Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS DTP CIKIJING
Alamat : Jl. Raya Kasturi No. 29 Kecamatan Cikijing Kode Pos : 45466
Telp. (0233) 319082 Fax (0233) 319421 Hotline SMS : 082317007272 email :
A. PENDAHULUAN
Remaja merupakan peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Masa ini sering
disebut masa pubertas. Pada masa pubertas, rasa ingin tahu terhadap perkembangan pada dirinya
muncul. Ada tiga aspek yang perlu dipahami mengenai kesehatan remaja, yaitu pengetahuan,
persepsi, dan sikap/perilaku. Pengetahuan mengenai kesehatan remaja yaitu pemberian informasi
yang benar tentang kesehatan sehingga remaja mengetahui halhal yang seharusnya dilakukan dan
hal-hal yang seharusnya dihindari. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial
yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-
norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistem
keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang
disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya
revolusi media yang terbuka bagi keragaman gaya hidup dan pilihan karir. Berbagai hal tersebut,
dapat meningkatkan permasalahan-permasalahan yang akan dihadapi remaja.
B. LATAR BELAKANG
Remaja adalah harapan bangsa, karena remaja yang akan menjadi penerus dalam pembangunan
bangsa dan negara ke arah yang lebih baik. Namun dibalik harapan ini, remaja juga mengalami
masa pencarian identitas diri di tengah berbagai fenomena permasalahan masyarakat dan
kemajuan teknologi. Harapan yang ada terhadap remaja dan kondisi-kondisi yang dialami
remaja, seringkali memunculkan konflik dan permasalahan seperti pergaulan bebas,
permasalahan narkoba, kesulitan belajar remaja di sekolah, dan bentuk-bentuk kenakalan
lainnya. Hal tersebut berdampak pada kesehatan remaja baik secara fisik maupun psikologis.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Berbasis Sekolah di Indonesia tahun 2015 (GSHS) dapat
terlihat gambaran faktor risiko kesehatan pada pelajar usia 12-18 tahun (SMP dan SMA) secara
nasional. Sebanyak 41,8% laki-laki dan 4,1% perempuan mengaku pernah merokok, 32,82% di
antara merokok pertama kali pada umur ≤ 13 tahun. Data yang sama juga menunjukkan 14,4%
laki-laki dan 5,6% perempuan pernah mengkonsumsi alkohol, lalu juga didapatkan 2,6% laki-
laki pernah mengkonsumsi narkoba. Gambaran faktor risiko kesehatan lainnya adalah perilaku
seksual di mana didapatkan 8,26% pelajar laki-laki dan 4,17% pelajar perempuan usia 12-18
tahun pernah melakukan hubungan seksual. Perilaku seks pranikah tentunya memberikan
dampak yang luas pada remaja terutama berkaitan dengan penularan penyakit menular dan
kehamilan tidak diinginkan serta aborsi. Kehamilan pada remaja tidak hanya berpengaruh
terhadap kondisi fisik, mental dan sosial remaja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kematian
bayi/balita. Laporan triwulan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (Ditjen P2PL) mulai 1987 sampai dengan Maret 2017 menunjukan bahwa tinginya
angka kejadian AIDS di kelompok usia 20-29 tahun mengindikasikan kelompok tersebut
pertama kali terkena HIV pada usia remaja. Kasus cedera pada anak usia sekolah dan remaja
semakin meningkat seperti yang ditunjukan Riskesdas tahun 2013 di mana prevalensi cedera
pada anak usia 5-14 tahun sebesar 9,7% dan 11,7% pada anak usia 15-24 tahun, yang mayoritas
disebabkan karena jatuh (40,9%) dan transportasi motor (40,6%). Sedangkan berdasarkan data
sistem registrasi penyebab kematian (cause of death) pada tahun 2012 di 12 kabupaten
ditemukan bahwa kematian terbanyak untuk anak usia 13 – 15 tahun dari total 137 kematian
disebabkan karena kecelakaan transportasi, penyebab luar, penyakit syarat, tuberkulosis dan
penyakit jantung iskemik. Masalah gizi juga perlu mendapat perhatian, seperti yang ditunjukkan
dari hasil Riskesdas 2010 yaitu anak usia 6-12 tahun 15,1% sangat pendek dan 20,5% pendek,
4,6% sangat kurus dan 7,6% kurus, serta 9,2% mengalami kegemukan. Berbagai masalah-
masalah tersebut, sebagai salah satu wujud kepedulian pemerintah kepada remaja, melalui
Kementrian Kesehatan, menggalakan program PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja).
Salah satu kegiatan PKPR yang dilakukan adalah Posyandu Remaja. Harapan adanya
pembentukan Posyandu Remaja dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam
memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternatif pemecahan masalah,
membentuk kelompok dukungan remaja, memperluas jangkauan Puskesmas PKPR, terutama
bagi remaja daerah yang memiliki keterbatasan akses.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan wadah bagi generasi muda Kelurahan Pegirian sebagai sarana pembinaan
dan pemahaman pentingnya berperilaku gaya hidup sehat, serta pemahaman tentang
berperilaku di masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Menjaga serta meningkatkan derajat kesehatan remaja di wilayah kerja Puskesmas
Pegirian Kota Surabaya.
b. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan remaja tentang masalah-masalah
kesehatan.
D. SASARAN
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah Karang Taruna dan Ketua Osis di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Cikijing.
NO KEGIATAN Maret
1. Pelaksanaan Sosialisasi Remaja X
Cikijing,