Anda di halaman 1dari 2

Nama : Indah Purwanti, S.T.

Golongan : III A
Gelombang :3
Angkatan : XXI
Kelompok :3

Isu Aktual di Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan menggunakan Analisis


SWOT

Strength:

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 90 Tahun 2021 tentang Pembangunan dan Evaluasi
Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani di Instansi Pemerintah, Zona Integritas merupakan instansi pemerintah yang
pimpinan dan jajarannya telah berkomitmen untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari
Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani melalui reformasi birokrasi, khususnya
dalam hal mewujudkan pemerintahan yang bersih dan akuntabel serta pelayanan publik yang
prima. Pelaksanaan ZI yang merupakan miniatur pelaksanaan reformasi birokrasi pada unit
kerja/satuan kerja, diutamakan pada unit kerja/satuan kerja yang langsung memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Diharapkan unit yang membangun ZI dan mendapat predikat
menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) dapat menjadi percontohan bagi unit kerja/satuan kerja lain tentang menerapkan
tata kelola yang baik serta memberikan pelayanan publik yang prima dan berintegritas.
Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan yang terletak di Provinsi Jawa Tengah saat ini
sudah memiliki predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan diharapkan selanjutnya
dapat meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Weakness:
Saat ini Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan sedang menuju predikat Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), dimana masih terdapat beberapa pelayanan yang
masih menjadi isu yang harus diselesaikan. Salah satu isu aktual yang ada di Kantor
Pertanahan Kabupaten Pekalongan berupa masalah pelayanan loket, dimana di Kantor
Pertanahan Kabupaten Pekalongan masih belum tersedia loket tersendiri di luar Gedung
Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan untuk pengambilan SPS dan kwitansi. Sehingga,
para pemohon yang datang untuk mengambil SPS atau kwitansi harus mengantri bersamaan
dengan pemohon lainnya di loket pelayanan. Hal ini menimbulkan kepadatan pemohon di
dalam Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan sehingga beberapa pemohon tidak kebagian
tempat duduk untuk mengantre. Kepadatan pemohon inilah yang juga bisa menimbulkan
kebingungan bagi pemohon untuk mendapatkan pelayanan yang sesuai.

Opportunity:
Untuk mengatasi permasalahan terkait loket pelayanan pengambilan SPS dan
kwitansi, serta untuk mendukung Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan menuju predikat
Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), menurut saya perlu disediakan loket
pelayanan khusus untuk pengambilan SPS dan kwitansi yang berlokasi di luar Gedung
Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan agar memudahkan pemohon yang datang ke
Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan untuk mengambil SPS dan kwitansi sehingga
pemohon tersebut tidak perlu memasuki Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan
dan bercampur bersamaan dengan pemohon lainnya di lokat pelayanan. Dan tentunya perlu
diadakan area tunggu yang lebih banyak tidak hanya untuk pemohon yang di dalam Gedung
Kantor Pernatahan Kabupaten Pekalongan, tetapi juga di area luar Gedung Kantor Pertanahan
Kabupaten Pekalongan bagi pemohon yang datang hanya untuk mengambil SPS atau
kwitansi. Hal ini dapat mengurangi kepadatan di dalam Gedung Kantor Pertanahan
Kabupaten Pekalongan sehingga meningkatkan kenyamanan pemohon dan mengurangi
kebingungan pemohon. Dan diharapkan pelayanan loket jauh lebih cepat dan efektif.

Threats:
Tantangan dalam mengatasi permasalahan di atas menurut saya adalah salah satunya
yaitu biaya. Karena untuk mengadakan loket pelayanan tambahan khusus bagi pengambilan
SPS dan juga kwitansi, dibutuhkan biaya yang cukup besar terkait pengadaan barang dan juga
jasa. Selain itu, memperbanyak area tunggu bagi pemohon baik di dalam maupun di luar
Gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Pekalongan juga memakan biaya yang cukup besar
dan tentunya waktu yang tidak singkat. Selain faktor biaya, faktor lain yang menghambat
adalah mengedukasi pemohon untuk mengunjungi loket pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan pemohon dan juga meminta mereka untuk tidak memadati Kantor Pertanahan
Kabupaten Pekalongan yang membuat pemohon lain menjadi tidak nyaman ataupun
kebingungan.

Anda mungkin juga menyukai