Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. A USIA 30 TAHUN


DENGAN LETAK SUNGSANG DI PUSKESMAS SEI LANGKAI TAHUN
2022

Diajukan Sebagai Laporan Tugas Kelompok Praktik Klinik Kebidanan


Tingkat III Semester V Prodi D-III Kebidanan
Institut Kesehatan Mitra Bunda

Disusun Oleh :
Sevia Naldi Velangi (526080619007)
Siti Alvira (526080619009)
Siti Nurjannah (526080619010)
Wiwi Sulpiani (526080619014)

Pada Tanggal:

22 Maret 2022

Pembimbing:

Pembimbing Lahan :Astuti Kirana, Amd.Keb


Tanda Tangan :
Pembimbing Akademik : Renny Adelia Tarigan, SST., MKM
Tanda Tangan :
HALAMAN PERSETUJUAN

ASUHAN KEBIDANANPADA IBU HAMIL NY. A USIA 30 TAHUN


DENGAN LETAK SUNGSANG DI PUSKESMAS SEI LANGKAI KOTA
BATAM TAHUN 2022

Disusun Oleh :

Sevia Naldi Velangi (526080619007)


Siti Alvira (526080619009)
Siti Nurjannah (526080619010)
Wiwi Sulpiani (526080619014)

Telah di selesaikan Laporan Kasus Praktik Klinik Kebidanan dan telah disetujui
oleh Pembimbing lahan praktek maupun Pembimbing Akademik

Pada Tanggal :
22 Maret 2022

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

Astuti Kirana, Amd.Keb Renny Adelia Tarigan, SST., MKM

i
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,mahasiswa :

Nama : Sevia Naldi Velangi

NIM : 526080619007

Tingkat/Semester : VI

Prodi D-III Kebidanan Puskesmas Sei Langkai,dengan ini saya menyatakan


bahwa isi laporan yang saya buat adalah benar.

Demikianlah surat pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan dapat


dipergunakan sebagaimana mestinya.

Batam, 22 Maret 2022

Mengetahui

CI Ruangan Pembimbing Akademik

Astuti Kirana, Amd.Keb Renny Adelia Tarigan, SST., MKM

Yang Menyatakan
Mahasiswa

Sevia Naldi Velangi

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN...................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN....................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................. iii

KATA PENGANTAR................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

1.1 Latar Belakang......................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 3
1.3 Tujuan. . ................................................................................... 3
1.4 Manfaat. .................................................................................. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................... 5

2.1 Pengertian Kehamilan.............................................................. 5


2.2 Tanda Gejala Kehamilan......................................................... 6
2.3 Perubahan Fisiologis pada trimester II.................................... 7
2.4Proses Perumbuhan Janin......................................................... 10
2.5Macam-Macam Posisi Janin..................................................... 10
2.6 Kehamilan Sungsang............................................................... 12
2.7Pendokumentasian SOAP......................................................... 16

BAB III TINJAUAN KASUS....................................................... 19

BAB 1V PEMBAHASAN............................................................. 25

BAB V PENUTUP........................................................................ 27

5 Kesimpulan.............................................................................. 27
6 Saran........................................................................................ 28
DAFTAR PUSTAKA

iii
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Studi Kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Pada Ibu Hamil Ny.A Usia 30 Tahun Dengan Letak Sungsang Di
Puskesmas Sei Langkai Kota Batam Tahun 2022” yang diajukan guna
memenuhi salah satu tugas yaitu Laporan Studi Kasus pada Program Studi
Diploma III Kebidanan.
Terimakasih saya ucapkan kepada dosen Pembimbing Akademik
saya ibu Renny Adelia Tarigan, SST., MKM dan juga Pembimbing Lahan
ibu Astuti Kirana, Amd.Keb yang telah membantu kami baik secara moral
maupun materi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Studi
Kasus ini jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun
penulisan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis
bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.

Batam, 22 Maret 2022

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita yang
didalam rahimnya terdapat embrio atau fetus. Kehamilan dimulai pada saat
masa konsepsi hingga lahirnya janin, dan lamanya kehamilan dimulai dari
ovulasi hingga partus yang diperkirakan sekitar 40 minggu dan tidak
melebihi43 minggu (Kemenkes RI 2016).
Jumlah ibu hamil di Indonesia pada tahun 2017 tercatat sekitar
5.324.562 jiwa. (KemenkesRI, 2018). Angka Kematian Ibudisebabkankarena
risiko yang dihadapiibu selama masa kehamilan, persalinan, maupun nifas.
Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil
meliputi gizi ibu hamil, kesehatan yang kurang baik pada saat sebelum
maupun dalam masa kehamilan, adanya komplikasi pada kehamilan, adanya
ketersediaan fasilitas kesehatan khususnya pelayanan terhadap prenatal dan
obstetri. Selain itu, ada empat kriteria “terlalu” juga yang menjadi penyebab
kematian dalam maternal, yaitu terlalu muda usia ibu untuk melahirkan (usia <
20 tahun), terlalu tua usia ibu untuk melahirkan (>35 tahun),terlalu banyak
jumlah anak (anak > 4 orang), dan terlalu dekat jarak antara setiap kelahiran
(< 2 tahun). (Dinkes, 2017).
Selain empat kriteria “terlalu”, didalam kehamilan juga bisa disertai
faktor risiko lainnya. Faktor risiko yang dapat menyertai bisarendah, sedang
ataupun tinggi dalam suatu kehamilansehinggadapatdianggap sebagai masalah
kesehatan. Faktor risiko tersebut antara lain primi muda, primi tua, usia ibu >
35 tahun, primi tua sekunder, grande multi,tinggi badan < 145 cm, riwayat
obstetri jelek,riwayat persalinan dengan Tindakan dan bekas operasi sesar.
Permasalahan lain pada kehamilan juga dengan kelainan letak.
Kelainan letak dalam kehamilan adalah keadan patologis yang erat kaitanya
dengan kematian ibu atau janin. Kelainan letak dapat berupa letak lintang atau
letak sungsang. Penyebab kasus bayi letaksungsang antara lain multiparitas,

1
2

prematuritas, kehamilan ganda,hidramnion,hidrosefalus,anensefalus, plasenta


previa, panggul sempit, kelainan uterus, kelainan bentuk uterus, implantasi
plasenta di kornu fundus uteri.
Angka kejadian presentasi bokong jika dihubungkan dengan paritas
ibu maka kejadian terbanyak adalah pada ibu dengan multigravida.
Berdasarkan dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Kota Batam tahun 2019
diketahui jumlah ibu hamil sebanyak 17.462 dari 27 puskesmas yang ada
diKabupaten Kota Batam. Ibuhamil yang mengalami anemia sebesar 5,87%
(1.025 ibu hamil), ibu hamil yang mengalami kehamilan dengan letak
sungsang sebesar 2,46% (461 ibu hamil), ibu hamil terlalu tua dengan usia ≥
35 tahun sebesar 7,22% (1262 ibuhamil), ibu hamil yang terlalu seringhamil/
hamil lebih dari 4 kalisebesar 1,41% (246 ibu hamil), dan ibu hamil yang
memiliki riwayat obstetri jelek sebesar 2,11% (370 ibu hamil).
Dalam menangani penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka
kematian Bayi. Upaya yang dilakukan untuk menekan Angka Kematian Ibu
(AKI) antara lain dengan melaksanakan Program Maternal and Infant
Mortality Meeting (M3), menigkatkan jejaring ibu bayi selamat dengan
memperbaiki sistem rujukan, upaya deteksi dini ibu hamil dengan Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dan Antenatal
Care (ANC) terintegrasi serta meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
petugas dan berbagai pelatihan termasuk Asuhan Persalinan Normal (APN)
dan Pertolongan Pertamaa Kegawatdaruratan Obstetrik dan Neonatus
(PPGDON)serta optimalisasipuskesmas PONED(Pelayanan Obstetric dan
Neonatus Emergency Dasar).
Upaya lain yang dapat dilakukan memperkuat sistem rujukan yang
efisien dan efektif mulai dari fasilitas pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas
sampai ke RS rujukan di tingkat Kabupaten/Kota. Dengan melakukan asuhan
secara menyeluruh dan berkesinambungan dimulai dari melakukan asuhan
antenatal yang baik, diperlukan pengetahuan dan kemampuan untuk
mengenali jadwal kunjugan minimal 4 kali selama kehamilan serta perubahan
fisiologik yang terkait dengan proses kehamilan. Untuk memperoleh hasil
3

yang optimal, pada persalinan dilakukannya Asuhan Persalinan Normal


(APN) 60 langkah yang menjadikan tolak ukur untuk menjadikan persalinan
yang aman dan terkendali. Asuhan pada bayi baru lahir dengan menjaga
kehangatan suhu tubuh bayi agar tidak terjadi hipotermi, serta perawatan pada
tali pusat untuk mencegah terjadinya infeksi. Sedangkan asuhan pada masa
nifas yaitu mengobservasi perdarahan, kontraksi uterus serta melampirkan
pada patograf (APN, 2017).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakng diatas dapat dirumuskan perumusan masalah yaitu
“Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. A Usia 30 Tahun
dengan Letak Sungsang Di Puskesmas Sei Langkai dengan menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan dengan pendokumentasian menggunakan
SOAP?”.
1.3 Tujuan
a) Tujuan umum
Untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan dan
pengalaman nyata penulisan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil pada Ny.A Usia 30 Tahun dengan Letak Sungsang di Puskesmas
Sei Langkai dengan mengunakan pendekatan manajemen kebidanan
menggunakan soap.
b) Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subyektif pada ibu hamil dengan
Letak Sungsang di Puskesmas Sei Langkai Tahun 2022
b. Mampu melakukan pengkajian data obyektif pada ibu hamil dengan
Letak Sungsang di Puskesmas Sei Langkai Tahun 2022
c. Mampu melakukan pengkajian data analisa pada ibu hamil dengan
Letak Sungsang di Puskesmas Sei Langkai Tahun 2022
d. Mampu melakukan pengkajian data planning pada ibu hamil dengan
Letak sungsang di Puskesmas Sei Langkai Tahun 2022
4

1.4 Manfaat
a. Bagi mahasiswa
menambah pengetahuan dan pengalaman penulisan serta dapat
menerapkan teori dan praktek kebidanan tentang penatalaksanaan asuhan
kebidanan pada ibu hamil dengan Letak Sungsang
b. Bagi ilmu pengetahuan
Dapat digunakan sebagai referensi atau masukan bagi mahasiswa tentang
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan Letak Sungsang
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Kehamilan


Pengertian kehamilan menurut (Romauli, 2016) Kehamilan
merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan padaibu
maupun lingkungannya. kehamilan maka dengan seluruh sistem genitalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahimselama proses
kehamilan.Perubahan-perubahanyang terjadi pada wanita selama
kehamilan normal adalah bersifat fisiologis, bukan patologis. Kehamilan
terjadi setelah bertemunya sperma dan ovum, tumbuh dan berkembang di
dalam uterus selama 259 hari atau 37 minggu atau sampai 42
minggu.Periode dalam kehamilan terbagi dalam 3 trimester yaitu
Trimester I awal kehamilan sampai 14 minggu, Trimester II kehamilan 14-
28 minggu, dan Trimester III kehamilan 28-36/40 minggu.(Romauli,
2016)
Kehamilan merupakan masa yang cukup berat bagi seorang ibu,
karena itu ibu hamil membutuhkan dukungan dari berbagai pihak,
terutama suami agar dapat menjalani proses kehamilan sampai melahirkan
dengan aman dan nyaman (Yulistiana, 2016:1).
Menurut Federasi Obstetri Ginekoloigi Internasional, kehamilan
diartikan sebagai Fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi (Yulistiana, 2016: 81).
Manuaba, 2016, mengemukakan kehamilan adalah proses mata rantai yang
bersinambungan dan terdiri dari ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum,
konsepsi dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus,
pembentukan placenta dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm
(Sholichah, Nanik, 2017: 79-80).

5
6

1.2 Tanda Gejala Kehamilan


Untuk memastikan kehamilam ditetapkan dengan melakukan penilaian
terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain:
a. Kemungkinan Hamil
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamiladalah:
1) Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthimus
uteri sedemikan lunaknyya, sehingga jika kita letakkan dua jari
dalam forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas
simpisi, maka isthimus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri
sama sekali terpisah dari serviks (Sarwono, 2016)
2) Tanda Piscaseck
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol
jelaskejurusan pembesaran tersebut (Sarwono, 2016)
3) Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau
merahmuda (Sarwono, 2016)
4) Kontraksi Braxton hicks
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba
menjadi keras karena berkontraksi (Sarwono, 2016)
5) Teraba Ballotement
Mendekati pertengahan kehamilan, volume janin masih kecil
dibandingkan dengan volume cairan amnionnya (Sarwono, 2016)
b. Tidak Pasti
Tanda-tanda yng tidak pasti seorang hamil adalah :
1) Mual ( Nause ) dan Muntah ( Emisis )
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen
dan progesterone menyebabkan pengeluaran asam lambung yang
berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama
pagihari sering disebut juga “morning sickness”. Umumnya terjadi
pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu
7

keadaanini masih fisiologi. Bila terlampau sering, dapat


mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut “hiperemesis
gravidarum”(Wiknjosastro, 2018)
2) Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu, sering terjadi pada
bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tua nya
kehamilan. (Wiknjosastro, 2018)
3) Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membeesar.
Padatriwulan kedua umumnya hilang oleh karena uterus yang
membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala
bisa timbul karena janin mulai masuk ruang panggul dan menekan
kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2018)
4) Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan
sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada
awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-
tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu
(Wiknjosastro,2018)
5) Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan-bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah
itu nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai
salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak
sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro, 2018)
6) Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada
pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tanpak deposite pigmen yang
berlebihan, yang dikenal sebagai closma gravidarum. Areola
mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposite
8

pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian


pula linea alba digaristengah abdomen menjadi lebih hitan (Linea
Grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hprmon
kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dari kulit
(Wiknjosastro, 2018)
c. Pasti
Tanda-tanda yang pasti seseorang hamil adalah
1) Terlihatnya embrio atau kantong kehamilan melalui USG pada
4sampai 6 minggu sesudah pembuahan. (Sarwono, 2016)
2) Denyut jantung janin ketika usia kehamilan 10 sampai 20 minggu.
Di dengar dengan stetoskop leannec,alat kardiotografi,alat dopler,
atau dilihat dengan USG terasa gerak janin dalam rahim, pada
primigravida bisa dirasakan ketika kehamilan berusia18
minggu,sedangkan pada multigravida diusia 16 minggu. (Sarwono,
2016)
3) Terlihat atau teraba gerakan janin dan bagian-bagian janin.Bagian-
bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta
bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada
usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir). Bagian janin dapat
terlihatsempurna lagimenggunakan USG.
4) Kerangka Janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen
maupun USG (Sarwono, 2016)

1.3 Perubahan Fisiologis pada trimester II (Manuaba, 2017)


a. Perut Membesar, Perubahan yang pasti terjadi adalah ukuran perut
yang semakin membesar. Ini karena perut harus lebih banyak
menyediakan ruang untuk janin tumbuh dan berkembang di dalamnya.
Seiring perut yang membesar, semakin bertambah pula berat badan
ibu. Umumnya, penambahan berat badan di trimester kedua sebesar
1,5-2 kilogram per bulan sampai melahirkan, Pada trimester kedua
atau 24 minggu Bayi mulai tumbuh dengan sungguh-sungguh jadi
9

Pertambahan berat badan kita harus meningkat sehingga, jika ibu


memulai kehamilan dengan berat badan normal, ibu akan mendapatkan
total sekitar 6 kg. American College of Obstetricians and
Gynecologists (ACOG). Penentuan status gizi pada ibu hamil menurut
(Kemenkes, RI 2016) adalah normal jika LiLA ≥23,5 cm dan KEK jika
LiLA <23,5 cm. Selain status gizi perlu diperhatikan kondisi ibu hamil
yang berisiko.
b. Perubahan Payudara, Ini termasuk ukuran payudara yang membesar
dan perubahan warna pada puting payudara. Payudara yang membesar
terjadi karena penumpukan lemak pada payudara semakin banyak dan
kelenjar susu yang membesar untuk memproduksi ASI. Kulit payudara
juga akan menggelap disertai dengan benjolan kecil di sekitar puting
payudara. Benjolan ini adalah kelenjar yang menghasilkan minyak
untuk menjaga puting payudara agar tidak kering.
c. Perubahan Kulit, Beberapa ibu hamil akan mengalami perubahan kulit
di trimester kedua. Di antaranya berupa munculnya bercak hitam di
wajah, garis gelap dari pusar hingga kemaluan, serta munculnya
stretch mark di area perut, payudara, pantat, dan paha. Stretch mark ini
muncul akibat kulit yang meregang saat hamil.
d. Pergerakan Janin dalam Kandungan, Ini adalah hal yang banyak
ditunggu ibu hamil. Di trimester kedua ini, akhirnya ibu hamil bisa
merasakan pergerakan janin dalam kandungan. Meski pergerakan janin
dalam kandungan terjadi pada waktu yang berbeda-beda, umumnya,
pergerakan janin sudah bisa terasa di usia 20 minggu kehamilan.
e. Sakit Punggung, Sakit punggung bisa terjadi akibat penambahan
beratbadanselamakehamilan, menyebabkan tekanan berlebih pada
punggung.sakit punggung bisa diatasi denganMemperbaiki posisi
tidur, yakni dengan tidur menghadap sisi kiri.Jangan terlalu sering
membawa barang berat, termasuk hindari menggunakan sepatu hak
tinggi (high heels) selama kehamilan.Memperbaiki posisi duduk, yakni
dengan duduk tegak dengan memberi topangan pada punggung.
10

Misalnya, menggunakan bantal yang diletakan di belakang punggung


atau duduk di kursi yang memiliki sandaran empuk di bagian
punggung.
f. Kaki Kram, Kaki kram biasanya terjadi saat tidur. Ini terjadi karena
besarnya tekanan pada kaki akibat berat badan yang bertambah,
sehingga menyebabkan kelelahan otot kaki. Selain itu, kram kaki juga
bisa terjadi akibat aliran darah dari kaki yang tidak lancar. Ibu bisa
mengatasi kram kaki dengan meregangkan otot betis sebelum tidur,
istirahat yang cukup, perbanyak minum air putih, dan mandi air hangat
untuk melemaskan otot-otot tubuh.

1.4 Proses Perumbuhan Janin


Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari wanita
yang kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang mengawali suatu
kehamilan. Untuk terjadi suatu kehamilan harus ada sperma, ovum,
pembuahan ovum (konsepsi), implantasi (nidasi)yaitu perlekatan embrio
pada dinding rahim, hingga plasentasi / pembentukan plasenta. Dalam
proses pembuahan, dua unsur penting yang harus ada yaitu sel telur dan
sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau ovarium wanita,
saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap bulannya akan melepaskan satu
sel telur yang sudah matang, yang kemudian ditangkap oleh rumbai –
rumbai (microfilamen fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran
telur (tuba fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalamkurun waktu 12-48
jam setelah ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan satu sel telur
setiap bulan, hormon pria testis dapat terus bekerja untuk menghasilkan
sperma.Saat melakukan senggama (coitus), berjuta-juta sel sperma
(spermatozoon) masuk kedalam rongga rahim melalui saluran telur untuk
mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya satu sel
sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.
11

1.5 Macam – Macam Posisi Janin


1. Posisi anterior
Pada posisi anterior, kepala janin berada di area pinggul dan wajah
menghadap ke punggung ibu, sementara punggungnya menghadap ke
perut ibu. Di posisi ini, leher bayi bisa dengan bebas meregang,
sehingga dagunya bisa menekuk ke arah dada.Posisi ini adalah yang
paling ideal untuk proses persalinan. Sebab, bagian kepala bayi yang
sempit atau kecil bisa menjadi awalan yang baik untuk merangsang
pembukaan leher rahim saat proses persalinan. Biasanya, bayi sudah
berada di posisi anterior saat usia kehamilan memasuki minggu ke 33
sampai 36.
2. Posisi posterior
Janin dikatakan berada di posisi posterior apabila kepalanya berada di
bawah atau area pinggul, namun wajah bayi menghadap ke arah perut
ibu. Sementara, punggungnya menghadap ke arah punggung ibu.Posisi
ini membuat pergerakan leher janin terbatas, membuatnya jadi sedikit
lebih sulit untuk menekuk dagunya ke arah dada. Hal ini bisa membuat
bayi jadi lebih sulit keluar saat persalinan.Janin lebih mungkin berada
di posisi posterior apabila ibunya menghabiskan terlalu banyak waktu
duduk atau tiduran. Biasanya, kondisi ini terjadi pada ibu yang saat
masa kehamilannya diinstruksikan dokter untuk bed rest.
3. Posisi melintang
Posisi melintang bisa juga disebut sebagai transverse lie position. Pada
posisi ini, janin berada di posisi horizontal, melintang di dalam rahim.
Kebanyakan janin akan mengubah posisi ini beberapa minggu atau
hari sebelum persalinan.Namunjika waktu persalinan tiba dan posisi
bayi tidak juga berubah, maka persalinan harus dilakukan
dengan operasi caesar. Sebab jika dipaksakan untuk lahiran secara
normal, ada risiko tali pusar bayi keluar terlebih dahulu dibanding bayi
dan hal itu bisa berbahaya.
12

4. Posisi sungsang
Posisi sungsangadalah kebalikan dari posisi anterior dan posterior.
Pada posisi ini, kaki janin berada di bawah, dekat dengan jalur lahir,
sementara kepalanya berada di atas, dekat dengan dada ibu.
1.6 Kehamilan Sungsang
a. Pengertian Sungsang
Letak sungsang merupakan keadaan dimana janin terletak memanjang
dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah
kavum uteri. Presentasi bokong adalah janin terletak memanjang
dengan bagian terendahnya bokong, kaki, atau kombinasi keduanya
(Sarwono, 2016).Presentasi bokong adalah janin letak memanjang
dengan bagian terendahnya bokong, kaki atau kombinasi keduanya
(Prawirohardjo, 2016; hal. 599).
b. Etiologi
Menurut (Sarwono, 2016)Ada beberapa penyebab yang memegang
peranan dalam terjadinya letak sungsang diantaranya adalah:
1).Prematuritas karena bentuk Rahim relative kurang lonjong, air
ketuban masih banyak dan kepala anak relative besar.
2).Hidramnion karena anak mudahbergerak.
3).Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu
ataspanggul.
4).Panggulsempit.
5).Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
Faktor lain yang menjadi predis posisi terjadinya letak sungsang
selain umur kehamilan termasuk diantaranya relaksasi uterus berkaitan
dengan multiparitas, multi fetus, persalinan sungsang sebelumnya,
kelainan uterus dan tumor pelvis. Plasenta yang terletak di daerah
kornu fundus uteri dapat pula menyebabkan letak sungsang, karena
plasenta mengurangi luas ruangan di daerahfundus.
13

pada implantasi plasenta di daerah kornual-fundal pada letak


lintang (73%) dari presentasi vertex(5%) dengan sonografi. Frekuensi
terjadinya letak sungsang juga meningkat dengan adanya plasenta
previa,tetapi hanya sejumlah kecil letak sungsang yang berhubungan
dengan plasenta previa. Tidak ada hubungan yang kuat antara letak
sungsang dengan pelvis yang menyempit (panggul sempit)
c. Klasifikasi Letak Sungsang
a)Letak Bokong (FrankBreech) Pada presentasi bokong akibat
ekstensi kedua sendi lutut,kedua kaki terangkatke atas sehingga ujung
nya terdapat setinggi bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada
pemeriksaan dalam hanya dapat diraba bokong. Frekuensi terjadinya
50-70%.
b)Letak Sungsang Sempurna (CompleteBreech)Yaitu letak bokong
dimana kedua kaki adadi samping bokong (letak bokong kaki
sempurna).Frekuensi terjadinya 75%.
c)Letak Sungsang Tidak Sempurna (Incomplete Breech)Presentasi
bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki (incomplete or
footling), frekuensi terjadinya 10-30%. Pada presentasi bokong kaki
tidak sempurna hanya terdapat satu kaki di samping bokong,
sedangkan kaki yang lain terangkat ke atas. Pada presentasi kaki
bagian paling rendah adalah satu atau dua kaki. Selain bokong
bagian terendah juga kaki dan lutut, terdiri dariyaitu:
Kedua kaki sama dengan Letak kaki sempurna, Satu kaki sama dengan
Letak kaki tidak sempurna, frekuensi terjadinya 24%, Kedua lutut
sama dengan Letak lutut sempurna, Satu lutut sama dengan Letak lutut
tidak sempurna, frekuensi terjadinya 1%.
d. Tanda dan Gejala kehamilan (Mangkuji, dkk. 2017)
a) Dengan inspeksi biasanya abdomen melebar kesamping dan fundus
uteri membentang sedikit diatas umbilikus.
b) Ukuran tinggi fundus uterus lebih rendah tidak sesuai dengan umur
kehamilan
14

c) Pada palpasi :
TFU : 34 cm
1) Leopold I tidak ditemukan bagian bayi di daerah fundus uteri
2) Leopold II balotemen kepala teraba pada salah satu fosa iliaka
dan bokong pada fosa iliaka yang lain
3) Leopold III Bagian terbawah teraba bulat, lunak, tidak
melenting (Bokong) dan Frekunsi DJJ. DJJ normal berkisar
antara 120-160 x permenit
4) Leopold IV Bagian terbawah janin belum memasuki Pintu Atas
Panggul.
d) Punggung mudah diketahui dengan palpasi, pada punggung
anterior suatu dataran keras terletak melintang dibagian depan
perut ibu. Pada punggung posterior bagian kecil dapat ditemukan
pada tempat yang sama.
e) Bunyi jantung janin terdengar di sekitar umbilicus.
f) Pada pemeriksaan dalam pada awal persalinan bagian presentasi
akan sangat tinggi dan sangat sulit untuk dijangkau.
g) Karena bagian presentasi yang buruk, selaput ketuban mungkin
menggantung di vagina atau dapat lebih cepat pecah.
h) Kelahiran stadium awal, bagian dada bayi dapat dikenali dengan
adanya rasa bergigi tulang rusuk diatas pintu atas panggul
i) Kelahiran stadiun pertengahan, skapula dan kavikula pada sisi
thoraks yang lain akan dapat dibedakan. Posisi aksila menunjukan
sisi tubuh ibu tempat bahu bayi menghadap.Punggung dapat
ditentukan dengan terabanya scapuladan ruas tulang belakang,
sedangkan dada dengan teraba klavikula.
j) Kehahiran stadium lanjut, bahu masuk serta terjepit dalam rongga
pangguldan salah satu tangan atau lengan sering menumbung ke
dalam vagina danlewat vulva.
e. Penanganan Kehamilan Sungsang
15

Mengatur posisi tubuh ibu hamil atau postural management adalah


teknik untuk mengubah posisi janin dari sungsang ke posisi vertex
dengan cara mengatur posisi ibu hamil saat berbaring atau duduk.
Manajemen postur dilakukan beberapa kali dalam satu hari.
Sebenarnya teknik-teknik ini masih kontroversial, sebab metode ini
belum didukung oleh landasan ilmiah yang terbukti efektif membuat
posisi bayi bisa berubah menjadi vertex. Penelitian masih sangat
dibutuhkan terkait metode ini :
a) Cara sujud tangan memeluk berada di samping badan, perut
diganjal bantal dan muka menghadap kesamping, dada dan lutu
sejajar dengan lantai, lutut sejajar dengan dada. Dilakukan 3-4
kali/hari selama 15 menit yaitu pada saat setelah mandi dan
sebelum mandi.
b) KneeChest Position Melakukan posisi bersujud,dengan
posisiperut seakan-akan menggantung kebawah. Langkah-langkah
knee chest yang dapat dilakukan ibu di rumah yaitu Ibu dengan
posisi menungging (seperti sujud) dimana: lutut dan dada
menempel pada lantai, lutut sejajar dengan dada. Bila posisi ini
dilakukan dengan baik dan teratur, kemungkinan besar bayi yang
sungsang dapat kembali ke posisi yang normal. Posisi sujud bisa
dilakukan selama 15 menit atau 3-4x/hari. Seminggu kemudian
diperiksa ulang untuk mengetahui berubah tidaknya letak janin.
Bilaletak janin tidak berubah, tindakan sujud bisa diulang.
(Manuaba,2016)
c) Lakukan posisi tidur telentang dengan lutut ditekuk dan telapak
kaki menempel pada lantai. Kemudian angkat panggul Anda
hingga lebih tinggi dari pada kepala.posisi ini disebut bridge pose.
f. Diagnosis
Menurut(Manuaba,2017) diagnosis dari letak sungsang adalah sebagai
berikut :
a) Pada inspeksi, TFU tidak sesuai dengan umur kehamilannya
16

b) Pada palpasi fundus uteri kosong, kepala janin berada disamping


dan di atas simfisis juga kosong, kecuali bila bahu sudah turun ke
dalam.
c) Denyut jantung janin ditemukan di sekitar umbulikus
d) Pemeriksaan dalam Pada tahap awal persalinan, bagian dada bayi
jika dapat diraba dapat dikenali dengan adanya “rasa bergerigi”
dari tulang rusuk. Bila dilatasi bertambah, skapula dan klavikula
pada sisi toraks yang lain akan dapat dibedakan. Bila punggungnya
terletak di anterior, suatu dataran yang keras membentang di
bagian depat perut ibu. Bila punggungnya di depan posterior,
teraba nodulasi ireguler yang menggambarkan bagian-bagian kecil
janin yang dapat ditemukan pada tempat yang sama. Kadang-
kadang dapatpula diraba tali pusat yang menumbung.

1.7 Pendokumentasian SOAP


Menurut (Mangkuji, dkk.2017) dokumentasi adalah catatan tentang
interaksi antara tenaga kesehatan, pasien, keluarga pasien, dan tim
kesehatan tentang hasil pemeriksaan, prosedur tindakan, pengobatan pada
pasien, pendidikan pasien, dan respon pasien terhadap semua asuhan yang
telah diberikan. Pendokumentasian yang benar adalah pendokumentasian
mengenai asuhan yang telah dan akan dilakukan pada seorang pasien
didalam nya tersirat proses berpikir bidan yang sistematis dalam
menghadapi seorang pasien sesuai langkah-langkah manjemen kebidanan.
Pendokumentasian atau catatan manjemen kebidanan dapat
diterapkan denganmetode SOAP. Dalam metode SOAP, S adalah data
subjektif, O adalah data objektif,A adalah analysis/assessment, dan P
adalah Planning merupakan catatan yang bersifat sederhana, jelas, logis
dan singkat. Prinsip dari metode SOAP ini merupakan proses pemikiran
penatalaksanaan manajemen kebidanan.
a. S (Data Subjektif)
17

Data subketif (S), merupakan pendokumentasian manajemen


kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian
data),terutama data yang diproleh melalui anamnesis. Data subjektif ini
berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi
pasien mengenai kekhawatiran dan keluhannya yang dicatat sebagai
kutipan langsung atau rimgkasan yang akan berhubungan langsung
dengan diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan
diagnosis yang akan disusun. Pada pasien yang bisu, dibagian data di
belakang huruf “S”, diberi tanda huruf “O” atau “X”. tanda ini akan
menjelaskan bahwa pasien adalah penderita tuna wicara.
b. O (Data Objektif)
Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian kebidanan
merupakan pendokumentasian manajemen kebidanan menurut
HellenVarney pertama terutama data yang diperoleh dari hasil
observasi yang jujur dari pemeriksaan fisik pasien, pemerikasaan
laboratorium/pemeriksaan diagnostic lain. Catatan medic dan
informasi dari keluarga atau orang lain dapat dimasukkan dalam data
objektif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan
fakta yang berhubungan dengna diagnosis.
c. A (Assessment)
Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi
(kesimpulan) dari data subjektif dan objektif. Dalam
pendokumentasian manajemen kebidanan, karena keadaan pasien yang
setiap saat bias mengalami perubahan, dan akan ditemukan informasi
baru dalam data subjektif dan data objektif, maka proses pengkajian
data akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk
sering melakukan analisis data yang dinamis tersebut. Dalam rangka
mengikuti perkembangan pasien dan analisis yang tepat dan akurat
mengikuti perkembangan data pasien akan menamin cepat
diketahuinya perubahan pada pasien, dapat terus diikuti dan diambil
keputusan/tindakan yang tepat.
18

d. Planning
Planning atau Perencanaan adalah membuat rencana asuhan saat
ini dan yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil
analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk
mengusahakan tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan
mempertahankan kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bias
mencapai criteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu.
Tindakan yang akan dilaksanakan harus mampu membantu pasien
mencapai kemajuan dan harus sesuai dengan hasil kolaborasi tenaga
kesehatan lain, dokter.
Pendokumentasian dalam SOAP ini, adalah pelaksanaan asuhan
sesuai rencanayang telah disusun sesuai dengan keadaan dan dalam
rangka mengatasi masalah pasien. Pelaksanaan tindakan harus
disetujui oleh pasien, kecuali bila tindakan tidak dilaksanakan akan
membahayakan keselamatan pasien. Sebanyak mungkin pasienharus
dilibatkan dalam proses implementasi ini. Bila kondisi pasien berubah,
analisisjuga berubah, maka rencana asuhan maupun implementasinya
pun kemungkinanbesar akan ikut berubahan atau harus disesuaikan.
Dalam Planning ini juga harus mencantumkan evaluasi, yaitu
tafsiaran dariefek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas
asuhan/ hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisian alisis hasil yang
telah dicapai dan merupakafocus ketepatan nilai tindakan/ asuhan. Jika
criteria tujuan tidak tercapai, proses evaluasi inidapay menjadi dasar
untuk mengembangkan tindakan alternative sehingga tercapaitujuan
yang diharapkan. Untuk mendokumentasikan proses evaluasi ini,
diperlukansebuah catatan perkembangan, dengan tetap mengacu pada
metode SOAP.
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL NY. A USIA 30 TAHUN
DENGAN LETAK SUNGSANG DI PUSKESMAS SEI LANGKAI
KOTA BATAM TAHUN 2022

HARI/TANGGAL : Selasa,22 Maret 2022

JAM : 10.10 WIB

TEMPAT : Puskesmas Sei Langkai,Poli KIA

PENGKAJI : Sevia Naldi Velangi dan Siti Alvira

KUNJUNGAN : II

1. SUBJEKTIF
A. Identitas Pasien

Istri Suami

Nama :Ny. A Nama : Tn. W

Usia : 30 tahun Usia : 32 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Alamat : Sag. Sumber Mulia E7

B. Keluhan
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamian dan gerakan janin terasa di
bagian perut bawah.

C. Riwayat Kesehatan

19
20

Riwayat Penyakit Saat Ini : Tidak ada riwayat penyakit saat ini
Riwayat Penyakit Keluarga: Tidak ada penyakit keturunan keluarga

D. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu

Keadaan
Jenis
Penyulit Anak
No Tanggal Tempat Umur Jenis Penlong kelamin/
(Komplikas Sekarang
Partus Partus Kehamilan Persalinan Persalinan BB
i)

01-02- Bidan 39 mgg Spontan Bidan Tidak ada Laki-laki Baik


1 2013
17-07- Bidan 39 mgg Spontan Bidan Tidak ada Perempu Baik
2 2017 an
3 H A M I L I N I

E. Riwayat Haid
Ibu mengatakan haid pertama pada umur 15 tahun, lama haid 6-7 hari,
siklus haidnya 28 hari, sifat darah encer, baunya khas, hpht pada tanggal
10-07-2021, tafsiran persalinan pada tanggal 17-04-2022.

F. Pola pemenuhan kebutuhan sehari-hari


1) Nutrisi
Sebelum hamil:
Pagi : Ibu mengatakan hanya sarapan roti dan minum segelas susu.
Siang : Ibu mengatakan makan nasi, daging, dan sayur.
Malam : Ibu mengatakan makan nasi dan telur.
Selama Hamil:
Pagi : Ibu mengatakan makan nasi, sayur, tahu tempe.
Siang : Ibu mengatakan makan nasi, sayur,dan ikan.
Malam : Ibu mengatakan makan nasi, sayur, dan buah-buahan.
2) Eliminasi
21

Sebelum hamil : Frekuensi BAB 1x sehari, lembek, bau


khas,kekuningan. BAK 3-4x sehari, cair, bau khas.
SelamaHamil : Frekuensi BAB 1x sehari, lembek, bau khas,
kekuningan.BAK 5-6x sehari, cair, bau khas, warna
jernih kekuningan.
3) Istirahat
Sebelum hamil : Ibu mengatakan sebelum hamil tidur siang selama ±
1-2jam, pada malam hari ± 5-6 jam.
Selama hamil :Ibu mengatakan selama hamil tidur siang menjadi ±1
2jam, pada malam hari ±7-8 jam.
4) Seksual
Sebelum hamil : Ibu mengatakan 3x/minggu.
Selama hamil : Ibu mengatakan sejak bulan febuari tidak
berhubungan
5) Personal hygiene

Sebelum hamil : Ibu selalu membersihkan kemaluan ibu pada setiap


saat mandi, BAK, BAB, dan mengganti pakaian 2x
sehari

Setelah hamil : Ibu mengatakan selalu membersihkan kemaluan ibu


pada setiap saat mandi, BAK, BAB, dan mengganti
pakaian 2x sehari.

2. DATA OBJEKTIF
1) Keadaan Umum : Baik
2) Kesadaran : Composmentis
3) Berat badan : 69 kg sebelum hamil : 55 kg
4) Tinggi badan : 159 cm
5) Lila : 26 cm
6) Pemeriksaan TTV :TD: 110/80 mmHg N : 81x/menit

S : 36°C Rr : 22x/i
22

7) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala dan rambut : Tidak ada benjolan dan rambut bersih
b) Muka : Tidak ada odema, tidak pucat
c) Mata : Konjungtiva tidak anemis,sclera tidak ikterik
d) Hidung : Tidak ada polip,tidak ada odema,bersih
e) Mulut : Bersih, tidak ada karies
f) Payudara : Simetris,dan tidak ada pengeluaran ASI,puting
menonjol.
g) Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi.
Palpasi :
Leopold I : Teraba bulat, keras, tidak melenting (kepala).
LeopoldII : Pada perut kanan ibu teraba keras dan panjang
(punggung).Pada perut kiri ibu teraba kecil-kecil
(ekstermitas).
Leopold III : Teraba lembek, lunak, melenting (bokong).
Leopod IV : Belum masuk PAP.
h) Auskultasi : DJJ : 142x/menit
i) Genetalia : Bersih, tidak ada cairan, tidak ada keputihan.
j) Ekstremitas atas : Tidak ada odema.
k) Ekstremitas bawah : Tidak ada odema, tidak ada varises.
8) Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Urine :Tidak dilakukan
Pemeriksaan HB :Tidak dilakukan
Pemeriksaan USG :Janin tunggal, letak sungsang, BPD 7,53 cm,
FL5,93 cm, tafsiran berat janin 1500g, EDD 15
Maret 2022.
23

3. ASSESMENT

Ny.A usia 30 tahun G3P2A0 usia kehamilan 35 minggu janin tunggal hidup intra
uteri, punggung kanan, presentasi bokong dengan ku ibu dan janin baik.

4. PENATALAKSANAAN
Tanggal : 22 Maret 2022 Jam : 10.10 WIB
1) Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan TD : 120/90, N : 81, RR :
22, S : 36°C, DJJ : 140 dan posisi janin saat ini sungsang, ibu dan janin
dalam keadaan baik
- Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaan dan ibu merasa cemas.
2) Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilan letak sungsang merupakan
keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri
dan bokong berada di bagian bawah cavum uteri serta memberitahu ibu
bahwa janindapat lahir melalui jalan lahir.
- Ibu sudah paham dengan penjelasan yang di sampaikan
3) Menganjurkan ibu untuk istirahat cukup dan mengurangi aktivitas berat
karena dengan istirahat cukup dapat menjaga kondisi ibu dan merelaksasi
otot- otot tubuh
- Ibu mengerti dan bersedia untuk istirahat yang cukup mengurangi
aktivitas berat
4) Menganjurkan ibu untuk memakan makanan bergizi dan berprotein
seperti daging, telur, sayur-sayuran hijau, ikan, tempe, kacang-kacangan
karena dengan mengkonsumsi makanan gizi seimbang dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi ibu dan janin, untuk persiapan dalam persalinan, dan
memperlancar produksi ASI pada masa nifas.
- Ibu mengerti dan bersedia memakan makanan bergizi dan berprotein
5) Memberitahu kepada ibu tentang tanda-tanda Persalinan
- Ibu sudah paham dan mengerti dengan penjelasan yg di berikan
6) Memberikan ibu terapi berupa tablet Fe yaituPemberian tabletFe
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kadar Hemoglobindi
24

dalam darah ibu sampai pada tahap yangnormal, Pemberian terapi


yang mengandung Fe yaitu Etabion 20 tablet (2x1), Pemberian Calcium
Lactate 10 tablet (1x1)
- Terapi sudah diberikan
7) Menganjurkan ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara
rutindan kontrol segera ke puskesmas bila ada keluhan. Dengan
melakukan pemeriksaan secara rutin dapat mendeteksi adanya
komplikasi.
- Ibu bersedia untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
dan kontrol kehamilannya
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan Kebidanan Kehamilan Pada tanggal 22 Maret 2022, kami
bertemu dengan Ny. A sebagai objek untuk pengambilan studi kasus yang
sedang berkunjung ANC di poli KIA II. Hasil pemeriksaan berat badan Ny.A
adalah 69 kg. Ny. A mengatakan sebelum hamil berat badannya 55 kg.
Sehingga Ny.A mengalami kenaikan berat badan sekitar 14 kg Menurut teori
pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dapat digunakan sebagai
indikator pertumbuhan janin dalam Rahim, Pada trimester III Bayi mulai
sudah tumbuh American College of Obstetricians and Gynecologists(ACOG).
Kenaikan berat badan ibu hamil dapat dikatakan normal apabila mengalami
kenaikan berat badan sekitar11,5-16 kg. Menurut penulis kenaikan berat
badan yang dialami Ny.A masih dalam batas normal karena tidak melebihi
dari 16,5 kg.Kenaikan berat badan tersebut didukung dengan asupan nutrisi
yang baik pada saat hamil. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Saat dilakukan pengukuran tinggi badan, Ny. A memiliki tinggi badan 159
cm. Penulis berpendapat, pentingnya dilakukan pengukuran tinggi badan
karena sebagai deteksi dini adanya panggul sempit atau ketidak sesuaian
antara besar bayi dan luas panggul. Dan tinggi badan Ny.A normal karena
tidak kurang dari 145 cm, Menurut teori mengemukakan bahwa tinggi badan
ibu hamil kurang dari 145 cm tergolong resiko tinggi yaitu dikhawatirkan
panggul ibu sempit. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori dan praktek.
Tekanan darah Ny.A selalu dalam keadaan normal, tekanan darah
pada pemeriksaan 110/80mmHg. Penulis berpendapat, dengan adanya
pemeriksaan tekanan darah pada setiap kunjungan, dapat diketahui pula ibu
beresiko atau tidak dalam kehamilannya. Sesuai dengan teori yang dinyatakan
oleh (Kemenkes RI, 2016) tekanan darah yang normal adalah110/70 mmHg-
140/90 mmHg, hal ini dilakukan sebagai deteksi adanya hipertensi atau
preeklamsi dalam kehamilan. Tidak ada kesenjangan antarateori dan praktek
dikarenakan tekanan darah Ny. A normal karena tidakmelebihi 140/90
mmHg.Hasil pemeriksaan Lila Ny.A adalah 26 cm. Pengukuran Lila hanya

25
26

dilakukan pada kontak pertama oleh tenaga kesehatan di trimester I untuk


skrining ibu hamil berisiko Kurang Energi Kronis (KEK). Ibu hamil dengan
KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Menurut penulis
dengan mengukur status gizi pada ibu hamil, dapat diketahui kecukupan gizi
pada ibu. Apabila gizi ibu kurang, tentunya kurang pula asupan gizi ke janin
dan Lila Ny.A termasuk normal karena tidak kurang dari 23,5 cm. Menurut
(Kemenkes, RI 2016), lila ibu hamil normalnya yaitu 23,5 cm – 36 cm.
Sehingga antara teori dan praktek tidak terjadi kesenjangan.
Hasil saat dilakukan pemeriksaan palpasi leopold pada Ny.A
presentasi janin sungsang yaitu bokong sebagai bagian terendah janin sama
dengan teori (Mangkuji, dkk. 2017) yang mengatakan pada pemeriksaan
leopold janin sungsang teraba bokong dan saatdidengarkan DJJ dalam keadaan
normal yaitu 142 x/menit. Pemeriksaan ini dimaksud kan untuk mengetahui
letak janin. Jika pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala, atau
kepal janin belum masuk PAP berarti ada kelainan posisi janin, atau kelainan
panggul sempit. Selain itu penilaian DJJdilakukan pada akhir trimester I dan
selanjutnya setiap kali kunjungan ANC.DJJ normal yaitu 120-160 x/menit.
Penulis berpendapat dengan dilakukannya asuhan tersebut, dapat menjadi
acuan tenaga kesehatan dalam mendiagnosa klien. Sesuai dengan teori yang
dikemukakan oleh (Manuaba,2016) letak dan presentasi janin dalam rahim
merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap proses
persalinan.Menentukan presentasi janin dimulai pada akhir trimester II dan
setiap kalikunjungan ANC. Sehingga dapat dilakukan asuhan selanjutnya
berdasarkan diagnosa yang telah ditentukannya dan posisi janin Ny. A
mengalami kelainan letak, DJJ normal karena tidak melebihi 160 x/menit.
Sehingga terjadi kesenjangan antara teori dan praktek
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil terhadap Ny.A Usia
30 tahun dengan letak sungsang di Puskesmas Sei Langkai 2022, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1) Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak
sungsang telah melakukan pengkajian dan hasil pengkajian tersebut
meliputi data subjektif dan data objektif.
2) Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak
sungsang penulis dapat mengidentifikasi diagnosa, masalah, dan
kebutuhan diagnosa yang didapat yaitu Ny.A usia 22 tahun dengan
letak sungsang.
3) Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak
sungsang penulis tidak menemukan tindakan segera karena sungsang
tidak bisa segera mungkin mengatasi sungsang.
4) Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan sungsang
penulis membuat rencana sesuai kebutuhan pasien
5) Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan sungsang
penulis melakukan asuhan sesuai perencanaan.
6) Dalam melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak
sungsang hasil pemeriksaan berjalan dengan baik sesuai dengan
penatalaksanaannya.

27
28

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan saran
sebagai berikut :
1) Bagi Ibu Hamil
Diharapkan masyarakat terutama ibu hamil mengikuti setiap
pengarahan dan konseling yang telah dilakukan oleh petugas kesehatan
sehingga dapat melakukan pencegahan terhadap tanda-tanda bahaya
pada ibu hamil.
2) Bagi Institusi Pendidikan
Hendaknya institusi dapat memberikan teori dan keterampilan yang
lebih kepada mahasiswa agar dapat dengan mudah dan bisa mandiri
memberikan pelayanan dengan baik dan benar, pembuatan studi kasus
yang telah ada tetap dijadikan acuan dan bahan perbandingan untuk
pembuatan studi kasus yang lebih baik.
3) Bagi Lahan Praktek
Penulis mengharapkan agar lahan praktek lebih meningkatkan dan
mempertahankan mutu pelayanan kesehatan yang sudah diprogramkan
khususnya pada masa kehamilan. dari melakukan pengkajian data
klien, mengidentifikasi masalah diagnosa dan kebutuhan, menentukan
antisipasi masalah potensial, memberikan tindakan segerabila
dibutuhkan, menyusun rencana sesuai kebutuhan, melakukan
perencanaan yang telah ditetapkan serta mengevaluasi dan
menindaklanjuti bila diperlukan
DAFTAR PUSTAKA

APN. 2017. Buku Acuan Persalinan Normal. Jakarta : JNPK-KR


American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG)
Anggrita, S., Mardiatul, U. I.,& Ramalida, D. (2015). Asuhan Kebidanan Pada
Kehamilan.
Dinas Kesehatan Kepualauan Riau.2017.Profil Kesehatan Kepulauan
Riau.Kepuluan Riau : Dinas Kesehatan.
Dinas Kependudukan dan Catatan kota Batam tahun, (2017)
Kemenkes RI. (2016). Buku Saku Pelayanan Kesehatan antenatal care
danNeonatal Esensial.
Mangkuji, B., dkk. (2017). Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP.Jakarta : EGC.
Manuaba, Ida Bagus Gede. (2016). Asuhan kebidanan. Jakarta : TIM
Manuaba. (2017).Pengantar Kuliah Obstetri. ECG:Jakarta.
Nur Sholichah, Nanik Puji Lestari. 2017. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada
Ny.Y (Hamil, Bersalin, Nifas, Bbl, Danmenurur JurnalKomunikasi
Kesehatan Vol.VIII No.1 Tahun 2017.
Romauli S. buku ajar askeb I: Konsep dasar asuhan kehamilan.Yogyakarta Nuha
Med. 2011;73–88.
Prawirohardjo,S., 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustak Sarwono
Prawirohardjo.
World Health Organization (2016). Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka
Kematian Bayi.
Yulistiana, Evayanti (2016). Hubungan Pengetahuan Ibu Dan Dukungan
SuamiPada Ibu Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care
(Anc) Di Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2016. Jurnal
Kebidanan Vol 1, No 2, Juli 2016:hal81-90.

Anda mungkin juga menyukai