Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS ASPEK NILAI MORAL PADA CERITA RAKYAT

LAGENDA TIMUN MAS

Disusun Oleh:

Elza Safitri (32619024)

Deliana Putri Maharani (31619633)

Fatin Waffa A (32619331)

Rizky Eko P (35619665)

Kelas : 3SC01

Universitas Gunadarma

Fakultas Sastra dan Budaya

Program Studi Sastra Tiongkok

2021
PENDAHULUAN
Cerita lagenda merupakan cerita yang sangat mencuri perhatian dari penonton. Karena
cerita ini mudah untuk dipahami. Cerita ini juga mengangkat nilai-nilai positif bagi penontonnya,
yang biasa kita sebut dengan saran. Cerita lagenda sangat berpengaruh untuk kebutuhan keluarga
yang memiliki anak dibawah lima tahun karna, banyak sekali cerita lagenda yang mengangkat
tema anak-anak.
Seiring perkembangan zaman, banyak generasi muda yang lupa akan identitas budayanya
sendiri. Tidak heran ketika ditanyakan perihal budaya di Indonesia lebih khususnya lagi film
yang mengangkat budaya Indonesia kebanyakan dari generasi muda tidak bisa menjawab
pertanyaan tersebut. Ketidak pedulian akan budaya sendiri dan kurangnya minat membuat
budaya Indonesia dikhawatirkan lambat-laun akan hilang, dan tergantikan oleh budaya luar.
Kurangnya minat pelaku seni dalam menuturkan cerita dongeng, memicu hilangnya
budaya cerita lagenda yang sudah ada sejak zaman dahulu.Dalam hal ini perlu digaris bawahi,
pentingnya masyarakat mengenal dan mengingat budaya Indonesia khususnya cerita lagenda.
Rumusan Masalah
Pada tahap rumusan masalah, masalah yang ada dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana nilai moral yang terkandung dalam dongeng timun mas.
Tujuan Penulisan
1. Pada tahap penulisan dalam makalah ini adalah untuk menambah wawasan nilai moral
yang terkandung dalam legenda timun mas.
2. Untuk melestarikan cerita dongen yang hampir hilang karena adanya pengaruh zaman
3. Memberikan cerita yang edukatif yang mampu menumbuh kembangkan emosi.
Manfaat
Dalam tahap penulisan penelitian ini, peneliti menyimpulkan, ada tiga tahap. Yaitu :
1. Bagi Penulis
Menambah pengalaman dari penulis dan dapat menjadi tolak ukur kemampuan penulis
dalam menguasai materi yang diajarkan pada waktu pendidikan.
2. Bagi Akademik
Dapat menjadi tolak ukur dimana akademik melakukan visi dan misi dalam
proses belajar mengajar.
3. Bagi Orang lain
Memberikan manfaat dan pesan moral dalam cerita lagenda timum mas

Sumber data penelitian:


Adapun sumber data yang digunakan penelitian ini berupa link, sebagai berikut:
https://dhanisusilowati.blogspot.com/2016/09/folklor-penelitian-legenda-desa.html

http://www.pengertianahli.com/2013/12 /pengertian-dongeng-dan-jenisdongeng.html
TINJAUAN PUSTAKA
Dongeng
Kamisa, 1997: 144M menyatakan bahwa dongeng ialah suatu cerita yang dituturkan atau
dituliskan yang sifatnya hiburan dan biasanya tidak benar-benar terjadi dalam suatu kehidupan .
Dongeng adalah suatu bentuk karya sastra yang ceritanya tidak benar-benar tejadi/ fiktif yang
bersifat menghibur dan terdapat ajaran moral yang terkandung dalam cerita dongeng tersebut.
Handajani (2008: 14) mengemukakan bahwa dongeng dikemas dengan perpaduan antara
unsur hiburan dengan unsur pendidikan. Unsur hiburan dalam dongeng dapat ditemukan pada
penggunaan kosa kata yang bersifat lucu, sifat tokoh yang jenaka, dan penggambaran
pengalaman tokoh yang jenaka, sedangkan dongeng memiliki unsur pendidikan ketika dongeng
tersebut mengenalkan dan mengajarkan kepada anak mengenai berbagai nilai luhur, pengalaman
spiritual, petualangan intelektual, dan masalah-masalah sosial di masyarakat.
Dongeng adalah cerita yang tidak sepenuhnya terjadi dan tidak bermakna dalam banyak
hal (Nurgiantoro, 2005: 198). Pandangan lain tentang dongeng adalah kisah-kisah yang belum
benar-benar terjadi, terutama tentang peristiwa zaman dulu yang aneh. (KBBI, 2007: 274).
Seperti dengan apa yang dikatakan Lezin dalam bukunya bibliocollge Charles Perrault, dia
berkata «Le conte est un court récit d'aventures imaginaires mettant en scène des case et des
personnages surnaturels. »Dongeng adalah cerita pendek tentang petualangan fiksi situasi dan
karakter yang gaib
Nilai Moral
Moral berasal dari bahasa Latin mores, kata jamak dari mos, yang berarti adatkebiasaan
(Bakry, 1992: 70). Dalam KBBI (1990: 592), moral menyaran pada pengertian(ajaran tentang)
baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dansebagainya; akhlak,
budi pekerti.Moral dalam karya sastra biasanya mencerminkan pandangan hidup pengarang yang
bersangkutan, pandangan pengarang tentang nilai-nilai kebenaran yang ingin disampaikankepada
pembaca.
Moral dalam cerita, menurut Kenny (dalam Nurgiyantoro, 1998: 321), biasanya
dimaksudkan sebagai suatu saran yang berhubungan dengan ajaran moral tertentuyang bersifat
praktis, yang dapat diambil (dan ditafsirkan) lewat cerita yang bersangkutanoleh pembaca. Ia
merupakan petunjuk yang sengaja diberikan oleh pengarang tentang berbagai hal yang
berhubungan dengan masalah kehidupan, seperti sikap, tingkah laku, dansopan santun pergaulan.
Petunjuk itu bersifat paktis karena dapat ditemukan dan dilihatmodelnya dalam kehidupan nyata,
sebagaimana yang ada dalam cerita lewat sikap dantingkah laku para tokohnya.
METODE PENELITIAN
Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
rancangan penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan pendekatan analisis wacana
untuk memahami berbagai bentuk dan makna teks yang digunakan masyarakat dalam ranah
publik. Metode ini meneliti sekelompok manusia, objek, seperangkat kondisi, pemikiran
pada masa kini. Bogdan dan Taylor dalam Kaelan (2012:5) menyatakan penelitian
kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata, catatan-catatan yang berhubungan dengan makna, nilai serta pengertian
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, yang mana
pada teknik ini peneliti akan melakukan pengamatan pada cerita Lagenda Timum Mas, dan juga
melakukan pengamatan, serta pencatatan secara sistematis guna mempermudah dalam
menyelesaikan penelitian ini.
Analisis Data
Dalam melakukan proses analisis data dari penelitian ini , peneliti melakukan beberapa tahapan.
Yaitu, sebagai berikut :
1. Membaca ulang berita cerita lagenda timum mas.
2. Mengklasifikasikan semua cerita pada lagenda timum mas.
3. Kemudian peneliti memastikan kebenaran dari data yang telah diperoleh.
4. Menganalisis data dan sumber dari cerita lagenda timum mas.
5. Mengklarifikasikan dan mengelompokan data sesuai dengan data yang dianalisis.
6. Kesimpulan dari semua data yang telah di analisis.
PEMBAHASAN
Nilai Moral yang Terkandung dalam Legenda Timun Mas. Terdapat nilai moral yang
terkandung dalam “cerita rakyat timunmas” y dan bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari
yaitu:
a) Nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat “timun mas” jika kita sebagai manusia
janganlah menjadi seorang yang pamrih, haruslah menjadi seorang yangikhlas dan lapang dada
dalam menolong orang lain. Apabila pamrih dalam menolongorang lain yang nanti masa yang
akan datang kita akan susah sendiri. Hal inidibuktikan dengan raksasa mengabulkan keinginan
mbok rondo yang ingin memilikianak tetapi raksasa tersebut meminta balasan yaitu mbok rondo
harus menyerahkantimun mas yang sudah dewasa untuk dijadikan santapan raksasa
b) Nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat “timun mas” yaitu kita wajib taat
beribadah dan percaya dengan kekuasaan Tuhan itu benar adanya, hal ini dibuktikandengan
seorang mbok rondo selalu berdoa dan berpuasa untuk anaknya si timun masyang sedang di incar
oleh raksasa sakti agar diberi keselamatan oleh Tuhan YangMaha Kuasa.
c) Nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat “timun mas” kita sebagai manusia harus
saling menyayangi, tidak ada kebencian kepada keluarga, tidak ada rasa dendam kepada
keluarga.
d) Nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat “timun mas” kita harus berbuat kebaikan
kepada sesama manusia, kebaikan akan selalu menang dari kejahatan.
e) Nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat “timun mas” disini kita sebagai manusia
selalu tegar, tetap berusaha dan jangan menyerah. Hal ini bisa dilihat bahwa perjuangan seorang
mbok rondo yang pantang menyerah menghadapi masalah yangdihadapinya yaitu mbok rondo
tidak rela raksasa mengambil timun mas dengan carambok rondo berdoa lalu meminta bantuan
kepada seorang pertapa yang sangat jauhdari rumah mbok rondo yaitu di bukit gundul dan
seorang petapa tersebutmemberikan penangkal kepada mbok rondo untuk dijadikan bekal timun
mas padasaat raksasa ingin menangkap timun mas.
Nilai moral yang terkandung dalam cerita rakyat “timun mas” yaitu kita sebagai manusia
jangan pernah membuat perjanjian yang jika kita tidak bisa menempati nyawa walaupun untuk
kesenangan sesaat. Hal ini bisa dilihat bahwa mbok rondo telah berjanji dengan raksasa jika
anaknya sudah berumur enam belas tahun, mbok rondoakan menyerahkan kepada raksasa
tersebut. Tetapi setelah berumur 16 tahun usiaanak tersebut, raksasa mendatangi mbok rondo
untuk menagih janji. Akan tetapi,mbok rondo meminta waktu 2 tahun lagi untuk
menyerahkannya kepada raksasa danraksasa tersebut menyetujuinya. Setelah 2 tahun berlalu,
ternyata mbok rondo tidakmenepati janjinya menyerahkan anaknya kepada raksasa.
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa jeniscerita rakyat (legenda)
bisa membentuk nilai moral dengan melalui pesan moral yang telahdisampaikan oleh penulis.
Seperti cerita legenda timun terdapat nilai moral yang dapatdiambil dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan di lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai