Anda di halaman 1dari 4

Artikel Opini:

MBKM, UKBI dan Student outbound program menjadi gagasan Departemen Bahasa

dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya

Oleh Noviar Maharani 121911133001

MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), Prestasi Mahasiswa, UKBI dan

Student Outbound oleh Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan beberapa

program yang diharapkan memberikan input dan output yang baik bagi mahasiswa maupun

departemen Bahasa dan Sastra Indonesia. Diharapkan seluruh mahasiswa yang mengikuti

serangkaian kegiatan tersebut dapat mengambil nilai positif yang terkandung dalam

program-program pendidikan.

MBKM sebagai program yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang disebut-sebut sebagai hak belajar sukarela bagi seluruh mahasiswa yang

ada di Indonesia. Kampus Mandiri atau MBKM merupakan program yang dicanangkan

oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk mendorong mahasiswa

menguasai berbagai ilmu untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. Pada awal

tahun 2020, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan kebijakan Kampus

Mandiri Belajar Mandiri atau MBKM. Kebijakan MBKM pada umumnya memberikan hak

kepada mahasiswa untuk menempuh studi pada program sarjana dan program sarjana

terapan selama 3 (tiga) semester di luar program studi. Tujuan dari program MBKM adalah

untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi baik softskill maupun hardskill.

MBKM juga memiliki beberapa program yaitu Bangkit by Google, Teaching Campus,
Magang dan Studi Mandiri. Namun pada kenyataanya mahasiswa Bahasa dan Sastra

Indonesia yang mengikuti kegiatan ini tidak dapat mengonversi MBKM ke SKS kalau bisa

di konversi ke SKS memerlukan waktu yang cukup lama dan persyaratan yang cukup

rumit.

Tes Kemampuan Bahasa Indonesia atau UKBI yang akan segera dibutuhkan untuk

angkatan baru 2021 dan seterusnya. UKBI adalah alat tes untuk mengukur kemahiran

seseorang dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan. UKBI terdiri dari lima bagian, yaitu

bagian I (mendengar), bagian II (menanggapi aturan), dan bagian III (membaca) berupa

soal pilihan ganda dan bagian IV (menulis) berupa presentasi tertulis dan bagian V

(berbicara) dalam bentuk presentasi. lisan. UKBI menguji kemahiran seseorang dalam

memahami menyimak dan membaca serta kemahiran seseorang dalam menulis dan

berbicara. Selain itu, UKBI juga menguji pemahaman seseorang terhadap penerapan kaidah

bahasa Indonesia. UKBI memiliki fungsi yang sangat penting, tidak hanya untuk

meningkatkan kualitas bahasa Indonesia dan penggunaan serta pengajarannya di dalam dan

luar negeri, tetapi juga untuk menumbuhkan sikap positif dan rasa bangga masyarakat

Indonesia terhadap bahasa tersebut. Kebijakan yang diambil hanya mengikutsertakan

mahasiswa 2021 sedangkana tes UKBI dapat langsung dilakukan mahasiswa aktif mulai

kebijakan ini dikeluarkan. Dengan adanya kebijakan tersebut agar dapat dirasakan seluruh

mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia.

Keterkaitan prestasi mahasiswa yang meraih prestasi nasional dan internasional

tidak masuk dalam rekapitulasi data prestasi karena tidak mengikuti proses pendataan yang

diberikan oleh jurusan. Tidak hanya itu, sulit untuk menumbuhkan kepercayaan diri
mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya untuk mengikuti Student Outbound. Student Outbound

adalah kegiatan akademik berupa pertukaran studi, kunjungan studi, kunjungan bisnis,

PKL, atau magang yang dilakukan di instansi atau universitas di luar negeri dalam bentuk

paruh waktu minimal 40 jam, maksimal 3 bulan atau penuh waktu selama lebih dari 3

bulan. Manfaat pertama pertukaran pelajar atau Student Outbound adalah sebagai tempat

untuk belajar tentang budaya lain. Ketika Anda mengikuti program pertukaran pelajar,

Anda secara otomatis akan berada di negara lain dengan budaya yang jauh berbeda. Di

sana, mahasiswa harus bisa beradaptasi dengan baik. Kajian budaya lainnya sangat sesuai

dengan Fakultas Ilmu Budaya dan prodi Bahasa dan Sastra Indonesia. Student Exchange

atau Student Outbound adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh mahasiswa di

luar program studinya di universitas asal atau di universitas lain di dalam negeri atau di luar

negeri dengan beban studi 20 sks – 40 sks. Namun kembali lagi susahnya mengonversi

SKS pada departemen Bahasa dan Sastra Indonesia.

Banyaknya program yang dapat diikuti mahasiswa departemen Bahasa dan Sastra

Indonesia Fakultas Ilmu Budaya tidak sebanding dengan sosialisasi atau informasi yang

memadai mengenai program program ini. Adanya hal tersebut membuat mahasiswa

bersikap enggan dan memulai mengikuti program program yang ada. Selain itu,

dipersulitnya mengonversi sks membuat mahasiswa enggan membuang uang waktu jika

tidak dapat dikonversi. Ada hal demikian ini di harapkan Fakultas khususnya departemen

Bahasa dan Sastra Indonesia juga mewadahi bukan hanya meminta mahasiswa mengikuti

namun tidak memberikan cukup informasi maupun fasilitas. Seharusnya mahasiswa dan

kampus saling bersinergi untuk memajukan program yang ada.


NOVIAR MAHARANI

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga,
Surabaya

Bank Mandiri Cabang Unair, No. Rek … a.n …

HP: 0895 6354 04112, e-mail: noviar.maharani-2019@fib.unair.ac.id

Anda mungkin juga menyukai