Dibuat oleh:
Rifan Suharyadi
Materi 1 : Using The Interface
1
Menjaklankan Software SOLIDWORKS
1. Klik simbol Start di bagian bawah sebelah kiri window, menu start akan muncul. Menu
start ini memungkinkan pengguna untuk menggunakan fungsi basic dari Microsoft
Window.
2. Dari start menu scroll kebawah dan cari folder
SOLIDWORKS dan klik atau bisa men double klik
dari shortcut yang ada di desktop
3. User interface dari SOLIDWORKS kurang lebih sama seperti program windows lainya,
memiliki, tombol minimize, maximaze, dan close. Untuk nama nama dari user interface
lainya bisa dilihat gambar berikut:
2
Menu Bar Command Manager
Head-Up
View Toolbar
Feature Manager
Design Tree
Task Pane
Graphics Area
Status Bar
Reference Triad
Membuka file
4. Buka part file dengan nama “Dumbell” di folder Student Guide Model Files/Lesson 1 atau
anda juga bisa membukanya dari File, Open kemudian arahkan di window explore ke
folder tersebut.
Menyimpan File
Teknik ini merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan file yang anda ke versi
SOLIDWORKS yang anda gunakan.
3
Mengcopy sebuah File
Catat bahwa pengejaan dari “Dumbell” adalah salah masii kurang satu huruf ‘b’ lagi.
Tutorial Help
Menutup Program
4
Lesson 2 : Basic Functionality
• Menyelesaikan Lesson 1
5
Pada Materi ini kita akan membuat
model sederhana seperti gambar di samping,
step- step nya akan di jelaskan berurutan di
bawah :
SOLIDWORKS Template
SOLIDWORKS memiliki tiga template yang berbeda, yaitu Part, Assymbly, dan Drawing.
Pada kotak dialog New SolidWorks Document terdapat beberapa template di antaranya sebagai
berikut :
• Part
Template ini digunakan untuk pembuatan sebuah part model, baik pembuatan benda-
benda solid maupun sheet metal, weldments dan surface.
6
• Assembly
Template ini digunakan untuk perakitan beberapa file part menjadi satu kesatuan model
(Assembly).
• Drawing
Template ini digunakan untuk membuat gambar 2D secara otomatis dari pemodelan 3D
yang sudah di SOLIDWORKS, yang kemudian dapat di print.
1. Buat sebuah part baru. Klik New pada Menu Bar. Maka dialog box dokumen baru
akan muncul.
2. Klik advanced tab, dan klik tab Tutorial
3. Pilih Part ikon
4. Klik OK
Sebuah dokumen part baru akan muncul pada jendela window anda.
Setting Unit
7
Plane
Anda dapat membuat plane di part atau assembly. Anda juga dapat menggunakan plane
untuk membuat sketch, membuat section model, daan lain-lainya.
1. Pilih Front plane dari feature manager design tree atau graphics area pada
SOLIDWORKS.
2. Buat sebuah sketch baru, klik Sketch>Sketch symbol
Confirmation Corner
Ketika banyak Command SOLIDWORKS aktif, simbol atau serangkaian simbol muncul di sudut
kanan atas area grafis. Area ini disebut Confirmation Corner.
Sketch Indicator
Ini memberikan pengingat visual bahwa anda sedang aktif dalam mode sketch. Mengklik simbol
ini keluar dari sketsa menyimpan perubahan Anda. Klik red X untuk keluar dari mode sketch
untuk membatalkan pembuatan sketch.
8
Ketika Command lain aktif, confirmation corner menampilkan dua simbol: tanda
centang dan tanda X. Tanda centang digunakan untuk mengkonfirmasi menyetujui
perintah, dan tanda X untuk membatalkan perintah.
• Sketch origin muncul di tengah graphic area dengan symbol warna merah.
• Editing Sketsa1 muncul di status bar di bagian bawah layar.
• Sketch1 muncul di FeatureManager tree.
9
Sketch Geometri
SOLIDWORKS menawarkan beragam Sketch Tools untuk membuat profil geometri. Bisa di
lihat di table berikut :
Basic Sketching
Untuk membuat sketch geometri, ada dua teknik yang bisa digunakan:
Posisikan kursor di tempat anda ingin memulai garis. Klik (tekan dan lepaskan) tombol kiri
mouse. Pindahkan kursor ke tempat yang anda ingin garis berakhir.
10
Status dari Sketch
Di SOLIDWORKS ketika membuat sketch dia akan memiliki beberapa status diantaranya
sebagai berikut :
11
Sketch Relation
Dalam sebuah sketch SOLIDWORKS dia akan memiliki sebuah relation, seperti Horizontal.
Vertical, equal dan lain-lainya sepert di table berikut :
12
Dimension
Dimension di gunakan untuk memberikan nilai /ukuran pada sketch
geometri yang sudah di buat agar menjadi salah satu syarat menjadikan
sketch fully defined.
Menambahkan Dimensi
13
Merubah Nilai Dimensi
Fitur 3D yang kita gunakan pertama kali disebut Base Fitur, pada Latihan kali ini kita akan
membuat extrude dari sket rectangle.
14
Menyimpan Part
View Display
Ganti display mode. Klik Display Style > Hidden Lines Visible di Heads-up View toolbar.
15
Memberikan Fillet Fitur
16
Cut out base/solid dari Part
4. Klik
17
Membuat Sketch Baru
18
Pemberian Dimensi Circle
19
Lesson 3 : Assembly Basics
Tujuan dari Materi
20
Assembly Mechanical Claw
Membuat sebuah assembly baru untuk mekanisme Claw
seperrti terlihat pada gambar di samping.
Langkah-langkah :
21
7. Drag Drop model collar ke dalam graphics area Assembly Claw
8. Lakukan Assembly dari kedua model ini dengan Mate
9. Klik Mate
Maka PropertyManager Mate akan muncul
22
10. Pilih batang vertical pada model center-post
11. Kemudian pilih Kembali permukaan diameter dalam dari model collar, dan pilih
concentric mate
12. Langkah selanjutnya, Insert Componet Kembali part dengan nama “Claw”
23
13. Lakukan Assembly dengan Teknik Multiple choice seperti gambar berikut pada kedua
part, maka otomatis system akan melakukan mate sebagai concentric.
14. Selanjutnya masi dengan cara yang sama perti sebelumnya lakukan mate ulang tetapi
dengan pilihan coincident
24
15. Lakukan hal yang sama dari Langkah 12 s/d 14 untuk kedua sisi kaki yang lainya dari
center-post. Sampai terlihat seperti gambar
16. Selanjut nya masukan comonet kemabli dengan nama part “Connecting-Rod”
17. Lakukan Kembali mating dengan coincident dan concentric samppai terlihat seperti
gambar
25
Menambahkan Pin
18. Pada Langkah ini kita akan menambahkan pins part, dimana memiliki ukuran pin yang
berbeda yaitu :
• Pin-Long (1.745 cm)
• Pin-Medium (1.295 cm)
• Pin-Short (1.245 cm)
19. Masukan component pins kedalam assembly utama kemudian lakukan Kembali mate
dengan mating coincident dan concentric.
26
Patterning Pins
Agar mempersingkat waktu dalam proses penginputan file maka kita bisa
menggunakan fitur circular component pattern
20. Klik circular component pattern di command manager, kemudian ikuti parameter yang
terterapada gambar di bawah
27
Assembly akhir sebagai berikut :
28
Lesson 4 : SOLIDWORKS ToolBox Basics
29
Mengaktifkan add-in ToolBox
Langkah pertama yang harus di lakukan sebelum menggunakan ToolBox adalah
mengaktifkan add in tersebut dari Command Manager add in SOLIDWORKS Add-ins > ToolBox
30
4. Terlihat angka yang di dapatkan yaitu 0.157 in
5. Kembai ke Toolbox browser, cari Ansi Inch > Bolt
dan Screws > Machines Screw di folder stukture.
6. Klik dan drag file dengan nama Pan Cross Head
kedalam graphics area assembly.
7. Arahkan secara pelan-pelan ke salah satu lubang
switchplate sampai srew menenmpel dengan
arah yang benar.
8. Ketika posisi telah benar lepas mouse.
31
Memodifikasi nilai properties dari ToolBox Part
32
Bearing Block Assembly
33
3. Pilih dan klik Add, maka sebuah baut akan muncul sperti gambar di bawah.
Karena pada kasus ini tipe baut belum sesui oleh arena itu harus kita ganti dengan
tahapan sebagai berikut :
4. Klik kanan pada parameter Fastener seperti terlihat pda
agambar disamping, dan pilih change fastener type…
5. Dialog box baru akan muncul, kemudian pilih dan cari baut
di Ansi Inch > Bolts and Screws > Machine Screws > Hex
Screws dan klik OK
34
6. Kemudian pilih ukuran sesuai parameter berikut
7. Selanjutnya kita kan menambahkan ring, klik Add to Top Stack dan pilih Preferred -
Narrow Flat Washer Type A dengan ukuran 3/8
35
8. Hasil akhir terlihat seperti pada
gambar.
9. Lakukan hal yang sama untuk
bagian lubang yang lainya.
36
Lesson 5 : Drawing Basics
37
Membuat Drawing Template
Terlebih dahulu kita akan membuat drawing template A-size ANSI, dengan units
milimeters dan berikan nama ANSI-MM-SIZEA
1. Buat drawing template dengan template dari dari tab Tutorial. Klik new kemudia
pilih tab Tutorial, pilih template draw
38
3. Pilih dan klik Option dan pilih tab Document Properties, terlihat di gambar bahwa
Overall drafting standard menggunakan ISO yang mana nanti akan kita ganti ke ANSI.
39
9. Dari dialog box Save as di list tipe dari file pilih Drawing Templates (*.drwdot).
Sistem folder akan otomatis masuk ke folder dimana template standard SOLIDWORKS
berada.
10. Buat sebuah folder baru.
11. Buat folder baru di dalam folder materi training dan berinama folder “Custom Template”.
12. Ketikan nama ANSI-MM-SIZEA untuk nama template tersebut.
13. Kemudian klik Save
14. Drawing templates memiliki ekstensi *.drwdot
40
Menintegrasikan Template baru ke SOLIDWORKS
3. Klik Add , maka dialog box untuk memilih lokasi folder akan muncul, pada dialog box ini
arahkan ke folder yang tadi kita buat dengan nama “Custom Template”
4. Pilih folder tersebut dan klik Select Folder, dan klik OK
41
5. Kemudian klik OK, maka Pop Up konfirmasi akan muncul klik OK dan Yes
42
6. Untuk mengecek apakah folder tersebut dan template sudah terintegrasi atau belum
bisa cek dengan cara Klik New Document terlihat seperti gambar+
Membuat Drawing
Pada bagian ini kita akan membuat detail drawing dari file dengan nama “switchplate”, dengan
Langkah-langkahnya sebagai berikut ?
1. Klik New, pilih template dari Tab Custom Template, pilih ANSI-MM-SIZEA dan klik OK
2. Graphics area windows baru akan muncul seperti berikut
43
3. Klik Command manager View Layout sebelah kiri atas, klik model view
Maka akan muncul propertymanager model view, pada bagian ini klik Browse…, maka
akan muncul dialog box window explorer.
4. Arahkan ke folder lesson 5 pilih file “switchlate” dan klik Open
5. Ketika telah klik open maka cursor akan bergerak membawa priview letak dari
pandangan drawing yang di pilih, klik satu kali pada graphics area drawing untuk
mengakhiri dan meletakan drawing view di tempat tersebut.
6. Klik OK
7. Setelah di klik OK akan terlihat salah satu pandangan seperti gambar di atas, dimana
pandangan tersebut merupakan pandangan depan dari model.
44
Membuat Pandangan-Pandangan Drawing
Pada bagian ini kita akan membuat pandangan dari model yang di jadikan drawing
tersebut, pada kasus ini kita sudah membuat pandangan depan dari model, selanjutnya cara ini
digunakan untuk membuat pandangan seperti pandangan atas, kanan, kiri dan lainya.
Langkah langkahnya :
45
Memberikan Informasi Dimensi
1. Klik Smart Dimension maka kursor kan berubah membawa symbol dimension
2. Klik bagian sisi atas dan bawah dari pandangan depan seperti gambar
46
3. Lengkapi dimensi lainya seperti gambar berikut
Pada model ini terdapat bagian chamfer yang sangat kecil untuk diberikan informasi
dimensi secara jelas, oleh karena itu kita perlu membuat sebuat detai, dimana kita akan
menggunakan Detail View
Propertymanager detail view akan muncul dan secara bersamaan juga akan
mengaktifkan sket tool circle.
2. Lakukan pembuatan lingkaran pada pandangan atas dari model seperti gambar
dibawah, jika besar lingkaran kira-kira sudah di dapat klik kiri satu kali, maka kursor akan
membawa preview dari detail bagian tersebut.
47
3. Arahkan dan dan klik pada bagian area yang kosong dari graphics area drawing.
4. Ketika sudah di klik maka propertymanager dari detail view yang berisi informasi
parameter lainya akan muncul.
5. Pada bagian skala pilih skala 2:1
6. Kemudian Klik OK
48
7. Lakukan pemberian dimensi dengan smart dimension di detail drawing yang sudah di
buat seperti gambar berikut :
49
Drawing Assembly
Pembuatan drawing assembly dapat dilakukan seperti membuat drawing part hanya saja
ketika memilih file tentunya yang dipiih Assembly File dengan ekstensi .sldasm, pemberian
dimensi pun sama halnya dengan part menggunakan smart dimension. Kelebihan kita mengelola
drawing dari assembly file kita dapat mengeluarkan informasi BOM ( Bill Of Material).
Bill Of Material adalah table yang berisi informasi nama part daris ebuah assembly, yang
bisa memberikan informasi Quantity, Jenis Material dan lain sebaginya.
1. Terlebih dahulu kita membuat pandangan isometric view menggunakan Projected View
dari pandangan depan.
2. Ganti Display Style pada isometric view ke Shaded with Edge
50
3. Klik Annotation > Table > Bill Of Material
4. Pilih dan klik Pandangan Isometric yang telah di buat
5. Pada tahap ini Ketika kita sudah memilih Pandangan Isometric maka propertymanager
dari Bill of Material akan muncul, lalu klik OK
6. Setelah klik OK kursor akan membawa table dari Bill Of Material, letakan pada posisi
yang di inginkan.
51
Membuat Balloon Annotation
Pada Langkah ini dilakukan biasanya setelah kita membuat BOM (Bill Of Material),
tujuanya untuk membuat Table Bill Of Material Relevan dengan Drawing Assembly yang kita
buat, dengan cara membuat anotasi balon yang menujuk ke bagian-bagian dari Assembly
Drawing.
52
Lesson 6 : Configuration and Design Table
53
Configuration
7. Tanda ceklis Hijau menandakan bahwa kita sedang aktif pada konfigurasi
tersebut.
54
8. Pada konfigurasi yang aktif, Klik
kanan pada Annotation > Show
Feature Dimension, maka seluruh file
dimension akan muncul seperti terlihat
pada gambar di samping.
55
10. Masukan ukuran 150 mm, STOP jangan terlebih dahulu klik OK
11. Klik panah kecil disebelah ukuran dimensi seperti gambar, dan pilih This Configuration
56
Design Table
Design Table hampir sama dengan Configuration fungsinya, yaitu membuat beberapa
ukuran yang berbeda dalam satu model, hanya saja design table lebih mudah dalam mebuat
banyak konfigurasi karena di bantu dengan Ms. Excel.
Membuat Flange
57
5. Buat kembali sebuah sketch lingkaran, klik
kanan dan rubah menjadi garis contruction
di permukaan depan model, dengan ukuran
2.38in dan ganti info D1@Sketch2 menjadi
BC@Sketch2 dialog box modify
6. Buat kembali sebuah lingkaran kecil pada garis kontruksi BC dan ganti info D2@Sketch2
menjadi HD@Sketch2 dialog box modify
58
7. Dan berikan fitur Cut Extrude dengan parameter sebagai
berikut
8. Lakukan proses Circular Pattern untuk lubang tersebut
sebanyak 4 buah.
9. Klik Features > Circular Pattern
10. Klik OK
59
11. Buat Kembali sebuah sketch
lingkaran dari permukaan depan
model, dengan ukuran lingkaran
0.88in dan ganti info
D1@Sketch3 menjadi
ID@Sketch3 dialog box modify
12. Berikan fitur Cut-Extrude dengan Direction1 > Through All
13. Klik OK
60
Insert Design Table
61
5. Maka jendela kerja Microsoft excel akan terbuka pada SOLIDWOKRS
62
7. Keluar dari Ms. Excel maka aka nada pop up message bahwa software telah
membuat konfigurasi baru
63
Lesson 7 : Revolve and Sweep Fitur
64
Revolve Fitur
Pada materi ini kita akan membahas bagaimana cara menggunakan Fitur Revolve
Selanjutnya kita akan membuat sebuah model dengan menggunakan fitur dengan nama Nozzle.
65
6. Buat new sketch untuk lubang dari permukaan
depan model sebesar 15mm
66
9. Untuk melengkapi edge model bagian depan agar tidak tajam, kita berikan Fitur
Chamfer.
10. Klik Chamfer Fitur, pada propertymanager berikan parameter sebagai berikut :
Chamfer Type : Angle Distance
Chamfer Parameter :
Distance : 45 mm
Angle : 45 dderajat
67
Swept Fitur
Pada materi ini kita akan membahas bagaimana cara menggunakan Fitur Swept
Selanjutnya kita akan membuat sebuah model dengan menggunakan fitur dengan nama
Hanger.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Buat New Part
2. Pilih Top Plane > New Sketch
Buat Sketch seperti gambar di bawah :
68
5. Maka sebuah Plane1 baru akan muncul
pada design manager tree
6. Klik New Sketch pada Plane1, buat
sebuah lingkaran 25 mm, pada center dari
plane tersebut seperti gambar.
69
8. Selanjutnya berikan Fitur Swept pada sketch tersebut.
Klik Swept Boss/Base
9. Kemudian pilih Sketch Lingkaran sebagai Profil dan Sketch Line sebagai Path.
70
Lesson 8 : Loft Fitur
71
Menggunakan Fitur Loft
Pada materi ini kitan akan membuat sebuah model mengunakan fitur loft, berikut
Langkah langkahnya :
3. Dengan Front plane yang masih terpilih, Klik Plane di Reference Geometry toolbar.
Plane PropertyManager Muncul. Sebuah preview plane baru akan muncul di graphics
area. Dibagian First Reference, Front Planetertera di Reference box.
72
4. Berikan nilai Offset sebesar 25 mm, dan Klik OK, maka Plane 1 akan muncul di bagian
depan Front Plane
5. Lakukan lagkah yang sama untuk membuat Plane 2 menggunakan Plane 1, Plane 3
menggunkana Plane 2.
6. Selanjutnya buat sebuah sketch baru di Front Plane seperti berikut, jika selesai exit
Sketch.
73
7. Buat Kembali sketch baru untuk Plane
1 seperti berikut
74
8. Pada Langkah ini klik Lofted Boss/Base, di command manager toolbar.
9. Di Graphics Area, klik di edge yang sama pada setiap profil (misalnya, sisi kanan atas),
sehingga loft path bergerak lurus dan tidak bengkok. Pilih sketsa sesuai urutan yang
ingin Anda sambungkan.
75
11. Buat Kembali Plane 4 dari Front Plane dengan Langkah yang sama menggunakan Plane di
Refrence Geomerty, dengan offset 200 mm dan pilihan Flip Offset di ceklis.
76
13. Berikan Kembali Lofted Boss/Base, pada permukaan kotak yang ada di Front Plane dan
sketch persegi Panjang yang baru di buat di Plane 4, seperti terlihat di gambar berikut :
77
Lesson 9 : Visulization and Animation
78
Membuat Gambar Rendering
Pada materi ini kita akan membuat gambar realistic menggunakaan fitur yang ada di
SOLIDWORKS yaitu PhotoView 360, untuk Langkah langkahnya sebagai berikut :
1. Buka file dengan nama Tutor1 di folder Lesson 9
79
4. Pilih Appearances > Organic > Wood >
polished cherry 2d
5. Drag and Drop ke graphics area model
Ketika menyentuh salah satu bagian dari
model pilih Body pada Dynamic Toolbar
6. Secara otomatis body dari model akan berubah sesuai dengan warna/corak material
yang kita pilih.
80
7. Selanjutnya kita akan mengganti Scenes
dari graphics area windows
Pilih Scenes > Basic Studio > Backdrop -
Studio with Fill Light
8. Drag and Drop ke graphics area kosong
dari model
9. Hasil Akhir
81
10. Klik Preview Window di Command manager Render Tools
82
14. Selanjutnya klik Final Render untuk melakukan Proses Rendering
83
Membuat Animation
Pada materi ini kita akan membuat animasi pada model Nested Slides, dimana
part slide bergerak secara relative, satu sama lainya.
2. Pilih Tab Motion Study1 di bawah toolbar graphics area untuk mengakses
MotionManager control.
3. Terlihat assembly masih dalam kondisi awal. Pindahkan time bar ke 00:00:05.
84
4. Tarik part Slide1, seperti terlihat di gambar
5. Kemudian dilanjutkan dengan Tarik part Slide2, setengahnya kira-kira dari Panjang
file part Slide1.
6. Klik Calculate di MotionManager Toolbar untuk memprosesdan melihat preview
animasi/pergerakan.
7. Save the animation to an .avi file.
85
Lesson 10 : Simulation Express
86
Metode Finite Element
FEA sangat cocok untuk implementasi komputer. Secara universal diakui sebagai metode analisis
umum digunakan di seluruh dunia. FEA ini bertujuan untuk mengerjakan masalah yang kompleks
dengan masalah yang sederhana. Sebagai contoh di model 3D CAD, membagi model tersebut
menjadi banyak potongan kecil bentuk sederhana yang disebut elemen.
87
Dalam static analysis, pemecahan masalah ditemukan dari displacements di arah sumbu
X, Y, and Z tiap node, setelah displacements diketahui disetiap node element, program akan
menghitung strains di berbagai arah. Strain adalah nilai dari panjang sesudah dibagi panjang
awal. Dan pada akhirnya program akan mengkalkulasi nilai stress dari nilai starins yang di dapat.
88
von Mises Stress
von Mises Stress adalah angka skalar positif yang tidak memiliki arah. Ini menggambarkan
keadaan stres dengan satu nilai angka. Banyak Jenis material gagal ketika tekanan von Mises
melebihi dari standard yang di tentukan. Dalam hal tegangan normal dan geser, tegangan von
Mises stress memiliki rumus :
Analysis Steps
89
Untuk lebih jelasnya kita akan melakukan analisis menggunakan SOLIDWORKS Simuation Express
1. Buat sebuah sketch untuk model sederhana seperti gambar berikut ini :
2. Berikan Extrude Boss sebesar 20 mm dan fillet pada bagian yang tajam dengan radius
20 mm dan 10mm
90
3. Buat Extrude-Cut dengan kedalaman 5mm pada kedua sisi model seperti sketch berikut
91
4. Terakhir lakukan split permukaan pada lubang kecil dari model
5. Klik Curve>Split Line, propertymanager split line akan muncul
Pilih Top Plane untuk Direction of Pull dan permukaan lubang kecil untuk Faces to Split
92
Menambahkan Jenis Material
Mengaktifkan SimulationExpress
1. Klik SimulationXpress Analysis Wizard atau klik Tools > Xpress Products >
SimulationXpress. SimulationXpress wizard akan terbuka.
2. Lakukan analysis options sebagai berikut :
• Klik Options.
• Set System units ke SI.
• Klik dan ceklis Show annotation for maximum and minimum di hasil plot.
• Click OK.
• Click Next.
93
3. Lakukan fix untuk lubang yang besar.
• Klik Add a fixture.
• Di graphics area, Klik permukaan lubang yang besar
• Face<1> muncul di selection box Fixture PropertyManager dan klik OK
• Klik Next
Untuk melanjutkan settingan Loads
94
4. Menambahkan Loads
• Klik Add Force
• Di graphics area pilih permukaan bawah dari split pada lubang yang kecil
• Klik Selected Direction
• Di FeatureManager design tree, klik Top plane.
Top muncul di Plane for Direction box.
• Masukan nilai 4000 N sebagai gaya, dan klik Reverse Direction
• Klik Next
Melanjutkan settingan Material
95
5. Menambahkan Material
• Klik Add Material
• Pilih ASTM A36 Steel
• Apply dan Close
• Klik Next
Untuk Run Simulation
6. Run Simulation
96
8. Review hasil kalkulasi Stress, Displacement, dan FOS (Factor of Safety)
• Stress Result
• Displacement Result
97
• Factor of Safety (FOS)
Untuk Factor of Safety (FOS) kita bisa memasukan nilai FOS yang di inginkan untuk
melihat area mana yang paling aman, sebagai contoh kita menginput nilai 8, maka akan terlihat
seperti gambar di atas, area biru bisa di bilang sangat aman nilai FOS ya di atas 8 sedangkan area
merah bisa dibilang kurang aman nilai FOS nya di bawah 8.
98