Anda di halaman 1dari 5

LEMBAGA INTERNASIONAL PERLINDUNGAN HAK ANAK

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemenuhan Hak dan Perlindungan
AUD
Dosen Pengampu
Dr. H. Elan, M.Pd.
Gilar Gandana, M.Pd

Disusun Oleh :
Della Oktaviani
Mita Maulida (2104287)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2022
1.1 Kedudukan Lembaga Internasional

1.2 Peran Lembaga Internasional


Peran PBB dalam perlindungan hak asasi manusisia telah memberikan
dampak positif secara universal, di buktikan dengam jelas oleh dokumen
dokumen hukum internasional. PBB membuat komite khusus untuk
menangani masalah hak asasi manusia yang bernama komite hak asasi
manusia PBB (United Nation Comitte of Human Rights/UNCHR) yang
bertugas untuk memberikan perlindungan dan bantuan kepada pengungsi
berdasarkan perintah negara anggota ataupun perintah PBB (Benjamin 2019).
Mempersoalkan kehidupan anak merupakan salah satu persoalan yang
selalu menarik dan tidak pernah ada habis dibicarakan. Kompleksitas
permasalahan anak berjalan paralel dengan kemajuan pembangunan suatu
Negara. Persoalan anak pada hakikatnya tidak sekedar membicarakan
persoalan hak anak untuk memperoleh jaminan kelangsungan hidup, tetapi
juga berkaitan dengan hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk
berpartisipasi dalam meningkatkan kapasitasnya, serta hak untuk memperoleh
perlindungan dari segala bentuk penyiksaan, pengabaian, dan eksploitasi.
Perlindungan terhadap hak anak telah ditetapkan dalam Deklarasi
Anak 1979 yang kemudian diadopsi oleh PBB menjadi Konvensi Hak
Anak/KHA (Convention on The Rights of The Child) Tahun 1989 di Jenewa
dan telah diratifikasi, disetujui atau ditandatangani oleh 192 negara.3 Isu
konvensi tersebut telah menghasilkan komitmen yang saksama untuk
memberikan perioritas utama kepada hak-hak anak, kelangsungan hidup,
perlindungan dan pengembangan mereka.(Haling et al. 2018)
UNICEF merupakan salah satu organisasi internasional yang diberikan
mandat oleh komunitas internasional untuk memberi perlindungan terhadap
hak-hak asasi anak, termasuk hak kelangsungan hidup, hak keamanan, hak
pengembangan diri, dan hak berpartisipasi dan menyatakan pendapat (Bahter,
2020).
UNICEF mempunyai fungsi umum dan peran-peran khusus yang
berfungsi untuk kesejahteraan anak dan wanita menurut (Meranti, 2015).
Tugas dan peranan UNICEF secara umum adalah sebagai berikut:
1. Memberi bantuan arahan dan jalan alternatifbagi negara yang
mempunyai persoalan tentang anak-anak.
2. Memberikan masukan dan rencana bagi usaha-usaha yang dilakukan
untuk kesejahteraan anak.
3. Mendukung latihan-latihan bagi seluruh pekerja sosial di seluruh
negara.
4. Mengkoordinasi proyek-proyek bantuan dalam skala kecil untuk lebih
baik.
5. Mengkoordinasi proyek-proyek yang lebih luas.

Peran-peran khusus UNICEF yaitu sebagai berikut :


1. Bidang kesehatan. UNICEF memperhatikan kesehatan anak dan wanita
dengan memberi bantuan yang layak kepada yang membutuhkan.
2. Bidang Ekonomi. Mmeberi bantuan kepada anak-anak dan juga
memberi kesempatan bekerja kepada wanita.
3. Bidang Hukum. Membantu wanita dan anak-anak untuk mendapatkan
hak-haknya.
Peran UNICEF dalam melindungi anak-anak terhadap kekerasan yang
dilakukan Kelompok Separatis ISIS. Upaya yang dilakukan UNICEF adalah
dengan memutus siklus ketidak adilan, dengan berfokus pada anak-anak yang
kurang beruntung, perempuan, anak-anak cacat, anak-anak yang tinggal di
daerah terpencil dan anak-anak yang tinggal di daerah yang di diskriminasi.
Dalam penelitian yang dilakukan Meranti pada tahun 2015 adalah tentang
korban yang sedang terjadi konflik ISIS dan berfokus pada upaya UNICEF
dalam perlindungan anak di Irak dan Suriah. Strategi yang dilakukan adalah
dengan memberikan layanan dasar, memperrtahankan kehidupan, memberi
perlindungan dari kekerasan disekeliling mereka. Beberapa program sosial
sedang berlangsung di Irak yaitu program perlindungan anak, pendidikan dan
komunikasi untuk pembangunan dalam berbagai komunitas.
Bersamaan dengan hal tersebut, UNICEF bekerja untuk memperkuat
kapasitas Pemerintah Irak dan masyarakat sipil Irak untuk memantau dan
melaporkan pelanggaran berat yang terjadi terhadap anak-anak dalam konflik
bersenjata dan untuk memperkuat mekanisme respon bagi anak-anak yang
terkena dampak pelanggaran ini. Hambatan yang dihadapi oleh UNICEF
maupun oleh pihak-pihak yang ikut berperan dalam membantu menangani
anak-anak tersebut yaitu lokasi-lokasi daerah yang terpencil. Akses bantuan
kemanusiaan untuk anak-anak di lokasi yang sulit dijangkau tetap menjadi
tantangan yang signifikan.
Hambatan yang dihadapi oleh UNICEF maupun oleh pihak-pihak yang
ikut berperan dalam membantu menangani anak-anak tersebut yaitu lokasi-
lokasi daerah yang terpencil. Akses bantuan kemanusiaan untuk anak-anak di
lokasi yang sulit dijangkau tetap menjadi tantangan yang signifikan.
Kurangnya akses menyebabkan pendidikan memburuk yang kemudian akan
menyebabkan masalah perlindungan anak. Anak -anak yang tidak bersekolah
beresiko tinggi seperti perkawinan anak, pekerja anak, atau perekrutan ke
dalam angkatan bersenjata atau kelompok bersenjata.
Tanggung jawab terbesar dalam hal melindungi anak dari ancaman
kekerasan adalah orang tua, masyarakat dan negara. Orang tua dituntut untuk
menjaga, memelihara dan memenuhi hak -hak yang anak miliki. Tanpa
keterlibatan orang tua, masyarakat dan negara, maka penegakan hak -hak anak
tidak dapat berjalan baik. UNICEF telah bekerja semaksimal mungkin dalam
hal perlindungan anak korban kekerasan tersebut agar hak -hak anak dapat
terpenuhi dengan berbagai bantuan berupa dana, sarana dan prasarana sesuai
kebutuhan anak -anak korban kekerasan, sehingga dapat diminimalisir anak -
anak yang menjadi korban dalam peristiwa ini dan hak -hak anak dapat
terpenuhi. 3. UNICEF telah ikut berpartisipasi dalam mengatasi permasalahan
anak -anak dengan melakukan berbagai kegiatan dalam hal perlindungan anak
yaitu menyediakan layanan dukungan psikososial berupa pelatihan,
memfasilitasi pelatihan di ruang yang ramah anak untuk meningkatkan
perencanaan dan perancangan kegiatan, peningkatan kesadaran tentang
perlindungan anak, identifikasi dan integrasi anak dengan kebutuhan khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Benjamin, Walter. 2019. “No Tit‫ילי‬le.” ペインクリニック学会治療指針2 3(9): 1–9.


Haling, Syamsul, Paisal Halim, Syamsiah Badruddin, and Hardianto Djanggih. 2018.
“Perlindungan Hak Asasi Anak Jalanan Dalam Bidang Pendidikan Menurut Hukum
Nasional Dan Konvensi Internasional.” Jurnal Hukum & Pembangunan 48(2): 361.
Meranti, D I Kepulauan. 2015. “No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健
康関連指標に関する共分散構造分析 Title.” II: 1–15.
“No Title.” 2020. VIII(2): 70–78.

Anda mungkin juga menyukai