BAB I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan kemajuan zaman memberikan tantangan bagi pelayan

masyarakat dalam pemerintahan untuk memiliki kemampuan yang mumpuni. Setiap

abdi negara perlu memiliki kompetensi teknis bidang tugas dan kompetensi

menajerial dalam rangka bersinergi dan berkolaborasi untuk terciptanya layanan

prima bagi masyarakat. Aparatur Sipil Negara diharapkan memiliki sifat dan

kompetensi dasar, utamanya: inovasi, daya saing, berpikir ke depan, dan adaptif.

1.2 Tujuan

Tujuan dari kompetensi adalah untuk membentuk ASN yang mampu

mengaktualisasikan nilai kompeten dalam pelaksanaan tugas jabatannya. Demikian

dengan semangat kompeten, setiap ASN memiliki karakter yang adaptif sejalan

dengan dinamika lingkungannya, sehingga tetap mutakhir dan kompetitif.

 BAB II.

PENGERTIAN KOMPETEN

2.1 Pengertian Kompeten

1. Pengertian Kompetensi menurut KBBI

Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI Tahun 2022 adalah mengetahui, berwenang

dan berkuasa memutuskan atau menentukan atas sesuatu.

2. Pengertian Kompetensi menurut Para Ahli

3. Pengertian Kompetensi Menurut Modul

4. Pengertian Kompetensi Menurut Devenisi Kelompok.

2.2 Pengertian kalimat afirmasi

2.3 Kode etik

Tuntutan bahwa ASN harus berintentegritas tinggi adalah bagian dari kode etik dan

ode perilaku yang telah diatur dalam UU ASN berdasarkan pasal 5 UU Nomor 5 Tahun

2014, yaitu:

a. Melaksanankan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas

tinggi

b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin

c. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan

d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan/ pejabat yang

berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan dan etika pemerintahan

Bunyi kode etik

2.4. Bela Negara

Pengertian bela negara adalah tekad

2.5 Matriks hubungan kompeten, kode etik, bela negara

 BAB III.

STUDI KASUS

Matriks Hubungan antara kompeten dan kode etik

Pengetahuan (

Kelangkaan Minyak Goreng

BAB IV.

ANALISIS