sangat bermanfaat bagi pihak manapun dan bagi siapa pun. Sistem informasi manajemen bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan. Sistem informasi manajemen menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model penyajian system informasi.
Kegiatan utama dari semua sistem informasi, yaitu menerima data sebagai masukan (input), kemudian memprosesnya dengan melakukan penghitungan, penggabungan unsur data, pemutakhiran dan lain-lain, dan akhirnya memperoleh informasi sebagai keluarannya (output). Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi. Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen komputer, non-komputer atau kombinasi keduanya.
B. Fungsi dan manfaat SIA
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi/perusahaan antara lain :
Mengumpulkan transaksi.
dan
menyimpan
data
tentang
aktivitas
dan
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem :
Untuk menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. Manfaat SIA Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan Meningkatkan efisiensi Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan Meningkatkan sharing knowledge menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan Dengan adanya rancangan sistem informasi akuntansi diharapkan
masalah-masalah
yang
ada
dalam
perusahaan
dan
keterbatasan-
keterbatasan semua aspek informasi perusahaan serta hambatan untuk mengembangkan perusahaan dapat diatasi dengan baik dan informasiinformasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan dengan cepat dan tepat.
KESIMPULAN
Sistem terstruktur dalam informasi untuk akuntansi merupakan suatu kegiatan dalam sistem yang membantu membantu dan juga pelaksanaan manajemen untuk operasional melakukan pelaksanaan
kebijakan pemerintah dalam perusahaan. Dengan berkembangnya suatu perusahaan, maka aktivitas yang dilakukan pun akan semakin berkembang dan kompleks. Dan pihak manajemen akan banyak dihadapkan pada pembuatan keputusan yang tepat waktu, tepat sasaran, dan dapat dipertanggungjawabkan. Untuk tercapainya hal tersebut informasi yang memadai sangat dibutuhkan, terutama informasi keuangan. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi akuntansi keuangan yang memadai untuk mendukung pengambilan keputusan. Dengan adanya rancangan sistem informasi akuntansi diharapkan masalah-masalah yang ada dalam perusahaan dan keterbatasanketerbatasan semua aspek informasi perusahaan serta hambatan untuk
mengembangkan perusahaan dapat diatasi dengan baik dan informasiinformasi yang dibutuhkan dapat dihasilkan dengan cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.petra.ac.id/viewer.php? submit.x=14&submit.y=19&submit=prev&page=2&qual=high&submitval =prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fsip4%2F2004%2Fjiunkpe-ns-s12004-21498162-1802-konstruksi-chapter1.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi